Final LKS
Final LKS
PENDAHULUAN
1.1 Pendahuluan
Lembaga keuangan syariah telah berkembang dengan pesat di seluruh
dunia tetapi di Afrika industri tesebut masih dalam masa pertumbuhan.
Pemerintah Afrika Selatan bahkan telah melihat potensi keuangan melalui
menyediakan produk yang sesuai dengan syariah untuk prospek keuangan yang
lebih inklusif bagi warganya. Perluasan produk untuk menarik konsumen Muslim
oleh negara-negara Afrika ini sejalan dengan pembelian global yang menargetkan
kelas menengah Muslim yang makmur.
1
2
menyiapkan 'jendela' Islam yang menawarkan prouk yang sesuai syariah. Kenya
berencana untuk menjadi pusat keuangan Islam di benua itu. Negara ini
memimpin dengan jumlah lembaga-lembaga keuangan yang melayani basis klien
Muslim mereka. Kenya saat ini memiliki tiga bank syariah yaitu bank First
Community, bank Teluk Afrika dan baru-baru ini bank Islam Dubai yang dimiliki
oleh Uni Emirat Arab.
Permintaan riil dari konsumen dalam negeri Afrika terhadap bank yang
sesuai dengan prinsip syariah, sama dengan umat Islam di sebagian besar Asia
dan Timur Tengah. Pemerintah dan regulator Afrika tidak lagi melihat perbankan
syariah sebagai industri kecil, tetapi juga secara aktif berusaha mendorong
perkembangannya. Kesadaran likuiditas keuangan syariah juga tumbuh signifikan
khususnya di Timur Tengah sebagai sumber pendanaan untuk investasi
infrastruktur dalam bentuk sukuk.
Selama dekade terakhir abad kedua puluh dan dekade pertama abad kedua
puluh satu, dunia menyaksikan perubahan dan perkembangan yang signifikan
ketika globalisasi menjadi fakta yang membawa deregulasi besar, dan gelombang
konsolidasi besar. Ini penting bagi perkembangan dan perubahan tercermin pada
sistem keuangan yang memainkan peran penting dalam pengumpulan dana dan
pembiayaan investasi baik secara langsung melalui modal pasar, atau dan secara
tidak langsung melalui bank. Namun, sebagian besar lembaga keuangan yang
melakukan operasi perbankan menentukan harga pinjaman dan simpanan mereka
menentukan tingkat bunga yang dapat disesuaikan sebelumnya tidak seperti bank
syariah yang bergantung pada pembagian risiko konsep dimana tidak ada biaya
dana yang telah ditentukan atau laba tetap untuk deposan atau investor.Dengan
demikian, bank syariah dapat dianggap sebagai satu-satunya pengganti bank
komersial / konvensional.
bagi konsumen dan tidak langsung manfaat melalui pengurangan tingkat pinjaman
yang mendukung investasi (Weill, 2009).
BAB II
PEMBAHASAN
Jika dilihat tren perdagangan antara benua Afrika dan GCC, bertumbuh
cukup cepat pada periode 2000-2010. Menurut Gulf Research Centre, Nilai ekspor
7
GCC ke Afrika naik rata-rata 14.7% per tahun. Impor oleh Afrika dari GCC naik
rata-rata 27.5% per tahun. Berdasarkan statistik dari UNCTAD’s Special Report
on Global Investment Trends Monitor (Maret 2013), nilai perdagangan dua
wilayah hampir mencapai USD 35 Miliar. Investor dari GCC juga telah
menanamkan dananya ke sektor bisnis di Afrika. Hal yang sama juga terjadi
antara Afrika dan Malaysia. Menurut UNCTAD, Foreign Direct Investment (FDI)
Malaysia ke Afika bernilai USD3,5 Miliar pada 2011. Menempatkan Malaysia
sebagai negara ketiga terbesar yang berinvestasi di Afrika setelag Perancis dan
Amerika Serikat (AS). Saat ini, investasi Malaysia di Afrika menyentuh sektor-
sektor seperti telekomunikasi, keuangan dan perbankan, infrastruktur dan properti,
manufaktur, pembangkit listrik, dan lain-lain.
menerbitkan obligas Islam (sukuk) dan layanan keuangan lainnya bagi konsumen
Muslim. Ada lebih dari 50 lembaga keuangan yang menawarkan keuangan
berbasis syariah di Afrika.
Produk keuangan Islam di Afrika masih dalam tahap awal distribusi dan
ketersediaan untuk membuka peluang bagi organisasi dari UAE berinvestasi di
benua tersebut, para investor Muslim Afrika mengatakan, telah memilih
menginvestasikan uang mereka dalam proyek-proyek di luar negeri seperti real
estate Dubai, sebagai langkah awal adaptasi terhadap sistem keuangan Islam.
Pengadopsian lembaga keuangan yang menyediakan opsi investasi seperti sukuk,
memberikan lebih banyak pilihan investasi untuk Muslim Afrika. Negara-negara
seperti Kenya telah melokalisasi penawaran keuangan mereka yang sesuai
syariah.
dana, serta lembaga keuangan itu sendiri, sejajar sebagai mitra usaha yang
saling bersinergi untuk memperoleh keuntungan.
3. Transpasi, dalam hal ini sebuah LKS diharuskan memberikan laporan
keuangan secara terbuka dan berkesinambungan kepada nasabah investor atau
pihak-pihak yang terlibat agar dapat mengetahui kondisi dana yang
sebenarnya.
4. Universal, yaitu prinsip di mana LKS diharuskan memberikan suku, agama,
ras, dan golongan dalam masyarakat dalam memberikan layanannya sesuai
dengan prinsip islam sebagai rahmatan lil alamin.
pada waktu itu jihbiz dikenal dengan penagih dan penghitung pajak pada benda
yang kena pajak yaitu barang dan tanah.
Penyaluran Dana
Ba’i Assalam: Dalam jual beli ini nasabah sebagai pembeli dan pemesan
memberikan uangnya di tempat akad sesuai dengan harga barang yang
dipesan dan sifat barang telah disebutkan sebelumnya. Uang yang tadi
15
Ba’i Al Istishna: Merupakan bagian dari Ba’i Asslam namun ba’i al ishtishna
biasa digunakan dalam bidang manufaktur. Seluruh ketentuan Ba’i Al
Ishtishna mengikuti Ba’i Assalam namun pembayaran dapat dilakukan
beberapa kali pembayaran.
Ijarah adalah kesepakatan pemindahan hak guna atas barang atau jasa melalui
sewa tanpa diikuti pemindahan kepemilikan atas barang yang disewa. Dalam
hal ini bank meyewakan peralatan kepada nasabah dengan biaya yang telah
ditetapkan secara pasti sebelumnya.
Musyarakah: Adalah salah satu produk bank syariah yang mana terdapat dua
pihak atau lebih yang bekerjasama untuk meningkatkan aset yang dimiliki
bersama dimana seluruh pihak memadukan sumber daya yang mereka miliki
baik yang berwujud maupun yang tidak berwujud. Dalam hal ini seluruh
pihak yang bekerjasama memberikan kontribusi yang dimiliki baik itu dana,
barang, skill, ataupun aset-aset lainnya. Yang menjadi ketentuan dalam
musyarakah adalah pemilik modal berhak dalam menetukan kebijakan usaha
yang dijalankan pelaksana proyek.
manajemen dan keuangan pada musyarakah diberikan dan dimiliki dua orang
atau lebih, sedangkan pada mudharabah modal hanya dimiliki satu pihak saja.
Penghimpun Dana
Produk penghimpunan dana pada bank syariah meliputi giro, tabungan, dan
deposito. Prinsip yang diterapkan dalam bank syariah adalah:
Prinsip Wadiah
Penerapan prinsip wadiah yang dilakukan adalah wadiah yad dhamanah yang
diterapkan pada rekaning produk giro. Berbeda dengan wadiah amanah, dimana
pihak yang dititipi (bank) bertanggung jawab atas keutuhan harta titipan sehingga
ia boleh memanfaatkan harta titipan tersebut. Sedangkan pada wadiah amanah
harta titipan tidak boleh dimanfaatkan oleh yang dititipi.
Prisip Mudharabah
bank, sebagai contoh disyaratkan untuk bisnis tertentu, atau untuk akad
tertentu.
Jasa Perbankan
Adalah jual beli mata uang yang tidak sejenis namun harus dilakukan pada
waktu yang sama (spot). Bank mengambil keuntungan untuk jasa jual beli
tersebut.
Ijarah (Sewa)
Kegiatan ijarah ini adalah menyewakan simpanan (safe deposit box) dan jasa
tata-laksana administrasi dokumen (custodian), dalam hal ini bank
mendapatkan imbalan sewa dari jasa tersebut.
terjadi jika bank syariah dan lembaga keuangan syariah bukan bank menerbitkan
sekuritas sekunder yang diterbitkan oleh unit defisit.
Ø Likuiditas, berhubungan dengan kemampuan memperoleh uang tunai pada saat
dibutuhkan.
Ø Relokasi, pendapatan banyak individu menyisihkan dan merealokasikan
pendapatannya untuk persiapan menghadapi waktu yang akan datang.
Ø Transaksi, lembaga keuangan syariah memberikan berbagai kemudahan
kepada pelaku ekonomi untuk melakukan transaksi barang dan jasa.
Ø Efesiensi, lembaga keuangan syariah dapat menurunkan biaya transaksi dengan
jangkauan pelayanannya juga memperlancar serta mempertemukan pihak-pihak
yang saling membutuhkan.
Bank Syariah melakukan bentuk kegiatan usaha yang hampir sama dengan
bank konvensional, yaitu melakukan penghimpunan dana dari masyarakat dan
penyaluran dana masyarakat. Bank syariah juga menyediakan jasa keuangan
lainnya. Perbedaannya adalah bahwa semua kegiatan tersbut dilakukan oleh bank
syariah dengan berdasarkan pada prinsip syariah. Implikasinya bank syariah
memiliki berbagai variasi akad sebagaimana yang lazim dalam fiqh muamalat.
1998, disebutkan bahwa BPR adlah lemabaga keuangan bank yang melaksanakan
kegiatan usahanya secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah.
3. Pegadaian Syariah
Akad Perjanjian Transaksi Gadai
Qadr al-Hasan
Akad ini digunakan nasabah untuk tujuan komsumtif. Oleh karena itu
nasabah akan dikenakan biaya perawatan dan penjagaan barang gadaian
kepada pegadai.
Mudharabah
Akad ini diberikan bagi nasabah yang ingin memperbesar modal usahanya
atau untuk pembiayaan lain yang bersifat produktif.
Ba’i Muqayyadah
Akad ini diberikan bagi nasabah untuk keperluan yang bersifat produktif.
Ijarah
Obyek dari akad ini adalah pertukaran manfaat tertentu, bentuknya adalah
murtahin menyewakan tempat penyimpanan barang.
20
Perhiasan
Kendaraan
Jasa simpanan
Gold counter
4. Asuransi Syariah
21
Kata asuransi berasal dari bahasa inggris, “insurance”. Dalam bahasa arab
istilah asuransi biasa diungkapkan dengan kata at-tamin yang secara bahasa
berarti tuma’ ninatun nafsi wa zawalul khauf, tenangnya jiwa dan hilangnya rasa
takut.
Asuransi ialah perjanjian antara dua belah pihak atau lebih, dengan mana
pihak penanggung mengikatkan diri dengan pihak tertanggung, dengan menerima
premi asuransi untuk memberikan penggantian kepada tertanggung karena
kerugian, kerusakan, atau kehilangan keuntungan yang diharapkan, atau tanggung
jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin diderita tertanggung, yang
timbul dari suatu peristiwa yang tak pasti atau untuk memberikan suatu
pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya seeseorang yang
dipertanggungkan.
Pada ulasan asuransi, pada awalnya para ulama berbeda pendapat dalam
menentukan keabsahan praktek hukum asuransi, disanalah menjadi controversial,
dan terhadap masalah ini dapat dipilah menjadi dua kelompok, adanya ulama yang
mengharamkan asuransi, dan ada juga yang memperbolehkan asuransi.berikut
alasan / argumentasinya :
Asuransi termasuk jual-beli atau tukar-menukar mata uang tidak secara tunai
Dalam asuransi terdapat kesepakatan dan kerelaan antara kedua belah pihak
Akad lain yang dapat diterapkan dalam bisnis asuransi adalah akad
mudharabah , yaitu satu bentuk akad yang didasarkan pada prinsip profit dan
loss sharing atas untung dan rugi, dimana dana yang terkumpul dalam total
rekening tabungan dapat di investasikan oleh perusahaan asuransi yang risiko
investasi ditanggung bersama antara perusahaan dan nasabah.
hasil (mudharabah)
1. Sekurang-kurangnya 20 orang.
2. Satu pendiri dengan lainnya sebaiknya tidak memiliki hubungan keluarga
vertical dan horizontal satu kali.
3. Sekurang-kurangnya 70% anggota pendiri bertempat tinggal di sekitar daerah
kerja BMT.
4. Pendiri dapat bertambah dalam tahun-tahun kemudian jika disepakati oleh
rapat para pendiri.
Diantara bank-bank islam yang ada, terdapat dua pendapat yang berbeda
dalam menyikapi surat berharga. Pertama, mayoritas bank islam menolak
perdagangan surat berharga. Kedua, bank islam di Malaysia, dalam beberapa
kondisi termasuk juga bank islam di Indonesia, menerima transaksi surat
berharga.
Alasan penyangkalan mereka yang enolak surat berharga adalah karena di
dalamnya terkandung bai ad-dyn (jual beli utang). Sementara itu islam secara
tegas telah engharamkan jual beli utang. Reaksi yang berbeda dikemukakan oleh
pendapat kedua, yakni mereka yang mengabsahkan transaksi surat berharga.
Umumnya mereka menyandarkan pada prinsip bahwa surat berharga tersebut
haruslah di endors(dijamin) oleh pihak penerbit, kemudian surat berharga tersebut
haruslah timbul dari aktivatas yang tidak bertentangan dengan syariah. Jadi,
selama kedua hal ini tidak dilanggar, tarnsaksi surat berharga menjadi sah
karenanya.
Terlepas bagaimanapun reaksi yang diungkapkan oleh umat. Yang pasti,
islam sangat menganjurkan umatnya untuk melakukan aktifitas ekonomi
(mu’amalah) dengan cara yang benar dan baik, serta melarang penimbunan
barang, atau membiakan harta menjadi tidak produktif, sehingga aktifitas ekonomi
yang dilakukan depat meningkatkan ekonomi umat. Tujuan utamanya adalah
untuk memproleh keuntungan (falah), baik materi maupun non materi, dunia dan
akhirat. Sementara itu, segala bentuk aktivitas ekonomi yang dilakukan haruslah
berdasarkan suka sama suka, berkeadilan, dan tidak saling merugikan.
Karena itu sehubungan dengan pembahasan sekuritas syariah ini, ada tiga
kategori sekuritas. Pertama, segala jenis sekuritas yang menawarkan
predetermined fixed income tidak diperbolehkan dalam islam, karena termasuk
kategori riba. Dengan demikian, interest bearing security baik long term maupun
short term. Akan masuk daftar instrument investasi yang tidak sah. Saham
preferen (preference stock), debenture, treasury securities and consul, dan
commercial papers masuk dalam kategori ini.
29
1. Diversifikasi investasi
2. Kemudahan Investasi
Karena reksa dana merupakan kumpulan dana dari banyak investor, maka
biaya investasinya akan lebih murah bila dibandingkan jika investor melakukan
transaksi secara individual di bursa. Pengelolaan yang dilakukan oleh manajer
investasi secara profesional, tidak perlu bagi bagi investor untuk memantau
sendiri kinerja investasinya tersebut.
4. Likuiditas
5. Transparansi Informasi
Ada beberapa hal yang membedakan antara reksa dana konvensional dan
reksa dana syariah. Dan tentunya ada beberapa hal yang juga harus diperhatikan
dalam investasi syariah ini.
a. Kelembagaan
31
8. Lembaga Zakat
Zakat dalam arti fikih berarti sejumlah harta tertentu yang diwajibkan
Allah diserahkan kepada orang-orang yang berhak. Dalam sebuah hadist tentang
penempatan Muaz di Yaman, Rasulullah berkata “Terangkan kepada mereka
bahwa Allah mewajibkan sedekah yang dikenakan pada kekayaan orang-orang
kaya”. Dalam beberapa ayat zakat diterangkan sebagai sedekah.
Pada tahun ke-9 Hijriyah mulai ada kewajiban tentang zakat, sedangkan
shodaqoh dan fitrah pada tahun ke-2 Hijriyah. Akan tetapi ada ulama yang
berpendapat bahwa kewajiban tentang zakat ada sebelum tahun ke-9 Hijriyah.
Pada awalnya zakat bersifat sukarela dan belum ada peraturan ketentuan khusus
tentang zakat, pada tahun ke-9 Hijriyah kemudian disusun peraturan dan standar
tentang zakat karena pada waktu itu islam telah kuat. Pada masa itu pengelola
zakat tidak mendapatkan gaji resmi tapi mendapatkan bayaran dari dana tersebut.
Zakat pada masa itu merupakan salah satu pendapatan negara, berbeda
dengan pajak dan tidak diperlakukan seperti pajak. Zakat merupakan kewajiban
dan salah satu rukun islam, pengeluaran untuk zakat ada pada Al Quran surat At
taubah ayat 60.
a. Benda logam yang terbuat dari emas dan perak seperti koin, perkakas,
ornamen, atau dalam bentuk lainnya.
f. Barang temuan.
ZAKAT PAJAK
9. Koperasi Syariah
Koperasi sebagai sebuah istilah yang telah diserap ke dalam bahasa
Indonesia dari kata ‘Cooperation’ (Inggris). Secara semantic koperasi berarti
kerja sama. Kata koperasi mempunyai padanan makna dengan kata syirkah
dalam bahasa Arab.1 Syirkah ini merupakan wadah kemitraan, kerjasama,
kekeluargaan, kebersamaan usaha yang sehat baik dan halal yang sangat
terpuji dalam islam.
6. Kerjasama antarkoperasi
Lembaga keuangan dengan basis syariah ini berawal dari sebuah deklarasi
dalam Konferensi Menteri Keuangan Negara Muslim di Jedah pada bulan
Zulkaidah 1393 H (Desember 1973). Kemudian hal tersebut ditindaklanjuti pada
sidang Gubernur Bank Sentral pada bulan Rajab 1395 H (Juli 1975) dan lembaga
itu sendiri resmi lahir pada 15 Syawal 1395 H (20 Oktober 1975). Lembaga ini
pada dasarnya bertujuan untuk menjadi suatu lembaga yang membantu
pengembangan ekonomi dan sosial negara-negara muslim dan melakukan
36
Lembaga ini berkantor pusat di Jedah, negara Kerjaan Saudi Arabia. Dua
kantor regional didirikan di Rabat, Maroko, dan di Kuala Lumpur, Malaysia.
Dalam kegiatan sehari-hari, IDB dipimpin oleh seoarng Direktur Eksekutif. Salah
satu orang yang pernah menduduki jabatan tersebut adalah Karnean
Perwataatmadja yang berasal dari Indonesia.
Fungsi dari lembaga ini antara lain memberikan bantuan modal dan kredit
hibah untuk proyek-proyek produktif dan memberikan assisten finansial bagi
perusahaan-perusahaan di negara muslim anggota IDB untuk
pengembangan ekonomi dan sosial negara tersebut. Lembaga ini juga
mengalokasikan dana khusus untuk dana asistensi bagi
pengembangan ekonomi dan sosial bagi komunitas Islam di negara yang bukan
anggota IDB.
Hingga akhir tahun 1412 H (Juni 1992), dana IDB sebesar 2 Miliar Islamic
Dinars. Namun, sejak Muharram 1413 H, atas kesepakatan Dewan Gubernur IDB,
dana atau modal IDB itu diperbesar menjadi 6 Miliar Islamic Dinars, yang terdiri
dari 600 ribu saham dengan nilai pari per lembar saham 10 ribu Islamic Dinars.
Nilai Islamic Dinars sama dengan SDR (Special Drawing Right) yang digunakan
IMF.
delapan Gubernur Bank Sentral dari delapan negara Islam, ditambah dengan
Presiden IDB, telah menandatangani pendirian Islamic Financial Services Board
(IFSB) di Kuala Lumpur, Malaysia. Lembaga itu langsung dipimpin oleh seorang
bankir senior yang berasal dari Sudan, Prof. Rifaat Ahmed Abdel Kari, Ph.D.
Bagi dunia perbankan dan lembaga keuangan syariah dunia, kehadiran IFSB
ini memiliki arti sangat penting. Karena kini terdapat sekitar 200 lembaga
perbankan Islam yang sedang tumbuh di 48 negara, termasuk Amerika Serikat,
Eropa, dan Asia Barat. Bank-bank tersebut mengelola aset sekitar $ 170 miliar.
IFSB akan menyusun standar dan prinsip pokok pengawasan, pengaturan, dan
penerapan syariah Islam oleh lembaga keuangan syariah di seluruh Indonesia.
IFSB juga akan menjadi penguhubung sekaligus menjalin kerjasama dengan
lembaga penetapan standar di bidang moneter dan stabilitas ekonomi. Di antara
hal yang akan dilakukan, yang cukup penting adalah penyusunan standar
operasional yang selaras dengan Basel Accord II. Basel Accord II sendiri masih
dalam tahap persiapan akhir bagi pengimplementasian pada akhir tahun 2006,
yang dikendalikan secara eksklusif oleh Bank for International Settlements (BIS)
di Basel, Swiss. Intinya, fungsi IFSB seperti Bank for International Settlement
(BIS).
operasi dan produknya sama secara internasional. Selain itu, melalui lembaga
tersebut akan dapat dijalin kerja sama antar lembaga keuangan syariah di dunia.
Lembaga ini didirikan oleh Bank Dunia bekerja sama dengan Bahrain
Monetery Agency. AAOIFI memiliki misi untuk menciptakan sistem keuangan
syariah yang transparan, berkesinambungan, dan bersih. Sejumlah standar
akuntansi dan audit yang diterbitkan AAOIFI menjadi dasar bagi lembaga-
39
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Permintaan riil dari konsumen dalam negeri Afrika terhadap bank yang
sesuai dengan prinsip syariah, sama dengan umat Islam di sebagian besar Asia
dan Timur Tengah. Pemerintah dan regulator Afrika tidak lagi melihat perbankan
syariah sebagai industri kecil, tetapi juga secara aktif berusaha mendorong
perkembangannya. Kesadaran likuiditas keuangan syariah juga tumbuh signifikan
khususnya di Timur Tengah sebagai sumber pendanaan untuk investasi
infrastruktur dalam bentuk sukuk.
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, N. (2010), “Islamic canon law encounters south African financing and
banking institutions: prospects and possibilities for Islamic economic
empowerment and black economic empowerment in a democratic South
Africa”, Law, Democracy & Development, Vol. 12 No. 1, doi:
10.4314/ldd.v12i1.52886.
Ariff, M. (1988), “Islamic banking”, Asian-Pacific Economic Literature, Vol. 2
No. 2, pp. 48-64, doi: 10.1111/j.1467-8411.1988.tb00200.x.
Bassens, D., Derudder, B. and Witlox, F. (2010), “Searching for the Mecca of
finance: Islamic financial services and the world city network”, Area, Vol.
42 No. 1, pp. 35-46, doi: 10.1111/ j.1475-4762.2009.00894.x.
Beck, T., Demirgüç-Kunt, A. and Merrouche, O. (2013), “Islamic vs.
Conventional banking: business model, efficiency and stability”, Journal
42