Anda di halaman 1dari 12

DIODA LED

Makalah Ini Dibuat Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah

Elektronika Dan Tenaga Listrik

Dosen Pengampu : Khalid Montazi, ST.

Disusun Oleh:

Arif Riyadi : 1521201178

Jatra Nurul Fadjri : 1521201186

Yusuf Amarullah : 1521201173

TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG

2016
DIODA LED

Light Emitting Diode atau sering disingkat dengan LED adalah komponen
elektronika yang dapat memancarkan cahaya monokromatik ketika diberikan
tegangan maju. LED merupakan keluarga Dioda yang terbuat dari bahan
semikonduktor. Warna-warna Cahaya yang dipancarkan oleh LED tergantung pada
jenis bahan semikonduktor yang dipergunakannya. LED juga dapat memancarkan
sinar inframerah yang tidak tampak oleh mata seperti yang sering kita jumpai pada
Remote Control TV ataupun Remote Control perangkat elektronik lainnya.

Bentuk LED mirip dengan sebuah bohlam (bola lampu) yang kecil dan dapat
dipasangkan dengan mudah ke dalam berbagai perangkat elektronika. Berbeda
dengan Lampu Pijar, LED tidak memerlukan pembakaran filamen sehingga tidak
menimbulkan panas dalam menghasilkan cahaya. Oleh karena itu, saat ini LED
(Light Emitting Diode) yang bentuknya kecil telah banyak digunakan sebagai
lampu penerang dalam LCD TV yang mengganti lampu tube.

Simbol dan Bentuk LED (Light Emitting Diode)


Cara Kerja LED (Light Emitting Diode)
Seperti dikatakan sebelumnya, LED merupakan keluarga dari Dioda yang
terbuat dari Semikonduktor. Cara kerjanya pun hampir sama dengan Dioda yang
memiliki dua kutub yaitu kutub Positif (P) dan Kutub Negatif (N). LED hanya
akan memancarkan cahaya apabila dialiri tegangan maju (bias forward) dari Anoda
menuju ke Katoda.

LED terdiri dari sebuah chip semikonduktor yang di doping sehingga


menciptakan junction P dan N. Yang dimaksud dengan proses doping dalam
semikonduktor adalah proses untuk menambahkan ketidakmurnian (impurity) pada
semikonduktor yang murni sehingga menghasilkan karakteristik kelistrikan yang
diinginkan. Ketika LED dialiri tegangan maju atau bias forward yaitu dari Anoda
(P) menuju ke Katoda (K), Kelebihan Elektron pada N-Type material akan
berpindah ke wilayah yang kelebihan Hole (lubang) yaitu wilayah yang bermuatan
positif (P-Type material). Saat Elektron berjumpa dengan Hole akan melepaskan
photon dan memancarkan cahaya monokromatik (satu warna)

LED atau Light Emitting Diode yang memancarkan cahaya ketika dialiri tegangan
maju ini juga dapat digolongkan sebagai Transduser yang dapat mengubah Energi
Listrik menjadi Energi Cahaya.
Macam-macam LED :
1. Dioda Emiter Cahaya . Sebuah dioda emisi cahaya dapat mengubah arus listrik
langsung menjadi cahaya. Dengan mengubah-ubah jenis dan jumlah bahan yang
digunakan untuk bidang temu PN. LED dapat dibentuk agar dapat memancarkan
cahaya dengan panjang gelombang yang berbeda-beda. Warna yang biasa dijumpai
adalah merah, hijau dan kuning.

2. LED Warna Tunggal . LED warna tunggal adalah komponen yang paling
banya dijumpai. Sebuah LED warna tunggal mempunyai bidang temu PN pada
satu keping silicon. Sebuah lensa menutupi bidang temu PN tersebut untuk
memfokuskan cahaya yang dipancarkan.

3. LED Tiga Warna Tiga Kaki . satu kaki merupakan anoda bersama dari kedua
LED. Satu kaki dihubungkan ke katoda LED merah dan kaki lainnya dihubungkan
ke katoda LED hijau. Apabila anoda bersamanya dihubungkan ke bumi, maka
suatu tegangan pada kaki merah atau hijau akan membuat LED menyala. Apabila
satu tegangan diberikan pada kedua katoda dalam waktu yang bersama, maka
kedua LED akan menyala bersama-sama. Pencampuran warna merah dan hijau
akan menghasilkan warna kuning.

4. LED Tiga Warna Dua Kaki Disini, dua bidang temu PN dihubungkan dalam
arah yang berlawanan. Warna yang akan dipancarkan LED ditentukan oleh
polaritas tegangan pada kedua LED. Suatu sunyal yang dapat mengubah polaritas
akan menyebabkan kedua LED menyala dan menghasilkan warna kuning.

5. Led Seven Segmen biasanya digunakan untuk menampilkan angka berupa


angka 0 sampai 9, angka – angka tersebut dapat ditampilkan dengan mengubah
nyala dari 7 segmen yang ada pada led yang disusun seperti gambar dibawah ini :

Gambar LED Seven Segmen :

Led Seven Segmen, terdapat dua macam, yaitu common anoda dan common
Catoda :
1. Common Catoda berarti seven segmen tersebut terdiri dari led – led dimana
Catoda nya (Kutub -) di hubungkan menjadi satu, skematiknya adalah seperti
gambar dibawah ini :

Gambar Common Cathode :

2. Common anoda, skema nya adalah seperti dibawah ini :


Gambar Common Anode :

Led seven segmen tersebut dapat diaktifkan dengan menghubungkan dengan


perangkat kontrol seperti mikrokontroler, seperti di bawah ini :
Cara Kerja LED

Karena LED adalah salah satu jenis dioda maka LED memiliki 2 kutub yaitu
anoda dan katoda. Dalam hal ini LED akan menyala bila ada arus listrik mengalir
dari anoda menuju katoda. Pemasangan kutub LED tidak boleh terebalik karena
apabila terbalik kutubnya maka LED tersebut tidak akan menyala. Led memiliki
karakteristik berbeda-beda menurut warna yang dihasilkan. Semakin tinggi arus
yang mengalir pada led maka semakin terang pula cahaya yang dihasilkan, namun
perlu diperhatikan bahwa besarnya arus yang diperbolehkan 10mA-20mA dan
pada tegangan 1,6V – 3,5 V menurut karakter warna yang dihasilkan. Apabila arus
yang mengalir lebih dari 20mA maka led akan terbakar. Untuk menjaga agar LED
tidak terbakar perlu kita gunakan resistor sebagai penghambat arus.

Gambar LED :

Pada saat ini warna-warna cahaya LED yang banyak ada adalah warna
merah, kuning dan hijau.LED berwarna biru sangat langka. Untuk menghasilkan
warna putih yang sempurna, spectrum cahaya dari warna-warna tersebut
digabungkan, dengan cara yang paling umum yaitu penggabungan warna merah,
hijau, dan biru, yang disebut RGB. Pada dasarnya semua warna bisa dihasilkan,
namun akan menjadi sangat mahal dan tidak efisien. Dalam memilih LED selain
warna, perlu diperhatikan tegangan kerja, arus maksimum dan disipasi daya-nya.
Rumah (chasing) LED dan bentuknya juga bermacam-macam, ada yang persegi
empat, bulat dan lonjong. Bahan semikonduktor yang sering digunakan dalam
pembuatan LED adalah:

1. Ga As (Galium Arsenide,) meradiasikan sinar infra merah,


2. Ga As P (Galium Arsenide Phospide) meradiasikan warna merah dankuning,
3. Ga P (Galium Phospide) meradiasikan warna merah dan kuning.
Gambar Fisik LED :

Warna-warna LED (Light Emitting Diode)


Saat ini, LED telah memiliki beranekaragam warna, diantaranya seperti
warna merah, kuning, biru, putih, hijau, jingga dan infra merah. Keanekaragaman
Warna pada LED tersebut tergantung pada wavelength (panjang gelombang) dan
senyawa semikonduktor yang dipergunakannya. Berikut ini adalah Tabel Senyawa
Semikonduktor yang digunakan untuk menghasilkan variasi warna pada LED :

Bahan Semikonduktor Wavelength Warna


Gallium Arsenide (GaAs) 850-940nm Infra Merah
Gallium Arsenide Phosphide (GaAsP) 630-660nm Merah
Gallium Arsenide Phosphide (GaAsP) 605-620nm Jingga
Gallium Arsenide Phosphide Nitride (GaAsP:N) 585-595nm Kuning
Aluminium Gallium Phosphide (AlGaP) 550-570nm Hijau
Silicon Carbide (SiC) 430-505nm Biru
Gallium Indium Nitride (GaInN) 450nm Putih
Tegangan Maju (Forward Bias) LED
Masing-masing Warna LED (Light Emitting Diode) memerlukan tegangan
maju (Forward Bias) untuk dapat menyalakannya. Tegangan Maju untuk LED
tersebut tergolong rendah sehingga memerlukan sebuah Resistor untuk membatasi
Arus dan Tegangannya agar tidak merusak LED yang bersangkutan. Tegangan
Maju biasanya dilambangkan dengan tanda VF.

Warna Tegangan Maju @20mA


Infra Merah 1,2V
Merah 1,8V
Jingga 2,0V
Kuning 2,2V
Hijau 3,5V
Biru 3,6V
Putih 4,0V

Cara Menghitung Nilai Resistor pada LED :


Tegangan kerja / jatuh tegangan pada sebuah menurut warna yang dihasilkan :

1. Infra merah : 1,6 V

2. Merah : 1,8 V – 2,1 V

3. Oranye : 2,2 V

4. Kuning : 2,4 V

5. Hijau : 2,6 V

6. Biru : 3,0 V – 3,5 V

7. Putih : 3,0 – 3,6 V

8. Ultraviolet : 3,5 V
Berdasarkan Hukum Ohm, V=I.R

Keterangan : V = tegangan, I = arus listrik, R = Resistor.

Apabila kita mencari nilai resistor maka : R = V/I

R =(Vs-Vd) / I

Vs = tegangan sumber(batry,accu,power suply).

Vd = jatuh tegangan.

Contoh : Misal kita mempunyai sebuah LED warna merah (memiliki jatuh
tegangan 1,8 Volt) yang akan dinyalakan menggunakan sumber
tegangan(misalnya accu) : 12Volt maka kita harus mencari nilai resistor yang akan
dihubungkan secara seri dengan LED.Sebelumnya kita mengetahui bahwa arus
maksimal yang diperbolehkan adalah 20mA Jadi dari masalah diatas dapat
diketahui : tegangan yang digunakan : 12V, jatuh tegangan : 1,8V, dan Arus listrik
: 20mA=0,02Ampere. R=(12-1,8) / 0,02 = 510 ohm

Menghitung nilai resistor secara parallel :

R LED Merah = (12 V- 1.8V) /0.02 A = 510 ohm

R LED Biru = (12V – 3V) / 0.02 A = 450 ohm

Menghitung resistor secara seri :


R = (12V – 9.6 V) / 0.02 A = 120 ohm
Mennghitung resistor pada LED nyala putih(super bright). Kita memiliki 3 buah
led nyala putih(super bright) dan akan kita nyalakan dengan mengguynakan accu
12 Volt maka, R = (-12V (3.6 V * 3)) / .0,3 A = 40Ω

Gambar LED super bright :

Kelebihan dari LED :

 LED memiliki efisiensi energi yang lebih tinggi dibandingkan dengan lampu
lain, dimana LED lebih hemat energi 80 % sampai 90% dibandingkan lampu
lain.
 LED memilki waktu penggunaan yang lebih lama hingga mencapai 100 ribu
jam.
 LED memiliki tegangan operasi DC yang rendah.
 Cahaya keluaran dari LED bersifat dingin atau cool (tidak ada sinar UV atau
energi panas).
 Ukurannya yang mini dan praktis
Kelemahan LED

 Suhu lingkungan yang terlalu tinggi dapat menyebabkan gangguan elektrik pada
LED.
 Harga LED per lumen lebih tinggi dibandingkan dengan lampu lain.
 Kelemahan dari LED di atas yang menyebabkan masyarakat lebih memilih
menggunakan
 Cara penerangan biasa dengan lampu pijar maupun neon dibandingkan
menggunakan LED.

Kegunaan LED dalam Kehidupan sehari-hari


Teknologi LED memiliki berbagai kelebihan seperti tidak menimbulkan panas,
tahan lama, tidak mengandung bahan berbahaya seperti merkuri, dan hemat listrik
serta bentuknya yang kecil ini semakin popular dalam bidang teknologi
pencahayaan. Berbagai produk yang memerlukan cahaya pun mengadopsi
teknologi Light Emitting Diode (LED) ini. Berikut ini beberapa pengaplikasiannya
LED dalam kehidupan sehari-hari.

1. Lampu Penerangan Rumah


2. Lampu Penerangan Jalan
3. Papan Iklan (Advertising)
4. Backlight LCD (TV, Display Handphone, Monitor)
5. Lampu Dekorasi Interior maupun Exterior
6. Lampu Indikator
7. Pemancar Infra Merah pada Remote Control (TV, AC, AV Player)
Daftar Pustaka
http://elektronika-dasar.web.id/led-light-emitting-dioda

http://teknikelektronika.com/pengertian-led-light-emitting-diode-cara-kerja

https://id.wikipedia.org/wiki/Diode_pancaran_cahaya

Anda mungkin juga menyukai