Anda di halaman 1dari 26

TATA LAKSANA KASUS KLINIS

FILARIASIS

Subdit Pengendalian Filariasis dan Kecacingan


Dit. P2PTVZ - Ditjen P2P
DUA PILAR UTAMA ELIMINASI FILARIASIS

1. Memutuskan mata rantai penularan filariasis dengan


Pemberian Obat Pencegahan Massal (POPM) Filariasis di
daerah endemis. Sekali setahun selama minimal 5 tahun
berturut-turut. Obat yang dipakai : DEC (Diethylcarbamazine
Citrate) dan Albendazole

2. Mencegah dan membatasi kecacatan dengan


penatalaksanaan kasus filariasis mandiri melalui:
- Cuci bagian tubuh yang bengkak dg air bersih dan sabun
- Beri salep antibiotik/antijamur sesuai indikasi
- Meninggikan bagian yang bengkak
- Menggerakkan bagian yang bengkak setiap saat
- Memakai alas kaki/pakaian yang tdk ketat
TUJUAN UMUM

1. Mencegah dan membatasi kecacatan karena Filariasis


2. Agar penderita mampu hidup lebih baik serta
berpartisipasi aktif dalam kehidupan bermasyarakat, sosial
maupun ekonomi

TUJUAN KHUSUS

1. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petugas,


penderita dan keluarganya dalam tatalaksana kasus
mandiri
2. Menurunkan jumlah serangan akut kasus kronis
TATA LAKSANA KASUS KLINIS FILARIASIS

PENGOBATAN KASUS KLINIS

Semua kasus klinis diberikan DEC, tetapi setelah semua


gejala klinis akut (demam dan gejala peradangan lainnya)
mereda →obati dahulu sesuai gejala akut yang timbul
Berikan DEC 3x1 tablet 100 mg atau 6 mg/kg BB/hari
selama 12 hari dan Parasetamol 3x1 tablet 500 mg (3 hari
pertama)
Bila penderita berada di daerah endemis, maka pada tahun
berikutnya diikutsertakan dalam POPM Filariasis (DEC
sesuai dosis umur dan Albendazole 400 mg sekali setahun
selama 5 th).
CARA MENENTUKAN STADIUM LIMFEDEMA

1. Terpisah antara anggota tubuh bag kiri dan kanan,


lengan dan tungkai.
2. Penentuan std limfedema lengan (atas, bawah) atau
tungkai (atas, bawah) dalam satu sisi, dibuat dalam
satu std limfedema.
3. Berpihak pada tanda std terberat
4. Dibuat 30 hari setelah serangan akut.
5. Dibuat sebelum/sesudah pengobatan dan tatalaksana
kasus
STADIUM I

Bengkak pd anggota tubuh


hilang saat bangun pagi
Lipatan kulit tidak ada
Kulit masih halus & normal
Pitting edema
STADIUM II

❑ Bengkak pada anggota


tubuh tidak hilang saat
bangun pagi
❑ Lipatan kulit tidak ada
❑ Kulit masih halus &
normal
❑ Pitting edema
STADIUM III

❑ Bengkak menetap
❑ Lipatan kulit dangkal
❑ Kulit halus & normal
❑ Non pitting edema
STADIUM IV

❑ Bengkak menetap
❑ Lipatan kulit dangkal
❑ Adanya nodul /
benjolan dikulit
STADIUM V

❑ Bengkak menetap dan


bertambah besar
❑ Lipatan kulit dalam
❑ nodul / benjolan
STADIUM VI

❑ Bengkak menetap dan


bertambah besar
❑ Lipatan kulit dangkal /
dalam
❑ mossy foot gambaran
seperti berlumut
STADIUM VII
❑ Bengkak menetap dan
bertambah besar
❑ Lipatan kulit dalam
❑ Nodul-nodul
❑ Mossy foot
❑ Penderita tidak dapat
melakukan kegiatan sehari-
hari
STADIUM LIMFEDEMA
No Gejala Stadium 1 Stadium 2 Stadium 3 Stadium 4 Stadium 5 Stadium 6 Stadium 7

1 Bengkak Menghilang Menetap, Menetap, Menetap Menetap, Menetap, Menetap,


di kaki waktu pitting non pitting meluas meluas meluas
bangun edema edema
tidur pagi ,
pitting
edema
2 Lipatan Tidak ada Tidak ada dangkal dangkal Dalam, Dalam, Dalam,
kulit Kadang dangkal dangkal
Kadang
dangkal
3 Nodul Tidak ada Tidak ada Tidak ada Ada Kadang - Kadang - Kadang -
Kadang Kadang Kadang

4 Mossy Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Ada Kadang -
foot Kadang
5 Hambatan Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak ya
PERAWATAN KASUS KLINIS FILARIASIS

1. Perawatan pada gejala klinis akut


Gejala klinis akut berupa : ADL, demam berulang, abses,
orkitis, epididimitis, funikulitis.
Perawatannya :
• Istirahat cukup, banyak minum
• Terapi simptomatis (obat demam, penghilang rasa sakit,
gatal) bila perlu diberikan antibiotika/ anti jamur baik lokal /
sistemik
• pembersihan luka / lesi kulit, bila ada abses di insisi
• Pengobatan luka / lesi di kulit →salep antibiotika / anti jamur
2. Perawatan pada kasus kronis filariasis
Persiapan

a. Persiapan bahan, peralatan dan obat


1. Tempat pencucian
2. Peralatan pencucian.
3. Obat ( DEC, Parasetamol, Salep antibiotika / anti jamur)
4. Kartu status
b. Pemeriksaan luka / lesi di kulit
Dicari disela-sela diantara jari-jari kaki, telapak kaki, lipatan
kulit, pada bagian yang berlumut dan dibagian tubuh yang lain
c. Pengukuran anggota tubuh yang bengkak
Tetapkan fixed point, misalnya lutut kemudian diukur berapa
jarak bagian terbengkak terhadap lutut.
Tata laksana
1. Pencucian

a. Dilakukan pada semua limfedema dan anggota tubuh yang


normal. Anggota tubuh yang normal dicuci lebih dulu kemudian
yang limfedema.
b. Bila ada lebih dari satu limfedema, pencucian dimulai dari
stadium terberat.
c. Stadium 1,2,3 dan 4 pencucian dilakukan 1x sehari, malam hari.
Stadium 5,6 dan 7 dua kali sehari (pulang kerja & malam hari).
d. Pencucian dilakukan penderita sendiri atau dibantu orang lain.
e. Bersihkan tangan dahulu.
Pelaksanaan Pencucian
Pada anggota tubuh yang bengkak.
Penolong pakai sarung tangan
Penderita duduk di kursi, anggota tubuh yang
bengkak (kaki) diletakkan di baskom dan
basahi dengan air bersih (temperatur kamar)
Penolong / penderita sendiri mengambil sabun
mandi membasahi dengan air dan digosokkan
di tangan sampai berbusa, kemudian busa
sabun tersebut digosokkan pada kaki yang
bengkak secara berulang-ulang sampai merata.
Khusus lipatan kulit dalam, bagian berlumut
dan sela-sela jari, dapat digunakan kasa/
verban yang dibasahi air dan sabun mandi
serta di bentuk seperti tali.
Bilas dengan air bersih dari atas ke bawah,
berulang sampai air bilasan tampak jernih.
2. Pengeringan

Pengeringan dapat dilakukan


dengan menggunakan :
Handuk
Kipas
Khusus untuk lipatan kulit,
dan bagian yang berlumut
serta sela-sela jari
pengeringan dapat
menggunakan kipas angin
atau kasa / verban yang
dibentuk seperti tali
3. Pengobatan dan Pencegahan Luka (Lesi)

Bila diketahui ada luka / lesi


dikulit, sela-sela jari, lipatan kulit,
bagian berlumut, telapak kaki dan
luka / lesi di tempat lain harus
diberi salep antibiotik / anti jamur,
antiseptik
4. Meninggikan Anggota tubuh yang bengkak

Tujuan memperlancar aliran


limfe
Dilakukan baik siang hari
maupun malam hari seperti
pada saat: membersihkan
bahan yang akan di masak,
menyusui, makan, berkumpul
teman, menonton TV
Pada saat tidur letakkan kaki
diatas bantal
5. Latihan anggota tubuh yang bengkak

Tujuan memperlancar aliran limfe


Gerakkan telapak kaki ke belakang, ke depan dan
kemudian memutarnya, gerakan ini dapat dilakukan
dimana saja, kapan saja dan tidak perlu biaya.
6. Penggunaan Alas Kaki yang Sesuai

Pakai selalu alas kaki yang


cocok, tidak sempit dan dapat
dibuka bagian atasnya.
Jangan pakai alas kaki sempit
karena dapat menimbulkan
luka / lecet, kuman dapat
masuk dan dapat terjadi
serangan akut.
VIDEO TATALAKSANA KASUS
FILARIASIS KRONIS

 VIDEO_TS tatalaksana kasus/VTS_01_1.VOB


Evaluasi
Parameter
Meningkatnya pengetahuan dan keterampilan penderita /
keluarganya dalam penatalaksanaan penderita limfedema.
Frekuensi serangan akut baik pada penderita dengan kasus
klinis baik dengan gejala klinis akut atau kronis menurun.
Limfedemanya berkurang atau sembuh total.

Jadwal Evaluasi
Pertama : 2 minggu setelah mulai perawatan
Kedua : 2 minggu setelah evaluasi I
Ketiga & Keempat : setiap bulan
Kelima, enam & tujuh : setiap 3 bulan
Evaluasi selanjutnya : setiap 6 bulan
PERTANYAAN :

1. Apakah boleh setelah dibersihkan dan dikeringkan

Anda mungkin juga menyukai