Anda di halaman 1dari 16

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Masalah : Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang senam hamil


dan nifas
Pokok Bahasan : Senam hamil dan senam nifas
Sub Pokok Bahasan : Senam hamil dan senam nifas
Sasaran : Ibu hamil dan ibu nifas
Tempat : Mushola RT.03, RW.20
Waktu : 30 menit

1. Tujuan Instruksional Umum


Masyarakat mampu memahami tentang senam hamil dan senam nifas.

2. Tujuan Instruksional Khusus


Setelah diberi penyuluhan selama dapat :
 Ibu dapat menyebutkan kembali pengertian dari senam nifas dan senam
hamil.
 Menyebutkan kembali manfaat dari senam nifas dan senam hamil.
 Menyebutkan kembali tujuan dari senam hamil dan senam nifas.

3. Memberi Penyuluhan
 Pengertian senam hamil dan senam nifas
 Manfaat senam hamil dan senam nifas
 Tujuan senam hamil dan senam nifas

4. Kegiatan Penyuluhan
a. Metode : Diskusi dan tanya jawab
b. Kegiatan : Belajar-mengajar
NO PENYULUHAN SASARAN
1. Memperkenalkan diri dari dan 1. Mempunyai dan menjawab salam
mengucapkan salam. dengan baik.

2. Memberikan kesempatan pada 2. Menggunakan pengetahuan yang


sasaran untuk mengungkapkan dimiliki.
pengetahuan.

3. Memberikan tambahan masukan- 3. Mendengarkan dan menyimak


masukan materi. dan materi yang diberikan.

4. Memberikan kesempatan kepada 4. Mengajukan pertanyaan dari


sasaran untuk bertanya. materi yang diberikan.

5. Menjawab pertanyaan yang 5. Menyimak jawaban yang


diberikan. diberikan

6. Bertanya sebagai bahan evaluasi. 6. Menjawab dengan benar

7. Menutup acara. 7. Memberikan respon yang baik

5. Media dan Sumber


a. Media : Flip Chart dan Demonstrasi
b. Sumber :

6. Evaluasi
a. Prosedur : Post test
b. Bentuk Pertanyaan : Pertanyaan langsung atau lisan

7. Butir soal
 Sebutkan pengertian senam hamil dan senam nifas
 Sebutkan manfaat senam hamil dan senam nifas
 Sebutkan tujuan senam hamil dan senam nifas
MATERI PENYULUHAN

1. Pengertian
 Senam hamil adalah senam yang dilakukan oleh seorang wanita hamil
sesuai dengan usia kehamilan saat itu.
 Senam nifas adalah senam yang dilakukan dari 1 – 10 hari sesudah
melahirkan atau pada waktu nifas.

2. Manfaat
a. Manfaat senam hamil
 Memperkuat dan mempertahankan elastisitas dinding perut, ligambu,
otot-otot dasar panggul yang berhubungan dengan proses persalinan.
 Membentuk sikap tubuh untuk mengurangi keluhan-keluhan selama
hamil, mengaharapkan letak janin yang normal mengurangi sesak
nafas akibat pertambahan besar perut dan memperlancar persalinan.
 Memperoleh relaksasi tubuh yang sempurna dengan memberikan
latihan-latihan kontrkasi dan relaksasi.
 Mengusai teknik-teknik pernafasan yang mempunyai peranan
penting dalam persalinan.
b. Manfaat senam nifas
 Mempercepat penururnan rahim
 Mempercepat perubahan warna lochea
 Memperbaiki otot-otot yang kendur
 Memperlancar pengeluaran ASI

3. Tujuan
 Ibu dapat mengerti atau melakukan senam hamil dengan benar
 Ibu mengerti manfaat dari senam hamil dan senam nifas
 Ibu dapat menambah pengertahuan tentang senam hamil dan senam
nifas.
Bentuk Bentuk Latihan Senam Hamil
Senam Hamil Terdiri dari 3 bagian, yaitu :
A. Latihan pendahuluan
1. Latihan Pertama
Duduk tegak bersandar pada kedua lengan tungkai kaki diluruskan dan
dibuka sedikit, seluruh tubuh rileks dan lemas
Kegiatan :
a. Gerakan kaki kiri jauh ke depan, kaki kanan jauh ke belakang
kemudian kaki kanan jauh kedepan dan kaki kiri jauh kebelakang.
Lakukan gerakan ini berturut-turut sebanyak delapan kali.
b. Gerakan kaki kiri dan kaki kanan bersama-sama jauh ke depan
kemudian gerakan kaki tersebut bersama-sama jauh ke belakang.
c. Gerakan kaki kiri dan kaki kanan bersama-sama kaki kiri dan
kanan lakukan 8 kali.
d. Gerakan kaki kiri dan kanan bersama-sama ke dalam sampai
ujung-ujung jari menyentuh lantai. Kemudian gerakan keluar.
e. Putarkan kedua kaki bersama ke kiri 4 kali kanan 4 kali
f. Angkat kedua lutut tanpa menggeser ke dua tumit dan pantat
tekanan kedua tungkai kaki ke lantai sambil mengerutkan dubur
dan tarik otot-otot perut sebelah atas simphisis pubis ke dalam
kemudian relax kembali 8 kali.

2. Latihan kedua
Duduk tegak kedua tungkai kaki lurus dan rapat
Kegiatan :
 Letakan tungkai kanan diatas tungkai kiri kemudian tekan tungkai
kiri dengan seluruh kekuatan tungkai kanan, sambil mengempiskan
dinding perut sebelah atas simphisis pubis dan mengerutkan liang
dubur selanjutnya rilex lakukan 8 kali.
Ulangi : Tungkai kiri yang diatas 8 kali
3. Latihan ketiga
Duduk tegak kedua tungkai lurus, rapat dan rilex
Kegiatan :
 Angkat tungkai kiri ke atas kemudian letakan kembali 8 kali
Ulangi : Tungkai kanan ke atas kemudian letakan kembali 8 kali atau
posisi terbaring : Angkat kedua tungkai bersama-sama kemudian
letakan kembali 8 kali.

4. Latihan empat
Duduk sila dan tegak kedua tangan diatas bahu dan kedua lengan di
samping mamae
Kegiatan :
Tekan samping mamae dengan sisi lengan atas kemudian putarkan kedua
lengan tersebut ke depan atas, samping telinga, ke belakang dan sikap
semula 8 kali.

5. Latihan 5
Berbaring terlentang, kedua lengan disamping badan dan kedua lutut
ditekuk.
Kegiatan :
Angkat panggul sampai badan dan kedua tungkai atas membentuk sudut
dengan lantai dan ditahan oleh kedua kaki dan bahu turunkan perlahan-
lahan dan relax.

6. Latihan 6
Berbaring terlentang, kedua lengan disamping badan kedua tungkai lurus
dan rileks.
Kegiatan :
Panjangkan tungkai kanan dengan menarik tungkai kiri mendekati bahu
kiri dan kembali ke posisi semula, kedua lutut tidak boleh ditekuk 2 kali,
ulangi panjangkan tungkai kiri dengan menarik tungkai kanan mendekati
bahu kanan dan kembali keposisi semula 2 kali  8 kali.
7. Latihan tujuh
Putarkan panggul ke kiri sebanyak 4 kali dan kekanan 4 kali, gerakan
panggul ke kiri sampai tekanan pinggang ke lantai sambil
mengempiskan perut dan mengerutkan liang dubur kemudian gerakan
panggul ke kanan angkat pinggang dan gerakan kembali panggul ke kiri
dan seterusnya.

Latihan Inti
 Latihan pembentukan sikap tubuh
 Latihan kontraksi dan relaksasi
 Latihan pernafasan
1. Latihan pembentukan sikap tubuh
 Untuk memperoleh sikap tubuh yang baik (concrect)
 Sikap tubuh yang baik  Tulang panggul naik sehingga janin berada
dalam kedudukan yang normal.
 Sikap tubuh yang tidak baik  tulang panggul turun, sehingga janin
kurang baik kedudukannya.

2. Latihan kontraksi dan relaksasi


Latihan untuk memperoleh dan mengatur sikap tubuh yang rileks pada
saat yang diperlukan.

3. Latihan pernafasan
Menguasai teknik pernafasan, dengan syarat :
 Rileks seluruh tubuh
 Lutut ditekuk  rileks
 Konsentrasi
Latihan Inti Sesuai Dengan Umur Kehamilan
a. Latihan I : Minggu ke 22 – 25
 Latihan II : Minggu ke 26 – 30
 Latihan III : Minggu ke 31 – 34
 Latihan IV : Minggu ke 35 – saat melahirkan
1. Latihan I : Minggu ke 22 – 25
a. Latihan pembentukan sikap tubuh
Sikap awal : Berbaring terlentang, kedua lutut ditekuk, kedua
lengan di samping badan dan relaks.
Kegiatan :
Tegangkan otot-otot muka dengan mengerutkan dahi, mengatupkan
tulang-tulang rahang dan tegangkan otot-otot leher  lemaskan 
ulangi 8 kali.
b. Latihan pernafasan
Sikap awal : Berbaring terlentang, kedua lutut ditekuk, kedua
lengan di saping badan dan relaks.
Kegiatan :
Letakan tangan kiri di atas perut, lakukan pernafasan diafragma :
Tarik nafas melalui hidung, tangan kiri bergerak ke atas mengikuti
dinding perut naik, tiup nafas melalui celah bibir  tangan kiri
turun.  lakukan 12 – 24 x/menit.
c. Latihan pembentukan sikap tubuh
Sikap awal : Berbaring terlentang, kedua lutut ditekuk, kedua
lengan disamping badan dan reks.
Kegiatan :
Angkat pinggang sehingga badan membentuk lekungan kemudian
tekan pinggang kelantai sambil mengempiskan perut dan
mengerutkan otot dubur.
2. Latihan II : Minggu ke 26 – 30
a. Latihan pembentukan sikap tubuh
Sikap awal : Sikap merangkak, jarak antara kedua lengan sama
dengan jarak antara kedua bahu, keempat anggota tubuh tegak
lurus pada lantai dan badan sejajar dengan lantai.
Kegiatan :
Tundukan kepala, lihat vulva dan pinggang diangkat sambil
mengempiskan perut dan mengerutkan dubur  turunkan
pinggang dengan mengangkat kepala sambil melemaskan otot-otot
dinding perut dan otot dasar panggul  8 kali.
b. Latihan pernafasan
Sikap awal : Berbaring terlentang kedua lutut ditekuk kedua lengan
disamping badan dan relaks.
Kegiatan:
Lakukan pernafasan diafragma 1½ menit
Lakukan pernafasan dada : Pernafasan yang dilakukan oleh dada
 turun naik rongga dada  26 – 28x/menit
c. Latihan kontraksi dan relaksasi
Sikap awal : Berbaring terlentang, kedua lutut ditekuk, kedua
lengan di samping badan dan relaks.
Kegiatan Relaksasi  kepakan kedua tangan dan tegangkan 
lemaskan 8 kali.

3. Latihan III : Minggu 31 – 34


a. Latihan pembentukan sikap tubuh
Sikap awal : Berdiri tegak, kedua kaki selebar bahu, kedua lengan
disamping badan dan relaks.
Kegiatan :
Turunkan badan perlahan-lahan sampai jongkok, usahakan badan
tetap tegak  tegak kembali perlahan-lahan.
b. Latihan kontraksi dan relaksasi
Sikap awal : Berbaring terlentang, kedua lutut ditekuk, tangan
kanan di atas perut  relaks.
Kegiatan :
Pernafasan diafragma, untuk yang ke 3 kali : Kembangkan dinding
perut setinggi mungkin dan tekan nafas  tiup perlahan-lahan 
3x.
c. Latihan pernafasan
Sikap awal : Berbaring terlentang, kedua lutut ditekuk, kedua
lengan disamping badan dan relaks.
Kegiatan :
“Pant-pant blow” pernafasan diafragma cepat 3 – 4 kali  nafas
dalam  8 kali.

4. Latihan IV : Minggu ke 35 – saat melahirkan


a. Latihan pembentukan sikap tubuh
Sikap awal : Berbaring terlentang, kedua lutut ditekuk, kedua
lengan disamping badan dan relax.
Kegiatan :
Angkat badan dengan mengangkat bahu, letakan dagu di dada dan
lehat vulva  pertahankan  relax  ulangi 3 kali.
b. Latihan kontraksi dan relaksasi
Sikap awal : Berbaring terlentang, kedua tungkai lurus dan terbuka
sedikit, kedua lengan disamping badan. Lemaskan seluruh tubuh.
Kegiatan :
Tegangkan seluruh tubuh dengan mengatupkan rahang
mengerutkan dahi, tegangkan otot-otot leher, kepalkan kedua
tangan, tegangkan bahu, otot-otot perut (dengan mengempiskan)
kerutkan dubur, tegangkan seluruh tungkai kaki dan tahan nafas 
lemaskan ulangi 8 kali.
c. Latihan pernafasan
Sikap awal : Berbaring terlentang, kedua lutut dipegang oleh kedua
tangan relaks.
Kegiatan :
Buka mulut secukupnya tarik nafas dalam semaksimal mungkin 
tutup mulut  mengejan seperti BAB.

Latihan Penenangan
Sikap awal : Berbaring miring ke kiri, lutut kanan diletakan di depan lutut kiri,
lengan kanan ditekuk di depan dan lengan kiri diletakan di belakang badan.
Kegiatan :
Lepaskan seluruh tubuh, lengan, tutup mata
SENAM NIFAS

Bentuk-bentuk Latihan Senam Untuk Masa Nifas


1. Untuk hari pertama
Sikap : Tidur terlentang, kedua lengan dibawah kepala dan kedua kaki
diluruskan.
Latihan : Angkat kedua kaki sehingga pinggul dan lutut mendekati badan
semaksimal mungkin. Lalu luruskan dan angkat kaki kiri dan
kanan vertikal dan perlahan-lahan turunkan kembali kelantai.

2. Untuk hari kedua


Sikap : Tidur terlentang dengan kaki terangkat, dengan jalan meletakkan
bantal dibawah betis, badan agak melengkung dengan letak kaki
bawah di atas.
Latihan : Lakukan gerakan pada jari-jari seperti mencakar dan
meregangkan, lakukan selama ½ menit.

3. Untuk hari ketiga


Sikap : Tidur terlentang dengan kaki terangkat, dengan jalan meletakkan
bantal dibawah betis, badan agak melengkung dengan letak kaki
bawah di atas.
Latihan : Gerakan ujung kaki secara teratur seperti lingkaran dari luar
kedalam dan dari dalam keluar, lakukan selama ½ menit.

4. Untuk hari keempat


Sikap : Tidur terlentang dengan kaki terangkat, dengan jalan meletakkan
bantal dibawah betis, badan agak melengkung dengan letak kaki
bawah di atas.
Latihan : Lakukan gerakan pada telapak kaki kiri dan kanan, ke atas dan
kebawah seperti gerakan menggergaji, lakukan selama ½ menit.
5. Untuk hari kelima
Sikap : Tidur terlentang kedua tangan bebas bergerak.
Latihan : Lakukan gerakan dimana lutut mendekati badan, bergantian kaki
kiri dan kaki kanan, sedangkan tangan memegang ujung kaki
sampai batas betis, lutut dan paha lakukan gerakan ini 8 – 10 kali
setiap hari.

6. Untuk hari keenam


Sikap : Berbaring terlentang, kaki terangkat ke atas, kedua tangan
dibawah kepala.
Latihan : Jepitlah bantal diantara kedua kaki dan tekanlah sekuat-kuatnya.
Pada waktu bersamaan, angkatlah pantat dari kasur dengan
melengkungkan badan, lakukan sebanyak 4 – 6 kali selama ½
menit.

7. Untuk hari ketujuh


Sikap : Tidur terlentang, kaki terangkat ke atas, kedua lengan disamping
badan.
Latihan : Kaki kanan disilangkan di atas kaki kiri dan tekan yang kuat,
pada saat yang sama tegangkan kaki dan kendorkan lagi
perlahan-lahan dalam gerakan selama 4 detik lakukan 4 – 6 kali.

8. Untuk hari kedelapan


Sikap : Berdiri lurus di atas lantai
Latihan : Berjalan dengan ujung kaki, kemudian dengan tumit, setiap
gerakan selama ½ menit.

9. Hari kesembilan
Sikap : Angkat kepala dan lingkarkan tangan pada belakang leher, tarik
napas perlahan-lahan yang dalam hingga paru-paru penuh, lalu
hembuskan nafas perlahan-lahan latihan ini diulangi beberapa
kali dalam ½ - 1 menit.
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Masalah : Kurangnya pengetahuan tentang kesehatan lingkungan


Pokok Bahasan : Kesehatan lingkungan
Sub Pokok Bahasan : Pemeliharaan kandang ternak dan jamban
Sasaran : Masyarakat RW. 20
Tempat : Mushola RT.03, RW. 20
Waktu : 30 menit

1. Tujuan Instruksional Umum (T.I.U)


Masyarkat mampu memahami tentang pemeliharaan kandang ternak dan
jamban.

2. Tujuan Instruksional Khusus (T.I.K)


Setelah diberikan penyuluhan selama 15 menit masyarakat dapat :
 Menyebutkan ciri-ciri kandang ternak dan jamban yang baik
 Dapat membedakan syarat-syarat kandang dan jamban yang baik dan
tidak baik

3. Materi Penyuluhan
 Ciri-ciri kadang ternak dan jamban yang baik
 Syarat-syarat kandang dan jamban yang baik dan tidak baik

4. Kegiatan Penyuluhan
a. Metode : Diskusi dan tanya jawab
b. Kegiatan : Belajar-mengajar
MATERI PENYULUHAN

1. Ciri-ciri kandang ternak yang sehat, yaitu :


 Jarak kandang 10 meter atau lebih dari rumah dengan kata lain tidak
menempel dari rumah.
 Kandang dibersihkan tiap hari
 Mempunyai tempat untuk membuang kotoran ternak yang baik
 Ada sarana untuk pengolahan kotoran ternak

2. Ciri atau syarat kandang yang tidak memenuhi


standar kesehatan yaitu :
 Jarak kandang dari rumah kurang dari 10 meter atau menempel dari
rumah.
 Kandang tidak dibersihkan secara rutin atau jarang dibersihkan
 Tempat pembuangan kotoran ternak tidak ada
 Tidak ada sarana pengolahan kotoran ternak

3. Ciri jamban yang baik


 Jarak septiktank dengan sumur lebih dari 10 meter
 Jamban berbentuk leher angsa
 Septiktank tertutup
 Jamban dibersihkan setiap hari

4. Ciri jamban yang kurang baik


 Jarak septiktank dengan sumur kurang dari 10 meter
 Jamban berbentuk selain leher angsa
 Septiktank tidak tertutup
 Jamban tidak dibersihkan setiap hari
NO PENYULUHAN SASARAN
1. Memperkenalkan diri dan Menanggapi dan memberi respon
mengucapkan salam dengan baik

2. Memberikan kesempatan pada Menggunakan pengetahuan yang


sasaran untuk mengungkapkan dimiliki
pengetahuan.

3. Memberikan tambahan masukan Mendengar, menyimak materi dan


materi. demonstrasi yang telah diberikan.

4. Memberikan kesempatan pada Mengajukan pertanyaan dari materi


sasaran untuk bertanya. yang diberikan

5. Menjawab pertanyaan yang Menyimak jawaban yang diberikan


diberikan

6. Bertanya sebagai bahan evaluasi Menjawab dengan benar

7. Menutup acara Memberi respon yang baik

5. Media dan Sumber


a. Media : Flip Chart
b. Sumber : Diklat Kesehatan Lingkungan, DEPKES RI

6. Evaluasi
a. Prosedur : Post tes
b. Bentuk Pertanyaan : Pertanyaan langsung atau lisan
c. Butir soal :
 Sebutkan ciri-ciri kandang ternak dan jamban yang sehat dan baik?
 Sebutkan perbedaan antara kandang ternak dan jamban yang baik
dan yang kurang memenuhi persyaratan kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai