Anda di halaman 1dari 16

R

R
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Peranan teknologi dalam kehidupan sehari-hari hampir tidak dapat dipisahkan dari

kehidupan manusia. Teknologi berkembang semakin pesat, perkembangan tersebut menciptakan

perkembangan pola pikir manusia sehingga mampu membuat terobosan teknologi dan inovasi

teknologi baru yang nantinya dapat digunakan untuk memudahkan kerja manusia dan mampu

menggantikan peran manusia. Terobosan dan inovasi baru tersebut dapat mencakup bidang ilmu

pengetahuan. Salah satu ilmu pengetahuan yang diciptakan dari hasil pemikiran manusia adalah

radar.

Radar merupakan salah satu teknologi yang cukup berkembang dalam dunia

penerbangan. Radar dapat menggantikan fungsi mata manusia untuk memantau objek pada jarak

jauh dalam jangkauan yang telah ditentukan dalam spesifikasinya. Radar merupakan suatu

system yang memanfaatkan gelombang elektromagnetik untuk mengidentifikasi jarak,

ketinggian, arah maupun kecepatan benda yang diam atau bergerak. Radar digunakan dalam

banyak konteks, termasuk dalam bidang pengendalian lalu lintas udara maupun laut, yaitu untuk

mendeteksi pesawat ataupun kapal, baik ketika berada di landasan/dermaga maupun di udara/

laut. Karena radar memiliki manfaat yang sangat banyak dalam kehidupan, maka dalam makalah

ini akan dibahas mengenai radar serta penerapannya di berbagai bidang.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan radar?

2. Bagaimana prinsip kerja radar?


3. Apa saja manfaat radar di bidang cuaca, militer, kepolisian, pelayaran dan

penerbangan?

C. Tujuan

1. Menjelaskan pengertian radar

2. Mendeskripsikan prinsip kerja radar

3. Mendeskripsikan manfaat radar di bidang cuaca, militer, kepolisian, pelayaran

dan penerbangan
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Radar

Radar (Radio Detection and Ranging) merupakan sistem gelombang elektromagnetik

yang digunakan untuk mendeteksi, mengukur jarak dan membuat map benda-benda seperti

pesawat terbang, kendaraan bermotor dan informasi cuaca. Radar bekerja dengan menerapkan

prinsip pemantulan gelombang elektromagnetik.

Tidak hanya mendeteksi jarak benda, radar juga mampu mendeteksi kecepatan dan arah

benda tersebut bergerak, bahkan bentuk dari benda yang terdeteksi. Gelombang radio yang

dipancarkan dari suatu benda dapat ditangkap oleh radar kemudian dianalisa untuk mengetahui

lokasi dan bahkan jenis benda tersebut. Walaupun sinyal yang diterima relatif lemah, namun

radar dapat dengan mudah mendeteksi dan memperkuat sinyal tersebut.

Tiga hal yang biasanya menjadi tujuan dalam penggunaan Radar:

o Mendeteksi keberadaan sebuah benda pada jarak tertentu, biasanya sesuatu yang

bergerak, seperti pesawat terbang, namun radar juga dapat digunakan untuk mendeteksi

benda-benda diam yang terkubur di bawah tanah. Dalam beberapa kasus, radar dapat

mengidentifikasi obyek misalnya dapat mengidentifikasi jenis pesawat yang telah

terdeteksi.
o Mendeteksi kecepatan obyek - Ini alasan mengapa polisi menggunakan radar.

o Membuat Peta. Pesawat ulang-aling dan satelit mengorbit menggunakan sesuatu yang

disebut Synthetic Aperture Radar untuk membuat peta topografi rinci dari permukaan

planet dan bulan.

B. Prinsip Kerja Radar

Prinsip Kerja Radar, sama halnya seperti pada Echo (gema) dan Efek Doppler yang

sering kita alami setiap hari. Dalam gelombang suara kita mengenal yang disebut gema (echo).

Kalau gelombang suara kita menumbuk suatu permukaan, gelombang itu pasti langsung

dipantulkan kembali. Yang kita dengar adalah gema dari suara awal.

Gambar Analogi dengan prinsip gema pada gelombang suara


Echo adalah sesuatu yang dialami sepanjang waktu. Jika kita berteriak ke dalam sumur

atau jurang, maka terjadi gema beberapa saat kemudian. Gema terjadi karena beberapa

gelombang suara dalam teriakan kita memantul kembali dari permukaan (baik air di dasar sumur

atau dinding) hingga ketelinga. Lamanya waktu antara saat berteriak dan saat mendengar gema

ditentukan oleh jarak antara kita dan permukaan yang menciptakan echo.

Dalam teknologi radar, gelombangnya adalah gelombang mikro.Gelombang mikro

dipancarkan oleh transmitter. Jika menumbuk suatu permukaan maka gelombang ini juga

mengalami pemantulan. Pantulannya ini diterima oleh alat penerima (receiver) karena

gelombang mikro tidak dapat dilihat maupun didengar seperti gelombang suara biasa. Jika

receiver yang digunakan mendeteksi pantulan gelombang yang dipancarkan tadi, itu berarti ada

suatu benda yang menyebabkan terpantulnya gelombang tersebut. Jarak benda tersebut dapat

dihitung dengan mudah jika kita tahu waktu saat gelombang pertama kali dipancarkan sampai

pantulannya dideteksi.
Efek Doppler

Kita mungkin mengalaminya setiap hari (seringkali tanpa disadari). Pergeseran Doppler

terjadi ketika suara yang dihasilkan atau terpantul dari benda yang bergerak. Pergeseran Doppler

dalam keadaan ekstrim menciptakan ledakan sonik.

Contohya, saat kita mendengar suara sirine ambulan mendekati kita yang sedang diam

ditepi jalan suara sirine makin keras, namun setelah melewati kita maka suara sirine semakin

mengecil seiring makin jauhnya jarak kita dengan mobil sirine. Terdengar keras lemahnya suara

yang didengar tersebut bisa dikatakan sebagai pergeseran doppler atau efek doppler.

Kita dapat menggabungkan echo dan pergeseran doppler dengan cara berikut.

Katakanlah kita mengirimkan suara keras ke arah mobil yang bergerak ke arah kita. Beberapa

gelombang suara akan terpental mobil (gema). Karena mobil bergerak ke arah kita, namun

gelombang suara akan dikompresi. Oleh karena itu, suara gema akan memiliki jangkauan lebih
tinggi dari suara asli yang dikirim. Jika kita mengurangi pitch gema, kita dapat menentukan

seberapa cepat mobil bergerak.

Adapun prinsip kerja radar dimulai dari suara gema yang digunakan untuk menentukan

seberapa jauh benda, dan kita juga telah tahu bahwa kita dapat menggunakan pergeseran Doppler

dari gema untuk menentukan seberapa cepat benda/sesuatu yang terjadi. Oleh karena itu, hal ini

memungkinkan untuk menciptakan suara Radar atau disebut juga sonar. Kapal selam dan kapal

menggunakan sonar sepanjang waktu.

Bagaimana dengan radar yang khusus dirancang untuk mendeteksi pesawat dalam

penerbangan. Radar menyala dari pemancar dan dengan intensitas tinggi dan frekuensi tinggi

gelombang radio. Ledakan radar ini berlangsung dalam hitungan mikrodetik. Radar kemudian

mematikan pemancarnya, kemudian menyalakan alat penerima dan mendengarkan echo yang

dihasilkan.

Radar mengukur waktu yang diperlukan untuk echo tiba, serta pergeseran Doppler dari

echo. Gelombang radio bergerak dengan kecepatan cahaya, sekitar 1.000 meter per mikrodetik,

sehingga jika Radar memiliki kecepatan tinggi sehingga dapat mengukur jarak pesawat dengan

sangat akurat. Menggunakan peralatan pengolahan sinyal khusus, Radar juga dapat mengukur

pergeseran Doppler sangat akurat dan dapat menentukan kecepatan pesawat.

C. Komponen penyusun system radar

Sistem radar mempunyai tiga komponen utama yakni: Antena, Transmitter (Pemancar

sinyal), Receiver (penerima sinyal)


Gambar system radar

1. Antena

Gambar Antena radar

Antena radar adalah suatu antena reflektor berbentuk parabola yang menyebarkan

energi elektromagnetik dari titik fokusnya dan dicerminkan melalui permukaan yang berbentuk

parabola sebagai berkas sempit. Antena radar merupakan dwikutub. Input sinyal yang masuk

dijabarkan dalam bentuk phased-array yang merupakan sebaran unsur-unsur objek yang

tertangkap antena dan kemudian diteruskan ke pusat sistem radar.

2. Pemancar Sinyal (Transmitter)

Transmitter pada sistem radar berfungsi untuk memancarkan gelombang

elektromagnetik melalui reflektor antena agar sinyal objek yang berada pada daerah tangkapan

radar dapat dikenali, umumnya Transmitter mempunyai bandwidth yang besar dan tenaga yang
kuat serta dapat bekerja efisien, dapat dipercaya, tidak terlalu besar ukurannya dan juga tidak

terlalu berat serta mudah perawatannya.

Contoh Transmitter berupa tabung :

Gambar . Pemancar sinyal

3. Penerima sinyal (Receiver)

Receiver pada sistem radar berfungsi untuk menerima pantulan kembali gelombang

elektromagnetik dari sinyal objek yang tertangkap radar melalui reflektor antena, umumnya

Receiver mempunyai kemampuan untuk menyaring sinyal agar sesuai dengan pendeteksian serta

dapat menguatkan sinyal objek yang lemah dan meneruskan sinyal objek tersebut ke signal and

data processor (Pemroses data dan sinyal) serta menampilkan gambarnya di layar monitor

(Display).

D. Prinsip Pengoperasian Radar


Gambar Prinsip pengoperasian radar

Radar pada umumnya beroperasi dengan menyebar tenaga elektromagnetik terbatas di

dalam piringan antena yang bertujuan untuk menangkap sinyal dari benda yang melintas pada

daerah tangkapan yang bersudut 20° – 40°. Ketika suatu benda masuk dalam daerah tangkapan

antena, maka sinyal yang ditangkap akan diteruskan ke pusat sitem radar dan akan diproses

hingga benda tersebut nantinya akan tampak dalam layar monitor/display.

E. Penerapan Radar pada Berbagai Bidang

1. Bidang Militer

a. Airborne early warning (AEW)

Sistem ini adalah sistem radar untuk mendeteksi pesawat terbang lain. Sistem radar ini

sering digunakan untuk pertahanan dan penyerangan udara.

b. Radar Pengendali/pemandu peluru kendali


Pesawat tempur Amerika Serikat F-14 yang menembakkan peluru kendali udara ke

udara (air-to-air missile) “AIM-54 Phoenix” yang menggunakan radar pemandu untuk mencapai

target penembakkan.

2. Bidang Kepolisian

Radar Gun dan Microdigicam radar merupakan contoh radar yang sering digunakan

pihak kepolisian untuk mendeteksi kecepatan kendaraan bermotor di jalan.

3.Bidang Penerbangan

Air traffic control (ATC) adalah Kendali lalu lintas udara yang bertugas mengatur

kelancaran lalulintas udara bagi pesawat terbang yang akan lepas landas, ketika terbang di udara

maupun ketika akan mendarat serta meberikan layanan informasi bagi pilot tentang cuaca, situasi

dan kondisi Bandara.

4. Bidang Cuaca

a. Weather radar merupakan jenis radar cuaca yang mampu mendeteksi intensitas

curah hujan dan cuaca buruk seperti adanya badai.


b. Wind profiler merupakan jenis radar cuaca yang menggunakan gelombang suara

(SODAR) untuk mendeteksi kecepatan dan arah angin

F. Keuntungan dan Kerugian Radar

Ada banyak keuntungan penggunaan radar untuk remote sensing. Sensor radar tersedia

pada semua kapabilitas cuaca sebagaimana energi gelombang mikro menembus awan dan hujan,

biarpun, hujan menjadi sebuah faktor pada radar wavelength < 3 cm. Sensor radar merupakan

system penginderaan jauh yang aktif (active remote sensing system), independen terhadap
cahaya matahari, menyediakan sumber energi sendiri, dan juga mampu meneyediakan

kemampuan pada siang/malam.

Ada penetrasi partial terhadap vegetasi dan tanah. Data radar menawarkan informasi

berbeda dari daerah visible dan infra merah dari spektrum elektromagnetik. Sebagaimana dengan

yang ada terdapat/ada kekurangan dengan (drawback) dengan data radar. Radar imagery

menampilkan “distorsi” yang melekat (inherent) pada geometry citra radar. Juga satu yang harus

dikoreksi untuk speckle (bintik, bercak, kurik) atau coherent fading (warna yang pudar,

kehilangan saling berlengketan). Radar sensitive terhadap topografi, permukaan yang kasar

seperti tanah lapang (terrain) dan penutup tanah (ground cover), sifat-sifat dielektrik (dielectric

properties) (moisture content), dan gerakan. Semuanya ini bisa dihubungkan dengan cirri-ciri

permukaan seperti landform dan morfologinya, landcover (penutup tanah), dan cirri-ciri

hidrologis (hydrological features).


BAB III

KESIMPULAN

1. Radar (Radio Detection and Ranging) merupakan sistem gelombang elektromagnetik

yang digunakan untuk mendeteksi, mengukur jarak dan membuat map benda-benda

seperti pesawat terbang, kendaraan bermotor dan informasi cuaca.

2. Prinsip Kerja Radar seperti pada Echo (gema) dan Efek Doppler

3. Sistem radar mempunyai tiga komponen utama yakni: Antena, Transmitter (Pemancar

sinyal), Receiver (penerima sinyal)

4. Radar dapat diterapkan dalam bidang militer, kepolisian, penerbangan dan cuaca.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. Radio Detecting and Ranging. Digilib.unila.ac.id

Gunawan, P. N. (2013). Makalah Radar Navigasi . Radar Gun sebagai Salah Satu Penerapan
Radar dalam Kehidupan Sehari – hari

Harjayanti, I. B (2015). Makalah Sistem Komunikasi Radar. Sekolah Tinggi Teknologi


Telematika Telkom. Purwokerto.

Anda mungkin juga menyukai