Anda di halaman 1dari 3

RSNU TUBAN

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL


RAWAT GABUNG (ROOMING-IN)

Nomor: 22.15.1/RSNU/K-1/A.1/I/2018 Revisi : 01 Halaman 1 dari 3 halaman

Ditetapkan di : Tuban, 29 Januari 2018


Direktur,
STANDAR Tgl diterbitkan : 29 Januari 2018
PROSEDUR
OPERASIONAL
(SPO)
dr. Didik Suharsoyo, M.ARS., M.M.
NIK: 101 08 003

Rawat gabung (Rooming-in) adalah suatu sistem perawatan ibu bersalin dan bayinya
Pengertian bersama-sama pada tempat yang berdekatan sehingga memungkinkan sewaktu-
waktu, setiap saat ibu dapat menyusui bayinya.

1. Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam pelaksanaan rawat gabung di


Tujuan Rumah Sakit Nahdlatul Ulama Tuban.
2. Terbentuknya bounding antara ibu dan bayi secara baik.
3. Tercapainya tujuan pemberian asi eksklusif di RSNU Tuban.
4. Membantu ibu dalam belajar merawat bayinya.
1. Keputusan menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor:
Kebijakan 1051/Menkes/SK/XI/2008 tentang pedoman penyelenggaraan pelayanan Obstetri
Neonatal Emergency komprehensi (PONEK) 24 Jam di Rumah sakit.
2. Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Nahdlatul Ulama Tuban Nomor :
008.15.1/RSNU/K-1/1/A.1/IX/2018 Tentang pemberlakuan Panduan Rawat
Gabung di Rumah Sakit Nahdlatul Ulama Tuban.
1. Setiap bayi lahir secara spontan, sungsang, vacum
Prosedur ekstraksi (VE), sectio caesarea (SC) dan lainnya pertolongan pertama dilakukan
oleh dokter spesialis anak (Sp.A) dan perawat ruang perinatologi.
2. Lakukan Inisiasi Menyusu Dini (IMD), Identifikasi
pasien dilakukan oleh dokter spesialis anak (Sp.A) dan perawat ruang
perinatologi.
3. Lakukan Pemeriksaan fisik, kelainan dan risiko
tinggi pada bayi dilakukan oleh dokter spesialis anak (Sp.A).
4. Dokter spesialis anak (Sp.A) memutuskan apakah
bayi dapat dilakukan rawat gabung (sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan).
5. Dokter spesialis anak (Sp.A) dan perawat ruang
perinatologi memberikan penjelasan kepada keluarga bayi tentang prosedur rawat
RSNU TUBAN
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
RAWAT GABUNG (ROOMING-IN)

Nomor: 22.15.1/RSNU/K-1/A.1/I/2018 Revisi : 01 Halaman 2 dari 3 halaman

Ditetapkan di : Tuban, 29 Januari 2018


Direktur,
STANDAR Tgl diterbitkan : 29 Januari 2018
PROSEDUR
OPERASIONAL
(SPO)
dr. Didik Suharsoyo, M.ARS., M.M.
NIK: 101 08 003

gabung.
6. Perawat ruang perinatologi mendaftarkan bayi ke
bagian pendaftaran dan admisi di kamar rawat gabung.
7. Perawat ruang perinatologi melakukan konfirmasi
kepada perawat ruang maternitas bahwa bayi akan dipindah ke ruang rawat
gabung.
8. Perawat ruang perinatologi mengantarkan bayi
kepada perawat ruang maternitas.
9. Perawat ruang perinatologi melakukan operan
dengan perawat ruang maternitas.
10. Perawat ruang maternitas mengantarkan bayi ke
ruang perawatan ibunya dan mencocokkan gelang bayi dengan gelang ibunya.
11. Perawatan dan penjelasan selanjutnya tentang
keadaan bayi dilakukan oleh dokter spesialis anak (Sp.A) dan perawat ruang
maternitas.
12. Pelaksanaan rawat gabung harus memenuhi syat atau kriteria sebagai berikut:
a. Bayi lahir spontan, baik presentasi kepala atau bokong.
b. Jika bayi lahir dengan tindakan maka rawat gabung dapat dilakukan setelah
bayi dinyatakan sehat oleh dokter spesialis anak, refleks hisap baik, dan tidak
ada tanda-tanda infeksi berat.
c. Bayi yang lahir dengan SC rawat gabung dilakukan setelah ibu sadar penuh
atau 4-6 jam setelah operasi.
d. Nilai apgar menit ke 5 lebih dari 7.
e. Umur kehamilan 37 minggu atau lebih.
f. Berat lahir 2500 gram atau lebih atau bayi dibawah 2500 gram dengan
perintah dokter spesialis anak untuk dilakukan rawat gabung.
RSNU TUBAN
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
RAWAT GABUNG (ROOMING-IN)

Nomor: 22.15.1/RSNU/K-1/A.1/I/2018 Revisi : 01 Halaman 3 dari 3 halaman

Ditetapkan di : Tuban, 29 Januari 2018


Direktur,
STANDAR Tgl diterbitkan : 29 Januari 2018
PROSEDUR
OPERASIONAL
(SPO)
dr. Didik Suharsoyo, M.ARS., M.M.
NIK: 101 08 003

g. Dapat dilakukan pada bayi dengan injeksi antibiotik tanpa gangguang


pernafasan atau komplikasi lainnya.
h. Bayi dan ibu sehat.
13. Kontra indikasi dilakukan rawat gabung adalah sebagai berikut:
a. Ibu
a) Memiliki penyakit jantung derajat III.
b) Pasca eklamsi.
c) Memiliki penyakit infeksi akut, TBC, hepatitis, HIV, sitomegalovirus,
herpes simpleks.
b. Bayi
a) Kejang.
b) Sakit berat pada jantung.
c) Bayi yang memerlukan perawatan intensif
Unit Terkait Ruang perinatologi
Ruang Maternitas (Rawat Gabung)

Anda mungkin juga menyukai