Anda di halaman 1dari 3

Home » HUKUM MARITIM » Pengertian Tentang International Maritime Organization

IMO

Pengertian Tentang International Maritime


Organization IMO
International Maritime Organization ( IMO )
Dalam rangka meningkatkan keselamatan kerja dan keselamatan pelayaran, PBB dalam
koperensinya pada tahun 1948 telah menyetujui untuk membentuk suatu badan Internasional
yang khusus menangani masalah-masalah kemaritiman. Badan tersebut dibentuk pertama kali
dengan nama Inter Govermental Maritime Consuktative Organization ( IMCO ). Sepuluh
tahun kemudian, yakni pada tahun 1958 organisasi tersebut baru diakui secara Internasional.
Kemudian berubah nama menjadi International Maritime Organization ( IMO ) sejak tanggal,
22 Mei 1982.

Empat tahun sebelim INO diberlakukan secara Internasional yakni pada tahun 1954 Marine
Pollution Convention sudah mulai diberlakukan tetapi baru pada tahun 1959 secara resmi di
administrasikan dan di sebar luaskan oleh IMO. International Maritime Organization ( IMO )
berkedudukan di London, dengan alamat 4 Albert Embankment yang merupakan satu-
satunya Badan Spesialisasi PBB yang bermarkas di Inggris. Sedang Paripurna IMO disebut
Assembly melakukan pertemuan tahunan satu kali dalam selang waktu dua tahun dan
biasanya diadakan pada bulan September atau Oktober. Pertemuan tahunan yang diadakan
yang disebut Council, anggotanya terdiri dari 32 negara yang dipilih oleh sidang Assembly
dan bertindak sebagai Badan Pelaksana harian kegiatan IMO. IMO adalah Badan Organisasi
yang menangani masalah teknis dan sebagian besar kegiatannya dilaksanakan oleh beberapa
Komite.

International Maritime Organization


1. The Marine Safety Committee ( MSC )

Merupakan komite yang paling senior dan khusus menangani pekerjaan yang berhubungan
dengan masalah keselamatan dan teknik. Memiliki beberapa Sub committee sesuai tugas
masing-masing.

2. The Marine Environment Protection Committee ( MEPC )

Dibentuk oleh IMO Assembly pada tahun 1973 dengan tugas mengkoordinir kegiatan
pencegahan dan pengontrolan pencemaran laut yang asalnya dari kapal. Sub Committee dari
Bulk Chemicals merupakan juga sub committee dari MEPC kalau menyangkut masalah
pencemaran.

3. The Technical C0-Operation Committee


Tugasnya mengkoordinir bantuan teknik dari IMO di bidang maritim terutama untuk negara
berkembang. Komite teknik ini merupakan komite pertama dalam organisasi PBB yang
diakui sebagai bagian dari konvensi. Badan ini dibentuk tahun 1975 dan merupakan agen
pertama PBB yang membentuk technical cooperation dalam bentuk struktur organisasi.
Tujuannya adalah menyediakan program bantuan untuk setiap negara terutama negara
berkembang untuk meratifikasi dan kemudian melaksanakan peraturan yang dikeluarkan oleh
IMO. IMO menyediakan tenaga bantuan konsultan di lapangan dan petunjuk dari
Headquarters kepada pemerintah yang memintanya untuk melakukan training keselamatan
kerja maritim dan pencegahan pencemaran terhadap ABK bagian deck, mesin dan personil
darat. Melalui Komite ini IMO melakukan seminar dan workshop dibeberapa negara setiap
tahun dan sudah mengerjakan banyak proyek bantuan teknik di seluruh dunia. Proyek
ambisius yang dilakukan Komite ini adalah mendirikan “The World Maritime University” di
Malmo Swedia pada tahun 1983, dengan tujuan untuk mendidik dan menyediakan tenaga
trampil dalam bidang keselamatan dan lingkungan maritim, dari negara berkembang yang
sudah mempunyai latar belakang pendidikan yang mencukupi di negara masing-masing.

5. Sekretariat IMO
Sekretariat IMO dipimpin oleh Secretary General yang dibantu oleh ± 300 tenaga dari
berbagai negara termasuk para penterjemah ke dalam 6 bahasa yang diakui dapat digunakan
berkomunikasi dalam sidang komite, yakni bahasa inggris, Perancis, Rusia, Spanyol, Arab,
China dan 3 bahasa teknis 13.6. Tugas dan Pekerjaan IMO Tugas Utama IMO adalah
membuat peraturan-peraturan keselamatan kerja dilaut termasuk keselamatan pelayaran dan
pencegahan serta penanggulangan pencemaran lingkungan perairan. Seperti halnya SOLAS
74/78 diberlakukan oleh pemerintah Indonesia dengan Keputusan Presiden No. 65 tahun
1980 dan MARPOL 73/78 dengan Keputusan Presiden No. 46 tahun 1986. Kedua Keputusan
Presiden tersebut sudah tercakup dalam UU No. 21 tahun 1992 tentang Pelayaran.
Konvensi-konvensi IMO paling penting yang sudah dikeluarkan adalah sebagai berikut :

1. - Safety Of Life At Sea ( SOLAS ) Convention 1974/1978


2. - Marine Pollution Prevention ( MARPOL ) Convention 1973/1978
3. - Standard of Training Certification and Watchkeeping for Seafarers

(SCTW) Convention 1978 termasuk beberapa amandements dari setiap konvensi.


Dalam ketiga konvensi tersebut digariskan peraturan keselamatan kerja di laut, pencegahan
pencemaran perairan dan persyaratan pengetahuan dan ketrampilan minimum yang harus
dipenuhi oleh awak kapal. SOLAS Convention, menangani aspek keselamatan kapal
termasuk konstruksi, navigasi dan komunikasi. MARPOL Convention, menangani aspek
lingkungan perairan khusus untuk pencegahan pencemaran yang asalnya dari kapal, alat
apung lainnya dan usaha penanggulangannya. STCW Convention, berisi persyaratan
minimum pendidikan atau training yang harus dipenuhi oleh ABK (Anak Buah Kapal) untuk
bekerja di atas kapal sebagai pelaut.

Anda mungkin juga menyukai