Anda di halaman 1dari 2

Presentasi Membangun Organisasi Pembelajar (Learning Organization)

Presentasi ini dibahas dalam buku “Presentasi Memukau” menjelaskan bagaimana


merangkum ide dan menerjemahkannya ke dalam slide yang sederhana namun kuat secara
visual dan mampu menjelaskan pesan dengan baik.

Presentasi ini membahas bagaimana membangun organisasi pembelajar (learning


organization) lewat serangkaian strategi yang dipakai oleh perusahaan yang telah berhasil
menerapkannya.

Presentasi Membangun Organisasi Pembelajar (Learning Organization).

Pembuka:

Presentasi ini dibuka dengan sebuah kutipan dari Alvin Toffler yakni:

“The illiterate of the 21st century will not be those who cannot read and write, but those who
cannot learn, unlearn, and relearn.”

Buta huruf abad 21 bukanlah karena tidak bisa membaca dan menulis, melainkan siapa saja
yang tidak belajar (hal baru), membuang hal yang pernah dipelajari (karena sudah tidak relevan),
dan belajar ulang (untuk hal-hal yang perlu diperkuat).

Dengan kutipan ini, audiens diajak untuk berpikir betapa penting proses belajar bagi individu
maupun organisasi.

Slide selanjutnya mengajukan pertanyaan, “Bagaimana mengubah semangat belajar dalam


organisasi?”

Perhatikan bahwa mengajukan pertanyaan di awal presentasi adalah salah satu cara
mendapatkan perhatian audiens. Mengajukan pertanyaan membuat audiens berpikir dan
berusaha mencari jawaban atas pertanyaan tersebut.

Isi:

Presentasi ini mengajak audiensnya untuk memahami apa sebenarnya organisasi


pembelajar itu dan bagaimana cara memulai dan membangunnya.

Slide awal dari isi presentasi menjelaskan mengapa sebuah organisasi perlu belajar. Slide ini
berfungsi menjadi dasar mengapa topik yang dibahas menjadi relevan dan penting buat
audiens.

Selanjutnya dijelaskan komponen organisasi pembelajar yang terdiri dari 5 hal. Penataan slide
dalam bentuk melingkar menunjukkan kelima hal ini saling berhubungan satu sama lain
sekaligus menunjukkan tingkat kepentingan yang sama (setara).

Berikutnya dibahas apa saja hambatan dalam proses belajar baik yang datang dari individu
maupun organisasi diteruskan dengan bagaimana mengubah paradigma. Pandangan lama di
mana proses belajar bersifat formal dan tanggung jawab departemen tertentu menjadi
paradigma baru di mana proses belajar menjadi tanggung jawab semua orang dan dapat
dilakukan di mana saja.

Dijelaskan pula faktor-faktor yang mendukung sebuah proses belajar dapat terjadi
secara sinergis dengan adanya:

Kontributor – orang yang bersedia membagi ilmu

Audiens – orang yang menjadi pendengar

Media – cara, tempat, ataupun mekanisme yang dipakai dalam proses belajar

Ditambahkan pula pendekatan yang pernah dipakai oleh perusahaan yang berhasil
membangun budaya belajar dan contoh kasus bagaimana memulainya dari tahap awal sampai
akhir. Tidak semua hal berjalan mulus. Selalu ada tantangan dan hambatan yang akan dihadapi.

Penutup:

Menjelang penutupan, presentasi ini mempertegas bahwa membangun budaya belajar


tidaklah sesulit yang dirasakan banyak orang.

Rangkuman apa saja yang dibahas dalam presentasi dan bagaimana memulai membangun
budaya belajar akan membantu audiens menangkap inti dari presentasi.

Selanjutnya presentasi ditutup dengan kesimpulan singkat bahwa semuanya berawal dari
individu yang membangun tumbuhnya budaya belajar dalam sebuah organisasi dan sebuah
seruan atau “call to action” untuk memulainya sekarang juga di organisasi yang sedang dijaani..

Anda mungkin juga menyukai