Anda di halaman 1dari 8

Public Health Perspective Journal 2 (2) (2017) 168 - 174

Public Health Perspective Journal

http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/phpj

Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Penyalahgunaan dan Adiksi Alkohol pada


Remaja di Kabupaten Pati

Lia Khikmatul Maula , Ari Yuniastuti

Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Info Artikel Abstrak


________________ ___________________________________________________________________
SejarahArtikel: Di Indonesia, pada tahun 2013 penyalahgunaan NAPZA mencapai 3,7 jiwa (22%). Pada tahun 2014
Diterima 5 Januari 2017 mengalami peningkatan, Badan Narkotika Nasional (BNN) memperkirakan ada 3,2 juta orang (1,5% dari
Disetujui 20 Maret 2017 total populasi) di Indonesia mempunyai riwayat menggunakan NAPZA diantaranya 46% adalah
Dipublikasikan 15 perilaku minum alkohol. Sedangkan di Jawa Tengah menurut Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Tengah
September 2017 diperkirakan sekitar 25% remaja telah menggunakan minuman keras, dan Kabupaten Pati menempati
urutan ketiga jumlah pengkonsumsi alkohol terbanyak di Provinsi Jawa Tengah yaitu sebanyak 42%.
________________
Pada jangka pendek, konsumsi alkohol secara berlebihan dapat menyebabkan mabuk dan keracunan.
Keywords: Pada jangka panjang, alkohol dapat merusak sebagian besar sistem dalam tubuh. Penelitian ini bertujuan
Keywords:Alcohol Abuse menganalisis Faktor-Faktor Penyalahgunaan dan Adiksi Alkohol Pada Remaja di Kabupaten Pati.
and Addiction, Factor Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode observasional analitik, desain yang digunakan
Analysis adalah cross sectional. Variabel penelitian meliputi rasa kurang percaya diri, rasa ingin tahu atau coba-
____________________ coba, pelarian dari suatu masalah, pengetahuan, faktor keluarga, lingkungan tempat tinggal, pendidikan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyalahgunaan alkohol remaja dengan frekuensi sering sebanyak
78 responden (55,7%) dan jarang 62 (44,3%). Kesimpulannya yaitu faktor rasa kurang percaya diri, rasa
ingin tahu atau coba-coba, pelarian dari masalah, pengetahuan yang kurang, keluarga yang buruk,
lingkungan yang buruk signifikan meningkatkan adiksi atau kecanduan pada remaja.
Abstract
___________________________________________________________________
In Indonesia, the drug abuse (Narcotics, Alcohol, Psychotropic and Addictive Substances) in 2013 reached 3.7
people (2.2%) and in 2014 even has increased, National Narcotics Agency (BNN) estimates there are 3.2
million people (1.5% of the total population) in Indonesia have histories of drug use (Narcotics, Alcohol,
Psychotropic and Addictive Substances) around 4.6% is alcohol drinking behavior. Meanwhile in Central
Java, according to Department of Health of Central Java Province is estimated about 25% of the youth have
consumed alcohol and Pati Regency ranks third highest number of consuming alcohol around 4.2%. In short
term, excessive alcohol consumption can cause hangovers and intoxication. In long term, alcohol can damage
most of the systems in the body. This study aims to analyze the factors of addiction and alcohol abuse among
the youth in Pati regency. This research is a quantitative research with observational analytic method, the
design used is cross sectional. The research variables include lack of confidence, curiosity or attempt, escaping
from problem, knowledge, family factors, the environment of living, education. The result showed that alcohol
abuse among the youth frequently as much as 78 respondents (55.7%) and rarely 62 (44.3%). In conclusion:
factors of lack of confidence, curiosity or attempt, escape from problems, lack of knowledge, broken home, bad
environment significantly increases the addiction among the youth.

© 2017 UniversitasNegeri Semarang


Alamatkorespondensi: p-ISSN 2528-5998
Kampus Unnes Kelud Utara III, Semarang, 50237, Indonesia
e-ISSN 2540-7945
E-mail: liakhikmatulmaula92@gmail.com
Chusnul Chotimah, Siti Baitul Mukarromah / Public Health Perspective Journal 2 (2) (2017) 168 - 174

PENDAHULUAN NAPZA mencapai 3,7 jiwa (22%). Pada tahun


2014 mengalami peningkatan, Badan Narkotika
Masa remaja adalah masa transisi atau Nasional (BNN) memperkirakan ada 3,2 juta
peralihan dari masa kanak-kanak menuju masa orang (1,5% dari total populasi) di Indonesia
dewasa yang ditandai dengan adanya perubahan mempunyai riwayat menggunakan NAPZA
aspek fisik, psikis dan psikososial. Masa remaja diantaranya 46% adalah perilaku minum
dimulai dari usia 13 tahun sampai usia 21 tahun alkohol (Triyono, 2014). Data dinas penelitian
(Muhammad, 2011). dan pengembangan (Dislitbang Polri, 2014),
Semenjak terjadi perubahan fisiologis, pengguna alkohol remaja mulai dari usia 14-16
kondisi emosi-sosial mengalami perubahan yang tahun (47,7%), 17-20 tahun (51,1%) dan 21-24
drastis. Pada masa ini, kemungkinan remaja tahun (31%). Sedangkan di Jawa Tengah,
melakukan perilaku menyimpang sangatlah berdasarkan data dari Riskesdas pada tahun
besar. Salah satunya adalah perilaku 2009 jumlah peminum alkohol adalah 22%.
mengkonsumsi alkohol, karena bagi remaja Mengalami peningkatan pada tahun 2010,
mengkonsumsi alkohol adalah hal yang lumrah, menurut Dinas Kesehatan Propinsi Jawa
baik itu untuk meningkatkan kesan keren dan Tengah diperkirakan sekitar 25% remaja telah
terlihat seperti macho. Alkohol merupakan zat menggunakan minuman keras (Dinkes Propinsi
yang dapat mempengaruhi kondisi fisik dan Jateng, 2010).
mental, zat yang dapat membuat merasa santai Berdasarkan data Riskesdas (2010),
dan senang namun dapat berakibat masalah Kabupaten Pati menempati urutan ketiga
kesehatan yang serius (Ayudhitya dan Inggriani, jumlah pengkonsumsi alkohol terbanyak di
2012). Penyalahgunaan alkohol sudah sangat Provinsi Jawa Tengah yaitu sebanyak 42%.
marak setelah penyalahgunaan narkoba, mulai Tujuan Penelitian : Menganalisis Faktor-
dari remaja hingga orang dewasa. Padahal Faktor Penyalahgunaan dan Adiksi Alkohol
dalam hal ini remaja merupakan agent of change Pada Remaja di Kabupaten Pati.
yang diharapkan sebagai penerus bangsa
(Irmayanti dan Asyanti, 2015). METODE
Menurut Arifin (2007), faktor penyebab
seorang remaja mengkonsumsi alkohol adalah Penelitian ini menggunakan pendekatan
faktor individual/kepribadian individu (rasa kuantitatif, dengan metode observasional
kurang percaya diri, sifat mudah kecewa, rasa analitik. Desain yang digunakan adalah cross
ingin tahu dan coba-coba, pelarian dari suatu sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah
masalah), faktor lingkungan (lingkungan semua remaja laki-laki yang pernah
keluarga, sekolah, teman sebaya, masyarakat). mengkonsumsi alkohol di Kabupaten Pati,
Pada jangka pendek, konsumsi alkohol Teknik pengambilan sampel yang digunakan
secara berlebihan dapat menyebabkan mabuk adalah metode cluster sampling. Pengumpulan
dan keracunan. Pada jangka panjang, alkohol data dengan kuesioner. Variabel bebas dalam
dapat merusak sebagian besar sistem dalam penelitian ini yaitu rasa kurang percaya diri, rasa
tubuh (Ayudhitya dan Inggriani, 2012). ingin tahu atau coba-coba, pelarian dari suatu
Penggunaan alkohol kronis dan berat masalah, pengetahuan, faktor keluarga,
berdampak pada semua organ dan sistem tubuh. lingkungan tempat tinggal, pendidikan. Variabel
Penggunaan alkohol secara berlebihan dapat terikat dalam penelitian ini adalah
menyebabkan penyakit kanker, jantung koroner, Penyalahgunaan dan Adiksi Alkohol.
gangguan hati serta gangguan neurologis.
Data dari World Health Organization
(WHO) memperkirakan saat ini jumlah pecandu
alkohol diseluruh dunia mencapai 64 juta orang.
Di Indonesia, pada tahun 2013 penyalahgunaan

168
Chusnul Chotimah, Siti Baitul Mukarromah / Public Health Perspective Journal 2 (2) (2017) 168 - 174

HASIL DAN PEMBAHASAN

Tabel 1. Faktor Rasa Kurang Percaya Diri Tabel 3. Faktor Pelarian dari Masalah
Faktor N Nonadisi Adiksi Sig Faktor N Non Adiksi Sig
penyalahgunaan penyalahgunaan adiksi
alkohol remaja alkohol remaja
Pelarian dari
Rasa kurang masalah
percaya diri Bukan pelarian 112 62 50 0,000
masalah (55,4%) (44.6%)
Percaya diri 132 60(45,5%) 72 0,258 Pelarian 28 0 (0%) 28
(54,5%) masalah (100%)
Kurang percaya 8 2 (25%) 6 (75%)
diri Dari tabel atas ini menunjukkan bahwa
faktor pelarian dari masalah signifikan
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa meningkatkan adiksi (kecanduan) alkohol pada
rasa kurang percaya diri signifikan remaja sebesar 100%.
meningkatkan adiksi (kecanduan) alkohol pada Hal ini sesuai dengan penelitian yang
remaja sebesar 75%. Hal tersebut sesuai dengan dilakukan oleh Damayantie dan Riadi terhadap
penelitian yang dilakukan oleh Pandeirot dan 6 informan, menyatakan bahwa faktor-faktor
Subihartono (2012) menyatakan bahwa sebagian yang menyebabkan remaja ketergantungan
besar yaitu 60 % (9 orang) faktor individu (rasa minuman keras di Kelurahan Way Halim
kurang percaya diri) mempengaruhi remaja Permai Kecamatan Sukarame Kota Bandar
mengkonsumsi minuman beralkohol berlebih Lampung adalah salah satunya faktor
dan 40% (6 orang) tidak terpengaruh. kepribadian, kalangan remaja yang
mengkonsumsi minum-minuman keras pada
Tabel 2. Faktor Coba-Coba umumnya karena minuman tersebut
Faktor N Non Adiksi Sig menjanjikan sesuatu yang menjadi rasa
penyalahgunaan adiksi
kenikmatan, kenyamanan, kesenangan dan
alkohol remaja
ketenangan, yang terpenting dapat
Coba-coba
menghilangkan beban dan semua permasalahan
Tidak ingin coba- 97 55 42 0,000 yang dihadapi serta memiliki rasa ingin tahu
coba (56,7%) (43,3%) dengan mencoba-coba.
Ingin coba-coba 43 7 36
(16,3%) (83,7%)

Dari tabel di atas menunjukkan bahwa


faktor rasa ingin tahu atau coba-coba signifikan
meningkatkan adiksi (kecanduan) alkohol pada
remaja sebesar 83,7%. Penelitian yang dilakukan
oleh Rori (2015) menyatakan bahwa faktor
dominan yang menyebabkan perilaku mabuk-
mabukan mereka adalah pertama faktor
individu, rasa ingin tahu setiap individu,
terutama bagi remaja dimana salah satu sifatnya
adalah ingin mencoba hal-hal yang baru dan
kemudian menjadi faktor penyebab
mengkonsumsi minuman keras secara
berlebihan.

169
Chusnul Chotimah, Siti Baitul Mukarromah / Public Health Perspective Journal 2 (2) (2017) 168 - 174

Tabel 4. Faktor Pengetahuan Remaja Tabel 6. Faktor Lingkungan Tempat Tinggal


Faktor N Non Adiksi Sig Faktor N Non Adiksi Sig
penyalahgunaan adiksi penyalahgunaan adiksi
alkohol remaja alkohol remaja
Pengetahuan Lingkungan tempat
remaja tinggal
Baik 86 35 51 0,122 Baik 94 50 44 0,002
(40,7%) (59,3%) (53,2%) (46,8%)
Cukup 48 26 22 Buruk 46 12 34
(54,2%) (45,8%) (26,1%) (73,9%)
Kurang 6 1 5
(16,7%) (83,3%) Dari tabel di atas menunjukkan bahwa
faktor lingkungan yang buruk signifikan
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa meningkatkan adiksi (kecanduan) alkohol pada
faktor pengetahuan yang kurang signifikan remaja sebesar 73,9%. Hal ini sesuai dengan
meningkatkan adiksi (kecanduan) alkohol pada penelitian yang dilakukan Pandeirot dan
remaja sebesar 83,3%. Menurut Notoatmodjo Subihartono (2012), menyatakan bahwa
(2003), pengetahuan yang tercakup dalam sebagian besar yaitu 86 % (13 orang) faktor
domain kognitif mempunyai enam tingkatan lingkungan yang tidak baik mempengaruhi
yaitu tahu (Know), memahami (Comprehension), remaja kecanduan minuman beralkohol dan
aplikasi (Apllication), analisis (Analysis), sintesis 40% (2 orang) tidak terpengaruh kecanduan
(Synthesis), evaluasi (Evaluation). Jika minuman beralkohol.
pengetahuan yang didapat kurang maka
pemahaman akan kurang sehingga akan Tabel 7. Faktor Pendidikan
berpengaruh terhadap aplikasi.
Faktor N Non Adiksi Sig
Tabel 5. Faktor keluarga penyalahgunaan adiksi
alkohol remaja
Faktor N Nonadiksi Adiksi Sig Pendidikan
penyalahgunaan
alkohol remaja SMP 36 20 16 0,247
Faktor keluarga (55,6%) (44,4%)
SMA 55 23 32
Baik 105 56 49 0,000 (41,8%) (58,2%)
(53,3%) (46,7%) Kuliah 49 19 30
Buruk 35 6 (17,1%) 29 (38,8%) (61,2%)
(82,8%)

Dari tabel di atas menunjukkan bahwa


Dari tabel di atas menunjukkan bahwa faktor pendidikan rendah kurang signifikan
faktor keluarga yang buruk signifikan meningkatkan adiksi (kecanduan) alkohol pada
meningkatkan adiksi (kecanduan) alkohol pada remaja sebesar 44,4%.
remaja sebesar 82,8%. Kurangnya hal-hal yang Semakin tinggi pendidikan seseorang
diberikan keluarga memungkinkan anak dari maka akan makin luas pula pergaulannya. Jika
keluarga tersebut mengambil pengaruh budaya seorang remaja tidak pandai memilih pergaulan
dari luar khususnya pengkonsumsian minuman yang baik, maka remaja tersebut akan mudah
beralkohol, kurangnya kontrol keluarga juga terpengaruh ke dalam pergaulan yang bersifat
pengaruh teman masuk dalam kehidupan anak negative salah satunya adalah alkohol. Apalagi
dan kemudian memberikan pengaruh negative, jika bergaul dengan teman yang selalu
khususnya pengkonsumsian minuman memberikan kesempatan pada mereka untuk
beralkohol secara berlebihan (Basudewo, 2015). mengenal minuman keras sehingga sampai pada
taraf ketagihan membuat mereka senantiasa
mengkonsumsi minuman keras (Rori, 2015).

170
Chusnul Chotimah, Siti Baitul Mukarromah / Public Health Perspective Journal 2 (2) (2017) 168 - 174

SIMPULAN Azwar, Saifuddin. 2013. Sikap Manusia dan Teori


Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka
Dari hasil penelitian dan pembahasan Pelajar.
yang dijabarkan, maka dapat ditarik kesimpulan Brown Sandra A, Jane Metrik, Kevin C, Denis
rasa kurang percaya diri, rasa ingin tahu atau McCarthy, Elizabeth J. 2003. “Strategies
coba-coba, pelarian dari masalah, pengetahuan for Reduction and Cessation of Alcohol
yang kurang, keluarga yang buruk, lingkungan Use: Adolescent Preferences”. Clinical and
yang buruk signifikan meningkatkan adiksi Experimental Research. Vol. 27: 74-80.
(kecanduan) alkohol pada remaja, dan faktor Damayantie, Anita dan Riadi Slamet. “Faktor
pendidikan rendah kurang signifikan Faktor Pendorong Kalangan Remaja
meningkatkan adiksi (kecanduan) alkohol pada Mengkonsumsi Minuman Keras di
remaja. Kelurahan Way Halim Permai
Saran bagi remaja untuk lebih Kecamatan Sukarame Kota Bandar
berkosentrasi terhadap pendidikan dan kegiatan Lampung”. Jurnal Sosiologi. Vol. 1, No.2:
positif lainnya, memilih pergaulan yang baik, 138-143.
tidak mudah terpengaruh oleh bujukan teman Davey, Patrick. 2005. At a Glance Medicine.
yang sifatnya negative dan lebih terbuka Jakarta: Erlangga.
terhadap orangtua. Bagi Orangtua, ada baiknya Delis Dean C, Sandra A Brown, Susan F & Eric
sikap orang tua lebih memperhatikan anak Granholm. 2000. “Neurocognitif
remajanya, memberikan segala masukan atau Functioning of Adolescent: Effects of
solusi-solusi yang baik dalam kehidupan anak Protracted Alcohol Use”. Clinical and
remajanya, menjalin komunikasi yang baik dan Experimental Research. Vol.24: 164-171.
lebih terbuka dengan anak remajanya, Dewit David, Adlaf Edward, Offord David &
memperhatikan pergaulan anak remajanya di Ogborne Alan. 2000. “Age at First
luar rumah, memberikan kebebasan bergaul Alcohol Use: A Risk Factor for the
terhadap anak remajanya tetapi tetap Development of Alcohol Disorders”. Am
mengkontrol pergaulannya di luar rumah. Bagi J Psychiatry. 157:5.
peneliti selanjutnya, dapat melaksanakan riset Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. 2010.
lebih lanjut tentang hal-hal yang berkaitan Profil Kesehatan wilayah Semarang.
dengan faktor yang mempengaruhi remaja Semarang: Dinas Kesehatan Provinsi
mengkonsumsi alkohol. Jawa Tengah.
Fahrial Syam, Ari. 2015. “Dampak Adiksi Rokok,
DAFTAR PUSTAKA dan Alkohol”. Universitas Indonesia.
Ferrence Roberta, Zhang Bo & Carrie Cartmill.
Agoes, Dariyo. 2004. Psikologi Perkembangan 2008. “The Role of Spending Money and
Remaja. Bogor: Ghalia Indonesia. Drinking Alcohol in Adolescent
Amiegheme dan Felicia. 2013.” Psychosocial Smoking”. Addiction. Vol. 103: 310-319.
factors affecting adolescent alcohol abuse Giles Wayne, Shanta R Dube, Robert F Anda,
in Edo State, Nigeria”. Archives of Applied Vincent, Janet Croft & Valerie Edwards.
Science Research Vol.5(1):88-92. 2001. “Growing Up With Parental
Arifin, Burhan. 2007. Narkoba dan Alcohol Abuse”. Child Abuse & Neglect.
Permasalahannya. Semarang: PT. Vol. 25(12): 1627-1640.
Bengawan Ilmu. Harford Thomas C, Bridget F Grant & Frederick
Arikunto. 2010. Prosedur Penelitian. Jakarta: Stinson. 2001. “Age at Onset of Alcohol
Rineka Cipta. Abuse and Dependence: A 12- year
Ayudhitya dan Inggriani. 2012. Anda Dokter follow-up”. Journal of Substance Abuse.
Keluarga Anda. Depok: Penebar Plus. Vol.13(4): 493-504.

171
Chusnul Chotimah, Siti Baitul Mukarromah / Public Health Perspective Journal 2 (2) (2017) 168 - 174

Handayani, Rini Sasanti, Herman Joseph & Berat Badan Remaja Putri”. Jurnal FKM
Supardi Sudibyo. 2009. “Faktor-faktor UI. Hal 27
yang berhubungan dengan perilaku anak Mark, Hughes Karen, Morleo, Tocque, Sara,
dan remaja dengan status ekonomi Allen, Horison & Rodrigues. 2007.
marginal yang mengkonsumsi minuman “Predictors of risky alcohol consumption
keras”. Bul. Penelit. Kesehatan. Vol. 37, in schoolchildren and their implications
No.3, 2009 : 102 -11. for preventing alcohol-related harm”.
. 2006. Penyalahgunaan Dan Substance Abuse Treatment, Prevention, and
Ketergantungan NAPZA. Jakarta : Policy. 2:15.
FKUI. Mubbarak & Chayatin. 2009. Ilmu Keperawatan
Hawari, Dadang. 2002. Terapi dektosifikai dan Komunitas 2. Jakarta : CV Sagung Seto.
rehabilitasi (sistem terpadu) pasien NAZA Muhammad. 2011. Psikologi Remaja. Bandung:
(narkotika, alkohol dan zat adiktif). Jakarta : Pustaka Setia.
FKUL. Notoatmodjo. 2005. Metodologi Penelitian
Irmayanti dan Asyanti. 2015. “Penyalahgunaan Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta
Alkohol di Kalangan Mahasiswa”. Jurnal . 2003. Prinsip-Prinsip Dasar Ilmu
Psikologi. Hal. 2. Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Rineka
Jeffry, Rathus Spencer & Greene Beverly. 2005. Cipta.
Psikologi Abnormal. Jakarta: Erlangga. Nurulina. 2013. “Kontrol Diri Pada Pecandu
John, Santrock. 2003. Adolescence Perkembangan Alkohol”. Jurnal Psikologi. Hal 11-12.
Remaja. Jakarta: Erlangga. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 74
Johnson, C Anderson & Dennis R. 2002. “The Tahun 2013 tentang Pengendalian dan
Association Between Emotional Pengawasan Minuman Beralkohol. 2013.
Intelgence and Early Adolescent Tobacco Jakarta: Menteri Hukum dan Hak Asasi
and Alcohol Use”. Personality and Manusia Republik Indonesia.
Individual Differences. Vol.32 (1): 95-105. Petrie Jane, Bunn Frances & Byrne Geraldine.
Kalara Noviana, Siswanto Yuliaji & 2007. “Parenting programmes for
Pranowowati Puji. 2013. “Gambaran preventing tobacco, alcohol or drugs
Perilaku Konsumsi Alkohol Pada misuse in children <18: a systematic
Mahasiswa”. Jurnal PSKM. Hal. 6. review”. Health Education Research. Vol.22
Karamoy, S. 2005. Cegah Sejak Dini. Rotary no.2 2007 Pages 177–191.
International D-3400 RI Drug-Abuse Polio David E, Sanna Thompson, Jina Jun,
Committee. Semarang: Fakultas Psikologi Kimberly Bender & Kristin Ferguson.
Unika. 2010. “Estrangement Factors Associated
Karsono, Edy. 2004. Mengenal kecanduan narkotik With Addition to Alcohol and Drugs
dan miras. Jakarta : Universitas Indonesia. Among Homeless Youth in Three U.S.
Kuendig Herve & Kuntsche Emmanuel. Cities”. Evaluation and Program Planning.
“Family bonding and adolescent alcohol Vol.33(4): 418-427.
use: moderating effect of living with Puti, Tjandrarini DH, Mubasyiroh Rofingatul &
excessive drinking parents”. Alcohol & Supanni. 2009. “Faktor-Faktor yang
Alcoholism. Vol. 41, No. 4. Berhubungan Dengan Perilaku Beresiko
Kulig, John. 2005. “Tobacco, Alcohol, and Remaja di Kota Makassar Tahun 2009”.
Other Drugs: The Role of the Pediatrician Bul. Penelit. Kesehatan. Vol. 39, No.2,
in Prevention, Identification, and 2011: 88-98.
Management of Substance Abuse”. Pratama, Verdian Nendra Dimas. 2013.
Pediatrics. Vol. 115 No. 3. “Perilaku Remaja Pengguna Minuman
Kurnianingsih, Yulianti. 2009. “Faktor yang Keras di Desa Jatigono Kecamatan Kunir
Berhubungan dengan Diet Penurunan

172
Chusnul Chotimah, Siti Baitul Mukarromah / Public Health Perspective Journal 2 (2) (2017) 168 - 174

Kabupaten Lumajang”. Jurnal Promkes. Sumarlin, Rahayu. 2012.” Perilaku Konformitas


Vol.1.No. 2 Desember 2013: 145-152. Pada Remaja Yang Berada Di
Rahayu, W.A. 2005. “Komunikasi Interpersonal Lingkungan Peminum Alkohol”. Jurnal
Dalam Keluarga Pada Remaja Yang Psikologi. Hal 16-17.
Menyalahgunakan Alkohol”. Depok : Sunaryo. 2004. Psikologi Untuk Keperawatan.
Fakultas Psikologi Universitas Jakarta: EGC.
Gunadarma. Surjaningrum dan Wardah. 2013. “Pengaruh
Rori, Pegy Lusita Patria. 2015. “Pengaruh Ekspektasi pada Minuman Beralkohol
Penggunaan Minuman Keras Pada terhadap Konsumsi Minuman
Kehidupan Remaja di Desa Kali Beralkohol”. Jurnal Psikologi Klinis dan
Kecamatan Pineleng Kab.Minahasa”. Kesehatan Mental. Vol. 02, No.02 hal : 98.
Jurnal Holistik. Tahun VIII No. 16 / Juli - Syaifudin, Imam. 2015. “Kebahagiaan Pada
Desember 2015. Mantan Pecandu Alkohol”. Jurnal
Salakory, Natalsya. 2012. “Hubungan Antara Psikologi. Hal 5.
Pengetahuan dan Sikap Tentang Triyono. 2014.” Gambaran Persepsi Peminum
Mengkonsumsi Alkohol dengan Alkohol Tentang Dampak Kesehatan
Tindakan Konsumsi Minuman Pada Peminum Alkohol di Dukuh
Beralkohol di Kelurahan Bitung Mendungan”. Jurnal Kesehatan. Hal.3.
Karangria Kecamatan Tuminting Kota Wagner, Eric F & Andres G. 2000.
Manado”. Jurnal Kesehatan Masyarakat “Acculturation, Familism, and Alcohol
Universitas Sam Ratulangi Manado. Hal 4. Use Among Latino Adolescent Males:
Schuckit Marc, John Knight, Henry Wechsler, Longitudinal Relations ”. Journal of
& Mark Seibring. 2002. “Alcohol Abuse Community Psychology. Vol. 28: 443-458.
and Dependence Among U.S College Wawan A dan Dewi M. 2011. Pengetahuan Sikap
Students”. Journal of Studies on Alcohol and Dan Prilaku Manusia. Yogyakarta: Nuha
Drugs. Vol. 63(3): 263-270. Medika.
Sonny, Set. 2009. Teen Dating Violence. Williamson David F, Robert F, Charles
Yogyakarta: Kanisius. Whitefield, Vincent Felitti & Daniel
Spear, Linda Patia. 2002. “Alcohol’s Effects Chapman. 2002. “Adverse Childhood
Adolescents”. Alcohol Research and Health. Experiences, Alcoholic Parents, and Later
Vol. 26, No. 4. Risk of Alcoholism and Depression”.
Stephanie, Love & Conor Gilligan. 2012. Psychiatric Services. Vol.53: 1001-1009.
“Parental Supply of Alcohol and Witt, Ellen D. 2010. “Research on Alcohol and
Adolescent Risky Drinking”. Drug and Adolescent Brain Development:
Alcohol Review. Vol. 31: 754-762. opportunities and Future Directions”.
Subiyantoro dan Pandeirot. 2012. “Faktor yang Alcohol. Vol. 44(1):119-124.
Mempengruhi Remaja Mengkonsumsi Volkow, Nora D. 2005. “Drugs and Alcohol :
Minuman Beralkohol di RT 07 RW 06 Treating and Preventing Abuse,
Kelurahan Pacar Kembang Kecamatan Addiction and Their Medical
Tambaksari Surabaya”. Jurnal Kesehatan. Consequences”. Pharmacology &
Hal 2-5. Therapeutics. Vol.108(1): 3-17.
Sugiyono. 2007. Statistika Untuk Penelitian. Zainal, Danial. 2007. 7 Formula Individu
Jakarta: Rineka Cipta : Salemba Medika. Cemerlang. Jakarta: Hikmah.
Suhardi, 2007. “Preferensi Peminum Alkohol di Zainal dan Sharani. 2005. Panduan Mengurus
Indonesia Menurut Riskesdas 2007”. Remaja Modern. Malaysia: PTS
Buletin Penelitian Kesehatan. Vol. 39, No.4 Proffesional Publishing.
hal: 154-164.

173
Chusnul Chotimah, Siti Baitul Mukarromah / Public Health Perspective Journal 2 (2) (2017) 168 - 174

Zalsman, Gil & Leo Sher. 2005. “Alcohol and Health. Vol. 17(3): 197-203.
Adolescent Suicide”. Int.journal Med

174

Anda mungkin juga menyukai