Anda di halaman 1dari 15

ORGANISASI MASYARAKAT

Mak alah ini disusun untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah “Teori Organisasi”

Dosen Pengampu:

Dr. Andi Azikin, M.SI.

Oleh:

Tuti Holilah
NIM: 184211005

PROGRAM STUDI PASCA SARJANA


ILMU PEMERINTAHAN
UNIVERSITAS PRAMITA INDONESIA
Tahun Ajaran 2018/2019
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirobbilalamin Segala puji hanya milik Allah SWT,Yang telah


memberikan beraneka raga untuk kita niatkan beribadah kepadanya. Dan semoga saja apa
yang kita niatkan diperkenankan oleh Allah SWT.
Shalawat dan salam semoga selalu tercurahkan kepada manusia yang paling istimewa,
paling mulia akhlaknya, santun bahasanya, beliau adalah baginda Nabi Muhammad SAW,
kepada keluarga dan shahabatnya dan semoga sampai kepada kita selaku umatnya.
Makalah ini disusun dengan jerih payah agar makalah ini dapat dipahami secara mudah
oleh pembaca. Berkat rahmat Allah SWT kami bisa menyelesaikan makalah ini dengan tepat
waktu.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu kami
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca, dan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
pembaca.

Tangerang, 19 April 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................................. i


DAFTAR ISI........................................................................................................................................... ii
BAB I ...................................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah.............................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ....................................................................................................................... 1
BAB II..................................................................................................................................................... 2
PEMBAHASAN ..................................................................................................................................... 2
A. Pengertian Organisasi Masyarakat .............................................................................................. 2
B. Sejarah Munculnya Organisasi Masyarakat ................................................................................ 3
C. Dasar Hukum Organisasi Masyarakat......................................................................................... 5
D. Tujuan Organisasi Masyarakat.................................................................................................... 6
E. Fungsi Organisasi Masyarakat .................................................................................................... 7
F. Hak dan Kewajiban Organisasi Masyarakat ............................................................................... 7
G. Jenis-Jenis Organisasi Masyarakat.............................................................................................. 8
H. Keberadaan Dan Peran Organisasi Masyarakat di Indonesia...................................................... 9
BAB III ................................................................................................................................................. 11
PENUTUP ............................................................................................................................................ 11
A. Kesimpulan ............................................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................................... 12

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Timbulnya kepentingan masyarakat yang sama serta jiwa kegotongroyongan yang


kuat yang ada pada suatu masyarakat menyebabkan masyarakat membentuk kelompok
atau badan yang beritikad untuk mencapai tujuan tersebut secara gotongroyong. Istilah
ringan sama dijinjing berat sama dipikul menjadi pedoman bagi mereka dalam
membangun dan membentuk suatu organisasi.
Organisasi masyarakat sudah terbentuk sejak zaman penjajahan, organisasi ini
bertujuan untuk mempersatukan masyarakat dan mencerdaskan kehidupan bangsa serta
mengusahakan kemerdekaan Indonesia. Organisasi yang terbentuk umumnya bertujuan
untuk mensejahterakan anggotanya dan meningkatkan taraf hidup masyarakat.
Organisasi masyarakat selain bertujuan sebagai usaha mencapai tujuan bersama
mensejahterakan anggotanya banyak pula yang bertujuan untuk ikut serta berpartisipasi
dalam perpolitikan Negara.

B. Rumusan Masalah

Pembahasan materi ini meliputi:


1. Apa itu organisasi masyarakat?
2. Dasar hukum organisasi masyarakat
3. Jenis organisasi masyarakat
4. Tujuan organisasi masyarakat

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Organisasi Masyarakat


Menurut etimologi, kata organisasi berasal dari bahasa Yunani “organon” yang
berarti alat bantu atau instrument.1 Dalam kamus besar Bahasa Indonesia kata organisasi
berarti susunan atau kesatuan dari berbagai bagian (orang) sehingga merupakan kesatuan
yang teratur.2
Menurut De Vito yang dikutip oleh Burhan Bungin, organisasi adalah
sekelompok individu yang diorganisir untuk mencapai tujuan tertentu, dengan jumlah
anggota yang bervariasi, dari tiga, empat hingga mencapai ribuan orang. Organisasi
memiliki tujuan umum dan spesifik, oleh karena itu organisasi membuat norma aturan
yang harus dipatuhi oleh setiap anggota demi tercapainya tujuan tersebut.
Sedangkan Masyarakat menurut etimologi, ialah sekumpulan orang yang hidup
bersama pada suatu tempat atau wilayah dengan ikatan aturan tertentu.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa organisasi masyarakat ialah organisasi yang
dibentuk oleh sekelompok individu berdasarkan kesamaan aspirasi, dan tujuan untuk
menopang aktivitas dan kepentingan publik dengan secara suka rela. Dengan kata lain,
organisasi masyarakat adalah organisasi yang berasal dari masyarakat, oleh masyarakat
dan untuk masyarakat.
Lebih lanjut, dalam UU Organisasi masyarakat tahun 2013, ditegaskan bahwa
Ormas adalah organisasi yang didirikan dan dibentuk oleh masyarakat secara sukarela
berdasarkan kesamaan aspirasi, kehendak, kebutuhan, kepentingan, kegiatan, dan tujuan
untuk berpartisipasi dalam pembangunan demi tercapainya tujuan Negara Kesatuan
Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila. Berdasarkan defenisi diatas, maka
Ormas dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Ormas merupakan salah satu ruang bersosialisasi bagi masyarakat. Hal ini sesuai
dengan fungsi organisasi yang dapat mengubah kehidupan masyarakat. Contoh dari
manfaat ini ialah, organisasi dakwah, yang menciptakan masyarakat bermoral sesuai
dengan nilai-nilai agama.

1
Ahmad Shobirin, Perilaku Organisasi, (t.p: t. t., t. th), h. 5.
2
Kamus Besar Bahasa Indonesia, h. 1023.

2
2. Ormas juga merupakan ruang untuk menghimpun kepentingan anggotanya, dalam hal
ini publik yang dibelanya.
3. Ormas adalah salah satu ruang untuk melatih rasa tanggung jawab.
4. Ormas adalah salah satu pilar demokrasi. Untuk itu, semakin banyak individu yang
terhimpun dalam lembaga itu, maka akan semakin memudahkan mereka
menyampaikan aspirasi/kepentingannya.
5. Ormas juga berfungsi sebagai wahana kaderisasi pemimpin dalam masyarakat, baik
pemimpin formal ataupun pemimpin non formal. Hal ini disebabkan karena mereka
yang tergabung dalam lembaga ini telah terbiasa menyusun program untuk
kepentingan anggota ormas. Karenanya itu, tidak heran ketika rata-rata parpol juga
merekrut alumni Ormas ini sebagai kader mereka. Mereka diincar karena 5 pada
umumnya mereka telah cukup matang dalam proses kepemimpinan. Dengan
demikian, organisasi juga berarti menawarkan karir karena pengetahuan dan
keterampilan bisa didapatkan dalam organisasi masyarakat tersebut.3
Secara umum, misi setiap Ormas dapat dikelompokkan dalam dua kategori.
1. Menyediakan pilihan-pilihan (choice) yang beragam dan berkualitas kepada
masyarakat, termasuk melahirkan pemimpin, pada semua bidang kehidupan.
2. Menyalurkan aspirasi dan kepentingan masyarakat serta meningkatkan
kemampuan masarakat untuk memilih berbagai pilihan yang ditawarkan
kepadanya.

B. Sejarah Munculnya Organisasi Masyarakat

Organisasi masyarakat sipil di Indonesia mulai menampakkan diri pasca era


reformasi, terutama, ketika terjadi migrasi besar-besaran aktivis organisasi masyarakat
sipil menjadi politisi dan pejabat publik. Agenda demokratisasi yang menjadi misi
reformasi-pun semakin gencar disorongkan. Dan, rezim hibrida-pun lahir dari perdebatan
mereka. Namun, rezim hibrida selanjutnya melahirkan juga hibrida baru dalam
organisasi masyarakat sipil.
Demokrasi merupakan prasyarat yang diberikan untuk mengakhiri krisis
ekonomi. Hibriditas dalam konteks Indonesia, dengan demikian, harus diletakkan dalam
konteks upaya Indonesia menyelesaikan krisis ekonominya yang sebagian besar
dilakukan dengan menerima resep-resep tawaran IMF dan Bank Dunia.

3
Dimas Prayoga, Kebijakan Pemberdayaan Organisasi Kemasyarakatan Berdasarkan Uu No.17 Tahun
2013 Tentang Organisasi Kemasyarakatan, h. 4-5.

3
Indonesia sejatinya tengah mengulang kembali sejarah negara-negara Afrika dan
Amerika Latin di awal 1990-an yang menempuh transisi demokrasi mereka melalui
program penyehatan ekonomi. Dalam paket resep itu, demokratisasi memang menjadi
prasyarat utama yang digariskan oleh lembaga-lembaga tersebut. 18
Demokratisasi, dalam hal ini, menyangkut pemenuhan prosedur-prosedur
penyelenggaraan kekuasaan tertentu, mulai dari pemilu demokratis hingga good
governance. Pada puncaknya, demokratisasi dimuarakan pada liberalisasi (the best
government is the least government).4
Partisipasi publik dibuka lebar-lebar dengan menekan intervensi Negara pada
batas minimal, dunia usaha harus dibangkitkan kembali dengan menyemarakkan pasar
investasi, beberapa perusahaan negara perlu disehatkan dengan melakukan privatisasi
dan aturan hukum dibuat secara ketat untuk menjamin persaingan ekonomi yang sehat.
Demokratisasi dalam konteks itu bagi sebagian besar organisasi masyarakat sipil di
Indonesia memiliki dilema tersendiri. Di satu sisi, ia adalah sebuah keharusan sejarah,
namun di sisi lain, ia tidak diharapkan karena berkembang melalui intervensi asing.
Namun, terlepas dari semua perdebatan tentang liberalisasi, masyarakat sipil-pun
“dipaksa” untuk menempatkan diri dalam arus liberalisasi yang berlangsung. Lemahnya
peran negara secara otomatis membuat masyarakat sipil mereguk keuntungan tersendiri.
Lembaga-lembaga donor asing lebih melirik mereka daripada negara. Disisi lain, negara
juga membutuhkan mereka demi mengais legitimasi dan menyewa tenaga professional
mereka. Kucuran donor asing semakin melimpah ruah dan proyek pemerintah pun tak
pernah sepi. Organisasi masyarakat sipil inipun bahkan melakukan hal-hal yang
semestinya menjadi tugas negara, mulai dari penghitungan hasil pemilu hingga
pengentasan kemiskinan.
Merekapun juga mengambil alih banyak tugas-tugas legislatif dan yudikatif,
mulai pengawasan kinerja pemerintah hingga investigasi kasus-kasus korupsi. Mereka
menyadari posisi strategis ini, sehingga, tak heran jika pasca reformasi, industri LSM
pun semakin berkecambah. Maka, alih-alih menyelesaikan misinya sebagai motor
gerakan sosial, organisasi masyarakat sipil justru berkembang menjadi industri jasa
modern. Mereka memiliki kantor-kantor yang dikelola secara profesional.
Bagi institusi-institusi yang mapan, para aktivisnya mengisi lapisan kelas-kelas
borjuis baru. Mereka tidak hanya bekerja di satu institusi, namun pada banyak lainnya.

4
Darwin, Muhadjir, Teori Organisasi Publik (revisi 3), Magister Administrasi Publik
UGM,Yogyakarta, 2004.

4
Lingkup kerja mereka tidak lagi nasional, namun dalam sistem jaringan transnasional.
Disini, kemudian muncul persoalan tentang keadaban (civility) dan kewarganegaraan
(civic) yang memberi karakter bagi masyarakat sipil. Keadaban tidak lagi sekadar
menyangkut isu-isu kekerasan, namun juga isu kemandirian, sementara kewarganegaraan
menyangkut tanggung jawab politis sebagai warganegara. Kedua isu saling bertautan
satu sama lain. Kemandirian terhadap negara tidak lantas digantikan pada
ketergantungan pada yang lain sehingga mengikis tanggung jawab kewarganegaraannya.
Organisasi masyarakat sipil di negeri ini, terbukti dikuasai serta dikendalikan oleh
negara dan swasta. Secara ekonomi, organisasi masyarakat sipil tersebut adalah
organisasi pemburu provit, mereka bergantung pada donor mana yang bersedia
menerima program-program mereka atau memberikan proyek-proyek baru bagi mereka.
Masyarakat sipil sendiri bukanlah diskursus yang tercipta karena pengalaman
domestik, namun diskursus impor yang diapropriasi oleh pengalaman lokal. Di tempat
asalnya, masyarakat sipil bersifat mandiri (dari negara) karena hidup beriringan dengan
berfungsinya ekonomi pasar kapitalis.
Organisasi-organisasinya hidup dari bisnis mandiri, seperti media, atau dari
kesadaran filantropis masyarakatnya yang tinggi. Sementara, saat datang ke negeri-
negeri berkembang, ide-ide ini dicangkokkan pada ragam organisasi yang ada.
Organisasi-organisasi masyarakat sipil selalu menyiasati berbagai macam permasalahan
yang ada, sebagaimana pasar yang bekerja mencapai tujuannya sendiri, masyarakat sipil
inipun pada akhirnya berkembang untuk dapat meraih identitasnya sendiri.

C. Dasar Hukum Organisasi Masyarakat

Dasar hukum ormas tertuang dalam beberapa peraturan pemerintah dan undang-
undang, yaitu:

1. Peraturan Pemerintah No. 58 tahun 2016 tentang pelaksanaan UU No. 17 tahun


2013 tentang ormas
2. Peraturan pemerintah No. 59 tahun 2016 tentang ormas yang didirikan oleh warga
Negara asing
3. undang-undang No. 17 tahun 2013 tentang Organisasi Kemasyarakatan. 5

5
http://Kesbangpol.jatengprov.go.id

5
D. Tujuan Organisasi Masyarakat

Tujuan Ormas sesuai kekhususannya diatur dalam Pasal 3:

Kekhususan Ormas seperti yang ada saat ini, misal dalam bidang lingkungan
hidup (Walhi, Kalhi, dll), hukum (Bina Kesadaran Hukum Indonesia, Rifka Annisa, LBH
Apik), Agama (FPUB, Institut Dialog Antar Iman Di Indonesia), Budaya, Kesehatan, dll.
Dijelaskan bahwa Organisasi Kemasyarakatan dapat mempunyai satu atau lebih
dari satu sifat kekhususan sebagaimana dimaksud dalam pasal ini, yaitu kesamaan
kegiatan, profesi, fungsi, agama, dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
Organisasi didirikan oleh sekelompok orang tentu memiliki alasan. Seorang pakar
bernama Herbert G. Hicks mengemukakan dua alasan mengapa orang memilih untuk
berorganisasi:

1. Alasan Sosial (social reason), sebagai “zoon politicon” artinya mahluk yang hidup
secara berkelompok, maka manusia akan merasa penting berorganisasi demi
pergaulan maupun memenuhi kebutuhannya. Hal ini dapat kita temui pada organisasi-
organisasi yang memiliki sasaran intelektual, atau ekonomi.
2. Alasan Materi (material reason), melalui bantuan organisasi manusia dapat melakukan
tiga macam hal yang tidak mungkin dilakukannya sendiri yaitu:
a. Dapat memperbesar kemampuannya.
b. Dapat menghemat waktu yang diperlukan untuk mencapai suatu sasaran, melalui
bantuan sebuah organisasi.
c. Dapat menarik manfaat dari pengetahuan generasi-generasi sebelumnya yang
telah dihimpun.

Tujuan organisasi masyarakat terbentuk untuk berperan serta dalam pembangunan


dalam rangka mencapai tujuan nasional dalam wadah NKRI yang berdasarkan Pancasila
dan sebagai wadah penyalur kegiatan sesuai kepentingan anggotanya, pembinaan dan
pengembangan anggotanya, sarana penyalur aspirasi anggota dan sarana komunikasi
sosial diantara anggotanya atau sesama ormas atau dengan organisasi kekuatan sosial
politik atau Pemerintah atau dengan yang lainnya. sosial diantara anggotanya atau
sesama ormas atau dengan organisasi kekuatan sosial politik atau Pemerintah atau
dengan yang lainnya.

6
Melihat beberapa fungsi organisasi masyarakat di atas dapat ditarik benang merah
bahwa dibentuknya organisasi masyarakat ini untuk melakukan perubahan sosial bagi
masyarakat agar terwujudnya peningkatan kesejahteraan masyarakat.

E. Fungsi Organisasi Masyarakat


Fungsi organisasi kemasyarakatan diatur dalam Pasal 6 Undang-Undang Nomor 17
Tahun 2013 yang menyatakan bahwa organisasi kemasyarakatan berfungsi sebagai :

1. Sarana penyalur kegiatan sesuai kepentingan anggotanya.


Dikatakan sebagai wadah penyalur kegiatan karena organisasi kemasyarakatan
dibentuk atas dasar sifat kekhususannya masing-masing. Maka sudah semestinya
apabila organisasi kemasyarakatan berusaha melakukan kegiatan sesuai dengan
kepentingan para anggotanya.
2. Sarana pembinaan dan pengembangan anggotanya untuk mewujudkan tujuan
organisasi.
Hal ini berarti bahwa organisasi kemasyarakatan sebagai wadah pembinaan
dan pengembangan anggotanya merupakan tempat penempaan kepemimpinan dan
peningkatan ketrampilan yang dapat disumbangkan dalam pembangunan di segala
bidang.
3. Sarana penyalur aspirasi anggota dan sebagai sarana komunikasi social timbal balik
antar anggota dan/atau antar organisasi kemasyarakatan, dan antara organisasi
kemasyarakatan dengan organisasi kekuatan sosial politik, badan
permusyawaratan/perwakilan rakyat dan pemerintah.
4. Sarana pemberdayaan masyarakat
5. Sarana pemenuhan pelayanan sosial
6. Sarana partisipasi masyarakat untuk memelihara, menjaga, dan memperkuat
persatuan dan kesatuan bangsa
7. Sarana pemelihara dan pelestari norma, nilai, dan etika dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara6

F. Hak dan Kewajiban Organisasi Masyarakat

Organisasi masyarakat memiliki hak dan kewajiban sebagaimana yang telah diatur dalam
Undang-Undang Republik Indonesia pasal 20 dan 21 Undang-Undang Nomor 17 tahun
2013, yaitu:

6
Undang-Undang Republik Indonesia

7
1. Mengatur dan mengurus rumah tangga organisasi secara mandiri dan terbuka,
2. Memperoleh ha katas kekayaan intelektual untuk nama dan lambing ormas sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
3. Memperjuangkan cita-cita dan tujuan organisasi
4. Melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan organisasi
5. Mendapatkan perlindungan hukum terhadap keberadaan dan kegiatan organisasi
6. Melakukan kerja saama dengan Pemerintah, Pemerintah Daerah, swasta,
Organisasi Masyarakat lain, dan pihak lain dalam rangka pengembangan dan
keberlanjutan organisasi.

Organisasi masyarakat berkewajiban untuk:

1. Melaksanakan kegiatan sesuai dengan tujuan organisasi


2. Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa serta keutuhan Negara Kesatuan
Republik Indonesia
3. Memelihara nilai agama, budaya, moral, etika dan norma kesusilaan serta
memberikan manfaat untuk masyarakat
4. Menjaga ketertiban umum dan terciptanya kedamaian dalam masyarakat
5. Melakukan pengelolaan keuangan secara transparan dan akuntabel
6. Berpartisipasi dalam pencapaian tujuan Negara.7

G. Jenis-Jenis Organisasi Masyarakat

Ada 3 jenis organisasi kemasyarakatan yang dikenal hingga kini, yaitu:

1. Ormas Agama
Ormas agama adalah ormas yang berfungsi untuk membela sila pertama dan
semua hal yang berkaitan dengan agama. Beberapa contoh Ormas Agama yaitu,
FPI, NU, Muhamadiyah, dan lain sebagainya.
2. Ormas Adat/Budaya
Ormas Adat/Budaya sangat berpegang teguh pada budaya di daerah masing-
masing, seperti Ormas Betawi, Kumpulan Suku Minahasa, dan sebagainya.
3. Ormas Nasional
Ormas Nasional adalah ormas umum yang tidak memandang agama dan suku,
ormas ini mengedepankan sesluruh rakyat yang ada di Indonesia. Yang termasuk

7
Undang-Undang Republik Indonesia

8
dalam ormas nasional yaitu Ormas Pancasila, Orang Indonesia (OI), dan
sebagainya.

H. Keberadaan Dan Peran Organisasi Masyarakat di Indonesia

Organisasi didirikan manusia bukan sebagai tujuan akhir, melainkan hanya sebagai
sarana dan bukan untuk siapa-siapa, kecuali untuk kepentingan manusia itu sendiri.
Pernyataan ini menunjukkan bahwa ada alasan-alasan tertentu mengapa seseorang atau
sekelompok orang mendirikan organisasi.8 Keberadaan organisasi masyarakat
merupakan kebutuhan, karena berekspesi dan mengaktualisasikan diri merupakan salah
satu kebutuhan manusia. dengan demikian dapat dikatakan bahwa berorganisasi adalah
salah satu cara mengaktualisasikan diri dan kebutuhan manusia yang tidak dapat
dipungkiri.
Dalam kehidupan bernegara, organisasi masyarakat berkewajiban untuk ikut serta
mewujudkan cita-cita bangsa, serta menjaga dan memelihara keutuhan NKRI. Organisasi
masyarakat yang terbentuk haruslah berasaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia, dan bertujuan untuk menjaga, memelihara serta memperkuat
persatuan dan kesatuan bangsa.
Lebih lanjut, organisasi masyarakat merupakan agen pemerintah dalam melaksanakan
program, terutama dalam konteks pemberdayaan masyarakat. Keberadaan organisasi
masyarakat juga ikut mendukung dan memberdayakan masyarakat pada tingkat akar
rumput dalam menciptakan pembangunan berkelanjutan. Melihat Peran organisasi
masyarakat yang sangat penting ini, sudah seharusnya pemerintah tidak bersikap lunak
terus menerus. Keberadaan organisasi masyarakat yang tidak berasaskan Pancasila dan
Undang-Undang Dasar, harus ditindak secara tegas.9
Proses pembentukan nilai tambah tersebut tentunya tidak bisa dilakukan sendirian
oleh organisasi, melainkan harus melibatkan berbagai pihak lain yang berbeda
kepentingan. Gareth Jones mengatakan bahwa kelompok yang berbeda kepentingan ini
sering disebut sebagai stakeholders (pemangku kepentingan). Stakeholders mempunyai
motivasi untuk ikut berpartisipasi dalam organisasi, baik secara langsung maupun tidak
langsung, karena mereka berharap akan memperoleh imbalan yang lebih besar
dibandingkan dengan kontribusi yang diberikannya. Imbalan yang diharapkan

8
Ahmad Shobirin, Perilaku Organisasi, h. 21.
9
Yuniarti Dwi Pratiwi, “Peran Organisasi Kemasyarakatan Dalam Menjaga Keutuhan NKRI”, dalam
Artikel Pertahanan, 2017.

9
stakeholder misalnya uang, kekuasaan, dan status dalam organisasi. Sementara itu,
kontribusi yang diberikannya berupa modal, keterampilan (skill), pengetahuan, dan
keahlian.

10
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Organisasi masyarakat ialah organisasi yang dibentuk oleh sekelompok individu
berdasarkan kesamaan aspirasi, dan tujuan untuk menopang aktivitas dan kepentingan
publik dengan secara suka rela. Dengan kata lain, organisasi masyarakat adalah
organisasi yang berasal dari masyarakat, oleh masyarakat dan untuk masyarakat.
Secara umum, misi setiap Ormas dapat dikelompokkan dalam dua kategori.
1. Menyediakan pilihan-pilihan (choice) yang beragam dan berkualitas kepada
masyarakat, termasuk melahirkan pemimpin, pada semua bidang kehidupan.
2. Menyalurkan aspirasi dan kepentingan masyarakat serta meningkatkan kemampuan
masarakat untuk memilih berbagai pilihan yang ditawarkan kepadanya.
Di samping memiliki misi, organisasi masyarakat juga memiliki fungsi. Diantara
fungsi organisasi yaitu menjadi sarana penyaluran aspirasi masyarakat dan
pemberdayaan masyarakat serta sarana partisipasi masyarakat dalam memelihara,
menjaga, dan memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa.
Organisasi masyarakat memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan
bernegara. Karena organisasi masyarakat merupakan agen pemerintah dalam
menjalankan program, terutama dalam hal pemberdayaan masyarakat.

11
DAFTAR PUSTAKA

Darwin, Muhadjir. Teori Organisasi Publik (revisi 3). Magister Administrasi Publik UGM,
Yogyakarta. 2004.
http://Kesbangpol.jatengprov.go.id
Kamus Besar Bahasa Indonesia
Pratiwi, Yuniarti Dwi, Artikel Pertahanan, 2017.
Prayoga, Dimas. Kebijakan Pemberdayaan Organisasi Kemasyarakatan Berdasarkan UU
No.17 Tahun 2013 Tentang Organisasi Kemasyarakatan. t. th.

Shobirin, Ahmad. Perilaku Organisasi. t.p: t. t, t. th

Undang-Undang Republik Indonesia

12

Anda mungkin juga menyukai