Anda di halaman 1dari 6

PEMERINTAH KABUPATEN LEBAK

DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS RAWAT INAP SAJIRA
Jl. Sajira Kp. Sadang Desa Sajira Kecamatan Sajira Kabupaten Lebak
Provinsi Banten 42371

DAFTAR TILIK
PENATALAKSANAAN ATONIA UTERI
Penilaian setiap kinerja yang diamati menggunakan skala sebagai berikut :
0 Gagal : Bila langkah klinik tidak dilakukan.
1 Kurang : Langkah klinik dilakukan tetapi tidak mampu
mendemonstrasikan sesuai prosedur.
2 Cukup : Langkah klinik dilakukan dengan bantuan, kurang terampil
atau kurang cekatan dalam mendemonstrasikan dan waktu
yang diperlukan relatif lebih lama menyelesaikan suatu tugas.
3 Baik : Langkah klinik dilakukan dengan bantuan, kurang percaya
diri, kadang-kadang tampak cemas dan memerlukan waktu
yang dapat dipertanggung jawabkan
4 Sangat : Langkah klinik dilakukan dengan benar dan tepat sesuai
baik/M dengan tekhnik prosedur dalam lingkup kebidanan dan waktu
ahir efisien.

Langkah/Tugas Kasus
0 1 2 3 4
A. Persiapan Sebelum Tindakan
Persiapan alat, perlengkapan dan obat
 Infus set dan cairan (RL)
 Celemek dan perlengkapan perlindungan diri
lainnya (sepatu boot, kaca mata pelindung dan
handuk pribadi)
 Sarung tangan DTT/steril panjang : 1 pasang
 Sarung tangan DTT/steril : 1 pasang
 Waskom berisi larutan clorin 0.5% dan larutan
DTT
 Ergometrin 0,2 mg
 Oksitosin
 Spuit 3 cc
 Lampu sorot
 Tensimeter, stetoskop dan termometer
 Washlap 2 buah
 Tempat sampah
B. Persiapan Pasien
 Persiapan Tindakan Medik ( Informed Concent )
 Beritahu pada ibu apa yang akan dikerjakan dan
berikan kesempatan untuk mengajukan
pertanyaa
 Berikan dukungan emosional
 Memberitahukan suami/keluarga terdekat akan
kondisi ibu dan tindakan yang akan dilakukan
 Posisi litotomi
 Pastikan kembali kelengkapan alat dan kondisi
pasien
 Penerangan yang cukup
 Tempat yang hangat
C. Persiapan Penolong
Penolong menggunakan APD (Alat pelindung diri)
sepatu bot, masker, celemek, sarung tangan,
topi dan kacamata
D. Persiapan Lingkungan
C. Pencegahan Infeksi Sebelum Tindakan
 Kenakan pelindung pribadi
 Cuci tangan
 Keringkan tangan dan gunakan sarung tangan
panjang disinfektan tingkat tinggi atau steril
D. Tindakan
Kompresi Bimanual Interna
1. Pakai sarung tangan DTT atau steril, dengan lembut
masukkan tangan secara obstetrik (menyatukan
kelima ujung jari) melalui introitus vagina ibu.
2. Periksa vagina dan serviks (jika ada selaput ketuban
atau bekuan darah pada kavum uteri, mungkin uterus
tidak akan berkontraksi secara penuh)
3. Ubah tangan tersebut menjadi kepalan tinju dan
letakkan kepalan tangan pada forniks anterior. Tekan
dinding anterior uteri (usahakan seluruh dataran
punggung jari telunjuk hingga kelingking menyentuh
fornik anterior), sementara telapak tangan lain pada
abdomen, tekan dinding anterior uterus ke arah
tangan luar yang menahan dan mendorong dinding
posterior uterus ke arah depan sehingga uterus
ditekan dari arah depan dan belakang.
4. Tekan kuat uterus diantara kedua tangan secara kuat
sampai perdarahan berhenti dan uterus berkontraksi.
Kompresi uterus ini memberikan tekanan langsung
pada pembuluh darah (bekas implantasi plasenta) di
dalam dinding uterus dan merangsang miometrium
untuk berkontraksi
5. Evaluasi Keberhasilan :
Ø Jika uterus berkontraksi dan perdarahan
berkurang, teruskan melakukan KBI selama 2 menit,
kemudian perlahan – lahan keluarkan tangan dari
dalam vagina pantau kondisi ibu selama kala IV.
Ø Jika uterus berkontraksi tapi perdarahan terus
berlangsung, periksa perineum, vagina dan serviks
apakah ada laserasi di bagian tersebut. Segera
lakukan penjahitan jika ditemukan laserasi
Ø Jika kontraksi uterus tidak terjadi dalam waktu 5
menit, lanjutkan langkah berikut :
Kompresi Bimanual Eksterna
6. Ajarkan keluarga untuk melakukan kompresi
bimanual eksternal
( KBE) sementara penolong melanjutkan dengan
langkah – langkah penatalaksanaan atonia uteri
selanjutnya :
a. Mencuci sarung tangan pada larutan klorin 0,5%
dan melepaskannya
b. Berikan ergometrin 0,2 mg IM
7. Pasang infus dengan menggunakan jarum
berdiameter besar ( 16 atau 18 ) dan berikan 500 cc
larutan RL yang mengandung 20 unit oksitosin
8. Pakai sarung tangan steril atau DTT dan ulangi KBI
9. Tekan dinding perut bawah untuk menaikkan fundus
uteri agar telapak tangan kiri dapat mencakup dinding
belakang uterus.
10. Pindahkan posisi tangan kanan sehingga telapak
tangan kanan dapat menekan korpus uteri bagian
depan
11. Tekan korpus uteri dengan jalan mendekatkan
telapak tangan kiri dan kanan dan perhatikan
perdarahan yang terjadi.
12. Bila perdarahan berhenti, pertahankan posisi
tersebut hingga uterus dapat berkontraksi dengan
baik.
Bila uterus tidak berkontraksi dalam waktu 1 sampai
2 menit, segera rujuk ibu. Sambil membawa ibu ke
tempat rujukan, teruskan tindakan KBI dan infus
cairan hingga ibu tiba di tempat rujukan
a. Infus 500 ml pertama dihabiskan dalam waktu
10 mneit
b. Berikan tambahan 500 ml/jam hingga tiba di
tempat rujukan atau hingga jumlah cairan yang
diinfuskan mencapai 1,5 l dan kemudian
lanjutkan dalam jumlah 125 cc/jam
c. Jika cairan infus tidak cukup, infuskan 500ml
(botol kedua) cairan infus dengan tetesan sedang
dan ditambah dengan pemberian cairan secara
oral untuk rehidrasi.
E. DEKONTAMINASI DAN PENCEGAHAN INFEKSI
PASCA TINDAKAN
PERAWATAN LANJUTAN
 Perhatikan tanda vital, perdarahan dan kontraksi
uterus tiap 10 menit dalam 2 jam pertama
 Tuliskan hasil tindakan dan instruksi perawatan
lanjutan, jelaskan dan serahkan pemantauan dan
status pada petugas
 Beritahukan kepada pasien dan keluarganya tentang
tindakan dan hasilnya serta perawatan lanjutan yang
masih diperlukan.
 Dokumentasikan tindakan yang dilakukan
13. Namun apabila setelah KBE, perdarahan belum
berhenti, lakukan inform consent untuk perujukan,
dan selama perujukan lanjutkan ke langkah berikut
KOMPRESI AORTA ABDOMINALIS
14. Raba pulsasi arteri femoralis pada lipatan paha
15. Kepalkan tangan kiri dan tekan bagian
punggung jari telunjuk hingga kelingking pada
umbilikus ke arah kolumna vetebralis dengan arah
tegak lurus
16. Dengan tangan lain, raba pulsasi arteri femoralis
untuk mengetahui cukup tidaknya kompresi :
 Jika pulsasi masih teraba, artinya tekanan
kompresi masih belum cukup
 Jika kepalan tangan mencapai aorta
abdominalis, maka pulsasi arteri femoralis akan
berkurang / berhenti
17. Jika perdarahan pervaginam berhenti,
pertahankan posisi tersebut dan pemijatan uterus
(dengan bantuan asisten) hingga uterus berkontraksi
baik
18. Jika perdarahan masih berlanjut :
 Lakukan ligasi arteri uterina dan utero-ovarika
 Jika perdarahan masih terus banyak, lakukan
histerektomi supravaginal.

Anda mungkin juga menyukai