Anda di halaman 1dari 92

Quiz

• 1. Disebut apakah peradangan pada bola mata?


• 2. Sebutkan sifat-sifat peradangan pada bola
mata !
• 3. Sebutkan jenis agen penyebab peradangan
pada bola mata !

Laboratorium Patologi
FKH IPB
PATOLOGI MATA DAN
TELINGA

Laboratorium Patologi
FKH IPB
Potongan sagital mata

Laboratorium Patologi
FKH IPB
Komponen mata terdiri dari:
1. Bola mata, termasuk retina, sclera,
choroid
2. Syaraf optik
3. Struktur asesori, termasuk alis mata,
kel. Lakrimalis, otot okulomotor

Laboratorium Patologi
FKH IPB
PERBARAHAN OKULER
Peradangan okuler disebut : endophthalmitis
Peradangan periokuler (termasuk bola mata,
lapis luar dan kapsul Tenon) disebut :
panophthalmitis

Sifat radang :
a. Supuratif
b. Non supuratif
c. Granulomatous Laboratorium Patologi
FKH IPB
Peradangan Suppurative
Termasuk panophthalmitis dan endophthalmitis. Akut
suppurative panophthalmitis dan endophthalmitis
sering disebabkan oleh bakteri, benda asing intraokuler,
perluasan infeksi korneaÆulcerasi dan perforasi,
prosedur operasi, sepsis oleh metastase bakteri ke
choroid dan retina.

Purulen dan fibrinopurulen infeksi pada mata hewan yang


didomestikasi sering bersifat hematogen dan
dikelompokkan pada vasculitis nekrotikan. Penyebab
bakteri coliform seperti : Pseudomonas aeruginosa,
Haemophilus somnus, Salmonella spp, Streptococcus
pneumoniae.
Laboratorium Patologi
FKH IPB
Peradangan Non Suppurative
Sering diakibatkan oleh;
a. operasi dan trauma lain yang memproduksi
perdarahan (hemorhagi)
b. benda-benda asing
c. infeksi endogenous
d. reaksi berperantara kekebalan.

Laboratorium Patologi
FKH IPB
Gambaran mikroskopik / HP :

Jaringan rusak, sel mononuclear mengitari


buluh darah sclera dan iris, endapan keratin
pada posterior kornea yang sebenarnya
merupakan protein dan sel-sel epitel
mengambang, eksudasi radang, edema
kornea dan keratitis.

Laboratorium Patologi
FKH IPB
Peradangan Granulomatous
Dapat disebabkan oleh:
a. benda asing
b. perlubangan lensa
c. autosensitisasi protein lentikuler
d. infeksi jamurÆcoccidioidomycosis
e. mikrofilaria
f. larva parasit
g. penyakit bakterial, mis; tbc. Laboratorium Patologi
FKH IPB
Gambaran mikroskopis/HP :
Sel-sel epiteloid, sel raksasa, sel limfosit
menyebar, infiltrasi sel plasma, fibrosis.

Komplikasi radang okuler meliputi :


Glaukoma, katarak, retinal detachment,
(atrofi uvea dan phthisis bulbi-warna
putih)Æ degenerasi bola mata

Laboratorium Patologi
FKH IPB
Kausa bakterial penyakit okuler :
Granulomatous— tbc, Suppurative—coliform

Bakteri penyebab bakteremia dan septicemia;


• Colibacillosis pada sapi, babi dan burung

• Streptococcosis pada sapi disertai meningitis, pada kera


disertai septicemia atau meningitis

• Salmonellosis pada babi, sapi, burung dan ayam

• Erysipelas pada babi, listeriosis pada kambing dan sapi,


brucellosis pada anjing. Laboratorium Patologi
FKH IPB
Laboratorium Patologi
FKH IPB
Kausa viral penyakit okuler
Malignant catarrhal fever—sapi
Tanda klinis :
- keratoconjunctivitis mucopurulenta
- edema kornea
- ulcerasi kornea

Laboratorium Patologi
FKH IPB
Mikroskopis / HP :
• Infiltrasi sel mononuclear di kornea, sclera,
traktus uvea dan retina
• Vasculitis pada uvea, sclera dan retina
• Edema stroma kornea disertai infiltrasi
neutrofil
• Arteri retina dan vena dipenuhi oleh sel-
sel mononuklear besar.

Laboratorium Patologi
FKH IPB
Feline Infectious Peritonitis
Tanda klinis :
• lesi okuler bisa unilateral atau bilateral
edema kornea
• iris mata menebal dan tumpul
• retina terurai (detached)

Laboratorium Patologi
FKH IPB
Mikroskopis / HP :
• Endapan sel pada permukaan iris dan melekat pada
endotel kornea spt makrofag, sel mononuclear dan
neutrofil.

• FocalÆradang non suppurative hingga


pyogranulomatous pada iris, badan silier, choroids,
retina dan syaraf optik.

• Radang pyogranulomatous mengenai pembuluh


darah dan uvea.

Laboratorium Patologi
FKH IPB
Laboratorium Patologi
FKH IPB
Marek’s Disease

• Lesi okuler pada jaringan bola mata ayam oleh


herpesvirus.
• Eksudat dan sel-sel radang mononuclear pada
anterior dan posterior iris.
• Infiltrasi sel-sel radang pada choroids, retina, pectin
dan syaraf optik.
• Retina lepas (detached) akibat akumulasi nodul dari
sel limfoid di choroids dan ruang sub retinal.

Laboratorium Patologi
FKH IPB
Marek Disease, deformasi iris dan bentuk pupil karena
akumulasi sel tumor limfoid
Laboratorium Patologi
FKH IPB
Kausa parasit penyakit okuler
Elaeophorosis
pada rusa Siberia (Elk)
penyebab : Elaeophora schneideri
- hewan terinfeksi seperti rusa, domba, sapi secara
klinis menjadi buta akibat lesi okuler atau hingga ke
otakÆ hewan berputar-putar, ataxia.
- Nekrosis pada rongga hidung
- Gangrene kering pada ujung telinga

Laboratorium Patologi
FKH IPB
• Larva E. schneideri terutama berada di arteri jaringan,
otak dan bola mata maupun syaraf optik.

• Microfilaria didapatkan utamanya pada arteri-arteri


kecil, arteriol, kapiler otak, bola mata, syaraf optik
dan kulit kepala.

• Pada bola mataÆ lesio bilateral dan terjadi di retina,


choroids, syaraf optik. Proses awalnya berupa
edema, focal degenerasi, nekrosis, selanjutnya
berupa atrofi, sclerosis.

Laboratorium Patologi
FKH IPB
Onchocerciasis
• Pada kuda, mikrofilaria Onchocerca cervicalis
ditemukan di kulit kelupak mata dengan atau tanpa
lesi okuler.

• Pada kasus akut ditemukan Chemosis (edema pada


palpebrae), conjunctivitis, keratitis (radang kornea),
uveitis (radang iris, ciliary body dan choroid), iritis
(radang iris).

• Pada kasus kronis, ditemukan folikuler conjunctivitis,


katarak, uveitis dg mikrofilaria di kornea, ruang
anterior & jaringan okuler lainnya.
Laboratorium Patologi
FKH IPB
Onchocerciasis Laboratorium Patologi
FKH IPB
Ocular Larva Migrans
• Granulomatosis pada retina dan choroids terjadi di
anjing disebabkan oleh larva Toxocara sp, khususnya
T. canis.

• Temuan ophthalmoscopic; nodul di fundus, retinal


detachment, retinal hemorrhages, lesi granuloma di
choroids dan papilla optik.

• Parasit ditemukan dalam granuloma bersama dengan


sel mononuclear, fibroblast, sel raksasa dan eosinofil.

Laboratorium Patologi
FKH IPB
Ocular Leishmaniasis
• Penyebab : Leishmania donovani
• Secara klinis : lesi okuler, eksudat di ruang anterior

• Mikroskopik/HP :
bilateral endophthalmitis non supurative, proliferasi
jaringan fibrovaskuler, eksudasi di ruang anterior
dan posterior, infiltrasi limfosit, sel plasma dan
histiosit ke dalam vena dan kornea, makrofag di
beberapa jaringan okuler berisi organisme protozoa.

Laboratorium Patologi
FKH IPB
Ocular Leishmaniasis Laboratorium Patologi
FKH IPB
Thelazia spp pada mata anjing (juga bisa pada hewan lain)---
Konjungtivitis dan edema.
Laboratorium Patologi
FKH IPB
PENYAKIT MATA YANG DISEBABKAN
OLEH JAMUR
• Aspergillosis
• Blastomycosis
• Coccidioidomycosis
• Cryptococcosis
• Histoplasmosis

Laboratorium Patologi
FKH IPB
Laboratorium Patologi
FKH IPB
PENYAKIT MATA DISEBABKAN OLEH ALGA

Protothecosis
• Penyebab : Prototheca sp., alga uniseluler dg hyaline,
rapuh memiliki dinding selulose yang mengitari
sitoplasma granuler.

• Dilaporkan sebagai penyebab lesi dibeberapa


jaringan dari beberapa hewan, lesi mata hanya
digambarkan pada anjing saja dg penyebabnya
Prototheca zopfii dengan ditandai :

– Non suppurative endophthalmitis


– Detachment retina total
Laboratorium Patologi
FKH IPB
• Organisme alga ditemukan bercampur
dengan eksudat di sub retina.

• Penebalan choroids dengan eksudat.

• Perubahan pada okuler berupa : katarak,


perdarahan di ruang belakang, retinitis optik
dengan eksudat dan organisme di jaringan
ikat.

Laboratorium Patologi
FKH IPB
KELAINAN PADA KORNEA
• Ukuran kornea (megalocornea,
microcornea)
• Kekeruhan turunan (congenital
opacities)
• Pertautan anterior (congenital anterior
synechiae)
• Tumor jinak (dermoid) Æcorneal
choristoma
Laboratorium Patologi
FKH IPB
Laboratorium Patologi
FKH IPB
Megalocornea

• jarang dijumpai pada hewan-hewan yg


didomestikasi.

• Buphthalmos Æ pembesaran cornea


dengan bola mata besar akibat
Glaucoma.

Laboratorium Patologi
FKH IPB
Laboratorium Patologi
FKH IPB
Microcornea
• Biasanya mrp bagian dari microphthalmia.
Kekeruhan cornea bawaan bisa focal atau
diffuse dan melibatkan stroma permukaan
maupun bagian dalam.

Dermoid Cornea
Tumor yang ditandai sebagai adanya
potongan kulit pada cornea, conjunctiva
atau keduanya.

Laboratorium Patologi
FKH IPB
Lanjutan ………..

• Paling umum terjadi di sapi, bisa unilateral atau bilateral.

•Terjadinya congenital (diturunkan) dan bisa didapatkan


saat lahir atau saat kelupak mata terbuka.

• Bila kejadiannya bersamaan dengan iritasiÆdermatoid


dikelompokkan dengan mukopurulenta discharge dan
blepharospasmus.

• Secara mikroskopis Dermoid mempunyai struktur kulit dan


mungkin kista, berwarna (pigmen) dan tanpa rambut.

Laboratorium Patologi
FKH IPB
Dermoid Cornea

Laboratorium Patologi
FKH IPB
DEGENERASI DAN DYSTROPHIA

1. Keratoconjunctivitis Sicca

Gejala klinis:
• Mata kering krn tidak cukup produksi air mata,
xerophthalmia.

• Penyebab : gangguan kongenital, mengikuti Distemper


anjing, kerusakan trauma kelenjar lakrimalis atau syaraf.

Laboratorium Patologi
FKH IPB
2.Lipidosis Cornea
Degenerasi lemak kornea pada anjing tua,
perbarahan aktif dengan hiperlipoproteinemia.
HP: tunika propria berisi depo lemak netral,
makrofag, kristal kolesterol, proliferasi fibroblastik
depo lemak.

3.Keratitis Pigmentasis
pigmentasi kornea tidak lazim pada hewan,
biasanya mengikuti kejadian keratitis kronis.

Laboratorium Patologi
FKH IPB
4. Degenerasi Pannus
Lesi ditandai dengan edema dan perbarahan kornea.

Pannus :
massa hyalin bukan sel dan bukan buluh darah
berakumulasi dibawah epitel dan mengisi tempat di
bullae dan vesicle.

Degenerasi dan peradangan pannus berbeda pada


akumulasi sel plasma dan limfosit.

Laboratorium Patologi
FKH IPB
5. Band Keratopathy

Adalah kalsifikasi kornea akibat proses degenerasi


menjadi peradangan intraokuler, hypercalcemia,
hyperparatyroidisme dan keracunan Vit.D.

Terdiri atas deposisi garam kalsium di lapis


superfisial kornea.

Laboratorium Patologi
FKH IPB
Laboratorium Patologi
FKH IPB
Laboratorium Patologi
FKH IPB
Laboratorium Patologi
FKH IPB
DYSTROPHYA KORNEA

• Distrophya cornea merupakan penyakit primer,


diturunkan dan bersifat bilateral.

• Cornea berwarna putih biru tanpa vaskularisasi, nyeri


atau iritasi konjunctiva.

• lesi pd stroma cornea anterior dan berisi sel-sel


stroma, kristal, vakuol yg berisi sel debris.

Laboratorium Patologi
FKH IPB
Peradangan Kornea (KERATITIS)
• Kurangnya buluh darah di kornea memodifikasi lesi
awal peradangan dan perubahan patologi.

• Ditandai dengan :
a. Edema dan stroma
b. Cairan air mata meningkat akibat kerusakan
endotel kornea
c. Infiltrasi neutrofil pada daerah kornea yg rusak
d. Eksudat peradangan berisi limfosit dan sel
plasma.

Laboratorium Patologi
FKH IPB
Keratokonjunctivitis infeksius

• Sapi (Bovine pink eye)

• IBR (infectious bovine rhinotracheitis)


Causa : virus

• Contagious ovine keratoconjunctivitis (Ovine pink eye)


Penyebab : belum jelas

• Infectious keratoconjunctivitis
Penyebab : mycoplasma pada kambing
Laboratorium Patologi
FKH IPB
MCF (Malignant Catarrhal Fever); Kornea mata keruh
karena peradangan (keratokonjungtivitis)
Laboratorium Patologi
FKH IPB
Laboratorium Patologi
FKH IPB
Infectious Bovine Rhinotracheitis (IBR);
Konjungtivitis akut (hiperemis) disertai tonjolan kecil
di sudut mata bagian lateral (panah). Laboratorium Patologi
FKH IPB
Laboratorium Patologi
FKH IPB
Ulcer Kornea
• Disebabkan oleh virus, jamur dan paling banyak oleh
bakteri pyogenik ;
1. Streptococcus,
2. Staphylococcus,
3. E.coli,
4. Pseudomonas pada kuda,
5. Moraxella bovis pada sapi.

• Ulcer kornea secara klinis dpt menyebabkan


blepharospasmus, discharge okuler seromukoid,
nyeri dan hyperemia konjunctiva.
Laboratorium Patologi
FKH IPB
Laboratorium Patologi
FKH IPB
Laboratorium Patologi
FKH IPB
UVEA
Aniridia Æ iris tidak lengkap berbentuk rudimenter.

Coloboma Æ iris tidak ada kemampuan dalam


variasi membentuk pupil Æ disebabkan optic
fissure yang pada masa embrional tidak
menutup pasca lahir; bisa terjadi pada semua
bagian matadari pupil sampai nervus opticus.

Kista iris dan ciliary body.

UveitisÆperadangan pada iris, ciliary body dan


choroid baik tunggal maupun kombinasi.
Laboratorium Patologi
FKH IPB
Laboratorium Patologi
FKH IPB
Laboratorium Patologi
FKH IPB
LENSA

• Lensa tidak ada (aphakia) --- jarang terjadi.

• Katarak---Lesi pada lensa yang ditandai dg


kekeruhan lentikuler .

• Luksasio Lensa---Dislokasi kongenital dari lensa


terjadi pada anjing, sapi dan kuda.

Laboratorium Patologi
FKH IPB
Laboratorium Patologi
FKH IPB
Laboratorium Patologi
FKH IPB
Laboratorium Patologi
FKH IPB
VITREUS BODY

• Vitreus (hyaloid) body adalah gel avasculer


transparan yang mengisi bola mata posterior hingga
lensa. Fungsinya: menjaga posisi retina.

• Vitreus Hiperplastik Primer Persisten ---titik-titik


fibrous berpigmen atau plaque di kapsul posterior
lensa.

• Asteroid Hyalosis ---badan putih berbentuk sperical


atau cakram didalam vitreus.

Laboratorium Patologi
FKH IPB
Laboratorium Patologi
FKH IPB
RETINA

• Displasia Retina
Differensiasi retina abnormal dengan tanda
utama adalah susunan lapisan retina yang
abnormal.
• Atrofi Retina Herediter
• Degenerasi retina senilitas
• Degenerasi retina-perbarahan (radang)

Laboratorium Patologi
FKH IPB
Histologi-Retina Normal
Laboratorium Patologi
FKH IPB
Laboratorium Patologi
FKH IPB
Laboratorium Patologi
FKH IPB
Laboratorium Patologi
FKH IPB
Laboratorium Patologi
FKH IPB
Laboratorium Patologi
FKH IPB
Laboratorium Patologi
FKH IPB
Laboratorium Patologi
FKH IPB
Laboratorium Patologi
FKH IPB
Laboratorium Patologi
FKH IPB
SYARAF OPTIK

• Aplasia.
• Hipoplasia.
• Coloboma syaraf optik
• Papilledema (edema cakram) – hypovitaminosis A.
• Peradangan
• Degenerasi
• Kelemahan syaraf optik bersifat proliferatif

Laboratorium Patologi
FKH IPB
Laboratorium Patologi
FKH IPB
Laboratorium Patologi
FKH IPB
The Optic Fissure pada masa
embrional seharusnya menutup
pada mata normal. Optic
fissure terletak mulai
dari pupil sampai
nervus opticus. Laboratorium Patologi
FKH IPB
TELINGA
• Radang telinga : Otitis.
Nama Tipe Host
Amblyomma spp. kulit, caplak anjing, kuda, ruminansia
Boophilus spp. kulit, caplak sapi, ruminansia, kuda
Demodex canis kulit, tungau anjing
Dermacentor nitens kulit, caplak kuda, ruminansia

Laboratorium Patologi
FKH IPB
Laboratorium Patologi
FKH IPB
OTITIS MEDIA

Agen penyebab Host

Actinomyces pyogenes babi, sapi, domba


Corynebacterium pseudotuberculosis sapi
Coryneform group E angsa
Escherichia coli anjing

Laboratorium Patologi
FKH IPB
Laboratorium Patologi
FKH IPB
POLYP NASOPHARYNG
• Respon terhadap radang berupa massa polyp dari
mukosa rongga timpani, telinga tengah, tuba auditori.

• Penyakit akan sembuh setelah polyp diangkat /


operasi.

• Massa polyp terdiri dari jaringan fibrous hingga


myxomatous dengan infiltrasi limfosit, epitel
squamous, epitel columnar bersilia atau tidak

• Sering ditemukan pada kucing

Laboratorium Patologi
FKH IPB
Polyp Nasopharyng
Laboratorium Patologi
FKH IPB
Daerah Radang Kronis
Marek Mata & Ophtalmitis
dan Granuloma pada
Kornea dan Kamar Mata
Depan

Daerah Radang Kronis


dan Granuloma pada
Kelopak Mata

Saraf Mata

Eksudat radang pada


kamar mata depan

Gb. 5

Laboratorium Patologi
Gb. 1
FKH IPB
3
2
2
3

1
1

Gb.1 Gb.2

Infiltrasi sel radang (heterofil, limfosit, makrofag) pada sub epithel kelopak
mata (1) disertai oleh hiperplasia epitel (2) dan nekrosis epitel (3).

Laboratorium Patologi
FKH IPB
Lensa Mata
1

3
2
1
4
4

Gb. 3 Gb. 4
Eksudat radang pada kamar mata depan (1) yang diinfiltrasi sel-sel
radang (heterofil, limfosit, makrofag) dan infiltrasi sel radang serta
fibrin pada iris (2) (iritis). Adanya keratitis pada kornea yang
ditunjukkan dengan hiperplasia epitel kornea (3) diikuti infiltrasi sel
radang (limfosit, makrofag,dan heterofil, sel raksasa) dan fibrin
pada sub epithel (4). Laboratorium Patologi
FKH IPB
2
2

Gb 5 Gb 6

Gambar 5 dan 6: Infiltrasi sel tumor Marek (sel-sel limfoid) (2)


pada N. Opticus mata (1)

Laboratorium Patologi
FKH IPB
Blepharitis (radang kelopak mata)

2
1
3
4

Gb 7 Gb 8
Infiltrasi sel-sel radang (limfosit, makrofag) pada sub epithel kelopak mata
(1) disertai oleh proliferasi kelenjar sebaceous (2) dan folikulitis (3) yang
ditunjukkan dengan infiltrasi sel radang (limfosit, makrofag) pada folikel
rambut, dan hiperplasia kelenjar Meibomian (4).
Laboratorium Patologi
FKH IPB
Blepharitis

2
1

Infiltrasi sel radang (limfosit, makrofag, sel plasma) pada sub epithel
kelopak mata (1) disertai hiperplasia kelenjar Meibomian (2)

Laboratorium Patologi
FKH IPB
Laboratorium Patologi
FKH IPB

Anda mungkin juga menyukai