Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada era globalisasi saat ini perkembangan knowledge dan
technology berkembang sangat cepat. Arus globalisasi sudah tidak terbendung
masuk ke Indonesia. Memasuki era revolusi industri 4.0, menuntut adanya
sumber daya manusia yang memiliki daya saing yang handal. Sumber daya
manusia dalam hal ini Aparatur Sipil Negara (ASN) merupakan aset terpenting
karena perannya sebagai subyek pelaksana kebijakan publik, pelayan publik
serta perekat dan pemersatu bangsa (Undang-undang nomor 5 tahun 2014).
Sumber daya yang dimiliki oleh negara seperti modal, metode dan mesin yang
tidak bisa memberikan hasil yang optimum apabila tidak didukung oleh sumber
daya manusia yang mempunyai kinerja yang optimum.
Untuk menciptakan sumber daya manusia aparatur yang memiliki
kinerja yang optimum diperlukan peningkatan mutu profesionalisme, sikap
pengabdian dan kesetian pada perjuangan bangsa dan Negara, semangat
kesatuan dan persatuan, dan pengembangan wawasan pegawai negeri sipil.
Dalam Undang-Undang Nomor 05 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara
(ASN). Dijelaskan bahwasanya aparatur pemerintah harus memiliki prinsip-
prinsip dalam melakukan tugas fungsi dan pokok sebagai pegawai aparatur
pemerintahan. Prinsip tersebut tertuang pada pasal 3 Undang-Undang Nomor 05
Tahun 2014 tentang aparatur sipil negara yang menjelaskan bahwa ASN sebagai
profesi yang berlandaskan pada prinsip Nilai dasar, Kode etik dan kode perilaku,
Komitmen, integritas moral, dan tanggung jawab pada pelayanan public,
Kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang tugas, Kualitas akademik,
Jaminan perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas dan Profesionalitas
jabatan.

1
Dalam rangka mewujudkan Aparatur Sipil Negara (ASN) yang memiliki
nilai dasar Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti
Korupsi (ANEKA) sebagai bekal dalam menjalankan fungsinya, maka diadakan
suatu Pelatihan Dasar Calon PNS yang dalam hal ini diselenggarakan oleh
Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM).
Hal ini termuat dalam Peraturan Lembaga Administrasi Negara Nomor 12 tahun
2018 tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Pelatihan Dasar
CPNS adalah pendidikan dan pelatihan dalam Masa Prajabatan yang dilakukan
secara terintegrasi untuk membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan
motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan
bertanggung jawab, dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang.
Salah satu bidang yang mendapatkan pelatihan dasar adalah calon pegawai
negeri sipil tenaga kesehatan masyarakat.
Tenaga Kesehatan Masyarakat dalam hal ini epidemiolog kesehatan
ahli pertama merupakan salah satu di antara beberapa jenis tenaga kesehatan
yang merupakan bagian dari pegawai ASN dan wajib melaksanakan pelatihan
dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS). Tenaga kesehatan masyarakat
merupakan pegawai ASN yang harus mengembangkan potensi yang dimilikinya
agar kinerjanya semakin membaik dan dapat memberikan kontribusi dalam dunia
kesehatan untuk melakukan upaya promotif dan preventif dalam pencegahan
pengendalian penyakit serta meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Selain
itu, tenaga kesehatan masyarakat yang juga merupakan tenaga promotor
kesehatan dituntut untuk memiliki karakter yang baik dalam dirinya sehingga
menjadi PNS yang berkompeten, profesional, berintegritas, dan berkomitmen
baik atas tugas dan fungsi yang embannya.
Keberhasilan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS), termasuk profesi
tenaga kesehatan masyarakat dalam mengikuti pelatihan dasar diukur dari
kemampuan menunjukkan sikap perilaku bela negara; mengaktualisasikan nilai-
nilai dasar PNS dalam pelaksanaan tugas jabatannya; mengaktualisasikan
kedudukan dan peran PNS dalam kerangka Negara Kesatuan Republik
Indonesia; dan menunjukkan penguasaan Kompetensi Teknis yang dibutuhkan
sesuai dengan bidang tugas.

2
Puskesmas sebagai fasilitas pelayanan kesehatan pertama yang
menjalankan Upaya kesehatan masyarakat dan Upaya kesehatan perorangan
merupakan wahana bagi tenaga Kesehatan masyarakat untuk melakukan upaya
Promotif dan preventif. Dalam menjalankan upaya promotif dan preventif
Puskesmas memiliki berbagai permasalahan. Hal ini dapat dilihat dari
kemandirian masyarakat untuk hidup sehat.
Kondisi kemandirian masyarakat di Wilayah kerja Puskesmas teluk
batang masih rendah dan belum optimal. Salah satunya dapat dilihat dari tingkat
partisipasi masyarakat untuk memeriksakan ibu hamil, ibu nifas dan anak balita
ke Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu). Rendahnya tingkat partisipasi
masyarakat untuk datang ke posyandu disebabkan berbagai faktor diantaranya
cara pandang orang tua yang merasa anaknya tidak perlu dibawa lagi ke
Posyandu, Kurangnya pengetahuan dan peran kader dalam pelaksanaan
kegiatan Posyandu, serta kegiatan Posyandu yang kurang menarik.
Penulis sebagai tenaga kesehatan masyarakat yang tugasnya adalah
melakukan pencegahan dan pemberantasan penyakit serta memberdayakan
masyarakat melihat bahwa kondisi ini sebagai masalah yang menyebabkan tidak
tercapainya Visi dari Puskesmas Teluk Batang yang ingin mewujudkan
kemandirian masyarakat untuk hidup sehat. Melalui Kegiatan habituasi, peserta
pelatihan dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dapat membiasakan diri
untuk menerapkan nilai-nilai dasar Pegawai Negeri Sipil (PNS) yaitu
Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi
(ANEKA) dalam melaksanakan tugas dan fungsinya di lingkungan kerjanya
sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik serta perekat dan pemersatu
bangsa.
Dalam hal ini, penyusun merupakan salah satu peserta pelatihan
dasar yang akan mengaktualisasikan nilai-nilai dasar Pegawai Negeri Sipil (PNS)
di Puskesmas Teluk Batang Kecamatan Teluk Batang Kabupaten Kayong Utara.
Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan selama agenda habituasi tertuang di dalam
Rancangan aktualisasi yang berjudul “Pelaksanaan Penyuluhan pada kader
Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Teluk Batang Kabupaten Kayong Utara”.

3
B. Tujuan dan Sasaran
Tujuan dalam pembuatan rancangan aktualisasi ini meliputi tujuan umum dan
tujuan khusus antara lain sebagai berikut:
1. Tujuan Umum
Peserta Latihan Dasar Calon Aparatur Sipil Negara Golongan III Angkatan XLIX
Tahun 2019 mampu mengaktualisasikan nilai-nilai dasar profesi ASN di tempat
tugas masing-masing.
2. Tujuan Khusus
a. Mampu mengaitkan nilai –nilai dasar Akuntabilitas, Nasionalisme, etika
Publik, Komitmen mutu, anti korupsi, WoG, dan Manajemen ASN di dalam
melaksanakan kegiatan di Puskesmas Teluk Batang
b. Mampu menerapkan nilai-nilai dasar Akuntabilitas, Nasionalisme, etika
Publik, Komitmen mutu, anti korupsi, WoG, dan Manajemen ASN di dalam
melaksanakan kegiatan di Puskesmas Teluk Batang
Sasaran ruang lingkup kegiatan ini meliputi penerapan nilai-nilai dasar
ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, komitmen Mutu, Anti
Korupsi) dan mengetahui kedudukan dan peran ASN dalam NKRI (Manajemen
ASN, Whole of Government, Pelayanan Publik) dalam melaksanakan tugas dan
fungsinya sebagai Tenaga Kesehatan Masyarakat di Puskesmas Teluk Batang
Kabupaten Kayong Utara.

C. Tempat dan Waktu Kegiatan


Kegiatan Evaluasi Rancangan Aktualisasi akan diselenggarakan
pada hari selasa, tanggal 13 Agustus 2019 bertempat di BPSDM Provinsi
Kalimantan Barat, Jalan Gusti Johan Idrus No. 12, Pontianak. Sedangkan
kegiatan aktualisasi akan diadakan pada tanggal 16 Agustus - 20 September
2019 bertempat di Puskesmas Teluk Batang Kecamatan Teluk Batang
Kabupaten Kayong Utara.

Anda mungkin juga menyukai