Anda di halaman 1dari 10

PENGARUH TEPUNG LIMBAH RUMPUT LAUT DALAM

RANSUM PAKAN DENGAN KANDUNGAN PROTEIN 20% TERHADAP


FEED CONVERTION RATIO, SURVIVAL RATE, DAN LAJU PERTUMBUHAN
IKAN NILA MERAH (Orechromis sp)

The Effect of Seaweed Waste Flour on Feed Rations with 20% Protein Content on Feed
Convertion Ratio, Survival Rate, and Growth Rate of Red Tilapia (Oreochromis sp)
Agil Pradana Cahyanta1*, Nuhman2, Ninis Trisyani3

Jurusan Perikanan, Fakultas Teknik dan Ilmu Kelautan


Universitas Hang Tuah Surabaya
Jl. Arief Rahman Hakim 150, Surabaya 60111 Telp 031-5945864
Agillamongan25@gmail.com1*, Nuhman@hangtuah.ac.id2, Nisuht@yahoo.com3

*Penulis Koresponden : agillamongan25@gmail.com1*

ABSTRAK
Ikan nila merah merupakan jenis air tawar yang mempunyai prospek cukup baik. Rumput laut
merupakan bahan alternatif yang mempunyai kandungan nutrisi tinggi dan digunakan pada ransum pakan.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh penambahan tepung limbah rumput laut pada ransum
pakan dengan kandungan protein 20% terhadap FCR, SR, dan Laju Pertumbuhan ikan nila merah. Metode
dalam penelitian ini menggunakan eksperimen laboratoris dengan 4 perlakuan dan 6 kali ulangan. Data yang
diperoleh dianalisis ragam dengan taraf kepercayaan 95%. Hasil yang diperoleh pada penelitian yaitu
penambahan limbah tepung rumput laut pada ransum pakan tidak berpengaruh pada FCR, SR, dan Laju
Pertumbuhan ikan nila merah. Hal itu disebabkan karena kurangnya kandungan protein pada limbah rumput
laut.

KATA KUNCI: Tepung limbah rumput laut; pakan; protein; laju pertumbuhan.

ABSTRACT
Red tilapia is a type of freshwater that has good prospects. Seaweed is an alternative material that
has a high nutritional content and is used in feed rations. This study aims to analyze the effect of adding
seaweed waste flour to feed rations with 20% protein content on FCR, SR, and Growth Rate of red tilapia. The
method in this study used laboratory experiments with 4 treatments and 6 replications. The data obtained were
analyzed variously with 95% confidence level. The results obtained in this study are the addition of seaweed
flour waste in feed ration has no effect on the FCR, SR, and Growth Rate of red tilapia. That was caused by lack
of protein content in seaweed waste.

KEYWORDS: Seaweed flour waste; feed; protein; growth rate.


PENDAHULUAN spesifik. Bahan baku diolah secara
sederhana atau diolah di pabrik secara
Ikan nila merupakan salah satu masal dan menghasilkan pakan buatan
jenis ikan air tawar yang mempunyai berbentuk pelet, tepung, remeh atau
prospek cukup baik untuk dikembangkan crumble dan pasta (Sutanmuda, 2008).
karena banyak digemari oleh masyarakat. Rumput laut merupakan bagian
Pemenuhan permintaan ikan nila yang dari tanaman perairan (Algae) yang
relatif tinggi tersebut dapat diatasi dengan diklasifikasikan ke dalam kelas
cara budidaya ikan nila secara intensif. makroalgae. Seiring dengan kemajuan
Salah satu faktor penunjang kegiatan sains dan teknologi, pemanfaatan rumput
budidaya adalah pemberian pakan. Usaha laut telah meluas diberbagai bidang seperti
budidaya sangat dipengaruhi oleh pertanian, peternakan, kedokteran, farmasi,
ketersediaan pakan yang cukup dalam industri dll. Sedangkan pemanfaatan
jumlah dan kualitasnya untuk mendukung rumput laut sebagai bahan baku pakan
pertumbuhan ikan nila yang maksimal. ikan belum banyak dilakukan dan
Ikan nila merupakan ikan pemakan diinformasikan. Oleh karena itu perlu
segala (omnivora), karena hal tersebut ikan dilakukan penelitian pemanfaatan rumput
ini mudah dalam pemeliharaannya. Pada laut sebagai bahan baku pakan ikan, maka
stadia benih ikan ini diberi pakan pemanfaatan rumput laut sebagai bahan
zooplankton seperti : Rotifer sp., Moina baku pakan ikan ini dimanfaatkan sebagai
sp., atau Daphnia sp. Selain zooplankton, bahan tambahan pada bahan pakan yang
ikan ini dapat diberi pakan berupa alga terdapat dalam komposisi ransum pakan
atau lumut. Pada stadia dewasa ikan ini ikan nila merah.
dapat diberi pakan tambahan berupa pellet Pada penelitian yang telah
(Khairuman dan Amri, 2008). dilakukan oleh (Mustaqim et. al. 2013),
Pakan merupakan salah satu faktor hasil yang maksimal tentang pengolahan
terpenting yang berpengaruh terhadap tepung rumput laut menjadi pellet. Hasil
pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan tersebut membuat para pembudidaya
yang. Pemberian pakan yang optimal akan mengetahui proses pengolahan limbah
menghasilkan pertumbuhan yang baik. rumput laut menjadi tepung dan dapat
Pertumbuhan dapat terjadi karena terdapat membuat pelet untuk pakan ikan.
kelebihan energi yang berasal dari pakan Penelitian ini bertujuan untuk
setelah dikurangi dengan energi hasil menganalisa pengaruh tepung limbah
metabolisme dan energi yang terkandung rumput laut dalam ransum pakan dengan
dalam feses. Fungsi makanan bagi ikan kandungan protein 20% terhadap Feed
adalah sebagai sumber energi yang Convertion Ratio, Survival Rate, dan Laju
diperlukan dalam proses fisiologi ikan, Pertumbuhan ikan nila merah
oleh karena itu makanan hendaknya (Oreochromis sp).
mengandung protein, vitamin, lemak dan
karbohidrat. BAHAN DAN METODE
Pakan yang dimakan ikan berasal
dari alam (disebut pakan alami) dan dari Penelitian ini dilaksanakan pada
buatan manusia (disebut pakan buatan). bulan Februari – Mei 2019 bertempat di
Dalam praktiknya, pakan alami sudah Laboratorium Budidaya Perairan Jurusan
terdapat secara alami dalam perairan Perikanan Universitas Hang Tuah
kolam tempat pemeliharaan ikan. Pakan Surabaya. Penelitian dilakukan selama 4
alami sangat bagus diberikan pada ikan bulan melalui beberapa tahap mulai tahap
yang masih dalam stadia benih. Sedangkan persiapan dan penyusunan usulan
pakan buatan diramu dari beberapa bahan penelitian, persiapan alat dan bahan,
baku yang memiliki kandungan nutrisi
pengambilan data, pengolahan data, pH, dan ammonia yang diukur dua kali
penulisan dan pelaporan hasil penelitian. sehari selama tiga puluh hari.
Alat yang digunakan dalam
penelitian ini yaitu akuarium, blower set, Water Stability
timbangan digital, ammonia test kit, pH
meter, DO meter, ayakan tepung, mesin Pengujian stabilitas pakan dalam
pengering, wadah baskom, dan alat air (water stability) memperlihatkan
pencetak pelet. kualitas pakan ikan nila merah mempunyai
Sedangkan untuk bahan yang tekstur yang cukup baik terbukti dengan
digunakan yaitu tepung limbah rumput tingkat kehancuran pakan yang rendah.
laut, tepung ikan, tepung dedak, tepung Adapun waktu daya tahan pakan dalam air
kedelai, tepung tulang, tepung kanji, disajikan pada tabel berikut:
vitamin C, dan air. Masing – masing bahan
mempunyai kandungan yang berbeda Tabel 1. Waktu pakan hancur dalam air
sebagai bahan untuk membuat pakan ikan. Perlakuan Waktu
Ikan yang digunakan sebagai
hewan uji pada penelitian ini adalah ikan A 01 jam: 46 menit: 30 detik
nila merah (Oreochromis sp) dengan B 01 jam: 47 menit: 24 detik
panjang 6-8 cm, dan dengan kepadatan 5
ekor/akuarium. Hewan uji tersebut harus C 01 jam: 44 menit: 52 detik
memenuhi persyaratan untuk penelitian D 01 jam: 45 menit: 49 detik
diantaranya sehat, berukuran seragam,
berumur sama, serta berasal dari sumber Dari tabel diatas hasil water
yang sama. stability terbaik pada perlakuan B (1:1)
Metode dalam penelitian ini adalah dengan waktu 01 jam: 47 menit: 52 detik.
penelitian eksperimen laboratories dengan Sedangkan untuk waktu paling cepat pada
teknik pengambilan data melalui observasi perlakuan C (2:1) dengan waktu 01 jam:
langsung dengan menggunakan Rancangan 44 menit :52 detik. Hal ini disebabkan
Acak Lengkap (RAL) karena selain unit adanya perbedaan pada penambahan
pelakuan maka faktor dibuat homogen tepung rumput laut, untuk perlakuan B
atau dihomogenkan. Penelitian ini penambahan tepung rumput laut seimbang
menggunakan 4 perlakuan dan 6 ulangan (1:1) dengan bahan tambahan yang lain
sehingga terdapat 24 satuan percobaan. yaitu tepung dedak sehingga menghasilkan
Perlakuan dalam penelitian ini yaitu pakan yang baik dan tidak mudah hancur
menggunakan perbandingan antara bahan ketika dimasukkan ke dalam air dan tidak
utama dan bahan tambahan dalam menyebabkan pencemaran pada air,
pembuatan pakan ikan yang dijelaskan berbeda dengan pakan C yang
sebagai berikut: A (kontrol), B (1:1), C menggunakan perbandingan bahan
(2:1), dan D (1:2). Setelah data penelitian tambahan (2:1) dengan perbandingan
diperoleh maka akan diolah dengan tepung rumput laut lebih sedikit daripada
menggunakan aplikasi SPSS versi 16. tepung dedak. Pada proses pembuatan
pelet diketahui bahwa bahan tepung
HASIL DAN PEMBAHASAN rumput laut memiliki tekstur yang sangat
lembut dan membuat pakan lebih mudah
Berdasarkan hasil penelitian yang untuk dibentuk serta menghasilkan tekstur
dilakukan selama tiga puluh hari diperoleh pakan yang padat, karena itu ketika proses
data yang meliputi data konversi pakan, pembuatan pakan perlakuan C menjadi
kelangsungan hidup, laju pertumbuhan lebih sulit untuk padat dan ketika sudah
spesifik dan laju pertumbuhan mutlak. dijemur hingga kering pakan perlakuan C
Serta data kualitas air seperti DO, suhu, yang sudah jadi mudah hancur ketika di
pegang sehingga perlu hati – hati untuk buatan yaitu proses pemanasan pada saat
memberikan pakan pada media penelitian. dilakukan analisa pada laboratorium.
Menurut (Hariadi dkk. 2005) Perbedaan bahan tambahan dalam ransum
kestabilan pakan dalam air dipengaruhi pakan juga memengaruhi hasil analisa
oleh jenis perekat (binder) yang kandungan protein pada pakan karena
digunakan. Sedangkan menurut (Endar. apabila penambahan tepung rumput laut
2005) pakan yang berkualitas tinggi atau lebih sedikit dibandingkan dengan tepung
pakan yang baik harus stabil pada saat dedak maka akan menghasilkan kadar
dimasukkan ke dalam kolam selama 2 – 3 protein yang besar sesuai hasil yang
jam baru setelah itu pelet tersebut pecah – diperoleh pada analisa yang telah
pecah dan kemudian melebur jadi satu dilakukan.
dengan air. Pakan dengan kestabilan air
yang rendah akan mengakibatkan Konversi Pakan (FCR)
pemborosan, polusi tinggi dan biaya
produksi yang tinggi. Hasil penelitian yang dilakukan
selama tiga puluh hari pada ikan nila
Analisa Protein Pada Pakan Ikan merah dengan pemberian limbah tepung
rumput laut pada ransum pakan, maka di
Dari hasil penelitian pakan yang dapat nilai FCR pada masing-masing
sudah jadi diujikan di Laboratorium UPT. perlakuan pada grafik berikut:
Pengujian Mutu dan Pengembangan
Produk Kelautan dan Perikanan Surabaya,
didapatkan hasil protein sebagai berikut :

Tabel 2. Hasil analisa protein pakan ikan


Perlakuan Kadar Protein %
A 21,69
B 20,92
C 22,71
Gambar 1. Konversi pakan ikan nila merah
D 19,40
Dari tabel di atas didapat hasil
Pada grafik di atas diperoleh data
protein dari yang terbesar sampai terkecil
konversi pakan yang terendah terdapat
yaitu pada pakan perlakuan C sebesar
pada perlakuan sebesar D (1:2) 1,30.
22,71%, kemudian diikuti perlakuan A
Sementara itu, konversi pakan terburuk
sebesar 21,69%, perlakuan B sebesar
dengan nilai tertinggi pada penelitian ini
20,92%, dan yang terakhir perlakuan D
pada perlakuan C (2:1) sebesar 1,79.
sebesar 19,40%. Menurut (Meyer dan
Pena. 2001) kadar protein terbaik untuk
Tabel 3. Hasil uji normalitas FCR
pertumbuhan benih ikan nila berkisar
antara 25-35 %, namun pada penelitian ini
kadar protein paling optimal sebesar
22,71% yang terdapat pada perlakuan C
(2:1) yang artinya masih kurang dari hasil
yang telah ditetapkan. Hal ini dipengaruhi
oleh penambahan tepung rumput laut yang
memiliki kandungan protein hanya 5,96%
dan tidak memengaruhi kandungan protein
yang diperoleh pada pakan ikan buatan.
Selain itu, faktor lain yang memengaruhi Dilihat dari tabel diatas hasil uji
rendahnya kadar protein pada pakan normalitas menggunakan metode
Kolmogorov-Smirnov didapatkan hasil semakin baik. Menurut Djajasewaka
nilai signifikan 0,198 > 0,05 yang berarti (1995), konversi pakan dapat dihitung
data menyebar normal. dengan membagi jumlah pakan yang
diberikan selama satu kali pemeliharaan
dan dibagi dengan total kenaikan biomassa
Tabel 4. Hasil uji homogenitas FCR ikan yang dipelihara.

Kelangsungan Hidup (SR)

Dari penelitian ini didapatkan data


kelangsungan hidup benih ikan nila merah
Dari tabel diatas uji homogenitas selama masa penelitian tiga puluh hari
FCR ikan Nila merah didapatkan nilai dapat dilihat pada tabel berikut :
signifikan 0,999 > 0,05 yang berarti data
bersifat homogen. Tabel 6. Hasil kelangsungan hidup ikan
nila merah
Tabel 5. Hasil uji ANOVA FCR Perlakuan Rata - rata Standar
Deviasi
A 80% 12,65
B 80% 12,65
C 86,67% 10,32
D 80% 12,65
Dilihat dari uji ANOVA FCR Dari hasil tabel diatas maka
diatas dapat dilihat nilai signifikansinya diketahui hasil kelangsungan hidup ikan
0,997 > 0,05 maka terima H0 yang berarti Nila Merah paling tinggi yaitu pada
penambahan tepung rumput laut dalam perlakuan C (2:1) sebesar 86,67% dan
ransum pakan tidak berpengaruh terhadap untuk perlakuan A (tanpa rumput laut), B
FCR ikan Nila Merah. (1:1), dan D (1:2) sebesar 80%.
Tidak terdapat perbedaan yang
nyata terhadap FCR karena pakan tidak
dimakan habis oleh ikan pada akuarium
pada waktu penelitian. Pakan yang habis
dengan FCR paling rendah yaitu pada
perlakuan D (1:2), untuk pakan yang lain
tidak terlalu habis ketika diberikan pada
ikan penelitian dan lebih cenderung terurai
dalam air karena kurangnya kandungan
protein yang terdapat pada pakan tersebut
dan menyebabkan nilai FCR ikan Nila Gambar 2. Kelangsungan hidup ikan nila
Merah tidak berpengaruh nyata. merah
Konversi pakan adalah Berdasarkan data grafik yang
perbandingan pakan yang habis dengan disajikan diatas dapat diketahui bahwa
pertambahan berat yang dihasilkan selama kelangsungan hidup benih ikan nila yang
penelitian. Tinggi rendahnya konversi diberi pakan A, B, C, dan D berbeda-beda.
pakan, merupakan gambaran efesiensi Kelangsungan hidup tertinggi diperoleh
pemberian pakan yang digunakan dalam pada benih ikan nila yang diberi pakan C
penelitian. Apabila nilai konversi pakan yaitu sebesar 86,67%, sedangkan yang
tinggi maka tingkat efesiensi kurang baik, terendah berturut – turut adalah yang
sebaliknya semakin tinggi nilai konversi diberi pakan A, B, dan D dengan nilai
pakan rendah maka tingkat efesiensi akan yang sama yaitu 80%.
Kelangsungan hidup dinyatakan
Tabel 7. Uji normalitas SR sebagai persentase jumlah ikan yang hidup
selama jangka waktu pemeliharaan dibagi
dengan jumlah ikan yang ditebar
(Effendie, 1997). Nilai kelangsungan
hidup akan tinggi jika faktor kualitas dan
kuantitas pakan serta kualitas lingkungan
mendukung. Kelangsungan hidup
dinyatakan sebagai persentase jumlah ikan
yang hidup jangka waktu pemeliharaan
dibagi jumlah ikan yang ditebar, dan
Dari hasil diatas didapatkan hasil tingkat kelangsungan hidup merupakan
signifikansi sebesar 0,008 < 0,05 yang kebalikan dari tingkat mortalitas.
artinya data kelangsungan hidup bersifat
tidak normal. Laju Pertumbuhan Spesifik (%)

Tabel 8. Uji homogenitas SR Dari hasil penelitian yang


dilakukan selama tiga puluh hari pada
didapatkan data pertumbuhan berat
spesifik pada grafik di bawah sebagai
berikut :

Sedangkan dari uji homogenitas


kelangsungan hidup didapatkan hasil nilai
signifikansi sebesar 0,965 > 0,05 yang
artinya data bersifat homogen. Data
bersifat homogen tetapi tidak normal maka
tidak bisa dilanjutkan uji ANOVA satu
arah, maka dilakukan uji Kruskal Wallis.

Tabel 9. Uji kruskal wallis SR Gambar 3. Grafik presentase laju


pertumbuhan spesifik
Berdasarkan grafik laju
pertumbuhan spesifik dapat diketahui
bahwa benih ikan nila yang diberi berbagai
perlakuan pakan memiliki laju
pertumbuhan spesifik yang berbeda –
beda.

Dari tabel diatas dilakukan uji Tabel 10. Hasil uji normalitas laju
Kruskal Wallis karena data tidak menyebar pertumbuhan spesifik
normal sehingga tidak bisa dilakukan uji
homogenitas dan uji ANOVA satu arah,
data di transformasi menggunakan uji
kruskal wallis dan didapatkan hasil nilai
signifikansi sebesar 0,773 > 0,05 yang
berarti terima H0 bahwa penambahan
tepung rumput laut tidak memberikan
pengaruh yang berbeda terhadap Survival
Rate ikan nila merah.
Dari hasil uji normalitas (2013), peningkatan bobot disebabkan
menggunakan metode Kolmogorov- karena setiap pakan yang diberikan dapat
Smirnov didapatkan hasil data menyebar direspon oleh ikan dan digunakan untuk
normal dengan nilai signifikan diatas 0,05. proses metabolisme dan pertumbuhan.
Maka dapat dilanjutkan dengan uji
homogenitas. Laju Pertumbuhan Mutlak

Tabel 11. Hasil uji homogenitas Berdasarkan hasil penelitian diatas


di dapatkan hasil pertumbuhan berat
mutlak ikan Nila Merah. Hasil nilai
pertumbuhan mutlak ikan Nila merah akan
disajikan pada grafik di bawah ini :

Berdasarkan hasil uji homogenitas


pada tabel diatas didapatkan hasil yaitu
nilai signifikan 0,951 > 0,05 yang berarti
data bersifat homogen, maka bisa
dilanjutkan dengan uji ANOVA.

Tabel 12. Hasil uji ANOVA

Gambar 4. Grafik hasil laju pertumbuhan


mutlak
Berdasarkan grafik pertumbuhan
berat mutlak menunjukkan pertambahan
bobot tubuh ikan nila selama penelitian.
Secara keseluruhan pertumbuhan bobot
Dilihat dari uji ANOVA
ikan nila mengalami peningkatan pada
pertumbuhan berat spesifik diatas
berbagai perlakuan pemberian pakan.
didapatkan hasil nilai signifikansinya
sebesar 0,380 > 0,05 maka terima H0 yang
Tabel 13. Hasil uji normalitas
berarti penambahan tepung rumput laut
dengan perbandingan yang berbeda tidak
berpengaruh terhadap pertumbuhan ikan
Nila Merah.
Secara keseluruhan pertambahan
bobot tubuh ikan nila mengalami
peningkatan pada semua perlakuan
pemberian pakan ditunjukkan dalam
diagram batang warna merah perlakuan A Dilihat dari hasil uji normalitas
(tanpa rumput laut) menghasilkan berat menggunakan metode Kolmogorov-
ikan tertinggi sebesar 0,49% kemudian Smirnov didapatkan data signifikasnsi
urut sampai D dengan nilai laju 0,858 > 0,05 yang berarti data menyebar
pertumbuhan spesifik paling kecil. Hal ini normal.
disebabkan karena rendahnya kandungan
protein pada limbah tepung rumput laut
sehingga tidak memberikan perbedaan
yang nyata dengan pakan kontrol yang
tidak ditambah dengan tepung rumput laut.
Menurut Rachmawati dan Samidjah
Tabel 14. Hasil uji homogenitas yang berkualitas dan kualitas air yang
mendukung selama pemeliharaan.
Menurut (Nayoan, 1993) bahwa
makanan atau pakan yang berkadar serat
tinggi akan menurunkan daya cerna
protein dan energi. Hal ini sesuai dengan
Dari tabel uji homogenitas faktor lain yang mempengaruhi terhadap
ditransformasi menggunakan logaritma pertumbuhan antara lain aktivitasnya,
karena tidak homogen maka laju fisiologis, proses metablisme, kadar serat
pertumbuhan mutlak ikan Nila Merah dan daya cerna yang berbeda pada setiap
didapatkan hasil nilai signifikansi 0,106 > individu ikan. Menurut (Subandiyono dan
0,05 yang artinya data bersifat homogen. Hastuti, 2010) pertumbuhan juga terjadi
apabila ada kelebihan energi setelah energi
Tabel 15. Hasil uji ANOVA yang digunakan untuk pemeliharan tubuh,
metabolisme, dan aktivitas.

Kualitas Air

Kualitas air merupakan faktor


Dilihat dari uji ANOVA data diuji pembatas bagi kehidupan mahluk-mahluk
dengan menggunakan transformasi yang hidup dalam air, baik yang termasuk
logaritma karena tidak homogen dan dalam faktor kimia, fisika maupun biologi.
diperoleh data laju pertumbuhan mutlak Berdasarkan data pengukuran kuaitas air
diatas dapat dilihat dari nilai pada media penelitian dapat dikatakan
signifikansinya sebesar 0,161 > 0,05 maka bahwa kondisi kualitas air berada pada
terima H0 yang berarti penambahan kisaran yang masih diperbolehkan atau
tepung rumput laut dengan perbandingan masih optimal untuk tumbuh dan
yang berbeda tidak berpengaruh pada berkembangnya ikan nila merah. Menurut
pertumbuhan ikan Nila Merah. Wardoyo (1975) kelangsungan hidup ikan
Tidak terdapat perbedaan yang sangat ditentukan oleh kualitas air.
nyata pada laju pertumbuhan ikan Nila Keadaan kualitas air media percobaan
Merah dikarenakan tepung rumput laut penelitian menunjukkan kisaran-kisaran
yang memiliki kandungan protein yang yang memungkinkan ikan gurami untuk
rendah meskipun rumput laut memiliki hidup dan tumbuh dengan baik.
nutrisi yang lengkap. Mengingat Faktor-faktor yang berhubungan
pentingnya protein bagi pertumbuhan dengan kualitas air dan yang perlu
maka ikan harus mendapatkan protein diperhatikan antara lain suhu air, kadar
yang cukup dan seimbang antar bahan oksigen (DO), derajat keasaman (pH), dan
baku pembuatan pakan ikan. Apabila amoniak. Data kualitas air disajikan pada
protein yang dibutuhkan kurang maka ikan tabel 16.
akan merombak lemak dan karbohidrat
yang dikandungnya. Jika terjadi
perombakan lemak, maka kandungan asam
amino esensial akan berkurang.
Kekurangan asam amino esensial akan
menyebabkan perubahan struktur
membrane sel dan mengakibatkan
perubahan permeabilitas membrane sel.
Pertumbuhan ikan nila tergolong baik
selama penelitian jika pemberian pakan
Tabel 16. Parameter kualitas air rumput laut) sebesar 0,49% dan 1,40
Parameter Perlakuan gr.
Pengamata A B C D
n Ucapan Terimakasih
Suhu (oC) 28,8 – 28,5 28,6 28,6
31,6 – – – Ucapan terimakasih kepada Bapak
31,9 30,7 31,9 Dr. Ir. Nuhman M.Kes. dan Ibu Dr. Ir
pH 7,3 – 7,l – 7,0 – 6,9 – Ninis Trisyani M.P. selaku dosen
7,7 7,5 7,3 7,2 pembimbing skripsi dan keluarga serta
DO (mg/l) 8,7 – 8,5 – 8,6 – 8,8 – teman - teman yang tidak bisa saya
7,4 7,7 7,6 7,6 sebutkan satu persatu yang telah
Amoniak 1 1 0,5 1 mendukung berjalannya penelitian ini
sehingga skripsi dan jurnal ini dapat
(ppm) diselesaikan tepat pada waktunya.

Berdasarkan pengukuran suhu air Daftar Pustaka


media pemeliharaan benih ikan nila merah
selama penelitian diperoleh suhu 28,5 – Amri, K. dan Khairuman. 2003. Membuat
31,90C. Menurut Yandes et al., (2003), Pakan Alami Ikan Konsumsi.
suhu ortimal untuk pertumbuhan ikan nila Agromedia pustaka. Tangerang. 45
29-30 oC. Hardjodjo (2000), menambahkan hal.
jika suhu merupakan faktor fisik yang
sangat penting di air. Kenaikan suhu pada Djajasewaka, H. 1995. Pakan Ikan. CV
air akan menimbulkan menurunnya jumlah Yasaguna, Jakarta.
oksigen terlarut dalam air, meningkatkan
reaksi kimia, dan bersifat mematikan jika Effendie M. 1997. Metode Biologi
nilainya melebihi batas toleransi ikan. Perikanan. Cetakan Pertama.
Yayasan Dewi Sri. Bogor. 119
Kesimpulan halm.

Berdasarkan hasil penelitian Endar. V. 2005. Mengembangkan program


pengaruh pemberian tepung rumput laut Kuliah Mata Kuliah Manajemen
pada ransum pakan ikan nila merah yang Pemberian Pakan Ikan. Fakultas
dilakukan selama 30 hari maka diperoleh Perikanan dan Ilmu Kelautan
kesimpulan sebagai berikut : Universitas Diponegoro.
• Setelah dilakukan kegiatan penelitian Semarang.
maka dapat disimpulkan bahwa
penambahan limbah tepung rumput Hardjodjo, Basuki. 2000, Pengukuran dan
laut tidak berpengaruh nyata terhadap Analisa Kualitas Air.Universitas
FCR, SR, dan Laju Pertumbuhan ikan Terbuka. Haryati, 1995. Pengaruh
nila merah. penggantian Artemia Salina dengan
• Hasil yang diperoleh untuk nilai FCR Daphnia sp. terhadap pertumbuhan
terbaik pada pakan perlakuan D (1:2) dan SR benih ikan gurami
sebesar 1,30. Kemudian nilai terbaik (Osphronemus goramy, Lac).
SR pada pakan perlakuan C (2:1) [Tesis] Bogor. IPB.
sebesar 86,67%. Untuk nilai tebaik laju
pertumbuhan spesifik dan laju Hariadi, B., A. Haryono, U. Susilo. 2005.
pertumbuhan mutlak pada pakan Evaluasi Efisiensi Pakan dan
perlakuan A (tanpa limbah tepung Efisiensi Protein Pada Ikan Nila
(Oreochromis niloticus) yang
Diberi Pakan dengan Kadar
Karbohidrat dan Energi yang
Berbeda. Jurnal Ichtyos 4: 88-92.

Nayoan, A. 1993. Pengaruh Penambahan


Beberapa Tingkat Tepung Limbah
Ikan Cakalang dan Bungkil Kelapa
serta Dedak Halus dalam
Campuran Ransum Babi sedang
Tumbuh terhadap Energi dapat
dicerna dan Protein dapat dicerna
Bahan Pakan Tersebut. [Skripsi]

Rachmawati D. I. Samidjah, 2013.


Efektivitas Substitusi Tepung Ikan
Dengan Tepung Maggot Dalam
Pakan Buatan Terhadap
Pertumbuhan dan Kelulusan Hidup
Ikan Patin (Pangasius pangasius).
Jurnal Saintek Perikanan Vol. 9,
No.1.

Subandiyono dan S. Hastuti. 2010. Buku


Ajar Nutrisi Ikan Lembaga
Pengembangan dan Penjaminan
Mutu Pendidikan Universitas
Diponegoro, Semarang. 233 hlm.

Sutanmuda.2008.Pakan Ikan.
http://sutanmuda.wordpress.com/2
018/07/09/pakan-ikan-jilid-i/

Wardoyo, S.T.H 1975. Pengelolaan


Kualitas Air. Proyek Peningkatan
Mutu Perguruan Tinggi IPB.
Bogor. 41 hal.

Yandez, Z., R. Afandi, dan I. Mongkogita.


2003. Pengaruh Pemberian
Selulosa dalam Pakan Terhadap
Kondisi Biologi Benih Ikan
Gurami (Osphronemus gourami
lac.) Jurnal Ikhtiologi Indonesia 3
(1): 27-3.

Anda mungkin juga menyukai