Kerangka Acuan Kesling

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 20

KERANGKA ACUAN SISTEM MONITORING DAN EVALUASI ( STBM )

I. PENDAHULUAN
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) program nasional dalam rangka percepatan
peningkatan akses terhadap sanitasi Dasar di Indonesia.Selain itu program ini juga erat
kaitannya dengan target Millenium Developen Goal (MDGs) dan RPJMN.Untuk
mendukung program ini ditingkatkan pusat telah dibentuk Sekretarat STBM
(cq Kementerian Kesehatan). Sekretariat STBM juga beranggotakan mitra-mitra yang
sudah melaksanakan kegiatan-kegiatan STBM dibeberapa wilayah di indonesia sehingga
keberadaan sekretariat STBM sangat strategis dalam inplementasi STBM di indonesia
serta diperkaya dari berbagai pembelajaran dan pengalaman.

II. LATAR BELAKANG


1. Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) target program yang ada dalam STBM
sendiri terdiri dari 5 pilar.
2. Bebas dari Buang Air Besar Sembarangan
3. Cuci Tangan Pakai Sabun
4. Pengelolaan Makanan dan Minuman Rumah Tangga
5. Pengelolaan Sampah Rumah Tangga
6. Pengelolaan Limbah Cair Rumah.
7. Yang mana cakupan area pendekatan utamanya adalah tingkat rumah tangga secara
kolektif, untuk menjalankan itu semua harus digerakan dan disinergikan melalui
3 komponen pendekatan yakni :
1. Menciptakan kebutuhan (Demand Creation)
2. Ketersediaan pasokan (Supply improvement) dan
3. Lingkungan yang mendukung (Enabling Environmen)
III. TUJUAN
Tujuan Umum
Tercapainya dan kepemilikan sarana sanitasi jamban dalam rangka terciptanya bebas
buang air bebas sembarangan (ODF) yang dilakukan melalui masyarakat.

Tujuan Khusus
1. Di perolehnya kerja sama lintas sektor dan lintas program dalam rangka pelaksanaan
dan pencapaian tujuan program STBM
2. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan di masyarakat dalam rangka
meningkatkan akses dan kepemilikan sarana sanitasi jamban

IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


No Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan
1 Sosialisasi / penyuluhan Stop Pertemuan dengan lintas sektor, Ketua RT,
Buang Air Besar Sembarangan Ketua PKK, Tokoh Masyarakat dan Lintas
Program
2 Verifikasi Hasil Pendataan Rumah Kelurahan tetangga yang di verifikasi,Kader
Tangga yang sudah 100 % SBS kelurahan tetangga,ketua PPK,Kecamatan dan
(Stop Buang Air Besar Sanitarian dari puskesmas
Sembarangan)

V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


Sistem monitoring ini disiapkan dengan 2 cara dalam melaksankan kegiatan yaitu :
1. Menggunakan website STBM
2. Menggunakan SMS
3. Verifikasi Hasil Pendataan Rumah Tangga yang sudah 100%

VI. SASARAN
Kelurahan yang verifikasi hasil pendataan Rumah Tangga yang 100 % Stop Buang Air
Besar Sembarangan (SBS)

VII. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


No Kegiatan Jadwal Pelaksana Keterangan
1 Verifikasi Hasil Pendataan Minggu 3 s/d Verifikasi hasil
Rumah Tangga SBS (Stop minggu 4 di pendataan rumah
Buang Air Besar bulan Desember Tangga yang 100 %
Sembarangan) dengan 100% (Kelurahan Talang
Bubuk)

VIII. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


Evaluasi program STBM melalui sistem informasi monitoring dilaksanakan secara umum
dilaksanakan secara umum tahapan,yaitu pengumpulan data dan informasi,pengolahan
analisis data ,pemberian umpal balik dan kemudian baru di verifikasi hasil data.

IX. PENCATATAN,PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


Program STBM sedapat mungkin dapat dilakukan secara mandiri oleh masyarakat sendiri
dan diharapkan peran aktif yang muncul dan organisasi masyarakat seperti PKK kelompok
dasa wisma dan kader.

Mengetahui
Pimpinan Puskesmas Plaju Penanggung Jawab Kegiatan/
Program

Dr.Hj.Rita Agustia,M.Kes Sera Sari Wahyuni,AMKL


NIP.19590814198712001 NIP:198005102014072005
KERANGKA ACUAN KEGIATAN KESEHATAN LINGKUNGAN (KESLING)
TAHUN 2019

I. PENDAHULUAN
Penyehatan lingkungan adalah upaya untuk meningkatkan kualitas lingkungan dan
pencegahan terhadap penurunan kualitas lingkungan melalaui upaya promotif, prefentif,
penyelidikan, pemantauan terhadap tempat umum, lingkungan pemukiman,lingkungan
kerja,angkutan umum lingk ungan lainnya terhadap substansi yaitu air, udara, tanah,
limbah padat, cair, gas, kebisingan, pencahayaan, habitat vektor penyakit, radiasi,
kecelakaan, makanan, minuman dan bahan berbahaya.

II. LATAR BELAKANG


Kondisi atau keadaan lingkungan merupakan faktor penentu utama derajat kesehatan
masyarakat dalam suatu proses pengamanan, pencatatan, penyuluhan, pedokumentasian
secara verbal dan visual menurut prosedur standar tertentu terhadap satu atau beberapa
komponen lingkungan dengan menggunakan satu atau beberapa komponen lingkungan
dengan mengunakan satu atau beberapa parameter sebagai tolak ukur yang dilakukan
secara terencana, jadwal dan terkendalaidalam satu siklus waktu tertentu yang
menekankan kegiatan pada sumber ambien (lingkungan), pemaparan dan dampak pada
manusia.

III. TUJUAN
Tujuan Umum
Mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat.

Tujuan Khusus:
1. Kesehatan lingkungan dilaksanakan terhadap tempat umum lingkungan pemukiman
dan lingkungan lainnya.
2. Kesehatan lingkungan meliputi penyehatan air dan udara.
3. Setiap tempat dan sarana pelayanan umum wajib memelihara dan meningkatkan
lingkungan yang sehat.

IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


NO Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan
1. Penyehatan air Inspeksi sanitasi dan pengambilan sampel.
2. Penyehatan perumahan dan sanitasi Pembinaan sanitasi perumahan dan sanitasi
dasar dasar.
3. Pembinaan tempat-tempat umum Inspeksi sanitasi.
4. Klinik sanitasi Konseling dan tidak lanjut.
5. Sanitasi Total Berbasis Masyarakat Verifikasi keluarahan yang 100% telah SBS
(STBM) pemberdayaan masyarakat dan kampanye SBS dengan membarikan
banner di setiap kelurahan dan kecamatan.
6. Pengawasan Depot Air Minum Inspeksi sanitasi dan pengambilan sampel.
(DAM)
7. Penyehatan Makanan Pembinaan Inspeksi sanitasi
tempat pengolahan makanan (TPM)
8. Pemeriksaan Jentik Nyamuk Pemeriksaan Jentik Nyamuk di lingkungan
rumah dan sekolah serta memberikan
larvasida.

V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


1. Penyehatan Air Kegiatan yang bersifat monitoring (inspeksi sanitasi) terhadap sarana
air bersih (SAB) yang ada di wilayah kerja puskesmas plaju.
2. Penyehatan Perumahan dan Sanitasi Dasar dengan cara inspeksi dan pembinaan rumah
tangga.
3. Pembinaan Tempat-Tempat Umum Kegiatan yang bersifat monitoring (inspeksi
sanitasi) terhadap sarana tempat-tempat umum (TTU) yang ada di wilayah kerja
puskesmas plaju.
4. Klinik sanitasi Pemberian Konseling dan tindak lanjut terhadap klien guna
menganalisa sebab terjadinya penyakit serta upaya pencegahan.
5. Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) Pemberdayaan masyarakat dengan metode
penilaian, dan penyuluhan.
6. Pengawasan Depot Air Minum (DAM) Kegiatan yang bersifat monitoring (inspeksi
sanitasi) terhadap Depot Air Minum (DAM) dan pemeriksaan sampel air DAM yang
ada di wilayah ketja puskesmas plaju.
7. Penyehatan Makanan Pembinaan tempat pengolahan makanan (TPM) yang bersifat
monitoring yang bersifat inspeksi sanitasi yang ada di wilayah kerja puskesmas plaju.
8. Pemeriksaan Jentik Nyamuk di lingkungan rumah dan sekolah serta memberikan
larvasida di wilayah kerja puskesmas plaju.
- Peran lintas sektor dalam program kesehatan lingkungan.

NO PIHAK TERKAIT URAIAN KEGIATAN


1 Camat - Bekerja sama mendukung keberhasilan kegiatan
upaya di tingkat kecamatan.
- Mengkoordinir dan menyelenggarakan pertemuan
Secara berkala dengan instansi di tingkat
kecamatan/Lintas sektor.
2 Tim PKK Kecamatan Plaju - Bekerja sama dengan camat dalam penggalangan
kerja sama lintas sektor.
- Mengkoordinir dalam peningkatan peran serta
masyarakat (PKK, Kader kesehatan).
4 Dinas Pendidikan dan - Bekerja sama dengan Tim dari Puskesmas untuk
Olahraga tingkat melaksanakan program kesling, seperti: Jumantik
Kecamatan cilik di sekolah.

6 Kepala Kelurahan - Mendukung kegiatan upaya masyarakat yang ada


di kelurahan.
- Menggerakkan masyarakat untuk melaksanakan
Upaya kesehatan lingkungan.
7 Tim PKK Kelurahan - Mengkoordinir kegiatan kesehatan lingkungan.
- masyarakat untuk aktif dalam program kesehatan
lingkungan.
8. Koordinator Kader - Ikut bersama-sama melakukan pemeriksaan jentik,
dan rumah sehat.
VI. SASARAN
1. Penyehatan Air Sasaran KK yang mengunakan Sarana Air Bersih
2. Penyehatan Perumahan dan Sanitasi Dasar Rumah-rumah yang berpenghuni di wilayah
kerja puskesmas plaju.
3. Pembinaan Tempat-tempat Umum Tempat-tempat umum yang memiliki potensi
dampak besar terhadap kesehatan masyarakat misalnya: Puskesmas, sekolah, pasar dan
tempat ibadah.
4. Klinik Sanitasi Penderita(pasien) yang menderita penyakitberbasis lingkungan
5. Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)
6. Pengawasan Depot Air Minum (DAM) Seluruh depot air minum yang ada di wilayah
kerja Puskesmas Plaju.
7. Penyehatan Makanan Tempat pengolahan makanan (TPM) yang ada di wilayah kerja
puskesmas plaju.
8. Terpantaunya Jentik Nyamuk di lingkungan rumah dan di wilayah kerja puskesmas
plaju.

VII. WAKTU PELAKSANAAN KEGIATAN


1. Penyehatan air Pemeriksaan Sampel Air Bersih (SAB) satu tahun sekali dan insfeksi
dilakukan 6 bulan sekali.
2. Penyehatan Perumahan dan Sanitasi Dasar Setiap bulan.
3. Pembinaan Tempat-tempat Umum Setiap 6 bulan.
4. Klinik Sanitasi Buka Setiap Hari.
5. Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM).
6. Pengawasan Depot Air Minum (DAM) setiap 6 bulan dan satu tahun sekali
pengambilan sampel.
7. Penyehatan Makanan dan Minuman Setiap 6 bulan.
8. Pemeriksaan Jentik Nyamuk di lingkungan rumah setiap bulan dan 6 bulan seklai di
sekolah.
VIII. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN
Penanggung jawab kesling merekap semua laporan kinerja kesling setiap bulan,
triwulan untuk Jenik dan laporan tahunan.

IX. PENUTUP
Demikian kerangka acuan kegiatan program Kesehatan Lingkungan (KESLING) ini agar
menjadi acuan dalam pelaksanaan kegiatan.

Mengetahui,
Pimpinan Puskesmas Plaju Penanggung Jawab Kegiatan/
Program

Dr.Hj.Rita Agustia,M.Kes Sera Sari Wahyuni,AMKL


NIP.19590814198712001 NIP:198005102014072005
KERANGKA ACUAN KEGIATAN KLINIK SANITASI

I. PENDAHULUAN
Klinik sanitasi merupakan suatu upaya atau kegiatan yang mengintegrasikan pelayanan
kesehatan promotif, prefentif dan kuratif yang di fokuskan pada penduduk yang beresiko
tinggi untuk mengatasi masalah penyakit yang berbasis lingkungan dan masalah kesehatan
lingkungan pemukiman.Anamnesa adalah wawancara terhadap pasien atau keluarga
mengenai keluhan utama,keluhan tambahan, riwayat penyakit terdahulu, riwayat penyakit
keluarga, lamanya penyakit, kondisi lingkungan, sarana sanitasi yang di gunakan konseling
adalah komunikasi antara 2 orang atau lebih antara petugas konseling dengan pasien atau
klien yang memutuskan untuk bekerja sama sehingga pasien dan klien dapat mengenali
dan memecahkan masalah kesehatan lingkungan secara mandiri maupun dengan bantuan
pihak lain.

II. LATAR BELAKANG


1. Penyakit-penyakit yang berhubungan dengan air meliputi: penyakit diare, demam
berdarah, malaria dan kulit
2. Penyakit-penyakit yang penularannya berkaitan dengan kondisi perumahan dan
lingkungan yang jelek antara lain ISPA dan TB Paru
3. Penyakit-penyakit yang penyebabnya atau cara penularannya melalui makanan atau air
antara lainpenyakit diare, kecacingan dan keracunan makanan
4. Gangguan kesehatan yang berhubungan dengan penggunaan bahan kimia dan pestisida
di rumah tangga.

III. TUJUAN
Tujuan Umum
Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui upaya prefentif, kuratif dan promotif
yang dilakukan secara terpadu, terarah dan terus menerus.

Tujuan Khusus
1. Tercapainya keterpaduan kegiatan lintas program dan lintas sector dalam program
pemberatasan penyakit menular dan penyehatan lingkungan dengan memperdayakan
masyarakat.
2. Meningkatkan pengetahuan, kesadaran, kemampuan dari perilaku masyarakat (pasien,
klien dan masyarakat) untuk mewujudkan lingkungan dan perilaku hidup bersih dan
sehat.
3. Meningkatkan pengetahuan,kesadaran dan kemampuan masyarakat untuk mencegah
dan menanggulangi penyakit berbasis lingkungan serta masalah kesehatan lingkungan
dengan sumber daya yang ada.
4. Menurunkan angka penyakit berbasis lingkungan dan meningkatnya kondisi kesehatan
lingkungan.

IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


Penderita atau pasien yang menderita berbasis lingkungan yang datang ke puskesmas plaju

V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


1. Di dalam gedung,dipuskesmas
2. Di luar gedung,diposyandu dan kunjungan rumah

VI. SASARAN
1. Penderita penyakit/pasien/kelurga yang berhubungan dengan masalah kesehatan
lingkungan dan penyakit berbasis lingkungan yang datang ke puskesmas
2. Masyarakat umum atau klien yang mempunyai masalah kesehatan lingkungan dan
penyakit berbasis lingkungan yang datang ke puskesmas
3. Penderita penyakit/pasien/kelurga yang berhubungan dengan masalah kesehatan
lingkungan dan penyakit yang berbasis lingkungan yang dikunjungi rumahnya
4. Masyarakat umum/klien yang mempunyai masalah kesehatan lingkungan danpenyakit
yang berbasis lingkungan yang daeranya dikunjungi.
VII. WAKTU PELAKSANAAN KEGIATAN
Didalam gedung di puskesmas dan juga ada melakukan di luar gedung pelaksanaan sesuai
dengan jadwal posyandu

VIII. EVALUASI PELAKSANAAN DAN PELAPORAN


Evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan dilaksanakan setiap 1 bulan sekali

IX. PENCATATAN,PELAPORAN DAN EVALUASI


Pencatatan dan pelaporan dilaksanakan oleh penanggung jawab program dan dilaporkan
kepada kepala puskesmas plaju.

X. PENUTUP
Demikianlah kerangka acuan kegiatan program klinik sanitasi ini agar menjadi acuan
dalam pelaksanaan kegiatan.

Mengetahui
Pimpinan Puskesmas Plaju Penanggung Jawab Kegiatan/
Program

Dr.Hj.Rita Agustia,M.Kes Sera Sari Wahyuni,AMKL


NIP.19590814198712001 NIP:198005102014072005
KERANGKA ACUAN KEBERSIHAN LINGKUNGAN PUSKESMAS

I. PENDAHULUAN
Kebersihan adalah bebas dari kotoran termasuk di antaranya debu,sampah dan
bau.manusia perlu menjaga kebersihan lingkungan dan kebersihan lingkungan dan
kebersihan dari agar sehat,tidak bau,tidak menyebarkan kotoran atau menularkan kuman
penyakit bagi diri sendiri maupun orang lain.

II. LATAR BELAKANG


Kebersihan merupakan salah satu indikator utama dalam rangka menilai kwalitas sebuah
layanan oleh karena itu sebagai sebuah badan layanan umum yang menyelenggarakan
pelayanan dalam bidang kesehatan maka kebersihan adalah hal utama yang sanantiasa
menjadi perhatian dan puskesmas untuk sanantiasa menjaga kwalitas layanan jasa
kebersihan tersebut sehingga pengadaan jasa layanan kebersihan atau cleaning service
sanantiasa di berikan oleh jasa tersebut hal tersebut di lakukan dalam upaya menciptakan
layanan yang prima kepada masyarakat yang berkunjung ke puskesmas plaju.

III. TUJUAN
Tujuan Umum
Prosedur ini bertujuan untuk memastikan kebersihan lingkungan puskesmas plaju
Selalu terjaga sehingga proses pelayanan berlangsung dengan aman dan hygienis.

Tujuan Khusus
Memberikan lingkungan yang estetik

IV. KEGITAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


1. Penanggung jawab kebersihan ruangan
2. Melaksanakan pembersihan lantai dengan alat
3. Mengontrol dan mengunci ruangan bila kegiatan dalam gedung sudah selesai
4. Menanggung jawab kebersihan halaman dan sekitarnya,serta kamar mandi/wc
5. Membantu membersihkan ruangan
6. Bertanggung jawab atas pemeliharaan/kebersihan tempat tidur/bed pemeriksa, kasur,
bantal, guling, sprei, sarung bantal/guling, taplak meja dan hordeng di seluruh ruangan
di puskesmas
7. Menyediakan minuman bagi keryawan bertanggung jawab atas kebersihan dan
pemeliharaan dapur dan alat-alat dapur

V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


Untuk menciptakan kebersihan puskesmas petugas kebersihan tetap melakukan kebersihan
ruangan dan lingkungan puskesmas setiap hari.

VI. SASARAN
Tercapainya aspek kebersihan yang senantiasa terjaga terhadap gedung puskesmas plaju
kelurahan plaju yang meliputi kebersihan dalam gedung lantai, tembok, kamar mandi,
wastafel dan lagit-lagit dan untuk di luar gedung meliputi kebersihan taman dan
pemeliharaan tanaman. Terjaga dan terjamin kebersihan lingkungan kerja di dalam
lingkungan gedung puskesmas serta terpeliharanya tertib pembuangan sam[ah sesuai
aturan.

VII. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


1. Setiap hari petugas sanitarian mengontrol kebersihan secara umum
2. Dalam tiap dua minggu sekali masing-masing petugas cleaning service melaporkan
keberadaan perlengkapan kebersihan kepada sanitarian untuk diadakan tindakan jika di
perlukan
3. Sewaktu-waktu petugas cleaning service melaporkan pada sanitarian jika terjadi
kerusakan, kekurangan dalam penemuan kperlengkapan kebersihan
4. Cleaning service memberikan laporan kepada petugas sanitarian sekurang-kurangnya 2
minggu sekali
VIII. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN
Evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan kebersihan dalam gedung melakukan setiap hari

IX. PENCATATAN PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


Pencatatan dan pelaporan di lakukan petugas kebersihan dan melaporkan kepada petugas
sanitarian sekuang-kurangnya 2 minggu sekali

Mengetahui
Pimpinan Puskesmas Plaju Penanggung Jawab Kegiatan/
Program

Dr.Hj.Rita Agustia,M.Kes Sera Sari Wahyuni,AMKL


NIP.19590814198712001 NIP:198005102014072005
KERANGKA ACUAN SAMPAH MEDIS DAN NON MEDIS

1. PENDAHULUAN
Berbagai jenis limbah yang di hasilkan di puskesmas dan unit-unit pelayanan kesehatan
bisa membahayakan dan menimbulkan gangguan kesehatan bagi penunjang,terutama
kepada petugas yang menangani limbah tersebut serta masyarakat sekitar
puskesmas.Terhadap limbah tersebut seringkali diperlukan pengelolaan pendahuluan
sebelum diangkut ketempat pembuangan atau dimusnakan dengan unit pemusnah
setempat.Pengetahuan yang cukup untuk menghindari paparan terhadap tenaga yang
menangani limbah puskesmas.

II. LATAR BELAKANG


Dari hasil kegiatan pengadaan alat kesehatan medis,perawat dan non medis di maksud
untuk memenuhi peralatan kesehatan di puskesmas untuk pelayanan pasien di unit
laboratorium, unit gigi dan unit KIA serta pelayanan penunjang lainnya sehingga mutu
pelayanan dapat di tingkatkan dan dapat mewujudkan visi dan misi puskesmas plaju.

III. TUJUAN
Tujuan umum.
Untuk memenuhi aspek sanitasi puskesmas dan menekan terjadinya infeksi nasokomial.
Tujuan Khusus.
Terselenggaranya pengelolaan limbah padat sesuai dengan pedoman sanitasi puskesmas

IV. KEGIATAN POKOK DAN PERINCIAN KEGIATAN


1. Peremajaan tempat sampah
2. Pembuatan ruang penyimpanan B3 (bahan buangan berbahaya)
V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN
1. Sampah harus di pisah dari sumbernya dan untuk sampah non medis setiap harinya
petugas kebersihan mengambil sampah dari ruang pelayanan kemudian di kumpulkan
di tempat pengumpulan sampah sementara.
2. Semua yang bersifat medis yang beresiko tinggi seperti spluit hendaknya diberi kotak
safety bok
3. Perlunya lagi kegunaan kantong plastik dengan warna-warna yang berbeda yang
menunjukan kemana kantong plastik harus diangkat atau di buang

VI. SASARAN
1. Melaksanakan kegiatan pengelolaan sampah medis infeksius dari aktifitas
penampungan, pewadahan, pengangkutan, sampai pemusnahan sesuai dengan
pedoman pengelolaan yang telah ditetapkan.
2. Melaksanakan kegiatan pengelolaan sampah medis Non infeksius atau sampah umum
dari aktifitas penampungan, pewadahan, pengangkutan, sampai pemusnahan sesuai
dengan pedoman pengelolaan yang telah ditetapkan.

VII. WAKTU PELAKSANAAN


Setelah dimanfaatkan sampah medis, sampah medis dibuang di safety bok kemudian
sampah non medis dapat dibuang di kotak sampah yang sudah di kantongi dengan warna-
warna yang berbeda, sedangkan sampah medis harus di bakar MOU di rumah sakit
muhammadiyah plaju palembang.

VIII. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


Pelaksana sampah medis dan non medis adalah petugas sanitasi dibantu dengan petugas
kebersihan atau unit lain yang berkaitan.
IX. PENCATATAN PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN
Mencatat dan melaporkan setiap bulan hasil pembakaran spulit kepada kepala puskesmas
dan kalau sampah non medis dilaksanakan setiap hari oleh penanggung jawab sanitasi dan
petugas kebersihan.

X. PENUTUP
Demikianlah kerangka acuan kegiatan program sampah medis dan non medis ini agar
menjadi acuan dalam pelaksanaan kegiatan

Mengetahui
Pimpinan Puskesmas Plaju Penanggung Jawab Kegiatan/
Program

Dr.Hj.Rita Agustia,M.Kes Sera Sari Wahyuni,AMKL


NIP.19590814198712001 NIP:198005102014072005
KERANGKA ACUAN KEGIATAN DEPOT AIR MINUM (DAM)

I. PENDAHULUAN
Air sangat diperlukan oleh tubuh manusia seperti halnya udara dan makanan. Tanpa air
manusia tidak akan bertahan hidup lama. Selain berguna untuk manusia,air juga di
perlukan oleh mahluk hidup lainya misalnya hewan dan tumbuh-tumbuhan. Bagi manusia
air diperlukan untuk menunjang kehidupan antara lain dalam kondisi yang layak untuk
diminum tanpa mengganggu kesehatan atau air yang harus di masak terlebih dahulu
sebelum dapat diminum.Air minum untuk tubuh manusia berguna untuk menjaga
keseimbangan metabolisme dan fisiolagi tubuh setiap waktu. Konsumsi air diperlukan
karena setiap saat tubuh bekerja dan berproses. Disamping itu air juga di gunakan untuk
melarutkan dan mengolah makanan agar dapat dicerna tubuh manusia dan kehidupan dari
berjuta sel.Komponen terbanyak dari sel adalah air.Apabila kekurangan cairan sel tubuh
akan menciut dan tidak dapat berfungsi dengan baik.Begitu pula air merupakan bagian
EKSKRETA CAIR (keringat ,air seni,air mata), uap pernafasan dan cairan tubuh (darah
dan lymphe).

II. LATAR BELAKANG


Kebutuhan penduduk terhadap air minum dapat dipenuhi melalui air yang dialirkan
melalui saluran perpipaan (PAM), air minum dalam kemasan (AMDK), maupun depot air
minum (DAM). Selain itu air tanah dangkal dari sumur gali (SGL) atau pompa tangan
serta air hujan yang diolah oleh penduduk menjadi minum setelah di masak terlebih
dahulu. Kecenderungan penduduk untuk untuk mengkomsumsi air minum siap pakai
sangat besar,sehingga usaha depot pengisian air minum tumbuh subur.Perlu dilakukan
pengawasan,pembinaan kualitas air dari DAM agar selalu aman dan sehat untuk di
konsumsi masyarakat.
III. TUJUAN
Tujuan Umum
Terlindunginya masyarakat dari potensi penyakit akibat konsumsi air minum yang berasal
dari depot air minum (DAM). Dengan demikian masyarakat akan terhindar dari
kemungkinan resiko terkena penyakit bawaan air.

Tujuan Khusus
1. Terisolasinya hygiene sanitasi depot air minum (DAM) diseluruh masyarakat dan
terlaksananya pembinaan dan pengawasan oleh petugaskesehatan sehingga dapat
menjamin mutu air.
2. Terlaksananya pengambilan sempel air minum (DAM) yang melaksanakan kaidah
hygiene sanitasi serta perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dalam melayani
masyarakat.
3. Teridentifikasinya masalah depot air minum (DAM) harus dibina oleh dinas kesehatan.

IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


Pembinaan dan pengawasan Depot Air Minum (DAM)

V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


Cara umum dalam melaksanakan kegiatan ini adalah melakukan di luar gedung
melakukan pembinaan sedangkan di dalam gedung merupakan konseling. Kegiatan
bersifat monitoring (Inspeksi sanitasi) terhadap depot air minum (DAM) dan pemeriksaan
sampel air minum (DAM) yang di wilayah puskesmas plaju.

VI. SASARAN
Melakukan pengawasan dan pembinaan di seluruh Depot Air Minum (DAM) yang ada di
wilayah kerja puskesma plaju.
VII. WAKTU PELAKSANAAN KEGIATAN
1. Setiap bulan melakukan pembinaan dan pengawasan depot air minum
2. Pengambilan sampel air minum (DAM) setiap 3 bulan sekali

VIII. EVALUASI PELAKSANAAN DAN PELAPORAN


Evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan dilaksanakan 3 bulan sekali

IX. PENCATATAN,PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


Pencatatan dan pelaporan dilaksanakan oleh penanggung oleh penanggung jawab program
dan dilaporkan kepada kepala puskesmas plaju.

X. PENUTUP
Demikianlah kerangka acuan kegiatan program Depot Air Minum (DAM) ini agar menjadi
acuan dalam pelaksanaan kegiatan.

Mengetahui
Pimpinan Puskesmas Plaju Penanggung Jawab Kegiatan/
Program

Dr.Hj.Rita Agustia,M.Kes Sera Sari Wahyuni,AMKL


NIP.19590814198712001 NIP:198005102014072005

Anda mungkin juga menyukai