Ismawati PDF
Ismawati PDF
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi
Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S. Pd.I)
Oleh
ISMAWATI
NIM 108011000097
Kata kunci : Efektifitas, model pembelajaran PBL, Hasil Belajar, Penelitian Tindakan
Kelas (PTK)
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat, taufik dan hidayah-Nya penulis
dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Efektivitas Pembelajaran
Fikih Melalui Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa.”
Shalawat dan salam penulis haturkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW
beserta keluarga dan sahabatnya yang telah memberikan petunjuk kepada umat
manusia kejalan yang benar.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak dapat terselesaikan tanpa
adanya dukungan, bantuan dan bimbingan dari semua pihak. Untuk itu penulis
mengucapkan terima kasih yang mendalam kepada:
1. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.
2. Ketua dan Sekretaris Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Bapak Bahrissalim, MA sebagai Dosen pembimbing yang telah bersedia
meluangkan waktunya untuk membimbing, memberikan petunjuk dan nasehat
kepada penulis dengan ikhlas demi keberhasilan penulis.
4. Ibu Siti Khadijah, MA selaku Dosen penasehat akademik yang telah
memberikan bimbingan selama perkuliahan.
5. Bapak Ibu Dosen yang telah membimbing penulis selama kuliah di Jurusan
Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
6. Bapak Drs. Uyun Rabaniyun, MA sebagai kepala MTs. An-Nizhamiyyah
Cileungsi yang telah memberikan izin kepada penulis untuk mengadakan
penelitian di sekolah yang dipimpinnya.
7. Kedua orang tua ayahanda tercinta (Alm). Bapak Acep Suhendar dan Ibunda
tersayang Ibu Nyai Saeni, satu dari harapan beliau telah ananda penuhi,
semoga harapan-harapan kalian yang lain dapat ananda wujudkan. Tidak ada
kata yang pantas lagi ananda ucapkan selain ucapan terimakasih yang sedalam
dalamnya atas segala pengorbanan, kasih sayang, dukungan dan bimbingan
kalian serta kesabaran yang tak terhingga.
8. Saudara – saudaraku yang selalu memberikan dorongan kepada penulis,
khususnya buat kakandaku Rusdiana, SE terimakasih atas dukungan dan doa
yang diberikan.
9. Sahabatku yang selalu bersama teruntuk Anis Chaerunnisa, Mudzakir fauzi
dan Cindi Pratiwi terimakasih untuk semuanya yang selalu memberikan
bantuan, semangat dan dorongan dalam penyusunan skripsi ini.
10. Teman-teman seperjuangan PAI angkatan 2008 khususnya kelas C, yang tidak
dapat penulis sebutkan namanya satu persatu, yang telah memberikan
semangat dan bantuannya selama ini. Semoga tali silaturahmi kita tetap
terjaga.
Akhirnya skripsi ini dapat terselesaikan, semoga skripsi ini bermanfaat bagi
teman-teman mahasiswa umumnya dan bagi penulis pada khususnya. Penulis sangat
berterimakasih untuk semuanya yang telah memberikan dukungan dan motivasinya,
semoga Allah SWt memberikan balasan yang berlipat ganda dan penulis berharap
skripsi ini dapat bermanfaat dan berkah bagi penulis dan pemabaca. Amin
Penulis
DAFTAR ISI
Abstrak ………………………………………………………………………. i
Kata pengantar ……………………………………………………………….. ii
Daftar Isi ……………………………………………………………………… IV
Daftar Tabel …………………………………………………………………... VI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ……………………………………………… 1
B. Identifikasi Area dan Fokos Penelitian ……………………………….. 5
C. Pembatasan Masalah Penelitian ………………………………………. 6
D. Perumusan Masalah Penelitian ……………………………………….. 6
E. Tujuan dan Kegunaan Hasil Penelitian ………………………………. 6
i
BAB I
PENDAHULUAN
1
Nur Uhbiyati, Ilmu Pendidikan Islam (IPI), (Bandung: CV, Pustaka setia, 1997), h. 10.
1
2
2
Azumardy Azra, Pendidikan Islam Tradisi dan Modernisasi Munuju Milenium Baru,
(Jakarta:Logos Wacana Ilmu, 2003), cet.5, h. 6
3
Alisuf Sabri, Ilmu Pendidikan, (Jakarta: CV pedoman Ilmu Jaya, 1999), Cet. 1, h. 109
3
4
Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: PT. Rineka
Cipta, 2003), h. 54
4
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, maka
dapat diidentifikasi permasalahan – permasalahan sebagai berikut:
1. Terdapat kesulitan peserta didik dalam memahami pembelajaran fikih
2. Kesulitan siswa dalam menerapkan hasil pembelajaran fikih dalam
kehidupan sehari – hari.
3. Rendahnya minat atau motivasi siswa untuk belajar fikih.
4. Terbatasnya model pembelajaran fikih.
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah di atas,
permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini dibatasi pada:
1. Model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran
problem based learning (PBL).
2. Problem based learning (PBL) digunakan agar siswa dapat dengan
mudah memahami materi fiqh.
3. Problem based learning (PBL) sebagai metode yang diterapkan agar
hasil belajar siswa lebih optimal.
D. Perumusan Masalah.
Dari uraian identifikasi masalah dan pembatasan masalah yang ada, maka
masalah yang dirumuskan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
6
E. Tujuan penelitian
Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan, maka tujuan penelitian
ini adalah untuk mengetahui:
1. Seberapa besar peningkatan hasil belajar Fikih siswa melalui model
pembelajaran problem based learning (PBL.)
2. Keefektivan penerapan model pembelajaran problem based learning
dalam pembelajaran Fikih.
F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi peserta didik, guru,
dan peneliti. Adapun manfaat penelitian ini bagi:
a. Peserta didik, penelitian ini diharapkan dapat mengatasi kesulitan peserta
didik dalam mempelajari fikih.
b. Guru, penelitian ini diharapkan dapat dijadikan alternatif pilihan untuk
menggunakan model pembelajaran yang lebih efektif dalam pembelajaran
fiqih.
c. Peneliti, penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan baru dalam
bidang penelitian pendidikan dan model pembelajaran yang akan menjadi
bekal untuk diaplikasikan dalam kehidupan nyata setelah menyelesaikan
studinya.
BAB II
KAJIAN TEORITIK DAN PENGAJUAN KONSEPTUAL INTERVENSI
TINDAKAN
1
Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Moderen, h. 89
2
E. Mulyasa, Manajemen Berbasis Sekolah, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2005), hal. 82 .
7
8
dan belajar yang ditempuh. Mohammad Sjafei mengatakan, “ mengajar dan belajar
sangat erat kaitannya”.3
Untuk tercapainya pembelajaran yang efektif, perlu dipertimbangkan hal-hal
berikut:
a. Penguasaan bahan pelajaran.
b. Cinta kepada yang diajarkan.
c. Pengalaman pribadi dan pengetahuan yang telah dimiliki siswa.
d. Variasi metode.
e. Seorang guru harus selalu menambah ilmunya agar dapat meningkatkan
kemampuannya mengajar.
f. Guru harus selalu memberikan pengetahuan yang actual, sehingga akan
menimbulkan rangsangan yang efektif bagi belajar siswa.
g. Guru harus berani memberikan pujian, karena pujian yang diberikan dengan
tepat dapat memotovasi belajar siswa dengan positif.
h. Guru harus mampu menimbulkan semangat belajar secara individual.
Untuk meningkatkan cara belajar yang efektif perlu diperhatikan beberapa
hal, yang menurut Slameto adalah sebagai berikut ini:
1. Kondisi internal yaitu kondisi (situasi) yang ada di dalam diri siswa itu
sendiri, contohnya kesehatan, keamanan, ketentraman, dan sebagainya.
Siswa dapat belajar dengan baik apabila kebutuhan-kebutuhan internalnya
dapat dipenuhi. Terdapat tujuh jenjang kebutuhan primer manusia yang
harus dipenuhi, yakni:
a) Kebutuhan fisiologis
b) Kebutuhan akan keamanan.
c) Kebutuhan akan kebersamaan dan cinta
d) Kebutuhan akan status (contohnya keinginan akan keberhasilan)
e) Kebutuhan self-actualisation
f) Kebutuhan untuk mengetahui dan mengerti
g) Kebutuhan estetik.
2. Kondisi eksternal adalah kondisi yang ada di luar diri pribadi siswa. Untuk
dapat belajar yang efektif diperlukan lingkungan yang baik dan teratur.
3. Strategi belajar. Belajar yang efisien dapat tercapai apabila dapat
menggunakan strategi belajar yang tepat. Strategi belajar diperlukan untuk
dapat mencapai hasil belajar semaksimal mungkin.4
3
Mohammad Sjafei, Dasar-dasar Pendidikan, (Jakarta: Centre For Strategic And International
Studies, 1979), cet.2, h. 119
9
4
Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta, 2003),
cet. 4, h. 74-76
5
Slameto, Belajar dan Faktor…, h. 92-95
10
dengan tercapai atau tidaknya Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) mata pelejaran
Fiqh yang telah ditetapkan di MTs. An-Nizhamiyyah Cileungsi Bogor, yaitu
sebesar 70. Tingkat efektivitas pembelajaran dibuat empat level, yaitu:
a. Di bawah KKM, yaitu < 70 tingkat efektivitasnya rendah.
b. Sesuai KKM, yaitu 70 – 75 tingkat efektivitasnya sedang.
c. Di atas KKM, yaitu 76 – 88 tingkat efektivitasnya tinggi.
d. Di atas KKM, yaitu 89 – 100 tingkat efektivitasnya sangat tinggi.
Efektivitas pembelajaran dalam penelitian ini juga diukur dari hasil pre test
dan post test. Pembelajaran dinilai efektif jika terdapat peningkatan antara hasil pre
test dan post test
6
Yatim Riyanto, Paradigma Baru pembelajaran, (Jakarta: Kencana, 2009), hal. 166
11
7
Muslim Ibrahim dan Mohammad Nur, Pembelajaran Berdasarkan Masalah (Buku Ajar
Mahasiswa) (Surabaya: Universitas Negeri Surabaya Press, 2001), h. 15-24
13
8
Ibid. hal 16
9
Ibid. hal 17
14
10
Ibid, hal. 17
11
Ibid. hal. 19
12
Ibid. hal. 20
13
Ibid. hal 22
15
14
Yatim Riyanto, Op.cit, hal.288
15
Trianto, Model – Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivisme, (Jakarta:
Prestasi Pustaka, 2007), hal.13
16
Sumiati dan Asra, Metode Pembelajaran, (Bandung: CV Wacana Prima, 2009), hal. 53
17
Nurhayati Abas, “Penerapan Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah (Problem Based-
Learning) dalam pembelajaran Matematika di SMU”, dalam Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan,
No. 051, Th. Ke-10, November 2004, hal.833
16
masalah kehidupan yang mungkin ditemuinya kelak pada saat mereka sudah lulus
dari bangku sekolah.18
Problem Based-Learning merupakan metode instruksional yang
menantang peserta didik agar mau belajar bekerja sama dalam kelompok untuk
mencari solusi masalah yang nyata. Masalah ini digunakan untuk mengaitkan rasa
keingintahuan serta kemampuan analisis peserta didik atas materi pelajaran.19
Pembelajaran berdasarkan masalah merupakan pembelajaran dengan
pendekatan kontruktuvis, sebab disini guru berperan sebagai penyaji masalah,
penanya, mengadakan dialog, pemberi fasilitas penelitian, menyiapkan dukungan
dan dorongan yang dapat meningkatkan inkuiri dan intelektual peserta didik.20
PBL merupakan suatu pendekatan pengajaran yang menggunakan masalah
dunia nyata sebagai suatu konteks bagi siswa untuk belajar berfikir kritis dan
keterampilan pemecahan masalah, serta untuk memperoleh pengetahuan dan
konsep yang esensi dari materi pelajaran.21
Berdasarkan definisi yang telah dikemukakan diatas dapat disimpulkan
bahwa model problem based-learning memfokuskan peserta didik untuk aktif
dalam kegiatan pembelajaran dan mendorong peserta didik agar lebih kreatif
dalam memecahkan permasalahan-permasalahan yang dihadapinya.
Permasalahan-permasalahan ini tentunya ada kaitannya antara materi yang
diajarkan dengan kehidupan keseharian peserta didik. Selain itu, seorang guru
berperan sebagai fasilitator yang membantu peserta didik untuk memecahkan
masalah dalam pelaksanaan penerapan model problem based-learning tersebut.
18
Abuddin Nata, Prespektif Islam tentang strategi Pembelajaran, (Jakarta: Prenada Media
Group, 2009), hal. 243
19
M. Taufik Amir, Inovasi Pendidikan Melalul ProbleBased-Learning, (Jakarta:
Kencana,2009), h. 21
20
Nurhayati Abas, Penerapan Model Pembelajaran..., h. 834
21
Nurhayati Abas, Penerapan Model Pembelajaran..., h. 833
17
22
Anwar Holil, “Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah” dari
http://anwarholil.blogspot.com/2008/04/model-pembelajaran-berdasarkan-masalah.html
23
I Wayan Sadia, “Pengembangan kemampuan Berpikir Formal Siswa SMA Melalui
Penerapan Model Pembelajaran “Problem Based-Learning” dan Cyle Learning” Dalam
Pembelajaran Fisika”, dalam Jurnal Pendidikan dan Pengajaran UNDIKSHA, Jakarta, No.1
Th.XXXX Januari 2007, h.3
18
24
Nurhayati Abas, Penerapan Model Pembelajaran..., h. 833
25
I Wayan Sadia, “Pengembangan kemampuan Berpikir…., h. 6-7
19
26
Abuddin Nata, Prespektif Islam Tentang Strategi Pembelajaran, (Jakarta: Prenada Medi
Group, 2009), hal. 250
20
Tak sepatutnya hai orang-orang mu’min pergi semuanya (kemedan
perang). Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan diantara mereka
beberapa orang untuk memperoleh pengetahuan mereka tentang agama
dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah
kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya. (QS. At-
Taubah: 122)
Pengertian Fikih seperti yang tergambar dalam ayat di atas merupakan
pengertian yang sebenarnya. Pengertian tersebut dalam perkembangan selanjutnya
mengalami penyempitan makna. Hal ini sebagaimana dikemukakan Quraish
Shihab bahwa “Fikih yang pada mulanya dimaksudkan sebagai pengetahuan yang
menyeluruh tentang agama, mencakup hukum, keimanan, akhlak, Al-Qur‟an dan
Hadis. Tetapi istilah itu kemudian dipakai khusus menyangkut pengetahuan
tentang hukum agama saja”.28
27
Kiranawati, Pembelajaran Berdasarkan Masalah, dari http://gurupkn.wordpress.com
diakses Rabu 26 Juni 2012
28
M. Quraish Shihab, Membumikan Al-Qur’an, (Bandung: Mizan,1994), cet. 6, h.383
21
29
Alaidin Koto, Ilmu Fiqh dan Ushul Fiqh, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2004), Cet. 1,
h. 2
30
Hasbi Ash-Shiddieqy, Pengantar Ilmu Fiqh, (Jakarta: Bulan Bintang, 1993), cet. 8, hal. 17
31
Ibid. hal. 18
32
Hasbi ash-Shiddieqy, Pengantar Hukum Islam, (Jakarta: Bulan Bintang, 1980), Cet. 6, hal 26
22
33
Sidi Nazar Bakry, Fiqh dan Ushul Fiqh, (Jakarta: PT Raja Grafindo persada, 2003), Cet. 4,
hal. 88
34
Abdul Wahab Khallaf, Kaidah-kaidah Hukum Islam, Terjemah, (Bandung: Risalah,1985),
Cet.2, hal. 6
35
Departemen Agama RI, Standar kompetisi Madrasah Tsanawiyah, (Jakarta: Direktorat
Jendral Kelembagaan Agama Islam 2004), hal. 3
36
Abdul Wahab khallaf, Kaidah-kaidah Hukum Islam, Terjemah, (Bandung: Risalah, 1985),
Cet. 2, hal. 7
23
lingkungan fisik dan social melalui Fiqh Islam. (e) Perbaikan kesalahan-
kesalahan, kelemahan-kelemahan peserta didik dalam keyakinan dan pelaksanaan
ibadah dalam kehidupan sehari-hari. (f) Pembekalan bagi peserta didik untuk
mendalami Fiqih/ hukum Islam pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi. 37
37
Departemen Agama RI, Standar Kompetinsi Madrasah Tsanawiyah, hal. 46
24
38
Departemen Agama RI, Standar kompetisi Madrasah Tsanawiyah, (Jakarta: Direktorat
Jendral Kelembagaan Agama Islam 2004), hal. 3
25
Tabel. 1
STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR
MAPEL FIQIH
Kelas VIII, Semester 1
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
1. Melaksanakan tata cara 1.1 Menjelasan ketentuan sujud syukur dan
sujud di luar shalat tilawah
1.2 Mempraktekkan sujud syukur dan
tilawah
2. Melaksanakan tata cara 2.1 Menjelaskan ketentuan puasa
puasa 2.2 Menjelaskan macam-macam puasa
4. Hasil Belajar
a. Pengertian Hasil Belajar
Menurut Witerington dalam Ngalim Purwanto bahwa belajar adalah
sesuatu perubahan yang menyatakan diri sebagai suatu pola baru daripada reaksi
yang berupa kecakapan, sikap, kebiasaan, kepribadian atau suatu pengertian.39
Belajar adalah proses perubahan dari belum mampu menjadi sudah mampu, yang
terjadi dalam jangka waktu tertentu. Perubahan yang terjadi harus secara relative
yang bersifat menetap (permanen) dan tidak hanya terjadi pada prilaku yang saat
ini nampak, tetapi perilaku yang mungkin terjadi di masa mendatang. Oleh karena
itu, perubahan-perubahan terjadi karena pengalaman.40 Belajar adalah suatu
proses perubahan di dalam kepribadian manusia, dan perubahan tersebut
ditampakkan dalam bentuk peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah laku seperti
39
M. Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2000), hal. 84
40
Zikri Neni Iska, Psikologi Pengantar Pemahaman Diri dan Lingkungan, (Jakarta: Kizi
Brother‟s, 2006), hal.76
27
41
Thursan Hakim, Belajar Secara Efektif, (Jakarta: Pustaka Pembangunan Swadaya Nusantara,
2008), hal. 1
42
Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori dan aplikasi PAIKEM, (Surabaya: Pustaka
Pelajar, 2009), hal. 5-6
43
Ibid. hal. 7
44
Alisuf Sabri, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Pedoman Ilmu jaya, 2007), hal. 89
28
45
Thursan Hakim, Op. Cit. hal. 11
29
D. Hipotesis
Berdasarkan deskripsi teoritis dan hasil penelitian yang relevan di atas,
maka hipotesis penelitian dirumuskan sebagai berikut: “Penggunaan Model
Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dapat meningkatkan efektivitas dan
30
hasil belajar siswa dalam belajar Fiqh pada materi zakat siswa kelas VIII di MTs
An-Nizhamiyyah Cileungsi Bogor”.
Efektivitas dapat dijadikan ketercapaian KKM untuk mengukur
keberhasilan pendidikan. Efektivitas dapat dinyatakan sebagai tingkat
keberhasilan dalam mencapai tujuan atau sasarannya. Efektivitas sesungguhnya
merupakan suatu konsep yang lebih luas mencakup faktor di dalam maupun di
luar diri seseorang. Dengan demikian efektivitas merupakan suatu konsep yang
sangat penting, karena mampu memberikan gambaran mengenai keberhasilan
seseorang dalam mencapai sasaran.
Proses belajar mengajar harus diarahkan kepada bagaimana siswa dapat
belajar seefektif mungkin dalam rangka mewujudkan perubahan tingkahlaku
sesuai dengan tujuan pembelajaran.
Keberhasilan pelaksanaan kegiatan belajar mengajar salah satunya
ditentukan oleh faktor model pembelajaran yang dipilih dan diterapkan oleh guru.
Model tersebut dapat membantu guru untuk mengoptimalkan proses pembelajaran
sehingga kompetensi yang direncanakan dapat tercapai dengan maksimal. Oleh
karena itu guru hendaknya mampu menerapkan model pembelajaran yang sesuai
dan tepat sebagai upaya mencapai keberhasilan pembelajaran.
Model pembelajaran yang dapat menciptakan kondisi tersebut adalah
model pembelajaran Problem Based Learning (PBL). Model pembelajara PBL
merupakan alternatif pengajaran yang memberikan suasana baru dalam kegiatan
pembelajaran. Kegiatan belajar dirancang dalam bentuk pembelajaran yang
memungkinkan siswa untuk saling bekerja sama saling membantu dalam
memahami materi pelajaran dan mengerjakan lembar kerja. Model pembelajaran
PBL yang diterapkan pada pokok bahasan zakat diharapkan mampu meningkatkan
efektivitas dan hasil belajar siswa.
Berdasarkan pokok pikiran tersebut peneliti mengajukan hipotesis
tindakan sebagai berikut: Penggunaan Model Pembelajaran Problem Based
Learning (PBL) dapat meningkatkan efektivitas dan hasil belajar siswa dalam
belajar Fikih pada materi zakat siswa kelas VIII di MTs An-Nizhamiyyah
Cileungsi Bogor”.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
1
Suharsimi Arikunto dkk, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), cet. Ke-
V, h. 16.
2
Wina Sanjaya, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Prenada Media Group, 2010, Cet. Ke-2,
hal. 24
31
32
1). Observer (guru bidang studi ) mencatat secara detail aktivitas guru
dan siswa di kelas pada format observasi.
2). Wawancara kepada guru dan beberapa siswa untuk mengetahui
tanggapan tentang proses pembelajaran model Problem Based
Learning (PBL) yang telah dilaksanakan.
d. Tahap Refleksi
Pada tahap ini peneliti dan guru bidang studi Fiqh melakukan
refleksi. Refleksi dilakukan untuk mengkaji dan memproses data yang
didapat saat dilakukan pangamatan atau observasi tindakan. Kemudian
hasil refleksi digunakan untuk perbaikan pada tahap perencanaan siklus
II.
3. Siklus II
a. Tahap Perencanaan Tindakan
1). Guru membuat acuan program pembelajaran rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP)
2). Peneliti membuat instrument-instrumen penelitian, yaitu lembar
observasi guru pada KBM, lembar observasi aktivitas belajar siswa,
lembar wawancara untuk guru dan siswa, lembar kerja siswa (LKS)
serta lembar soal pada akhir siklus ini.
b. Tahap Pelaksanaan Tindakan
1). Guru melakukan proses model pembelajaran Problem Based
Learning (PBL) dengan menggunakan metode diskusi.
2). Peneliti membagikan LKS kepada siswa, untuk dikerjakan secara
kelompok.
3). Setelah semua kelompok mengerjakan LKS, peneliti meminta hasil
kerja setiap kelompok di kemukakan di depan kelas. Apabila hasil
kerja kelompok ada yang berbeda, peneliti kelompok tersebut
mengemukakan alasannya.
4). Pada akhir pelajaran guru dan siswa bersama-sama menyimpulkan
materi pelajaran.
c. Tahap Observasi dan evaluasi
36
1). Observer (guru bidang studi Fiqh) mencatat secara detail aktivitas
guru dan siswa di kelas pada format observasi
2). Wawancara kepada guru dan beberapa siswa untuk mengetahui
tanggapan tentang proses pembelajaran Problem Based Learning
(PBL) yang telah dilaksanakan.
d. Tahap Analisis dan Refleksi
1). Mengolah dan menganalisis data yang diperoleh dari siklus II
2). Menyimpulkan dan merefleksi proses pembelajaran siklus II
dengan melihat perkembangan peningkatan aktivitas siswa, tes
hasil belajar dan wawancara. Jika masih terdapat kekurangan dapat
diperbaiki pada siklus selanjtunya. Tetapi, jika pada saat refleksi
dari siklus II sudah tidak ditemukan masalah, dan indikator
keberhasilan sudah tercapai, maka penelitian diberhentikan.
5. Foto
Foto digunakan untuk mendokumentasikan kegiatan yang berlangsung
pada siklus I dan siklus II.
38
3
Nana Sudjana dan Ibrahim, Penelitian dan Penelitian Pendidikan, (Bandung: Sinar Baru,
1989), cet. I, h. 102
4
Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2005), Cet.
15, h. 277.
40
SDD =
6. Mencari Standard Error dari mean of Difference, yaitu:
A. Deskripsi Data
1. Deskripsi Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Madrasah Tsanawiyah An-Nizhamiyyah
Cileungsi-Bogor yang beralamat di Jl. Pahlawan No. 8 Cileungsi-Bogor.
Sedangkan yang dijadikan sebagai kelas pelaksanaan penelitian adalah kelas VIII-
2 MTs An-Nizhamiyyah yang berjumlah 30 orang.
Fasilitas penunjang pendidikan terdiri dari satu ruang kepala sekolah, satu
ruang guru, satu ruang tata usaha, satu ruang komputer, tujuh ruang kelas, satu
ruang perpustakaan, enam toilet, satu mushala, satu kantin, lapangan dan area
parkir.
Visi dan Misi Madrasah Tsanawiyah An-Nizhamiyyah:
a. Visi
Madrasah yang unggul dan islami dengan indikator sebagai berikut:
Unggul:
Memiliki kualitas yang tinggi dalam penguasaan IPTEK dan serta
berjiwa kompetitip sebagai khalifah fil ardhi.
Islami:
42
43
Tabel. 2
Jumlah siswa MTs An-Nizhamiyyah Cileungsi-Bogor
No. Tingkat Jumlah Kelas Jumlah Siswa
1 VII 3 120
44
2 VIII 2 65
3 IX 2 80
JUMLAH 7 265
1
Uyun Rabaniyun (Guru Kolaborator), Wawancara Sebelum Tindakan, MTs An-Nizhamiyyah
Cileungsi Bogor, 6 September 2012.
45
Tabel 3
Tindakan Siklus I
No. Tahapan Tindakan Siswa
1. Orientasi siswa a. Guru menjelaskan tujuan a. Siswa
pada masalah pembelajaran dan mendengarkan,
kegiatan-kegiatan yang menyimak dan
akan dilakukan siswa mencatat
dalam diskusi kelompok. penjelasan
b. Guru memotivasi siswa guru.
untuk aktif dalam b. Siswa
pembelajaran. termotivasi
c. Guru menjelaskan materi untuk aktif
46
tanya jawab
pada kelompok
masing-
masing.
4. Mengembangkan a. Secara random, guru a. Setiap
dan menyajikan menunjuk salah satu kelompok
hasil karya kelompok untuk mempresentasi
mempresentasikan kan hasil
hasil kerja diskusi diskusinya di
kelompok, serta depan kelas.
kelompok lain sebagai b. Siswa
penyagga dan akan diarahkan dan
mempersiapkan dimotivasi
pertanyaan. untuk
b. Guru berperan sebagai membuat atau
fasilitator dan menjawab
mediator. pertanyaan.
5. Menganalisis dan a. Guru membantu siswa
mengevaluasi untuk melakukan
proses pemecahan refleksi atau evaluasi
masalah terhadap jawaban yang
dibuat.
b. Guru memberikan
informasi dan
klarifikasi terhadap
pertanyaan dan
jawaban dari siswa.
c. Observasi
48
Tabel. 4
Skor Hasil Belajar Pre Test dan Post Test Siklus I
No. Nama Siswa Pre Test Post Test
1 Adam Lazuardy R 2,7 6
2 Ade Muhidin 2 6
3 Ahmad Ardi pratama 2 7,3
4 Aldira Novalita 4 6
5 Alfiansyah 4 7,3
6 Ana Soparina Yasrifa 2 5,3
7 Anita Siti Pamira 2,7 6
8 Aprilyanti 4 6
9 Aulia Mahmudah 4 4,7
10 Chaerunissa 3,3 6,7
11 Erika Oktarizkia 2 6
12 Etin Maryati 4 8
13 Faira Nastiara 2 6
49
d. Refleksi
Secara garis besar kegiatan pembelajaran pada siklus pertama dapat
dikatakan masih kurang. Hasil belajar siswa dalam bentuk Pre Test dan Post
Test masih rendah karena belum memenuhi KKM 70.
Tahap ini oleh peneliti dan guru bidang studi setelah melakukan
analisis pada siklus I. berdasarkan analisis pada observasi, wawancara dan tes
ditemukan beberapa kekurangan yang ada pada siklus I. hasil tersebut
dijelaskan pada tabel 5 berikut:
Tabel 5
Refleksi Tindakan Pembelajaran pada Siklus I
No. Kekurangan-kekurangan Perencanaan perbaikan pada
siklus II
1. Pada awal pembelajaran, masih Memberikan pengurangan
ada siswa yang ngobrol dengan skor pada siswa yang
temannya dalam proses diskusi berbuat kesalahan
2. Kemampuan bertanya dan Peneliti mengarahkan siswa
50
b. Tahap Pelaksanaan
Pembelajaran siklus II ini terdiri dari 2 pertemuan (4x40 menit) dengan
menggunakan model pembelajaran “Problem Based Learning (PBL)”. Pada
pertemuan ketiga dan keempat ini semua siswa hadir. Pembelajaran ini terdiri dari
3 bagian yaitu penjelasan materi, diskusi dengan menggunakan LKS dan
pembahasan. Materi yang dibahas adalah macam-macam harta yang wajib
dizakati, orang yang berhak menerima zakat dan orang yang tidak berhak
menerima zakat. Dalam tahap pelaksanaan ini peneliti melaksanakan tindakan
sebagai berikut:
52
Tabel 6
Tindakan Siklus II
No Tahapan Tindakan Siswa
1. Orientasi siswa a. Guru menjelaskan tujuan a. Siswa
pada masalah pembelajaran dan mendengarka
kegiatan-kegiatan yang n, menyimak
akan dilakukan siswa dan mencatat
dalam diskusi kelompok. penjelasan
b. Guru memotivasi siswa guru.
untuk aktif dalam b. Siswa
pembelajaran. termotivasi
c. Guru menjelaskan materi untuk aktif
pelajaran dan dalam
memberikan masalah pembelajaran
berupa LKS yang telah .
dibuat guru.
2. Mengorganisas a. Guru mengarahkan siswa Siswa bekerjasama
i siswa untuk untuk kumpul dalam dalam kelompok
belajar kelompoknya untuk menyelesaikan
b. Guru menginformasikan LKS yang diberikan.
kepada siswa untuk
mempersiapkan diri
untuk melakukan
presentasi di depan kelas.
3. Membimbing a. Guru memberikan a. Siswa
penyelidikan bimbingan agar menjawab
individu dilakukan tanya jawab LKS yang
maupun dalam kelompok sebagai digunakan
kelompok persiapan presentasi untuk
b. Guru melakukan presentasi
bimbingan kepada setiap b. Siswa
53
kelompok. melakukan
tanya jawab
pada
kelompok
masing-
masing.
4. Mengembangk a. Secara random, guru a. Setiap
an dan menunjuk salah satu kelompok
menyajikan kelompok untuk mempresenta
hasil karya mempresentasikan hasil sikan hasil
kerja diskusi kelompok, diskusinya di
serta kelompok lain depan kelas.
sebagai penyagga dan b. Siswa
akan mempersiapkan diarahkan
pertanyaan. dan
b.Guru berperan sebagai dimotivasi
fasilitator dan mediator. untuk
membuat
atau
menjawab
pertanyaan.
5. Menganalisis a. Guru membantu siswa Siswa menyimak
dan untuk melakukan refleksi penjelasan dari guru
mengevaluasi atau evaluasi terhadap
proses jawaban LKS yang
pemecahan dibuat.
masalah b. Guru memberikan
informasi dan klarifikasi
terhadp pertanyaan dan
jawaban dari siswa.
54
c. Observasi
Hasil observasi ditulis pada lembar observasi yang telah disiapkan
sebelumnya. Adapun dari apa yang peneliti dan kolaborator amati selama kegiatan
pembelajaran, data yang didapat peneliti setelah melakukan pengamatan mengenai
proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based
Learning pada siklus kedua dapat dilihat pada uraian hasil pengamatan berikut ini:
Pada siklus kedua dalam memberikan apersepsi dan motivasi guru sudah
sangat baik. Penyajian materi pun sudah sesuai dengan RPP. Penataan tempat
belajar tidak berbeda dengan suasana siklus pertama nyaman, bersih dan
menyenangkan.
Pada saat mengerjakan soal Pre Test dan Post Test siswa sudah mulai
mandiri dan tidak ada lagi yang sibuk bertanya pada temannya serta mampu
menyelesaikan soal tepat pada waktunya. Hasil belajar pada siklus kedua ini telah
meningkat dari siklus pertama, meskipun hasilnya belum memuaskan. Untuk
lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel. 7
Skor Hasil Belajar Pre Test dan Post Test Siklus II
No. Nama Siswa Pre Test Post Test
1 Adam Lazuardy R 4 8
2 Ade Muhidin 3,3 6
3 Ahmad Ardi pratama 4 8
4 Aldira Novalita 4,7 7,3
5 Alfiansyah 5,3 8
6 Ana Soparina Yasrifa 4,7 7,3
7 Anita Siti Pamira 4 6,7
8 Aprilyanti 4,7 7,3
9 Aulia Mahmudah 5,3 6,7
10 Chaerunissa 4 7,3
11 Erika Oktarizkia 4 6,7
12 Etin Maryati 5,3 8,7
13 Faira Nastiara 3,3 6,7
14 Fariha Syakur 4 8
55
15 Feri Permadi 4 8
16 Fikri Zulfikar Ababil 3,3 6,7
17 Hendang Irawan 4,7 8
18 Lisda Herlina 4 7,3
19 Lukmanul Hakim 4 7,3
20 M. Ichsan Dzajuli 3,3 7,3
21 Natasya 4 8
22 Noval Nurcahya 4 6
23 Rahma Maulana 4,7 8
24 Rifki Faudilah 5,3 8
25 Sinta Rahmawati 5,3 8,7
26 Siti Masitoh 4,7 7,3
27 Syahrul Maulana 4 7,3
28 Wahyu Rahmatullah 4 8
29 Yahman Suryaman 4,7 7,3
30 Yandi Novarizal 5,3 8
Rata-rata 4,33 7,58
Pada siklus kedua hasil rata-rata Post test sudah mencapai KKM yaitu
7,58. Namun, nilai tersebut belum memuaskan dan masih ada tujuh orang siswa
yang nilainya di bawah KKM.
d. Tahap Refleksi
Secara garis besar kegiatan pembelajaran siswa pada siklus kedua sudah
lebih baik dari siklus pertama. Pengelolaan kelas sudah cukup baik meskipun
masih ada dua orang siswa yang mengobrol di saat proses pembelajaran
berlangsung.
Interaksi siswa pada proses pembelajaran pun sudah terliha aktif dengan
bertanya ataupun menjawab pertanyaan. Pada saat pemberian kesimpulan banyak
siswa yang ingin memberikan kesimpulan.
Setelah melaksanakan pembelajaran pada siklus II, peneliti
mengidentifikasikan permasalahan yang ditemukan selama pembelajaran pada
siklus II. Dari hasil observasi dan wawancara ditemukan permasalahan
diantaranya:
56
Tabel. 8
Refleksi Tindakan Pembelajaran pada Siklus II
Walaupun mengalami peningkatan, hasil Pre Test pada siklus kedua belum
memuaskan sedangkan hasil rata-rata Post Test telah memenuhi KKM. Namun,
masih ada tujuh orang siswa yang hasilnya belum memenuhi KKM. Berdasarkan
musyawarah antar kolaborator dan peneliti maka diperlukan siklus berikutnya.
b. Tahap Pelaksanaan
Pembelajaran siklus III ini terdiri dari 2 pertemuan (4x40 menit) dengan
menggunakan model pembelajaran “Problem Based Learning (PBL)”. Pada
pertemuan kelima, dua orang siswa tidak hadir dan keenam ini semua siswa hadir.
Pembelajaran ini terdiri dari 3 bagian yaitu penjelasan materi, diskusi dengan
menggunakan LKS dan pembahasan. Materi yang dibahas adalah akibat-akibat
bagi orang yang tidak mengeluarkan zakat, hikmah zakat dan mempraktikkan
zakat. Dalam tahap pelaksanaan ini peneliti melaksanakan tindakan sebagai
berikut:
Tabel. 9
Tindakan Siklus III
No. Tahapan Tindakan Siswa
1. Orientasi siswa pada a. Guru a. Siswa
masalah menjelaskan mendengarkan,
tujuan menyimak dan
pembelajaran dan mencatat
kegiatan-kegiatan penjelasan
yang akan guru.
dilakukan siswa b. Siswa
dalam diskusi termotivasi
kelompok. untuk aktif
b. Guru memotivasi dalam
siswa untuk aktif pembelajaran.
dalam
pembelajaran.
c. Guru
menjelaskan
materi pelajaran
dan memberikan
masalah berupa
LKS yang telah
58
dibuat guru.
2. Mengorganisasi siswa a. Guru Siswa bekerjasama
untuk belajar mengarahkan dalam kelompok
siswa untuk untuk menyelesaikan
kumpul dalam LKS yang diberikan.
kelompoknya
b. Guru
menginformasika
n kepada siswa
untuk
mempersiapkan
diri untuk
melakukan
presentasi di
depan kelas.
3. Membimbing a. Guru Siswa menjawab LKS
penyelidikan individu memberikan yang digunakan untuk
maupun kelompok bimbingan agar presentasi
dilakukan tanya c. Siswa
jawab dalam melakukan
kelompok tanya jawab
sebagai persiapan pada kelompok
presentasi masing-
b.Guru melakukan masing.
bimbingan kepada
setiap kelompok.
4. Mengembangkan b. Secara random, c. Setiap
dan menyajikan guru menunjuk kelompok
hasil karya
salah satu mempresentasi
kelompok untuk kan hasil
59
mempresentasika diskusinya di
n hasil kerja depan kelas.
diskusi d. Siswa
kelompok, serta diarahkan dan
kelompok lain dimotivasi
sebagai penyagga untuk
dan akan membuat atau
mempersiapkan menjawab
pertanyaan. pertanyaan.
b.Guru berperan
sebagai fasilitator
dan mediator.
c. Observasi
Pada siklus ketiga ini, berdasarkan pre test dan post test dan juga observasi
yang dilakukan terdapat peningkatan efektivitas dan hasil belajar siswa. Hal ini
dilihat dari nilai ulangan seluruh siswa yang meningkat dan melebihi KKM.
Terdapat peningkatan pula antara nilai pre test dengan nilai post test siswa.
Hasil belajar pada siklus ketiga ini menunjukkan seluruh siswa memperoleh
nilai di atas KKM. Hasil wawancara dengan guru dan siswa pada akhir siklus III
ini menunjukkan perubahan yang positif, hasil wawancara pada siklus III ini
dirangkum sebagai berikut:
1. Model pembelajaran PBL ini sangat cocok diterapkan dalam pelajaran
Fikih, terutama dalam materi zakat.
2. Keaktifan subyek sangat jauh berbeda dengan pembelajaran sebelum
tindakan yang hanya menggunakan metode ceramah.
3. Subyek terlihat senang saat belajar Fikih
4. Seluruh subyek menyukai pembelajaran dengan menggunakan model
PBL.
60
Tabel. 10
Skor Hasil Belajar Pre Test dan Post Test Siklus III
No. Nama Siswa Pre Test Post Test
1 Adam Lazuardy R 6,7 8,7
2 Ade Muhidin 6 8
3 Ahmad Ardi pratama 6 8,7
4 Aldira Novalita 6,7 8,7
5 Alfiansyah 6 8
6 Ana Soparina Yasrifa 6 8,7
7 Anita Siti Pamira 7,3 8
8 Aprilyanti 6 8
9 Aulia Mahmudah 6 10
10 Chaerunissa 7,3 8
11 Erika Oktarizkia 6 9,3
12 Etin Maryati 8 10
13 Faira Nastiara 6 8
14 Fariha Syakur 6 8
15 Feri Permadi 7,3 9,3
16 Fikri Zulfikar Ababil 6,7 8,7
17 Hendang Irawan 6,7 8
18 Lisda Herlina 6 8
19 Lukmanul Hakim 6 8,7
20 M. Ichsan Dzajuli 6 8
21 Natasya 7,3 8
22 Noval Nurcahya 6,7 8,7
23 Rahma Maulana 7,3 9,3
24 Rifki Faudilah 8 10
25 Sinta Rahmawati 6 10
26 Siti Masitoh 6 8,7
27 Syahrul Maulana 7,3 9,3
28 Wahyu Rahmatullah 6,7 8,7
29 Yahman Suryaman 6,7 8
30 Yandi Novarizal 7,3 9,3
Rata-rata 6,60 8,70
2
uyun Rabaniyun (Guru Kolaborator) dan subyek (siswa), Wawancara Setelah Tindakan, MTs
An-Nzhamiyyah Cileungsi Bogor, 23 Oktober 2012
61
d. Tahap Refleksi
Secara garis besar kegiatan proses pembelajaran dengan menggunakan
Problem Based Learning pada siklus ketiga telah berhasil. Antusias siswa dalam
proses pembelajaran pada siklus ketiga sudah sangat baik, siswa terlihat aktif dari
awal proses pembelajaran sampai dengan akhir pembelajaran. Keadaan kelas juga
sudah menunjukkan hasil memuaskan, pada siklus ketiga ini suasana kelas lebih
tenang daripada siklus sebelumnya karena siswa sudah bisa menghargai ketika
temannya sedang menyajikan hasil diskusi kelompoknya di depan kelas. Ketika
mengerjakan soal Post Test pun siswa sudah mulai serius dan tidak ada lagi yang
sibuk bertanya pada temannya.
Hasil belajar siswa dalam bentuk Post Test sudah lebih baik dari siklus
pertama dan kedua serta telah memenuhi KKM dan hasil belajar seluruh siswa
telah memenuhi standar KKM.
Adapun hasil wawancara terhadap guru dan siswa memberikan informasi
bahwa siswa sangat antusias terhadap pembelajaran Fiqh menggunakan model
pembelajaran Problem Based Learning (PBL). Dan guru bidang studi mengatakan
bahwa penerapan model pembelajaran ini telah dilaksanakan dengan baik,
sehingga benar-benar meningkatkan hasil belajar siswa.
Berdasarkan hasil refleksi siklus III ini, yaitu bahwa kedua indikator
keberhasilan telah tercapai maka penelitian tindakan kelas ini dihentikan sampai
dengan siklus ketiga.
62
B. Pembahasan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan
model pembelajaran Problem Based Learning. Setiap siswa dituntut untuk
mendapatkan hasil yang terbaik dan mampu mengamalkannya dalam kehidupan
nyata. Sehingga hasil belajar tidak hilang begitu saja ketika proses pembelajaran
selesai, namun bisa bertahan dan dapat digunakan ketika diperlukan.
Perbandingan hasil belajar yang signifikan sebelum dan sesudah
diterapkannya model pembelajaran Problem Based Learning terhadap materi dan
siklus yang sama dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel. 11
Perhitungan Memperoleh “t” Untuk Menguji Perbandingan Hasil
Belajar Fikih Antara Sebelum dan Sesudah Diterapkannya Model
Pembelajaran Problem Based Learning Siklus I
Skor Hasil Belajar
D= D2=
No. Nama Siswa Sebelum Sesudah
(X . Y ) (X . Y )2
(X) (Y)
1 Adam Lazuardy R 4 6 -2 4
2 Ade Muhidin 4 6 -2 4
3 Ahmad Ardi 6 7,3 -1,3 1,7
pratama
4 Aldira Novalita 4 6 -2 4
5 Alfiansyah 6 7,3 -1,3 1,7
6 Ana Soparina 4 5,3 -1,3 1,7
Yasrifa
7 Anita Siti Pamira 4,7 6 -1,3 1,7
8 Aprilyanti 5,3 6 -0,7 0,5
9 Aulia Mahmudah 6 4,7 +1,3 1,7
10 Chaerunissa 6 6,7 -0,7 0,5
11 Erika Oktarizkia 4 6 -2 4
12 Etin Maryati 7,3 8 -0,7 0,5
13 Faira Nastiara 4 6 -2 4
14 Fariha Syakur 6 6,7 -0,7 0,5
15 Feri Permadi 6 7,3 -1,3 1,7
16 Fikri Zulfikar 4 6 -2 4
Ababil
17 Hendang Irawan 6 8 -2 4
63
= -1,33
=
64
= 1,4
= 0,25
= -5,32
df = N-1
30 – 1 = 29
Dengan df sebesar 29 pada Tabel Nilai “t” taraf signifikansi 5% diperoleh
harga “t” sebesar 2,04 sedangkan pada taraf signifikansi 1% diperoleh harga “t”
sebesar 2,76.
65
Tabel. 12
Perhitungan Memperoleh “t” Untuk Menguji Perbandingan Hasil
Belajar Fiqh Antara Sebelum dan Sesudah Diterapkannya Model
Pembelajaran Problem Based Learning Siklus II
Skor Hasil Belajar
D= D2=
No. Nama Siswa Sebelum Sesudah
(X . Y ) (X . Y )2
(X) (Y)
1 Adam Lazuardy R 6 8 -2 4
2 Ade Muhidin 4 6 -2 4
3 Ahmad Ardi 6 8 -2 4
pratama
4 Aldira Novalita 6 7,3 -1,3 1,7
5 Alfiansyah 6 8 -2 4
6 Ana Soparina 4 6 -2 4
Yasrifa
7 Anita Siti Pamira 4,7 6,7 -2 4
8 Aprilyanti 6,7 7,3 -0,6 0,4
9 Aulia Mahmudah 6 6,7 -0,7 0,5
10 Chaerunissa 6 7,3 -1,3 1,7
11 Erika Oktarizkia 6 8 -2 4
12 Etin Maryati 6,7 8,7 -2 4
13 Faira Nastiara 7,3 6,7 +0,6 0,4
14 Fariha Syakur 6 8 -2 4
15 Feri Permadi 5,3 8 -2,7 7,3
16 Fikri Zulfikar 4,7 6,7 -2 4
Ababil
17 Hendang Irawan 7,3 8 -0,7 1,3
18 Lisda Herlina 7,3 6,7 +0,6 0,4
19 Lukmanul Hakim 6 7,3 -1,3 1,7
20 M. Ichsan Dzajuli 5,3 7,3 -2 4
21 Natasya 6 8 -2 4
22 Noval Nurcahya 4 6 -2 4
23 Rahma Maulana 6 8 -2 4
66
= -1,50
=
= 0,80
67
=
= 0,15
=
= -7,53
df = N-1
30 – 1 = 29
Dengan df sebesar 29 pada Tabel Nilai “t” taraf signifikansi 5% diperoleh
harga “t” sebesar 2,04 sedangkan pada taraf signifikansi 1% diperoleh harga “t”
sebesar 2,76.
Perbandingan besarnya “t” yang diperoleh dari hasil perhitungan setelah
penelitian sebesar (to = 7,53) dengan besarnya “t” pada Tabel Nilai “t” Taraf
signifikansi 5% dan 1% (tt = 2,04 dan 2,76) maka dapat diketahui bahwa to adalah
lebih besar daripada tt, yaitu:
2,04 < 7,53 > 2,76
68
Tabel. 13
Perhitungan Memperoleh “t” Untuk Menguji Perbandingan Hasil
Belajar Fikih Antara Sebelum dan Sesudah Diterapkannya Model
Pembelajaran Problem Based Learning Siklus III
Skor Hasil Belajar
D= D2=
No. Nama Siswa Sebelum Sesudah
(X . Y ) (X . Y )2
(X) (Y)
1 Adam Lazuardy R 8 8,7 -0,7 0,5
2 Ade Muhidin 6 8 -2 4
3 Ahmad Ardi 7,3 8,7 -1,4 2
pratama
4 Aldira Novalita 7,3 8,7 -1,4 2
5 Alfiansyah 6 8 -2 4
6 Ana Soparina 6 8,7 -2,7 7,3
Yasrifa
7 Anita Siti Pamira 6 8 -2 4
8 Aprilyanti 6,7 8 -1,3 1,7
9 Aulia Mahmudah 8 10 -2 4
10 Chaerunissa 6 8 -2 4
11 Erika Oktarizkia 8 7,3 -1,3 1,7
12 Etin Maryati 8 10 -2 4
13 Faira Nastiara 6 8 -2 4
14 Fariha Syakur 6 8 -2 4
15 Feri Permadi 6 9,3 -3,3 10,9
16 Fikri Zulfikar 6 8,7 -2,7 7,3
Ababil
17 Hendang Irawan 8 8 0 0
18 Lisda Herlina 8,7 8 +0,7 0,5
19 Lukmanul Hakim 6 8,7 -2,7 7,3
20 M. Ichsan Dzajuli 6 8 -2 4
21 Natasya 8,7 8 +0,7 0,5
22 Noval Nurcahya 6 8,7 -2,7 7,3
23 Rahma Maulana 8 9,3 -1,3 1,7
24 Rifki Faudilah 8 10 -2 4
25 Sinta Rahmawati 8 10 -2 4
26 Siti Masitoh 8 8,7 +0,7 0,5
27 Syahrul Maulana 6 9,3 -3,3 10,9
28 Wahyu 6 8,7 -2,7 7,3
Rahmatullah
29 Yahman Suryaman 6 8 -2 4
30 Yandi Novarizal 6 9,3 -3,3 10,9
30 = N - - -52,7 128,3
∑D ∑D2
69
=
= -1,75
=
= 1,1
Standar Error dari Mean Perbandingan Skor Antara Variabel X dan
Variabel Y:
=
70
=
= 0,20
= -8,75
df = N-1
30 – 1 = 29
Dengan df sebesar 29 pada Tabel Nilai “t” taraf signifikansi 5% diperoleh
harga “t” sebesar 2,04 sedangkan pada taraf signifikansi 1% diperoleh harga “t”
sebesar 2,76.
Perbandingan besarnya “t” yang diperoleh dari hasil perhitungan setelah
penelitian sebesar (to = 8,75) dengan besarnya “t” pada Tabel Nilai “t” Taraf
signifikansi 5% dan 1% (tt = 2,04 dan 2,76) maka dapat diketahui bahwa to adalah
lebih besar daripada tt, yaitu:
2,04 < 8,75 > 2,76
Pada siklus pertama to yang diperoleh lebih besar daripada tt yaitu 5,32,
peningkatan hasil belajar tiap individu belum terlihat begitu jelas walaupun nilai
yang diperoleh siswa lebih besar dibandingkan sebelum menggunakan model
pembelajaran Problem Based Learning. Siswa belum seluruhnya berperan aktif
dalam proses pembelajaran baru sebatas siswa yang pintar dan berprestasi saja.
Pada siklus kedua to yang diperoleh juga lebih besar daripada tt dan
meningkat dari siklus pertama yaitu 7,53, peningkatan hasil belajar tiap individu
pun sudah semakin jelas, hampir seluruh siswa nilainya meningkat dibandingkan
sebelum menggunakan pembelajaran Problem Based Learning. Siswa mulai
berperan aktif pada saat proses pembelajaran.
71
Pada siklus ketiga to yang diperoleh juga lebih besar dari pada tt dan
semakin meningkat dari siklus pertama dan kedua yaitu 8,75, peningkatan hasil
belajar tiap individu pun sudah semakin terlihat jelas, secara keseluruhan nilai
yang diperoleh siswa meningkat dibandingkan sebelum menggunakan Problem
Based Learning. Semua siswa sudah berperan aktif pada saat proses pembelajaran
dan kelas menjadi sangat produktif.
Berdasarkan hasil data dari uji coba pada siklus I, II dan III dapat
disimpulkan bahwa model pembelajaran Problem Based Learning terbukti efektif
meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII MTs An-Nizhamiyyah Cileungsi-
Bogor.
Tabel. 14
Nilai Rata-rata Sebelum dan Sesudah Diterapkannya Model
Pembelajaran Problem Based Learning
Dari keterangan tabel di atas dapat diketahui bahwa hasil belajar siswa
kelas VIII dapat ditingkatkan dengan menggunakan model pembelajaran Problem
Based Learning. Pada siklus I hasil rata-rata sebelumnya 5,04 sedangkan sesudah
6,44 , siklus II hasil sebelum 5,91 dan sesudah 7,46 , karena hasil belajar siswa
berangsur-angsur meningkat. Maka, penelitian dicukupkan pada siklus III dengan
hasil sesudah diterapkannya model pembelajaran Problem Based Learning 8,33
tes formatif yang diberikan setiap akhir siklus, dan tes submatif diberikan setiap
akhir pembelajaran berupa soal latihan pada LKS (Lembar Kerja Siswa). Tes ini
bertujuan untuk menganalisis peningkatan hasil belajar Fikih siswa pada setiap
pertemuan dari tiap siklus sebagai implikasi dari PTK. Sedangkan untuk
instrument non tes berupa lembar observasi dan wawancara yang ditujukan untuk
guru dan siswa.
D. Analisis Data
Tahap analisis dimulai dengan membaca keseluruhan data yang ada dari
berbagai sumber. Diantaranya sebagai berikut:
1. Tes Objektif
Hasil dari pre test dan post test subyek dianalisis dan terlihat
peningkatan hasil belajar yang menunjukkan bahwa model pembelajaran
PBL terbukti dapat meningkatkan efektivitas dan hasil belajar siswa.
2. Lembar Observasi
Pada setiap pelaksanaan tindakan, peneliti didampingi oleh guru
kolaborator. Lembar observasi digunakan untuk mengukur tingkat
efektivitas belajar siswa. Data tersebut dianalisis pada setiap siklus dan
lembar observasi untuk menilai kualitas guru untuk mendapatkan data
mengenai kesiapan dan pelaksanaan mengajar guru.
3. Wawancara
Wawancara dilakukan pertama kali pada saat pra penelitian dan
setelah dilakukannya tindakan pada akhir siklus. Wawancara dilakukan
terhadap guru bidang studi Fikih dan siswa.
Dari hasil wawancara saat pra penelitian diperoleh informasi bahwa
sebagian siswa cukup antusias dengan pelajaran Fikih, siswa masih takut
bertanya jika ada materi pembahasan yang belum dipahami, cara mengajar
73
G. Keterbatasan peneliti
Penulis menyadari penelitian ini belum sempurna, meskipun usaha yang
dilakukan peneliti telah maksimal, namun penelitian ini masih banyak
kekurangan. Kekurangan tersebut disebabkan kurang meratanya pembagian siswa
yang pintar dengan siswa yang kurang pintar dalam setiap kelompok. Sehingga
masih terdapat kelompok yang pasif dan kurang berpartisipasi dalam
pembelajaran.
BAB V
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis data dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa :
1. Model pembelajaran PBL terbukti dapat meningkatkan efektivitas belajar
siswa, hal ini dilihat dari nilai seluruh siswa yang melebihi KKM dan juga
nilai post test siklus III yang meningkat dibandingkan dengan post test siklus I
dan siklus II. Dilihat dari hal tersebut jelas bahwa pembelajaran dengan model
PBL dapat meningkatkan hasil belajar.
2. Pembelajaran dengan menggunakan model PBL berpengaruh positif dalam
mengembangkan kemampuan, pengetahuan, dan sikap siswa serta
merangsang dan meningkatkan kepedulian siswa dalam mengikuti kegiatan
belajar dengan efektif.
3. Berdasarkan hasil data dari uji coba pada siklus I, II dan III dapat disimpulkan
bahwa model pembelajaran Problem Based Learning terbukti efektif dapat
meningkatkan pemahaman dan hasil belajar siswa.
76
77
B. Saran
1. Sekolah hendaknya dapat menerapkan model pembelajaran Problem Based
Learning (PBL) karena model pembelajaran ini dapat meningkatkan
efektivitas dan hasil belajar siswa.
2. Guru bidang studi hendaknya menunjuk satu siswa secara acak dari salah satu
kelompoknya dalam mengerjakan hasil kerjanya di depan kelas, sehingga
lama-kelamaan siswa akan terbiasa mengerjakan hasil kerjanya di depan
kelas.
3. Siswa hendaknya lebih aktif lagi ketika sharing dengan kelompoknya dalam
memecahkan masalah.
4. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dipergunakan sebagai referensi untuk
melakukan penelitian sejenis dalam pembelajaran berbeda.
DAFTAR PUSTAKA
Ash-Shiddieqy, Hasbi, Pengantar Ilmu Fiqh, Jakarta: Bulan Bintang, Cet. 8, 1993
Koto, Alaidin, Ilmu Fiqh dan Ushul Fiqh, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2004.
Nata, Abuddin, Prespektif Islam tentang strategi Pembelajaran, Jakarta: Prenada
Media Group, 2009.
Purwanto, M. Ngalim, Psikologi Pendidikan, Bandung: Remaja Rosda Karya, 2000.
Riyanto, Yatim, Paradigma Baru pembelajaran, Jakarta: Kencana, 2009.
Sabri, Alisuf, Ilmu Pendidikan, Jakarta: CV pedoman Ilmu Jaya, Cet. 1, 1999.
-----------------, Psikologi Pendidikan, Jakarta: Pedoman Ilmu jaya, 2007.
Sanjaya, Wina, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Prenada Media Group, 2010.
Shihab, M. Quraish, Membumikan Al-Qur’an, Bandung: Mizan, Cet. 6, 1994.
Sjafei, Mohammad, Dasar-dasar Pendidikan, Jakarta: Centre For Strategic And
International Studies, Cet. 2, 1979.
Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta: PT. Rineka
Cipta, 2003
Sudjana, Nana dan Ibrahim, Penelitian dan Penelitian Pendidikan, Bandung: Sinar
Baru, Cet. 1, 1989.
Sudijono, Anas, Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta: Raja Grafindo Persada,
2005.
Sumiati dan Asra, Metode Pembelajaran, Bandung: CV Wacana Prima, 2009.
Suprijono, Agus, Cooperative Learning Teori dan aplikasi PAIKEM, Surabaya:
Pustaka Pelajar, 2009.
Trianto, Model – model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivisme, Jakarta:
Prestasi Pustaka, 2007.
Uhbiyati, Nur, Ilmu Pendidikan Islam (IPI), Bandung: CV, Pustaka setia 1997.
Zikri Neni Iska, Psikologi Pengantar Pemahaman Diri dan Lingkungan, Jakarta: Kizi
Brother’s, 2006.
Wahab, Abd. Khallaf, Kaidah-kaidah Hukum Islam, Terjemah, Bandung: Risalah,
Cet.2, 1985
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
SIKLUS I
Kelas/Semester : VIII/ I
B. Tujuan Pembelajaran :
Religius, jujur, santun, displin, bertanggung jawab, cinta ilmu, ingin tahu, percaya
diri, kerja keras dan peduli
E. Metode Pembelajaran :
1. LKS Fiqh
2. Spidol, whiteboard
3. Buku paket Fiqh
H. Penilaian
1. Teknik penilaian :
a. Tes unjuk kerja
2. Bentuk instrument :
a. Uraian singkat
b. Pertanyaan lisan
3. Soal/instrument : terlampir
Mengetahui,
SIKLUS II
Kelas/Semester : VIII/ I
B. Tujuan Pembelajaran :
Religius, jujur, santun, displin, bertanggung jawab, cinta ilmu, ingin tahu, percaya diri,
kerja keras dan peduli
D. Materi Pembelajaran : Zakat Fitrah dan Zakat Maal
E. Metode Pembelajaran :
1. LKS Fiqh
2. Spidol, whiteboard
3. Buku paket Fiqh
H. Penilaian
1. Teknik penilaian :
a. Tes unjuk kerja
2. Bentuk instrument :
a. Uraian singkat
b. Pertanyaan lisan
3. Soal/instrument : terlampir
Mengetahui,
SIKLUS III
Kelas/Semester : VIII/ I
B. Tujuan Pembelajaran :
Religius, jujur, santun, displin, bertanggung jawab, cinta ilmu, ingin tahu, percaya
diri, kerja keras dan peduli
D. Materi Pembelajaran : Zakat fitrah dan zakat maal
E. Metode Pembelajaran :
1. LKS Fiqh
2. Spidol, whiteboard
3. Buku paket Fiqh
H. Penilaian
1. Teknik penilaian :
a. Tes unjuk kerja
2. Bentuk instrument :
a. Uraian singkat
b. Pertanyaan lisan
3. Soal/instrument : terlampir
Mengetahui,
1. B
2. D
3. C
4. D
5. D
6. C
7. B
8. C
9. D
10. D
11. A
12. A
13. A
14. A
15. B
16. A
17. A
18. A
19. D
20. A
21. B
22. D
23. B
24. D
25. A
26. D
27. C
28. B
29. C
30. C
31. C
32. B
33. A
34. C
35. C
36. A
37. C
38. D
39. C
40. A
41. D
42. A
43. D
44. D
45. A
Lembar Kerja Siswa (LKS)
Siklus I
Tujuan :
Kelompok :
Nama : 1. …………….
2……………...
3………………
Fakir Miskin
Tujuan :
Kelompok :
Nama : 1. …………….
2……………...
3………………
3. Sebutkan 6 macam harta yang wajib dizakati, lengkap dengan besar nisabnya
dan haulnya serta besar zakat pada masing – masing harta! Kerjakan pada
table dibawah ini!
Tujuan :
Kelompok :
Nama : 1. …………….
2……………...
3………………
Jawab :
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
Jawab :
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
Jawab :
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
Lembar Kerja Siswa (LKS)
Siklus III
Tujuan :
Kelompok :
Nama : 1. …………….
2……………...
3………………
1. Pak Yana memiliki perusahaan furniture, pada tutup buku per Januari 2012
dengan keadaan meubel yang belum terjual 10 set dengan harga Rp. 40.000.000,
uang tunai Rp. 20.000.000, Piutang Rp. 2.000.000, Utang dan Pajak Rp.
2.000.000, berapakah besarnya zakat yang harus dikeluarkan oleh Pak Yana!
Jawab:
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
2. Sebutkan perbedaan zakat fitrah dan zakat maal!
Jawab:
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………....
3. Jelaskan akibat orang yang tidak mau mengeluarkan zakat!
Jawab:
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………....
4. Sebutkan hikmah diperintahkan zakat!
Jawab :
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………....
PEDOMAN WAWANCARA GURU
1. Apakah siswa memperhatikan materi yang Anda sampaikan saat belajar Fiqh?
2. Apakah upaya yang anda lakukan untuk mengatasi siswa yang tidak
memperhatikan materi yang anda sampaikan?
3. Apakah siswa aktif bertanya terhadap materi yang anda sampaikan?
4. Apakah selama ini siswa mengalami kesulitan belajar?
5. Bagaimana cara anda mengatasi kesulitan belajar yang dialami oleh siswa?
6. Apakah dalam setiap pembelajaran siswa menunjukkan keaktifan dan
kesenangannya pada pelajaran Fiqh?
7. Berapa persen siswa yang aktif dalam kelas?
8. Apakah siswa serimg mengeluh tentang pelajaran fikih?
9. Hal apa saja yang sering dikeluhkan oleh siswa?
10. Apa tanggapan anda terhadap keluhan tersebut?
11. Metode apa saja yang sering anda gunakan pada pembelajaran Fikih?
12. Apakah metode Problem Based Learning (PBL)mpernah bapak terapka pada
pembelajaran Fiqh?
PEDOMAN WAWANCARA SISWA
Responden : Siswa
Responden : Siswa
Peneliti : apakah siswa memperhatikan materi yang anda sampaikan saat belajar Fiqh?
Guru : ada yang memperhatiakan, ada juga yang tidak memperhatiakan terutama siswa
laki-laki. Siswa banyak yang tidak memperhatikan kalau pelajaran sudah berlangsung
lama.
Peneliti : apakah upaya yang anda lakukan untuk mengatasi siswa yang tidak
memperhatikan materi yang anda sampaikan?
Peneiliti : apakah siswa aktif bertanya terhadap materi yang anda sampaikan?
Guru : tidak, dalam setiap pertemuan hanya 2-3 orang siswa yang bertanya.
Peneliti: bagaimana cara anda mengatasi kesulitan belajar yang dialami oleh siswa?
Guru : membimbing siswa yang bertanya dan sering memberikan tugas rumah agar siswa
terbiasa mengerjakan soal.
Guru : kurang
Guru : materi yang tidak dipahaminya dan soal yang terlalu sulit.
Peneliti : metode apa saja yang sering anda gunakan saat pembelajaran Fiqh?
Peneliti : apakah anda pernah mencoba menerapkan model pembelajara problem based
learning?
S 2: biasa aja
S3: seru bu
Peneliti : apa yang menyebabkan kamu senang atau tidak senang dalam belajar Fiqh?
S5: karena saya tidak suka kalau ketemu soal-soal itungan, kalo Cuma hapalan baru saya
suka
S7: tergantung gurunya bu, kalo gurunya humoris dan bisa bikin ketawa jadi ga ngantuk
S8: kalo gurunya suaranya kencang dan semangat jadi siswanya ikut terbawa semangat
S9: tergantung gurunya juga bu, kalo gurunya bikin ngantuk, ngomongnya lama ya
ngantuk, tapi kalo gurunya seru dan bisa bikin siswanya untuk belajar ya jadi seru dan
asik, tapi kalo gurunya hanya teori-teori aja itu bikin ngantuk dan ga semangat.
Peneliti: apakah saat belajar Fiqh kamu dapat berkonsentrasi dengan baik?
S3: bisa konsen bisa gab u, kalo lagi ngantuk g bisa konsen
S5: bisa-bisa aja, kalo dijelasin berulang-ulang bisa ngerti, tap kalo berbeli-belit ga ngerti
Peneliti : bagaimana perasaan kamu bila mendapat nilai buruk pada pelajaran Fiqh?
S4: kalo saya dapat nilai buruk akan saya coba lagi dan usaha lagi untuk terus belajar
dapat nilai bagus
S3: ga papa bu, lebih baik jelek tapi hasil sendiri dari pada bagus tapi hasil nyontek
S6: saya pengennya dapat nilai bagus, apa lagi kalo banyak temen-temen yang nilainya
bagus
S7: sakit hati, apa lagi kalo ada yang nyontek tapi nilainya lebih besar, saya kecewa
banget
Peneliti: bagaimana sikap kamu saat mengerjakan soal Fiqh yang kamu anggap sulit?
S5: penting
Peneliti : pembelajaran seperti apa yang kamu inginkan dalam pembelajaran Fiqh?
S1: santai-santai aja, ga banyak teori, maunya yang membuat siswa aktif
Peneliti: pemebelajaran seperti apa yang lebih kamu sukai, ceramah, diskusi kelompok
atau yang lain? Mengapa?
S7: permaian, dan yang snatai-santai aja, bikin siswa-siswanya aktif, saya juga suka kalau
materinya dijelasin berulang-ulang jadi bikin paham
S8: kalo ceramah kebanyakan teori, jadi siswa ga paham, kalo diskusi pasti ada teman
yang g seriua belajar
KUTIPAN HASIL WAWANCARA
Guru : cocok, banyaj terlihat kemajuan dari siswa dalam belajar Fiqh
Peneliti: materi apa yang paling cocok diterapkan pada pembelajaran Fiqh dengan model
pembelajaran PBL?
Peneliti: apakah ada kemungkinan anda menerapkan model PBL ini dikelas yang anda
ajarkan?
Guru : mungkin
Peneliti : berdsarkan pengamatan yang anda lakukan apakah terdapat kemajuan dalam
belajar Fiqh siswa setelah dilakukan model pembelajaran PBL ini?
Guru : banyak
Peneliti: apa saja kemajuan yang ada pada siswa selama anda melakukan pengamatan?
Guru: siswa terlihat semangat dalam belajar, sebagian siswa aktif bertanya, perhatian
siswa dalam belajar semakin baik, dan siswa mengerjakan tugas dengan baik
Peneliti : bagaimana menurut anda tingkat perhatian siswa terhadap pelajaran Fiqh?
Peneliti : apakah ada keluhan dari siswa tentang model pembelajarn PBL ini?
Peneliti: apa saja kekurangan dan kelebihan pada penerapan meodel pembelajaran PBL
ini?
Peneliti : bagaimana solusi untuk mengatasi kekurangan yang ada pada tindakan ini?
Guru : sebaiknya peneliti tidak hanya membimbing siswa yang bertanya saja tapi kepada
seluruh siswa.
KUTIPAN HASIL WAWANCARA
Peneliti : apakah kamu menyukai pembelajaran Fiqh dengan menggunakan model PBL
ini? Mengapa?
S3: iya
S6: iya
Peneliti : apa yang kamu rasakan saat belajar Fiqh dengan menggunakan model PBl?
S5: seneng
Peneliti : metode manakah yang kamu sukai, pembelajaran seperti biasa atau model
pembelajaran Problem Based Learning (PBL)?
S4: PBL
S6: PBL
S9: PBL
Peneliti: perbedaan apa yang kamu rasakan setelah belajar fiqh dengan menggunakan
model pembelajaran Problem Based Learning (PBL)?
Peneliti : adakah kemajuan yang kamu rasakan setelah belajar dengan menggunakan
model PBL ini?
S4: ada
S6: ada
S7: ada
Peneliti : apakah kamu menjadi lebih sulit memahami pelajaran dengan menggunakan
model PBL ini?
S3: tidak
S6: tidak
S8: tidak
S2: iya
S4: kadang-kadang
Peneliti: apakah kamu aktif dalam menjawab masalah yang terdapat di LKS?
S3: iya
S5: iya
S8: iya
Peneliti : apakah model PBL ini memotivasi kamu untuk lebih mempelajari Fiqh?
S3: iya
S4:iya
S5: iya
Peneliti : menurut kamu apakah model pembelajaran Problem based Learning dapat
meningkatkan aktivitas belajar kamu?
S4: iya
S8: iya
S5: iya
Foto-foto Kegiatan Pembelajaran
DAFTAR HADIR SISWA DALAM KEGIATAN PEMBELAJARAN
MTs. AN-NIZHAMIYYAH CILEUNGSI
Nama
Nim
Jurusan
Judul Skripsi
BAB II
BAB III
Lembar Observasi Guru Pada KBM
Tujuan : Sebagai evaluasi terhadap guru dalam proses pembelajaran Fiqh dengan
menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL)
Petunjuk : Beri tanda cheklis (√) pada kolom yang sesuai menurut anda!
Penilaian
No. Aspek yang dinilai Komentar
1 2 3 4
1 Merumuskan tujuan pembelajaran
2 Memilih metode yang tepat
3 Memilih media yang tepat
4 Menyusun alat evaluasi/penilaian
5 Membuka pelajaran
6 Memotivasi siswa
7 Menjelaskan materi
8 Penguasaan materi
9 Menuntun siswa dalam mengerjakan
LKS
10 Penguasaan kelas
11 Penggunaan model pembelajaran PBL:
a. Membuat masalah pada LKS
b. Membentuk siswa kedalam
kelompok
c. Mengarahkan siswa dalam
diskusi kelompok
d. Mengarahkan siswa agar dapat
memecahkan masalah pada
LKS
12 Menutup oengajaran
Jumlah
Skor
total
Saran – saran : ……………………………………………….............................................
…………………………………………………………………………….
....................................................................................................................
1. Kurang
2. Cukup
3. Baik
4. Sangat baik
Pengamat
Guru Kolaborator
!
Kepada Yth.
Nama :ISMAWATI
NIM : 10801 1000097
Atas perhatian dan kerja sama Saudara, kami ucapkan terima kasih.
a.n. Dekan
Kai ikan Agama Islam
lln, .Ag
9680307 r99803 I 002
Tembusan:
1.Dekan FITK
2.Pembantu Dekan Bidang Akademik
3.Mahasiswa yang bersangkutan
YAYASAN PERGURUAN ISL/UI AN.NIZIIAMTTYAH
MADRASAH TSANAWIYAH AN-NIZHAMIWAH CILETJNGSI
TERAKREDITASI B
NSM : L2L.2.}2.O1.OO6O NPSN z 2023O773
SK. KAI{WIt DEPAG PROP JAWA BARAT I{OMOR : B/Kw.10.4/MTS./O3IO4OI2AO6
Akte lYotarls : No. 22 Tanggal : 23 Januart 1964
Sekretariat : Jl. Pahlawan No. 8 Cileungsi-Bogor Kode Pos 16820 Telp. 1021) 823 4475
Yang bertanda tangan dibawah ini, Kepala Madrasah Tsanawiyah An-Nizhamiyyah Cileungsi,
sesuai dengan surat permohonan izin penelitian dari FITK UIN Jakaria dengan Nomor:
Un. 0 1 /F. l/KM .01.3 I l2g 6 I 2012 Menerangkan dengan sesungguhnya, bahwa :
Nama : ISMAWATI
Tempat, tgl,lahir : Bogor, 12 Maret 1989
NIM : 108011000097
Program Pendidikan : Sl
Jurusan : Pendidikan Agama Islam (PAD
Semester ; IX (sembilan)
Sejak tanggal 01 September 2012 sampai dengan 30 Oktober 2012 telah melaksanakan'tugas
Penelitian dalam rangka penulisan skripsi yang berjudul " EFEKTIVITAS PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN FIQIH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING
LJNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA" pada Jurusan Pendidikan Agama Islam
(PAD Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta.
Demikian surat keterangan ini dibuat, untuk dipergunakan oleh yang bersangkutan sebagaimana
mestinya.
,, lr'f
ii ., I.r ,,
1.,. (\,/.q !., f_
ii r"r'r'.'..1 '-.".. - Yto':
1....._-".\fq,(i:
ili..:.r.,r,'lr l' t' /t".,Y
ii,'i..,', l.:i'.:tlr r,lt':l\
i :/
t1
i' W
yi
\i'i::;:_*_-rlr.*;,'
Mafrasafr (sanawiyafr (*{.ts)fln-Sfa6mt$JartAbargsi
PERANGKAT PEMBELAJARAN
STAI{DAB KOTPETEiIS| IULUSAII (8KL}, STAilnAR
KOTPETEITST (sK)
9Alr KOlrPETErfSf DASaR (KD)
A. Latar Belakang
Dengan munculnya berbagai perubahan yang sangat cepat pada hampir semua
aspek dan perkembangan paradigma baru dalam kehidupan berbangsa, bernegara,
dan bermasyarakat, maka perlu dikembangkan kurikulum Fikih Madrasah
Tsanawiyah (MTs) secara nasional, yaitu kurikulum yang ditandai dengan ciri-ciri ,
antara lain :
1. Lebih menitikberatkan pencapaian target kompetensi (attainmenf fargefg dari
pada penguasaan materi;
2. Lebih mengakomodasikan keragaman kebutuhan dan sumber daya
pendidikan yang tersedia;
3. Memberikan kebebasan yang lebih luas kepada pelaksana pendidikan di
lapangan untuk mengembangkan dan melaksanakan program pembelajaran
sesuai dengan kebutuhan.
E. TUJUAN
Pembelajaran Fikih di Madrasah Tsanawiyah bertujuan untuk membekali
peserta didik agar dapat: (1) mengetahui dan memahami pokok-pokok hukum lslam
dalam mengatur ketentuan dan tata cara menjalankan hubunrgan manusia dengan
Allah yang diatur dalam Fikih ibadah dan hubungan manusia dengan sesama yang
diatur dalam Fikih muammalah. (2) Melaksanakan dan mengamalkan ketentuan
hukum lslam dengan benar dalam melaksanakan ibaflah kepada kepada Allah dan
ibadah sosial. Pengalaman tersebut diharapkan menumbuhkan ketaatan
menjalankan hukum lslam, disiplin dan tanggung jawab sosial yang tinggi dalam
kehidupan pribadi maupun sosial.
C. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup Fikih di Madrasah Tsanawiyah meliputi ketentuan pengaturan
hukum lslam dalam menjaga keserasian, keselarasan, dan keseimbangan antara
hubungan manusia dengan Allah Swt dan hubungan manusia dengan sesama
manusia. Adapun ruang lingkup mata pelajaran Fikih di Madrasah Tsanawiyah
meliputi :
a. Aspek Fikih lbadah melipuiti : ketentuan dan tatacara thaharah, shalat fardlu,
shalat sunnah, dan shalat dalam keadaan dlorurat, sujud, adzan dan iqomah,
berdzikir dan berdo'a setelah shalat puasa, zakat, hajf dan urnrah, qurban
dan aqiqah, makanan, perawatan jenazah dan ziarah kubur)
b. Aspek Fikih Muamalah melipuiti : ketentuan dan hukum jual beli, qiradh;.
riba, piniam meminiam, utang piutang, gadaidan borg serta upah '
D. SKL
Memahami ketentuan hukum lsldm yang berkaitan dengan ibadah mahdloh dan
muammalah serta dapat mempraktekkan dengan benar dalam kehidupan sehari-
hari
SKI-SK-KO *Lat a <Pe fai aran Fiqi fr %ts frn-I(a fiaffiiyy afr. A {euns si
% adras afr {s anaw\ afr ( totts) An-t liz framiyy afi eikungsi
1. FIKIH
SKL-SK-K(D It'Lata tPefai aran Eiqifi *{.(s An-T,liz framiyy afi Afwnn si
%.adrasafi. ts anaw$ dfi ( tut(t) -n"-tfiz franriyy afr Cifeungsi
3.4
Mendemonstrasikan ketentuan tata
cara pelaksanaan pinjam meminjam,
utang piutang, gadaidan Dorg serta
pemberian upah
4. Melaksanakan tiatacara 4.1 Menjelaskan rketentuan tentang
peratvatan jenazah dan ziarah pengurusan jenazah, takziyah dan
kubur ziarah kubur
4.2 Menjelaskan ketentuan-ketentuan harta
si mayat (waris)
4.3 Mempraktikkan tiatacara pengurusan
jenazah
F. Arah Pengembangan
Standar kompetensi dan kompetensi dasar menjadi arah dan landasan untuk
mengembangkan materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian
kompetensi untuk penilaian. Dalam merancang kegiatan pembelajaran dan penilaian
perlu memperhatikan Standar Proses dan Standar Penilaian.
A. IDENTITAS PRIBADI
Nama : ISMAWATI
Tempat Tanggal Lahir : Bogor, 12 Maret 1989
Agama : Islam
Bangsa : Indonesia
Alamat : Kp. Cibeureum Rt 02/05 Cileungsi Kidul Bogor
16820
B. KETERANGAN KELUARGA
Nama Ayah : Acep Suhendar
Nama Ibu : Nyai saeni
Nama Kakak : Rusdiana, SE
C. RIWAYAT PENDIDIKAN
1. Tamatan SDN Cibeureum, Bogor lulusan tahun 2001
2. Tamatan Mts Al – Furqan, Bogor lulusan tahun 2004
3. Tamatan MA. An – Nizhamiyyah, Bogor lulusan tahun 2007
4. Lulusan S1 Pendidikan Agama Islam Universitas UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, th 2013
C. RIWAYAT PEKERJAAN
1. Pelatih Pramuka tahun 2007- sekarang
2. Magang selama 4 bulan di MTs Al-Ihsan Pamulang tahun 2012.
3. Guru Pendidikan Agama Islam di SDN. Cibeureum tahun 2013