Anda di halaman 1dari 4

Terdapat beberapa sifat penting yang dapat digunakan untuk mencari transformasi

Laplace untuk beberapa fungsi yang rumit.

SIFAT 7.1.1 (Sifat Linear)


Untuk sembarang konstanta k1 dan k2 dipunyai
ℒ{k1 f1(x) + k2 f2(x)} = k1 ℒ { f1(x)} + k2 ℒ { f2(x)}
CONTOH 7.1.2
Tentukan transformasi Laplace untuk 𝑓(𝑥) = 𝑎𝑥 + 𝑏.
Penyelesaian:
Berdasarkan sifar linear , dipunyai
ℒ{𝑎𝑥 + 𝑏} = 𝑎 ℒ{𝑥} + 𝑏ℒ{1}
Menggunakan contoh 7.1.1 bagian (a) dan (b), diperoleh
1 1 𝑎+𝑏𝑠
ℒ { ax + b } = a𝑠2 + b𝑠2 = , s >0
𝑠2

SIFAT 7.1.2 (Transformasi Laplace untuk derivatif)


Diambil f(x) adalah kontinu untuk x ≥ 0 dan tingkat eksponensial 𝑒 𝑎𝑥 . Diambil
f’(x) adalah kontinu sepotong-sepotong pada sembarang berhingga subinterval
untuk x ≥ 0, maka ℒ { f’(x)} ada untuk s > a dan ℒ { 𝑓 ′ (x)} = s ℒ { f(x)}  f(0).
Pada kenyataannya, rumus (7.2) didasari oleh integral parsial:
∞ ∞
ℒ { 𝑓 ′ (x)} = ∫0 𝑒 −𝑠𝑥 𝑓 ′ (x)𝑑𝑥 = ∫0 𝑒 −𝑠𝑥 d(f(x))

= 𝑒 −𝑠𝑥 d(f(x))| 𝑥=∞
𝑥=0. + 𝑠 ∫0 𝑒
−𝑠𝑥
𝑓(𝑥)𝑑𝑥

= f(0) + s ℒ { f(x) }.
Tiga contoh berikut ini menggunakan rumus (7.2) untuk menurunkan transformasi
Laplace bagi beberapa fungsi sederhana, tetapi ditegaskan bahwa ini bukan cara
yang biasa untuk mencari transformasi Laplace dan dilakukan di sini hanya untuk
ilustrasi.

CONTOH 7.1.3
Tentukan transformasi Laplace untuk f(x) = x2.
Penyelesaian:
Secara mudah dapat dicari ℒ { x2 } secara langsung menggunakan definisi.
Alternatifnya, untuk ilustrasi, diaplikasikan rumus (7.2) untuk f(x) = x2dan
diperoleh
2ℒ{𝑥} = 𝑠 ℒ {𝑥 2 } − 0 , s > 0
1
Karena ℒ {x} = 𝑠2 berdasarkan Contoh7.1.1 (b), maka diperoleh
2
ℒ {x2} = ,s>0
𝑠3

CONTOH 7.1.4 ( Polinomila tingkat tinggi)


Tunjukkan bahwa untuk sembarang bilangan bulat positif n,
𝑛!
ℒ {xn} = 𝑛+1 , s > 0

Penyelesaian:
Berdasarkan Contoh 7.1.1 (b), diketahui bahwa (7.3) benar untuk n = k(k =
sembarang bilangan bulat positif). Selanjutnya diaplikasikan (7.2) untuk f(x) =
xk+1dan diperoleh
ℒ{(𝑘 + 1)𝑥 𝑘 = 𝑠 ℒ {𝑥 𝑘+1 } − 0 , s > 0
Karena itu, diperoleh
𝑘+1 𝑘+1 𝑘! 𝑘+1!
ℒ{(𝑥 𝑘+1 } = ℒ {𝑥 𝑘 } = , 𝑠𝑘+1 = 𝑠𝑘+2
𝑠 𝑠

Jadi, (7.3) benar untuk n = k +1.

CONTOH 7.1.5
Tentukan transformasi Laplace untuk,
f(x) = eax
Penyelesaian:
Diaplikasikan (7.2) untuk f (x) = eax, dipunyai
a ℒ {𝑒 𝑎𝑥 } = 𝑠 ℒ {𝑒 𝑎𝑥 } − 𝑒 0 , s > a
selanjutnya diselesiakan untuk ℒ{𝑒 𝑎𝑥 }, diperoleh
1
ℒ {eax}= 𝑠−𝑎, s >a.
Pada kenyataannya, rumus (7.2) dapat digeneralisasikan dan dialplikasikan ke
sembarang derivatif tingkat tinggi dan ini adalah kunci yang paling penting yang
memungkinkn untuk mengubah beberapa persamaan diferensial ke persamaan
aljabar.

SIFAT 7.1.3 (Transformasi Laplace untuk derivatif tingkat tinggi)


Dengan mengaplikasikan (7.2) secara berulang, dapat dihitung transformasi
Laplace untuk derivatif tingkat tinggi . sebagai contoh,
ℒ{𝑓′′(𝑥)} = 𝑠 ℒ{𝑓′(𝑥)} − 𝑓 ′ (0)
= 𝑠 [𝑠ℒ{𝑓(𝑥)} − 𝑓(0)] − 𝑓 ′ (0)
Yang mengakibatkan
ℒ{𝑓′′(𝑥)} = 𝑠 2 ℒ {𝑓(𝑥)} − 𝑠𝑓(0) − 𝑓 ′ (0).
Secara umum, dipunyai
ℒ{𝑓 (𝑛) (𝑥)} = 𝑠 𝑛 ℒ{𝑓(𝑥)} − 𝑠 𝑛−1 𝑓(0) − 𝑠 𝑛−2 𝑓 ′ (0) − ⋯ − 𝑠𝑓 (𝑛−2) (0) −
𝑓 (𝑛−1) (0).
Seperti yang disebutkan sebelumnya, rumus (7.5) memperbolehkan untuk
menyelesaikan persamaan diferensial tingkat tinggi.
Dalam prakteknya, digunakan suatu tabel transformasi untuk menemukan
transformasi Laplace dari suatu fungsi yang diberikan. Suattu tabel singkat dari
jenis tersebut diberikan pada akhir bab ini (yaitu tabel 7.1).

CONTOH 7.1.6
Tentukan transformasi Laplace untuk,
f (x) = xcosh(3x).
Penyelesaian:
Fungsi tersebut tidak ada dalam tabel transformasi Laplace. Meskipun begitu,
dapat digunakan no 21 dalam tabel 7.1 untuk mengitung transformasinya. Disi
diambil n =1.
F (s) = ℒ {xf(x)} = F’(s), dengan f(x) = cosh (3x).
Jadi, selanjutnya diperoleh
𝑠 𝑠2 +9
F(s) = 𝑠2 −9, F’(s) = (𝑠2 −9)2.

Karena itu diperoleh


𝑠2 +9
F(s) = (𝑠2 −9)2 .

Anda mungkin juga menyukai