Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

2.1 Latar Belakang

Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah profesi bagi pegawai negeri


dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja pada instansi pemerintah.
Sebagai bentuk implementasi reformasi kepegawaian untuk mewujudkan
Aparatur Sipil Negara yang akuntabel dan berorientasi pada pelayanan
publik serta selalu mengedepankan kepentingan negara dan masyarakat,
diperlukan PNS yang profesional, bebas dari intervensi politik, bersih dari
praktik korupsi, kolusi dan nepotisme, mampu menyelenggarakan
pelayanan publik bagi masyarakat dan mampu menjalankan peran sebagai
perekat persatuan dan kesatuan bangsa berdasarkan Pancasila dan UUD
1945.
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
Negara (ASN) pada Pasal 63 ayat (3) dan ayat (4), mengamanatkan
Instansi/Pemerintah untuk wajib memberikan Pelatihan dan Pendidikan
Terintegrasi bagi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) selama 1 (satu)
tahun masa percobaan, dengan mengedepankan penguatan nilai-nilai dan
pembangunan karakter dalam mencetak PNS. Diklat terintegrasi
dimaksudkan untuk membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan
motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul
dan bertanggungjawab, dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi
bidang. Sehingga diperlukan sebuah penyelenggaraan Pelatihan yang
Inovatif dan Terintegrasi, yaitu penyelenggaraan Pelatihan yang
memadukan pembelajaran klasikal dan non-klasikal di tempat Pelatihan
dan ditempat kerja agar peserta mampu menginternalisasikan, menerapkan
dan mengaktualisasikan, serta membuatnya menjadi suatu kebiasaan
(habituasi) yang positif, dan merasakan manfaatnya, sehingga diharapkan
akan memiliki karakter PNS yang profesional.
Undang Undang Nomor 36 Tahun2009 tentang Kesehatan menyebutkan
tujuan perbaikan Gizi adalah untuk meningkatkan mutu gizi perorangan dan
masyarakat. Mutu gizi akan tercapai antara lain melalui penyediaan pelayanan
kesehatan bermutu dan professional disemua institusi pelayanan kesehatan. Salah
satu pelayanan kesehatan yang penting adalah pelayanan gizi gizi di Puskesmas.,
baik dipuskesmas rawat inap maupun puskesmas rawat inap.
Puskesmas sebagai salah satu pelyanan kesehatan masyarakat mempunyai
tugas pokok memberikan pembinaan kesehatan masyarakat dan pelayanan
kesehatan dasar.Tenaga kesehatan merupakan fungsi utama di bidang kesehatan
yang merupakan profesi sebagai pelayan kesehatan masyarakat yang langsung
terjun untuk membantu masyarakat
Pelayanan di Puskesmas terdiri dari kegiatan pelayanan gizi didalam
gedung dan di luar gedung. Pelayanan gizi di dalam gedung umumnya bersifat
individual, dapat berupa pelayanan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitative.
Kegiatan didalam gedung juga meliputi perencanaan program pelayanan gizi yang
akan dilakukan diluar gedung. Sedangkan pelayanan gizi diluar gedung umumnya
pelayanan pelaksanaan pelayanan gizi pada kelompok dan masyarakat dalam
promotif dan preventif. Dalam pelaksanaan pelayanan gizi di puskesmas,
diperlukan pelayanan yang bermutu sehingga pelaksanaan pelayanan gizi di
puskesmas, diperlukan pelayanan yang bermutu sehingga dapat menghasilkan
status gizi yang optimal dan memperceoat proses penyembuhan pasien. Pelayanan
gizi yang bermutu dapat diwujudkan apabila tersedia acuan untuk melaksanakan
pelayanan gizi yang bermutu sesuai dengan pilar dalam Pedoman Gizi Seimbang.
.

Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan diatas, maka penulis


tertarik untuk meneliti mengenai “ Masih Kurangnya Pelayanan Gizi di
Wilayah Kerja Puskesmas Pulau Pandan Kecamatan Limun’.

2.2 Identifikasi Isu

2
Berdasarkan analisis pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Ahli Gizi, dapat
di indentifikasi permasalahan atau isu sebagai berikut :
1. Kurangnya minat Masyarakat untuk datang keposyandu wilayah kerja
puskesmas Pulau Pandan
2. Rendahnya pemahaman ibu tentang pemberian Asi Eksklusif pada bayi umur 0-6
bulan di wilayah kerja Puskesmas Pulau Pandan
3. Masih rendahnya pelayanan gizi di wilayah kerja puskesmas Pulau
Pandan

2.3 Penetapan Isu


Berdasarkan beberapa isu yang telah dijelaskan pada bagian sebelumnya,
maka perlu ditentukan isu utama atau isu pokok yang ada pada Puskesmas Pulau
Pandan agar segera ditemukan pemecahan isu. Dalam hal penentuan isu utama
tersebut, penulis melakukan perumusan isu menggunakan analisis APKL.
Tabel 1.1. Analisis APKL (Aktual, Problematik, Kekhalayakan, Layak)

Aspek Penilaian Jumla


No Issu/Problem A P K L
h Nilai
1. Kurangnya minat Masyarakat untuk √ √ - √ 3
datang keposyandu wilayah kerja
puskesmas Pulau Pandan
2. Rendahnya pemahaman ibu tentang √ √ - √ 3
pemberian Asi Eksklusif pada bayi
umur 0-6 bulan di wilayah kerja
Puskesmas Pulau Pandan
3. Masih Kurangnya Pelayanan √ √ √ √ 4
Gizi di Wilayah Kerja
Puskesmas Pulau Pandan
Kecamatan Limun.

Dari hasil analisis isu menggunakan metode APKL di atas maka dapat
ditetapkan “Peningkatan Pelayanan Gizi di Wilayah Kerja Puskesmas Pulau
Pandan Kecamatan Limun” sebagai isu utama.

3
2.4 Rencana Kegiatan
Dalam upaya untuk Peningkatan Pelayanan Gizi di Wilayah Kerja
Puskesmas Pulau Pandan Kecamatan Limun, akan dilaksanakan melalui kegiatan-
kegiatan sebagai berikut:
1. Konsultasi dengan Mentor
2. Membuat Leaflet
3. Sosialisasi tentang Stunting
4. Pemantauan Kesehatan Balita
5. Pemberian PMT bumil KEK
6. Konseling Gizi

BAB II
DESKRIPSI LOKUS

2.1 Gambaran Umum


2.1.1 Deskripsi wilayah/Gambaran umum instansi

4
Puskesmas Pulau Pandan adalah Unit Pelayanan Teknis Dinas Kesehatan
Kabupaten Sarolangun yang bertanggung jawab terhadap pembangunan kesehatan
diwilayah kerjanya. Puskesmas Pulau Pandan berperan menyelenggarakan upaya
kesehatan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat
bagi setiap masyarakat agar memperoleh derajat kesehatan yang optimal melalui
Upaya Kesehatan Masyarakat Essensial (UKM-Essensial), Upaya Kesehatan
Masyarakat Pengembangan (UKM-Pengembangan) dan Upaya Kesehatan
Perorangan (UKP). Dengan demikian Puskesmas berfungsi sebagai penggerak
pembangunan berwawasan kesehatan, pusat pemberdayaan keluarga dan
masyarakat serta pusat pelayanan kesehatan strata pertama.
Puskesmas Pulau Pandan secara Monografis terletak di ketinggian wilayah
Kecamatan dari permukaaan laut : 52 mdpl, Kecamatan Limun dengan luas
wilayah keseluruhan 804 km2, Kabupaten Sarolangun berdiri sejak tahun 1992
pada saat bergabung dengan Kabupaten Sarolangun Bangko, yang mempunyai
luas wilayah 474,8 km2 berjarak + 20 km dari Ibukota Kabupaten Sarolangun
dengan waktu tempuh + 30 menit menggunakan kendaraan roda empat.
Berdasarkan hasil Susenas 2018, jumlah penduduk di wilayah Puskesmas Pulau
Pandan adalah 13.143 Jiwa
Wilayah Kerja Puskesmas Pulau Pandan meliputi Sepuluh desa terdiri dari :
1. Desa Pulau Pandan
2. Desa Muara Limun
3. Desa Temenggung
4. Desa Mounti
5. Desa Muara Mensao
6. Desa Ranggo
7. Desa Demang
8. Desa Panca Karya
9. Desa Tanjung Raden
10. Desa Suka Damai

2.1.2 Motto, Visi, Misi dan Tata Nilai Puskesmas Pulau Pandan

5
a. Moto Puskesmas : Melayani Setulus Hati (MELATI)
b. Visi
Memberikan Pelayanan Kesehatan Yang Profesional dan Bermutu
c. Misi
 Meningkatkan Tata Kelola Puskesmas yang baik melalui
Perbaikan Manajemen yang Efektif dan Efisien.
 Meningkatkan Mutu Pelayanan Kesehatan sesuai standar.
 Meningkatkan Kerjasama Lintas Program dan Lintas Sektor.
d. Tata Nilai :
P : Profesional
A : Amanah Kepala Puskesmas
N : Nyata Musmulyadi, SKM
D : Disiplin
A : Adil Kasubag TU
N : Nyaman Yuli Sunarso

B. BOK B. B. BPJS
M. Rozi Pengeluaran M. Lutfi
M. Rozi

UKM. Pemberdayaan Pengendalian UKP. Rawat


UKP. Rawat Jalan
Penyakit Inap
Rita H, S. Kep

Poli Umum
Promkes P2 Keperawatan
Dr. Annisa Shofin
Satya D.A, S. Kep, Sukamto, Am. Kep Radiah, Am.Kep
Ners

Gizi Imunisasi Poli Gigi UGD


Rita H, S. Kep Subhan Drg. Hendri N Tri Widiastuti,Am
Kep

KIA/KB Laboratorium Ambulance


2.1.3 Struktur organisas Gizi
Saudah
Nursanti Rita H, S. Kep M. Rozi

Loket
Kesling Jiwa M. Asmi
Damsir Fenti R, Am. Kep

KIA/KB
Nursanti, Am.Keb

Gizi
Rita H, S. Kep

Pusling
Fenti R, Am. Kep
6
Apotik
Emelia Guspiani
2.1.4 Tugas Pokok dan Fungsi
a. Umum

1. Kepala Puskesmas : 1. Melaksanakan fungsi-fungsi manajemen,


bimbingan dan supervisi.
2. Sebagai penggerak pembangunan kesehatan di
tingkat kecamatan.
3. Mengkoordinir dan bertanggung jawab terhadap
semua kegiatan di puskesmas.
4. Melakukan pengawasan melekat bagi seluruh
pelaksanaan kegiatan program dan pengelolaan
keuangan.
5. Mengadakan koordinasi dengan Camat dan Lintas
Sektoral dalam upaya pembangunan kesehatan di

7
wilayah kerja.
6. Menjalin kemitraan dengan berbagai pihak dan
masyarakat dalam rangka peningkatan derajat
kesehatan masyarakat.
7. Menyususn perencanaan kegiatan Puskesmas
dengan dibantu oleh staf Puskesmas.
8. Memonitor dan mengevaluasi kegiatan Puskesmas.
9. Melaporkan hasil kegiatan program ke Dinas
Kesehatan Kota, baik berupa laporan rutin maupun
khusus.
10. Membina petugas dalam meningkatkan mutu
pelayanan.

2 Kasubag Tata 1. Merencanakan dan mengevaluasi kegiatan di unit


Usaha TU.
2. Mengkoordinir dan berperan aktif terhadap
kegiatan di unitTU.
3. Menggantikan tugas Kepala Puskesmas bila
KepalaPuskesmas berhalangan hadir.
4. Menyelenggarakan rapat di tingkat puskesmas.
5. Mengelola kotak saran/masukan dari pengguna
pelayanan puskesmas.

3 Umum 1. Membuat laporan kepegawaian (Absensi,


&Kepegawaian DUK,lap.triwulan, tahunan ,dsb.)
2. Mengetik SKP yang sudah di isi nilai oleh
AtasanLangsung.
3. Mendata dan mengarsipkan file pegawai.
4. Mengusulkan cuti dan kenaikan pangkat.
5. Mengusulkan tunjangan pegawai (Penyesuaian
Fungsional,Baju, dan lain-lain)
6. Merekap Absensi ( Ijin, Cuti, Sakit )
7. Membuat perencanaan untuk pengembangan
kualitas SDMstaf puskesmas.
8. Menyusun daftar pembagian tugas untuk staf
puskesmasdengan persetujuan kepala puskesmas.
9. Rigistrasi Surat Masuk dan Keluar.
10. Melanjutkan disposisi Pimpinan.
11. Membuat konsep surat.
12. Mengkoordinir kegiatan petugas bagianpengiriman
semualaporan puskesmas.
13. Mengkoordinir kegiatan petugas bagian perbaikan
saranapuskesmas.
14. Mengarsipkan surat.
15. Melakukan kegiatan yang bersifat umum.

8
UNIT PELAYANAN (UPAYA KESEHATAN PERORANGAN)

1 Poliklinik Umum 1. Melaksanakan pelayanan kesehatan bagi pasien


umum di Puskesmas
2. Menentukan pemeriksaan dan tindakan penunjang
3. Melaksanakan rujukan
4. Memberikan surat keteranga Sakit dan Keterangan
Sehat..
5. Bertanggung jawab atas pemeliharaan alat medis
dan non medis di Poliklinik Umum.
6. Perencanaan, pencatatan dan pelaporan pelayanan.
2 Klinik Lansia 1. Melaksanakan pelayanan kesehatan pada lansia
2. Menentukan pemeriksaan dan tindakan penunjang
diagnosa pada pasien lansia
3. Bertanggung jawab pemeliharaan alat medis dan
non medis pada klinik Lansia
4. Perencanaan, pencatatan dan pelaporan

PROGRAM PUSKESMAS (UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT)

1. Promosi Kesehatan 1. Melaksanakan kegiatan promosi kesehatan meliputi


:
a. Penyuluhan kesehatan
b. Pembinaan PHBS
2. Membuat pencatatan dan Pelaporan kegiatan
Promosi Kesehatan
3. Menyusun perencanaan UKM Promosi Kesehatan
4. Pencatatan dan Pelaporan Kegiatan Promosi
Kesehatan

Tugas Pokok :
Melaksanakan kegiatan pelayanan gizi, konsultasi,
perencanaan kebutuhan serta penyusunan indeks bahan makanan
sesuai aturan yang berlaku.
Fungsi :
1. Melakukan pelayanan gizi,
2. Melatih kader gizi,
3. Menerima konsultasi di bidang gizi,
4. Melakukan komunikasi, edukasi dan informasi gizi,
5. Pembinaan ASI Eksklusif,

9
6. Pendistribusian Tablet Tambah Darah,
7. Penyuluhan,
8. Pendistribusian makanan tambahan Bumil dan Balita,
9. Pemantauan status gizi (PSG)

10
2.2 Deskripsi Khusus
2.2.1 Program dan Kegiatan
Dalam menjalankan fungsinya, Puskesmas Pulau Pandan mempunyai
program dan kegiatan yang dijalankan untuk memenuhi fungsi – fungsinya.
Berdasarkan apa yang tertuang dalam rencana kerja kegiatan Puskesmas dan Plan
on Action (POA) dalam menjalankan Pelayanan Puskesmas.

2.2.2 Role Model


Role model atau panutan penulis adalah:
Nama : Musmulyadi,SKM
Jabatan : Kepala Puskesmas Pulau Pandan

Selama peserta bertugas di Puskesmas Pulau Pandan, peserta menetapkan


Role Model kepada Bapak Musmulyadi,SKM sebagai Kepala Puskemas Pulau
Pandan
Program dan langkah dalam menjalankan tugas dan fungsinya secara
efisien dan efektif yang dilakukan atau diterapkan oleh Mentor sangat
memberikan contoh dan panutan yang baik. Dengan selalu memberikan contoh
melaksanakan apel pagi dan sore tepat waktu .Selain itu, Kepala Puskemas juga
memiliki sikap tegas namun ramah terhadap bawahan atau para pegawai yang ada
di Puskesmas Pulau Pandan.
Alasan penulis menetapkan Kepala Puskemas sebagai Role Model
dikarenakan peserta melihat dan memperhatikan cara kerja sehari-hari beliau
yang mengemban tugas dan jabatan sangat disiplin dan sangat menerapkan prinsip
disiplin dan mampu memberikan contoh dan teladan yang baik bukan hanya
memerintahkan tapi beliau juga memberi contoh.

Anda mungkin juga menyukai