Pemeliharaan Distributor Valve Pada Air
Pemeliharaan Distributor Valve Pada Air
5353154938
FAKULTAS TEKNIK
2018
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) UPT. BALAI YASA
MANGGARAI
Sanjaya Budi
1
LEMBAR PENGESAHAN
Dosen Penguji
…………………. ..…………......
….………………. .……………...
Mengetahui,
2
PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING
Laporan Praktek Kerja Lapangan dengen judul :
Dosen Pembimbing
3
KATA PENGANTAR
Puji serta syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT untuk segala
rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan praktek kerja
lapangan di Balai Yasa PT. KAI Manggarai sehingga dapat menyelesaikan laporan
praktek kerja lapangan yang berjudul “Pemeliharaan Distributor Valve pada Air
Brake System Kereta Api”
Penulis telah menyelesaikan praktek kerja lapangan di PT. KAI Balai Yasa
Manggarai ini selama 1 bulan (01 Maret – 30 Maret 2018) yang merupakan salah satu
syarat yang harus dipenuhi untuk menyelesaikan Program Studi DIII pada Jurusan
Teknologi Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Jakarta.
1. Bapak Drs. Sugeng Priyatno,M.Sc., selaku Ketua Prodi D3 Teknologi Mesin FT-
UNJ dan selaku Koordinator PKL Jurusan Teknologi Mesin FT-UNJ.
2. Bapak Drs. Syaripuddin, M.Pd. selaku Dosen Pembimbing.
3. Bapak Budi, selaku Manager Departement PE ( Production Engineering ) Di
Balai Yasa PT. KAI Manggarai.
4. Orang tua serta anggota keluarga penulis yang selalu memberikan doa, dorongan
moral, material dan spiritual setiap waktu.
5. Seluruh Staff dan Karyawan di Balai Yasa PT. KAI Manggarai
6. Rekan-rekan mahasiswa yang telah banyak membantu penulis dalam memberikan
semangat serta saran demi terlaksana dan selesainya penulisan laporan ini.
7. Semua pihak yang telah membantu yang tidak mungkin penulis sebutkan satu
persatu.
Penulis dengan senang hati menerima saran dan kritik dari segenap pembaca demi
perbaikan dan penyempurnaan Laporan Kerja Praktek ini. Semoga pengetahuan ini
4
berguna bagi penulis semua khususnya dalam dunia ilmu pengetahuan, keteknikan,
perusahaan, serta pembaca pada umumnya.
5
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN LAPORAN PKL .................................................. i
KATA PENGANTAR ........................................................................................... iii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... v
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ viii
DAFTAR TABEL ................................................................................................. ix
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang .............................................................................. 1
1.2. Identifikasi Masalah ..................................................................... 3
1.3. Pembatasan Masalah .................................................................... 3
1.4. Perumusan Masalah ...................................................................... 3
1.5. Tujuan............................................................................................ 3
1.6. Metode Pengumpulan Data .......................................................... 4
1.7. Sistematika Penulisan ................................................................... 4
6
3.3.2. Bracket ..............................................................................28
3.3.3. Brake Cylinder ..................................................................29
3.3.4. Operating Valve ................................................................29
3.3.5. Flow Throttle ....................................................................30
3.3.6. Hose Connection ..............................................................30
3.3.7. Slack Adjuster ...................................................................31
3.3.8. Isolating Cock ...................................................................31
3.3.9. Air Reservoir ....................................................................32
3.3.10. Breake Coupling ...............................................................33
3.4. Pengertian Umum Maintenance ...................................................34
3.5. Macam-Macam Pemeliharaan ......................................................35
3.6. Tujuan Pemeliharaan ....................................................................36
3.7. Maintenance Distributor Valve......................................................37
3.7.1 Penyebab Kebocoran Distributor Valve ...........................37
3.7.2 Perbaikan Kebocoran Distributor Valve............................38
3.7.3 Trouble Shooting Distributor Valve...................................41
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan....................................................................................45
4.2 Saran..............................................................................................45
7
Gambar 3.8 Brake Cylinder ..................................................................................29
Gambar 3.9 Operating Valve ................................................................................29
Gambar 3.10 Flow Throttle ..................................................................................30
Gambar 3.11 Hose Connection .............................................................................30
Gambar 3.12 Slack Adjuster .................................................................................31
Gambar 3.13 Isolating Cock .................................................................................32
Gambar 3.14 Air Reservoir....................................................................................33
Gambar 3.15 Brake Coupling ...............................................................................33
Gambar 3.16 Brake Coupling pada saat dihubungkan dengan kedua gerbong.....34
Gambar 3.17 Posisi kebocoran pada Distributor Valve.........................................38
8
DAFTAR TABEL
9
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
Pengereman pada kereta api berbeda dengan jenis pada kendaraan lainnya karena
terletak di setiap bawah gerbong kereta. Karena prinsip kerja pengereman pada kereta
berbeda dengan kendaraan seperti kendaraan mobil maupun motor maka komponen-
komponen utamanya pun berbeda fungsi dengan kendaraan roda dua atau roda empat,
begitu pula dengan rangkaian alur system pengeremannya yang berbeda. Sehinga cara
kerja serta prinsip alur langkah kerja nya memiliki prinsip tersendiri untuk dijalankan
dalam sistem pengereman kereta
komponen utama pada pengereman yang memiliki fungsi yang berbeda-beda.
Komponen utama tersebut terletak di bawah setiap masing-masing gerbong, dan
antara satu komponen utama pengereman dengan yang lainnya saling berkaitan dan
bersinambungan. Beberapa komponen utama itu adalah antara lain : Slang Air Brake,
Control Valve, Stop Cock, Slack Adjuster, Shock Absorber, dan Air Reservoir.
Masing – masing komponen memiliki peranannya tersendiri dan semua nya saling
terhubung dengan pipa-pipa pada rangkaian instalasi perpipaan.
Dalam pemakaiannya sebuah kereta yang apabila sudah beberapa tahun telah di
gunakan untuk mengangkut baik penumpang maupun barang akan di kembalikan lagi
ke bengkel untuk di lakukan perawatan agar gerbong beserta sistem pengereman
kereta bisa berfungsi dengan baik seperti awal mula digunakan.
Perawatan merupakan hal terpenting yang harus dilakukan untuk menghindari
kerusakan secara tiba-tiba pada saat pemakaian yang mana dapat menyebabkan
kerugian besar baik secara materi maupun non-materi. Bagian vital dan terpenting
dalam kereta api adalah distributor valve yang mana merupakan otak dari
pengereman bertekanan udara. kebocoran pada distributor valve merupakan kendala
serta permasalahan yang paling sering dihadapi dalam sistem pengereman udara pada
kereta zaman modern ini.
Dengan mengetahui penyebab kebocoran serta asal kebocoran pada distributor
valve lah maka dapat dilakukan analisa melalui troubleshooting nya sehingga dapat
mengetahui penyebabnya dan pemecahan masalah dari kebocoran tersebut. Dengan
melakukan perawatan yang baik dan benar dapat mempermudah kelancaran dan
3
sebagai berikut :
2. Apa saja sistem pengereman pada kereta selain air brake system ?
1.5 Tujuan
Adapun tujuan penulisan laporan Praktek Kerja Lapangan ini antara lain:
1. Salah satu mata kuliah wajib serta persyaratan kelulusan untuk jenjang
diploma tiga di Jurusan Teknik Mesin Universitas Negeri Jakarta.
2. Menambah kompetensi dalam dunia industri.
3. Merasakan secara langsung lingkup kerja di industri.
4. Mencari informasi secara langsung tentang proses produksi pembuatan busi.
5. Mencari, menganalisa, dan mengevaluasi data pekerjaan yang diperoleh di
industri.
6. Menambah pengalaman apabila nanti turun di dunia industri.
Ketika diambil alihnya kantor pusat kereta api yang berada di Bandung segala
fungsinya pun berubah dari kebutuhan perang menjadi sarana sebagai alat modal
transportasi di Indonesia. Pada masa awal kemerdekaan Indonesia, fungsi dari kereta
api masih belum sepenuhnya untuk transportai akan tetapi sebagai pemindahan
barang saja, kemudian perlahan mulai bisa digunakan untuk sarana transportasi.
Saat ini Indonesia memiliki 8 Balai Yasa yang mana terletak di pulau Jawa
dan pulau Sumatra. Dari banyaknya Balai Yasa yang berada di Indonesia 3
diantaranya berada di pulau Sumatra dan 5 diantaranya berada di pulau Jawa. Di
pulau Jawa sendiri terletak di daerah Yogyakarta, Semarang, Surabaya, Bandung dan
Jakarta, yang terletak di Manggarai, lalu 3 lainnya yang berada di pulau Sumatra
berada di Sumatra utara dan Aceh; Sumatra Barat; Sumatra Selatan dan Lampung.
7
8
Dari 8 Balai Yasa yang berada di Indonesia Balai Yasa Manggarai sebagai
merupakan bengkel kereta api utama, Balai Yasa Manggarai memiliki tugas pokok
melakukan perawatan terhadap lokomotif diesel, lokomotif listrik, gerbong
penumpang, hingga gerbong barat. Balai Yasa ini cukup istimewa karena memiliki
pekerjaan yang tidak dilakukan di Balai Yasa lain. Di Balai Yasa Manggarai
dikerjakan pemeliharaan dan perawatan seluruh KA eksekutif yang beroperasi di
Jawa kecuali KA Argo Bromo Angrek serta Kereta Rel Listrik (KRL) yang tidak
dilakukan di Balai Yasa lainnya.
27.179,5 m². tidak jauh dari balai yasa Manggarai terdapat Stasiun Manggarai yang
merupakan stasiun terbesar yang ada di DKI Jakarta.
UPT. Balai Yasa Manggarai dikepalai oleh kepala pelaksana teknis balai yasa
manggarai yang merupakan penanggung jawab penuh terhadap semua aktivitas dan
pekerjaan yang terdapat di Balai Yasa Manggarai. dalam menjalankan tugasnya
sehari-hari kepala pelaksana teknis dibantu oleh enam kepala bagian, yaitu:
2.6.1 Visi :
Menjadi penyedia jasa perkeretaapian terbaik dan terdepan yang mana fokus
2.6.2 Misi :
melalui praktik bisnis dan model organisasi terbaik untuk memberikan nilai tambah
yang tinggi bagi stakeholders dan kelestarian lingkungan berdasarkan empat pilar
di semua bidang dan dimulai dari hal terkecil sehingga dapat melesat.
- Anak panah melambangkan nilai integritas, yang harus dimiliki insan PT Kereta Api
A. Kereta Penumpang
Tabel. 2.2 Jenis kereta penumpang beserta jumlahnya
Jenis Kereta penumpang Jumlah
Kereta Eksekutif 351 Kereta
Kereta Bisnis 289 Kereta
Kereta Ekonom 559 Kereta
Kereta Bagasi / Pembangkit 101 Kereta
JUMLAH 1.300 Kereta
PT. KAI memiliki budaya perusahaan, dimana dalam budaya nya ini para
pegawai di perusahaan ini dituntut untuk selalu menerapkan 5 nilai utama dalam hal
bekerja. Berikut ini adalah 5 nilai utama tersebut
1. Integritas
2. Profesional
20
3. Keselamatan
4. Inovasi
5. Pelayanan Prima
1. Tunjangan transport
2. Tunjangan makan
4. Tunjangan Shift
1. Tempat ibadah
2. Kantin
3. Seragam Kerja
4. Koperasi
21
udara yang keluar angin dari control valve yang sudah di beri air busa maka itulah
tanda kebocoran nya.
Salah satu cara untuk mengatasi permasalahan kebocoran pada Distributor
Valve adalah dengan memperhatikan perawatan serta pemeliharaan yang baik serta
benar dengan teratur. Pada kesempatan ini penulis akan menjelaskan mengenai
Perawatan dan Perbaikan Instalasi Perpipaan Kereta Api di PT. KAI Balai Yasa
Manggarai.
Waktu pelaksanaan PT. KAI Balai Yasa Manggarai adalah satu bulan
lamanya yang mana terhitung pada tanggal 01 Maret sampai dengan 31 Maret
2018. Berikut ini adalah Tabel Jadwal Praktek Kerja Lapangan penulis di PT. KAI
Hari
No Uraian kegiatan
Tgl/Bln/Thn
Kamis – Jum’at Pengenalan lingkungan kerja
01 &
1.
02/03/2018 Pembagian/penempatan bagian kerja
PEMBAHASAN
Air brake system atau sistem pengereman udara adalah sistem pengereman
pada kereta api dengan menggunakan prinsip gaya tekan udara atau udara
terkompresi. Melalui udara yang telah terkompresi pada teknik pneumatik dialirkan
ke distributor valve melalui brake pipe dan diteruskan ke air reservoir, kemudian di
teruskan kembali ke brake cylinder lalu mendorong slack adjuster sehingga terjadi
pengereman dengan terikat nya rem bloke ke roda melalui slack adjuster yang
terkompresi.
25
26
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya cara kerja Air Brake System adalah
dengan cara memanfaatkan tekanan udara yang terkompresi melalui automatic brake
yang kemudian udara bertekanan tersebut mengalir melalui alur pipa yang telah
dipasang hingga akhirnya mengikat rem roda oleh slack adjuster yang terdorong dari
udara bertekanan dan terjadi pengereman dan kemudian pelepasan rem blok dari roda
setelah melakukan pengereman. Pada dasarnya cara kerja dari pengereman pada Air
Brake System terbagi menjadi 3 hal, yakni :
Gambar 3.2 Skema Diagram Air Brake System pada saat Pengisian
Gambar 3.3 Skema Diagram Air Brake System pada saat Pengisian
terjadi peningkatan tekanan udara sampai dengan 5 ±1 bar di brake pipe. Dari
peningkatan udara terkompresi yang terjadi kemudian membuka katup yang
mengalirkan udara bertekanan ke air reservoir tank kemudian udara yang ada di brake
cylinder keluar melalui exhaust akibat gaya pegas pada brake cylinder sehingga
secara perlahan rem blok secara sistematis terlepas dari roda.
Gambar 3.4 Skema Diagram Air Brake System pada saat Pelepasan
otomatis pada saat proses pengereman dan memasukkan udara secara otomatis saat
pelepasan rem kereta api.
Distributor Valve terdiri dari 2 jenis yang mana kedua jenis tersebut
disesuaikan dengan penggunaan dan kapasitas maksimum beban yang terdapat dalam
gerbong kereta api. Tekanan yang terdapat pada distributor valve dibedakan
berdasarkan dengan jenisnya, yakni :
1. Distributor Valve Tipe KE2 cSL/A di design untuk Brake System KE-G-12”
(Gerbong barang). Mempunyai 2(dua) tekanan pengereman :
Tekanan maksimum sebesar 3,8 bar (Gerbong kondisi isi)
3.3.2 Bracket
Berfungsi sebagai mounting distributor valve. Leakage test atau tes kebocoran
dilakukan dengan tekanan uji 10 bar. Braker dibuat dengan 2 (dua) tipe yaitu :
31
menggunakan Pipa Ø 1”
ii. Bracket KE Nr. 1 – 1 ¼” Digunakan pada brake system KE-G-12” brake pipe
Berfungsi untuk membuka atau menutup saluran udara brake pipe pada
gerbong. Isolating cock bekerja pada tekanan 10 bar dan pada saat pegujian tekanan
mencapai 14 bar.
LH3 - 1” L
Digunakan pada air brake system Kereta penumpang karena pemipaannya
LH3-1 ¼” L
Digunakan pada brake system Gerbong barang karena pemipaanya
menggunakan Pipa Ø 1 ¼”
LH3 - 1” R
Digunakan pada air brake system Kereta penumpang karena pemipaannya
LH3-1 ¼” R
Digunakan pada brake system Gerbong barang karena pemipaanya
menggunakan Pipa Ø 1 ¼”
36
Gambar 3.16 Brake Coupling pada saat dihubungkan dengan kedua gerbong
38
peranan penting dari perawatan terhadap perindustrian adalah untuk menjaga suatu
komponen dari suatu sistem agar fungsi dari komponen tersebut dalam kondisi yang
optimal, dan tidak cacat atau rusak yang mana akan mengakibatkan kerugian bagi
pengguna ketika pada saat pemakaian, dan selain itu menghindari kerusakan tiba-tiba
Dengan perawatan yang baik dapat mengetahui kondisi terkini dari suatu
pengeluaran berlebih apabila terjadi kerusakan. Pada dasarnya terdapat dua prinsip
pemeliharaan yang cara perawatan atau pemeliharaannya berbeda antara satu dengan
lainnya. Berikut ini beberapa jenis pemeliharaan yang mana diantara nya adalah
sebagai berikut:
1. Preventive maintenance
39
suku cadang secara rutin atau berkala. Preventive maintenance ini pun dibagi
dua, yakni :
a. Periodic maintenance
Merupakan pemeliharaan atau perawatan terhadap suatu komponen dalam
jangka waktu tertentu secara rutin atau berkala. Perawatan ini bertujuan
2. Breakdown maintenance
Adalah perawatan yang dilakukan saat kondisi pada mesin sudah benar-
benar mengalami kerusakan atau kegagalan fungsi kerja. Pada kondisi ini mesin
sudah mengalami kerusakan yang menyebabkan tidak bisa bekerja seperti sedia
besar yang mengakibatkan penurunan kualitas kerja pada mesin sehingga tidak
kemudian memperbaikinya.
untuk diperhatikan karena bila terjadi kerusakan dapat mengakibatkan kerugian yang
sangat besar. Maka, berikut ini adalah beberapa tujuan dari maintenance :
direncanakan.
2. Kualitas produk yang dihasilkan oleh Mesin dapat terjaga dan sesuai dengan
harapan.
lebih tinggi.
bersangkutan.
Seperti yang telah diketahui sebelumnya bahwa fungsi dari Distributor Valve
menyalurkan udara yang terkompresi tersebut haruslah dalam keadaan tertutup rapat
41
dan tanpa adanya udara yang keluar tanpa terkendali. Apabila terjadi keluarnya udara
pengereman yang diinginkan dan tidak terkontrol. Maka sangatlah penting dalam
F : Udara keluar (Bocor) dari salah satu Flens atau baut pengikat
O : Udara keluar (Bocor) dari salah satu Exhaust plug
Kemudian berdasarkan posisi nya kebocoran di bagi menjadi 2 yakni :
Tabel. 3.2 Kebocoran posisi Running dari flens atau baut (F)
Tabel. 3.4 Kebocoran posisi pengereman minimum dari flens atau baut (F).
- Diaphragm M4 cacat
O2 - Valve seat V18 rusak atau karet seal - Perbaiki distributor valve
dari valve cacat
O3 - Valve seat V11 rusak atau karet seal - Perbaiki distributor valve
dari quick service valve cacat
O4 - Diaphragm M2 dari three pressure - Perbaiki distributor valve
valve cacat
O5 - Outlet valve seat V13 rusak atau - Perbaiki distributor valve
karet seal cacat
Tabel. 3.6 Troubel Shooting Distributor Valve KE1Csl pada saat pengisian
46
Tekanan control chamber Needle Valve tidak Buka dan periksa needle
A naik lambat bergerak hingga Choke valve, ganti bila ada
tersumbat kelainan
B. Pelepasan rem
Waktu pelepasan dari C = 3.8 bar (tekanan maximum) ke 0.4 bar harus berkisar
antara 45 sampai dengan 60 detik.
Tabel. 3.7 Troubel Shooting Distributor Valve KE1Csl pada saat pelepasan rem
Waktu pengisian control chamber A dari tekanan 3 bar ke 4 bar harus berkisar
antara 37 sampai dengan 43 detik, sedangkan waktu total pengisian control chamber
dari 0 sampai dengan 4.8 bar adalah 160 sampai dengan 200 detik.
Tabel. 3.8 Troubel Shooting Distributor Valve KE2Csl pada saat pengisian.
chamber A naik lambat bergerak hingga choke valve, ganti bila ada
tersumbat kelainan
B. Pelepasan Rem
Tekanan maximum brake cylinder 2.2 ± 0.1 bar, sedangkan pada saat tekanan
mencapai 95% dari tekanan maximum waktu yang diijinkan antara 3 sampai
dengan 5 detik.
Tabel. 3.9 Troubel Shooting Distributor Valve KE2Csl pada saat pelepasan rem.
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan teori dan hasil analisa Praktek Kerja Lapangan (PKL) tentang
Maintenance diperlukan agar performa distributor valve pada air brake system
pengereman.
Maintenance Distributor valve lebih efektif dan efisien jika dilakukan
terlebih dahulu pada penyebab suatu masalah agar bisa mencari solusi dari
4.2 Saran
Berdasarkan teori dan hasil analisa praktek kerja lapangan tentang Maintenance
mengalami trouble Distributor valve yang sama maka kita bisa langsung
49
50
hingga laporan menumpuk, sehingga data yang diinput bisa lebih mudah
Dalam melakukan maintenance diharuskan untuk memakai peralatan safety
tersebut terjadi pada saat mesin benar-benar mengalami kerusakan parah. Dan
bila hal tersebut terjadi tentu sangat merugikan karena biaya perawatannya
yang sangat mahal,waktu perbaikannya yang lama bahkan dan bahkan harus
DAFTAR PUSTAKA
Arhami, Lukman S.pd,M.T. 2009. Bahan Ajar Hukum dan K3 (Keselamatan dan
Kesehatan Kerja). Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Negeri Jakarta.
Koswara, Dedi. 2015. Analisis gaya-gaya pengereman sistem udara tekan otomatis
pada gerbong kereta api di stasiun besar Purwokerto. Purwokerto.
Sukmoro, Edi. 2016. Company Profile PT. Kereta Api Indonesia (Persero). Bandung
51
Yuliandra, Berry dan Jaeba, Kushisa Attaba. 2017. Perancangan Sistem Informasi
Perawatan Mesin pada PT XYZ. Padang.