Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM 6

MIKROPROSESOR

DISUSUN OLEH :

NAMA / NIM : INDAH FN / 171331047


KELAS : 2B
DOSEN PENGAMPU : - BPK. FERRY SATRIA
- IBU RAHMA

PRODI D3 – TEKNIK TELEKOMUNIKASI


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
2019
I. JUDUL : Persamaan Aritmatika
II. TUJUAN PRAKTIKUM
1. Dapat mengetahui program dasar mikroprosesor dengan menggunakan simulasi
emulator 8086
2. Dapat mengetahui cara menyelesaikan persamaan aritmatika yang menggunakan
sistem komplemen dan tanpa sistem komplemen.

III. TEORI PENDAHULUAN


Dalam pemrograman Assembler, bukan hanya dapat mencetak atau
menampilkan string dan karakter ke layar. Pemrograman Assembler ini pula dapat
melakukan operasi-operasi aritmatika yang diantaranya adalah sebagai berikut.
 Operasi Penambahan
1. ADD
ADD merupakan operasi penambahan pada Assembler yang syntaxnya: ADD
Tujuan, Asal Perintah ADD ini akan menambahkan nilai pada Tujuan dan Asal. Hasil
operasi penambahan ini akan ditaruh di Tujuan dari operasi aritmatika tersebut.
Contoh pengimplementasian:
MOV AX,01h ;AX=01h
MOV BX,11h ;BX=11h
ADD AX,BX ;AX=AX+BX

2. ADC
Perintah ADC digunakan untuk menjumlahkan nilai yang akan ditambahkan
dengan carry flag. Adapun syntax dari perintah ADC adalah: ADC Tujuan, Asal
ADC ini hadir untuk memecahkan masalah terhadap register yang hanya mampu
menampung 16 bit, sehingga ada register CX sebagai carry flag yang menyimpan sisa
dari kelebihan hasil pengoperasian aritmatika.

 Operasi Pengurangan

1. SUB
SUB merupakan perintah untuk operasi pengurangan dalam Assembler. Syntax
perintah SUB: SUB Tujuan, Asal Perintah SUB akan mengurangi Tujuan dengan
Asal dan hasilnya akan ditaruh di Tujuan, secara matematis: Tujuan = Tujuan – Asal

2. SBB
Perintah SBB digunakan dalam pemecahan masalah operasi pengurangan yang
besar atau lebih dari 16 bit. SBB merupakan kependekan dari Substract With Carry.
Perintah SBB digunakan dengan syntax: SBB Tujuan, Asal Pada syntax perintah SBB
diatas dapat diartikan bahwa mengurangi nilai Tujuan dengan Asal, kemudian
dikurangi lagi dengan carry flag. Secara Matematis: Tujuan = Tujuan – Asal – CF
3. DEC
Perintah DEC digunakan untuk pengurangan dengan 1. Perintah DEC ini
merupakan kebalikan dari INC. DEC menggunakan 1 byte memori seperti perintah
INC tetapi yang berbeda adalah jika INC 6
merupakan penambahan dengan 1 dan DEC merupakan pengurangan dengan 1.
Syntax dari perintah DEC: DEC Tujuan.

IV. LANGKAH KERJA DAN DATA PENGAMATAN


Buat program untuk menyelesaikan persamaan aritmatika berikut:
Selesaikan dengan 2 cara:
a) Tanpa Menggunakan Sistem Komplemen
b) Menggunakan Sistem Komplemen

1. Heksadesimal
CX= A23C-DE5F+479A
a) Tanpa Menggunakan Sistem Komplemen

b) Menggunakan Sistem Komplemen


2. Heksadesimal:
CLDX = ACB5D4 – C5A2E4+437FD1-12354F
a) Tanpa Menggunakan Sistem Komplemen

b) Menggunakan Sistem Komplemen


3. DESIMAL:
DX = 3459 -7428+6682
a) Tanpa Menggunakan Sistem Komplemen

b) Menggunakan Sistem Komplemen


4. DESIMAL :
CLDX =234561-457618+521891-223344
a) Tanpa Menggunakan Sistem Komplemen

b) Menggunakan Sistem Komplemen


5. OKTAL:
CX=3417-4123+2345
a) Tanpa Menggunakan Sistem Komplemen

b) Menggunakan Sistem Komplemen


6. OKTAL
CLDX = 334455-471516+225217-112233
a) Tanpa Menggunakan Sistem Komplemen

b) Menggunakan Sistem Komplemen


V. ANALISA DAN KESIMPULAN
Pada praktikum kali ini kita dapat melakukan perhitungan aritmatika
heksadesimal,desimal dan oktal dengan menggunakan sistem komplemen dan tanpa
sistem komplemen. Negatif hanya muncul di sistem komplemen. Oleh karena itu pada
sistem komplemen dapat melakukan perhitungan secara langsung. Jika tanpa
komplemen maka lakukan proses penjumlahan dulu baru pengurangan. Dalam
menggunakan sistem komplemen, jika komplemen nya genap maka harus mencari
komplemen sebelumnya terlebih dahulu atau komplemen X dikurang 1. Dalam
melakukan perhitungan dengan sistem komplemen , operasi pengurangan diubah
menjadi operasi penjumlahan. DAS digunakan dalam melakukan pengoreksian hasil
pengurangan.

Anda mungkin juga menyukai