Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Rasio Financial (Rasio Keuangan) merupakan alat Analisis Perusahaan untuk menilai
kinerja suatu perusahaan berdasarkan perbandingan data keuangan yang terdapat pada laporan
pos keuangan (neraca, laporan/laba rugi, laporan arus kas). Rasio merupakan alat ukur yang
digunakan perusahaan untuk mengenalisis laporan keuangan. Rasio menggambarkan suatu
hubungan atau pertimbangan antara suatu jumlah tertentu dengan jumlah yang lain. Dengan
menggunkan alat analisa berupa rasio keuangan dapat menjelaskan dan memberikan gambaran
kepada penganalisa tentang baik atau buruknya keadaan atau posisi keuangan suatu perusahaan
dari suatu periode ke periode berikutnya.
Analisis rasio keuangan adalah analisis yang menghubungkan perkiraan neraca dan
laporan laba rugi terhadap satu dengan lainnya, yang memberikan gambaran tentang sejarah
perusahaan serta penilaian terhadap keadaan suatu perusahaan tertentu. Analisis rasio keuangan
memungkinkan manajer keuangan meramalkan reaksi para calon investor dan kreditur serta
dapat ditempuh untuk memperoleh tambahan dana. (Zaki Baridwan, 1997 :17). Dalam
mengadakan interpretasi dan analisis laporan keuangan suatu perusahaan, seorang penganalisis
memerlukan adanya ukuran atau yardstick tertentu. Ukuran yang sering digunakan dalam analisis
keuangan adalah rasio. Pengertian rasio sebenarnya hanyalah alat yang dinyatakan dalam
“aritmatical terms” yang dapat digunakan untuk menjelaskan hubungan antara dua macam data
keuangan. Macamnya rasio banyak sekali, karena dapat dibuat menurut kebutuhan penganalisis.
Rasio keuangan dapat digunakan untuk menjawab setidaknya 4 pertanyaan: bagaimana
tingkat likuiditas perusahaan, apakah manajemen efektif dalam menghasilkan laba operasi atas
aktiva yang dimiliki perusahaan, bagaimana perusahaan didanai, apakah pemegang saham biasa
mendapat tingkat pengembalian yang cukup. Perhitungan rasio financial sebaiknya didasarkan
pada data laporan keuangan yang telah diaudit (diperiksa). Laporan keuangan yang belum
diaudit masih diragukan kebenarannya, sehingga rasio-rasio yang dihitung juga kurang akurat.
Adalah sangat penting untuk diperhatikan bahwa pelaporan atau akuntansi yang digunakan
haruslah sama.
1.2 Rumusan Masalah
a. Apa Manfaat Rasio Keuangan Bagi Perusahaan?
b. Bagaimana Pengertian,Kegunaan,serta keunggulan dan keterbatasan Analisis keuangan?
c. Apa saja Jenis-jenis Rasio Keuangan itu?
d. Bagaimana Fungsi dan kegunaan Rasio keuangan?
e. Seperti apa penerapan dan penyelesaiannya dalam bentuk kasus dari suatu perusahaan?

BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Analisis rasio keuangan
Analisi Rasio Keuangan merupakan bagian dari analisis keuangan. Analisis rasio
keuangan adalah analisis yang dilakukan dengan menghubungkan berbagai perkiraan yang
terdapat pada laporan keuangan dalam bentuk rasio keuangan. Menurut Wild, Subramanyam, dan
Halsey (2005 : 36) “analisis rasio (ratio analysis) dapat mengungkapkan hubungan penting dan
menjadi dasar perbandingan dalam menemukan kondisi dan tren yang sulit untuk dideteksi
dengan mempelajari masing-masing komponen yang membentuk rasio”.Analisis rasio keuangan
adalah analisis yang menghubungkan perkiraan neraca dan laporan laba rugi terhadap satu
dengan lainnya, yang memberikan gambaran tentang sejarah perusahaan serta penilaian terhadap
keadaan suatu perusahaan tertentu. Analisis rasio keuangan memungkinkan manajer keuangan
meramalkan reaksi para calon investor dan kreditur serta dapat ditempuh untuk memperoleh
tambahan dana. (Zaki Baridwan, 1997 :17) Suatu rasio tidak memiliki arti dalam dirinya sendiri,
melainkan harus diperbandingkan dengan rasio yang lain agar rasio tersebut menjadi lebih
sempurna dan untuk melakukan analisis ini dapat dengan cara membandingkan prestasi suatu
periode dengan periode sebelumnya sehingga diketahui adanya kecenderungan selam periode
tertentu, selain itu dapat pula dilakukan dengan membandingkan dengan perusahaan sejenis
dalam industri itu sehingga dapat diketahui bagaimana keuangan dalam industri.Dalam
mengadakan interpretasi dan analisis laporan keuangan suatu perusahaan, seorang penganalisis
memerlukan adanya ukuran atau yardstick tertentu. Ukuran yang sering digunakan dalam analisis
keuangan adalah rasio. Pengertian rasio sebenarnya hanyalah alat yang dinyatakan dalam
“aritmatical terms” yang dapat digunakan untuk menjelaskan hubungan antara dua macam data
keuangan. Macamnya rasio banyak sekali, karena dapat dibuat menurut kebutuhan penganalisis.
Menurut Bambang Riyanto (1992 : 329), analisis rasio keuangan adalah proses penentuan
operasi yang penting dan karakteristik keuangan dari sebuahperusahaan dari data akuntansi dan
laporan keuangan. Tujuan dari analisis ini adalah untuk menentukan efisiensi kinerja dari
manajer perusahaan yang diwujudkan dalam catatan keuangan dan laporan keuangan. Dalam
menggunakan analisis rasio keuangan pada dasarnya dapat melakukannya dengan dua macam
perbandingan, yaitu :
 Membandingkan rasio sekarang (present ratio) dengan rasio-rasio dari waktu yang telah lalu
(histories ratio) atau dengan rasio-rasio yang diperkirakan untuk waktu yang akan dating dari
perusahaan yang sama.
 Membandingkan rasio-rasio dari suatu perusahaan dengan rasio-rasio sejenis dari perusahaan yang
lain yang sejenis. Dengan demikian manfaat suatu angka rasio sepenuhnya tegantung kepada
kemampuan / kecerdasan penganalisis data menginterprestasikan data yang bersangkutan.

B. Kegunaan Analisis Rasio Keuangan


Rasio keuangan dapat digunakan untuk mengevaluasi kondisi keuangan perusahaan dan
kinerjanya. Dengan membandingkan rasio keuangan perusahaan dari tahun ke tahun dapat
dipelajari komposisi perubahan dan dapat ditentukan apakah terdapat kenaikan atau penurunan
kondisi dan kinerja perusahaan selama waktu tersebut. Selain itu, dengan membandingkan rasio
keuangan terhadap perusahaan lainnya yang sejenis atau terhadap rata-rata industri dapat
membantu mengidentifikasi adanya penyimpangan.Analisis rasio keuangan pada umumnya
digunakan oleh tiga kelompok utama pemakai laporan keuangan yaitu manajer perusahaan,analis
kredit, dan analis saham. Kegunaan rasio keuangan bagi ketiga kelompok utama tersebut
menurut Brigham dan Houston (2006 : 119) adalah sebagai berikut:
 Manajer, yang menerapkan rasio untuk membantu menganalisis, mengendalikan, dan kemudian
meningkatkan operasi perusahaan,
 Analis kredit, termasuk petugas pinjaman bank dan analis peringkat obligasi, yang menganalisis
rasio-rasio untuk membantu memutuskan kemampuan perusahaan untuk membayar utang-
utangnya, dan
 Analis saham, yang tertarik pada efisiensi, risiko, dan prospek pertumbuhan perusahaan.

C. Keunggulan dan Keterbatasan Analisis Rasio Keuangan


Analisis rasio keuangan merupakan analisis yang paling sering dilakukan untuk menilai
kondisi keuangan dan kinerja perusahaan dibandingkan alat analisis keuangan lainnya. Analisis
rasio keuangan memiliki beberapa keunggulan sebagai alat analisis sebagaimana yang
dikemukakan oleh Harahap (2006 : 298).
- Rasio merupakan angka-angka atau ikhtisar statistik yang lebih mudah dibaca dan ditafsirkan.
- Rasio merupakan pengganti yang sederhana dari informasi yang disajikan laporan keuangan
yang sangat rinci dan rumit.
- Rasio mengetahui posisi perusahaan di tengah industri lain.
- Rasio sangat bermanfaat untuk bahan dalam mengisi model-model pengambilan keputusan dan
model prediksi (z-score).
- Rasio menstandarisir sizeperusahaan.
- Dengan rasio lebih mudah memperbandingkan perusahaan dengan perusahaan lain atau melihat
perkembangan perusahaan secara periodik atau time series.
- Dengan rasio lebih mudah melihat tren perusahaan serta melakukan prediksi di masa yang akan
datang.

Sebagai alat analisis keuangan, analisis rasio keuangan juga memiliki keterbatasan atau
kelemahan. Menurut Syahyunan (2004 : 82-83) ada beberapa keterbatasan atau kelemahan
analisis rasio keuangan antara lain:
- Kesulitan dalam mengidentifikasi kategori industri dari perusahaan yang dianalisis apabila
perusahaan tersebut bergerak di beberapa bidang usaha.
- Perbedaan metode akuntansi akan menghasilkan perhitungan yang berbeda, misalnya perbedaan
metode penyusutan atau metode penilaian persediaan.
- Rasio keuangan disusun dari data akuntansi dan data tersebut dipengaruhi olehcara penafsiran
yang berbeda bahkan bisa merupakan hasil manipulasi.
- Informasi rata- rata industri adalah data umum dan hanya merupakan hasil manipulasi.

Keterbatasan utama dalam analisis rasio keuangan adalah sulit membandingkan hasil
perhitungan rasio keuangan suatu perusahaan dengan rata-rata industri. Sebagaimana yang
dikemukakan oleh Kieso, Weygandt, dan Warfield (2002 : 495) Kritik terbesar atas analisis rasio
ada lah sulitnya mencapai ko mparabilitas (comparability) yang tinggi di antara perusahaan-
perusahaan dalam industri tertentu.Untuk mencapai komparabilitas di antara perusahaan-
perusahaan mengharuskan analis untuk (1) mengidentifikasi perbedaan mendasar yang terdapat
dalam prinsip dan prosedur akuntansi yang digunakan dan (2) menyesuaikan saldo untuk
mencapai komparabilitas.
Rasio keuangan merupakan alat yang sangat berguna, namun mempunyai beberapa
keterbatasan dan harus digunakan dengan hati-hati. Rasio-rasio tersebut terbentuk dari penfsiran
dengan cara menggabungkan beberapa rasio yang ada menjadi suatu model peramalan yang
berarti yaitu model yang disebut analisis diskriminan. Analisis diskriminan ini menghasilkan
suatu index yang memungkinkan penggolongan suatu observasi ke dalam satu kelompok yang
telah ditetapkan terlebih dahulu, sehingga dengan model ini dapat diukur prospek sutu
perusahaan.

D. Pemakai Rasio Keuangan


Analisis yang berbeda akan memilih jenis rasio yang berlainan, tergantung pada siapa
yang menggunakan rasio tersebut. Menurut Budi Rahardjo (1992 : 12) menyatakan bahwa
pengguna rasio keuangan dapat dibedakan menjadi :
1) Intern, yaitu manajemen itu sendiri untuk mengetahui perkembangan perusahaan maupun posisi
relative terhadap perusahaan sejenis dlam industry yang sama.
2) Ekstern, yaitu dapat dibedakan menjadi :
 Kreditur yang memberikan pinjaman kepada perusahaan yang dapat diklasifikasikan menjadi :
krediturjangka pendek dan kreditur jangka panjang. Kreditur jangka pendek merupakan orang
atau lembaga keuangan yang member pinjaman kepada perusahaan dalam jangka pendek atau
yang pinjam akan segera jatuh tempo (tahun ini). Kreditur jangka pendek ini akan lebih
menekankan pada kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya atau
lebih tertarik pada likuiditas. Kreditur jangka panjang merupakan orang atau lembaga keuangan
yang memberikan pinjaman jangka panjang atau memegang obligasi yang dikeluarkan
perusahaan. Kreditur jangka panjang akan menekankan pada kelangsungan pembayaran bunga
maupun pokok pinjaman. Mereka lebih menekannkan pada likuiditas, solvabilitas dan
profitabilitas.
 Investor atau pemegang saham sebagai tambahan terhadap likuiditas. Penanam modal (pemilik
perusahaan) juga memperhitungkan kebijakan perusahaan yang mempengaruhi harga saham
perusahaan tersebut di pasaran.

E. Penggunaan Rasio Keuangan


Pada dasarnya macam atau jumlah angka-angka rasio banyak sekali karena rasio dapat
dibuat menurut kebutuhan penganalisis. Namun demikian angka-angka rasio yang pada dasarnya
dapat digolongkan menjadi dua kelompok (Munawir, 1992 : 68), yaitu :
1) Penggolonagn berdasarkan sumber data
 Rasio-rasio neraca (balance sheet rasio), yaitu rasio-rasio yang disususn dari data yang bersumber
atau yang berasal dari neraca.
 Rasio-rasio laporan laba rugi (income statement ratio), yaitu rasio yang disusun dari data yang
berasal dari laporan laba rugi.
 Rasio-rasio antar laporan (intern statement ratio), yaitu rasio-rasio yang disusun dari data yang
berasal dari neraca dan data yang berasal dari laporan laba rugi.
2) Penggolongan berdasarkan tujuan penganalisis adalah: Rasio likuiditas, Rasio solvabilitas, Rasio
rentabilitas, Dan rasio lain yang sesuai dengan kebutuhan penganalisis.
Menurut Mahmud M.Hanadie Analisis rasio adalah penggabungan yang menunjukkan
hubungan antara suatu unsur dengan unsur lainnya dalam laporan keuangan, hubungan antara
unsur laporan tersebut dinyatakan dalam bentuk matematis yang sederhana. Analisis ratio
merupakan bentuk atau cara umum yang digunakan dalam analisis laporan keuangan dengan kata
lain diantara alat-alat analisis yang selalu digunakan untuk mengukur kekuatan atau kelemahan
suatu perusahaan di bidang keuangan adalah analisis ratio keuangan (Financial Ratio Analysis).
Dalam Keown dkk tujuan dari analisis ratio adalah untuk membantu manager finansial
memahami apa yang perlu dilakukan oleh perusahaan, berdasarkan informasi yang tersedia dan
sifatnya terbatas.
Analisis ratio pada dasarnya tidak hanya berguna bagi kepentingan intern perusahaan saja
melainkan juga pihak luar dan ini berbeda menurut kepentingan khusus dari analisis atau pihak
yang berkepentingan.Analisis ratio berguna bagi para analisis intern untuk membantu
manajemen membuat evaluasi mengenai hasil-hasil operasinya, memperbaiki kesalahan-
kesalahan dan menghindari keadaan yang dapat menyebabkan kesultan keuangan.

2.2.4 Jenis-jenis Rasio Keuangan


Dengan menggunakan rasio keuangan sebagai alat ukur untuk menilai kinerja keuangan,
Menurut Bambang Riyanto dalam bukunya Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan (BPFE
Yogyakarta, 2001:331), pengelompokan rasio-rasio keuangan yaitu sebagai berikut :
1. Rasio Likuiditas adalah rasio-rasio yang dimaksud untuk mengukur likuiditas
perusahaan (Current ratio, Acid test ratio dan lain sebagainya ).
2. Rasio Leverage / solvabilitas adalah rasio-rasio yang dimaksudkan untuk mengukur
sampai berapa jauh aktiva perusahaan dibiayai dengan hutang (Debt to total assets ratio,
net worth to debt ratio dan lain sebagainya).
3. Rasio-rasio Aktivitas, yaitu rasio-rasio yang dimaksudkan untuk mengukur sampai
berapa besar efektivitas perusahaan dalam mengerjakan sumber-sumber dananya
(Inventory turnover, average collection period dan lain sebagainya).

4. Rasio-rasio Profitabilitas / Rentabilitas , yaitu rasio-rasio yang menunjukkan hasil


akhir dari sejumlah kebijaksanaan dan keputusan-keputusan (profit margin on Sales,
Return on total assets, Return on net worth dan lain sebagainya).

1. Rasio Likuiditas

Fred Weston dikutip dari Kasmir (2008:129): menyebutkan bahwa rasio


likuiditas (liquidity ratio) merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan
dalam memenuhi kewajiban (utang) jangka pendek. Dalam rasio-rasio likuiditas, analisa
dapat dilakukan dengan menggunakan rasio sebagai berikut:

a. Rasio Lancar (Current Ratio)

Rasio lancar merupakan rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar
kewajiban jangka pendek atau utang yang segera jatuh tempo dengan aktiva lancar yang tersedia.

Aktiva Lancar

Current ratio = ----------------------- x 100%

Hutang Lancar

b. Rasio Cepat (Quick Ratio atau Acid Test Ratio)

Rasio cepat merupakan rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam membayar
kewajiban atau utang lancar dengan aktiva lancar tanpa memperhitungkan nilai persediaan.
Aktiva Lancar −Persediaan

Quick Ratio = --------------------------------- x 100%

Hutang Lancar

2. Rasio Aktivitas

Rasio aktivitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur efisiensi / efektivitas
perusahaan dalam menggunakan aktiva yang dimilikinya. Dalam analisa aktivitas rasio yang
digunakan adalah:

a. Rasio Perputaran Persediaan (Inventory turnover ratio)

Rasio perputaran persediaan, mengukur aktivitas atau likuiditas dari persediaan perusahaan.

Harga Pokok Penjualan

Inventory Turn-over = --------------------------------- x 1 kali

Persediaan

b. Rasio Perputaran Total Aktiva (Total Asset Turn Over Ratio)

Perputaran total aktiva menunjukkan efisiensi dimana perusahaan menggunakan seluruh


aktivanya untuk menghasilkan penjualan.
Penjualan

Total Asset Turn-over = ----------------------- x 1 kali

Modal Aktiva

3. Rasio Solvabilitas

Menurut Fred Weston dikutip dari Kasmir (150:2008), Rasio Solvabilitas adalah rasio
yang digunakan untuk mengukur sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai dengan utang dan
mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar seluruh kewajibannya, baik jangka pendek
maupun jangka panajang apabila perusahaan dilikuidasi (dibubarkan). Rasio yang digunakan
adalah:

a. Rasio Hutang Terhadap Aktiva (Total Debt to Asset Ratio)

Rasio ini mengukur seberapa besar aktiva perusahaan dibiayai oleh utang atau seberapa
besar hutang perusahaan berpengaruh terhadap pengelolaan aktiva.

Total hutang

Debt to assets ratio = ----------------------- x 100%

Modal Aktiva

b. Rasio Hutang Terhadap Ekuitas (Total Debt to Equity Ratio)

Rasio ini menunjukkan hubungan antara jumlah utang jangka panjang dengan jumlah
modal sendiri yang diberikan oleh pemilik perusahaan, guna mengetahui jumlah dana yang
disediakan kreditor dengan pemilik perusahaan.
Total hutang

Debt to equity ratio = ----------------------- x 100%

Modal Sendiri

4. Rasio Profitabilitas

Menurut Sofyan Safri Harahap (2008:304), “Rasio profitabilitas adalah kemampuan


perusahaan mendapatkan laba melalui semua kemampuan, dan sumber yang ada seperti kegiatan
penjualan, kas, modal, jumlah karyawan, jumlah cabang dan sebagainya”.

a. Margin Laba Kotor (Gross Profit Margin)


Margin laba kotor adalah ukuran persentase dari setiap hasil sisa penjulan sesudah perusahaan
membayar harga pokok penjualan.

Laba Kotor
Gross Profit Margin = ----------------------- x 100%
Penjualan

b. Margin Laba Operasi (Operating Profit Margin)


Margin laba operasi adalah ukuran persentase dari setiap hasil sisa penjualan sesudah
semua biaya dan pengeluaran lain dikurangi kecuali bunga dan pajak, atau laba bersih yang
dihasilkan dari setiap rupiah penjualan.

Laba setelah pajak


Operating Profit Margin = ----------------------- x 100%
Penjualan

c. Margin Laba Bersih (Net Profit Margin)


Margin laba bersih adalah ukuran persentase dari setiap hasil sisa penjualan sesudah
dikurangi semua biaya dan pengeluaran, termasuk bunga dan pajak.

Laba setelah pajak


Net Profit Margin = ----------------------- x 100%
Penjualan

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Analisis Rasio Keuangan merupakan bagian dari analisis keuangan. Analisis rasio
keuangan adalah analisis yang dilakukan dengan menghubungkan berbagai perkiraan yang
terdapat pada laporan keuangan dalam bentuk rasio keuangan.
Rasio keuangan dibedakan beberapa jenis antara lain :
 Rasio Likuiditas adalah rasio-rasio yang dimaksud untuk mengukur likuiditas perusahaan (Current
ratio, Acid test ratio dan lain sebagainya ).
 Rasio Leverage / solvabilitas adalah rasio-rasio yang dimaksudkan untuk mengukur sampai
berapa jauh aktiva perusahaan dibiayai dengan hutang (Debt to total assets ratio, net worth to
debt ratio dan lain sebaginya).
 Rasio-rasio Aktivitas, yaitu rasio-rasio yang dimaksudkan untuk mengukur sampai berapa besar
efektivitas perusahaan dalam mengerjakan sumber-sumber dananya (Inventory turnover, average
collection period dan lain sebagainya).
 Rasio-rasio Profitabilitas / Rentabilitas , yaitu rasio-rasio yang menunjukkan hasil akhir dari
sejumlah kebijaksanaan dan keputusan-keputusan (profit margin on Sales, Return on total assets,
Return on net worth dan lain sebagainya).

Dari jenis-jenis rasio tersebut kita dapat menggunakan Rasio keuangan untuk
mengevaluasi kondisi keuangan perusahaan dan kinerjanya. Analisis Keuangan juga mempunyai
beberapa keunggulan salah satunya adalah rasio sebagai pengganti yang sederhana dari informasi
yang disajikan laporan keuangan yang sangat rinci dan rumit, dan rasio mengetahui posisi
perusahaan di tengah industri lain. Kelemahan analisis keuangan salah satunya adalah
Perbedaan metode akuntansi akan menghasilkan perhitungan yang berbeda, misalnya perbedaan
metode penyusutan atau metode penilaian persediaan.

DAFTAR PUSTAKA

http://www.kajianpustaka.com/2012/12/rasio-aktivitas.html#ixzz2ajGfJanJ
http://www.kajianpustaka.com/2013/05/jenis-jenis-rasio-keuangan.html#ixzz2ajEIqRqS
http://www.kajianpustaka.com/2012/12/rasio-likuiditas.html#ixzz2ajHgWOh1

Anda mungkin juga menyukai