Anda di halaman 1dari 53

RANCANGAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

( RPP )
Satuan Pendidikan : SMK Negeri 1 Pajangan Bantul
Mata Pelajaran : Konstruksi Bangunan
Kelas / Semester : X TGB / 1 (Ganjil)
Materi : Sifat dan Karakteristik Kayu, Mutu Kelas Kayu dan
Kayu Olahan
Alokasi Waktu : 17 JP  45 menit ( 7 x pertemuan)

A. KOMPETENSI INTI

KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya


KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukan sikap
sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, dan
prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya, dan humaniora dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian dalam bidang kerja yang spesifik
untuk memecahkan masalah.

KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.

B. KOMPETENSI DASAR
1.1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
1.2 Menambah keimanan dengan menyadari hubungan keteraturan dan
kompleksitas alam terhadap kebesaran Tuhan yang menciptakannya
2.1 Memiliki motivasi internal, kemampuan bekerjasama, konsisten,
sikap disiplin, rasa percaya diri, dan sikap toleransi dalam
perbedaan strategi berpikir dalam memilih menyelesaikan masalah
2.2 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif;
jujur; teliti; cermat; tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka;
kritis; kreatif; inovatif dan peduli lingkungan) dalam aktifitas
sehari-hari sebagai wujud hasil pembelajaran kontekstual
3.1 Menerapkan spesifikasi dan karakteristik kayu untuk konstruksi
bangunan
Indikator :
3.1.1 Macam - macam kayu sebagai bahan bangunan
3.1.2 Menentukan sifat dan karakteristik kayu
3.1.3 Kerusakan dan cacat pada kayu
3.1.4 Menentukan mutu dan keawetan kelas kayu
3.1.5 Menguraikan kayu olahan

4.1 Memilah spesifikasi dan karakteristik kayu untuk konstruksi


bangunan
Indikator :
4.1.1 Melakukan pengamatan macam-macam kayu sebagai bahan
bangunan.
4.1.2 Terampil dalam menentukan sifat dan karakteristik kayu
4.1.4 Melakukan pengamatan mutu dan keawetan kayu
4.1.5 Melakukan pengamatan terhadap produk kayu olahan.
C. Tujuan pembelajaran
1. Melalui diskusi Siswa dapat menentukan sifat dan karakteristik kayu secara
tepat
2. Melalui pengamatan terhadap benda asli Siswa dapat menunjukkan sifat dan
karakteristik kayu secara teliti dan berfikir kritis
3. Melalui kajian pustaka Siswa dapat menggali informasi cara menentukan
mutu kelas kayu berdasarkan rasa ingin tahu.
4. Melalui diskusi Siswa dapat menguraikan jenis-jenis kayu olahan secara
aktif dan berfikir kritis
5. Melalui pengamatan terhadap benda asli Siswa dapat menunjukkan macam-
macam kayu olahan sesuai dengan literatur / kajian pustaka
6. Melalui pengamatan terhadap benda asli Siswa dapat menunjukkan macam-
macam kayu solid sesuai dengan literatur / kajian pustaka
7. Melalui pengamatan terhadap produk penggunaan kayu hasil olahan Siswa
dapat memilih jenis – jenis kayu olahan secara teliti
8. Melalui berbagai jenis kayu olahan siswa dapat menyebutkan kegunaannya
dalam produk furniture, bahan bangunan (plafon), peralatan sekolah (white
board) secara benar.
D. MATERI AJAR
1. Kayu Sebagai Bahan Bangunan
Pada SNI 03-3527-1994, dijelaskan Tentang Mutu dan Ukuran kayu bangunan,
dijelaskan defenisi kayu seperti berikut ini.

Pada SNI 03-3527-1994, Pasal (4) Penggolongan Kayu bangunan dibagi


dalam 3 (tiga) golongan pemakaian yaitu:
4.1 Kayu bangunan structural Ialah kayu bangunan yang digunakan
untuk bagian struktural bangunan danpenggunaannya memerlukan
perhitungan beban
4.2 Kayu bangunan non-strukturalIalah kayu bangunan yang
digunakan dalam begian bangunan, yangpenggunaannya tidak
memerlukan perhitungan beban.
4.3 Kayu bangunan untuk keperluan lain Ialah kayu bangunan yang
tidak termasuk kedua penggolongan butir 4.1;dan 4.2; tersebut
diatas, tetapi dapat dipergunakan sebagai bahanbangunan penolong
ataupun bangunan sementara.

2. Macam- Macam / Jenis - Jenis Kayu


a) Kayu Jati

KAYU JATI

Kayu jati sering dianggap sebagai kayu dengan serat dan tekstur
paling indah. Karakteristiknya yang stabil, kuat dan tahan lama
membuat kayu ini menjadi pilihan utama sebagai material bahan
bangunan. Termasuk kayu dengan Kelas Awet I, II dan Kelas Kuat I,
II. Kayu jati juga terbukti tahan terhadap jamur, rayap dan serangga
lainnya karena kandungan minyak di dalam kayu itu sendiri.
Pohon Jati bukanlah jenis pohon yang berada di hutan hujan
tropis yang ditandai dengan curah hujan tinggi sepanjang tahun.
Sebaliknya, hutan jati tumbuh dengan baik di daerah kering dan
berkapur di Indonesia, terutama di pulau Jawa. Jawa adalah daerah
penghasil pohon Jati berkualitas terbaik yang sudah mulai ditanam
oleh Pemerintah Belanda sejak tahun 1800 an, dan sekarang berada di
bawah pengelolaan PT Perum Perhutani. Semua kayu jati kami
disupply langsung dari Perhutani dari TPK daerah Jawa Tengah dan
Jawa Timur. Kami tidak memakai kayu jati selain dari 2 daerah
tersebut.
Harga kayu jati banyak dipengaruhi dari asal, ukuran dan
kriteria batasan kualitas kayu yang ditoleransi, seperti: ada mata sehat,
ada mata mati, ada doreng, ada putih. Penentuan kualitas kayu jati
yang diinginkan seharusnya mempertimbangkan type aplikasi
finishing yang dipilih. Selain melindungi kayu dari kondisi luar,
finishing pada kayu tersebut diharapkan dapat memberikan nilai
estetika pada kayu tersebut dengan menonjolkan kelebihan dan
kekurangan kualitas kayu tersebut.

b) Kayu Merbau

KAYU MERBAU

Kayu Merbau termasuk salah satu jenis kayu yang cukup


keras dan stabil sebagai alternatif pembanding dengan kayu jati.
Merbau juga terbukti tahan terhadap serangga. Warna kayu merbau
coklat kemerahan dan kadang disertai adanya highlight kuning.
Merbau memiliki tekstur serat garis terputus putus. Pohon merbau
termasuk pohon hutan hujan tropis. Termasuk kayu dengan Kelas
Awet I, II dan Kelas Kuat I, II. Merbau juga terbukti tahan terhadap
serangga. Warna kayu merbau coklat kemerahan dan kadang disertai
adanya highlight kuning. Kayu merbau biasanya difinishing dengan
melamin warna gelap / tua. Merbau memiliki tekstur serat garis
terputus putus. Pohon merbau termasuk pohon hutan hujan tropis.
Pohon Merbau tumbuh subur di Indonesia, terutama di pulau Irian /
Papua. Kayu merbau kami berasal dari Irian / Papua.

c) Kayu Bengkire

KAYU BANGKIRE/YELLOW BALAU

Kayu Bangkirai termasuk jenis kayu yang cukup awet dan


kuat. Termasuk kayu dengan Kelas Awet I, II, III dan Kelas Kuat I, II.
Sifat kerasnya juga disertai tingkat kegetasan yang tinggi sehingga
mudah muncul retak rambut dipermukaan. Selain itu, pada kayu
bangkirai sering dijumpai adanya pinhole. Umumnya retak rambut
dan pin hole ini dapat ditutupi dengan wood filler. Secara struktural,
pin hole ini tidak mengurangi kekuatan kayu bangkirai itu sendiri.
Karena kuatnya, kayu ini sering digunakan untuk material konstruksi
berat seperti atap kayu. Kayu bangkirai termasuk jenis kayu yang
tahan terhadap cuaca sehingga sering menjadi pilihan bahan material
untuk di luar bangunan / eksterior seperti lis plank, outdoor flooring /
decking, dll. Pohon Bangkirai banyak ditemukan di hutan hujan tropis
di pulau Kalimantan. Kayu berwarna kuning dan kadang agak
kecoklatan, oleh karena itulah disebut yellow balau. Perbedaan antara
kayu gubal dan kayu teras cukup jelas, dengan warna gubal lebih
terang. Pada saat baru saja dibelah/potong, bagian kayu teras kadang
terlihat coklat kemerahan.

d) Kayu Kamper

KAYU KAMPER

Kayu kamper telah lama menjadi alternatif bahan bangunan


yang harganya lebih terjangkau. Meskipun tidak setahan lama kayu
jati dan sekuat bangkirai, kamper memiliki serat kayu yang halus dan
indah sehingga sering menjadi pilihan bahan membuat pintu panil dan
jendela. Karena tidak segetas bangkirai, retak rambut jarang ditemui.
Karena tidak sekeras bangkirai, kecenderungan berubah bentuk juga
besar, sehingga, tidak disarankan untuk pintu dan jendela dengan
desain terlalu lebar dan tinggi. Termasuk kayu dengan Kelas Awet II,
III dan Kelas Kuat II, I. Pohon kamper banyak ditemui di hutan hujan
tropis di kalimantan. Samarinda adalah daerah yang terkenal
menghasilkan kamper dengan serat lebih halus dibandingkan daerah
laindiKalimantan.

e) Kayu Kelapa
KAYU KELAPA

Kayu kelapa adalah salah satu sumber kayu alternatif baru


yang berasal dari perkebunan kelapa yang sudah tidak menghasilkan
lagi (berumur 60 tahun keatas) sehingga harus ditebang untuk diganti
dengan bibit pohon yang baru. Sebenarnya pohon kelapa termasuk
jenis palem. Semua bagian dari pohon kelapa adalah serat /fiber yaitu
berbentuk garis pendek-pendek. Anda tidak akan menemukan alur
serat lurus dan serat mahkota pada kayu kelapa karena semua
bagiannya adalah fiber. Tidak juga ditemukan mata kayu karena
pohon kelapa tidak ada ranting/ cabang. Pohon kelapa tumbuh subur
di sepanjang pantai Indonesia. Namun, yang paling terkenal dengan
warnanya yang coklat gelap adalah dari Sulawesi. Pohon kelapa di
jawau mumnya berwarna terang.

f) Kayu Meranti

KAYU MERANTI MERAH

Kayu meranti merah termasuk jenis kayu keras, warnanya merah


muda tua hingga merah muda pucat, namun tidak sepucat meranti putih.
selain bertekstur tidak terlalu halus, kayu meranti juga tidak begitu tahan
terhadap cuaca, sehingga tidak dianjurkan untuk dipakai di luar ruangan.
Termasuk kayu dengan Kelas Awet III, IV dan Kelas Kuat II, IV. Pohon
meranti banyak ditemui di hutan di pulau kalimantan.
2. Sifat dan Karakteristik Kayu
Sifat kayu tidak terlepas dari sifat “pohon”, yang mempunyai arah serat
vertikal dan sifat arah radial, dimana kayu tersusun dari dinding sel-sel
senyawa kimia, berupa selulosa dan hemiselulosa. Bahan kayu bersifat
anisotrofik yaitu memperlihatkan sifat-sifat yang berlainan jika diuji menurut
tiga arah utamanya (longitudinal, tangensial, dan radial), dan Kayu merupakan
satu bahan yang bersifat higroskopik yaitu dapat kehilangan atau bertambah
kelembabannya akibat perubahan kelembaman dan suhu udara di sekitarnya.
Sifat kayu yang tidak terlepas dari sifat pohon, dapat dilihat dari karakteristik
pohon yang dijadikan kayu sebagai bahan konstruksi, dimana bagian bagian
dari pohon terdiri dari kulit, kambium, gubal kayu, hati,lingkaran tumbuh dan
jari jari kayu. Berikut ini adalah dapat dilihat potongan bagian bagian dari
sebuah pohon.

Gambar : Bagian Bagian Pohon


Keterangan :
1. Hati kayu (Pith)
2. Kayu teras (Heartwood)
3. Kayu gubal (Sapwood)
4. Lapisan kambium (Cambium layer)
5. Pengirim makanan (Bast)
6. Kulit pohon (Bark)
7. Lingkaran tahunan (Annular ring)
8. Lapisan musim gugur (Spring growth)
9. Lapisan musim semi (Autumn growth)
10. Penyimpan makanan (Medularry rays)

Kayu sebagai bahan konstruksi, dalam prakteknya memiliki kelebihan dan


kekurangan bila dibandingkan dengan bahan konstruksi lain, seperti baja, beton
plastic dan lain lain. Kayu sebagai bahan konstruksi memiliki beberapa kelebihan
seperti; Berat Jenis (BJ), Keawetan Alami, Warna, Higroskopik, Berat, Kekerasan
dan lain-lain.
Kayu berasal dari berbagai jenis pohon yang memiliki sifat-sifat yang
berbeda-beda bahkan dalam satu pohon , kayuu memilki sifat-sifat yang berbeda
beda. Dari sekian banyak sifat-sifat kayu yang berbeda satu sama lain, ada beberapa
sifat yang umum terdapat pada semua jenis kayu yaitu :

1) Kayu tersusun dari sel-sel yang memiliki tipe bermacam-macam dan susunan
dinding selnya terdiri dari senyawa kimia berupa selulosa dan hemi selulosa
( karbohidrat ) dan lignin ( non karbohidrat ).
2) Semua kayu bersifat anistropik yaitu memperlihatkan sifat-sifat yang berlainan
jika diuji menurut tiga arah utamanya ( longitudinal, radial dan tangensial ).

Radial

Tangensial
Axial (longitudinal)

Gambar : Tiga arah utama pengujiaan kayu


3) Kayu merupakan bahan yang bersifat higroskopis, yaitu dapat menyerap atau
melepaskan kadar air (kelembaban) sebagai akibat perubahan kelembaban dan
suhu udara disekelilingnya.
4) Kayu dapat diserang oleh hama dan penyakit dan dapat terbakar terutama dalam
keadaan kering

a. Sifat Fisik Kayu :


1) Berat dan Berat Jenis Kayu
Berat suatu kayu tergantung dari jumlah zat kayu, rongga sel, kadar
air dan zat ekstraktif didalamnya.Berat suatu jenis kayu berbanding lurus
dengan BJ-nya. Kayu mempunyai berat jenis yang berbeda-beda, berkisar
antara BJ minimum 0,2 (kayu balsa) sampai BJ 1,28 (kayu nani).
Umumnya makin tinggi BJ kayu, kayu semakin berat dan semakin kuat
pula.
2) Keawetan Kayu
Keawetan adalah ketahanan kayu terhadap serangan dari unsur-unsur
perusak kayu dari luar seperti jamur, rayap, bubuk dll. Keawetan kayu
tersebut disebabkan adanya zat ekstraktif didalam kayu yang merupakan
unsur racun bagi perusak kayu. Zat ekstraktif tersebut terbentuk pada saat
kayu gubal berubah menjadi kayu teras sehingga pada umumnya kayu
teras lebih awet dari kayu gubal.
3) Warna Kayu
Kayu yang beraneka warna macamnya disebabkan oleh zat pengisi
warna dalam kayu yang berbeda-beda.
4) Tekstur Kayu
Tekstur adalah ukuran relatif sel-sel kayu.
Berdasarkan teksturnya, kayu digolongkan kedalam kayu bertekstur halus
(contoh: giam, kulim dll), Kayu bertekstur sedang (contoh: jati, sonokeling
dll) dan Kayu bertekstur kasar (contoh: kempas, meranti dll).
5) Arah Serat
Arah serat adalah arah umum sel-sel kayu terhadap sumbu batang pohon.
Arah serat dapat dibedakan menjadi:
a) Serat lurus,
b) Serat berpadu,
c) Serat berombak,
d) Serta terpilin dan
e) Serat diagonal (serat miring).
6) Kesan Raba
Kesan raba adalah kesan yang diperoleh pada saat meraba permukaan
kayu (kasar, halus, licin, dingin, berminyak dll). Kesan raba tiap jenis
kayu berbeda-beda tergantung dari tekstur kayu, kadar air, kadar zat
ekstraktif dalam kayu
7) Bau dan Rasa Kayu
Bau dan rasa kayu mudah hilang bila kayu lama tersimpan di udara
terbuka.Beberapa jenis kayu mempunyai bau yang merangsang dan untuk
menyatakan bau kayu tersebut, sering digunakan bau sesuatu benda yang
umum dikenal misalnya bau bawang (kulim), bau zat penyamak (jati), bau
kamper (kapur) dsb.
8) Nilai Dekoratif
Gambar kayu tergantung dari pola penyebaran warna, arah serat,
tekstur, dan pemunculan riap-riap tumbuh dalam pola-pola tertentu. Pola
gambar ini yang membuat sesuatu jenis kayu mempunyai nilai
dekoratif.
9) Higroskopis
Kayu mempunyai sifat dapat menyerap atau melepaskan air.Makin
lembab udara disekitarnya makin tinggi pula kelembaban kayu sampai
tercapai keseimbangan dengan lingkungannya.Dalam kondisi
kelembaban kayu sama dengan kelembaban udara disekelilingnya disebut
kandungan air keseimbangan (EMC = Equilibrium Moisture Content).
10) Sifat Kayu terhadap Suara, yang terdiri dari :
Sifat akustik, yaitu kemampuan untuk meneruskan suara berkaitan
erat dengan elastisitas kayu. Sifat resonansi, yaitu turut bergetarnya kayu
akibat adanya gelombang suara. Kualitas nada yang dikeluarkan kayu
sangat baik, sehingga kayu banyak dipakai untuk bahan pembuatan alat
musik (kulintang, gitar, biola dll).
11) Daya Hantar Panas
Sifat daya hantar kayu sangat jelek sehingga kayu banyak digunakan
untuk membuat barang-barang yang berhubungan langsung dengan
sumber panas.
12) Daya Hantar Listrik
Pada umumnya kayu merupakan bahan hantar yang jelek untuk aliran
listrik. Daya hantar listrik ini dipengaruhi oleh kadar air kayu. Pada kadar
air 0 %, kayu akan menjadi bahan sekat listrik yang baik sekali, sebaliknya
apabila kayu mengandung air maksimum (kayu basah), maka daya
hantarnya boleh dikatakan sama dengan daya hantar air.
b. Sifat -sifat Mekanik Kayu :
1) Keteguhan Tarik
Keteguhan tarik adalah kekuatan kayu untuk menahan gaya-gaya yang
berusaha menarik kayu. Terdapat 2 (dua) macam keteguhan tarik yaitu :
a) Keteguhan tarik sejajar arah serat dan
b) Keteguhan tarik tegak lurus arah serat.
Kekuatan tarik terbesar pada kayu ialah keteguhan tarik sejajar arah serat.
Kekuatan tarik tegak lurus arah serat lebih kecil daripada kekuatan tarik
sejajar arah serat.
2) Keteguhan tekan / Kompresi
Keteguhan tekan/kompresi adalah kekuatan kayu untuk menahan
muatan/beban.
Terdapat 2 (dua) macam keteguhan tekan yaitu :
a) Keteguhan tekan sejajar arah serat dan
b) Keteguhan tekan tegak lurus arah serat.
Pada semua kayu, keteguhan tegak lurus serat lebih kecil daripada
keteguhan kompresi sejajar arah serat.
3) Keteguhan Geser
Keteguhan geser adalah kemampuan kayu untuk menahan gaya-gaya
yang membuat suatu bagian kayu tersebut turut bergeser dari bagian lain di
dekatnya. Terdapat 3 (tiga) macam keteguhan yaitu :
a) Keteguhan geser sejajar arah serat
b) Keteguhan geser tegak lurus arah serat dan
c) Keteguhan geser miring
Keteguhan geser tegak lurus serat jauh lebih besar dari pada keteguhan geser
sejajar arah serat.
4) Keteguhan lengkung (lentur)
Keteguhan lengkung/lentur adalah kekuatan untuk menahan gaya-gaya
yang berusaha melengkungkan kayu atau untuk menahan beban mati
maupun hidup selain beban pukulan. Terdapat 2 (dua) macam keteguhan
yaitu :
a) Keteguhan lengkung statik, yaitu kekuatan kayu menahan gaya yang
mengenainya secara perlahan-lahan.
b) Keteguhan lengkung pukul, yaitu kekuatan kayu menahan gaya yang
mengenainya secara mendadak.
5) Kekakuan
Kekakuan adalah kemampuan kayu untuk menahan perubahan bentuk
atau lengkungan. Kekakuan tersebut dinyatakan dalam modulus elastisitas.
6) Keuletan
Keuletan adalah kemampuan kayu untuk menyerap sejumlah tenaga
yang relatif besar atau tahan terhadap kejutan-kejutan atau tegangan-
tegangan yang berulang-ulang yang melampaui batas proporsional serta
mengakibatkan perubahan bentuk yang permanen dan kerusakan sebagian.
7) Kekerasan
Kekerasan adalah kemampuan kayu untuk menahan gaya yang
membuat takik atau lekukan atau kikisan (abrasi). Bersama-sama dengan
keuletan, kekerasan merupakan suatu ukuran tentang ketahanan terhadap
pengausan kayu.
8) Keteguhan Belah
Keteguhan belah adalah kemampuan kayu untuk menahan gaya-gaya
yang berusaha membelah kayu. Sifat keteguhan belah yang rendah sangat
baik dalam pembuatan sirap dan kayu bakar. Sebaliknya keteguhan belah
yang tinggi sangat baik untuk pembuatan ukir-ukiran (patung). Pada
umumnya kayu mudah dibelah sepanjang jari-jari (arah radial) dari pada
arah tangensial.

Ukuran yang dipakai untuk menjabarkan sifat-sifat kekuatan kayu atau sifat
mekaniknya dinyatakan dalam kg/cm2. Faktor-faktor yang mempengaruhi sifat
mekanik kayu secara garis besar digolongkan menjadi dua kelompok :
a) Faktor luar (eksternal): pengawetan kayu, kelembaban lingkungan,
pembebanan dan cacat yang disebabkan oleh jamur atau serangga perusak
kayu.
b) Faktor dalam kayu (internal): BJ, cacat mata kayu, serat miring dsb.
c. Macam Penggunaan Kayu
Penggunaan kayu untuk tujuaan pemakaiaan tertentu tergantung dari sifat-
sifat kayu yang bersangkutan dan persyaratan teknis yang diperlukan . Jenis -
jenis kayu yang mempunyi persyaratann untuk tujuan pemakaian tertentu antara
lain sebagai berikut:
1. Banguan atau kontruksi
Persyaratan teknis : Kuat, keras, berukuran besar dan mempunyai
keawetan alam yang tinggi
Jenis kayu : Balau, bangkirai, belangeran, cengal. Giam. Jati.
Kapur, kempas, keruing, lara, dan rasamala.
2. Veneer biasa
Persyaratan teknis : Kayu bulat berdiameter besar bebas cacat dan
beratnya sedang.
Jenis kayu : Meranti merah , meranti putih, nyatoh, ramin,
aghtais, benuang.
3. Veneer Merah
Persyaratan teknis : Disamping serat diatas, kayu harus bernilai
dekoratif .
Jenis kayu : Jati, eboni, sonokeling, kuku, bongin, dahu, lasi,
rengas, sunbgkai,weru,sonokembang.
4. Perkakas ( Mebel )
Persyaratan Teknis : Berat sedang , dimensi stabil, fekoratif, mudah
dikerjakan, mudah dipaku, dibubut, disekrup,
dilem, dan dikerat.
Jenis kayu : Jati ,ebonoi,kuku, mahoni, meranti, rengas,
sonokeling, sonokembang, ramin.
5. Lantai ( parket )
Persyaratan teknis : Keras, daya abrasi tinggi, tahan asam, mudah
dipaku dan cukup kuat.
Jenis kayu : Balau, bangkirai, balangeran, bintangur,
bonbgin, bungur , jati, kuku.
6. Bantalan Kerata Api
Persyaratan Teknis : Kuat, keras, kaku , awet.
Jenis kayu : Balau, bangkirai, balangeran, bedaru,
bingtangur, kempas, ulin
7. Alat olahraga
Persyaratan teknis : Kuat, tidak mudah patah, ringan, tekstur halus,
serat halus, serat lurus dan panjang, kaku,
cukup awet.
Jenis kayu : Aghatis, bedaru, melur, merawan, nyatoh,
salimuli, sonokeling, teraling.
8. Alat musik
Persyaratan teknis : Halus, berserat lurus, tidak mudah belah, daya
resonansi baik.
Jenis kayu : Cempaka, merawan, nyatoh, jati, lasi, eboni.
9. Alat gambar
Persyaratyan teknis : Ringan , tekstur halus, warna bersih.
Jenis kayu : Jelutung, melur, pulai, pinus.
10. Tong kayu ( Gentong )
Persyaratan teknis : Tidak tembus cairan dan tidak mengeluarkan
bau.
Jenis kayu : Balau, bangkirai, jati, pasang.
11. Tiang listrik dan telepone
Persyaratan teknis : Kuat menahan angin , ringan, cukup kuat ,
bentuk lurus.
Jenis kayu : Balau, giam, jati, kulin , lara, merbau, tembesu,
ulin .
12. Patung dan ukiran kayu
Persyaratan teknis : Serat lurus , keras, tekstur halus, liat, dan tidak
mudah patan , berwarna gelap.
Jenis kayu : Jati, sonokeling, salipuli, melur, cempaka,
eboni.
13. Korek Api
Persyaratan teknis : Cukup kuat , elastis dan tidak mudah pecah
Jenis kayu : Aghatis, benuang, jambu, kemiri, sengon,
perupuk,pulai, terentang, pinus.
14. Pensil
Persyaratan teknis : BJ sedang, mudah dikerat, tidak mudah
bengkok, warna agak merah, berserat lurus.
Jenis kayu : Agathis, jelutung, melur, pinus
15. Moulding
Pesyaratan teknis : Ringan, serat lurus, tekstur halus, mudah
dikerjakan, mudah dipaku, warna terang, tanpa
cacat, dekoratif.
Jenis kayu : Jelutung, pulairamuin, meranti.
16. Perkapalan
a) Lunas
Persyaratan teknis : Tidak mudah pecah , tahan binatang
laut.
Jenis kayu : Ulin, kapur
b) Gading
Persyaratan Teknis : Kuat, liat, tidak mudah pecah, tahan
binatang laut.
Jenis kayu : Bingkarai, bungur, kapur.
c) Senta
Persyaratan teknis : Kuat, liat, tidak mudah pecah , tahan
binatang laut
Jenis kayu : Bangkirai, bungur, kapur
d) kulit
Persyaratan teknis : Tidak mudah pecah , kuat, liat, tahan
binatang laut,.
Jenis kayu : Bangkirai, bungur, meranti merah.
e) Bangunan dan Dudukan mesin
Persyaratan teknis : Ringan, kuat dan awet, tidak mudah
pecah karena getaran mesin.
Jenis kayu : Kapur, meranti merah, medang,
ulin, bangkirai.
f) Pengbungkus AS / Baling - baling
Persyaratan Teknis : Liat,lunak sehingga tidak merusak
logam.
Jenis kayu : Nangka, bungur, sewo
g) Popor senjata
Persyaratan teknis : Ringan, liat, kuat, keras, dimensi stabil.
Jenis kayu : Waru, salimuli, jati.

17. Arang ( bahan bakar )


Persyaratan teknis : BJ tinggi.
Jenis kayu : Bakau, kesambi, walikukun, cemara,
gelam, gofasa, johar, nyirih, rasamala, puspa,
simpur

d. Karakteristik Kayu
Semua batang pohon memeiliki pengaturan vertikan dan sifat simetri radial.
Kayu tersususn dari sel-sel yang memilimi berbagai macam tipe. Sususnan
dinding selnya terdiri dari senyawa kimia berupa selulosa dan hemi-selulosan
( unsur karbohidrat dan lignin ( non-karbohidarat)). Semua kayu bersifat
anistrofik yaitu memperlihattkan sifat-sifat yanbg berlainan jika diuji nmenutur 3
arah utamanya ( longitudibal, radial, tangensial ).
Kayu merupakan satu bahan yang bersifat higroskopis yaitu dapat kehilangan
kelembabangaya akibat perubahan kelembaman dan suhu udara di sekitarnya.

1) Jenis Kayu
Secara umu, kayu dapat dibedakan menjadi 2 jenis :
a) Kayu Lunak
Kayu lunaka berasal dari pohion berdaun konifer ( jarum ). Pada
umumnya lebih halus dan lebih keras. Kayu liunak memiliiki 2 macam
sel yaitu traceid dan parenchyma cell. Keduanya terlihat seperti tube
dengan dua ujung tertutup. Sel tersebut membawa sari makanan untuk
disalurkan ke daun dan memberi kekuatan pada pohon.
Ada beberapa jenis kayu lunak :
- kayu damar , kayu mahoni : kekerasanya sedang, serat
halus
- kayu pinus, kayu flamboyan: kekerasanya sedang, serat
lurus terpadu.
b) Kayu keras
Kayu keras berasal dari pohon deciouduous ( berdaun lebar ). Pada
musim dingin daunya akan gugur.
- Kayu jayi : kekwrsanya sedang, serat lurus terpadu.
- Kayu mahoni, kayu sonokeling , kayu sonokembang, kayu sawo ,
kayu balsa : kekerasanya sedang, serat lurus, terpadu.

2) Kelebihan dan Kekurangan Kayu


a) Kelebihan kayu :
1. Berkekuatan tinggi dengan berat jenis rendah
2. Tahan terhadap pengaruh kimia dan listrik
3. Relatif mudah diguanakan dan dikerjakan
4. Mudah didapatkan dan relatif murah
5. Pengaruh temperatur terhadap perubahan bentuk dapat diabaikan
6. Pada kayu kering memiliki daya hantar panas dan listrik yang rendah,
sehingga baik untuk partisi.
7. Memiliiki sisi keindahan yang khas

b) Kekurangan kayu :
1. Adanya sifat-sifat kayu yang kurang homogen ( ketidak seragaman ),
cacat kayu ( mata kayu retak ) .
2. Beberapa jenis kayu kurang awet
3. Kekuatanya sangat dipengaruhi oleh jenis kayu, mutu, kelembaban dan
pengaruh waktu pembebanan.
4. Keterbatasan ukuran khususnya untuk memenuhi kebutuhan struktur
bangunan yang makin berskala besar dan tinggi.
5. Untuk beberapa jenis kayu tertentu harganya relatif mahal dan
ketersediaan terbatas ( langka )

3. Kerusakan Kayu
Kerusakan kayu adalah menurunya kekuatan kayu akibat adanya /
terjadinya retak-retak , pecah-pecah, belah, pelapukan karena cuaca,
serangan serangga atau jamur, juga menurunya mutu kayu akibat terjadinya
perubahan warna, berubahnya nilai dekoratif . Hal ini diakibatkan oleh ulah
manusia yang kurang cermat dalam mengelola kayu, misalnya :
a.Pemeliharaan hutan yang kurang baik
b. Cara penebangan hutan yang salah
c.Pembagiaan kayu yang keliru
d. Caramenggergaji yang keliru
e.Pengeringan kayu yang tidak sesuai
2. Cacat Mata Kayu
Mata kayu merupakan lembaga atau bagiaan cabang yang berada di
dalam kayu. Maka kayu dapat dibedakan :
a. Mata kayu sehat : mata kayu yang tidak busuk, berpenampang keras,
tumbuh kukuh dan rapat, pada kayu, berwarna sama atau lebih gelap
dibandingkan kayu dimsekitarnya.
b. Mata kayu lepas : mata kayu yang tidak tumbuh rapat pada kayu,
biasanya pada proses pengerjaan, mata kayu ini akan lepas dan tidak
ada gejala busuk.
c. Mata kayu busuk : mata kayu yang menunjukkan tanda-tanda
pembususkan dan bagian-bagiaan kayunya lunak atau lapuk, berlainan
dengan bagian-bagiaan kayu sekitarnya.

Pengaruh mata kayu


a. Mengurangi sifat keteguhan kayu
b. Menyulitkan pengerjaan karena kerasnya penampang mata kayu
( mata kayu sehat )
c. Mengurangi keindahan permukaan kayu
d. Menyebabkan lubangnya lembaran-lembaran finir

Pecah dan Belah


Pada kayu bulat sering terlihat adanya serat-serat yang terpisah memanjang.
Berdasarkan ketentuaan pengujiaan kayu, maka :
a. Lembaran terpisah serat ≤ 2mm , dinamakan retak
b. Lemaran terpisah serat ≤ 6 mm, dinamakan pecah
c. Lemaran terpisah serat ≥ 6 mm, dinamakan pecah

Penyebab terjadinya cacat pecah dan belah , diantaranya


a. Ketidak seimbangan arah penyusustan pada waktu kayu menjadi
kering.
b. Tekanan di dalam tubuh kayu yang kemudiaan terlepas pada waktu
kayu ditebang
c. Kesalahan dalam teknik penebangan atau menimpa benda-benda
keras.
Pengaruh Cacat Pecah atau Belah
a. Mengurangi ketuguhan tarik
b. Mengurangi keteguhan kompresi, distribusi beban tidak erata
c. Keteguhan geser berkurang, akibat luasan daerah yang menahan
beban berkurang.
Pecah Busur dan pecah gelang
Pecah busur adalah pecah yabg mengikuti arah lingkaran , tumbuh
bentuknya kurang dari setengah lingkaran. Sedangkan pecah gelang adalah
kelanjutan dari pecah busur yang kedua ujungnya bertemu membentuk
lingkaran penuh atau lebih dari setengah lingkaran.

Penyebab terjadinya cacat pecah bususr atau pecah gelang ,


diantaranya
a. Ketidakseimbangan dalam penyusustan pada waktu kayu mengering.
b. Tegangan di dalam kayu yang terlepas secara tiba-tiba pada saat
penebangan . Pengaruh cacat jenis ini sama dengan halnya pengaruh
cacat belah dan pecah.

Hati rapuh
Hati adalah pusat lingkaran tumbuh kayu bulat . Caat hati rapuh
merupakan tanda khas yang umum memiliki kayu daun lebar yang
umumnya tumbuh didaerah tropis seperti : meranti. Bagiaan kayu yang
rapuh umumnya menunjukkan tanda-tanda berkutrangnya kekerasan dan
kepadatan namun hati rapuh yang dimaksud tidak menunjukkan tanda-tanda
pembususkan yang nyata.
Cacat hati rapuh mengurangi kekuatan terhadap kayu. Cacat ini akan
menyulitkan proses pembuatan finir secara rotary ( pengupasan) karena
tidak adanya keuatan dari sumbu mesin untuk mencengkram dolok
tersebut.

Arah Serat
Beberpa jenis kayu seperti lara, kesambi , memilki serat yang berpadu
sehingga sulit dikerjakan ( misalnya pada proses ketam ) dan hal ini
dianggap merugikan, nemun mempunyai keteguhan belah yang tinggi. Jenis
kayu ini mempunyai serat yang melintang artinya tidak sejajar dengan
sumbu batang dan jenis serat semacam ini akan mengurangi keteguhan kayu.

Cacat akibat jamur penyerang kayu


Jamur penyerang kayu dapat dibedakan menjadi :
a.Jamur pembususk kayu
b. Jamur pelapuk kayu
c.Jamur penyebab noda kayu
Pada tahap permukaan serabngan jamur akan mengakibatkan timbunya
kerapuhan kayu yang nyata, cenderung kayu akan mengalami patah secxara
mendadak jika diberi beban dengan perubahan bentuk sedikit serta patahan
halus tidak berserpih.untuk jamur penyebab jamur noda kayu, secara umum
sedikitsekali pengaruhnya terhadap kekuatan kayu dan biasanya tidak
menurunkan kekuatan yang besar , pengaruh terbesar adalah mengurangi
keindahan , akibat timbunya warna-warna yang kotor ( noda-noda ).

Cacat akibat Serangga Perusak Kayu


Jenis serangga perusak kayu diantaranya : rayap, kumbang kayu, dan
bubuk kayu. Kayu merupakan makanan dan tempat tinggal serangga
tersebut , sehingga jelas bahwa serangga -serangga tersebut akan
membuatlubang-lubang terowongan didalam kayu yang mengakibatkan
kekuatan kayu akan berkurang.

Lubang gerek dan lubang cacing laut


Lubang gerak adalah lubang-lubang pada kayu yang disebabkan oleh
serangga penggerak dan lubang cacing laut adalah lubang-lubang yang
disebabkan oleh cacing laut. Lubang gerek yang kecil hanya akan
mengurangi keindahan kayu saja , tetapi jika banyak akanmegabibatkan
menurunya kekuatan kayu , bahkan kayu tidak bisa dimanfaatkan lagi.
Begitu halnya dengan lubang cacing

4. Mutu Kelas Kayu


Kayu sebagai bahan konstruksi memiliki kelemahan, yaitu tentang keawetan,
untuk mencegah kerusakan kayu, perlu adanya pengawetan. Kerusakan kayu
umumnya dikarenakan adanya serangan serangga, serangan jamur dan
perusak lain. Tujuan usaha pengawetan kayu, adalah untuk menambah umur
pakai kayu lebih lama terutama kayu yang dipakai sebagai bahan bangunan
(konstruksi), maupun sebagai perabot atau aksesoris.Metode pengawetankayu
yang sudah dikenal luas oleh penduduk kita merupakan seperti perendaman,
laburan, rendaman panas serta dingin, dan saat ini dikenal dengan juga sistem
vacuum.
Kelas Awet Kayu, dikategorikan ke dalam beberapa kelas;
1. Kelas awet I (sangat awet), misal: kayu Jati, Sonokeling
2. Kelas awet II (awet), misal: kayu Merbau, Mahoni
3. Kelas awet III (kurang awet), misal: kayu Karet, Pinus
4. Kelas awet IV (tidak awet), misal: kayu Albasia
5. Kelas awet V (sangat tidak awet)
5. Kayu Hasil Olahan
Berikut adalah produk kayu olahan yang terbuat dari kayu, antara lain:
1) Kayu Lapis / Plywood
2) Kayu Gergajian/Sawntimber
3) Kayu Serpih/Chip
4) Kayu Bentukan/Moulding
5) Veneer
6) Blockboard
7) Furniture
8) Kertas
9) Pulp
10) Komponen bangunan / kayu bangunan
11) Papan Partikel/Particle Board
12) Papan Serat
13) Papan Semen

Jenis – jenis kayu olahan

1. Multipleks
Multipleks, adalah produk kayu hasil olahan yang
terbentuk dari beberapa lapisan lembaran kayu,
lembaran-lembaran tersebut direkatkan dengan
tekanan tinggi dan menggunakan perekat
khusus.Kayu lapis yang terdiri dari lebih dari tiga
lembar lapisan dipasaran disebut dengan sebutan
multipleks, sedangkan kayu lapis yang terdiri dari
tiga lembar kayu disebut namanya tripleks.

Ketebalan kayu lapis bervariasi, mulai dari 3mm, 4mm, 9mm, dan 18mm dengan
ukuran penampang standart yaitu 120cm x 240cm. Kayu lapis bisa digunakan
sebagai material untuk perabot, furniture, seperti kitchen set, tempat tidur, lemari,
ataumeja.

2. MDF (Medium Density Fiberboard)

Kayu MDF merupakan material kayu olahan


yang tidak tahan terhadap air dan
kelembapan, bahan ini terbuat dari campuran
bubur kayu dengan bahan kimia tertentu,
cara pembuatannya mirip dengan kayu
partikel. Untuk daerah-daerah yang memiliki
kelembapan tinggi, sebaiknya tidak
menggunakan kayu MDF.
Finishing kayu MDF bisa dilakukan dengan lapisan irisan kayu tipis
( veneer ), pelapis kertas (tacon, supercon,dll ), melamik ataupun duco.
Keunggulan dari MDF adalah permukaannya yang halus dan tidak berpori
membuat proses finishing jauh lebih praktis dibandingkan proses finishing
pada jenis kayu lainnya, kelebihan lainnya adalah, MDF dapat
dilengkungkan, karena serbuk kayunya lebih lembut daripada
partikel.namun ada juga kelemahannya yaitu harga yang relatif lebih
mahal.
E. Pendekatan, Model dan Metode Pembelajaran
 Pendekatan pembelajaran : Pendekatan Saintifik
 Model Pembelajaran : Discovery learning
 Metode Pembelajaran : Observasi, Tugas kelompok, Tanya jawab

F. Media / alat, bahan dan Sumber Pembelajaran


1. Alat
a) Laptop
b) LCD
c) Alat tulis (spidol, penghapus)
2. Media
a) Benda Asli Macam-Maca Kayu
b) Power Point / Bahan Tayang
c) Papan Tulis
3. Sumber
a) Buku Siswa Konstruksi Bangunan 1 dan 2, Kelas X, Dr. Robert
Siagian, MP, 2014
b) Buku Kotruksi Bangunan 1 , Kelas X, Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia , 2013
c) Internet
G. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuaan Ke – 1 (3x 45 menit) Kayu Sebagai Bahan Bangunan ( 1
pertemuaan )
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
 Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam
kepada siswa dan memulai dengan doa sebelum
Pendahuluan belajar 15 menit
 Guru mengecek kehadiran Siswa
 Guru Mengkondisikan Siswa siap melakukan KBM.
 Menyampaikan tujuan pembelajaran
 Guru memberikan apersepsi tentang pengertian kayu
sebagai bahan bangunan

Stimulasi / pemberian rangsangan (Mengamati)

 Guru menayangkan gambar kayu.


 Guru mengajukan pertanyaan kepada siswa tentang
kayu sebagai bahan bangunan baik struktur, non
struktur maupun untuk keperluan lainnya.
 Guru menganjurkan kepada siswa untuk membaca
Inti buku tentang kayu sebagai bahan bangunan 105 menit

Identifikasi masalah (Menanya)

 Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk


bertanya, mengidentifikasi jenis-jenis kayu, kegunaan
kayu sebagai bahan bangunan
 Siswa mendiskusikan tentang jenis-jenis kayu,
kegunaan kayu sebagai bahan bangunan yang baik
melalui kajian pustaka.
Pengumpulan data (Mengumpulkan informasi)

 Guru memberikan lembar kerja siswa untuk di


kerjakan
 Siswa mengerjakan lembar kerja siswa dengan cara
menggali informasi melalui : internet, membaca
literatur ataupun wawancara dengan sumber (guru
produktif TGB)
Pengolahan data/pembuktian (menalar)
 Semua informasi yang diperoleh siswa di catat / di
olah dalam lembar kerja siswa yang diberikan oleh
guru
 Siswa mendiskusikan hasil yang terdapat pada lembar
kerja siswa dengan siswa yang lain
 Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
menanyakan hal-hal yang belum jelas terkait dengan
lembar kerja siswa
 Masing-masing Siswa melakukan pengecekan bahwa
hasil kerja sudah sesuai dengan literatur / buku
pegangan dll.
Menarik kesimpulan (Mengkomunikasikan)

 Perwakilan Siswa mempresentasikan hasil lembar


kerja siswa
 Siswa membuat kesimpulan tentang hasil lembar kerja
siswa

 Guru memperkuat hasil kesimpulan siswa 15 m


 Memberikan tugas baca mengenai sifat dan e
karakteristik kayu 15 menit
Penutup  Mengucapkan salam penutup
Pertemuaan Ke – 2 ( 4 x 45 menit) Sifat dan Karakteristik Kayu ( 2
pertemuaan )
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
 Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam
kepada siswa dan memulai dengan doa sebelum
Pendahuluan belajar 15 menit
 Guru mengecek kehadiran Siswa
 Guru Mengkondisikan Siswa siap melakukan KBM.
 Menyampaikan tujuan pembelajaran
 Melakukan tanya jawab tentang materi yang akan
diajarkan (tugas baca pada pertemuan ke-1) melalui
buku siswa, internet
 Guru memberikan apersepsi tentang sifat kayu sebagai
bahan bangunan

Stimulasi / pemberian rangsangan (Mengamati)

 Guru menayangkan gambar bagian – bagian kayu.


 Guru mengajukan pertanyaan kepada siswa tentang
apa yang diketahui mengenai sifat-sifat dan
karakteristik kayu
 Guru menganjurkan kepada siswa untuk membaca
Inti buku tentang sifat-sifat dan karakteristik kayu 150 menit

Identifikasi masalah (Menanya)

 Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk


bertanya, mengidentifikasi sifat dan karakteristik kayu,
bagian-bagian pohon / kayu.
 Siswa mendiskusikan tentang sifat dan karakteristik
kayu, bagian-bagian pohon / kayu sebagai bahan
bangunan yang baik melalui kajian pustaka.
Pengumpulan data (Mengumpulkan informasi)

 Guru memberikan lembar kerja siswa untuk di


kerjakan
 Siswa mengerjakan lembar kerja siswa dengan cara
menggali informasi melalui : internet, membaca
literatur ataupun wawancara dengan sumber (guru
produktif TGB) atau melakukan sendiri.
Pengolahan data/pembuktian (menalar)

 Semua informasi yang diperoleh siswa di catat / di


olah dalam lembar kerja siswa yang diberikan oleh
guru
 Siswa mendiskusikan hasil yang terdapat pada lembar
kerja siswa dengan Siswa yang lain
 Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
menanyakan hal-hal yang belum jelas terkait dengan
lembar kerja siswa
 Masing-masing Siswa melakukan pengecekan bahwa
hasil kerja sudah sesuai dengan literatur / buku
pegangan dll.
Menarik kesimpulan (Mengkomunikasikan)

 Perwakilan Siswa mempresentasikan hasil lembar


kerja siswa
 Siswa membuat kesimpulan tentang hasil lembar kerja
siswa

 Guru memperkuat hasil kesimpulan siswa 16 m


Penutup  Mengucapkan salam penutup e
15 menit
Pertemuaan Ke – 3 ( 3 x 45 menit) Kerusakan dan Cacat Kayu ( 1
Pertemuaan )
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
 Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam
kepada siswa dan memulai dengan doa sebelum
Pendahuluan belajar 15 menit
 Guru mengecek kehadiran Siswa
 Guru Mengkondisikan Siswa siap melakukan KBM.
 Menyampaikan tujuan pembelajaran
 Melakukan tanya jawab tentang materi yang akan
diajarkan (tugas baca pada pertemuan ke-2 ) melalui
buku siswa, internet
 Guru memberikan apersepsi tentang mutu kayu

Stimulasi / pemberian rangsangan (Mengamati)

 Guru menayangkan kayu yang awet di sekitar


 Guru mengajukan pertanyaan kepada siswa tentang
apa yang diketahui mengenai mutu dan kuat awet kayu
 Guru menganjurkan kepada siswa untuk membaca
buku tentang mutu dan kuat awet kayu
Inti 105 menit
Identifikasi masalah (Menanya)

 Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk


bertanya, mengidentifikasi mutu dan awet kayu
 Siswa mendiskusikan tentang mutu dan kuat awet
kayu sebagai bahan bangunan yang baik melalui
kajian pustaka.
Pengumpulan data (Mengumpulkan informasi)

 Guru memberikan lembar kerja siswa untuk di


kerjakan
 Siswa mengerjakan lembar kerja siswa dengan cara
menggali informasi melalui : internet, membaca
literatur ataupun wawancara dengan sumber (guru
produktif TGB) atau melakukan sendiri.
Pengolahan data/pembuktian (menalar)

 Semua informasi yang diperoleh siswa di catat / di


olah dalam lembar kerja siswa yang diberikan oleh
guru
 Siswa mendiskusikan hasil yang terdapat pada lembar
kerja siswa dengan Siswa yang lain
 Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
menanyakan hal-hal yang belum jelas terkait dengan
lembar kerja siswa
 Masing-masing Siswa melakukan pengecekan bahwa
hasil kerja sudah sesuai dengan literatur / buku
pegangan dll.
Menarik kesimpulan (Mengkomunikasikan)

 Perwakilan Siswa mempresentasikan hasil lembar


kerja siswa
 Siswa membuat kesimpulan tentang hasil lembar kerja
siswa

 Guru memperkuat hasil kesimpulan siswa 17 m


Penutup  Memberikan tugas baca mengenai mutu dan keawetan e
kayu. 15 menit
 Mengucapkan salam penutup

Pertemuaan Ke – 4 ( 3 x 45 menit) Mutu Kelas Kayu ( 1 Pertemuaan )


Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
 Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam
kepada siswa dan memulai dengan doa sebelum
Pendahuluan belajar 15 menit
 Guru mengecek kehadiran Siswa
 Guru Mengkondisikan Siswa siap melakukan KBM.
 Menyampaikan tujuan pembelajaran
 Melakukan tanya jawab tentang materi yang akan
diajarkan
 Guru memberikan apersepsi tentang mutu kelas kayu
sebagai bahan bangunan

Stimulasi / pemberian rangsangan (Mengamati)

 Guru menayangkan materi tentang keawetan kayu.


 Guru mengajukan pertanyaan kepada siswa tentang
kelas awet/mutu kayu dari berbagai macam kayu
 Guru menganjurkan kepada siswa untuk membaca
buku tentang keawetan kayu / mutu kelas kayu sebagai
Inti bahan bangunan 105 menit

Identifikasi masalah (Menanya)

 Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk


bertanya, mengidentifikasi ukuran – ukuran kayu,
kelas awet kayu sebagai bahan bangunan
 Siswa mendiskusikan tentang ukuran – ukuran kayu,
kelas awet kayu sebagai bahan bangunan yang baik
melalui kajian pustaka.
Pengumpulan data (Mengumpulkan informasi)

 Guru memberikan lembar kerja siswa untuk di


kerjakan
 Siswa mengerjakan lembar kerja siswa dengan cara
menggali informasi melalui : internet, membaca
literatur ataupun wawancara dengan sumber (guru
produktif TGB) atau melakukan sendiri
Pengolahan data/pembuktian (menalar)

 Semua informasi yang diperoleh siswa di catat / di


olah dalam lembar kerja siswa yang diberikan oleh
guru
 Siswa mendiskusikan hasil yang terdapat pada lembar
kerja siswa dengan siswa yang lain
 Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
menanyakan hal-hal yang belum jelas terkait dengan
lembar kerja siswa
 Masing-masing Siswa melakukan pengecekan bahwa
hasil kerja sudah sesuai dengan literatur / buku
pegangan dll.
Menarik kesimpulan (Mengkomunikasikan)
 Perwakilan Siswa mempresentasikan hasil lembar
kerja siswa
 Siswa membuat kesimpulan tentang hasil lembar kerja
siswa

 Guru memperkuat hasil kesimpulan siswa 18 m


 Mengucapkan salam penutup e
Penutup 15 menit
Pertemuaan Ke – 5 (4 x 45 menit) Kayu Hasil Olahan ( 2 Pertemuaan )
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
 Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam
kepada siswa dan memulai dengan doa sebelum
Pendahuluan belajar 15 menit
 Guru mengecek kehadiran Siswa
 Guru Mengkondisikan Siswa siap melakukan KBM.
 Menyampaikan manfaat setelah mempelajari kayu
olahan
 Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan
dicapai dalam pembelajaran
 Guru memberikan motivasi kepada siswa agar tetap
semangat dalam belajar.
 Guru menyampaikan teknik penilaian pembelajaran

Stimulasi / pemberian rangsangan (Mengamati)

 Guru membawa beberapa contoh benda asli kayu hasil


olahan.
 Guru mengajukan pertanyaan kepada siswa tentang
apa nama benda asli kayu olahan yang dibawa
 Guru menganjurkan kepada siswa untuk membaca
Inti buku tentang kayu hasil olahan melalui buku pegangan 150 menit

siswa atau browsing internet.


Identifikasi masalah (Menanya)

 Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk


bertanya : mengidentifikasi jenis-jenis kayu olahan,
pengertian kayu olahan dll.
 Siswa mendiskusikan jenis kayu olahan, pengertian
kayu olahan dan kegunaan kayu olahan sebagai bahan
bangunan yang baik melalui kajian pustaka (browsing
internet)
Pengumpulan data (Mengumpulkan informasi)

 Guru mengkondisikan siswa untuk membentuk


kelompok
 Guru menyuruh kelompok tampil kedepan untuk
menunjukkan jenis-jenis kayu olahan beserta
keterangan jenis kayu olahan tersebut.
 Guru memberikan lembar kerja siswa untuk di
kerjakan
 Siswa mengerjakan lembar kerja siswa dengan cara
melakukan pengamatan langsung di sekitar sekolah
dan menggali informasi melalui : internet, membaca
literatur ataupun wawancara dengan sumber (guru
produktif TGB).
Pengolahan data/pembuktian (menalar)

 Semua informasi yang diperoleh siswa di catat / di


olah dalam lembar kerja siswa yang diberikan oleh
guru
 Siswa mendiskusikan hasil yang terdapat pada lembar
kerja siswa dengan Siswa yang lain
 Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
menanyakan hal-hal yang belum jelas terkait dengan
lembar kerja siswa
 Masing-masing kelompok melakukan pengecekan
bahwa hasil lembar kerja sudah sesuai dengan literatur
/ buku pegangan dll.
Menarik kesimpulan (Mengkomunikasikan)

 Perwakilan kelompok mempresentasikan hasil lembar


kerja siswa
 Siswa membuat kesimpulan tentang hasil lembar kerja
siswa

 Guru memperkuat hasil kesimpulan siswa 19 m


 Mengucapkan salam penutup e
Penutup 15 menit
H. Penilaian Hasil Belajar
1) Jenis dan teknik penilaian : penilaian autentik melalui observasi/pengamatan
dan penilaian mandiri
2) Bentuk dan Instrumen penilaian
Aspek yang
No Teknik Penilaian Waktu Penilaian
dinilai
1. Sikap Pengamatan Dalam pembelajaran dan saat
a.Bekerja sama dalam kegiatan diskusi (selama kegiatan inti)
kelompok.

b.Toleran terhadap proses


pemecahan masalah yang
berbeda.
2. Pengetahuan Tes tertulis bentuk uraian Ulangan Penyelesaian tugas
mengenai spesifikasi dan individu,pada akhir KD
karakteristik kayu untuk
konstruksi bangunan
3. Keterampilan Portofolio Penyelesaian tugas (baik individu
Menyusun dan membuat maupun kelompok) dan saat
rangkuman dari tugas-tugas yang diskusi
sudah diselesaikan, kemudian
membuat refleksi diri.
Keterangan :
1. Penilaian Sikap
Instrumen dan Rubrik Penilaian, Indikator Penilaian Sikap.
Mata Pelajaran : Konstruksi Bangunan
Kelas / semester : X TGB /1 (Ganjil)
Kompetensi Dasar : 3.1 Menerapkan spesifikasi dan karakteristik
kayu untuk konstruksi bangunan
4.1 Memilah spesifikasi dan karakteristik kayu
untuk konstruksi bangunan

Sikap (Skor)
No Nama Peserta didik Tanggung
Kerjasama Disiplin Jujur Modus
Jawab
1.
2.
3
4
5

Kategori nilai sikap :


4 = SB (sangat Baik) = jika empat indikator terihat
3 = B (baik) = jika tiga indikator terlihat
2 = C (cukup) = jika dua indikator terlihat
1 = D (kurang) = jika satu indikator terlihat

NILAI AKHIR SIKAP


Nilai akhir sikap diperoleh berdasarkan modus (skor yang sering muncul) dari
keempat aspek sikap di atas.

INDIKATOR PENILAIAN SIKAP


KERJASAMA
a. Usaha untuk bekerjasama dalam kegiatan kelompok secara terus menerus dan
ajeg/konsisten.
b. Peran serta aktif dalam kegiatan diskusi kelompok
c. Menerima saran/pendapat dari kelompok sendiri
d. Menerima saran/pendapat dari kelompok lain

DISIPLIN
a. Tertib mengikuti instruksi
b. Mengerjakan tugas tepat waktu
c. Tidak melakukan kegiatan yang tidak diminta
d. Tidak membuat kondisi kelas menjadi tidak kondusif

JUJUR
a. Menyampaikan sesuatu berdasarkan keadaan yang sebenarnya
b. Tidak menutupi kesalahan yang terjadi
c. Tidak mencontek atau melihat data/pekerjaan orang lain
d. Melakukan pengamatan langsung

TANGGUNG JAWAB
a. Mengajukan solusi pemecahan masalah
b. Mengerjakan tugas sesuai yang ditugaskan
c. Mengerjakan dengan sungguh-sungguh
d. Berani tampil kedepan
2. Penilaian Pengetahuan
Kisi-kisi dan Soal, Opsi Jawaban, Instrumen dan Rubrik Penilaian

PENILAIAN RANAH PENGETAHUAN


TEKNIK KONSTRUKSI KAYU (KELAS X )

KOMPETENSI INDIKATOR INDIKATOR SOAL JENIS SOAL SOAL


DASAR

KD 3.1 Menerapkan 3.1.1 Menentukan sifat 1. Siswa dapat Menentukan Test tertulis 1. Tentukan sifat mekanik kayu!
spesifikasi dan dan karakteristik sifat dan karakteristik kayu
karakteristik kayu kayu 2. Gambarkan bagian-bagian kayu dari pohon
untuk konstruksi dan beri keterangan gambar!
bangunan
3. Tentukan kategori Kelas Awet Kayu, dan
berikan masing-masing contohnya!

4. Dinamakan apakah kayu olahan di bawah


ini? Uraikan kayu olahan tersebut!
3.1.2 Menentukan mutu 2. Siswa dapat Menentukan
kelas kayu mutu kelas kayu

3.1.3 Menguraikan kayu 3. Siswa dapat Menguraikan 5. Uraikan dengan singkat yang di maksud
olahan macam-macam kayu olahan dengan kayu olahan! Berikan contohnya!
Jawaban :
1. Sifat Mekanik kayu terdiri dari regangan dan tegangan yang di nyatakan
dengan Modulus of Elasticity (MoE) / modulus elastisitas
2. Bagian-bagian kayu :

3. Kelas Awet Kayu, dikategorikan ke dalam beberapa kelas;


Kelas awet I (sangat awet), misal: kayu Jati, Sonokeling
Kelas awet II (awet), misal: kayu Merbau, Mahoni
Kelas awet III (kurang awet), misal: kayu Karet, Pinus
Kelas awet IV (tidak awet), misal: kayu Albasia
Kelas awet V (sangat tidak awet)
4. Multipleks, adalah produk kayu hasil olahan yang terbentuk dari beberapa
lapisan lembaran kayu, lembaran-lembaran tersebut direkatkan dengan
tekanan tinggi dan menggunakan perekat khusus. Kayu lapis yang terdiri
dari lebih dari tiga lembar lapisan dipasaran disebut dengan sebutan
multipleks, Ketebalan kayu lapis bervariasi, mulai dari 3mm, 4mm, 9mm,
dan 18mm dengan ukuran penampang standart yaitu 120cm x 240cm.
Kayu lapis bisa digunakan sebagai material untuk perabot, furniture,
seperti kitchen set, tempat tidur, lemari, atau meja
5. Kayu hasil olahan dari limbah bangunan, yaitu kayu sisa bangunan dengan
keuletan dan kemauan sekarang ini juga dapat diolah menjadi berbagai bahan
yang bermanfaat. Kayu bekas bangunan yang sudah tidak terpakai dapat berubah
menjadi suatu hasil karya yang unik dan menarik serta memiliki nilai jual
tinggi.Limbah bangunan dari kayu, dapat diciptakan menjadi sebuah kerajinan
tangan yang menarik dan memiliki nilai ekonomi yang tinggi.
Contoh : Blockboard
Blockboard, adalah istilah yang dipakai
untuk bahan berupa lembaran seperti papan
kayu.Yang dibuat dari balok-balok kayu
berukuran 4cm-5cm dipadatkan
menggunakan mesin, setelah itu diberi
pelapis, sehingga hasil akhirnya berupa
lembaran seperti papan kayu.

Rubrik nilai Pengetahuan Konstruksi Bangunan


Skor setiap nomor soal
NO NAMA SISWA Nilai
NO. 1 NO. 2 NO. 3 No.4 No .5
1.
2.
3
4
5
Indikator penilaian pengetahuan
Soal no 1 s/d 5 akan di berikan Skor 4 jika jawaban tepat
Skor 3 jika jawaban cukup tepat
Skor 2 jika jawaban kurang tepat
Skor 1 jika jawaban tidak tepat
Fomat penilaian hasil pembelajaran :

1. Kelas X TGB -A

No Nama Peserta didik Pengetahuan Ketrampilan

1. ADE AGASI

2. ADA CAHYA RENI

3. ADHI PANGESTU

4. ADITYA NOVA PUTRA


PRATAMA

5. AGAWANTO

6. AHMANANDA DWI CAHYA


PUTRA

7. ALFIN TYAS RIYANSYAH

8. ALVINA PUSPITASARI

9. ANDREAS DANY PRABOWO

10. ANDRI LESTARI

11. ANDRI SURYANINGSIH

12. ANGGIH HANDRIYAN PUTRA

13. ANGGIT KURNIAWAN

14. ANGGITA RAHWANI PUTRI

15. ANISA HERAWATI

16. ANNISA MAYA ANDRIANI

17. ARIF DARMAWAN

18. ARIWIBOWO

19. ASRI TRISNAWATI

20. BAGAS AJI BRIANTORO

21. BAGUS HERMAWAN

22. BANI WIJAYA


2. Kelas TGB - B
No Nama Peserta didik Pengetahuan Ketrampilan

1. BAYU PRASETYO

2. BENI PRAYOGO

3. CIANDA FITRI SAPUTRO

4. DIAN ANDANI

5. DIMAS AGUS ARDHANI

6. ERHANU ADHI NINGGAR

7. ERLAN NURCAHYO

8. FIQI ARDIANSYAH

9. FRANKY ANGGARA

10. HANIFAH PUSPITASARI

11. HARIYANTO

12. HENDRA RIZQI SAHPUTRA

13. HERMAWAN BUDI PRASETYA

14. ILHAM SURYA HADI PRATAMA

15. IMAM NURHADI

16. IRWAN KURNIADI

17. ISTI RAHAYU

18. KHAFIYATUN

19. LUCKY KURNIAWAN PUTRO


ANTONO

20. MISTYA INDHA AFFRILIYANTI

21. MUHAMMAD ARIFIN

22. MUHAMMAD SONY SETIYO


NUGROHO

23. MUHAMMAD WISNU NURKHOLIS

24. MUNAWAROH
3. Kelas TGB - C
No Nama Peserta didik Pengetahuan Ketrampilan

1. NOVIANA SAPUTRI

2. PARDIYANTO

3. RADITYA NURKHASANAH

4. RATRI HAMIDAH PRATIWI

5. RIDHO RAHMA DANTI

6. RIZKI PUJI FEBRIANTO

7. ROHMAT BASUKI

8. RYO REALDY PRADITYA

9. SIGIT WIJIANTO

10. SINARTI LESTARI

11. TIA LATIFAH

12. TRI ANTO

13. UNTSA NANA ASYIFA

14. VITA ANGGRAINI

15. WAHID SAPUTRA

16. WAHYU ARI WIBOWO

17. WAHYU PURYANTO

18. WINDI YOGA KRISNANDA

19. WISNU

20. YOSI ANDRE PAMUNGKAS

21. YUMAS LUZIANA PRATIWI

22. YUNUS SAPUTRA


Bantul, 1 Agustus 2016

Mahasiswa Guru Mata Pelajaran

Hilmi Muhammad Aqwam Sumiharyati, S.Pd


NIM. 13505241002 NIP. 490033220

Mengetahui,

Kepala Sekolah
SMK Negeri 1 Pajangan Bantul

Ahmad Fuadi, S.TP


NIP: 196011121984031011
LEMBAR KERJA SISWA 1 ( Pertemuan ke-1)
Mengamati Bangunan Rumah Dari Konstruksi Kayu

Kelompok : .....................
Nama kelompok :......................
.......................
.......................
Kelas / semester :.....................
Hari / Tanggal :

Perhatikan gambar di sebelah, bangunan


rumah tersebut terbuat dari bahan kayu.,
sekarang buat kesimpulanmu tentang kayu
sebagai bahan bangunan dari pertanyaan
beriktu ini.

1. Bentuk kayu seperti apa saja yang


dipakai untuk bangunan tersebut ?
2. Bagaimana proses membentuk kayu
untuk bahan bangunan, dapatkah
kamu menjelaskannya dari mulai
pohon ?
Buatkan urutannya !

1. Selain sebagai bahan bangunan, kayu dapat dijadikan apa saja,? Coba kamu
perhatikan di sekeliling sekolah dan yang ada di sekitar rumahmu. Berikan
contoh Masing-masing 5 !
Tabel observasi / pengamatan :

No Lingkungan sekitar sekolah Rumah


1.
2.
3.
4.
5.

2. Diskusikan dengan kelompok, selain untuk kebutuhan pembangunan rumah atau


gedung, untuk apa saja kayu digunakan? Berikan 5 contohnya! dan
3. Uraikan apa yang di maksud dengan kayu bangunan struktural dan non structural?
Berikan masing-masing 4 contoh!
LEMBAR KERJA SISWA 2 ( Pertemuan ke-2)

Mengamati Karakteristik Kayu Solid

Kelompok : .....................
Nama kelompok :......................
.......................
.......................
Kelas / semester :.....................
Hari / Tanggal :

Tugas : Silahkan masing – masing individu untuk mengamati 1 jenis pohon yang
ada di sekitar sekolah atau di rumah, kemudian lakukan pengamatan
terhadap pohon tersebut. Setelah di amati maka ambil data- data yang
berhubungan dengan sifat fisik kayu, kelebihan dan kekurangan kayu
tersebut kemudian kalian buat dalam bentuk tabel pengamatan!
LEMBAR KERJA SISWA 3 ( Pertemuan ke-3)

Mengamati Kayu Solid

Kelompok : .....................
Nama kelompok :......................
.......................
.......................
Kelas / semester :.....................
Hari / Tanggal :

Kerjakan tabel pengamatan di bawah ini sesuai dengan kelompoknya!

Coba kalian lakukan observasi bersama dengan kelompoknya masing-masing yang


berlokasi di lingkungan Sekolah SMKN 1 Pajangan . Tuliska nama-nama pohon
yang kalian temui kemudian catat dalam tabel observasi dan berikan tanda ceklis
pada kolom 3,4,5 dan 6!
Tabel Observasi / Pengamatan

Nama Kayu Kayu Non Kelas


No Papan Balok Struktur
Pohon lunak keras struktur Mutu

Kesimpulan :
LEMBAR KERJA SISWA 4 (pertemuan 4)

Mengamati Produk Kayu Olahan

Kelompok : .....................
Nama kelompok :......................
.......................
.......................
Kelas / semester :.....................
Hari / Tanggal :

A. Tujuan
Mengamati jenis-jenis kayu olahan yang digunakan di lingkungan sekitar sekolah
B. Alat dan Bahan
Alat tulis dan Lembar Kerja Siswa, Produk kayu olahan
C. Petunjuk pengamatan
1. Amati semua contoh produk kayu olahan yang ada di sekitar sekolah kamu!
2. Gunakan semua indera untuk melakukan pengamatan!
3. Tulis hasil pengamatan kedalam tabel!
4. Buat Kesimpulan!

D. Tabel Observasi / Pengamatan di Sekolah

No Nama produk kayu Jenis kayu olahan


1.
2.
3.
4.
5.

E. Kesimpulan :

Anda mungkin juga menyukai