Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
SKRIPSI
oleh :
Tri Wahyuni
NIM K 7403027
BAB I
PENDAHULUAN
Hal ini untuk menghindari kerusakan lingkungan yang berlebihan, oleh karena itu
pembangunan di sektor pariwisata hendaknya memperhatikan prinsip
pembangunan yang berwawasan lingkungan dan pengembangan masyarakat lokal.
Pengembangan pariwisata yang berwawasan lingkungan adalah pengembangan
pariwisata yang memiliki kontribusi tinggi terhadap ekonomi masyarakat
setempat, dengan kata lain pengembangan tersebut hendaknya dapat
meningkatkan pendapatan masyarakat dengan tetap mempertahankan kelestarian
lingkungan dan nilai budaya.
Kabupaten Banjarnegara sebagai salah satu kabupaten di propinsi Jawa
Tengah memiliki banyak potensi yang belum dimanfaatkan dan dikembangkan
secara optimal, diantaranya adalah potensi bahan tambang yang terdiri dari
marmer, feeldspar, pasir kuarsa, asbes, batu gamping, trass dan tanah liat. Selain
itu juga mempunyai beragam obyek wisata potensial yang tersebar di beberapa
daerah, antara lain Taman Rekrasi Dan Marga Satwa Seruling Mas, Dataran
Tinggi Dieng, Taman Rekreasi Anglir Mendung, Curug Pitu, wisata Tirta Mrica,
Padang Golf Mrica, Seni Kesenian Keramik dan wisata khusus Arung Jeram
sungai Serayu (Derap Serayu Edisi No. 21 – 2004). Selain itu Banjarnegara juga
memiliki atraksi wisata dan budaya yang menarik wisatawan antara lain, atraksi
kesenian daerah tari Geol, tari Aplang, Kuda Kepang dan tari Gambyong. Dari
beragam obyek wisata potensial ini yang menjadi unggulan teratas untuk
memenuhi Pendapatan Asli Daerah (PAD) adalah Taman Rekreasi Dan Marga
Satwa Seruling Mas serta Dataran Tinggi Dieng. Ini menunjukkan bahwa obyek
wisata yang lain terkesan belum memberikan kontribusi yang berarti bagi
pendapatan asli daerah (PAD) pemerintah kabupaten Banjarnegara. Oleh karena
itu, pemerintah daerah mengambil kebijakan untuk melakukan pembangunan di
sektor wisata yang diharapkan mampu memberikan kontribusi yang cukup berarti
bagi pengembangan daerah, sehingga tolok ukur keberhasilan dari usaha tersebut
tidak hanya terbatas pada kesuksesan rencana dan pelaksanaan program
pengembangan pariwisata, akan tetapi seberapa besar sektor pariwisata mampu
memberikan kontribusi bagi pendapatan daerah.
5
B. Perumusan Masalah
Masalah dalam penelitian harus dirumuskan dengan baik dan jelas agar
masalah dalam penelitian dapat terjawab dengan baik. Menurut Winarno
Surakhmad (1998: 34) “Masalah adalah setiap kesulitan yang menggerakkan
manusia untuk memecahkan masalah, masalah harus dapat dirasakan sebagai
tantangan yang harus dilalui (tentang jalan mengatasinya) apabila kita akan
berjalan terus, masalah menampakkan diri sebagai rintangan”.
Berdasarkan pengertian tersebut, seorang peneliti dihadapkan pada
permasalahan yang harus dikaji dan dijawab. Masalah yang peneliti rumuskan
adalah sebagai berikut:
1. Apa sajakah potensi pariwisata yang ada di Banjarnegara?
2. Bagaimanakah upaya yang dilakukan Dinas Pariwisata dan
Kebudayaan untuk mengembangkan potensi pariwisata yang ada di
Banjarnegara dalam meningkatkan Pendapatan Asli Daerah ?
3. Kendala apa saja yang dihadapi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
dalam pengembangan potensi pariwisata di Kabupaten Banjarnegara
dan bagaimana cara mengatasinya ?
6
C. Tujuan Penelitian
Dalam melakukan penelitian pasti ada maksud dan tujuan yang ingin
dicapai oleh peneliti. Suharsimi Arikunto (2002: 51) menjelaskan bahwa, “Tujuan
penelitian adalah rumusan kalimat yang menunjukkan adanya sesuatu hal yang
diperoleh setelah penelitian selesai”. Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam
penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui potensi pariwisata yang ada di Banjarnegara.
2. Untuk mengetahui upaya-upaya pengembangan pariwisata yang
dilakukan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan dalam meningkatkan
Pendapatan Asli Daerah di Kabupaten Banjarnegara.
3. Untuk mengetahui kendala yang dihadapi Dinas Pariwisata dan
Kebudayaan dalam pengembangan potensi pariwisata guna
meningkatkan Pendapatan Asli Daerah di Kabupaten Banjarnegara
dan bagaimana mengatasi kendala tersebut.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
a. Untuk menambah wawasan ilmu pengetahuan di bidang pariwisata.
b. Menambah referensi dan masukan untuk penelitian berikutnya.
2. Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran
kepada Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Banjarnegara mengenai
upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk menggali potensi dan mengembangkan
pariwisata yang ada sehingga dapat meningkatkan Pendapatan Asli Daerah
Kabupaten Banjarnegara.
7
BAB II LANDASAN
TEORI A. Tinjauan
Pustaka
1. Otonomi Daerah
Menurut pasal 1 Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 , daerah otonom
yang selanjutnya disebut daerah adalah kesatuan masyarakat hukum yang
mempunyai batas-batas wilayah yang berwenang mengatur dan mengurus urusan
pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri
berdasarkan aspirasi masyarakat dalam sistem negara kesatuan Republik
Indonesia.
Pasal 18 Undang-Undang Dasar 1945 menyatakan bahwa pembagian
daerah Indonesia atas daerah besar dan kecil dengan bentuk susunan
pemerintahannya ditetapkan dengan undang-undang sehingga daerah yang ada
dalam lingkungan negara kesatuan adalah bersifat otonom atau administrasi
belaka. Daerah Indonesia akan dibagi dalam daerah propinsi dan daerah propinsi
akan dibagi dalam daerah yang lebih kecil. Menurut pasal 18 Undang-Undang
Dasar 1945, dapat disimpulkan bahwa Undang-Undang Dasar 1945 merupakan
landasan yang kuat untuk menyelenggarakan otonomi dengan memberikan
kewenangan yang luas, nyata dan bertanggung jawab kepada daerah, sebagaimana
tertuang dalam ketetapan MPR RI Nomor XV/MPR/1998 tentang
penyelenggaraan otonomi daerah; pengaturan, pembagian dan pemanfaatan
sumber daya nasional yang berkeadilan, serta perimbangan keuangan pusat dan
daerah dalam kerangka negara kesatuan Republik Indonesia.
Penerapan otonomi daerah berdasarkan UU No. 32 Tahun 2004
dilaksanakan dengan prinsip otonomi luas, nyata dan bertanggung jawab.
Otonomi luas dimaksudkan bahwa kepala daerah diberikan tugas, wewenang, hak
dan kewajiban, untuk menangani urusan pemerintahan yang tidak ditangani oleh
pemerintah pusat sehingga isi otonomi yang dimiliki oleh suatu daerah memiliki
banyak ragam dan jenisnya. Di samping itu, daerah diberikan keleluasaan untuk
menangani urusan pemerintahan yang diserahkan itu, dalam rangka mewujudkan
8
3. Pariwisata
a. Pengertian Pariwisata
Seiring dengan pemberlakuan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004
tentang pemerintahan daerah yang memberikan otonomi penuh kepada daerah
memungkinkan daerah menyelenggarakan pelaksanaan pemerintahan daerah yang
serius dengan aspirasi dan kehendak masyarakat setempat. Di sisi lain
memberikan kewenangan penuh kepada pemerintah daerah untuk melakukan
penataan dan pengaturan terhadap segala sesuatu yang ada di daerahnya.
Kewenangan tersebut antara lain adalah berupa pembinaan dan pengembangan
potensi pariwisata.
Di Indonesia istilah pariwisata baru dimulai pada awal tahun 1960-an.
Istilah pariwisata diperoleh dari budayawan intelektual atas permintaan
Presiden Soekarno kepada Sri Sultan Hamengku Buwono IX selaku
Ketua DTI (Dewan Tourisme Indonesia) pada tahun 1960. Secara
terpisah dua orang budayawan, yaitu Prof. Mr. Moh. Yamin dan Prof. Dr.
Prijono memberi istilah pariwisata untuk mengganti istilah tourism atau
travel, yang konotasinya dapat terkait dengan selera rasa pleasure,
excitement, entertainment, adventure dan sejenisnya. Istilah pariwisata
terlahir dari bahasa Sansekerta yaitu pari yang berarti penuh, lengkap,
berkeliling, wis (man) yang berarti rumah, properti, kampung, komunitas
dan ata yang artinya pergi terus menerus, mengembara (roaming about).
Jadi, pariwisata adalah pergi secara lengkap meninggalkan rumah
(kampung) berkeliling terus-menerus. (Nyoman S Pendit, 2002: 1)
usaha yang terkait di bidang tersebut. Berdasarkan pengertian tersebut, maka tidak
hanya mengacu pada orang yang melakukan kegiatan wisata melainkan juga
meliputi obyek dan daya tarik wisata dan usaha-usaha di bidang tersebut. Obyek
dan daya tarik wisata adalah segala sesuatu yang menjadi sasaran wisata.
Sedangkan usaha pariwisata adalah kegiatan yang bertujuan menyelenggarakan
jasa pariwisata atau menyediakan atau mengusahakan obyek dan daya tarik
wisata.
E. Guyer Freuler sebagaimana yang dikutip oleh Nyoman S. Pendit
(2002: 34) merumuskan pengertian pariwisata dalam arti modern yaitu pariwisata
merupakan fenomena dari jaman sekarang yang didasarkan atas kebutuhan akan
kesehatan dan pergantian hawa, penilaian yang sadar dan menumbuhkan (cinta)
terhadap keindahan alam dan pada khususnya disebabkan oleh bertambahnya
pergaulan berbagai bangsa dan kelas masyarakat manusia sebagai hasil daripada
perkembangan perniagaan, industri, perdagangan serta penyempurnaan daripada
alat-alat pengangkutan.
Sesuai dengan UU No. 9 Tahun 1990 penyelenggaraan kepariwisataan
dilaksanakan berdasarkan asas manfaat, usaha bersama dan kekeluargaan, adil dan
merata, berperikehidupan dalam keseimbangan dan kepercayaan pada diri sendiri.
Tujuan penyelenggaraan kepariwisataan yang ingin dicapai oleh UU ini adalah
sebagai berikut :
1) Memperkenalkan, mendayagunakan, melestarikan, dan meningkatkan
mutu obyek dan daya tarik wisata.
2) Memupuk rasa cinta tanah air dan meningkatkan persahabatan antar
bangsa.
3) Memperluas dan meratakan kesempatan berusaha dan lapangan kerja.
4) Meningkatkan pendapatan nasional dalam rangka meningkatkan
kesejahteraan dan kemakmuran rakyat.
5) Mendorong pendayagunaan produksi nasional.
data penelitian dan peninjauan yang lebih akurat di bidang pariwisata, sehingga
pembangunan pariwisata dapat dilakukan secara optimal. Nyoman S. Pendit
(2002) mengemukakan jenis-jenis pariwisata yang terbagi menjadi pariwisata
budaya, kesehatan, olah raga, komersial, industri, politik, konvensi, sosial,
pertanian, maritim (bahari), cagar alam, buru, pilgrim, wisata bulan madu dan
wisata petualangan.
1) Wisata budaya
Yaitu perjalanan yang dilakukan atas dasar keinginan untuk memperluas
pandangan hidup seseorang dengan jalan mengadakan kunjungan atau
peninjauan ke tempat lain atau ke luar negeri, mempelajari keadaan
rakyat, kabiasaan dan adat istiadat, cara hidup, budaya dan seni di daerah
tujuan wisata. Jenis wisata ini paling populer di Indonesia karena
wisatawan yang datang dari luar negeri ke Indonesia ingin mengetahui
kebudayaan, kesenian, adat istiadat dan kehidupan seni Indonesia.
2) Wisata kesehatan
Yaitu perjalanan wisatawan dengan tujuan untuk menukar keadaan dan
lingkungan tempat sehari-hari di mana ia tinggal demi kepentingan
beristirahat secara jasmani dan rohani dengan mengunjungi tempat
peristirahatan seperti mata air panas yang dapat menyembuhkan, ke suatu
tempat yang beriklim menyehatkan dan sebagainya.
3) Wisata olahraga
Yaitu perjalanan yang dilakukan dengan tujuan berolah raga, mengikuti
atau menyaksikan pesta olah raga ke suatu negara misalnya Asian
Games, Olympiade, berburu, memancing, berenang dan sebagainya.
4) Wisata komersial
Yaitu perjalanan yang dilakukan dengan maksud untuk mengunjungi
pameran-pameran dan pekan raya yang bersifat komersial seperti
pameran industri, pameran dagang dan sebagainya.
5) Wisata industri
Yaitu perjalanan yang dilakukan ke suatu daerah perindustrian dengan
tujuan untuk mengadakan penelitian atau peninjauan.
14
6) Wisata politik
Yaitu perjalanan yang dilakukan untuk mengunjungi atau mengambil
bagian aktif dalam kegiatan politik seperti ulang tahun perayaan 17
Agustus di Jakarta, perayaan 10 Oktober di Moskow, maupun kegiatan
politik seperti konferensi, musyawarah, kongres atau konvensi politik
yang selalu disertai dengan darma wisata.
7) Wisata konvensi
Yaitu perjalanan yang dilakukan untuk mengikuti suatu pertemuan
seperti konferensi, musyawarah, konvensi dan lain-lain baik yang bersifat
nasional maupun internasional.
8) Wisata sosial
Yaitu pengorganisasian suatu perjalanan murah serta mudah untuk
memberi kesempatan kepada golongan masyarakat ekonomi lemah untuk
mengadakan perjalanan seperti kaum buruh, pemuda, pelajar, mahasiswa
dan sebagainya.
9) Wisata pertanian
Yaitu perjalanan ke suatu proyek-proyek pertanian, perkebunan , ladang
pembibitan dan sebagainya untuk tujuan studi maupun rekreasi.
10) Wisata maritim (bahari)
Jenis wisata ini banyak dikaitkan dengan kegiatan olah raga air seperti
memancing, berlayar, menyelam dan sebagainya untuk memperoleh
suatu kesenangan. Jenis wisata ini disebut juga dengan wisata tirta.
11) Wisata cagar alam
Yaitu perjalanan yang dilakukan ke tempat cagar alam, taman lindung,
hutan di daerah pegunungan dan sebagainya yang kelestariannya
dilindungi oleh undang-undang. Jenis wisata ini banyak dikaitkan dengan
kegemaran akan keindahan alam, kesegaran udara pegunungan, keajaiban
hidup binatang maupun tumbuhan yang jarang terdapat di tempat lain.
12) Wisata buru
Yaitu jenis wisata yang dilakukan di suatu daerah atau hutan tempat
berburu yang dibenarkan oleh pemerintah.
15
e) Political Tourism
Yaitu suatu perjalanan yang bertujuan untuk menyaksikan suatu
peristiwa yang berhubungan dengan suatu negara seperti ulang tahun
atau peringatan hari tertentu.
f) Social Tourism
Jenis pariwisata ini tidak menekankan untuk mencari keuntungan
seperti studi tour, piknik dan sebagainya.
g) Religion Tourism
Yaitu kegiatan pariwisata yang bertujuan untuk menyaksikan
upacara keagamaan.
4. Potensi Pariwisata
pantai, hutan, air terjun, danau, sungai, gunung dan sebagainya, flora dan
fauna seperti tanaman langka, burung, cagar alam dan sebagainya.
b) Potensi non alam
Potensi non alam merupakan potensi yang berasal dari hasil karya
manusia, yang termasuk dalam potensi ini antara lain :
(1) Benda-benda bersejarah, seperti monumen bersejarah, sisa
peradaban masa lampau, museum dan sebagainya.
(2) Kebudayaan dan keagamaan, seperti acara tradisional, upacara
perkawinan, festival, pameran, rumah ibadah, candi dan sebagainya.
(3) Tata cara hidup masyarakat (the way of life)
Tata cara hidup tradisional dari suatu masyarakat merupakan salah
satu daya tarik wisatawan, seperti upacara sekaten di yogyakarta,
pembakaran mayat (Ngaben) di Bali, upacara pembakaran mayat di
Toraja, upacara Batagak Penghulu di Minangkabau, upacara
khitanan di daerah Parahyangan dan sebagainya.
5. Pengembangan Pariwisata
a. Pengertian
Menurut Poerwadarminta dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia (2003:
556) pengembangan merupakan perbuatan (hal, cara, usaha) mengembangkan.
Chafid Fandeli (1999: 27) mengemukakan :
Pengembangan pariwisata pada dasarnya adalah pengembangan masyarakat
dan wilayah yang didasarkan pada :
1) Memajukan tingkat hidup masyarakat sekaligus melestarikan identitas
budaya dan tradisi lokal.
2) Meningkatkan tingkat pendapatan secara ekonomis sekaligus
mendistribusikan secara merata pada penduduk lokal.
3) Berorintasi pada pengembangan wirausaha skala kecil dan menengah
dengan daya serap tenaga kerja besar dan berpotensi pada teknologi
komparatif.
4) Memanfaatkan pariwisata seoptimal mungkin sebagai agen penyumbang
tradisi budaya dengan dampak negatif yang seminimal mungkin.
22
b) Prasarana Wisata
Prasarana wisata adalah sumber daya alam dan sumber daya
buatan manusia yang mutlak dibutuhkan oleh wisatawan dalam
perjalanannya di daerah tujuan wisata, seperti jalan, listrik, air,
telekomunikasi, terminal, jembatan dan sebagainya. Untuk kesiapan
obyek-obyek wisata yang akan dikunjungi oleh wisatawan di daerah
tujuan wisata, prasarana wisata tersebut perlu dibangun sesuai dengan
lokasi dan kondisi obyek wisata yang bersangkutan.
Pembangunan prasarana wisata yang mempertimbangkan
kondisi dan lokasi akan meningkatkan aksebilitas suatu obyek wisata
yang akhirnya akan meningkatkan daya tarik obyek wisata itu sendiri.
Dalam melaksanakan pembangunan prasarana wisata diperlukan
koordinasi yang mantap antara instansi terkait bersama dengan instansi
pariwisata di berbagai tingkat.
c) Sarana Wisata
Sarana wisata merupakan kelengkapan daerah tujuan wisata
yang diperlukan untuk melayani kebutuhan wisatawan dalam menikmati
perjalanan wisatanya. Pembangunan sarana wisata di daerah tujuan
wisata maupun obyek wisata tertentu harus disesuaikan dengan
kebutuhan wisatawan baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Berbagai
sarana wisata yang harus disediakan di daerah tujuan wisata adalah hotel,
biro perjalanan, alat transportasi, restoran dan rumah makan serta sarana
pendukung lainnya.
Sarana wisata secara kuantitatif menunjuk pada jumlah sarana
wisata yang harus disediakan, sedangkan secara kualitatif ialah
menunjukkan pada mutu pelayanan yang diberikan dan yang tercermin
pada kepuasan wisatawan yang memperoleh pelayanan.
d) Tata Laksana (Infrastruktur)
Infrastruktur adalah situasi yang mendukung fungsi sarana dan
prasarana wisata, baik yang berupa sistem pengaturan maupun bangunan
fisik di atas dan di bawah tanah seperti :
27
pemilikan atraksi atau obyek ini. Wilayah pariwisata yang paling ideal dan dapat
menjamin maksud serta tujuan industri wisata sesuai dengan fungsinya adalah
daerah tujuan wisata yang benar-benar dapat memberikan atraksi beraneka ragam,
baik yang dimiliki alam sekitar sebagi obyek yang tidak bergerak maupun yang
merupakan manifestasi budaya tinggi khas bersifat daerah atau nasional sebagai
obyek bergerak, serta dapat memperlihatkan kegiatan kehidupan rakyat di
sekitarnya.
Adanya atraksi wisata yang menarik merupakan faktor utama dalam
pengembangan pariwisata. Akan tetapi pengembangan tersebut tidak akan
berjalan lancar tanpa adanya sarana dan prasarana yang mendukung suatu daerah
tujuan wisata. Sarana kepariwisataan menurut A. Hari Karyono (1997: 74) adalah
“Perusahaan-perusahaan yang memberikan pelayanan kepada wisatawan, baik
secara langsung atau tidak langsung dan hidup serta kehidupannya banyak
bergantung pada kedatangan wisatawan”.
Dalam hal prasarana yang harus tersedia dikawasan wisata, Salah Wahab
sebagaimana yang dikutip oleh A. Hari Karyono (1997: 74) membagi prasarana
menjadi tiga kelompok yaitu prasarana umum, kebutuhan pokok pola hidup
modern dan prasarana wisata.
1) Prasarana umum, meliputi:
a) Sistem penyediaan air bersih
b) Kelistrikan
c) Jalur-jalur lalu lintas
d) Sistem pembangunan limbah
e) Sistem telekomunikasi
2) Kebutuhan pokok pola hidup modern
Misalnya rumah sakit, apotek, bank, pusat-pusat perbelanjaan, salon,
kantor-kantor pemerintahan dan pompa-pompa bensin. Prasarana ini
merupakan prasarana yang menyangkut kebutuhan orang banyak.
33
3) Prasarana wisata
Prasarana yang diperuntukkan bagi wisatawan yang meliputi tempat
penginapan, tempat dan kantor informasi, tempat promosi, tempat-tempat
rekreasi dan sport.
Keberhasilan program pengembangan obyek wisata ditentukan oleh
berbagai faktor yang saling terkait, salah satu diantaranya adalah adanya
keterlibatan dari penyelenggara negara atau pihak pemerintah. Peran serta
pemerintah dalam kepariwisataan tergantung pada kondisi dan kepentingan negara
yang bersangkutan. Tindakan pemerintah ini dapat berupa penetapan kebijakan
atau perundang-undangan yang mengatur tentang kepariwisataan, penyediaan
sarana dan prasarana, serta memberikan bantuan keuangan.
Kebijaksanaan yang diambil oleh pemerintah antara lain
penyelenggaraan tahun kunjungan wisata, penyelenggaraan program sapta pesona,
kampanye sadar wisata dan Visit Asean Year. Keberhasilan dari kebijaksanaan
tersebut tidak terlepas dari peran serta masyarakat. Kesadaran dan tanggung jawab
masyarakat sangat penting. Masyarakat berfungsi menyediakan sarana dan
tingkah laku yang diharapkan berupa sikap dan keramahtamahan. Sikap
masyarakat diwujudkan dengan adanya kesadaran untuk senantiasa memelihara
lingkungan seperti tidak menebang hutan, merusak cagar alam dan sebagainya,
sedangkan sikap ramah tamah terhadap wisatawan akan memberikan suasana
yang nyaman dan rasa aman bagi wisatawan.
C. Kerangka Pemikiran
Pembangunan dan pengembangan kepariwisataan diarahkan untuk
mendorong pertumbuhan ekonomi, meningkatkan pendapatan daerah dan
memberdayakan ekonomi masyarakat. Pembangunan kepariwisataan pada
hakekatnya adalah mengembangkan dan memanfaatkan obyek wisata dan daya
tarik wisata yang merupakan potensi daerah yang dimiliki. Pengembangan
pariwisata akan mencapai hasil yang optimal bila didukung oleh sarana dan
prasarana yang memadai serta adanya partisipasi aktif dari masyarakat baik
pemerintah maupun swasta. Dalam pengembangan pariwisata terdapat beberapa
faktor yang harus diperhatikan yaitu ketersediaan obyek dan atraksi wisata, sarana
transportasi dan sarana penunjang yang berupa akomodasi dan infrastruktur.
Obyek dan atraksi wisata merupakan salah satu faktor utama dalam
pengembangan pariwisata. Obyek dan atraksi wisata tersebut dapat berupa benda-
benda yang terdapat di alam maupun hasil karya manusia. Obyek dan atraksi yang
35
berasal dari alam meliputi keadaaan fisik, flora dan fauna, sedangkan yang
merupakan hasil karya manusia meliputi benda-benda bersejarah, kebudayaan dan
keagamaan serta tata cara hidup masyarakat.
Banjarnegara merupakan salah satu kabupaten di Jawa Tengah yang
memiliki potensi yang perlu dikembangkan. Selain potensi fisik yaitu tersedianya
lahan, Banjarnegara juga memiliki aset peninggalan budaya seperti candi, prasasti,
tari tradisional, kerajinan keramik dan sebagainya.
Potensi-potensi tersebut apabila dikembangkan akan dapat menarik
wisatawan baik wisatawan nusantara maupun wisatawan mancanegara sehingga
dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan menaikkan pendapatan asli
daerah. Dari uraian tersebut dapat digambarkan diagram alur pemikiran sebagai
berikut:
Obyek wisata
Potensi
Peningkatan jumlah
wisatawan
Meningkatkan
pendapatan asli daerah
BAB III METODOLOGI
PENELITIAN
2. Strategi Penelitian
Dalam penelitian kualitatif secara umum strategi dasar atau bentuk
rancangan studinya biasanya berupa studi kasus. Menurut Heribertus B. Sutopo
(2002: 112-113) ada dua macam studi kasus yaitu:
a. Studi kasus tunggal
Suatu penelitian disebut sebagai studi kasus tunggal, bilamana penelitian
tersebut terarah pada satu karakteristik. Artinya penelitian tersebut hanya
dilakukan pada satu sasaran (satu lokasi atau satu subyek).
b. Studi kasus ganda
Suatu penelitian disebut sebagai studi kasus ganda, bilamana penelitian
tersebut mempersyaratkan adanya sasaran (lokasi studi) lebih dari satu
yang memiliki perbedaan karakteristik.
D. Teknik Sampling
Teknik sampling dalam penelitian kualitatif bersifat internal sampling.
Maksudnya ialah bahwa cuplikan (sampling) diambil untuk mewakili
informasinya dengan kelengkapan dan kedalamannya, karena jumlah informan
yang kecil biasanya menjelaskan informasi tertentu secara lebih lengkap dan
benar daripada informasi yang diperoleh dari jumlah narasumber yang lebih
banyak yang mungkin kurang mengetahui dan memahami informasi yang
sebenarnya.
Pada penelitian ini peneliti menggunakan teknik sampling purposive
sampling (sample bertujuan), yaitu peneliti menentukan informan yang dapat
memberikan informasi sesuai dengan tujuan dan masalah yang diteliti,
sebagaimana dikemukakan oleh Kusmayadi dan Endar Sugiarto (2000: 41) bahwa
“Teknik pengambilan contoh secara purposive sampling digunakan apabila
peneliti mempunyai pertimbangan tertentu dalam menetapkan contoh sesuai
dengan tujuan penelitiannya. Besarnya contoh yang ditarik dari populasi
tergantung pada tujuan penelitian, jenis instrumen yang digunakan, biaya dan
waktu”. Alasan pemilihan teknik ini adalah peneliti ingin mendapatkan informasi
yang benar-benar akurat dengan memilih informan yang dipandang dapat
memberikan informasi dan memahami permasalahan yang akan diteliti.
2. Wawancara
Menurut Lexy J. Moleong (2004: 186), “Wawancara adalah percakapan
dengan maksud tertentu”. Wawancara dilakukan kepada informan yang
memahami permasalahan yang diteliti yaitu pihak Dinas Pariwisata. Wawancara
dilaksanakan secara terbuka sebagaimana dikemukakan oleh Lexy J. Moleong
(2004: 189) bahwa “Dalam wawancara terbuka, subyek atau informan tahu bahwa
ia sedang diwawancarai dan mengetahui pula apa maksud dan tujuan dari
wawancara itu”.
Pembagian jenis wawancara yang dikemukakan oleh Guba dan Lincoln
yang dikutip oleh Lexy J. Moleong (2004: 188) adalah:
a. Wawancara oleh tim atau panel
Wawancara oleh tim berarti wawancara dilakukan tidak hanya oleh satu
orang, tetapi oleh dua orang atau lebih terhadap orang yang
diwawancarai.
b. Wawancara tertutup dan wawancara terbuka (covert and overt interview)
Wawancara tertutup biasanya yang diwawncarai tidak mengetahui dan
tidak menyadari bahwa mereka diwawncarai. Jadi dalam penelitian
kualitatif sebaiknya digunakan wawancara terbuka yang para subyeknya
mengetahui bahwa mereka sedang diwawancarai dan mengetahui maksud
wawancara itu.
c. Wawancara riwayat secara lisan
Merupakan jenis wawancara terhadap orang-orang yang pernah membuat
sejarah. Maksud wawancara ini untuk mengungkapkan riwayat hidup,
pada jenis wawancara ini pihak yang diwawancarai berbicara terus
menerus dan sekali-kali pewawancara mengajukan pertanyaan.
d. Wawancara terstuktur dan wawancara tak terstruktur
Wawancara terstrukur merupakan wawancara yang pewawancaranya
menetapkan sendiri pertanyaan yang akan diajukan. Sedangkan
wawancara tak terstruktur merupakan wawancara yang digunakan untuk
menetapkan informasi yang bukan baku.
F. Validitas Data
Validitas data atau kesahihan data merupakan data dari hasil penelitian.
Hal ini dilakukan oleh peneliti dengan maksud supaya hasil penelitiannya benar-
benar dapat dipertanggungjawabkan, karena validitas data menunjukkan mutu
seluruh proses pengumpulan data dalam penelitian. Data yang telah terkumpul,
diolah dan diuji kebenarannya melalui teknik pemeriksaan tertentu.
Untuk mendapatkan data dengan mantap dan benar maka penelitian ini
menggunakan pendekatan sesuai dengan tujuan penelitian yaitu teknik triangulasi.
Menurut Lexy J. Moleong (2004: 330) “Triangulasi adalah teknik pemeriksaan
keabsahan data yang memenfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk
keperluan pengecekan atau pembanding terhadap data itu”. Denzin seperti yang
dikutip oleh Lexy J. Moleong (2004: 331) membedakan empat macam triangulasi
sebagai teknik pemeriksaan data yang memanfaatkan penggunaan sumber,
metode, penyidik dan teori.
Berdasarkan pendapat tersebut, dapat bdijelaskan sebagi berikut:
1. Triangulasi dengan sumber
Triangulasi ini berarti membandingkan dan mengecek balik derajat
keperayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang
berbeda dalam metode kualitatif.
2. Triangulasi dengan metode
Triangulasi ini terdapat dua strategi yaitu yang pertama adalah
pengecekan dokumen kepercayaan penemuan hasil penelitian beberapa
teknik pengumpulan data dan kedua adalah pengecekan derajat
kepercayaan beberapa sumber data dengan metode yang sama.
3. Triangulasi penyidik
Triangulasi ini berarti mengumpulkan data yang semacam dilakukan oleh
beberapa peneliti.
4. Triangulasi dengan teori
Triangulasi ini adalah melakukan penelitian tentang topik yang sama dan
datanya dianalisis dengan beberapa perspektif teoritis yang berbeda.
Dalam penelitian ini digunakan teknik triangulasi sumber. Triangulasi
sumber mengarahkan penulis agar dalam mengumpulkan data, ia wajib
menggunakan beragam sumber data yang tersedia. Artinya data yang sama atau
yang sejenis akan lebih mantap kebenarannya dibanding apabila digali dari
berbagai sumber yang berbeda. Menurut Lexy J Moleong (2004: 331)
“Triangulasi sumber dapat dilakukan dengan cara : (1) membandingkan apa yang
dikatakan informan satu dengan informan yang lain, (2) membandingkan keadaan
dan perspektif seseorang dengan berbagai pendapat dan pandangan orang lain, (3)
membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen”.
Pengumpulan data
Reduksi data
Sajian data
Penarikan kesimpulan
(Verifikasi)
c. Kesehatan
Keadaan kesehatan masyarakat yang baik merupakan salah satu indikator
terjaminnya tingkat kesehatan yang akan berdampak pada kesejahteraan
masyarakat. Semakin baik tingkat kesehatan masyarakat, maka kesejahteraan
masyarakat juga akan sermakin baik. Untuk mengetahui derajat tingkat kesehatan
masyarakat dapat ditinjau dari angka kelahiran dan angka kematian.
Rata-rata angka kelahiran kasar kabupaten Banjarnegara mengalami
kenaikan sebesar 0,20 yaitu dari 11,41 pada tahun 2004 dan naik menjadi 11,61
pada tahun 2005. Sedangkan angka kematian kasar turun sebesar 0,50 yaitu dari
4,46 pada tahun 2004 dan turun menjadi 3,96 pada tahun 2005. Keadaan tersebut
menunjukkan bahwa tingkat kesehatan masyarakat kabupaten Banjarnegara
semakin meningkat.
d. Agama
Toleransi kehidupan antar umat beragama merupakan pengamalan nilai-
nilai agama yang selalu ditingkatkan agar meningkatkan kerukunan hidup antar
umat beragama. Agama yang dianut di kabupaten Banjarnegara adalah Islam,
Katolik, Kristen, Hindu, dan Budha. Sedangkan agama mayoritasnya adalah
Islam.
f. Jaringan Transportasi
Tersedianya sarana transportasi akan memperlancar arus mobilitas
penduduk dan perekonomian daerah. Kendaraan bermotor merupakan sarana
tranportasi yang penting di kabupaten Banjarnegara seiring dengan peningkatan
taraf hidup masyarakat.
Jumlah kendaraan bermotor di kabupaten Banjarnegara meningkat dari
tahun ke tahun baik kendaraan bermotor roda dua maupun roda empat. Jumlah
kendaraan meningkat sekitar 18,6% pada tahun 2005 apabila dibandingkan
dengan jumlah kendaraan pada tahun 2004 yaitu 44.008 kendaraan meningkat
menjadi 52.205 kendaraan.
Pelayanan jaringan jalan di kabupaten Banjarnegara adalah 976.853 Km,
yang terdiri dari jalan Negara 57.637 Km, jalan Propinsi 84.490 Km dan jalan
Kabupaten 834.690 Km. Berdasarkan informasi dari BPS kabupaten
Banjarnegara, jalan Kabupaten sepanjang 602.740 Km berada dalam kondisi baik,
48.660 Km berada dalam kondisi sedang, 100.750 Km berada dalam kondisi rusak
dan 82.540 Km dalam kondisi rusak berat.
g. Jaringan Listrik
Berdasarkan data dari BPS kabupaten Banjarnegara jumlah pelanggan
listrik PLN mengalami peningkatan setiap tahun. Jumlah pelanggan listrik mulai
tahu 2001 sampai dengan tahun 2005 adalah sebagai berikut: tahun 2001 sebanyak
87.917 pelanggan; tahun 2002 sebanyak 88.406 pelanggan; tahun 2003 sebanyak
91.019 pelanggan; tahun 2004 sebanyak 102.754 pelanggan dan tahun 2005
sebanyak 102.586 pelanggan yang didominasi oleh pelanggan rumah tangga. Pada
umumnya seluruh desa yang ada di kabupaten Banjarnegara telah memperoleh
aliran listrik, tetapi ada beberapa desa yang belum memperoleh aliran listrik.
h. Jaringan Komunikasi
Seiring dengan semakin majunya teknologi dan informasi, sarana
telekomunikasi merupakan salah satu faktor penting untuk mempermudah dan
memperlancar komunikasi. Hal ini dapat dilihat dari jumlah sambungan telepon
yang ada di Banjarnegara yang selalu bertambah setiap tahunnya. Jumlah
pelanggan telepon pada tahun 2001 sampai dengan tahun 2005 adalah sebagai
berikut: tahun 2001 sebanyak 2.871 pelanggan; tahun 2002 sebanyak 3.254
pelanggan; tahun 2003 sebanyak 3.254 pelanggan; tahun 2004 sebanyak 5.415
pelanggan dan tahun 2005 sebanyak 6.371 pelanggan. Jumlah pelanggan tersebut
terdiri dari pelanggan untuk bisnis/ industri/ kantor, rumah tangga dan sosial.
B. Deskripsi Permasalahan Penelitian
1. Potensi Pariwisata Di Banjarnegara
1) Potensi Alam
Obyek wisata alam yang ada di Banjarnegara misalnya kawasan wisata
Dataran Tinggi Dieng (Dieng Plateu), air terjun Curug Pitu dan obyek wisata alam
Anglir Mendung Paweden. Kawasan wisata Dataran Tinggi Dieng terletak di
sebelah timur laut kota Banjarnegara kurang lebih 55 Km, merupakan daerah
tujuan wisata kedua di Jawa Tengah setelah candi Borobudur. Kawasan wisata
Dataran Tinggi Dieng merupakan perpaduan wisata alam dan budaya peninggalan
nenek moyang berupa candi Hindu tertua di Indonesia. Berdasarkan hasil
wawancara dengan informan 1, menjelaskan bahwa “Pesona wisata alam atau
potensi wisata alam yang terdapat di Dataran Tinggi Dieng antara lain : telaga
Merdada, kawah Sileri, kawah Sikidang, kawah Candradimuka, sumur Jalatunda,
telaga Balekambang dan curug Sirawe”. (Wawancara, 09.00 WIB: 1 Mei 2007).
a) Telaga Merdada
Telaga ini merupakan telaga terluas di kawasan wisata Dataran Tinggi
Dieng kurang lebih 25 Ha dengan kedalaman 2-10 meter. Berlatar belakang
lereng-lereng bukit yang hijau, dan bedeng-bedeng jamur khas Dieng
menambah keindahan pemandangan telaga ini. Untuk wisatawan disediakan
sampan untuk disewa mengelilingi telaga dan fasilitas memancing ikan.
Telaga yang jernih juga kesejukan alam dan indahnya bunga-bunga di
sekitar telaga membuat betah wisatawan berlama-lama di telaga ini.
b) Kawah Sileri
Kawah Sileri merupakan kawah terluas di kawasan wisata Dataran Tinggi
Dieng yang masih aktif, dengan permukaan airnya yang terus-menerus
mengepulkan asap putih dan menunjukkan gejala vulkanis. Kawah Sileri
berwarna kelabu kental seperti leri atau bekas cucian beras, sehingga
dinamakan kawah Sileri, lingkungan ini masih sangat alami dengan latar
belakang pegunungan yang hijau.
c) Kawah Sikidang
Kawah ini adalah kawah vulkanik dengan lubang kepundan berada di
daerah dataran sehingga kawah dapat disaksikan langsung dari bibir kawah.
Sampai saat ini kawah Sikidang masih aktif mengeluarkan uap panas
sehingga air kawah mendidih dan bergejolak. Bau khas pegununan berapi,
kepulan asap putih selalu menghiasi penampilan kawah ini. Uap panas yang
keluar disertai semburan air yang mendidih berwarna kelabu selalu muncul
berpindah-pindah dan berlompat-lompat dari satu tempat ke tempat lain
seperti seekor Kidang, sehingga dinamai kawah Sikidang.
d) Kawah Candradimuka
Kawah ini sebenarnya bukan kawah gunung berapi, tetapi merupakan
pemunculan Solfatara dari rekahan tanah. Terdapat dua lubang rekahan
yang masih aktif mengeluarkan Solfatara, yang satu mengeluarkan secara
terus menerus yang lainnya secara berselang. Di kawah yang sangat atraktif
ini terdapat sumber air yang mempunyai kekuatan magic sehingga banyak
wisatawan yang berkunjung untuk memanfaatkannya. Tempat ini dipakai
untuk upacara ruwatan 1 Syuro.
e) Sumur Jalatunda
Sumur Jalatunda merupakan kepundan gunung berapi yang meletus dan
menjadi sumur. Sumur ini mempunyai garis tengah kurang lebih 90 meter
dan kedalaman ratusan meter. Konon sumur jalatunda merupakan salah satu
pintu ghaib menuju penguasa laut selatan. Ada kepercayaan masyarakat
setempat jika seseorang berhasil melempar batu hingga melintasi sumur
maka cita-citanya akan tercapai.. Bahkan air sumur Jalatunda mempunyai
kekuatan magic sehingga banyak dimanfaatkan wisatawan.
f) Telaga Balekambang
Telaga Balekambang lokasinya tidak jauh dari kompleks candi Arjuna.
Telaga ini dimanfaatkan oleh masyarakat dan wisatawan sebagai tempat
pemancingan karena banyak terdapat ikan air tawar.
g) Curug Sirawe
Curug Sirawe merupakan air terjun yang terdapat di Dataran Tinggi Dieng
dengan ketinggian 80 meter berada di pegunungan yang hijau dengan
panorama yang sangat indah.
h) Air Terjun Curug Pitu
Air terjun Curug Pitu merupakan obyek wisata alam dengan daya tarik
utama berupa air terjun tujuh tingkatan, terletak 10 Km ke arah timur kota
Banjarnegara. Fasilitas yang tersedia antara lain gardu pandang, jalan
setapak, bumi perkemahan dan panggung terbuka. Pemandangannya yang
indah dan terdapat agro wisata salak pondoh yang sangat cocok untuk
wisata remaja dan minat khusus seperti hiking maupun pecinta alam.
i) Obyek Wisata Alam Anglir Mendung Paweden
Obyek wisata ini terletak di daerah pegunungan yang dilengkapi dengan
kolam renang dengan mata air pegunungan, penginapan, bumi perkemahan
dan hutan lindung. Obyek wisata ini dapat digunakan untuk wisata berburu,
cross country dan lain-lain.
Potensi wisata alam yang ada di Dataran Tinggi Dieng merupakan obyek
wisata andalan kedua bagi Pendapatan Asli Daerah setelah Taman Rekreasi
Margasatwa Serulingmas. Pada umumnya kondisi obyek wisata cukup terawat,
namun ada beberapa obyek wisata yang sedang dalam tahap pengembangan
seperti telaga Sewiwi. Disebut dengan telaga Sewiwi karena bentuknya yang
seperti sayap hewan unggas. Hal yang sama juga dijelaskan oleh informan 2 yang
menjelaskan bahwa “Saat ini telaga Sewiwi masih dalam tahap pengembangan
dan perbaikan. Hal ini disebabkan karena seringnya terjadi erosi di sekitar area
telaga yang disebabkan oleh pola penanaman yang kurang baik”. (Wawancara,
11.30 WIB: 1 Mei 2007). Beliau juga menjelaskan bahwa dengan adanya
perbaikan dan pengembangan yang dilakukan, diharapkan wisatawan yang datang
akan semakin banyak.
2) Potensi non alam
Potensi non alam merupakan potensi yang berasal dari hasil karya atau
buatan manusia. Menurut informan 1, menjelaskan bahwa “Potensi non alam atau
yang disebut budaya yang ada di Banjarnegara adalah Taman Rekreasi
Margasatwa Serulingmas, peninggalan-peninggalan peradaban nenek moyang
seperti candi, prasasti dan arca serta museum purbakala yang terdapat di Dataran
Tinggi Dieng dan obyek wisata Mrica (waduk Mrica).”
a) Taman Rekreasi Margasatwa Serulingmas
Taman Rekreasi Margasatwa Serulingmas (TRMS) terletak di jantung kota
Banjarnegara, daya tarik wisata yang ada di sana adalah berupa taman satwa,
kolam renang, taman bermain anak-anak, makam keramat Ki Ageng
Selomanik. Beberapa satwa yang ditangkarkan adalah Singa Afrika, Gajah
Sumatra, Harimau Benggala, Ular, Orang Hutan serta berbagai jenis Burung,
Kera dan lain-lain. Taman rekreasi margasatwa ini juga menyediakanan
fasilitas wisata menunggang Gajah mengelilingi taman dengan dipandu
seorang pawang. Ada kolam renang yang memadai, terdiri dari 3 bagian
kolam untuk anak-anak dan orang dewasa serta fasilitas mandi/ bilas. Taman
rekreasi ini dilintasi oleh aliran sungai Serayu yang menambah keindahan
pemandangan taman. Taman rekreasi ini sangat diminati oleh anak-anak dan
remaja, pada hari-hari libur atau liburan sekolah taman rekeasi ini selalu
padat pengunjungnya. Untuk memeriahkan suasana di panggung hiburan
diadakan pentas kesenian daerah dan pentas musik yang dapat dinikmati
wisatawan sambil duduk-duduk di bawah pohon rindang di arena bawah
panggung. Di taman rekreasi ini wisatawan juga dapat menikmati minuman
khas banjarnegara yaitu Dawet Ayu Banjarnegara, yang konon dapat
membuat orang menjadi bertambah ayu (cantik) apabila suka meminumnya.
b) Komplek Candi Arjuna
Kelompok candi ini terdiri dari lima candi tersusun dalam dua deret, deret di
sebelah timur terdiri dari empat bangunan candi yang semuanya menghadap
ke barat yaitu candi Arjuna, candi Srikandi, candi Puntadewa dan candi
Sembadra. Sedangkan deret sebelah barat menghadap ke timur yaitu candi
Semar yang berhadapan dengan candi Arjuna. Masing-masing candi
memiliki ciri khas dan keindahan tersendiri, dan dibangun tidak bersamaan
dengan tujuan untuk bermeditasi. Pada candi-candi ini selalu digambarkan
dewa-dewa pendamping utama Siwa, kecuali pada candi yang istimewa yaitu
candi Srikandi yang digambarkan pada relung-relung semua adalah dewa-
dewa utama agama Hindu yaitu Brahma, Siwa dan Wisnu.
c) Candi Gatutkaca
Candi ini terletak di sebelah barat kelompok Candi Arjuna di kaki bukit
Pangonan menghadap ke barat, pada jaman dahulu di lokasi ini terdapat
enam bangunan candi yaitu candi Gatutkaca, candi Sentyaki, candi Antareja,
candi Nakula-Sadewa dan candi Nalagareng, karena proses alam hanya candi
Gatutkaca yang mampu bertahan sampai saat ini. Melihat dari segi
arsitekturnya candi Gatutkaca dibangun setelah candi Srikandi, hal ini
diketahui dari cara penempatan tangga kaki, jumlah relung, denah bangunan
dan denah atap tingkatnya. Candi Gatutkaca memiliki Makara yang khas
yaitu berupa wajah raksasa yang menyeringai tanpa rahang bawah.
d) Candi Bima
Candi ini terletak 1 Km disebelah kanan candi Gatutkaca. Kekhasan candi
Bima terletak pada bagian atapnya yang mirip dengan bentuk Shikara seperti
mangkuk yang ditangkupkan. Selain itu juga pada bidang tingkatnya terdapat
arca Kudu yang tidak ditemukan di candi lain di Indonesia.
e) Candi Dwarawati
Candi ini terletak paling utara diantara candi-candi di Dataran Tinggi Dieng
yang didirikan di bukit perahu. Candi Dwarawati mempunyai denah empat
persegi panjang berukuran 5meter x 4meter dengan tinggi bangunan 4 meter.
f) Museum Purbakala
Terletak di sebelah barat laut candi Gatutkaca dan berada di sebelah kanan
jalan menuju candi Bima. Di dalam museum ini terdapat 100 buah temuan
lepas yang berasal dari kompleks candi Dieng. Temuan lepas tersebut berupa
arca, relief, komponen bangunan dan prasasti yang pada umumnya terbuat
dari bahan batu andesit. Koleksi arca yang disimpan memiliki kekhasan
tersendiri yaitu koleksi arca Singa dengan berbagai bentuk dan ukuran.
Sampai saat ini belum diketahui secara pasti dari mana temuan lepas tersebut
berasal. Mengunjungi museum ini dapat menambah pengetahuan tentang
sejarah purbakala, peradaban nenek moyang dan dapat dimanfaatkan untuk
penelitian.
g) Obyek Wisata Mrica (Waduk Mrica)
Terletak kurang lebih 10 Km ke arah barat dari Kota Banjarnegara. Wisata
air ini memanfaatkan Bendungan Panglima Besar Soedirman yang
mempunyai fungsi utama sebagai Pembangkit Listrik (PLTA). Bendungan
yang mempunyai panjang 6,5 Km dan luas 1.250 Ha merupakan bendungan
terbesar di Asia Tenggara dan mempunyai kapasitas tenaga listrik sebesar
184,5 MegaWatt. Obyek wisata waduk Mrica menawarkan berbagai paket
wisata air yaitu berperahu mengelilingi waduk, olah raga dayung maupun
memancing. Di samping arena permainan anak dan panggung terbuka, di sini
juga terdapat padang golf dengan 8 hole.
Retribusi Daerah
x 100%
Pendapatan Asli Daerah
A. Simpulan
Berdasarkan data yang berhasil dikumpulkan dan analisis yang telah
dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Banjarnegara merupakan salah satu kota di Jawa Tengah yang
mengembangkan sektor pariwisata sebagi salah satu sektor andalan bagi
Pendapatan Asli Daerah. Berdasarkan hasil wawancara, Banjarnegara
memiliki potensi pariwisata yang unggul dan dapat diandalkan. Potensi
pariwisata yang ada di Banjarnegara terdiri dari potensi alam, non alam
dan potensi minat khusus serta potensi atraksi seni dan budaya. Potensi
alam yang ada di Banjarnegara antara lain berupa flora, fauna dan iklim
yang sejuk. Potensi non alam terdiri dari taman rekreasi dan benda-benda
peninggalan nenek moyang seperti candi-candi Hindu tertua di Indonesia
yang ada di kawasan obyek wisata Dataran Tinggi Dieng serta potensi
minat khusus Arung Jeram yang memanfaatkan sungai Serayu. Kondisi
dari potensi tersebut ada yang sudah dikembangkan dan ada yang masih
dalam tahap perencanaan dan tahap pengembangan.
2. Berdasarkan pada potensi yang ada, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
kabupaten Banajarnegara melakukan upaya pengembangan sesuai
dengan rencana strategis yang telah ditetapkan. Upaya pengembangan
tersebut diwujudkan dalam rencana program strategis dengan
mempertimbangkan situasi dan kondisi pada saat yang bersangkutan.
Upaya pengembangan pariwisata yang telah dilakukan oleh Dinas
Pariwisata dan Kebudayaan kabupaten Banjarnegara menunjukkan hasil
yang positif yaitu, meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan dan
pendapatan obyek wisata. Kenaikan jumlah pendapatan memberikan
pengaruh terhadap peningkatan Pendapatan Asli Daerah kabupaten
Banjarnegara. Kriteria peranan menurut Fuad Bawasir, jika persentase
retribusi daerah antara 3%-3,9% maka dinyatakan berperan terhadap
Pendapatan Asli Daerah. Persentase retribusi daerah dari sektor pariwista
tahun 2001 sampai dengan tahun 2005 adalah 6,39%, 3,46%, 3,95%,
3,68% dan 3,23% sehingga retribusi daerah dari sektor pariwisata
berperan terhadap Pendapatan Asli Daerah kabupaten Banjarnegara.
3. Pengembangan pariwisata yang telah dilakukan oleh Dinas Pariwisata
dan Kebudayaan kabupaten Banjarnegara mengalami kendala atau
hambatan dalam usaha pengembangannya. Hambatan-hambatan tersebut
antara lain: faktor masyarakat, kurangnya kualitas sumber daya manusia
pengelola pariwisata, anggaran dana yang terbatas, kurangnya kerjasama
dengan pihak swasta untuk investasi dalam bidang pariwisata serta
persaingan obyek dan daya tarik wisata antar kabupaten.
4. Untuk mengatasi kendala atau hambatan yang dihadapi dalam upaya
pengembangan pariwisata, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan kabupaten
Banjarnegara melakukan upaya-upaya antara lain :
a. Mengadakan kegiatan pembinaan kepada masyarakat dengan
membentuk kelompok sadar wisata (Pokdarwis). Tujuannya adalah
agar masyarakat dapat mensosialisasikan, memberi contoh dan
mengajak masyarakat yang lain untuk mensukseskan upaya
pengembangan pariwisata.
b. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia pengelola obyek wisata
agar kinerja semakin meningkat serta mampu memberikan pelayanan
yang baik kepada wisatawan.
c. Meningkatkan koordinasi antar dinas di lingkungan kabupaten
Banjarnegara serta dinas di luar kabupaten Banjarnegara untuk
mengadakan promosi pariwisata. Kegiatan promosi ini juga bertujuan
untuk menarik investor agar tertarik menanamkan modalnya di bidang
pariwisata.
d. Peningkatan sarana dan prasarana pariwisata seperti aksesibilitas dan
akomodasi.
e. Mengoptimalisasi potensi budaya, alam dan keunikan lokal sebagai
obyek wisata agar mampu bersaing dengan obyek wisata yang ada di
kabupaten atau daerah di sekitar Banjarnegara.
B. Implikasi
Berdasarkan kesimpulan-kesimpulan yang telah dikemukakan, maka
dikemukakan implikasi hasil penelitian. Implikasi dari hasil penelitian ini adalah
sebagai berikut :
1. Implikasi Praktis
Pengembangan pariwisata di Banjarnegara akan berimplikasi pada
peningkatan kualitas obyek wisata yang terwujud dalam pengembangan secara
fisik. Selain itu, pengembangan pariwisata juga berimplikasi pada peningkatan
pelayanan yang terwujud dalam kesadaran masyarakat maupun para pelaku usaha
jasa pariwisata dan pengelola obyek wisata. Pengembangan pariwisata tidak dapat
dipisahkan dari partisipasi masyarakat dan swasta agar pengembangan pariwisata
dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi masyarakat dan
pemerintah.
2. Implikasi Teoritis
Hasil penelitian ini diharakan dapat memberikan sumbangan pemikiran
dalam perkembangan ilmu pengetahuan khususnya dalam bidang pariwisata.
C. Saran
Berdasarkan kesimpulan-kesimpulan dan implikasi di atas, maka penulis
mengemukakan saran-saran sebagai berikut :
1. Bagi Pemerintah Kabupaten Banjarnegara dan Dinas Pariwisata dan
Kebudayaan Kabupaten Banjarnegara
a. Wisatawan lebih tertarik untuk mengunjungi obyek wisata yang unik dan
tidak terdapat di daerahnya serta mudah dicapai dari tempat tinggalnya,
sehingga Dinas Pariwisata dan Kebudayaan bekerjasama dengan
pemerintah daerah, swasta dan masyarakat harus mampu membaca
peluang tersebut dan mampu mengelola obyek wisata yang tidak dimiliki
oleh daerah lain dengan baik. Selain itu, sarana dan prasaran pariwisata
seperti aksesibilitas dan akomodasi juga harus senantiasa ditingkatkan.
Semakin mudah obyek wisata untuk dikunjungi, maka semakin tinggi pula
intensitas kunjungan wisatawan.
b. Dinas Pariwisata dan Kebudayaan kabupaten Banjarnegara lebih
meningkatkan kerjasama dengan instansi lain seperti Kantor Perijinan dan
Penanaman Modal yang ada di kabupaten Banjarnegara dan instansi yang
ada di luar kabupaten Banjarnegara seperti Barlingmascakeb untuk
menarik investor agar menanamkan modalnya di bidang pariwisata.
c. Salah satu media yang dapat digunakan untuk memasarkan dan
mempromosikan pariwisata yang ada di Banjarnegara adalah melalui
internet dalam bentuk World Wide Web atau Web. Web adalah saluran ideal
dan alat yang ampuh untuk mempromosikan daerah tujuan wisata. Web ini
harus menyediakan seluruh informasi yang berhubungan dengan obyek
wisata yang ditawarkan karena wisatawan akan mendasarkan keputusan
untuk mengunjungi suatu daerah tujuan wisata atau obyek wisata hanya
kepada berbagai informasi yang tersedia untuk mereka di Web.
d. Saat ini telah terjadi perubahan consumerisme behaviours pattern atau pola
konsumsi wisatawan. Mereka tidak lagi terfokus hanya ingin santai
menikmati obyek wisata, tetapi saat ini pola konsumsi mulai berubah ke
jenis yang meskipun tetap santai tetapi dengan selera yang lebih meningkat
yakni menikmati produk atau kreasi budaya (culture) dan peninggalan
sejarah (heritage) serta nature atau eko wisata dari suatu daerah wisata.
Berkaitan dengan hal tersebut, pemerintah kabupaten Banjarnegara
khususnya Dinas Pariwisata dan Kebudayaan harus mampu menyediakan
dan mengelola potensi-potensi yang dimiliki seperti potensi alam, kreasi
budaya dan peninggalan sejarah. Apabila potensi-potensi tersebut
dikembangkan dan dikelola dengan baik maka akan dapat memenuhi
kebutuhan (demand) wisatawan sehingga jumlah wisatawan meningkat,
jumlah pendapatan naik serta dapat meningkatkan Pendapatan Asli Daerah
dan pada akhirnya kesejahteraan masyarakat dapat meningkat.
2. Bagi Pengelola Obyek Wisata
Salah satu penghambat dalam pengembangan pariwisata adalah kualitas
sumber daya manusia atau para pelaku pariwisata, sehingga untuk mengatasi
permasalahan tersebut perlu adanya peningkatan kualitas sumber daya manusia
dengan menanamkan jiwa entrepreneur dan kompetitif serta peningkatan
kemampuan dan keterampilan seperti pelatihan manajemen, komputer dan
kemampuan berbahasa bagi pemandu wisata. Hal tersebut perlu dilakukan untuk
mencapai kemajuan dalam pengembangan pariwisata di Banjarnegara.
3. Bagi Wisatawan
Wisatawan yang berkunjung ke obyek wisata hendaknya ikut memelihara
dan menjaga kebersihan serta kelestarian lingkungan obyek wisata agar tidak
terjadi kerusakan lingkungan obyek wisata.
DAFTAR PUSTAKA
Lampiran 1
Jadwal Penelitian
JADWAL PENELITIAN
PEDOMAN WAWANCARA
INFORMAN : DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAAN
Lampiran 4
Daftar Field Note
HASIL WAWANCARA
HASIL WAWANCARA
Informan IV : Hermanto, ST
Jabatan : Kepala Obyek dan Lingkungan Wisata
Waktu : 14 Mei 2007
Jam : 11.15 WIB
Tempat : Dinas Pariwisata dan Kebudayaan kabupaten Banjarnegara
HASIL WAWANCARA
Informan V : Sulastri, BA
Jabatan : Kepala UPTD Taman Rekreasi Margasatwa Serulingmas
Waktu : 16 Mei 2007
Jam : 12.30 WIB
Tempat : Dinas Pariwisata dan Kebudayaan kabupaten Banjarnegara
HASIL WAWANCARA
HASIL WAWANCARA
HASIL WAWANCARA
Ada tiga jenis pariwisata yang ada di Banjarnegara yaitu wisata alam,
buatan dan minat khusus. Sedangkan potensi wisatanya adalah potensi alam, non
alam, minat khusus dan atraksi kesenian daerah. Dasar yang digunakan dalam
pembagian jenis pariwisata adalah UU No. 9 Tahun 1990 tentang Kepariwisataan.
Berdasarkan jenis wisata tersebut, wisata minat khusus Arung Jeram termasuk
jenis wisata baru di Banjarnegara. Jenis dan potensi pariwisata yang paling
diminati dan menjadi daya tarik pariwisata di Banjarnegara adalah Taman
Rekreasi Margasatwa Serulingmas dan obyek wisata yang ada di Dieng sehingga
kedua obyek tersebut lebih diprioritaskan untuk dikembangkan karena selain
faktor tersebut, juga disebabkan karena obyek tersebut kontribusinya cukup besar
untuk pendapatan sektor pariwisata. Potensi wisata yang ada belum semuanya
dikembangkan karena adanya faktor-faktor yang menjadi kendala, yaitu faktor
masyarakat, anggaran dana serta persaingan dengan kabupaten lain. Untuk
mengatasi kendala tersebut, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan melakukan
berbagai upaya pengembangan baik pemberdayaan obyek wisata alam maupun
non alam serta pemberdayaan masyarakat. Misalnya, pembangunan pintu gerbang
telaga Merdada, penambahan koleksi satwa dan rehab kandang satwa serta
pengadaan kereta listrik di Taman Rekreasi Margasatwa Serulingmas,
mengadakan kegiatan pembinaan kepada masyarakat dan pelaku jasa usaha
pariwisata seperti pembentukan kelompok sadar wisata.
Pengembangan pariwisata selalu memperhatikan aspek, prinsip dan
tujuan yang ingin dicapai. Aspek-aspek yang harus diperhatikan adalah kondisi
masyarakat dan tersedianya anggaran dana. Sedangkan prinsip pengembangan
parwisata adalah berdasarkan pada masyarakat yaitu adanya partisipasi
masyarakat dan manfaat yang akan diperoleh dari pengembangan pariwisata.
Tujuan pengembangan pariwisata adalah naiknya jumlah kunjungan wisatawan,
naiknya pendapatan asli daerah dari sektor pariwisata serta terwujudnya
Banjarnegara menjadi daerah tujuan wisata. Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
membentuk UPTD (Unit Pelaksana Teknis Dinas) untuk mengontrol pengelola
obyek wisata.
Sarana dan prasarana yang mendukung pariwisata di Banjarnegara antara
lain adalah tersedianya sarana akomodasi dan aksesibilitas yang kondisinya cukup
memadai. Infrastruktur yang ada seperti jaringan listrik, air bersih dan telepon
juga tersedia untuk memenuhi kebutuhan wisatawan. Kegiatan promosi untuk
mendukung pengembangan pariwisata antara lain adalah menggunakan media
cetak dan elektronik, road show door to door ke luar kabupaten Banjarnegara
serta pemilihan Kakang Mbekayu.
Berdasarkan data yang ada, pendapatan yang diperoleh dari setiap obyek
wisata tidak selalu meningkat. Kontribusi yang diberikan terhadap Pendapatan
Asli Daerah baru mencapai 93,91% dari target yang ditetapkan yaitu sebesar Rp.
1.500.000.000,00. Untuk lebih meningkatkan pendapatan sektor pariwisata, Dinas
Pariwisata dan Kebudayaan mengadakan program ekstensifikasi wisata yaitu
pengembangan Arung Jeram yang dibiayai dari Pendapatan Asli Daerah sektor
pariwisata dan disubsidi oleh APBD sebesar Rp. 225.000.000,00.
Penggunaan Pendapatan Asli Daerah dari sektor pariwisata yang
digunakan untuk membiayai sektor pariwisata dikatakan sudah tepat. Sedangkan
pengalokasian dana untuk pengembangannya adalah wewenang dari Dinas
Pariwisata dan Kebudayaan. Pengalokasian dana yang digunakan misalnya adalah
untuk pemabangunan lingkungan dan fasilitas obyek wisata Taman Rekreasi
Margasatwa Serulingmas sebesar Rp. 175.000.000,00, pembangunan water boom
sebesar Rp. 350.000.000,00 dan penataan lingkungan kawah Candardimuka
sebesar Rp. 100.000.000,00
194
Lampiran 5 195
Validitas Data
VALIDITAS DATA
TRIANGULASI SUMBER DATA
NO VARIABEL INDIKATOR INFORMAN INFORMAN INFORMAN INFORMAN INFORMAN INFORMAN INFORMAN INFORMAN KESIMPULAN KET
I II III IV V VI VII VIII
1 Pengembangan a. Jenis Secara umum di Wisata alam, Wisata alam, Jenis wisata yang Ada beberapa Yaitu pariwisata Pariwisata yang Ada tiga jenis Ada tiga jenis Valid
Pariwista Pariwisata Banjarnegara yaitu obyek non alam dan ada adalah wisata jenis wisata, yaitu alam, non alam ada di wisata yang pariwisata di
ada tiga jenis wisata yang wisata minat alam, wisata yang atau budaya serta Banjarnegara digolongkan ke banjarnegara,
bentuk terdapat di khusus. Wisata buatan atau dikategorikan ke wisata minat adalah jenis wisata dalam wisata yaitu :
pariwisata yaitu: wilayah Dataran alam banyak budaya kemudian dalam wisata khusus. buatan, alam yaitu alam, buatan dan pariwisata
pariwisata alam, Tinggi Dieng, terdapat di wisata minat alam, non alam yang merupakan minat khusus. alam, buatan,
budaya atau Budaya, yaitu Dataran Tinggi khusus. dan minat khusus. ciptaan Tuhan serta dan minat
buatan manusia berupa Dieng Seperti wisata minat khusus.
dan wisata minat peninggalan telaga Merdada, khusus.
khusus peradaban kuno kawah Sileri,
seperti candi dan kawah Sikidang,
museum, wisata kawah
budaya yaitu Candradimuka,
kesenian tari sumur Jalatunda,
seperti tari telaga
Topeng, Kuda Balekambang
Lumping dan dan curug
Lengger Sirawe.
Banyumasan Sedangkan
serta ritual atau wisata non alam
upacara rambut adalah Taman
gembel (gimbal), Rekreasi
Wisata buatan, Margasatwa
yaitu jenis wisata Serulingmas dan
yang dibuat waduk Mrica.
dengan Untuk wisata
sengaja,Taman minat khusus
Rekreasi adalah Arung
Margasatwa Jeram.
Serulingmas serta
waduk Mrica.
Jenis pariwisata Jenis wisata yang Kawasan wisata Taman Rekreasi Berdasarkan data Wisata non alam Taman Rekreasi Taman Rekreasi Jenis wisata Valid
yang paling paling diminati di Dataran Margasatwa jumlah kunjungan atau buatan Margasatwa Margasatwa yang paling
diminati adalah oleh wisatawan Tinggi Dieng Serulingmas serta obyek wisata, seperti Taman Serulingmas Serulingmas dan diminati adalah
Perpaduan adalah kawasan dan Taman obyek wisata obyek wisata yang Rekreasi kemudian disusul obyek wisata yang wisata buatan
antara wisata wisata yang ada Rekreasi yang ada di paling diminati Margasatwa oleh obyek wisata ada di Dieng. seperti taman
alam dan budaya di Dataran Tinggi Margasatwa Dataran Tinggi adalah Taman Serulingmas serta yang ada di Dieng. Obyek tersebut rekreasi
di Dataran Dieng dan Taman Serulingmas. Dieng. Obyek Rekreasi obyek wisata Itu karena obyek diminati karena margasatwa
Tinggi Dieng Rekreasi Hal ini tersebut diminati Margasatwa alam yang ada di yang sama tidak tidak ada obyek serulingmas
dan wisata Margasatwa disebabkan karena obyek Serulingmas dan Dataran Tinggi terdapat di daerah yang sama di dan wisata alam
buatan seperti Serulingmas karena di tersebut obyek wisata yang Dieng. Kedua lain. kabupaten di dekat yang ada di
Taman Rekreasi apabila dilihat Dataran Tinggi menawarkan ada di Dataran obyek tersebut Banjarnegara. dataran tinggi
Margasatwa dari segi Dieng banyak daya tarik yang Tinggi Dieng. Hal diminati karena dieng.
Serulingmas. pendapatan yang terdapat pilihan tidak dimiliki ini karena di di sekitar
diperoleh. obyek wisata. oleh obyek kabupaten sekitar kabupatern
wisata yang ada Banjarnegara Banjarnegara
di sekitar tidak terdapat tidak terdapat
kabupaten obyek yang sama. obyek yang sama.
Banjarnegara.
Dasar yang Berasal dari Dasar yang Berdasarkan Dasar yang Undang-Undang Undang-Undang Undang-Undang Dasar yang Valid
digunakan obyek wisata itu digunakan Undang-Undang digunakan adalah No. 9 Tahun No. 9 Tahun 1990 No. 9 Tahun 1990 digunakan
dalam sendiri, dan adalah Undang- No. 9 Tahun UU No. 9 Tahun 1990 tentang tentang tentang dalam
pembagian didasarkan pada Undang tentang 1990 terntang 1990 tentang Kepariwisataan. Kepariwisataan. Kepariwisataan. pembagian
bentuk dan jenis Undang-undang Kepariwisataan Kepariwisataan. Kepariwisataan bentuk dan
pariisata di tentang seperti Undang- jenis pariwisata
Banjarnegara Kepariwisataan Undang No. 9 adalah uu no. 9
adalah Undang- yaitu UU No. 9 Tahun 1990. tahun 1990
undang No. 9 Tahun 1990. tentang
Tahun 1990 kepariwisataan.
tentang
Kepariwisataan.
Disparbud selalu Wisata baru yang Jenis wisata baru Jenis wisata baru Jenis wisata baru Jenis wisata baru Jenis wisata yang Yang nampak Jenis wisata Valid
berinovasi untuk ada sekarang yang nampak yang sedang yang nampaknya di Banjarnegara nampak antara lain sekarang ini baru yang
menggali jenis adalah Arung saat ini adalh dalam diminati oleh adalah Arung adalah wisata adalah Arung nampak adalah
wisata baru Jeram. wisata pengembangan wisatawan adalah Jeram karena Arung Jeram yang Jeram, bulan April arung jeram.
seperti petualangan adalah Arung Arung Jeram yang selain termasuk dalam kemarin baru saja
pengembangan seperti Arung Jeram. dikategorikan ke dikategorikan wisata olahraga. diadakan
dan pengelolaan Jeram. dalam wisata sebagai wisata kejuaraan arung
Arung Jeram minat khusus. petualangan, jeram tingkat
dan Curug Pitu. jenis wisata ini nasional.
juga termasuk
wisata olah raga.
b. Potensi Potensi alam Potensi alam, non Ada beberapa Wisata alam yang Ada beberapa Ada 3 yaitu: Potensi wisata Potensi alam, Potensi wisata Valid
Pariwisata yang terdapat di alam (buatan), potensi terdapat di potensi yaitu: potensi alam di yang ada di buatan atau non yang ada di
kawasan wisata minat khusus pariwisata yang Dataran Tinggi potensi alam di kawasan wisata Banjarnegara alam dan minat banjarnegara
Dataran Tinggi serta atraksi seni ada di Dieng seperti kawasan wisata Dataran Tinggi adalah potensi khusus itu tadi yaitu : potensi
Dieng. Selain dan budaya. Banjarnegara telaga Merdada, Dataran Tinggi Dieng seperti alam yang ada di atau Arung Jeram alam, non alam,
itu, di desa Potensi alam yaitu: potensi kawah Sileri, Dieng seperti telaga Merdada, kawasan wisata serta atraksi minat khusus
Sigaluh juga banyak terdapat alam yang kawah Sikidang, telaga Merdada, kawah Sileri, Dataran Tinggi kesenian daerah. serta atraksi
terdapat wisata di kawasan merupakan kawah kawah Sileri, kawah Sikidang, Dieng seperti seni dan
alam Curug Pitu Dataran Tinggi ciptaan Tuhan Candradimuka, kawah Sikidang, kawah telaga, kawah, budaya.
dengan tujuh Dieng seperti serta sumur Jalatunda, kawah Candradimuka, curug dan
tingkatan air dan telaga Merdada, memanfaatkan telaga Candradimuka, sumur Jalatunda, sebagainya, potensi
obyek wisata kawah Sileri, alam, potensi balekambangiraw sumur Jalatunda, telaga non alam yaitu
alam Anglir kawah Sikidang, non alam atau e. Kemudian ada telaga Balekambang dan yang merupakan
Mendung kawah buatan yaitu juga wisata Balekambang dan curug Sirawe, buatan manusia
Paweden. Candradimuka, wisata yang buatan atau non curug Sirawe, potensi non alam dan potensi minat
Potensi non sumur Jalatunda, sengaja alam seperti potensi non alam yaitu Taman khusus.
alam atau yang elaga dibuat,potensi candi-candi yang yaitu taman Rekreasi
disebut budaya Balekambang dan minat khusus terdapat di rekreasi a Margasatwa
adalah Taman curug Sirawe. seperti Dataran Tinggi serulingmas, Serulingmas,peni
Rekreasi Sedangkan ArungJeram dan Dieng, Taman peninggalan nggalan benda-
Margasatwa potensi non alam atraksi kesenian Rekreasi benda-benda benda purbakala
Serulingmas, antara lain dan kebudayaan Margasatwa purbakala di di kawasan
peninggalan- Taman Rekreasi seperti Kirab Serulingmas serta kawasn wisata wisata Dataran
peninggalan Margasatwa Panji Lambang waduk Mrica. Dataran Tinggi Tinggi Dieng
peradaban nenek Serulingmas dan Daerah, Selain itu, juga Dieng serta obyek serta obyek
moyang seperti waduk Mrica dan pertunjukkan terdapat wisata wisata waduk wisata waduk
candi, prasasti wisata minat seni tari , ritual minat khusus Mrica. Sedangkan Mrica.
dan arca serta khusus yaitu rambut gembel Arung Jeram potensi wisat Sedangkan yang
museum Arung Jeram. (gimbal) dan Yang terakhir minat khusus terakhir adalah
purbakala dan Atraksi seni dan lain-lain. adalah potensi adalah Arung potensi wisat
obyek wisata budaya ini antara seni atraksi dan Jeram. minat khusus
Mrica (waduk lain adalah budaya yang Arung Jeram.
Mrica). Potensi kesenian keramik terdiri dari ritual
wisata minat Klampok, batik rambut gembel
khusus Gumelem, tari- (gimbal), seni
Arung Jeram. tarian dan kerajinan
Potensi atraksi sebagainya. keramik dan
wisata dan kesenian batik.
budaya.
Potensi Sebagian sudah Ada yang sudah Sebagian ada Sebagian sudah Sebagian sudah Ada yang sudah Belum semuanya, Potensi wisata Valid
pariwisata yang dikembangkan dan ada yang yang sudah dikembangkan dikembangkan dikembangkan pengembangaanny belum
ada di dan sebagian belum. Misalnya dikembangkan sedangkan dan ada yang tetapi ada juga a bisa melalui seluruhnya
Banjarnegara belum potensi non alam dan sebagian ada sebagian belum belum yang belum penambahan dikembangkan.
ada yang sudah dikembangkan. atau buatan yang belum. dikembangkan dikembangkan. dikembangkan. fasilitas obyek kegiatan yang
dikembangkan Untuk seperti Taman Misalnya untuk karena adanya Misalnya untuk Pengembangannya wisata atau daya dilakukan untuk
dan ada yang pengembangan Rekreasi obyek wisata kendala. Berbagai kawasan wisata melalui berbagai tarik wisata seperti mengembangka
sedang dalam obyek wisata Margasatwa alam seperti kegiatan di Dataran Tinggi cara misalnya, yang telah n potensi
proses adalah melalui Serulingmas, telaga Merdada dilakukan untuk Dieng telah penambahan dilakukan pariwisata yaitu
pengembangan. kerja sama pengembangann telah dilakukan mengembangkan dibangun pintu koleksi satwa dan misalnya : peningkatan
Contohnya dengan ya adalah pembangunan obyek wisata gerbang telaga rehab kandang pengembangan atau perbaikan
adalah kawasan pemerintah dengan pintu gerbang, misalnya dengan Merdada satwa, fasilitas kolam fasilitas obyek
wisata Dataran daerah dan pihak penambahan kemudian mengadakan kerja sehingga pmbangunan pintu renang dan wisata dan
Tinggi Dieng investor. satwa, renovasi candi sama dengan diharapkan akan gerbang telaga panggung hiburan bekerja sama
yang memiliki Misalnya untuk pembenahan Arjuna, kabuaten menambah daya Merdada, kegiatan di Taman Rekreasi dengan pihak
luas kurang wisata buatan lingkungan penambahan Wonosobo untuk tarik bagi pengembangan Margasatwa lain seperti
lebih 100 Ha seperti Taman taman. Tahun satwa di Taman pengembangan wisatawan dan fasilitas kolam Serulingmas. pemerintah
belum semuanya Rekreasi 2007 rencananya Rekreasi wisata di kawasan diharapkan renang dan daerah dan
dikembangkan. Margasatwa lahan akan Margasatwa wisata Dataran jumlah panggung hiburan kabupaten lain.
Untuk telaga Serulingmas cara ditambah seluas Serulingmas. Hal Tinggi Dieng., kunjungan akan di Taman Rekreasi
Sewiwi, belum pengembanganny 5 Ha yang tersebut bertujuan penambahan bertambah. Margasatwa
dapat a adalah dengan digunakan untuk agar wisatawan fasilitas obyek Kegiatan Serulingmas dan
dikembangkan ekstensifikasi perluasan tempat akan menjadi wisata di Taman pengembangan lain-lain.
karena sering lahan Pada tahun parkir dan arena lebih tertarik RekreasiMargasat peningkatan atau
terjadi erosi 2007 akan bermain anak- untuk wa Serulingmas perbaikan
yang ditambah area anak. Selain itu, mengunjungi seperti adanya fasilitas kawasan
diakibatkan oleh seluas 5 Ha yang untuk fasilitas obyek wisata kereta listrik, wisata Dataran
pola penanaman akan kolam renang yang ada di penambahan Tinggi Dieng
yang tidak dimanfaatkan juga akan Banjarnegara ini. koleksi satwa dan seperti perbaikan
benar. untuk taman ditambah sebagainya. jalan serta
bermain dan dengan water peningkatan
lahan parkir. boom. kualitas
pelayanan
terhadap
wisatawan.
Daya tarik Taman Rekreasi Potensi wisata Daya tarik Potensi utamanya Potensi utamanya Daya tarik Potensi utamanya Potensi utama Valid
pariwisata yang Margasatwa yang paling khususnya adalah adalah wisata adalah Taman khususnya adalah adalah Taman atau daya tarik
ada di Serulingmas dan diminati di wisata buatan buatan seperti Rekreasi Taman Rekreasi Rekreasi khusus
Banjarnegara Dataran Tinggi Banjarnegara seperti Taman Taman Rekreasi Margasatwa Margasatwa Margasatwa pariwisata
adalah kawasan Dieng. Hal ini adalah potensi RekreasiMargasa Margasatwa Serulingmas Serulingmas yang Serulingmas dan adalah Taman
wisata Dataran disebabkan alam yaitu twa Serulingmas. Serulingmaskeren karena dapat menyuguhkan obyek wisata di Rekreasi
Tinggi Dieng karena Dataran obyek wisata Hal ini a di sini banyak dimanfaatkan berbagai satwa Dieng. Alasannya Margasatwa
ang merupakan Tinggi Dieng yang ada di disebabkan menyuguhkan untuk wisata yang dapat dilihat sama seperti tadi Serulingmas
perpaduan merupakan obyek Dataran Tinggi karena obyek berbagai satwa keluarga yaitu dari jarak dekat yaitu kedua obyek dan obyek
wisata alam dan wisata alam yang Dieng serta wisata tersebut yang dapat dilihat bisa dinikmati dan adanya fasilitas wisata tersebut wisata yang ada
budaya serta sangat diminati potensi non alam mudah dijangkau dari jarak dekat. oleh semua kolam renang. tidak terdapat di di Dataran
Taman Rekreasi wisatawan dan seperti Taman dengan alat kalangan. Kemudian obyek kabupaten lain. Tinggi Dieng.
Margasatwa tidak terdapat di Rekreasi transportasi serta Kemudian wisata yang ada di Hal ini
Serulingmas. obyek wisata Margasatwa letaknya yang kawasan wisata Dataran Tinggi disebabkan
lain. Sedangkan Serulingmas. strategis yaitu di yang ada di Dieng yang karena kedua
Taman Rekreasi Hal ini jantung kota Dataran Tinggi menawarkan obyek tersebut
Margasatwa disebabkan Banjarnegara. Dieng yang dapat berbagai obyek tidak terdapat
Serulingmas karena obyek- Selain itu, obyek dimanfaatkan wisata alam. Selain di kabupaten
menyediakan obyek tersebut wisata seperti untuk penelitian itu, kedua obyek lain di sekitar
berbagai macam tdak terdapat di Taman Rekreasi pendidikan tersebut tidak kabupaten
satwayang tidak kabupaten di Margasatwa karena adanya dijumpai di daerah Banjarnegara.
terdapat di sekitar Serulingmas peninggalan lain.
kabupaten lain kabupaten tidak terdapat di benda-benda
yang dekat Banjarnegara. sekitar kabupaten purbakala.
dengan Banjarnegara.
Banjarnegara.
Baik potensi Semua obyek Semua potensi Apabila kita Semua potensi Apabila dilihat Sebenarnya tidak Sebenarnya semua Semua potensi Valid
wisata alam wisata yang ada pariwisata melihat dari yang ada dari segi ada yang obyek yang ada
maupun non di Banjarnegara sebaiknya kontribusinya diprioritaskan pendapatan diprioritaskan diprioritaskan tapi diprioritaskan
alam, tidak ada diprioritaskan dikembangkande ataupendapatann untuk obyek wisata karena pada karena pendapatan untuk
yang lebih tetapi karena ngan baik agar ya maka untuk dikembangkan, maka Taman dasarnya semua yang diperoleh dikembangkan.
diprioritaskan. Taman Rekreasi memperoleh Taman Rekreasi tetapi karena Rekreasi potensi itu berbeda-beda Tetapi apabila
Tetapi karena Margasatwa hasil yang Margasatwa beberapa hal yang Margasatwa diprioritaskan maka kami lebih dilihat dari
kawasan wisata Serulingmas dan maksimal. Serulingmas dan menjadi kendala, Serulingmas dan untuk memfokuskan pendapatan
Dataran Tinggi Dataran Tinggi kawasan wisata maka hanya kawasan wisata dikembangkan. untuk yang diperoleh,
Dieng dan Dieng yang yang ada di beberapa obyek Dataran Tinggi Tetapi apabila mengembangkan maka Taman
Taman Rekreasi kontribusinya Dieng lebih saja yang menjadi Dieng lebih dilihat dari obyek wisata yang Rekreasi
Margasatwa paling besar difokuskan untuk fokus untuk lebih diprioritaskan pendapatan yang pendapatannya MargasatwaSer
Serulingmas terhadap PAD, dikembangkan. dikembangkan untuk diperoleh, maka paling besar. ulingmas dan
lebih potensial maka lebih karena mampu dikembangkan Taman Rekreasi obyek wisata
sebagai sumber difokuskan untuk mndatangkan karena mampu MargasatwaSerulin yang ada di
Pendapatan Asli dikembangkan. pendapatan yang menyedot jumlah gmas dan obyek Dieng lebih
Daerah yang besar wisatawan yang wisata yang ada di dikembangkan.
besar, maka dibandingkan cukup banyak. Dieng lebih
lebih obyek wisata yang dikembangkan.
diprioritaskan. lain.
Perencanaan dan Proses Selalu Untuk pariwisata Perencanaan yang Yaitu dengan Yaitu dengan Kita berusaha Perencanaan Valid
pengembangan prencanaan dan melakukan yang belum dilakukan adalah melihat kondisi melihat keadaan untuk menjalin dan
pariwisata yang pengembangan koordinasi dikembangkan, memperhatikan dari obyek dari obyek wisata kerja sama dengan pengembangan
dilakukan oleh yang dilakukan dengan Disparbud faktor dana yang tersebut apakah tersebut, apakah pihak lain seperti pariwisata yang
Disparbud untuk tidak terlepas dari pemerintah bekerja sama tersedia apakah perlu untuk perlu untuk segera investor atau dilakukan oleh
pariwisata yang dinas-dinas lain daerah dan dinas dengan sudah memenuhi segera dilakukan swasta untuk Disparbud
belum yang ada di yang lain agar pemerintah untuk dikembangkan, pengembangan mengatasi untuk
dikembangkan lingkungan dalam daerah serta pengembangan mempertimbangk atau tidak dengan terbatasnya pariwisata yang
adalah dengan kabupeten pelaksanaannya masyarakat wisata serta yang an kondisi mempertimbangka anggaran dana belum
melihat kondisi Banjarnegara dapat berupaya untuk tidak kalah masyarakat n manfaat yang yang digunakan dikembangkan
dari obyek Disparbud selalu memperkecil mengembangkan penting adalah sekitar serta dana akan diperoleh dari untuk adalah
wisata, dana mengadakan bahkan nya. kondisi dari obyek yang ada untuk pengembangan pengembangan. melakukan
yang tersedia koordinasi menghilangkan wisata tersebut melakukan tersebut. koordinasi
untuk dengan hambatan atau apakah nantinya pengembangan, dengan
pengembangan pemerintah kendala dalam apabila dilakukan mengadakan pemerintah
serta selalu daerah untuk pengembangan pengembangan kerja sama daerah dan
berkoordinasi menyusun pariwisata. menimbulkan dengan dinas yang lain.
dengan instansi- program sehingga dampak pemerintah
instansi lain dalam lingkungan yang kabupaten dan
yang ada di pelaksanaannya buruk atau tidak. pihak swasta.
kabupaten selalu dikontrol
Banjarnegara. oleh dinas lain.
Pengembangan Bekerja sama Sebenarnya Tidak ada Untuk potensi Baik potensi Misalnya Usaha yang Pengembangan Valid
potensi alam dan dengan perlakuan untuk perbedaan untuk alam, bekerjasama alam maupun non pembangunan dilakukan hampir potensi alam
non alam pemerintah pengembangan pengembangan dengan kabupaten alam dalam hal pintu gerbang sama dengan tadi, dan non alam
disesuaikan daerah dan potensi alam dan potensi wisata Wonosobo dalam pengembangan telaga Merdada, antara lain yaitu disesuaikan
dengan potensi masyarakat non alam adalah alam dan non pengelolaannya pada dasarnya penambahan pembangunan dengan kondisi
yang dimiliki Misalnya untuk sama. Hal ini alam karena dan adalah sama. koleksi satwa dan pintu gerbang obyek wisata
oleh obyek pengembangan tentu saja pengembangan pengembangannya Untuk rehab kandang telaga Merdada, dan anggaran
wisata seperti wisata non alam disesuaikan yang dilakukan untuk beberapa pengembangan satwa serta penambahan dana yang
sarana prasaran Taman Rekreasi dengan anggaran harus obyek wisata yang kembali pada pengadaan kereta koleksi satwa dan tersedia.
yang tersedia Margasatwa dana yang memperhatikan ada di kawasan masalah dana listrik di Taman rehab kandang
serta lokasinya. Serulingmas tersedia dana yang wisata Dataran yang tersedia Rekreasi satwa serta
Usaha adalah kemudian tersedia untuk Tinggi Dieng. untuk melakukan Margasatwa pengadaan kereta
pengembangan menggunakan kondisi dari pengembangan Sedangkan untuk pengembangan. Serulingmas. listrik di Taman
yang dilakukan dana APBD II. potensi serta kedaan potensi non alam Sehingga dalam Namun dalam Rekreasi
adalah dengan Potensi alam pariwisata itu lingkungan obyek adalah dengan hal pengembanganya Margasatwa
bekerjasama seperti telaga sendiri apakah wisata tersebut menggunakan pengembangan kita juga harus Serulingmas.
dengan Sewiwi, sampai perlu apakah memang anggaran APBD harus memperhatikan Tetapi dalam
pemerintah saat ini masih dikembangkan perlu untuk untuk masalah diprioritaskan anggaran dana pengembangannya
kabupaten serta dalam tahap atau tidak. diadakan pembiayaan mana yang lebih yang tersedia. harus
pihak swasta pengembangan pengembangan. seperti penting, sangat memperhatikan
untuk lebih dan perbaikan, penambahan penting atau anggaran dana .
banyak menarik bekerja sama koleksi satwa, penting.
investor. dengan KPPM rehab kandang
untuk menarik satwa dan lain-
investor. lain.
c. Usaha Fungsi dan tugas Membantu tugas- Sebagai Fungsinya adalah Fungsinya adalah Fungsinya adalah Fungsinya antara Fungsi dan Fungsi dan Valid
Pengemban Disparbud tugas Bupati fasilitator bukan menyusun melakukan menyusun lain adalah tugasnya adalah tugas
agan dalam Banjarnegara mutlak sebagai program kerja pengembangan program kerja di memberikan membantu Bupati Disparbud
Pariwisata pengembangan secara teknik pelaksana. Dinas atau kebijakan dan pengawasan bidang pariwisata bimbingan, dalam dalam
pariwisata dalam bidang Pariwisata dan untuk di bidang terutama untuk pembinaan dan menyelenggarakan pengembangan
adalah pariwisata mulai Kebudayaan pengembangan pariwisata, pengembanganny pengawasan dalam bidang pariwisata
membantu dari proses dibantu dengan pariwisata, membina a, melakukan bidang pariwisata kepariwisataan adalah
tugas-tugas perencanaan, beberapa dinas mengelola dan masyarakat untuk bimbingan dan serta mulai dari membantu
Bupati pelaksanaan yang lain mengembangkan meningkatkan pembinaan mengembangkan perencanaan, Bupati dalam
Banjarnegara sampai dengan bekerja sama pariwisata serta kesadaran terhadap pariwisata yang pengelolaan dan menyelenggara
dalam bidang pengawasan dan untuk malakukan masyarakat bidangusaha yang ada.Sedangkan pengembangan kan
kepariwisataan evaluasi. mengembangkan pengawasan. tentang bidang berhubungan tugasnya adalah obyek dan daya kewenangan
secara pariwisata serta Tugasnya adalah parwisata Tugas dengan membantu Bupati tarik wisata, pemerintah
keseluruhan membantu membantu Bupati pokok dari kepariwisataan dalam sarana, jasa dan kabupaten di
mulai dari Bupati dalam dalam Disparbud adalah dan lain-lain. menyelenggarakan pemasaran bidang
perencanaan, bidang menyelenggaraka membantu Bupati Sedangkan bidang pariwisata. perencanaan,
pengelolaan dan kepariwisataan. n kewenangan dalam tugasnya adalah kepariwisataan pengelolaan
pengembangan pemerintah menyelenggarakan membantu Bupati mulai dari dan
obyek wisata. kabupaten di kewenangan dalam bidang perencanaan, pengembangan
bidang pemerintah kepariwisataan pengelolaan dan obyek dan daya
perencanaan, kabupaten mulai dari pengembangan tarik wisata,
pengelolaan dan dibidang perencanaan, obyek dan daya sarana, jasa
pengembangan perencanaan, pengelolaan dan tarik wisata, danpemasaran
obyek dan daya pengelolaan dan pengembangan sarana, jasa dan pariwisata dan
tarik wisata, pengembanganoby obyek dan daya pemasaran kebudayaan
sarana, jasa ek dan daya tarik tarik wisata, pariwisata. serta
danpemasaran wisata, sarana, sarana, jasa dan pelaksanaan
pariwisata dan jasa dan pemasaran urusan
kebudayaan serta pemasaran pariwisata. ketatausahaan.
pelaksanaan pariwisata dan
urusan kebudayaan.
ketatausahaan.
Disparbud selalu Melakukan Mengadakan Untuk Mengemas Berusaha untuk Untuk produk baru Mengadakan Berbagai usaha Valid
memperbaharui koordinasi kegiatan pengembangan menjadi obyek terus menggali adalah dengan cara diversifikasi pengembangan
produk-produk dengan promosi produk wisata wisata yang lebih produk-produk tetap memlihara produk wisata pariwisata telah
wisata sesuai pemerintah pusat, (sosialisasi) baru kita selalu menarik agar wisata baru agar agar tetap terjaga agar wisatawan dilakukan, yaitu
dengan tuntutan propinsi dan untuk lebih berusaha untuk wisatawan tidak wisatawan tidak serta agar tidak merasa dengan
jaman dan pemerintah mengenalkan mengelola lebih merasa jenuh atau merasa jenuh wisatawan tidak jenuh. Untuk memperbaharui
kebutuhan daerah. Misalnya, produk serta baik lagi bosan dengan dengan produk merasa bosan, atraksi wisata produk-produk
wisatawan. Disparbud atraksi wisata misalnya dalam produk wisata wisata yang misalnya dengan misalnya dengan wisata sesuai
Untuk produk mengajukan kepada hal manajemen yang itu-itu saja. sudah ada yaitu diversifikasi mengadakan dengan tuntutan
wisata alam proposal kepada masyarakat pengelolaannya Untuk atraksi dengan produk wisata festival kesenian jaman dan
misalnya dengan pemerintah pusat khususnya serta pelayanan wisata adalah mengadakan seperti agar masyarakat kebutuhan
menambah agar pemerintah wisatawan serta yang diberikan dengan diversifikasi menggabungkan tidak lupa dengan wisatawan,
berbagai fasilitas pusat ikut bekerja sama kepada mengadakan serta produk wisata antara potensi fisik kesenian yang mengadakan
agar wisatawan mengembangkan dengan pihak wisatawan. mengikuti even- misalnya dengan dan non fisik. dimiliki. festival
merasa nyaman, potensi wisata lain seperti yang Sedangkan untuk even kesenian menambah daya Misalnya saja kesenian daerah
senang dan yang ada di telah dilakukan atraksi wisata baik di tingkat tarik suatu obyek selain wisatawan pada even-even
betah sehingga Banjarnegara untuk lebih adalah dengan regional maupun wisata seperti dapat menikmati tertentu untuk
akan berkunjung khususnya mengembangkan mengadakan nasional untuk yang dilakukan di satwa yang ada, pengembangan
lebih lama ke potensi wisata wisata minat pentas-pentas memperkenalkan Taman Rekreasi mereka juga dapat atraksi wisata.
obyek wisata yang ada di khusus Arung kesenian, kesenian daerah Margasatwa meyaksikan pentas
tersebut dan ataran Tinggi Jeram, Dinas misalnya yang dimiliki Serulingmas seni atau atraksi
tidak hanya Dieng karena Pariwisata dan diadakan pentas Banjarnegara. yaitu dengan wisata yang
sekali waktu. obyek wisatayang Kebudayaan kesenian tari adanya fasilitas disajikan di
Sedangkan ntuk ada di sana bekerja sama serta Kirab Panji menunggang panggung hiburan.
wisata budaya termasuk obyek dengan Serayu Lambang Daerah Gajah
seperti atraksi wisata nasional. Adventure. pada saat hari mengelilingi
wisata, yaitu Disparbud selalu jadi kabupaten taman.
dengan berusaha untuk Banjarnegara. Sedangkan untuk
mengadakan memperbaharui Hal ini pengembangan
pembinaan- produk-produk dimaksudkan atraksi wisata
pembinaan agar wisata sesuai agar masyarakat mengadakan
atraksi tersebut dengan tuntutan tidak melupakan festival kesenian
dibuat lebih jaman dan kesenian daerah daerah pada
atraktif serta tuntutan yang dimiliki. even-even
inovatif wisatawan. tertentu misalnya
sehingga lebih pada hari libur
menarik atau lebaran.
wisatawan.
Prinsip serta Berdasarkan pada Memperhatikan Berdasarkan pada Berbasis Berdasar pada Pengembangan Prinsip dan Prinsip serta Valid
pedoman yang kerakyatan atau kondisi kerakyatan yaitu kerakyatan, kerakyatan yaitu pariwisata harus pedoman pedoman yang
digunakan kemasyarakatan. lingkungan alam pengembangan artinya bawa sejauhmana berdasarkan pada pengembangan digunakan
berdasarkan Dalam hal serta lingkungan pariwisata harus pengembangan pengembangan kerakyatan, yaitu pariwisata adalah dalam
pada kerakyatan, pengelolaan dan sosial dapatmelibatkan pariwisata harus sektor pariwisata pengembangan berdasarkan pada Pengembangan
yaitu masyarakat pengembangan, masyarakat. masyarakat serta melibatkan dapat pariwisata sebisa kerakyatan. pariwisata
diharapkan Dinas Pariwisata Jangan sampai pengembanganny masyarakatserta memberikan mungkin harus Pengembangan adalah
untuk ikut andil dan Kebudayaan pengembangan a nanti dapat dapat memberikan manfaat yang melibatkan pariwisata berdasarkan
dalam bidang melibatkan obyek wisata emberikan manfaat bagi besar terhadap masyarakat hendaknya pada
kepariwisataan masyarakat yang menimbulkan manfaat kepada masyarakat masyarakat.. Hal sehingga melibatkan kerakyatan.
terutama dalam ada di lingkungan kerusakan masyarakat. ini harus pengembangan tadi masyarakat dan
pengelolaan dan byek wisata. lingkungan.. didukung engan dapat memberikan memberikan
pengembangnny partisipasi manfaat yang besar manfaat kepada
a. masyarakat . bagi masyarakat. masyarakat.
Aspek yang Aspek budaya Pengembangan Aspek kondisi Aspek Kondisi sosial Aspek masyarakat, Kondisi Aspek yang Valid
harus masyarakat dan pariwisata akan sosial kebudayaan ekonomi bagaimana sikap masyarakat dan diperhatikan
diperhatikan Aspek ekonomi mampu masyarakat, masyarakat yang masyarakat yang ditunjukkan dana yang ada dalam
dalam mendorong keadaan ditunjukkan setempat serta dalam untuk pengembangan
pengembangan peningkatan lingkungan dari dengan sikap penyediaan pengembangan pengembangan pariwisata
pariwisata adalah kesejahteraan obyek wisata keterbukaan dan anggaran dana pariwisata pariwisata karena adalah aspek
masyarakat dan masyarakat dan keadaan ekonomi kejujuran kepada untuk kemudian aspek tanpa adanya budaya
ketersediaan kebiasaaan atau masyarakat juga wisatawan yang pengembangan dana yng tersedia dukungan dari masyarakat dan
anggaran dana adat istiadat harus berkunjung ke pariwisata. untuk kedua aspek aspek dana.
untuk masyarakat diperhatikan. obyek wisata, pengembangan tersebut maka
pengembangan aspek pariwisata. pengembangan
pariwisata kemanfaatan dari pariwisata akan
pengembangan sulit dilakukan.
obyek wisata.
Obyek wisata
menjadi daya Misalnya di Kemudahan alat Taman Rekreasi Taman Rekreasi Obyek wisata Kemudahan alat Tersedianya Obyek wisata Valid
tarik karena Taman Rekreasi transportasi Margasatwa Margasatwa yang dituju transportasi untuk sarana transportasi menjadi daya
kondisi obyek Margasatwa Serulingmas daya Serulingmas mudah untuk menuju daerah menuju ke obyek tarik karena
wisata, apa yang Serulingmas yang tariknya adalah sendiri yang dicapai dengan tujuan wisata wisata sehingga adanya daya
ditonjolkan dari mempunyai daya adanya satwa- menjadi daya tarik alat transportasi merupakan salah obyk wisata tarik dari obyek
obyek wisata tarik satwa yang satwayang dapat adalah adanya serta memiliki satu dari sekian mudah dijangkau. wisata tersebut
tersebut. bisa dilihat dari dinikmati dengan satwa-satwa serta keunikan- faktor yang (sesuatu) yang
Misalnya jarak dekat jarak yang dekat kemudahan untuk keunikan tertentu menyebabkan ditonjolkan dari
TamanRekreasi terutama adanya serta kemudahan menuju obyek yang tidak ada di suatu obyek wisata obyek wisata
Margasatwa fasilitas transportasi untuk tersebut karena obyek wisata menjadi daya tarik. dan kemudahan
Serulingmas menunggang mencapai suatu mudah dijangkau lain. Begitu juga obyek alat transportasi
yang menjadi gajah obyek wisata. dengan alat wisata di menuju obyek
daya tarik adalah mengelilingi trasportasi umum Banjarnegara, saya wisata.
karena banyak taman. sedangkan maupun pribadi. rasa alat
terdapat satwa di Dataran inggi transportasinya
yang dapat Dieng karena cukup baik dan
dinikmati dari terdapat beberapa tersedia dalam
jarak dekat serta kawah yang tidak jumlah yang
adanya fasilitas terdapat di daerah banyak.
menunggang wisata manapun
Gajah dan adanya
mengelilingi candi-candi
taman. Hindu tertua di
Indonesia.
Tujuan
pengembangan Agar pariwisata Tujuannya Tujuan yang Yang utama Tujuannya adalah Agar kunjungan Jumlah kunjungan Tujuan Valid
pariwisata agar tetap eksis dan adalah agar pertamaadalah adalah terjadi agar jumlah wisatawan bertambah, pengembangan
agar kunjungan tingkat meningkatnya lonjakan arus kunjungan meningkat tidak pendapatan obyek pariwisata agar
jumlah wisatawan kunjungan arus kunjungan pengunjung ke wisatawan dan hanya saat liburan wisata naik yang jumlah
kunjungan bertambah, wisatawan wisatawan ke obyek wisata yang pendapatan dari saja, naiknya akan berdampak kunjungan
wisatawan tingkat bertambah, Banjarnegara pada akhirnya sektor pariwisata pendapatan asli pada Pendapatan wisatawan
meningkat dan kesejahteraan meningkatnta sehingga tujuan akan membawa meningkat setiap daerah dari Asli Daerah dari meningkat,
pendapatan masyarakat pendapatan asli Banjarnegara dampak tahun serta agar pendapatan obyek sektor pariwisata jumlah
obyek wisata meningkat dan daerah dari sebagai salah satu terwujudnya Banjarnegara wisata serta serta terwujudnya pendapatan asli
juga meningkat peningkatan sektor pariwisata daerah tujuan Banjarnegara dapat menjadi terwujudnya Banjarnegara daerah dari
dan pada pendapatan asli dan terwujudya wisata dapat sebagai daerah daerah tujuan Banjarnegara sebagai daerah seckor
akhirnya tujuan daerah. Selain itu Banjarnegara tercapai dan tujuan wisa wisata. sebagai daerah tujuan wisata. pariwisata
agar terwujudnya sebagai salah naiknya tujuan wisata. meningkat dan
Banjarnegara Banjarnegara satu daerah pendapatan asli terwujudya
menjadi daerah sebagai daerah tujuan wisata. daerah dari obyek Banjarnegara
tujuan wisata tujuan wisata wisata naik. sebagai salah
dapat tecapai. dapat terealisasi. satu daerah
tujuan wisata.
Perencanaan Disparbud Tahun 2007 Rencana Rencana Perencanaan Rencana program Rencana program Perencanaan Valid
pengembangan mempunyai rencananya pengembangann pengembangan program pengembangan dan target pengembangan
pariwisata yang target 10 tahun kolam renang a tertuang dalam tentu saja sudah pengembangan pariwisatadijelaska pengembangan pariwisata yang
dilakukan oleh mendatang sektor yang ada di Rencana Strategis ditetapkan melalui tertuang dalam n dalam program pariwisata ada dilakukan oleh
Disparbud pariwisata Taman Rekreasi Tahun 2001- rencana strategis program kerja tahunan serta dalam program Disparbud
tertuang dalam Banjarnegara Margasatwa 2006, yang yang diwijudkan tahunan, namun rencanas trategis tahunan serta tertuang dalam
Rencana menjadi sektor Serulingmas meliputi beberapa dalam program belum memenuhi yang telah dibuat rencana strategis Rencana
Strategis tahun pariwisata yang akan ditambah rencana kerja tahunan atau target yang sudah serta target yang yang telah dibuat. Strategis tahun
2001-2006 bertaraf nasional dengan fasilitas pengembangan sasaran yang ditetapkan yaitu ingin dicapai. Untuk pendapatan 2001-2006
melalui atau bahkan water boom seperti hendak di capai. pendapatan yang Untuk pendapatan obyek wisata, melalui
program- internasional. yang dibiayai pengembangan Target atau seharusnya obyek wisata, pada pada tahun 2006 program-
program Pada dasarnya oleh APBD II kawasan wisata realisasi dari hasil mencapai Rp. tahun 2006 ditargetkan program
tahunan. Namun Banjarnegara sebesar 350 juta Dataran Tinggi pengembangan 1.500.000.000 ditargetkan sebesar sebesar Rp. tahunan.
belum semua memiliki potensi serta Dieng, dan pariwisata yang baru tercapai Rp. Rp. 1.500.000.000,00, Target
rencana pariwisata yang pengembangan penambahan terwujud dalam 1.408.694.157 1.500.000.000,00, namun baru pendapatan
pengembangan menarik bagi obyek wisata fasilitas obyek pendapatan obyek atau baru tercapai namun baru tercapai sebesar untuk tahun
tersebut dapat wisatawan Arung Jeram wisata.Target wisata baru 93,91%. tercapai sebesar Rp. 2006 adalah
dilaksanakan. apabila lebih sebesar 225 juta. pendapatan untuk mencapai 93,91% Rp. 1.408.694.157,00. sebesar Rp.
dikembangkan Sampai saat ini tahun 2006 atau baru 1.408.694.157,00. 1.500.000.000,
Namun sampai belum adalah sebesar mencapai 00 namun baru
saat ini target memenuhi target Rp. Rp.1.408.694.157, tercapai Rp.
tersebut belum yaitu baru 1.500.000.000,00 00 dari Rp. 1.408.694.157,
dapat tercapai terpenuhi namun baru 1.500.000.000,00. 00 atau baru
karena beberapa Rp1.408.694.15 tercapai Rp. tercapai
faktor yang 7,00 dari Rp 1.408.694.157,00 93,91%.
menghambat. 1.500.000.000,0 atau baru tercapai
0. 93,91%.
Usaha yang Dinas pariwisata Membentuk Membentuk Unit Terdapat Unit Adanya Unit Dengan membetuk Adanya UPTD Usaha yang Valid
telah dilakukan dan kebudayaan UPTD (Unit Dinas Pelaksana Pelaksana Teknis Pelaksana Teknis UPTD (Unit yang mempunyai telah dilakukan
Disparbud untuk selalu Pelaksana Teknis Dinas Dinas (UPTD) Dinas (UPTD) Pelaksana Teknis tugas untuk Disparbud
mengontrol menerapkan Teknis Dinas) (UPTD) untuk yang mempunyai ini. Dalam UPTD Dinas) yang mengontrol dalam
pelaksanaan aspek yang obyek wisata tugas untuk ada tim khusus bertugas untuk kinerja pengelola melakukan
program kerja pengawasan mempunyai Taman Rekreasi mengontrol yang bertugas mengontrol, obyek wisata. kontrol
pengembangan sehingga setiap tugas untuk Margasatwa kinerja dari untuk mengawasi dan terhadap
pariwisata obyek wisata mengelola dan Serulingmas serta pengelola obyak mengevaluasi mengevaluasi pelaksanaan
adalah dengan terdapat UPTD mengawasi kawasan wisata wisata. Untuk apakah kinerja kinerja pengelola program kerja
membentuk (Unit Pelaksana kinerja dari Dataran Tinggi mengetaui kinerja dalam kurun obyek wisata pengembangan
UPTD (Unit Teknis Dinas) pengelola obyek Dieng. UPTD yang dihasilkan waktu tertentu misalnya dari segi pariwisata
Pelaksana yang bertugas wisata yang mempunyai tim misalnya dalam sudah memenuhi manajemennya adalah dengan
Teknis Dinas) di untuk mengontrol meliputi intensifikasi hal memberikan target atau belum. serta palayanan membentuk
setiap obyek dan mengawasi manajemen untuk mengontrol pelayanan kepada Misalnya untuk yang diberikan UPTD (Unit
wisata. UPTD setiap obyek pengelolaan, serta wisatawan adalah mengetahui kepada wisatawan. Pelaksana
bertugas untuk wisata dari segi pelayanan yang mengevaluasi dengan tingkat pelayanan Teknis Dinas)
mengawasi dan manajemen, diberikan kinerja dari menyebarkan yang diberikan di setiap obyek
mengontrol pelayanan serta kepada pengelola obyek angket kepada kepada wisata. UPTD.
kinerja pendapatan yang wisatawan. wisata mengenai wisatawan. wisatawan sudah
pengelola obyek diperoleh. manajemen baik atau belum
wisata apakah Kontrol pelayanan pengelolaan maka pihak
sudah sesuai dilakukan secara wisata serta UPTD akan
dengan program periodik 1 bulan pelayanan yang menyebar angket
perencanaan dan sekali melalui tim diberikan kepada kepada
pengembangan intensifikasi. wisatawan. wisatawan.
pariwisata.
Sarana dan
d. Sarana dan Sarana dan prasaran yang Di Banjarnegara Sarana dan Di Banjarnegara Sarana dan Banyak tersedia Antara lain adalah Sarana dan Valid
Pemasaran prasarana yang ada cukup terdapat sarana prasarananya cukup banyak prasarana yang sarana akomodasi hotel atau rumah prasarana yang
Pariwisata mendukung memadai yaitu akomodasi antara lain adalah tersedia hotel mendukung dan aksesibilitas penginapan, mendukung
pariwisata tersedianya 13 seperti hotel dan adanya hotel atau dengan berbagai pariwisata yang serta sarana rumah makan, pariwisata di
adalah sarana hotel dan 28 home stay, tempat kelas, rumah ada di kawasan pendukung lainnya biro perjalanan Banjarnegara
akomodasi dan rumah makan rumah makan, penginapan, makan, sarana wisata Dataran seperti tersedianya terminal dan adalah
aksesibilitas serta adanya biro biro perjalanan, rumah makan, transportasi dan Tinggi Dieng penginapan, rumah sebagainya. tersedianya
yaitu 11 hotel, perjalanan yang toko serta sarana sebagainya. adalah makan, biro sarana
13 home stay mendukung cinderamata, pendukung tersedianya perjalanan, akomodasi dan
yang ada di perjalanan bank dan lain- lainnya seperti sarana akomodasi terminal, angkutan aksesibilitas.
Dataran Tinggi wisatawan yang lain adanya toko seperti hotel, dan sebagainya.
Dieng, 28 rumah berkunjung ke cinderamata, home stay serta
makan yang Banjarnegara. bank dan rumah makan.,
lokasinya cukup sebagainya. kondisi jalan
strategis, serta menuju obyek
abiro perjalanan. wisata baik.
Kondisi sarana Kondisinya Sebagian bagus Kondisinya Kondisinya cukup Kondisinya Kondisinya cukup Cukup memadai Kondisi sarana Valid
dan prasarana cukup baik, dan sebagian cukup bagus, baik. cukup baik, memadai. dari segi kualitas dan prasarana
cukup bagus, namun ada masih dalam namun selalu namun selalu dan kuantitas. cukup baik.
tetapi untuk jalur beberapa sarana pembenahan diusahakan untuk diupayakan untuk
transportasi dan prasarana tetapi pada selalu dapat selalu diperbaiki
menuju ke yang perlu umumnya terpelihara atau
kawasan wisata diperbaiki seperti kondisinya dengan baik agar dikembangakan
Dataran Tinggi kondisi jalan cukup baik. dapat memenuhi untuk memenuhi
Dieng terdapat menuju beberapa Misalnya untuk kebutuhan kebutuhan
beberapa jalan obyek wisata di kondisi jalan wisatawan. wisatawan.
yang rusak. pada Dataran Tinggi yang menuju ke
tahun 2006 telah Dieng. obyek wisata
berdiri 1 hotel yang ada di
melati yaitu Dataran Tinggi
hotel Asri yang Dieng masih
terletak di jalan perlu diperbaiki.
Letjend
Soprapto
Banjarnegara.
Sudah cukup Kondisinya baik, Kondisinya baik. Cukup memadahi, Infrastrukturnya Di kawasan Di kabupaten Untuk jaringan Banyak tersedia Valid
memadai, di sini banyak misalnya untuk juga baik, seperti obyek wisata Banjarnegara listrik, telepon dan jaringan listrik,
misalnya untuk tersedia jaringan jalur transportasi, sarana transportasi Dataran Tinggi sudah banyak air bersih saya telepon, air
ketersediaan air listrik, telepon jaringan listrik, yang terdiri dari Dieng sudah tersedia jaringan rasa cukup bersih yang
bersih, listrik dan air bersih. sambungan jalan raya, cukup memadai. listrik, telepon, air memadai untuk dapat
dan telepon. telepon serta angkutan, bersih yang dapat memenuhi memenuhi
tersedianya air terminal, listrik memenuhi kebutuhan kebutuhan
bersih dan telepon dan kebutuhan wisatawan. wisatawan.
terminal sebagai sebagainya. wisatawan selama
tempat transit. berkunjung di
Banjarnegara.
Misalnya road
Promosi Banyak kegiatan Kegiatannya show door to Menggunakan Promosi yang Banyak usaha Antara lain Promosi Valid
dilakukan promosi yang berupa: door yang media cetak dilakukan antara promosi yang menggunakan dilakukan Valid
melalui berbagai telah dilakukan, Road show door dilakukan ke luar seperti leaflet dan lain yaitu: dilakukan, media cetak dan melalui media
cara yaitu: misalnya melalui to door, kabupaten booklet. Melalui menggunakan misalnya dengan elektronik dan cetak,
Melalui media leaflet, booklet bekerjasama Banjarnegara, road show door to leaflet, booklet, mengadakan yang mengadakan
cetak yaitu dan kegiatan dengan bekerja sama door ke luar melalui media kegiatan road show menunjukkan kegiatan road
dengan road show door kabupaten lain dengan kabupaten elektronik seperti door to door di luar hasil positif adalah show door to
menggunakan to door yaitu untuk membuat Barlingmascakeb Banjarnegara bekerja sama kabupaten kegiatan promosi door, pemilihan
leaflet, booklet, mendatangi wisata satu paket untuk membantu dengan bekerja dengan stasiun Banjarnegara, melalui road show Kakang
baliho dan lain- sekolah- sekolah yang disebut mengembangkan sama dengan televisi Selain itu pengadaan sarana door to door ke Mbekayu
lain. atau kantor dengan one day beberapa juga melakukan promosi yaitu luar kabupaten sebagai duta Valid
Mengadakan pemerintah tour (wisata dan kabupaten seperti kegiatan promosi melalui media Banjarnegara serta wisata.
road show door menjelang hari terusan) yang mempromosikan kabupaten melalui road cetak dan pemilihan Kakang
to door ke luar libur. meliputi pariwisata, Purbalingga, show door to elektronik Mbekayu.
kabupaten Baturraden- melalui media Banyumas dan door ke luar kemudian Mengadakan
Banjarnegara.M Serulingmas- cetak dan Kebumen. kabupaten pemilihan Kakang kegiatan
elalui media Purbasari elektronik serta Menggunakan Banjarnegara dan Mbekayu sebagai pembinaan kepada
elektronik Pancuran Mas. pemilihan media elektronik masih banyak duta wisata. masyarakat dan
seperti Mengikuti table Kakang Mbekayu yaitu dengan yang lain. pelaku jasa usaha
pembuatan tops. Pemilihan sebagai duta bekerja sama pariwisata seperti
VCD, pemilihan Kakang wisata. Ada juga dengan beberapa pembentukan
Kakang Mbekayu pementasan stasiun televisi. kelompok sadar
Mbekayu sebagai duta kesenian daerah wisata.
sebagai duta wisata. di Taman Mini
wisata. Indonesia Indah
Jakarta.
Program Kegiatan Melengkapi Penambahan Program-program Mengikuti Mengikuti kegiatan Pengembangan Program Valid
pemberdayaan pemberdayaan sarana prasarana fasilitas obyek yang dilakukan kegiatan konvensi dan wisata baik alam pemberdayaan
wisata melalui : yang dilakukan yang ada di wisata seperti cukup banyak, konvensi dan apresiasi sadar maupun non alam wisata melalui :
membentuk sampai sekarang obyek wisata yang dilakukan di misalnya apresiasi sadar wisata tingkat Jawa juga dilakukan membentuk
kelompok sadar hanya seperti di Taman Taman Rekreasi penambahan wisata tingkat Tengah serta seperti yang sudah kelompok sadar
wisata, yaitu membentuk Rekreasi Margasatwa fasilitas obyek Jawa Tengah dengan membentuk saya jelaskan di wisata dan
kelompok sadar kelompok sadar Margasatwa Serulingmas wisata seperti serta dengan kelompok sadar depan tadi. penambahan
wisata Taman wisata dan Serulingmas ada yaitu pengadaan yang dilakukan di membentuk wisata yaitu fasilitas obyek
Rekreasi mengadakan penambahan kereta listrik dan Taman Rekreasi kelompok sadar kelompok sadar wisata.
Margasatwa pembinaan area seluas 5 Ha, tahun 2007 ini Margasatwa wisata yaitu wisata Taman
Serulingmas dan terhadap penambahan akan ada Serulingmas yaitu kelompok sadar Rekreasi
kelompok sadar masyarakat water boom penambahan pengadaan kereta wisata Taman Margasatwa
wisata Dieng tentang untuk kolam fasilitas kolam listrik dan tahun Rekreasi Serulingmas dan
yang disebut pengembangan renang serta renang yaitu 2007 ini akan ada Margasatwa kelompok sadar
dengan Dieng dan pengelolaan mengadakan water boom penambahan Serulingmas dan wisata Dieng
Lestari. Selain wisata bersama pelatihan dan kemudian fasilitas kolam kelompok sadar Lestari.
itu, kegiatan yaitu Dinas pembinaan kegiatan atraksi renang yaitu water wisata Dieng
yang dilakukan Pariwisata dan kepada wisata. boom kemudian Lestari.
adalah Kebudayaan masyarakat Sedangkan untuk kegiatan atraksi
mengikuti mengharapkan misalnya untuk pemberdayaan wisata untuk
konvensi dan adanya partisipasi pelaku usaha masyarakat mengenalkan
apresiasi sadar dari pemerintah pariwisata dan adalah dengan kesenian daerah
wisata tingkat daerah khususnya dengan mengadakan yang dimiliki
Jawa Tengah. masyarakat. membentuk pembinaan Banjarnegara.
kelompok sadar kepada pelaku
wisata. usaha di bidang
pariwisata.
e. Faktor- Banyak faktor Faktor faktor Faktor sarana Faktor Keadaan Faktor anggaran Faktor masyarakat Antara lain adalah Faktor yang Valid
faktor yang yang sarana prasarana prasarana yang masyarakat yaitu masyarakat yang dana, faktor dan anggaran dana. keadaan mempengaruhi
mempengar mempengaruhi, yang tersedia tersedia serta adanya kesadaran ada di sekitar masyarakat serta Oya, ada lagi yaitu masyarakat, yaitu yaitu : faktor
uhi tetapi faktor serta kondisi kondisi obyek masyarakat untuk obyek wisata kondisi dari faktor sejarah yang bagaimana sikap masyarakat dan
pengemban yang cukup obyek wisata itu wisata itu bersama-sama apakah obyek wisata dimiliki masyarakat anggaran dana.
gan penting adalah sendiri, faktor sendiri, faktor dengan mendukung yang Banjarnegara terhadap
pariwisata faktor sosial masyarakat sosial pemerintah pengembangan bersangkutan. seperti adanya pengembangan
masyarakat yang ditunjukkan masyarakat yang membangun dan pariwisata atau candi-candi di pariwisata yang
disekitar obyek dalam sikap atau ditunjukkan mengembangkan tidak, faktor dana, Dataran Tinggi ditunjukkan dalam
wisata dan perbuatan untuk dalam sikap pariwisata, faktor faktor sejarah Dieng. sikap ramah dan
masyarakat menyambut atau perbuatan sejarah yang yang dimiliki jujur kepada
Banjarnegara wisatawan serta untuk dimiliki obyek kabupaten wisatawan dan
pada umumnya. faktor anggaran menyambut wisata yang ada Banjarnegara anggaran dana
Selain itu dana. wisatawan serta di kawasan yaitu banyak yang ada.
tersedianya dana faktor anggaran wisata Dataran terdapat
sangat dana. Tinggi Dieng dan peninggalan
mempengaruhi anggaran dana benda-benda kuno
pengembangan yang tersedia. seperti candi
pariwisata. Hindu tertua di
Indonesia.
Sama seperti
Faktor yang Faktor Banyak hal yang Faktor yang Faktor masyarakat Persaingan Faktor masyarakat Faktor yang Valid
faktor pendukung
sangat nyata pendukung dan dapat menjadi mendukung dan dan anggaran dana dengan dan faktor dana menghambat
tadi tetapi ada satu
terlihat adalah penghambat penghambat atau menghambat juga dapat kabupaten lain, dan ditambah lagi adalah faktor
lagi yaitu
dari sektor pengembangan kendala. adalah sama yaitu menjadi faktor faktor masyarakat dengan adanya masyarakat
persaingan yang
anggaran pariwisata Misalnya faktor dari faktor penghambat atau dan faktor dana persaingan obyek serta anggaran
ketat dengan
dana.Hambatan sebenarnya sosial masyarakat serta kendala. Selain itu selain dan daya tarik dana dan
kabupaten di
yang dihadapi adalah sama. masyarakat yang anggaran dana faktor persaingan sebagaifaktor antar kabupaten. persaingan
sekitar
juga karena Yaitu masyarakat tidak yang tidak obyek wisata pendukung obyek dan daya
Banjarnegara.
adanya dan faktor mendukung mendukung dengan kabupaten pengembangan tarik antar
persaingan sumber daya pengembangan Ditambah lagi di sekitar pariwisata, juga kabupaten.
obyek wisata manusia pariwisata, dengan adanya Banjarnegara juga dapat
antar kabupaten. pengelola obyek anggaran dana persaingan obyek dapat menjadi menghambat
wisata Anggaran untuk wisata antar penghambat. pengembangan
dana yang pengembangan kabupaten. pariwisata.
terbatas juga yang terbatas,
akan persaingan
menghambat dengan
pengembangan kabupaten di
pariwisata serta sekitar
persaingan antar Banjarnegara.
kabupaten.
Disparbud Disparbud Untuk faktor Untuk Untuk kegiatan Menjaring Melaksanakan Kegiatan Disparbud Valid
mengadakan mengadakan sosial meningkatkan pemberdayaan investor agar inovasi dan pemberdayaan mengadakan
kerja sama pembinaan masyarakat, kesadaran masyarakat seperti mananamkan diversifikasi obyek masyarakat untuk pembinaan dan
dengan instansi kepada Disparbud masyarakat kegiatan modalnya di dan daya tarik meningkatkan membentuk
atau pihak ketiga masyarakat mengadakan tentangpentingny pembinaan harus bidang pariwisata wisata agar kesadaran serta kelompok sadar
untuk mencari dengan pembinaan dan a pengembangan dilakukan secara dengan berbagai wisatawan tidak keterlibatan wisata, bekerja
investor agar mengadakan membentuk pariwisata adalah berkesinambungan kemudahan yang bosan dan masyarakat dalam sama dengan
menanamkan kelompok sadar kelompok sadar dengan cara , mencari investor ditawarkan serta menghadapi pengembangan instansi atau
modalnya wisata agar wisata, mengadakan sebanyak- mengadakan persaingan dengan pariwisata harus pihak ketiga
khususnya untuk mereka sedangkan pembinaan banyaknya dengan pembinaan kabupaten lain, dilakukan secara untuk mencari
pengembangan mempunyai faktor anggaran misalnya dengan bekerja sama kepada bekerja sama berkesinambungan investor.
pariwisata. budaya bangsa dana yang membentuk dengan pihak masyarakat untuk dengan pihak lain , mencari investor
yang menarik, terbatas, kelompok- tertentu agar ikut berpartisipasi untuk menjaring untuk
bisa melayani Disparbud kelompok sadar bersedia aktif dalam investor, menanamkan
wisatawan, berkoordinasi wisata, menanamkan pengembangan meningkatkan modalnya serta
memelihara dengan dinas- sedangkan untuk modalnya untuk pariwisata yang kesadaran melakukan inovasi
kesenian. Untuk dinas lain yang masalah anggaran pengembangan dapat ditunjukkan masyarakat atau perbaikan
pengelola ada di kabupaten dana adalah pariwisata. melalui sikap mengenai terhadap kualitas
pariwisata Banjarnegara dengan bekerja ramah tamah pentingnya obyek wisata
misalnya dengan seperti KPP sama dengan kepada pengembangan untuk menghadapi
membina sumber (Kantor pihak-pihak wisatawan. pariwisata secara persaingan dengan
daya yang ada di Perijinan tertentu terutama berkesinambungan. kabupaten lain.
UPTD agar selalu Penanaman pihak swasta
memberikan Modal) untuk untuk agar
pelayanan yang menarik menanamkan
baik terhadap investor. modalnya di
wisatawan. Dinas bidang
Pariwisata selalu pariwisata.
mengusulkan
anggaran dana
yang diperlukan
untuk
pengembangan
pariwisata.
2 Sumber a. Kontribusi Tingkat Pendapatannya Pendapatannya Tingkat Tingkat Kadang Tingkat Berdasarkan data Tingkat Valid
Pendapatan pariwisata pendapatan tidak selalu tidak selalu pendapatannya pendapatan tidak pendapatan yang pendapatan yang ada, pendapatan
Asli Daerah setiap obyek mengalami mengalami secara umum selalu mengalami diperoleh naik, mengalami pendapatan dari tidak selalu
wisata setiap peningkatan. peningkatan, untuk semua peningkatan tetapi kadang kenaikan dan obyek wisata tidak mengalami
tahun tetapi kadang obyek wisata karena pendapatan juga turun. penurunan setiap selalu mengalami peningkatan.
mengalami juga mengalami adalah naik. obyek wisata tahun peningkatan.
penurunan dan penurunan. dipengaruhi oleh
peningkatan. jumlah kunjungan.
Kontribusinya Kontribusi Kontribusinya Selama ini Kontribusinya Cukup besar, Obyek wisata Kontribusi yang Kontribusi Valid
cukup besar pendapatan cukup besar, kontribusinya cukup besar. terutama memiliki andil diberikan cukup pendapatan
walaupun belum sektor pariwisata yaitu sebesar Rp cukup baik yaitu pendapatan untuk yang cukup besar besar walaupun sektor
dapat mencapai cukup besar 1.408.694.157,0 mampu obyek wisata terhadap belum mencapai pariwisata
target yang terhadap 0 hal itu dapat menyumbang Taman Rekreasi Pendapatan Asli target yang telah cukup besar
ditetapkan yaitu Pendapatan Asli ditingkatkan sebesar Rp. Margasatwa Daerah. Tahun ditetapkan, yaitu terhadap
sebesar Rp Daerah yaitu apabila 1.408.694.157,00 Serulingmas dan 2006 mampu baru mencapai Pendapatan
1.500.000.000,0 sebesar Rp pengembangan . kawasan wisata menyumbangkan 93,91% atau Rp. Asli Daerah
0 pada tahun 1.408.694.157,00 obyek wisata yang ada di Rp. 1.408.694.157,00 yaitu sebesar
2006. Target . dapat berjalan Dataran Tinggi 1.408.694.157,00 dari Rp. Rp
tersebut baru dengan baik. Dieng. dari target yang 1.500.000.000,00 1.408.694.157,
tercapai senilai ditetapkan sebesar 00
Rp Rp.
1.408.694.157,0 1.500.000.000,00
0 telah tercapai
sebesar 93,91%.
Dengan adanya Tidak Bisa Misalnya dengan Tidak untuk Apabila Memperluas Tidak semua Valid
obyek wisata memperluas memperluas. membuka jasa semua bidang masyarakat kesempatan secara bidang usaha. Tidak
masyarakat yang secara Misalnya saja penginapan, usaha misalnya mampu keseluruhan tetapi Contohnya memperluas
tinggal di sekitar keseluruhan. dengan usaha- rumah makan hanya untuk memanfaatkan hanya untuk masyarakat dapat kesempatan
obyek wisata Misalnya hanya usaha yang serta jasa bidang keberadaan bidang-bidang membuka usaha berusaha
dapat membuka dalam bidang dibuka oleh angkutan transportasi, obyek wisata tertentu misalnya jasa penginapan, secara
jasa penginapan transportasi serta masyarakat di transportasi, bidang jasa seperti untuk membuka hanya bidang transportasi keseluruhan.
atau rumah perdagangan. sekitar obyek maka kesempatan usaha penginapan usaha. Misalnya transportasi seperti seperti andong,
makan untuk wisata. Hal ini untuk berusaha dan rumah makan. menyediakan usaha angkutan ojek, becak dan
memenuhi tentu akan bagi masyarakat tempat menginap yang disediakan sebagainya. Hal
kebutuhan memperluas lebih besar. bagi wisatawan masyarakat serta ini tentu saja dapat
wisatawan lapangan kerja yang berkunjung bidang akomodasi memperluas
sehingga atau paling tidak ke kawasan seperti tempat kesempatan
pendapatan dapat menambah wisata yang ada penginapan dan berusaha bagi
mereka akan income di Dieng, rumah makan. masyaraka
bertambah. penduduk. kemudian usaha
rumah makan.
Ada program Wisata minat Salah satunya Yang saat ini Program Yaitu Mulai tahun 2007 Berdasarkan Program Valid
ekstensifikasi khusus Arung adalah sedang ekstensifikasinya pengembangan ini Disparbud program kerja ekstensifikasi
yaitu Jeram. Tahun pengembangan dikembangkan adalah Arung wisata Arung kabupaten yang diajukan adalah Arung
digalakkannya 2007 Disparbud dan pengelolaan untuk lebih Jeram. Jeram. Pada Banjarnegara oleh Disparbud, Jeram.
wisata minat bekerja sama Arung Jeram. dikelola dengan bulan April dengan beberapa untuk
khusus Arung dengan baik adalah kemarin telah pihak berupaya pengembangan
Jeram. Pada Pemerintah wisata minat diadakan untuk wisata minat
tahun 2007 ini Kabupaten khusus Arung Kejuaraan Arung mengembangkan khusus Arung
diadakan Banjarnegara, Jeram. Jeram Tingkat dan Jeram, pemerintah
Kejuaraan Pengurus Besar Nasional “Best of mempromosikan daerah telah
Arung Jeram Federasi Arung the Best 2007” wisata minat menyediakan
Tingkat Jeram Indonesia khusus Arung anggaran dana
Nasional “Best (PB FAJI) dan Jeram untuk
of the Best Korps Marinir ekstensifikasi
2007” yang berhasil wisata.
diselenggarakan menyelenggaraka
mulai tanggal 19 n Kejuaraan
sampai dengan Arung Jeram
tanggal 22 April. Tingkat Nasional
“Best of the Best
2007”.
Pendapatan yang Banyak Antara lain Ijin pendirian Antara lain adalah Pendapatan tiket Ijin pendirian Antara lain adalah Ijin pendirian Valid
diperoleh dari pendapatan yang adalah hotel, tiket masuk ijin pendirian masuk obyek hotel, retribusi retribusi parkir di hotel, retribusi
sektor pariwisata diperoleh dari pendapatan dari obyek wisata, hotel, tiket masuk wisata, tempat parkir, tiket masuk tempat wisata, ijin parkir, tiket
adalah sektor pariwisata, retribusi parkir, retribusi parkir ke obyek wisata parkir dan lain- ke obyek wisata, pendirian hotel, masuk ke
pendapatan dari misalnya ijin pendirian dan sebagainya. dan sebagainya. lain. tiket mainan anak, tiket masuk ke obyek wisata,
tiket masuk ke pendapatan dari hotel, penjualan kolam renang dan obyek wisata tiket mainan
obyek wisata, ijin pendirian tiket masuk ke lain-lain. anak dan kolam
tiket mainan hotel, rumah obyek wisata renang.
anak, parkir, ijin makan, tiket dan lain-lain.
pendirian hotel, masuk ke obyek
rumah makan. wisata, parker.
Pendapatan Tidak selalu Pendapatan Tidak selalu, Tidak selalu, Pada hari libur Pada umumnya Biasanya Pendapatan Valid
tersebut tidak meningkat obyek wisata biasanya untuk hari libur pendapatan yang mengalami peningkatan obyek wisata
selalu walaupun tidak selalu peningkatan seperti liburan diperoleh peningkatan untuk pendapatan terjadi tidak selalu
mengalami demikian mengalami pendapatan anak sekolah dan mengalami setiap tahun. pada saat hari mengalami
peningkatan kontribusi yang peningkatan terjadi pada saat libur lebaran peningkatan yang Kontribusi yang libur terutama hari peningkatan.
sehingga diberikan setiap tahun. libur anak biasanya jumlah cukup besar diberikqn cukup libur sekolah dan
kenaikannnya terhadap Tetapi tetap sekolah atau libur kunjungan naik dibandingkan besar. libur lebaran.
tidak stabil. Pendapatan Asli memiliki andil hari raya lebaran. cukup tinggi dengan Kontribusinya
Kontribusinya Daerah cukup yang cukup Kontribusinya sehingga pendapatan yang cukup besa.
cukup besar besar. besar terhadap cukup besar pendapatan juga diperoleh pada
terhadap Pendapatan Asli naik. hari biasa.
Pendapatan Asli Daerah. kontribusinya Kontribusinya
Daerah. cukup besar. cukup besar.
Adanya obyek Selain menambah Menambah Pengembangan Dengan adanya Apabila Sektor pariwisata Apabila sektor Keberadaan Valid
wisata serta pendapatan pendapatan pariwisata dapat obyek wisata masyarakat tidak hanya pariwisata obyek wisata
pengembangan daerah, daerah sektor mendorong pendapatan mampu menambah dapat
yang baik, maka pendapatan pariwisata juga pengembangan masyarakat yang memanfaatkan pendapatan daerah, dikembangkan mendorong
wisatawan yang masyarakat juga dapat menambah usaha lain, seperti ada di sekitar keberadaan tetapi keberadaan dan dimanfaatkan pengembangan
berkunjung dapat meningkat pendapatan bidang obyek wisata juga obyek wisata obyek wisata dapat dengan baik, maka usaha lain.
semakin banyak apabila masyarakat yang transportasi, dapat meningkat misalnya dengan menjadi pemicu dapat memperluas
sehingga lebih masyarakat akhirnya dapat perdagangan dan apabila mereka membuka jasa atau pendorong kesempatan
banyak mampu meningkatkan jasa usaha mampu mengambil usaha rumah perkembangan berusaha bagi
wisatawan yang memanfaatkan kesejahteraan sehingga selain peluang. Misalnya penginapan atau ekonomi masyarakat tetapi
memanfaatkan keberadaan masyarakat akan untuk membuka rumah makan, masyarakat apabila tidak untuk semua
jasa-jasa yang obyek wisata apabila meningkatkan usaha warung maka dapat dimanfaatkan dan bidang usaha.
disediakan oleh yang ada untuk masyarakat pendapatan makan dan jasa menambah dikembangkan
masyarakat dan membuka usaha dapat daerah, ojek untuk pendapaan dengan baik.
pendapatan untuk memenuhi memanfaatkan, pendapatan memenuhi mereka sehingga
masyarakat pun kebutuhan mengelola dan masyarakat juga kebutuhan diharapkan
akan meningkat. wisatawan. bekerja sama akan naik. wisatawan. tingkat
dengan kesejahteraan
Disparbud untuk atau taraf hidup
mengembangkan mereka akan
potensi wisata. meningkat.
Program-program
Realisasinya Alokasi anggaran
b. Penggunaa Realisasi Terlaksananya Keluarnya dana pengembangan Realisasinya Pendapatan Asli Realisasi Valid
adalah program untuk sektor
n PAD dari penggunan program- untuk yang direncanakan antara lain adalah Daerah yang penggunan
atau kegiatan pariwisata selain
sector Pendapatan Asli program pengembangan oleh Dinas kegiatan-kegiatan diperoleh dari Pendapatan
yang dilakukan dari APBD juga
pariwisata Daerah yang pengembangan wisata yang ada Pariwisata untuk atau program sektor pariwisata Asli Daerah
oleh Dinas diperoleh dari
diperoleh dari yang di Banjarnegara pemeliharaan pengembangan pada akhirnya yang diperoleh
Pariwisata untuk pemerintah pusat
sektor pariwisata direncanakan seperti, kegiatan obyek wisata pariwisata digunakan untuk dari sektor
pengembangan yaitu dari
digunakan untuk Dinas Pariwisata promosi wisata dibiayai oleh dibiayai oleh pemeliharaan dan pariwisata
dan pemeliharaan Departemen
pemeliharaan dan Kebudayaan untuk lebih Pendapatan Asli pendapatan asli pengembangan digunakan
pariwisata Kebudayaan untuk
pariwisata, yaitu seperti, kegiatan mengenalkan Daerah, misalnya daerah dari sector pariwisata. untuk
dibiayai APBD pengelolaan
untuk rehab kandang wisata yang ada penambahan pariwisata Bahkan, kontribusi pemeliharaan
serta PAD yang benda-benda
membiayai satwa dengan di Banjarnegara koleksi satwa dan seperti, kegitan yang diberikan pariwisata,
diperoleh dari purbakala yang
program- biaya Rp. yang rehab kandang promosi sektor pariwisata yaitu kegiatan-
sektor pariwisata ada di Dieng.
program yang 50.000.000,00, menghabiskan satwa serta pariwisata, masih kurang kegiatan atau
Sedangkan untuk
dilakukan oleh seperti, kegiatan kegiatan dana Rp. pengadaan kereta kegiatan untuk pembiayaan program
pengelolaan
Disparbud untuk pengembangan pengembangan 75.000.000,00, listrik di Taman pengembangan pemeliharaan pengembangan
kawasan wisata obyek-obyek
mengembangkan kawasan wisata fasilitas kolam kegiatan Rekreasi pariwisata. pariwisata
datarn tinggi wisata yang lain
pariwisata. Dataran Tinggi renang dan pengembangan Margasatwa dibiayai oleh
dieng, kegiatan seperti Taman
Sedangkan Dieng dengan panggung kawasan wisata Serulingmas ini. pendapatan asli
pemilihan kakang Rekreasi
realisasi dari biaya Rp. hiburan dengan Dataran Tinggi daerah dari
mbekayu sebagi Margasatwa
pembiayaan 50.000.000,00, biaya Rp. Dieng dengan sector
duta wisata. Serulingmas dan
yang digunakan kegiatan promosi 50.000.000,00, dana sebesar Rp. pariwisata
Arung Jeram yang
untuk wisata dengan kegiatan 50.000.000,00
sekarang sedang
pengembangan biaya Rp. promosi kemudian
75.000.000,00, dikembangkan
pariwisata pada pariwisata pembangunan
tahun 2006 kegiatan rehab dengan biaya pintu gerbang dananya berasal
antara lain kandang satwa Rp. telaga Merdada dari APBD dan
adalah kegiatan dengan biaya Rp. 75.000.000,00 dengan biaya Rp. PAD dari sektor
rehab kandang 50.000.000,00 dan sebagainya. 40.000.000,00. pendapatan
satwa dengan dan lain-lain. pariwisata.
biaya sebesar
Rp.
50.000.000,00,
kegiatan
pengembangan
fasilitas kolam
renang dan
panggung
hiburan dengan
dana sebesar Rp.
50.000.000,00,
kegiatan
pengembangan
kawasan wisata
Dataran Tinggi
Dieng dengan
dana sebesar Rp.
50.000.000,00se
rta kegiatan-
kegiatan lain.
Semua program Jelas bahwa Program yang Subsidi yang Semua program Semua kegiatan Disubsidi dari Program-program Program yang Valid
yang akan dan program-program dilakukan oleh paling besar dari disubsidi. atau program Pendapatan Asli yang dilakukan akan dan telah
telah dilakukan yang dilakukan Disparbud Pendapatan Asli Alokasinya adalah yang dilakukan Daerah dari sektor oleh Disparbud dilakukan oleh
oleh Disparbud disubsidi oleh disubsidi oleh Daerah kemudian wewenang dari disubsidi oleh pariwisata, APBD disubsidi oleh Disparbud
disubsidi oleh Pendapatan Asli Pendapatan Asli didukung dengan Disparbud karena pendapatan asli serta adanya Pendapatan Asli disubsidi oleh
Pendapatan Asli Daerah. Namun, Daerah dari subsidi yang lain. yang mengerti dan daerah dan dana penanaman modal Daerah dari sektor Pendapatan
Daerah dari untuk alokasinya sektor Sedangkan untuk mengetahui APBD. dari investor. pariwisata. Untuk Asli Daerah
sektor adalah wewenang pariwisata. pengalokasiannya pengembangan Alokasinya Pengalokasian pengalokasian dari sektor
pariwisata. dari Dinas untuk alokasi diserahkan wisata apa yang adalah wewenang dana adalah dana adalah pariwisata.
Program- Pariwisata dan anggaran dana sepenuhnya harus dilakukan. dinas pariwisata wewenang dari wewenang dari
program yang Kebudayaan pemerintah kepada Dinas dan kebudayaan. Disparbud. Disparbud
disubsidi karena hanya kita daerah Pariwisata dan Misalnya untuk misalnya untuk
tersebut meliputi yang tahu diserahkan Kebudayaan. pengembangan pembangunan
program mengenai kepada pembangunan lingkungan dan
pengembangan keadaan Disparbud. lingkungan dan fasilitas obyek
pariwisata fisik pariwisata di fasilitas obyek wisata Taman
dan non fisik. Banjarnegara wisata Taman
Misalnya apakah perlu Rekreasi Rekreasi
disediakan dana untuk segera Margasatwa Margasatwa
untuk tahun dilakukan Serulingmas Serulingmas
anggaran 2007 pengembangan disediakan dana disediakan dana
untuk atau tidak. sebesar Rp. sebesar Rp.
pengembangan 175.000.000,00, 175.000.000,00,
pembangunan pembangunan pembangunan
lingkungan dan water boom water boom
fasilitas obyek sebesar Rp. sebesar Rp.
wisata Taman 350.000.000,00 350.000.000,00
Rekreasi untuk untuk
Margasatwa pengembangan pengembangan
Serulingmas obyek wisata obyek wisata
sebesar Rp. Arung Jeram Arung Jeram
175.000.000,00, disediakan dana disediakan dana
pembangunan sebesar Rp. sebesar Rp.
water boom 225.000.000,00. 225.000.000,00.
sebesar Rp.
350.000.000,00.
Alokasinya
wewenang dari
Disparbud.
Penggunaan Sudah tepat Sudah tepat Sudah tepat, Sudah tepat. Sudah tepat. Sudah tepat. Ya sudah tepat, Penggunaan Valid
pendapatan asli sekali, bahkan yaitu bahkan kadang bahkan bisa pendapatan asli
daerah dari terkadang dana terealisasinya Disparbud dikatakan daerah dari
sektor pariwisata pengembangan program- kekurangan dana melebihi dari tepat sektor
untuk melebihi program untuk kerena pariwisata
membiayai pendapatan yang pengembangan pembiayaan pembiayaan yang untuk
pariwisata sudah diperoleh. yang dibiayai karena digunakan membiayai
tepat. oleh Pendapatan pendapatan yang melebihi PAD pariwisata
Asli Daerah. diperoleh tidak yang masuk dari sudah tepat.
mamadai. sektor pariwisata.
Lampiran 6 214
Rencana Strategis Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Tahun 2001-2006
1
Lampiran 7
Permohonan Ijin Menyusun Skripsi
2
Lampiran 8
Ijin Menyusun Skripsi
3
Lampiran 9
Permohonan Ijin Penelitian
4
Lampiran 10
Ijin penelitian BAPEDA kabupaten Banjarnegara
5
Lampiran 11
Ijin Penelitian Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
6
Lampiran 12
Surat Keterangan Penelitian BAPEDA kabupaten Banjarnegara
7
Lampiran 13
8
Lampiran 14
Dokumentasi