Pengertian Identikiasi
Keluhan adalah suatu bentuk pernyataan ketidakpuasan/kekecewaan pelanggan
mengenai kebutuhan dan harapan yang tidak terpenuhi.
Identifikasi keluhan adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk
mengidentifikasi dan menangani keluhan pelanggan.
Keluhan diartikan sebagai penyataan ketidak puasan, apapun bentuknya (tertulis
maupun lisan) tentang pelayanan tindakan atau kekurangan yang dilakukan oleh instansi
penyedia pelayanan atau para stafnya yang memepengaruhi atau dirasakan oleh para
pengguna pelayanan tersebut (LAN,2006)
Keluhan (keluh kesah) termasuk sifat distruktif yang lambat laun akan membawa
seseorang kepada penolakan dengan terhadap keadaan, ketidaksesuaian hasrat dengan situasi
dan kondisi yang pada akhirnya akan melahirkan sifat munafik dalam perjalanan
penghambaan (muhshodiq.wordpress.com, 2009)
Keluhan / komplain pelayanan adalah merupakan ekspresi perasaan ketidakpuasan
atas standar pelayanan, tindakan atau tiadanya tindakan aparat pelayanan yang berpengaruh
kepada para pelanggan (Prof.Dr.M.Irfan Islamy, MPA)
B. Kategori Keluhan
Ketidakpuasan pelanggan atau keluhan pelanggan adalah suatu resiko pekerjaan dan
tidak perlu terlalu dicemaskan, justru dengan adanya keluhan dan kekecewaan konsumen
atau pelanggan, pihak perusahaan bisa lebih banyak belajar mengenal karakter pelanggan.
Dengan demikian, paling tidak perusahaan bisa mencari solusi dalam mengatasi
ketidakpuasan pelanggan tersebut. Mengenali kekecewaan atau keluhan pelanggan secara
dini adalah suatu sikap bijaksana yang harus dilakukan. Keluhan pelanggan dapat
dikategorikan atau dikelempokkan menjadi empat, yaitu :
1. Mechanical Complaint (keluhan mekanical)
Mechanical Complaint adalah suatu keluhan yang disampaikan oleh pelanggan
sehubungan dengan tidak berfungsinya peralatan yang dibeli/disampaikan kepada
pelanggan tersebut. Atau dengan kata lain, produk/output dari pelayanan yang diberikan
tidak sesuai dengan yang diharapkan. Hal ini dapat terjadi karena kerusakan atau
kualitas tidak maksimal.
2. Attitudinal Complaint (Keluhan akibat sikap petugas pelayanan)
Attitudinal Complaint adalah keluhan pelanggan yang timbul karena sikap negative
petugas pelayanan pada saat melayani pelanggan. Hal ini dapat dirasakan oleh
pelanggan melalui sikap tidak peduli dari petugas pelayanan terhadap pelanggan.
3. Service Related Complaint (Keluhan yang berhubungan dengan pelayanan)
Service Related Complaint adalah suatu keluhan pelanggan karena hal-hal yang
berhubungan dengan pelayanan itu sendiri. Misalnya seseorang mendaftar untuk ikut
sesuatu, ternyata formulir pendaftaran belum siap dan oleh petugas diminta untuk
menunggu.
4. Unusual Complaint (Keluhan yang Aneh)
1
Unusual Complaint adalah keluhan pelanggan yang bagi petugas merupakan keanehan
(tidak wajar/tidak umum). Pelanggan yang mengeluh seperti ini secara psikologis
adalah orang-orang yang hidupnya tidak bahagia atau kesepian.
2
Mekanisme pengaduan keluhan merupakan hal yang sangat penting mengingat perbaikan
kualitas pelayanan secara terus menerus tidak lepas dari masukan yang biasanya dalam
bentuk keluhan. Dengan demikian penyelenggara pelayanan mengetahui apa yang
diharapkan oleh pelanggan serta dapat bekerja sama dengan mereka dalam mewujudkan
pelayanan berkualitas.Untuk dapat menjadikan pengaduan keluhan sebagai sumber
perbaikan pelayanan maka pengaduan/ keluhan yang datang dari pelanggan harus
dikelola dengan baik.
Dalam mengelola keluhan dimaksud, diperlukan penentuan prioritas keluhan,
pengembangan prosedur penerima keluhan untuk kasus-kasus khusus, penentuan pejabat
yang bertanggung jawab menangani keluhan, dan pengembangan standar waktu bagi
penyelesaian keluhan.
Langkah-langkah yang perlu ditempuh dalam rangka pengelolaan keluhan
adalah sebagai berikut :
1. Penentuan prioritas keluhan
2. Pe ngem ba nga n prosedur penerimaan keluhan untuk kasus-kasus khusus
3. Penentuan pejabat yang bertanggungjawab menangani keluhan
4. Pengembangan pemecahan masalah keluhan
5. Pengembangan standa r waktu bagi penyelesaian keluhan
Puskesmas adalah institusi pelayanan kesehatan bagi masyarakat dengan
karateristik tersendiri yang dipengaruhi oleh perkembangan ilmu pengetahuan kesehatan,
kemajuan teknologi, dan kehidupan sosial ekonomi masyarakat yang harus tetap mampu
meningkatkan pelayanan yang lebih bermutu dan terjangkau oleh masyarakat agar terwujud
derajat kesehatan yang setinggi-tingginya (UU No 44 Tahun 2009)
Ada persoalan serius ketika kita ingin mengontrol kualitas dan konsistensi jasa,
terutama jasa yang diberikan Puskesmas kepada pasien. Puskesmas harus menjaga kualitas
agar layanan yang tersedia adalah tetap berkualitas sehingga pasien merasa nyaman. Namun,
ketika pasien sebagai pengguna jasa layanan di Puskesmas tidak merasa nyaman, maka
pasien berhak untuk mengeluhkan apa yang dia rasakan.
Keluhan diartikan sebagai sesuatu yang tidak menyenangkan atau sesuatu
yang mengganggu. Chartered management Istitute, mendefinisikan keluhan sebagai suatu
ungkapan kurang puas akan produk atau pelayanan baik lisan maupun tulisan dari
pelanggan internal dan ekseternal (LAN, 2005). Lebih lanjut, keluhan diartikan sebagai
penyataan ketidakpuasan, apapun bentuknya (tertulis maupun lisan) tentang pelayanan
tindakan atau kekurangan yang dilakukan oleh instansi penyedia pelayanan atau para
stafnya yang memepengaruhi atau dirasakan oleh para pengguna pelayanan tersebut
(LAN,2006).
Puskesmas sudah seharusnya menyediakan layanan yang dapat melayani pasien,
keluarga dan pengunjung jika mereka mengeluhkan atas layanan yang Puskesmas berikan.
Dengan adanya layanan tersebut maka Puskesmas sudah melaksanakan satu kewajiban yaitu
memberikan kenyamanan pasien dan keluarganya. Layanan keluhan yang diberikan
Puskesmas dituangkan dalam sebuah panduan yang nantinya akan menjadi acuan bagi
3
Puskesmas dalam mengeloala keluhan yang ada di Puskesmas.
E. TUJUAN
Tujuan dari buku panduan ini adalah sebagai acuan untuk menciptakan Puskesmas
yang dapat memberikan kenyamanan dan menanggapi keluhan yang mungkin akan terjadi di
Puskesmas sehingga pasien akan merasa puas dengan pelayanan yang diberikan oleh
Puskesmas
BAB II
RUANG LINGKUP
4
Ruang lingkup panduan ini adalah di seluruh kawasan Puskesmas baik pasien,
pengunjung dan staf Puskesmas. Berdasarkan teori mengenai keluhan, dapat diketahui bahwa
keluhan bisa berasal dari masyarakat, baik secara individu maupun kelompok, dan pasien
merupakan salah satu didalamnya. Pasien merupakan konsumen utama di dalam Puskesmas,
salah satu hak pasien adalah mengeluhkan pelayanan Puskesmas yang tidak sesuai dengan
standar pelayanan melalui media cetak dan elektronik sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan. Puskesmas harus memiliki system yang dapat memproses keluhan jika
keluhan tersebut muncul, dan diselesaikan.
5
A. Tata Laksana Pengelolaan Keluhan
BAB V
PENUTUP
6
Buku Panduan Identifikasi Keluhan Puskesmas disusun untuk menjadi acuan dalam
pelaksanaan layananan penyelesaian keluhan yang dapat bersumber dari pasien dan keluarganya,
serta pengunjung yang datang ke Puskesmas. Dengan adanya panduan ini semuga dapat
menciptakan Puskesmas yang peduli terhadap keluhan yang disampaikan serta konflik yang
terjadi di Puskesmas. Puskesmas wajib memberikan fasilitas jika terdapat pasien, keluarga dan
pengunjung yang merasa tidak nyaman atas pelayanan yang diberikan oleh Puskesmas
Buku panduan ini merupakan panduan bagi seluruh staf Puskesmas, dan bukan buku
standar yang bersifat mutlak oleh karena itu untuk pelaksanaan dilapangan dapat dikembangkan
sesuai dengan kondisi dan kebutuhan masing – masing di Puskesmas