Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang masalah


Gender adalah perbedaan jenis kelamin berdasarkan budaya, di mana laki laki dan
perempuan dibedakan sesuai dengan perannya masing-masing yang dikonstruksikan oleh
kultur setempat yang berkaitan dengan peran, sifat, kedudukan, dan posisi dalam
masyarakat tersebut. Seks atau jenis kelamin merupakan perbedaan antara laki-laki dengan
perempuan berdasarkan ciri biologisnya. Manusia yang berjenis kelamin laki-laki adalah
manusia yang bercirikan memiliki penis, memiliki jakala (kala menjing), dan memproduksi
sperma. Perempuan memiliki alat reproduksi seperti rahim dan saluran untuk melahirkan,
memproduksi telur, memiliki vagina, dan memiliki alat menyusui (Mansour Fakih, 2008) .
Pembedaan laki-laki dengan perempuan berdasarkan sex atau jenis kelamin merupakan
suatu kodrat atau ketentuan dari Tuhan. Ciri-ciri biologis yang melekat pada masing-
masing jenis kelamin tidak dapat dipertukarkan. Alat-alat yang dimiliki laki-laki maupun
perempuan tidak akan pernah berubah atau bersifat permanen.

Isu tentang gender telah menjadi bahasan analisis sosial, menjadi pokok bahasan
dalam wacana perdebatan mengenai perubahan sosial dan juga menjadi topik utama dalam
perbincangan mengenai pembangunan dan perubahan sosial. Bahkan, beberapa waktu
terakhir ini, berbagai tulisan, baik di media massa maupun buku-buku, seminar, diskusi
dan sebagainya banyak membahas tentang protes dan gugatan yang terkait dengan
ketidakadilan dan diskriminasi terhadap kaum perempuan. Ketidakadilan dan diskriminasi
itu terjadi hampir di semua bidang, mulai dari tingkat internasional, negara, keagamaan,
budaya, ekonomi, bahkan sampai tingkatan rumah tangga.
Gender dipersoalkan karena secara sosial telah melahirkan perbedaan peran,
tanggung jawab, hak dan fungsi serta ruang aktivitas laki-laki dan perempuan dalam
masyarakat. Perbedaan tersebut akhirnya membuat masyarakat cenderung diskriminatif
dan pilih-pilih perlakuan akan akses, partisipasi, serta kontrol dalam hasil pembangunan
laki-laki dan perempuan.
Dalam masyarakat, perempuan dan laki-laki berbeda karena tugas dan
aktivitasnya, ruang fisik yang mereka tempati dan orang-orang yang berhubungan dengan
mereka. Namun, perempuan memiliki akses ked an control yang kurang atas sumber daya
daripada laki-laki, khususnya akses ke pendidikan dan fasilitas pelatihan yang terbatas.
Konsep analisis gender penting sekali di bidang kesehatan karena perbedaan
berbasis gender dalam peran dan tanggung jawab, pembagian pekerjaan, akses ke dan
control atas sumber daya, dalam kekuasaan dan keputusan mempunyai konsekuensi
maskulinitas dan feminitas yang berbeda berdasarkan budaya, suku dan kelas social.
Sangat penting memilikin pemahaman yang baik tentang konsep dan mengetahui
karakteristik kelompok perempuan dan laki-laki yang berhubungan dengan proses
pembangunan.

B. …

DAPUS

Faqih, Mansour. (2008). Analisis Gender dan Transformasi social. Yogyakarta: InsistPress.

Anda mungkin juga menyukai