JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
2015
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kas adalah sumber pembiayaan yang paling likuid, dimana saldo kas dapat digunakan
sewaktu-waktu dalam proses pembiayaan dalam kegiatan operasional suatu entitas. Kas
merupakan harta lancar perusahaan yang mudah diselewengkan. Hal itu terjadi karena
banyaknya transaksi yang berkaitan dengan penerimaan dan pengeluaran kas. Selain itu, kas
menjadi objek potensi kecurangan dan pencurian dibandingkan dengan jenis aset lainnya
karena kebanyakan aset harus dikonversikan terlebih dahulu ke kas agar dapat diuangkan.
Oleh karena itu sangatlah perlu dilakukan audit terhadap saldo kas. Tujuan utama audit saldo
kas adalah untuk memastikan saldo kas telah diidentifikasi dan diklasifikasikan dengan tepat
dalam neraca, sehingga kas tersebut dapat memenuhi kebutuhan entitas. Dengan audit atas
saldo kas maka akan memudahkan perusahaan dalam mengembangkan anggaran kas. Dengan
pengelolaan anggaran kas yang baik perusahaan dapat mempr oyeksikan peramalan yang
baik atas penerimaan dan pengeluaran kas. Dengan teknik peramalan kas, manajemen dapat
merencanakan untuk menginvestasikan kelebihan kas, dan bila terdapat kebutuhan akan kas
mendapatkan pinjaman dengan tingkat bunga yang menguntungkan.
B. TUJUAN
1. Menunjukan hubungan antara kas di bank dan berbagai siklus transaksi.
2. Mengidentifikasi jenis akun kas utama yang digunakan oleh entitas bisnis.
3. Menjelaskan mengenai pengujian audit atas akun kas umum.
4. Menjelaskan mengenai pengujian audit atas rekening bank penggajian imprest.
5. Menjelaskan mengenai pengujian audit atas kas kecil imprest.
C. MANFAAT
Manfaat yang diharapkan dari karya tulis ilmiah ini adalah sebagai berikut.
1. Bagi Pembaca
Untuk memberikan wawasan dan pengetahuan mengenai proses audit atas kas.
2. Bagi Penulis
Untuk menambah pengalaman dalam membuat paper ini dan menambah wawasan tentang
proses audit atas kas.
PEMBAHASAN
Saldo Kas adalah merupakan satu-satunya akun yang dimasukkan dalam setiap siklus
kecuali persediaan dan pergudangan. ( Menurut Arrens)
Sedangkan menurut Dan M. Guy, Saldo kas meliputi kas ditangan, kas di bank, dana
kas kecil, dan akun imperest lainnya seperti daftar gaji dan upah. Tujuan utama kas adalah
untuk operasi perusahaan.
Audit Saldo Kas merupakan bidang audit yang terakhir dipelajari karena bukti yang
diakumulasikan untuk saldo kas sangat tergantung pada hasil pengujian didalam siklus lain.
Tujuan menyeluruh dari audit kas adalah menentukan apakah kas sudah disajikan secara
layak sesuai dengan prinsip akuntansi yang diterima umum. Dalam kebanyakan audit, asersi
– asersi utama yang menghasilkan resiko audit.
1. Akun kas umum : Merupakan kas yang penting bagi sebagian besar organisasi Karen
hamper semua penerimaan dan pengeluaran kas mengalir melalui akun ini
2. Akun Imprest : Pada umumnya banyak perusahaan yang mengunakan akun impres.
Misalnya, membuat akun penggajian impres terpisah untuk meningkatkan
pengendalian internal pembayaran gaji
3. Akun bank cabang : berguna untuk membangun hubungan perbankan di komunitas
local dan memungkinkan sentralisasi operasi pada tingkat cabang. Di beberapa
perusahaan ,setoran dan pengeluaaran untuk setiap cabang dilakukan di rekening bank
terpisah , dan kelebihan kas akan di transfer secara elektronik dan secara periodic ke
rekening bank umum kantor utama
4. Dana kas kecil imprest : bukan merupakan rekening bank , tetapi hampir serupa
dengan kas di bank dalam hal pencantumannya dan tersebut digunakan untuk akuisisi
kas bernilai kecil yang dapat dibayar secara lebih mudah dan lebih cepat dengan kas
ketimbang dengan cek, atau untuk memudahkan karyawan dalam mencairkan cek
pribadi atau cek penggajian. Akun kas imprest dibentuk atas dasar yang sama seperti
akun bank cabang imprest , tetapi biasanya digunakan untuk pengeluaran yang lebih
kecil.
5. Ekuifalen kas : bersifat jangka pendek dan sangat liquid . hal tersebut termasuk
deposit berjangka, sertifikat deposito , dan dana pasar uang. Setara kas bisa sangat
material dan dimasukan dalam laporan keuangan sebagai keuangan dari akun kas jika
merupakan investasi jangka pendek yang siap dikonversikan menjadi kas dalam
jumlah yang pasti, dan tidak dapat dirisiko signifikan atas perubahan nilai dari
perubahan tingkat bunga. Sekuritas yang dapat diperdagangkan dan investasi
berbunga dengan jangka waktu yang lebih panjang bukan merupakan setara kas
Kas Umum
Dana Kas
Ekuivalen kecil Impres
Kas
Audit akun kas umum : dalam menguji saldo akhir tahun pada akun kas umum auditor
harus mengakumulasi bukti yang cukup untuk mengevaluasi apakah kas telah dinyatakan
secara wajar dan diungkapakan secara layak sesuai dengan lima dari delapan tujuan audit
yang berkaitan dengan saldo yang digunakan untuk semua pegujian atas rincian saldo
(eksistensi , kelengkapan,keakurantan, pisah batas , dan detail tie-in )
1. Prosedur audit aktual tergantung pada materialitas dan pada resiko yang auditor telah
diidentifikasikan dalam bagian audit yang terkait dengan kas.
2. Karena ada hubungan erat dalam audit yang berkaitan dengan kas yang tercatat di
Bank, dan
3. Karena ada hubungan erat dalam Keakuratan dan dimasukkannya Kas yang ada
(Kelengkapan)
Metodologi Perancangan Pengujian terinci atas saldo untuk Kas di Bank
Menetapkan Salah Saji yang Dapat Diterima dan Menilai Risiko Bawaan (Tahap I)
Saldo kas tidak material dalam kebanyakan audit, tetapi transaksi kas yang
memengaruhi saldo ini sifatnya hampir selalu sangat material. Oleh karena itu, sering muncul
potensi salah saji material dalam kas.
Oleh karena kas lebih mudah dicuri dibandingkan aset lainya, terdapat risiko bawaan cukup
tinggi untuk tujuan keberadaan, kelengkapan dan akurasi. Tujuan ini biasanya akan berfokus
pada audit saldo kas. Risiko bawaan relatif kecil untuk tujuan lainya.
Menilai Risiko Pengendalian (Tahap I)
Pembagian internal terhadap saldo kas akhir tahun dalam akun umum dapat dibagi dalam
dua kategori:
1. Pengendalian terhadap siklus transaksi yang mempengaruhi pencatatan penerimaan dan
pengeluaran kas.
2. Rekonsiliasi bank independen.
Pengendalian utama termasuk pemisahan tugas yang memadai antara fungsi
penandatanganan cek hanya oleh orang yang berwenang, penggunaan cek yang telah
dipranomori diatas kertas khusus, mereview dengan cermat dokumen pendukung oleh
penanda tangan cek sebelum cek ditandatangani, dan verifikasi internal yang memadai. Jika
pengendalian yang mempengaruhi transaksi yang berhubungan dengan kas telah beroperasi
secara efektif, risiko pengendalian akan menurun sebagaimana pengujian audit untuk
rekonsiliasi bank akhir tahun.
Rekonsiliasi bank yang cermat oleh personil klien yang kompeten meliputi tindakan-
tindakan berikut:
1. Membandingkan cek yang dibatalkan dengan catatan pengeluaran kas menyangkut tanggal,
payee atau pihak yang dibayar, dan jumlahnya.
2. Memeriksa cek yang dibatalkan menyangkut tanda tangan, endorsement, dan pembatalan.
3. Membandingkan setoran di bank dengan penerimaan kas yang tercatat menyangkut tanggal,
pelanggan dan jumlah.
4. Memeriksa urutan nomer cek, dan menyelidiki cek yang hilang.
5. Merekonsiliasi semua item yang menyebabkan perbedaan antara nilai buku dan saldo bank
serta memverifikasi kesesuaiannya dengan bisnis klien.
6. Merekonsiliasi total debet pada laporan bank dengan total catatan pengeluaran kas.
7. Merekonsiliasi total kredit pada laporan bank dengan total catatan penerimaan.
8. Mereview transfer antarbank pada akhir bulan untuk melihat kesesuaian dan pencatatan yang
tepat.
9. Menindaklanjuti cek yang beredar dan pemberitahuan penghentian pembayaran.
Merancang dan Melakasanakan Pengujian Pengendalian serta Pengujian Subtantif atas
Transaksi (Tahap II)
Karena saldo kas dipengaruhi oleh semua siklus lain kecuali persediaan dan pergudangan,
ada banyak sekali transaksi yang mempengaruhi kas. Sebagai contoh, pengendalian terhadap
penerimaan kas seperti transaksi kas diaudit sepanjang pengujian siklus transaksi tersebut.
Materialitas
Bagi kebanyakan entitas, bagian dari aktiva lancar atau total aktiva pada suatu titk
waktu yang disajikan oleh saldo kas adalah sangat kecil dan seringkali tidak material akan
tetapi dalam kenyataanya, volume transaksi yang memepengaruhi kas biasanya lebih besar
dari pada setiap akun lainnya dalam laporan keuangan.
Resiko inheren
Volume transaksi yang tinggi dapat menimbulkan tingkat resiko inheren yang
signifikan untuk asersi saldo kas tertentu , terutama keberadaan dan keterjadian serta
kelngkapan. Selain itu, sifat saldo kas juga membuatnya mudah unutk dicuri karena berbagai
jenis kecurangan yang melibatkan kas telah terbukti
Saldo kas dipegruhi secara signifikan oleh keptusan dan strategi operasi, investasi,
serta pembiayaan manajemen .perushaan yang dikelola dengan baik secara teratur dapat
mengembangkan anggaran kas , yang memproyeksi kan (1) penerimaan kas berdasarkan
penagihan piutang yang diantisipasi (2) pengeluaran kas untuk kebutuhan operasi, dan (3)
aktivitas investasi serta pembiayaan. Prosedur analitis yang efektif mencakup pembandingan
saldo kas dengan peramalan atau anggaran , atau dengan kebijakan perusahaan mengenai
saldo kas minimum dan investasi aktas kelebihan kas
Resiko pengendalian
Penerimaan dan pengeluaran kas sering kali merupakan transaksi rutin yang dapat
dikendalikan oleh system pengendalian internal yang baik, sehingga dapat memungkinkan
auditor untuk menilai resiko pengendalian pada tingkat yang rendah. Karena rawannya saldo
kas terhadap pencurian , maka banyak auditor akan mengevaluasi secara cermat pengendalian
atas kas , dan memastikan bahwa seiap kondisi yang dapat dilaporkan telah dikomunikasikan
dengan jelas kepada manajemen.
Pembuktian kas (proof of cash) meliputi empat tugas rekonsiliasi berikut ini :
1. Rekonsiliasi saldo pada laporan bank dengan saldo buku besar pada awal periode
pembuktian kas.
2. Rekonsiliasi penerimaan kas yang disetorkan ke bank dengan penerimaan yang tercatat
dalam jurnal penerimaan kas pada periode tertentu.
3. Rekonsiliasi kliring cek yang dibatalkan oleh bank dengan yang dicatat dalam jurnal
pengeluaran kas untuk periode tertentu.
4. Rekonsiliasi saldo laporan bank dengan saldo buku besar umum pada akhir periode
pembuktian kas.
Saat melakukan pembuktian kas, auditor menggabungkan pengujian susbtantif atas transaksi
dan pengujian perincian saldo. Pembuktian kas merupakan metode yang sangat baik dalam
membandingkan pencatatan penerimaan dan pengeluaran kas dengan akun bank dan
rekonsiliasi bank. Penerimaan buktu kas adalah pengujian atas transaksi yang tercatat,
sementara rekonsiliasi bank adalah pengujian atasa saldo kas pada suatu waktu tertentu.
Dalam prosedur audit, ada tiga prosedur standar yang harus dilakukan yaitu dengan
penerimaan konfirmasi bank, kemudian penerimaan rekening koran pada titik pisah Batas,
dan pengujian atas rekonsiliasi Bank