Laporan Manejemen 345
Laporan Manejemen 345
PENDAHULUAN
Program KIA termasuk satu dari enam program pokok (basic six) Puskesmas
yang bertujuan untuk memantapkan dan meningkatkan mutu pelayanan KIA
secara efektif dan efisien. Program ini bertanggung jawab dalam kegiatan
pelayanan sebagai berikut: pelayanan ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas, ibu
dengan komplikasi kebidanan, keluarga berencana, neonatus, bayi baru lahir
dengan komplikasi, bayi, dan balita.
Program Keluarga Berencana adalah program untuk membantu keluarga
termasuk individu anggota keluarga untuk merencanakan kehidupan berkeluarga
yang baik sehingga dapat mencapai keluarga berkualitas. Dengan terbentuknya
keluarga berkualitas akan dapat melanjutkan pembangunan. Program Keluarga
Berencana dapat memberikan kontribusi dalam hal mengendalikan jumlah dan
pertumbuhan penduduk juga diikuti dengan peningkatan kualitas penduduk.
Indonesia merupakan negara berkembang dengan jumlah penduduk yang
tinggi. Berdasarkan hasil sensus penduduk tahun 2009, jumlah penduduk
Indonesia sebesar 228.140.600 jiwa. Diperkirakan oleh Badan Pusat Statistik
(BPS) jumlah tersebut akan bertambah menjadi 293,5 juta jiwa pada tahun 2050.
1
Hal ini menempatkan Indonesia pada posisi ke empat berdasarkan jumlah
penduduk terbanyak di bawah Cina, India dan Amerika Serikat.
2
Medis Operatif Wanita (MOW) sebesar 0,2%, Pantang Berkala 1,5%, Senggama
Terputus 2,2% dan metode lainnya 0,4%.
Pada tahun 2015 hasil evaluasi program KB di Puskesmas Kawatuna adalah
74,3% dari 2.279 pasangan usia subur, sedangkan target Indonesia sehat tahun
2015 adalah 75%. Berdasarkan uraian diatas, maka perlu dilakukan evaluasi
program KB, yang diharapkan dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas
program KB.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
4
oleh masyarakat. Petunjuk Indikator Pelayanan KB tahun 2009 di tingkat Puskesmas
terdiri dari :
5
7. Pelatihan penggunaan Alat Bantu Pengambilan Keputusan (ABKP)
8. Penguatan sistem informasi pelayanan KB
9. Supervisi, Monitoring dan Evaluasi.
b. Registrasi Kohort KB
Registrasi ini digunakan mencatat hasil pelayanan kontrasepi pada
peserta KB lama dan baru setiap hari pelayanan. Registrasi ini digunakan
untuk kurun waktu minimal satu tahun kalender. Informasi dalam register ini
berisikan data hasil pelayanan, keluhan komplikasi, efek samping, kegagalan
KB, dan ganti cara. Hasil pencatatan pada registrasi kohort menjadi sumber
data dalam membuat PWS KB di Puskesmas.
6
Ketenagaan dan Sarana Fasilitas KB di Puskesmas dilaporkan ke tingkat Kab/Kota
setiap tahun.
Laporan Bulanan Alokon & BHP. Laporan ini berisi informasi mengenai stok
awal, penerimaan, penggunaan, dan sisa menurut produk masing-masing metode
kontrasepsi serta bahan habis pakai. Laporan Alakon & BHP di Puskesmas
dilaporkan ke tingkat Kab/Kota.
7
Telah diketahui bahwa tim pelayanan KB terdiri dari Kepala Puskesmas dan Petugas
KIA serta KB yang memiliki beberapa tugas tersendiri, yaitu :
8
3. Bidan di luar gedung bertugas:
a. Membina kegiatan KB di luar gedung Puskesmas
b. Melakukan bimbingan teknis KIA-KB yang sesuai standar pelayanan
c. Melaporkan hasil kegiatan bulanan ke Puskesmas.
9
Langkah-langkah membuat Grafik PWS KB:
a. Pengumpulan data
b. Perhitungan indikator
c. Pengolahan data
d. Pembuatan grafik PWS KB
10
BAB III
ANALISIS SITUASI
B. Kependudukan
1. Jumlah Penduduk
Berdasarkan data statistic Kota Palu, jumlah penduduk wilayah kerja
Puskesmas Kawatuna tahun 2015 adalah 15.756 jiwa yang tersebar di dua
kelurahan. Distribusi penduduk menurut golongan umur dan jenis kelamin
dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
11
No. Kelompok Umur Lk Pr Jumlah %
1 0-4 tahun 327 320 647 4,1
2 5-9 tahun 724 657 1381 8,7
3 10-14 tahun 775 654 1429 9,1
4 15-44 tahun 4338 4152 8490 53,9
5 45-64 tahun 1603 1559 3162 20,1
6 65 tahun keatas 308 339 647 4,1
8.075 7.681 15.756 100
Tabel III.1 Distribusi Penduduk Menurut Jenis Kelamindan Golongan Umur
di Wilayah Kerja Puskesmas Kawatuna Tahun 2015
2. Kepadatan Penduduk
Kepadatan penduduk di wilayah kerja Puskesmas Kawatuna adalah 621
jiwa/km2
12
Jumlah Rata-rata
Luas Kepadatan
Jumlah Rumah Jiwa/Rumah
No Kelurahan Wilayah Penduduk
2
Penduduk Tangga Tangga
(km ) /km2
(KK) (KK)
3. Sosial Ekonomi
a. Tingkat Pendidikan
Tingkat pendidikan di wilayah kerja Puskesmas Kaatuna yang terdiri
dari 2 kelurahan, untuk data tahun 2015 tidak tersedia sehinggan tidak
dapat dianalisa.
b. Mata Pencaharian
Mata pencaharian penduduk yang ada di wilayah kerja puskesmas
Kawatuna sangat beragam terdiri dari :
Pegawai Negeri Sipil
Pegawai Swasta
TNI / Polisi
Petani
Buruh Tambang
Tukang Kayu/Tukang Batu
Wiraswasta
Dan lain-lain
13
C. Pembangunan Kesehatan Daerah
Fungsi Puskesmas di Era desentralisasi ada 3 yaitu:
1. Menggerakkan Pembangunan berwawasan Kesehatan
2. Memberdayakan masyarakat dan memberdayakan keluarga
3. Memberikan pelayanan kesehatan tingkat pertama
Mengingat pentingnya fungsi puskesmas dalam pembangunan kesehatan,
maka dibutuhkan rencana strategi setiap 5 tahun yang memuat visi, misi, motto,
strategi dan program Puskesmas Kawatuna sebagai berikut;
a. Visi
Terwujudnya kemandirian masyarakat untuk hidup sehat secara merata dan
berkeadilan.
b. Misi
1) Meningkatkan derajat kesehatan melalui upaya kesehatan masyarakat dan
perorangan yang dilakukan secara paripurna, bermutu, adil dan merata.
2) Mendorong kemandirian masyarakat melalui peningkatan upaya-upaya
kesehatan yang bersumber dari masyarakat.
3) Meningkatkan kualitas sumber daya manusia kesehata secara
berkelanjutan sesuai dengan kompetensinya.
4) Meningkatkan akses pelayanan kesehatan secara merata dan berkeadilan.
5) Meningkatkan mutu layanan kesehatan.
c. Motto
Sehat itu Indah, Sehat itu mahal dan perlu dipertahankan.
d. Strategi
1) Peningkatan mutu SDM puskesmas
2) Peningkatan Kwalitas pelayan kesehatan
3) Peningkatan kerjasama lintas program dan lintas sector
4) Peningkatan mutu kader kesehatan
5) Peningkatan pengetahuan masyarakat tentang kesehatan
14
6) Peningkatan mutu layanan kesehatan dengan menerapkan Gugus Kendali
Mutu
7) Turut melaksanakan Pembangunan Nasional yang berwawasan Kesehatan
dengan menitikberatkan pada upaya peningkatan Perilaku Hidup Bersih
dan Sehat (PHBS).
e. Pokok Program Kegiatan, Indikator dan Target
1) Program Perilaku Sehat, Lingkungan Sehat dan Pemberdayaan
Masyarakat (melalui Upaya kesehatan berbasis masyarakat) meliputi
pokok program :
a) Pokok program peningkatan promosi kesehatan pada masyarakat
dengan strategi pengembangan, penggerakkan potensi masyarakat
sehingga diharapkan secara keseluruhan mampu menolong diri sendiri
dan berperan aktif dalam pembangunan kesehatan. Strategi yang
digunakan melalui :
Penyuluhan dengan melibatkan masyarakat
Penyuluhan kesehatan dalam dan luar gedung secara langsung dan
tidak langsung.
15
BAB IV
PEMBAHASAN
16
Target pencapaian akseptor KB aktif untuk tahun 2015 adalah 75% dari jumlah
pasangan usia subur di wilayah kerja puskesmas, sedangkan yang dicapai Puskesmas
Kawatuna pada tahun 2015 adalah (74,3%)
Jenis kontrasepsi yang digunakan adalah Pil, suntik, Implan, IUD, Kondom,
MOP (Metode Operasi Pria) dan MOW (Metode Operasi Wanita).
Metode Kontrasepsi
Pil Suntik Implan IUD Kondom MOP/MOW
Puskesmas
29,1% 29,9% 10,2% 16,9% 4,1% 9,8%
Kawatuna
Tabel IV.1 Data penggunaan alat kontrasepsi puskesmas kawatuna tahun 2015
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa jenis alat kontrasepsi yang paling
sering digunakan di puskesma Kawatuna tahun 2015 adalah suntik, selanjutnya pil,
IUD, Implan, MOP/MOW, dan Kondom.
1. Suntik
2. IUD
3. Pil
4. Implan
5. Kondom
17
Program KB lainnya yang dilakukan di luar puskesmas Kawatuna yaitu
penyuluhan KB ataupun konseling yang dilakukan bersamaan dengan kegiatan
posyandu juga kunjungan ke rumah-rumah warga untuk mendata pasangan usia subur
dan penggunaan KB.
18
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Program KB merupakan salah satu program yang diluncurkan pemerintah
dalam rangka pembangunan kesehatan di Indonesia. Khususnya di Puskesmas
Kawatuna, perhatian khusus harus diberikan terhadap peningkatan kesehatan ibu,
bayi baru lahir dan anak dengan melaksanakan berbagai upaya percepatan
penurunan Angka Kematian Ibu, Angka Kematian Bayi dan upaya-upaya lain
yang ada di Puskesmas.
Dilihat dari sisi proses terlaksananya program KB di Puskesmas Kawatuna,
masih terdapat kekurangan pada proses actuating (pergerakan-pelaksanaan).
Berdasarkan seluruh informasi yang diperoleh, kekurangan terletak di pencatatan
dan pelaporan serta pengawasan KB belum berjalan dengan baik.
Secara umum, dapat disimpulkan bahwa program KB di Puskesmas
Kawatuna telah berjalan cukup baik.
5.2. Saran
Dalam rangka perbaikan terhadap beberapa kendala yang dihadapi,
diajukan beberapa saran antara lain:
1. Agar petugas puskesmas lebih proaktif dalam mengambil data ke dokter
praktik swasta sehingga pencatatan lebih maksimal.
2. Meningkatkan kinerja petugas dalam mendata pasangan usia subur dan
pengguna alat kontrasepsi
3. Kegiatan penyuluhan atau promosi tentang KB bisa dibuat menarik agar
minat masyarakat bisa terpacu
19
DAFTAR PUSTAKA
20