Anda di halaman 1dari 10

PROGRAM KERJA INSTALASI REHABILITASI MEDIK

RUMAH SAKIT UMUM dr.SUYUDI TAHUN 2019

1. PENDAHULUAN

Rumah sakit sebagai salah satu sarana kesehatan yang memberikan


pelayanan kesehatan kepada masyarakat memiliki peran yang sangat penting dalam
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Oleh karena itu rumah sakit dituntut
untuk dapat memberikan pelayanan yang bermutu sesuai dengan standar yang
sudah ditentukan. Untuk menunjang hal tersebut maka diperlukan suatu program
kerja instalasi rehabilitasi medik RS Syafira yang mendukung terjaminnya
penerimaan pasien, pelayanan dengan baik dan efisien. Program kerja 2017 ini
disusun untuk mengoptimalkan kerja instalasi rehabilitasi medik pada tahun 2017
dengan memperbaiki program kerja yang telah dilakukan pada tahun 2016.

2. LATAR BELAKANG

Ruang rehabilitasi medik merupakan bagian dari rumah sakit yang berperan
menyelenggarakan program kesehatan yang mencakup usaha peningkatan
(promotif), pencegahan (preventif), penyembuhan (kuratif), dan pemulihan
(rehabilitatif). Rehabilitasi medik merupakan salah satu fasilitas pelayanan
penunjang untuk mendukung pulihnya fungsi-fungsi motorik pasien setelah
mengalami suatu tindakan medis di rumah sakit. Dengan berkembangnya dunia
kedokteran, rehabilitasi medik pada saat ini menjadi unit pelayanan terpadu yang
spesialistik. Berdasarkan hal tersebut di atas, maka diperlukan Pedoman Teknis
yang dapat dijadikan acuan bagi pengelola rumah sakit.
Menyikapi tingginya tuntutan masyarakat akan pelayanan rehabilitasi medik yang
optimal dan berkualitas, maka instalasi rehabilitasi medik rumah sakit syafira
berusaha meningkatkan pelayanan rehabilitasi medik dengan melengkapi sarana
dan fasilitas yang ada.
Bersamaan dengan ini Rumah sakit terus berupaya dalam meningkatkan mutu
pelayanan yang sesuai dengan :

Visi :
Terwujudnya Rumah Sakit unggul yang memberikan pelayanan bermutu dan dapat
memberikan manfaat kepada masyarakat.

Misi :
a. Memberikan pelayanan yang prima dan berkualitas.
b. Melakukan manajemen peningkatan mutu terus menerus.
c. Menjalin kerjasama dengan para profesional yang ahli dibidangnya dalam rangka
pengembangan Rumah Sakit.
d. Memotivasi kinerja karyawan melalui peningkatan profesionalisme dan
kesejahteraan
karyawan.
3. TUJUAN

3.1 Tujuan Umum

1. Melangsungkan dan mengembangkan pelayanan Rehabilitasi Medik yang optimal


sesuai dengan keadaan pasien dan fasilitas yang tersedia.
2. Menyelenggarakan kegiatan pelayanan profesional berdasarkan prosedur
Rehabilitasi Medik, sumpah, peraturan perundang-undangan dan etika profesi.
3. Melaksanakan KIE (Komunikasi, Informasi, Edukasi) mengenai tindakan
pelayanan Rehabilitasi Medik.
4. Menyediakan perbekalan Rehabilitasi Medik yang bermutu untuk kepentingan
pelayanan kesehatan di rumah sakit, mengelola dan mengawasi penggunaannya
sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
5. Melakukan dan memberikan pelayanan bermutu melalui analisa, telaah, dan
evaluasi pelayanan.

3.2 Tujuan Khusus


1. Memastikan bahwa program kerja dan indikator mutu Instalasi Rehabilitasi Medik
Syafira tercapai dengan baik.
2. Mengupayakan peningkatan mutu pelayanan Rehabilitasi Medik dan keselamatan
pasien dengan mengurangi angka Kejadian Nyaris Cedera (KNC) dan Kejadian
Tidak Diharapkan (KTD).
3. Tersusunnya sistem Monitoring dan evaluasi pada unit Instalasi Rehabilitasi
Medik Rumah Sakit Syafira.

4. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


Penyusunan Indikator Mutu Unit kerja SPM/Standar Pelayanan Minimal adalah
Ketentuan tentang jenis dan mutu pelayanan dasar yang merupakan urusan wajib
daerah
yang berhak diperoleh setiap warga secara minimal, yang merupakan spesifikasi
teknis
tentang tolok ukur pelyanan minimal yang diberikan oleh Badan Layanan Umum
kepada
masyarakat.
Dalam Penyusunan Indikator Mutu unit kerja mengacu dari SPM yang mengacu
pada Peraturan Mentri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 129 tahun 2008
tentang
Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit. Dengan SPM diharapkan akan menjamin
akses
dan mutu pelayanan dasar kepada masyarakat secara merata dan terjangkau.
Kegiatan
pokok di Instalasi Rehabilitasi Medik Rumah Sakit Syafira yaitu Pelaksanaan
pelayanan
Rehabilitasi Medik.
5.Instalasi Rehabilitasi Medik Unit Pelayanan Rawat Inap dan Rawat Jalan
No Kegiatan
Pokok
Rincian Kegiatan Cara Pelaksanaan Sasaran
1. SDM - Dokter Spesialis
Rehab Medik
- Terapi Wicara
-Diklat
Rehabilitasi Medik
Pelayanan
rehabilitasi
medik klinis
Melakukan open recruitment
untuk Dokter Spesialis Rehab
medik
Melakukan open recruitment
untuk Terapi Wicara yang ahli
dibidangnya
Mengikuti pelatihan
pelayanan rehabilitasi medik
Mengikuti seminar dan
workshop
Penambahan
1(satu) dokter
rehab medik
sesuai menteri
Kesehatan RI No.
104 tahun 1999
tentang
Rehabilitasi Medik
Penambahan 1
(satu) terapi
wicara sesuai
Menteri Kesehatan
No. 867 tahun
2004 tentang
Registrasi dan
Praktik Terapi
Wicara
>20% mengikuti
pelatihan
pelayanan
rehabilitasi medik
>50% Mengikuti
seminar dan
workshop
-Diklat staff
rehabilitasi medik
Sosialisasi
informasi
tentang
pelayanan
rehabilitasi
medik
Teknik aseptis
Komunikasi
Efektif
Bantuan
Hidup Dasar
(BHD)
Sosialisasi internal oleh
kepala instalasi
Mengikuti pelatihan teknik
aseptik yang resmi diterima
oleh KARS.
Mengikuti pelatihan
komunikasi efektif
Mengikuti pelatihan BHD
Melakukan penilaian staf
menggunakan form evaluasi
>50% telah
mengikuti
sosialisasi
>50% telah
mengikuti diklat
>30% telah
mengikuti diklat
100% telah
mengikuti diklat
Capaian hasil
-Penilaian kinerja
staf pelayanan
rehabilitasi medik
kinerja sesuai dengan
kompetensi
kinerja staff dalam
pelayanan >80%
2. Fasilitas -Perluasan ruang
pelayanan
rehabilitasi medik
-Penambahan bed
exercise
-Penambahan
ruang exercise
-Penambahan alatalat
exercise
-Penambahan ruangan dan
membuat ruangan khusus untuk
dokter rehab medik dan ruang
exercise
Melakukan pengajuan
pengadaan kepada direktur
Angka kepuasan
pasien umum dan
perusahaan 50%
Meningkatnya jumlah
pelayanaan pasien di
instalasi rehabiliatasi
medik 70%
3. Produktivitas -Menurunkan
angka insiden
keselamatan pasien
-Evaluasi Efek
pemakaian
deatermi
Melakukan sosialisasi dan
pembekalan ulang mengenai
SPO Pelayanan rehabilitasi
medik.
melakukan pemantauan berkala
untuk pemakaian alat deatermi.
Tidak ada kejadian
(Angka Kejadian = 0)
Tidak ditemukan efek
pemakaian deatermi
yang dapat
membahayakan
keselamatan pasien
(Angka kejadian = 0)
-Pemantauan
rehabilitasi medik
-Melakukan
pengecekan
inventaris alkes
-Melakukan
kebutuhan
perencanaan alkes
Dokter rehab medik dan
fisioterapi secara aktif pengisian
CPPT (Catatan Perkembangan
Pasien Terintegritas) secara
lengkap dokumentasi pelayanan
di rawat inap dan pengisian
assesmen awal rawat jalan
bersama tenaga medis lain.
Staf teknisi elektro medis
melakukan pengecekan setiap
bulan.
Kepala instalasi bersama dengan
kepala unit logistik medis
melakukan perencanaan tahunan
Untuk alat kesehatan.
Tidak ditemukan
tindakan fisioterapi
yang dapat
membahayakan
keselamatan pasien
(Angka kejadian = 0)
100% inventaris
terdokumentasi
Tercapainya
pemenuhan alkes
kebutuhan alkes yang
efisien
4. Mutu -Mengurangi
waktu tunggu
tindakan
rehabilitasi medik
-Meningkatkan
kepuasan pasien
-perluasan dan penambahan bed
untuk tindakan fisioterapi.
-Pelayanan yang ramah,sopan
dan senyum tulus dari staf.
-Melakukan pelayanan sesuai
SOP
Waktu tunggu
pelaksanaan tindakan
fisioterapi maksimal
30-45 menit .
-angka kepuasan
pelanggan >80%
setiap hari.
>80% melayani
sesuai SOP.
6. SKEDUL/JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN
No
Rincian
Kegiatan
Bulan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Keterangan
1. Penambahan
dokter rehab
medik dan
terapi wicara
V
V
2. Diklat
Rehabilitasi
Medik
-Pelayanan
Rehabilitasi
Medik
-Seminar dan
Workshop
V
V
V
3. Diklat staf
farmasi
-Sosialisasi
informasi
tentang
Pekerjaan
Rehabilitasi
Medik
- Teknik
aseptis
- Komunikasi
Efektif
VV
V
V
VVV
V
V
V
VVV
V
VV
4. Penilaian
kinerja staf
pelayanan
Rehabilitasi
Medik
VVVVVVVVVVVV
5. Perluasan
ruang
pelayanan
Rehabilitasi
Medik
V Secepatnya
6. Penambahan
bad exercise
-Penambahan
ruang exercise
-Penambahan
alat-alat
exercise
V
V
V
7. Menurunkan
angka insiden
keselamatan
pasien
VVVVVVVVVVVV
8. Evaluasi Efek
pemakaian
Deartemi
VVVVVVVVVVVV
9. Pemantauan
pemakaian
Deartemi
VVVVVVVVVVVV
10. Melakukan
perencanaan
inventaris alkes
V
11. Mengurangi
waktu tunggu
tindakan
fisioterapi
VVVVVVVVVVVV
12. Meningkatkan
kepuasan
pasien
VVVVVVVVVVVV
7. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORANNYA
No. Rincian Waktu evaluasi PIC
1. Penambahan dokter rehab
medik dan terapi wicara
Laporan tahunan Kepala Ruangan
2. Diklat Rehabilitasi Medik
-Pelayanan Rehabilitasi
Medik
-Seminar dan Workshop
Laporan tahunan Kepala Ruangan
3. Diklat staf Rehabilitasi Medik
-Sosialisasi informasi tentang
Pekerjaan Rehabilitasi Medik
- Teknik aseptis
-Laporan bulanan
-Laporan bulanan
Kepala Ruangan
4. Penilaian kinerja staf
pelayanan farmasi
Laporan bulanan Kepala Ruangan
5. Perluasan ruang pelayanan
Rehabilitasi Medik
Laporan tahunan Kepala Ruangan
6. Penambahan bad exercise
-Penambahan ruang exercise
-Penambahan alat-alat
exercise
Laporan tahunan Kepala Ruangan
7. Menurunkan angka insiden
keselamatan pasien
-Laporan bulanan Penanggung jawab
manajemen mutu
dan kepala ruangan
8. Evaluasi Efek pemakaian
deatermi
-Laporan bulanan Penanggung jawab
manajemen mutu
dan kepala ruangan
9. Pemantauan pemakaian
deatermi
-Laporan bulanan -Penanggung jawab
manajemen mutu
dan kepala ruangan
10. Melakukan perencanaan
inventaris alkes
Laporan awal tahun Kepala unit
Logistik Medis
bersama Kepala
Ruangan
11. Mengurangi waktu tunggu
tindakan Rehabilitasi Medik
-Laporan harian Kepala Ruangan,
Petugas
pelaksana/petugas
penanggung jawab
12. Meningkatkan kepuasan
pasien
Laporan Harian Kepala Ruangan
8. PENCATATAN, PELAPORAN, DAN EVALUASI KEGIATAN
Pencatatan dilakukan melalui sensus harian indikator mutu oleh petugas pelaksana
maupun petugas penanggung jawab yang diketahui oleh Penanggung Jawab
Manajemen
Mutu.
Pelaporan dilakukan setiap bulan oleh Penanggung Jawab Manajemen Mutu
kepada Kepala Instalasi Rehabilitasi Medik untuk dilakukan analisa dan pembuatan
rencana tindak lanjut dan dilanjutkan kepada Direktur RS melalui Kepala Instalasi
Rehabilitasi Medik. Pelaporan juga dilakukan dalam bentuk laporan evaluasi setiap
bulan
kepada Direktur RS oleh Kepala Instalasi Rehabilitasi Medik.
Evaluasi kegiatan melalui laporan tahunan oleh Kepala Instalasi Rehabilitasi Medik
kepada Direktur RS.
9. PENUTUP
Demikian program kerja peningkatan mutu dan keselamatan pasien di Instalasi
Rehabilitasi Medik sebagai pedoman dalam pelaksanaan peningkatan mutu
pelayanan di
lingkup Instalasi Rehabilitasi Medik.

Anda mungkin juga menyukai