Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM

PERLAKUAN MEKANIK

“PLATE AND FRAME FILTRATION”

Tanggal praktikum : 19 Februari 2013


Tanggal pengumpulan : 26 Februari 2013

Dosen pembimbing : Ir. Gatot Subiyanto,MT

Kelompok VII
Anggota :
Rizka Andhika P (111424026)
Rizki Mochamad R (111424027)
Voninurti S (111424028)

2A-TKPB

JURUSAN TEKNIK KIMIA


PRODI TEKNIK KIMIA PRODUKSI BERSIH
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
2013
PLATE AND FRAME FILTRATION

I. Pendahuluan

1.1 Latar belakang

Proses filtrasi bertujuan memisahkan padatan dari campuran fasa cair


dengan driving force perbedaan tekanan sehingga mendorong fasa cair melewati
lapisan suport pada medium filter. Pada proses filtrasi, pemisahan padatan akan
tertahan pada medium penyaring. Sedangkan fasa cair yang melewati medium
filter berupa limbah/hasil sampingnya. Prosedur filtrasi sederhana dapat
diterapkan langsung pada benda padat yang bentuknya tetap. Sebaliknya,
diperlukan perlakuan-perlakuan khusus sebelum dan sesudah proses filtrasi jika
padatan yang akan dipisahkan berupa cairan yang mudah terdeformasi atau
berukuran kecil dan relatif sulit diambil dari suspensi cair. Filtrasi sering
diterapkan pada proses-proses biologis seperti memisahkan ekstrak juice atau
memisahkan mikroorganisme dari medium fermentasinya. Pada proses-proses
pemisahan yang sulit, proses filtrasi konvesional harus didukung dengan teknologi
lain agar filtrasi lebih praktis, cepat, dan kualitas produk tidak terdegradasi.

1.2 Tujuan
1. Mahasiswa dapat memahami tentang salah satu proses pemisahan solid
dan liquid yaitu proses filtrasi yang dilandaskan pada prinsip aliran yang
melewati unggun berpori.
2. Mahasiswa mengetahui karakteristik filtrasi (penyaringan), khususnya
hubungan waktu dengan perolehan filtrate.
3. Praktikan memahami tahanan/hambatan baik pada medium filter maupun
cake pada operasi penyaringan
II. Landasan Teori

Peralatan untuk proses filtrasi konvensional sangat bervariasi, dari


conventional plate and frame filter press sampai jenis rotary vacuum filters. Tipe
plate and frame filter press yang paling umum disajikan pada (Gambar 1a.) Plate
and frame filter press jenis ini yang diaplikasikan di Industri umumnya terdiri atas
tujuh bagian medium filter dari logam yang saling menutupi secara renggang dan
tempat yang cukup untuk menampung cake sampai filtrasi selesai. Tipe lain
memiliki pelat yang saling sejajar sehingga dapat digunakan dengan medium filter
berupa penyaring kertas atau kain secara terpisah dari alat utama. Medium filter
dapat dimasukkan pada peralatan filtrasi dengan membuka frame yaitu tempat
cake terbentuk. Tipe peralatan filtrasi jenis ini digunakan jika cake yang akan
terbentuk relatif kering. Alat ini tidak dapat digunakan untuk bahan-bahan yang
beracun dan berbahaya.

Gbr. Plate and frame (1a)

2.1 Filtrasi Cake

Medium filter pada filtrasi cake relatif tipis dibandingkan dengan filter
klarifikasi. Pada awal filtrasi sebagian partikel padat masuk ke dalam pori medium
dan tidak dapat bergerak lagi, tetapi segera setelah itu bahan terkumpul lagi pada
permukaan septum/ medium penyaringnya. Setelah tahap awal yang berlangsung
beberapa menit tersebut zat padat cake tersebut berfungsi sebagai medium
filtrasi, bukan septum lagi. Cake tersebut terakumulasi sampai ketebalan tertentu
pada permukaan dan sewaktu-waktu harus dibersihkan. Filter cake biasanya
bekerja dengan tekanan lebih tinggi dari tekanan atmosfer pada bagian hulu atau
vakum pada sisi hilir. Filter ini dapat beroperasi kontinu dapat pula secara batch.
2.2 Medium Filter

Septum atau medium penyaring pada setiap filter harus memenuhi


persyaratan sebagai berikut:
1. harus dapat menahan zat padat yang akan disaring dan menghasilkan filtrat
yang cukup jernih
2. tidak mudah tersumbat
3. harus tahan secara kimiawi dan kuat secara fisik dalam kondisi proses
4. harus memungkinkan penumpukan cake dan pengeluaran cake secara total dan
bersih
5. tidak mahal. Dalam industri medium filter yang banyak dipakai adalah kain
kanvas. Masing-masing jenis kanvas dengan ketebalan dan pola anyaman tertentu
juga memiliki kegunaan tertentu. Untuk zat cair yang bersifat korosi digunakan
medium filter seperti kain wol, tenunan logam monel atau baja tahan karat,
tenunan gelas, atau kertas. Kain sintesis seperti nilon, polipropilena, dacron juga
tahan secara kimia.

2.3 Filter Press

Filter ini terdiri dari seperangkat lempengan yang dirancang untuk memberi
sederetan kompartemen untuk pengumpulan zat padat. Lempengan tersebut
ditutup dengan medium filter seperti kanvas. Slurry umpan masuk ke dalam
masing-masing lempengan dan medium filternya dengan tekanan, cairannya
lewat melalui kanvas dan keluar melalui pipa keluaran dan meninggalkan zat
padat basah di antara lempengan tersebut.
Lempengan press yang digunakan ada yang berbentuk bujur sangkar atau
lingkaran, ada yang terletak vertikal dan horisontal. Tetapi umumnya lempengan
untuk zat padat itu dirancang dengan membuat tekukan pada permukaan
lempeng, atau dalam bentuk plate-and-frame. Pada desain plate and frame ini,
lempengan berbentuk bujur sangkar dengan panjang sisi 6-28 in dan disusun silih
berganti dengan bingkai terbuka. Lempengan tersebut tebalnya berkisar 0,25
sampai 2 in, sedangkan bingkainya setebal 0,25 sampai 8 inci. Lempengan dan
bingkai itu didudukkan secara vertikal pada rak logam dengan medium filter
dipasang menutupi setiap bingkai dan dirapatkan dengan bantuan sekrup dan
rem hidraulik. Bubur umpan masuk pada satu ujung rakitan lempeng dan bingkai
tersebut. Slurry mengalir melalui saluran yang terpasang memanjang pada salah
satu sudut rakitan dari sudut tersebut melalui saluran tambahan mengalir ke
dalam masing-masing bingkai. Di sini zat padat itu diendapkan di atas permukaan
pelat. Cairan mengalir menembus kain filter, melalui alur atau gelombang pada
permukaan lempeng, sampai keluar press filter tersebut.
Sesudah filter tersebut dirakit, slurry dimasukkan dari pompa atau tangki
pendorong pada tekanan 3 sampai 10 atm. Filtrasi lalu diteruskan sampai tidak
ada lagi zat cair yang keluar dan tekanan filtrasi naik secara signifikan. Hal ini
terjadi bila bingkai sudah penuh dengan zat padat sehinggga slury tidak dapat
masuk lagi. Filter itu disebut jammed. Setelah itu, cairan pencuci dapat dialirkan
untuk membersihkan zat padat dari bahan-bahan pengotor yang dapat larut. Cake
tersebut kemudian ditutup dengan uap atau udara untuk membuang sisa zat cair
tersebut sebanyak-banyaknya. Filter itu lalu dibongkar, cake padatnya dikeluarkan
dari medium filter sehingga jatuh ke konveyor menuju tempat penyimpanan.
Pada kebanyakan press filter, operasi tersebut berlangsung secara otomatis.
Sampai cake bersih, proses pencucian memakan waktu beberapa jam
karena cairan pencuci cenderung mengikuti jalur termudah dan melangkahi
bagian-bagian cake yang terjejal rapat. Jika cake tidak terlalu rapat, sebagian
besar cairan pencuci tidak efektif membersihkan cake. Jika diinginkan pencucian
sampai benar-benar bersih, biasanya dibuat sluury lagi dengan cake yang belum
tercuci sempurna. Pencucian lebih lanjut dapat menggunakan zat cair pencuci
dalam kuantitas besar dan menyaringnya kembali dengan shell-and-leaf filter
sehingga memungkinkan pencucian yang lebih efektif dari pada plate and frame
filter.
VI. Pembahasan

Praktikum plate and frame filtration bertujuan untuk memisahkan padatan


dari campuran fasa cair dengan driving force perbedaan tekanan sehingga
mendorong fasa cair melewati lapisan support pada medium filter.
Pada percobaan kali ini proses filtrasi dilakukan terhadap larutan kapur
(CaCO3) dengan konsentrasi 7.45 kg/m3. Peralatan yang digunakan adalah Plate
and Frame Filter Press beserta peralatan pendukung yang meliputi tangki slurry
berpengaduk, tangki penampung filtrate, dan pompa. Sebelum proses dimulai
alat-alat dirangkai menjadi satu unit proses dan diuji kebocoran sehingga pada
saat proses filtrasi, solut (padatan yg disebut cake) yang tertahan pada medium
bisa tersaring sempurna.
Proses dimulai dengan melewatkan slurry kedalam alat plate and frame
press dengan bantuan pompa,pompa ini berfungsi untuk meningkatkan tekanan
agar laju alir umpannya tinggi. Ketika slurry dilewatkan kedalam alat tersebut
terjadi perpindahan tekanan antara slurry dengan filtrat yang keluar. Hal ini
menyebabkan slurry mengalir melalui setiap bukaan bingkai dan menyemprot
kedua sisi filter media. Filtrat mengalir melalui filter media dan padatan
membentuk cake yang menempel pada filter media pada sisi bingkai. Filtrate
mengalir diantara filter media dan permukaan plate melalui saluran keluar dan
tertampung di tangki filtrate.
Percobaan filtrasi dilakukan sebanyak tiga kali dengan variasi tekanan yang
berbeda. Laju alir slurry yang masuk, berpengaruh terhadap perbedaan tekanan
yang terjadi selama proses filtrasi. Semakin kecil laju alir yang dimasukkan, maka
perdedaan tekanan yang terjadi semakin besar dan waktu yang diperlukan untuk
proses filtrasi lebih lama.
Pada hasil praktikum, praktikan mendapatkan data berupa perbedaan
tekanan (∆P) dan waktu yang diperlukan untuk setiap kenaikan 5 L pada tangki
(hingga 10 data). Dari data tersebut, praktikan membuat grafik antara t/V vs V
dan dari grafik tersebut praktikan mendapatkan harga slope yang digunakan
untuk mencari harga Kp. Harga Kp dan (intercept) berturut-turut dari tekanan 1,5
bar(Kp=0.01105,intercept=0.7649), tekanan 1 bar(Kp= 0.0177, intercept =
0.5442),dan tekanan 0,5 bar (Kp= 0.0688,intercept = 0.886). Nilai α, Rc,dan Rm
diketahui dari nilai Kp dan intercept. Berturut-turut nilai α, Rc,dan Rm adalah
pada ∆P 1,5 bar (α=102392.28 m/kg, Rc= 575692.59 m-1, Rm = 82510000 m-1), ∆P 1
bar (α=109341.98 m/kg,Rc=614761.23 m-1,Rm= 39133483.15 m-1),dan ∆P 0,5 bar
(α =212506.45 m/kg,Rc= 1194800.91 m-1,Rm= 31856179.78 m-1). Dilihat dari data
di atas dapat disimpulkan bahwa nilai α dan Rc semakin besar jika tekanan
diperkecil namun sebaliknya pada nilai Rm,nilai Rm berbanding lurus dengan nilai
∆P. Berdasarkan data di atas dapat diketahui waktu filtrasi pada ∆P 1,5 bar = 1.25
s, ∆P 1 bar = 1.03 s,dan ∆P 0,5 bar = 0.44 s. Laju filtrasi ∆P 1,5 bar= 1.30 s-2 , ∆P 1
bar=99.31 s-2 ,dan ∆P 0,5 bar= 27.57s-2 .
VII. Kesimpulan

1. Faktor yang mempengaruhi proses filtrasi :


 sifat fisik fluida: densitas, viskositas,sifat korosif fluida.
 Keadaan partikel: ukuran,bentuk,dan distribusi partikel.
 Konsentrasi slurry : Laju alir slurry serta Gaya dorong yang
diakibatkan oleh gravitasi, beda tekanan, gaya sentrifugal.
2. Nilai α yang didapat semakin kecil bila tekanan semakin besar,terbukti
pada tekanan 1,5 bar α= 102392.28 m/kg ; 1 bar α= 109341.98 m/kg dan
pada tekanan 0,5 bar α= 212506.45 m/kg.
3. Nilai Rc akan semakin besar saat tekanan semakin kecil berkebalikan
dengan nilai Rm yang akan semakin kecil saat tekanan semakin besar
4. Waktu filtrasi akan semakin lama bila tekanan semakin besar. Hal ini
dikarenakan tekanan yang terlalu besar akan menghasilkan endapan yang
terlalu cepat pada filter.
5. Tekanan yang terlalu kecil akan mengakibatkan laju alir yang semakin
besar .

Anda mungkin juga menyukai