Modul 4
Modul 4
Kasus
Seorang pasien berusia 30 tahun datang ke praktek dokter gigi dengan keluhan langit langit (palatum) dan
lidah rasa terbakar setelah makan makanan yang panas dan pedas, bibir dan pipi bagian dalam ada luka
karena sariawan begitu juga mukosa mulut yang lainnya.
Kasus
Seorang pasien berusia 25 tahun baru saja selesai menjalani operasi bedah gingiva palatum di departemen
periodontologi. Pasien berharap gusinya akan sembuh dalam beberapa hari
7. Untuk menyembuhkan luka pada gingiva tersebut diperlukan beberapa aktifitas synthetic khusus sel sel
antara lain, kecuali
a Sintesa keratin
b Sintesa membran
c Sintesa membran sel dan komponen ekstraseluler
d Bertambahnya inti sel
e Sintesa makromolekul berhubungan dengan migrasi sel sel
8. Perubahan perubahan yang terjadi pada tahap maturasi dan migrasi sel dari lapisan basal – lapisan
corneum adalah, kecuali
a Sel menjadi rata/datar
b Pembentukan keratohyalin
c Timbulnya granul granul
d Hilangnya inti sel, mitokondria, dan struktur subseluler lainnya
e Hilangnya keratin
9. Faktor faktor yang mempengaruhi laju pembaharuan epitel (epithel renewing) adalah , kecuali
a Stress d Trauma
b Inflamasi e Umur
c Aktifitas
10. Mukosa mastikasi adalah mukosa berkeratin yang tahan terhadap tekanan pengunyahan, hal ini
disebabkan oleh, kecuali :
a Mengandung protein fibrous yang tahan terhadap autolisis dan enzim pencernaan
b Adanya ikatan disulfida (S-S) pada rantai polipeptida
c Adanya ikatan hidrogen antara atom hidrogen
d Kandungan cystein yang tinggi
e Adanya sel sel langerhans, limfosit, dan leukosit
11. Yang tidak termasuk ke dalam system stomatognasi adalah
a Sistem pengunyahan
b Sistem penelanan
c Sistem poernafasan
d Sistem pengucapan
e Sistem pengecapan
12. Yang bukan merupakan elemen pengunyahan adalah
a TMJ
b Lidah
c Saliva
d Esophagus
e Otot otot
13. Kehilangan gigi posterior atas dan bawah menyebabkan gangguan
a Pengunyahan
b Pengecapan
c Pendengaran
d Pernapasan
e Penciuman
14. Otot otot yang berperan dalma proses pengunyahan adalah, kecuali
a Otot mastikasi
b Otot faring
c Otot lidah
d Otot bibir
e Otot pipi
15. Otot otot mastikasi tambahan adalah, kecuali
a M. Palatofaringeus
b M. Mylohyoid
c M. Myohyoid
d M. Geniohyoid
e M. Stylohyoid
16. Fase penelanan yang dilakukan secara voluntary adalah
a Oral phase
b Pharyngeal phase
c Esofageal phase
d Opening phase
e Closing phase
17. Penelanan adalah suatu aktifitas yang terkoordinasi yang melibatkan otot otot, kecuali
a Otot otot faring
b Otot otot laring
c Otot otot pengunyahan
d Otot otot palatum lunak
e Otot otot lidah
18. Pada proses penelanan pembentukan bolus dalam rongga mulut adalah pada tahap
a Closing phase
b Opening phase
c Oral phase
d Pharyngeal phase
e Esopageal phase
19. Fase pengunyahan dimana terjadi pergerakan horizontal (buko-lingual) dari gigi gigi disebut dengan
a Fase oral
b Fase opening
c Fase closing
d Fase oklusal
e Fase pharyngeal
20. Refleks pada pengunyahan yang bertujuan untuk melindungi jaringan atau elemen pengunyahan adalah
a Jaw jark reflex
b Jaw opening reflex
c Jaw closing reflex
d Jaw unloading reflex
e Esophageal reflex
21. Fungsi sistem imun rongga mulut adalah melindungi, kecuali
a Gingiva b. Rahang c. Gigi
d Rongga hidung e. Mukosa
22. Respon imun spesifik dan non-spesifik berbeda dimana respon imun spesifik adalah bersifat
a. Imunitas bawaan
b. respon langsung terhadap antigen
c. tidak selektif dan tidak mampu mengingat reaksi sebelumnya
d. membutuhkan waktu untuk mengenal antigen
e. contohnya adalah enzim dan sitokin
23. yang bukan merupakan sistem imun pada mukosa adalah
a. adanya lapisan stratified squamous epithelium
b. berhubungan langsung dengan lingkungan luar
c. antibody utama dihasilkan oleh imunitas spesifik
d. bersifat menekan imunitas
e. pengikatan oleh Ig A mencegah perlekatan antigen pada mukosa
24. sitokin adalah mediator pada sistem imun. Sel sel yang bukan penghasil sitokin adalah
a. fibroblast
b. odontoblast
c. makrofag
d. sel mast
e. sel dendrit
25. yang bukan merupakan komponen system imun berasal dari saliva dan kelenjar saliva adalah
a. laktoferin
b. lisozim
c. aglutinin
d. SigA
e. Sel sel epitel
26. Enzim yang labil terhadap panas ditemukan dalam saliva yang dengan adanya ion thiosianat dan
hydrogen peroksida mematikan bakteri
a. Streptococcus mutans
b. Actynomyces
c. Lactobacillus acidophilus
d. Porhyromonas
e. Prevotelia
27. Protein yang stabil terhadap panas yang ditemukan dalam saliva dan air susu adalah
a. Hyaluronidase
b. Komplemen
c. Peroksidase
d. Lactoferin
e. Muramidase
28. Fungsi scretory componen
a. Untuk menggabungkan kedua
b. Pertahanan pertama melawan
c. Aglutinasi bakteri
d. Menetralkan toksin
e. Menstabilkan struktur polimer Ig A
29. Sintesis dan transportasi immunoglubulin A saliva adalah
a. 1 % SigA saliva berasal dari serum
b. 2 % SigA saliva berasal dari serum
c. 4 % SigA saliva berasal dari serum
d. 6 % SigA saliva berasal dari serum
e. 8 % SigA saliva berasal dari serum
30. Fungsi biologis SigA adalah
a. Inhibisi pada perlekatan bakteri
b. Inaktivasi enzim dan toksin
c. Sinergis dengan mekanisme pertahanan lainnya
d. Netralisasi virus
e. Semua jawaban diatas benar
Kasus
Seorang kakek berusia 58 tahun, trelah pensiun dari pekerjaannya, sebelumnya beliau adalah
seorang yang aktif, jarang sekali sakit dan belum pernah dirawat di rumah sakit. Kakek susah tidur
malam (insomnia). Pada saat ini beliau telah mengalami keluhan seperti gampang capek, mulut kering
dan gigi goyang serta gusi resesi. Beliau sedang mencari solusi ke dokter gigi sehubungan dengan
kaedaan rongga mulutnya.
Kasus
Seorang pasien laki laki, umur 70 tahun datang ke dokter gigi mengeluhkan hilang selera
makan oleh karena masalah dengan semua makanan terasa hambar, sehingga pasien selalu menambahkan
cita rasa makanan terutama bubuk kopi dan gula. Hal ini sangat mengganggu pada pasien karena dia adalah
pecandu kopi dan perokok. Pasien juga menanyakan apakah gejala ini ada hubungan dengan gigi palsu
tiruan penuh yang sudah dipakainya sejak 6 bulan yang lalu. Pemeriksaan terhadap gigi tiruan menunjukkan
tidak ada masalah dalam bahan dan desain. Dari anamnesa diketahui bahwa pasien tersebut penderita
diabetes yang tidak terkontrol dan menderita stroke. Dari hasil lab menunjukkan HbA1C sebesar 10.
51. Pada kasus diatas yang bukan penyebab penurunan sensasi rasa adalah
a. Kopi
b. Rokok
c. Umur
d. Diabetes
e. Gigi tiruan
52. Pada kasus diatas, yang bukan menyebabkan gangguan pengecapan adalah
a. Penurunan nilai ambang rasa
b. Terjadi gangguan neural pherifer
c. Terjadi gangguan pada nervus cranialis III, V dan VI
d. HbA1c = 10
e. Tertutupnya taste bud oleh penumpukkan nikotin pada dorsum lidah
53. Faktor yang tidak berperan pada cita rasa adalah
a. Mikrovili pada taste bud
b. Kelumpuhan nerve cranialis VII, IX, X
c. Pergerakan lidah
d. Ending nerve afferent
e. Papilla filiform
54. Kelumpuhan N.Glossopharyngeus menyebabkan gangguan cita rasa, terutama terhadap rasa
a. Manis
b. Asam
c. Asin
d. Pahit
e. Umami
55. Cita rasa pahit, dominan terdapat pada
a. Papilla filiformis
b. Papilla fungiformis
c. Papilla circumvalata
d. Papilla foliate
e. Palatum molle
56. Cita rasa manis, dominan terdapat pada
a. Papilla filiformis
b. Papilla fungiformis
c. Papilla circumvalata
d. Papilla foliate
e. Palatum molle
57. Obat obatan yang menyebabkan perubahan cita rasa menjadi bitter metalic adalah
a. Metronidazole
b. Tetracycline
c. Tegretol
d. Alkopurinol
e. Anti diabetic drug
58. Penyakit diabetic yang tidak menyebabkan penurunan/perubahan cita rasa akibat
a. Pheriferal neuropathy
b. Obat2 anti diabetic
c. Ion Zn pada saliva berkurang
d. Mikro angiopathy
e. Aktivitas mikrovili dalam taste bud meningkat
59. Yang bukan merupakan faktor yang memengaruhi taste reseptor adalah
a. TR1 dan TR2
b. Channels NA+ dan H+
c. Nerve cranialis XII
d. Solitary nucleus of barinstem
e. Posteromedial ventral nucleas of thalamus
60. Lokasi papilla filiformis adalah
a. Lateral posterior lidah
b. Sentral lidah
c. Posterior lidah
d. Anterior lidah
e. Bawah lidah