Setelah mempelajari semua kegiatan belajar, silahkan Ibu/Bapak kerjakan tugas akhir berikut:
Izinkan saya menyampaikan beberapa hal, bahwa merumuskan kompetensi guru secara
utuh, saya berangkat dari kajian yang telah ada yaitu Dalam UU No. 14 Tahun 2005 pasal 10
ayat 1 tentang guru dan dosen menyatakan bahwa kompetensi guru sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 8 meliputi, a) kompetensi pedagogik, b) kompetensi kepribadian, c) kompetensi
sosial, dan d) kompetensi profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi. Adapun
keempat standar kompetensi tersebut wajib dimiliki oleh seorang guru.
1. Kompetensi Pedagogik
2. Kopetensi Kepribadian
Pelaksanaan tugas sebagai guru harus didukung oleh suatu perasaan bangga akan tugas yang
di percayakan kepadanya untuk mempersiapkan generasi kualitas masa depanbangsa.
Walaupun berat tantangan dan rintangan yang di hadapi dalam pelaksananan tugasnya harus
tetap tegar dalam melaksanakan tugas sebagai seorang guru. Pendidikan adalah proses yang
direncanakan agar semua berkembang melalui proses pembelajaran. Guru sebagai pendidik
harus dapat memengaruhi kearah proses itu sesuai dengan tata nilai yang di anggap baik dan
berlaku dalam masyarakat tata nilai termasuk norma, moral, estetika, dan ilmu pengetahuan,
memengaruhi perilaku etik siswa sebagai pribadi dan sebagai anggota masyarakat.
Penerapan disiplin yang baik dalam proses pendidikan akan menghasilkan sikap
mental,watak, dan kepribadian siswa yang kuat. Guru di tuntut harus mampu membelajarkan
kepada siswanya tentang kedisiplinan diri, belajar membaca, mencintai buku, menghargai
waktu, belajar bagaimana cara belajar, mematuhi aturan/tata tertib dan belajar bagaimana harus
berbuat. Semuanya itu akan berhasil apa bila guru juga disipli dalam melaksanakan tugas dan
kewajibannya. Kriteria kopetensi kepribadian meliputi: a) Bertindak sesuai dengan norma
agama, hukum, sosial, dan kebudayaan nasional Indonesia. b) menampilkan diri sebagai
pribadi yang jujur, berakhlakmulia, dan teladan bagi peserta didik dan masyarakat. c)
menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap, stabil dewas, arif, dan berwibawa. d)
menunjukan etos kerja, tanggung jawab yang tinggi, rasa bangga menjadi guru, dan rasa
percaya diri. e) menjujung tinggi kode etik profesi guru.
3. Kompetensi Sosial
Guru di mata masyarakat dan siswa merupakan panutan yang perlu di contoh dan
merupakan suri teladan dalam kehidupannya sehari-hari. Guru perlu memiliki kemampuan
sosial dengan masyarakat dalam rangka pelaksanaan proses pembelajaran
yang efektif. Dikatakan demikian, karna dengan dimilikinya kemampuan tersebut , otomatis
hubungan sekolah dan masyarakat akan berjalan dengan lancar, sehingga ada keperluan dengan
orang tua siswa, para guru tidak akan mendapatkan kesulitan. Dalam kemampuan sosial
tersebut, meliputi kemampuan guru dalam berkomunikadsi, bekerja sama, bergaul simpatik,
dan mempunyai jiwa yang menyenangkan. Sehingga dapat di simpulkan bahwa kriteria
kopetensi sosisl meliputi: a) Bertindak objektif serta tidak diskriminatif karena pertimbangan
jenis kelamin, agama, ras, kondisi fisik, latar belakang keluarga, danstatus sosial ekonomi.b)
Berkomunikasi secara efektif, simpatik dan santun dengan sesama pendidik, tenaga
kependidikan, orang tua dan masyarakat. c) beradaptasi di tempat bertugas diseluruh wilayah
Republik Indonesiayang memiliki keragaman sosial budaya. d) berkomunikasi dengan
komunitas profesi sendiri dan profesi lainsecara lisan dan tulisan atau bentuk lain.
Kompetensi professional, yaitu kemampuan yang harus dimiliki guru dalam proses
pembelajaran.
Guru mempunyai tugas untuk mengarahkan kegiatan belajar siswa untuk mencapai tujuan
pembelajaran, untuk itu guru dituntut mampu menyampaikan bahan pelajaran.
Guru harus selalu meng-update dan menguasai materi pelajaran yang disajikan. Persiapan diri
tentang materi diusahakan dengan jalan mencari informasi melalui berbagai sumber seperti
membaca buku-buku terbaru, mengakses internet, selalu mengikuti perkembangan dan
kemajuan terakhir tentang materi yang disajikan. Dalam penyampaian pembelajaran, guru
mempunyai peranan dan tugas sebagai sumber materi yang tidak pernah kering dalam
mengelola Proses pembelajaran. Kegiatan mengajarnya harus disambut oleh siswa sebagai
suatu seni pengelolaan proses pembelajaran yang diperoleh melalui latihan, pengalaman, dan
kemauan belajar yang tidak pernah putus. Dalam melaksanakan proses pembelajaran, keaktifan
siswa harus diciptakan dan berjalan terus dengan menggunakan metode dan strategi mengajar
yang tepat.
Guru menciptakan suasana yang dapat mendorong siswa untuk bertanya, mengamati,
mengadakan ekperimen, serta menemukan fakta dan konsep yang benar, oleh karena itu guru
harus melakukan kegiatan pembelajaran menggunakan multimedia, sehingga terjadi suasana
belajar sambil bekerja, belajar sambil mendengar, dan belajar sambil bermain, sesuai konteks
materinya. Di dalam pelaksanaan proses pembelajaran, guru harus memerhatikan prinsip-
prinsip pembelajaran sebagai ilmu keguruan. Misalnya bagaimana menerapkan prinsip
apersepsi, perhatian, kerja kelompok, korelansi, dan prinsip-prinsip lainya. Dalam hal evaluasi,
secara teori dan praktik, guru harus dapat melaksanakan sesuai dengan tujuan yang ingin
diukurnya. Jenis tes yang digunakan untuk mengukur hasil belajar harus benar dan tepat.
Diharapkan pula guru dapat menyusun item secara benar, lebih jauh agar tes yang digunakan
harus dapat memotivasi siswa belajar.
Kompetensi profesional yaitu kemampuan yang harus dimiliki guru berkenaan dengan aspek
yang relevan. Dalam menyampaikan pembelajaran, guru mempunyai peranan dan tugas
sebagai sumber materi yang tidak pernah kering dalam mengelola proses pembelajaran.
Kegiatan mengajarnya harus disambut oleh siswa sebagai suatu seni pengelolaan proses
pembelajaran yang diperoleh melalui latihan, pengalaman, dan kemauan belajar yang tidak
pernah putus. Dalam melaksanakan proses pembelajaran keaktifan siswa harus selalu
diciptakan dan berjalan terus dengan menggunakan metode dan strategi mengajar yang tepat.
Guru menciptakan suasana yang dapat medorong siswa untuk bertanya, mengamati,
mengadakan eksperimen sehingga menemukan fakta dan konsep yang benar, oleh karena itu
guru harus melakukan kegiatan pembelajaran menggunakan multimedia, sehingga terjadi
suasana belajar sambil bekerja, belajar sambil mendengar, dan belajar sambil bermain, sesuai
dengan konteks materinya.
4. Kompetensi Profesional
Adapun kriteria kompetensi profesional guru adalah sebagai berikut: a) Menguasai materi,
struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu b)
Menguasai standar kompetensi dan Kompetensi Dasar mata pelajaran/bidang pengembangan
yang diampu. c) Mengembangkan matei pembelajaran yang diampu secara kreatif. d)
Mengembangkan keprofesional secara berkelanjutan dengan melakukan tindakan reflektif
e) Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dan komunikasi untuk berkomunikasi
dan mengembangkan diri.
2. Menghadapi abad 21 ini keterampilan belajar apa yangb harus dimiliki oleh guru dan
siswa?
Abad 21 yang ditandai dengan kehadiran era media digital age, sangat berpengaruh pada
pengelolaan pembelajaran sehingga menjadi keharusan untuk mengintegrasikan teknologi
informasi dan komunikasi dengan pembelajaran, yang berpusat pada siswa.
Oleh Karena itu, pada abad 21 ini seseorang baik guru maupun siswa harus memiliki
keterampilam 4C sebagai berikut : 1) Communication, 2) Collaboration, 3) Critical thinking
and Problem Solving, dan 4) Creativity and Innovation.
c). Critical thinking and Problem Solving (berpikir kritis dan pemecahan masalah).
Adalah kemampuan untuk memahami sebuah masalah yang rumit, mengkoneksikan
informasi satu dengan informasi lain, sehingga akhirnya muncul berbagai perspektif, dan
menemukan solusi dari suatu permasalahan. Critical thinking dimaknai juga kemampuan
menalar, memahami dan membuat pilihan yang rumit; memahami interkoneksi antara sistem,
menyusun, mengungkapkan, menganalisis, dan menyelesaikan masalah.
Menurut saya bahwa pengembangan profesi berkelanjutan yaitu bagaimana guru dapat
mengembangkan diri secara mandiri untuk meningkatkan kompetensi profesi atau memperkuat
keprofesionalnya dalam bidang masing-masing. Dalam hal ini, upaya untuk memperkuat ke
profesionalan sebagai tenaga pendidik, maka diperlukan tindakan untuk selalu berhubungan
dan berkoordinasi dengan orang profesioanal dalam berbagai bidang, khususnya profesional
bidang pendidikan. Hal ini dapat memberikan dampak signifikan terhadap profesi untuk selalu
mengupdate kompetensi. Dengan cara ini maka pembaharuan pengetahuan berkaitan dengan
profesi pendidik akan terus terjaga melalui komunikasi dengan orang profesional, belajar
koordinasi ini juga akan membawa pada tumbuhnya kesatuan fikiran dalam upaya untuk
membengun pendidikan guna mengejar ketinggalan serta menyesuaikan diri terhadap jaman.
Pada pelaksanaannya, sekolah bisa melaksanakan kegiatan –kegiatan sesuai dengan yang
direncanakan. Pengembangan guru di sekolah dapat mengambil berbagai macam bentuk,
seperti : Hari pelatihan seluruh sekolah, induksi, mentoring, dan penilaian guru secara
individual, observasi kolega, perencanaan dan evaluasi kolaboratif, evaluasi diri sendiri.
Sementara itu di luar sekolah, guru dapat membangun jejaring dengan mengunjungi sekolah-
sekolah lain, menghadiri konferensi-konferensi, menjalani pelatihan bersama dengan sekolah-
sekolah lain, mengikuti jejaring guru, dan terlibat dalam asosiasi-asosiasi spesialis mata
pelajaran, menghadiri kursus singkat oleh penyedia kursus komersial non-profit, kuliah untuk
gelar yang lebih tinggi yang divalidasi oleh universitas, berpartisipasi dalam proses-proses
pemeriksaan (misal menjadi pemeriksa ),belajar secara daring (online),terlibat dalam kegiatan-
kegiatan pertukaran. Mungkin saya menambahkan beberapa sebagai modifikasi strategi yang
dijelaskan untuk menambah wawasan kita pertama, Membuat lembaga Khusus Guru untuk bisa
mengembangkan diri secara nyata dengan memamfaatkan teknologi web. Kedua, memberikan
Beasiswa dalam melanjutkan pendidikan sesuai dengan bakgroup pendidikan yang diampuh.
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa strategi pengembangan profesi
berkelanjutan mendorong guru bagaimana tujuan pendidikan dapat tercapai dengan semangat
yang tinggi dan motivai yang lebih baik dari seorang guru/ tenaga pendidik.