ASUHAN KEPERAWATAN
Ringkasan kasus
Nama : Tn. M
Umur : 25 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Diagnosa Medis : Cidera Termal (Luka Bakar)
Tanggal Masuk RS : 13 juni 2008
Tanggal pengkajian : 13 Juni 2008
Pengamatan kasus dilakukan pada Tn. M yang berumur 25 tahun, tinggal dijalan Laksda Adisucipto, Km 6,3 Depok sleman
Jogjakarta.
Pasien masuk rumah sakit Jogja International Hospital pada tanggal 13 Juni 2008 dengan keluhan luka bakar di daerah muka
sampai kelengan atas . Saat pengkajian pada tanggal 13 juni 2008, Keluarga pasien mengatakan pasien menderita luka bakar karena
terjebak didalam suatu ruangan yang terbakar. Pasien kelihatan susah bernapas, dan tersengal-sengal, Pasien juga mengeluh susah
bernafas.Luka bakar terlihat di daerah muka sampai kelengan, dan terlihat adanya edema di daerah mukosa.
Luka bakar pasien terlihat melepuh, terdapat bulae, dan memerah serta meliputi daerah epidermis dan sebagian dermis. Pasien
tampak meringis kesakitan pada saat diukur skala nyeri 7. pasien mengatakan lukanya terasa sakit dan panas. Pasien terlihat sangat
cemas dan sesekali menanyakan kepada perawat apakah lukanya parah dan bekas lukanya bisa hilang.
Hasil pemeriksaan vital sign, Suhu: 35,5 derajat celcius, Tekanan darah 100/60, Nadi 110x / Menit, Pernafasan 26 x/menit.
Pemeriksaan laboratorium, Hb: 11 mmHg, hasil pemeriksaan lab Leukosit: 18,8x10pangkat3/mm pangkat3, trombosit
550x10pangkat9/I, Hb: 11 g/dl.
Pengkajian Keperawatan
Tanggal Pengkajian : 13 juni 2008
Jam : 13.00 WIB
1.Biodata
Pasien Penanggung Jawab
Nama : Tn.M 1. Purwati ( saudara kandung )
Umur : 25 Tahun 2. Lukman ( saudara ipar )
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama :Islam
Pendidikan : SD
Alamat : Jln Laksda adi
Sucipto
Diagnosa Medis : Cidera Termal (Luka Bakar)
2. Keluhan Utama:
Klien dibawa kerumah sakit karena mengalami luka bakar di daerah muka hingga ke lengan, serta pasien mengalami gangguan
pernafasan.
3. Riwayat Kesehatan:
a. Riwayat sakit sekarang
- Pasien mengalami luka baker didaerah muka hingga kelengan, Pasien mengalami gangguan pernafasan dan nyeri di daerah
luka.
b. Riwayat sakit Dahulu
-
c. Obat yang terakhir didapat:
Pasien mengatakan tidak pernah menggunakan atau mengkonsumsi obat
e. Alergi: Reksi Alergi
[-] obat Tidak ada
[-] makanan Tidak ada
[-] Plester Tidak ada
[-] lain-lain Tidak ada
f. Pernah dirawat: [v] Tidak [-] ya
g. Pernah Operasi [v] Tidak [-] ya
4. Keadaan Umum:
RENCANA KEPERAWATAN
4 Hipotermia b/d gangguan - Berikan lingkungan yang hangat - Lingkungan yang stabil
Pasien menunjukkan suhu tubuh Firbelia
mikrosirkulasi kulit dan luka dengan penggunaan perisai mengurangi kehilangan
yang terbuka. yang adekuat dengan kriteria hasil: pemanas, selimut berongga, panas lewat evaporasi.
36-37,5 Derajat celcius - Bekerja dengan cepat kalau - Pajanan yang minimal
lukanya terpajan udara dingin. mengurangi kehilangan
- Tidak ada menggigil atau gemetar
panas dari luka.
- Kaji suhu inti tubuh dengan - Kaji suhu tubuh yang
sering. frekuen membantu
mendeteksi terjadinya
hipotermia.
- Tingkat nyeri memberikan
5 Nyeri b/d cedera jaringan dan - Gunakan skala nyeri untuk
data dasar untuk
saraf serta dampak emosional menilai tingkat rasa nyeri (yaitu Firbelia
Klien akan menunjukkan nyeri mengevaluasi efektivitas
cedera. 1 hingga 10). Bedakan dengan
berkurang dengan kriteria hasil: tindakan mengurangi nyeri.
keadaan hipoksia.
Hipoksia dapat
- Menyatakan tingkat nyeri
menimbulkan tanda-tanda
menurun
serupa dan harus
- Expresi wajah tenang disingkirkan terlebih dahulu
- Klien tidak gelisah sebelum pengobatan nyeri
dilaksanakan.
-Penyuntikan preparat
- Berikan preparat analgetik opioid
analgetik intravena
menurut program medik. Amati
diperlukan karena terjadinya
kemungkinan supresi pernapasan
perubahan perfusi jaringan
pada pasien yang tidak memakai
akibat luka bakar.
ventilasi mekanis. Lakukan
penilaian respons pasien terhadap
pemberian analgetik.
-Dukungan emosional
- Berikan dukungan emosional dan
sangat penting untuk
menentramkan kekhawatiran
mengurangi ketakutan dan
pasien.
ansietas akibat luka bakar.
Ketakutan dan ansietas akan
meningkatkan persepsi
nyeri.
- dapat menilai sejauh mana
6 Ansietas yang b/d ketakutan dan - Kaji sejauh mana rasa/takut klien
Klien menunjukkan ansietas hilang
ansieas pasien
dampak emosianal dari luka Firbelia
dan lien dapat beradaptasi, dengan
- memberikan kesempatan
bakar. - Beri kesempatan klien untuk
kriteria hasil:
mengungkapkan perasaannya pasien untuk bertanya data
- Klien terlihat tenang mengurangi ansietas
- Beri tahu klien tentang prosedur - Agar pasien tidak
-mengerti tentang prosedur
perawatan luka bakar terlalumencemaskan
perawatan luka bakar
keadaannya
- Jelaskan pada klien mengapa - Untuk memberikan
perlu dilakukan perawatan
dengan prosedur isolasi pengetahuan kepada klien
tentang keadaan
kesehatanya
- Beritahu keadaan lokasi tempat - agar pasien tidak
klien rawat kebingungan
CATATAN PERKEMBANGAN
2 17/06/08
Bersihan jalan nafas tidak efektif - Mempertahankan kepatenan jalan napas S: Pasien mengatakan sudah
Pukul: Firbelia
15.45 b/d edema dan efek dari inhalasi melalui pemberian posisi pasien yang mampu bernafas lega
asap tepat, pembuangan sekresi dan jalan O: Bunyi nafas normal, sekresi
napas artifisial bila diperlukan. pernafasan minimal, tidak
- Memberikan oksigen yang sudah adanya udema pada mukosa
dilembabkan. A: Masalah teratasi
- Mendorong pasien agar mau P: Implementasi dipertahankan
membalikkan tubuh, Mengajarkan tehnik
batuk evektif dan napas dalam.
Hipotermia b/d gangguan - Memberikan lingkungan yang hangat S: Pasien mengatakan badannya
4 18/06/08 Firbelia
Pukul: mikrosirkulasi kulit dan luka yang dengan Menggunaan perisai pemanas, sudah mulai hangat dan tidak
07.05 terbuka. selimut berongga, lampu atau selimut kedinginan lagi
pemanas. O: Suhu tubuh 37 derajat celcius,
- Memberikan tindakan dengan cepat kalau pasien sudah tidak tampak
lukanya terpajan udara dingin. menggigil
- Mengkaji suhu inti tubuh dengan sering A: Masalah teratasi
P:Implementasi dipertahankan