Anda di halaman 1dari 12

Minggu, 20 November 2016

Bahaya Merokok Bagi Remaja

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Para remaja adalah penerus generasi bangsa. Namun, para remaja sekarang seringkali

menganggap enteng kesehatan mereka. Mereka hanya memikir apa yang akan

membuat mereka senang, seperti rokok. Para remaja lebih banyak menggunakan rokok

di usia muda tanpa memperhatikan akibat yang akan di timbulkan dari kelakuannya

tersebut.

Sebenarnya seorang pelajar belum boleh merokok di kalangan sekolah,

masyarakat atau kalangan yang lainnya. Karena hal ini dapat berdampak buruk pada

kesehatannya, sekolahnya dan lain-lain. Biasanya hal ini di lakukan oleh para pelajar

karena kondisi emosi mereka yang tidak stabil memebuat mereka melakukan segalah

hal untuk melampiaskan esmosinya. Populasi merokok pada usia dini sangatlah tinggi.

Hal ini di sebabakan karena kurangnya penyuluhan tentang bahaya rokok di kalangan

sekolah atau masyarkat, atau mungkin juga kurangnya kesadaran pada diri mereka

sehingga mereka tidak memperhatikan bahayanya dan juga nanti kedepanya.

Kebiasaan merokok diIndonesia sangat memprihatinkan. Setiap saat kita dapat

menjumpai masyarakat dari berbagai usia, termasuk pelajar. Padahal, berbagai

penelitian dan kajian yang telah di lakukan menunjukan bahwa rokok sangat
membahayakan kesehatan. Bukan hanya membahayakan para perokok, asap rokok

juga sangat berbahaya apabila di hirup oleh orang-orang yang berada di sekitarnya

(perokok pasif). Bahkan sebagian penelitian menunjukkan bahwa para perokok pasif

memiliki resiko kesehatan lebih tinggi dari pada para prokok itu sendiri. Penyakit-

penyakit mulai dari menderita batuk hingga kanker paru-paru mengancam para perokok

aktif maupun pasif.

Kami menyadari bahwa informasi tentang bahya rokok bagi kesehatan sangat

penting untuk di ketahui oleh masyarakat luas, khususnya para pelajar. Hal ini yang

mendorong kami untuk menyusun makalah ini tentang Bahaya Merokok Dikalangan

Remaja. Kami berharap, dengan mengetahui informasi ini para pelajar dapat

mengurungkan niatnya untuk mengonsumsi rokok, atau bahkan berhenti merokok.

1.2 Tujuan Penulisan

a. mengetahui faktor penyebab perilaku merokok pada kalangan remaja.

b. mengetahui dampak dari merokok.

c. mengetahui cara mengatasi merokok pada kalangan remaja.

1.3 Rumusan Masalah

a. Apa faktor yang menyebabkan para remaja merokok?

b. Apa dampak yang ditimbulkan dari merokok?

c. Bagaimana cara mengatasi merokok pada remaja?

1.4 Manfaat Penulisan

Penulisan proposal ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan pemahaman

tentang faktor penyebab menjadi perokok.


BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Rokok

Rokok adalah silinder dari kertas berukuran panjang antara 70 hingga 120 mm

(bervariasi tergantung negara) dengan diameter sekitar 10 mm yang berisi daun-daun

tembakau yang telah dicacah. Rokok dibakar pada salah satu ujungnya dan dibiarkan

membara agar asapnya dapat dihirup lewat mulut pada ujung lainnya.

2.2 Bahan kimia yang terkandung dalam rokok :

1. Nikotin, kandungan yang menyebabkan perokok merasa rileks.

2. Tar, yang terdiri dari lebih dari 4.000 bahan kimia yang mana 60 bahan kimia di

antaranya bersifat karsinogenik.

3. Sianida, senyawa kimia yang mengandung kelompok cyano.

4. Benzene, juga dikenal sebagai bensol, senyawa kimia organik yang mudah terbakar

dan tidak berwarna.

5. Cadmium, sebuah logam yang sangat beracun dan radioaktif.

Metanol (alkohol kayu), alkohol yang paling sederhana yang juga dikenal sebagai metil

alkohol.

6. Asetilena, merupakan senyawa kimia tak jenuh yang juga merupakan hidrokarbon

alkuna yang paling sederhana.


7. Amonia, dapat ditemukan di mana-mana, tetapi sangat beracun dalam kombinasi

dengan unsur-unsur tertentu.

8. Formaldehida, cairan yang sangat beracun yang digunakan untuk mengawetkan

mayat.

9. Hidrogen sianida, racun yang digunakan sebagai fumigan untuk membunuh semut.

Zat ini juga digunakan sebagai zat pembuat plastik dan pestisida.

10. Arsenik, bahan yang terdapat dalam racun tikus.

11. Karbon monoksida, bahan kimia beracun yang ditemukan dalam asap buangan

mobil dan motor.

2.3 Jenis Rokok :

berdasarkan bahan pembungkus.

1. Klobot: rokok yang bahan pembungkusnya berupa kulit jagung.

2. Kawung: rokok yang bahan pembungkusnya berupa daun aren.

3. Sigaret: rokok yang bahan pembungkusnya berupa kertas.

4. Cerutu: rokok yang bahan pembungkusnya berupa daun tembakau.

5. Rokok daun nipah

berdasarkan bahan baku atau isi.

1. Rokok putih: rokok yang bahan baku atau isinya hanya daun tembakau yang diberi

saus untuk mendapatkan efek rasa dan aroma tertentu.

2. Rokok kretek: rokok yang bahan baku atau isinya berupa daun tembakau dan

cengkeh yang diberi saus untuk mendapatkan efek rasa dan aroma tertentu.

3. Rokok klembak: rokok yang bahan baku atau isinya berupa daun tembakau,
cengkeh, dan kemenyan yang diberi saus untuk mendapatkan efek rasa dan aroma

tertentu.

Rokok berdasarkan proses pembuatannya.

1. Sigaret Kretek Tangan (SKT): rokok yang proses pembuatannya dengan cara digiling

atau dilinting dengan menggunakan tangan dan atau alat bantu sederhana.

2. Sigaret Kretek Mesin (SKM): rokok yang proses pembuatannya menggunakan mesin.

Sederhananya, material rokok dimasukkan ke dalam mesin pembuat rokok. Keluaran

yang dihasilkan mesin pembuat rokok berupa rokok batangan. Saat ini mesin pembuat

rokok telah mampu menghasilkan keluaran sekitar enam ribu sampai delapan ribu

batang rokok per menit. Mesin pembuat rokok, biasanya, dihubungkan dengan mesin

pembungkus rokok sehingga keluaran yang dihasilkan bukan lagi berupa rokok

batangan namun telah dalam bentuk pak. Ada pula mesin pembungkus rokok yang

mampu menghasilkan keluaran berupa rokok dalam pres, satu pres berisi 10 pak.

Sayangnya, belum ditemukan mesin yang mampu menghasilkan SKT karena terdapat

perbedaan diameter pangkal dengan diameter ujung SKT. Pada SKM, lingkar pangkal

rokok dan lingkar ujung rokok sama besar.

berdasarkan penggunaan filter.

Rokok Filter (RF): rokok yang pada bagian pangkalnya terdapat gabus.

Rokok Non Filter (RNF): rokok yang pada bagian pangkalnya tidak terdapat gabus.

Dilihat dari komposisinya:

1. Bidis: Tembakau yang digulung dengan daun temburni kering dan diikat dengan

benang. Tar dan karbon monoksidanya lebih tinggi daripada rokok buatan pabrik.

Biasanya ditemukan di Asia Tenggara dan India.


2. Cigar: Dari fermentasi tembakau yang diasapi, digulung dengan daun tembakau.

Adaberbagai jenis yang berbeda di tiap negara. Yang terkenal dari Havana, Kuba.

3. Kretek: Campuran tembakau dengan cengkeh atau aroma cengkeh berefek mati rasa

dan sakit saluran pernapasan. Jenis ini paling berkembang dan banyak di Indonesia.

4. Tembakau langsung ke mulut atau tembakau kunyah juga biasa digunakan di

AsiaTenggara dan India. Bahkan 56 persen perempuan India menggunakan jenis

kunyah. Adalagi jenis yang diletakkan antara pipi dan gusi, dan tembakau kering yang

diisap dengan hidung atau mulut.

5. Shisha atau hubbly bubbly: Jenis tembakau dari buah-buahan atau rasa buah-

buahan yang disedot dengan pipa dari tabung. Biasanya digunakan di Afrika Utara,

Timur Tengah, dan beberapa tempat di Asia. Di Indonesia, shisha sedang menjamur

seperti dikafe-kafe.

BAB 3

3.1 Metodologi Penelitian

Metodologi yang digunakan dalam penulisan ini yaitu melalui observasi dan melalui

sedikit wawancara. Yang dimana observasi tersebut dengan mengadakan pengamatan

langsung pada remaja yang merokok dan wawancara dengan bertanya langsung

kepada remaja yang merokok.


3.2 Objek Penelitian

objek dalam penelitian ini diharaokan dapat memberikan informasi tentang pertanyaan

yang terdapat dalam rumusan masalah. Adapun objek penilitian nya yaitu para remaja

yang merokok.

3.3 Instrumen Penelitian

Adapun alat-alat yang digunakan pada saat penilitian yaitu :

1. pena

2. Buku / kertas

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Dengan menyebarkan angket untuk lebih mengetahui informasi lebih jelas tentang

pemahaman masyarakat terhadap penggunaan rokok

BAB 4

HASIL PENELITIAN

4.1 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Merokok

Perilaku merokok disebabkan diri sendiri dan faktor lingkungan.

Adapun faktor-faktor yang menyebabkan seorang merokok yaitu :

a. Pengaruh keluarga

Seorang yang berasal dari keluarga yang konservatif (keluarga yang menjaga dan
memperhatikan anak-anaknya) lebih sulit untuk terlibat dengan rokok. Sedangkan

orang yang berasal dari keluarga yang permisif ( keluarga yang tidak terlalu menjaga

anaknya dan menerima perilaku anak) cenderung akan mudah untuk terlibat dengan

rokok.

Dalam Journal of Consumer Affairs (Aliyah, 2011) menyebutkan bahwa orang tua

perokok akan berpengaruh dalam mendorong anak mereka menjadi perokok pemula di

usia dini. Secara psikologis, toleransi orang tua terhadap asap rokok di rumah akan

membentuk nilai bagi anak bahwa merokok adalah hal yang boleh dilakukan dan

mereka merasa bebas untuk merokok karena tidak ada sangsi moral yang diberikan

oleh orang tua (Mu’tadin, 2002).

Contoh lain adalah adanya permasalahan internal keluarga. Misalnya, seorang

anak berasal dari keluarga yang broken home, diantaranya dipicu dengan perceraian

orang tua. Anak tersebut melakukan aktivitas merokok sebagai bentuk protes dan

perlawanan terhadap kedua orang tuanya karena tidak memperhatikannya

(Suryaningrat, 2007).

b. Pengaruh Teman

Seseorang yang mempunyai teman perokok akan lebih mungkin merokok

dibanding orang yang tidak punya teman perokok. Banyak orang terdorong menjadi

perokok pemula untuk menyusaikan diri pada komunitas pergaulan. Rokok membuat

mereka merasa lebih diterima oleh banyak orang (Mu’tadin, 2002). Dari fakta tersebut

ada dua kemungkinan yang terjadi :


1) Orang tersebut terpengaruh oleh teman-temannya.

2) Teman-temannya dipengaruhi olehnya

c. Faktor Kepribadian

Orang mencoba merokok karena alasan ingin tahu, atau ingin melepaskan diri dari

rasa sakit dan kebosanan. Secara kepribadian, kondisi mental yang sedang menurun

seperti stres, gelisah, takut, kecewa dan putus asa sering mendorong orang menghisap

rokok. Mereka merasa lebih tenang dan lebih mudah melewati masa-masa sulit setelah

merokok. (Suryaningrat, 2007).

d. Pengaruh Iklan

Dalam media visual seperti televisi, baliho dan majalah tampak tampilan-tampilan

reklame yang sangat profokatif dengan memperlihatkan bahwa dengan merokok

seseorang akan lebih macho. Iklan merupakan media informasi yang dibuat sedemikian

rupa sehingga dapat menarik para konsumen atau khalayak secara sukarela terdorong

untuk melakukan suatu tindakan sesuai yang diinginkan pengiklan.

Banyak iklan rokok di media cetak, dan elektronik telah mendorong rasa ingin

tahu publik tentang produk rokok. Penggambaran tokoh serta adegan-adegan

menantang dalam iklan membuat masyarakat menirunya. Ikalan-iklan yang ada

merangsang mereka untuk merokok dengan bujukan yang berbeda. Meskipun dalam

iklan tidak digambarkan orang merokok akan tetapi adegan-adegan yang identik

dengan keperkasaaan dan penuh imajinasi mempengaruhi mereka mengonsumsi

rokok.
Tema iklan rokok selalu menampilkan pesan positif seperti macho, bergaya,

peduli, setia kawan, dan inspiratif. Berdasarkan penelitian Universitas Prof. Dr. Hamka

(Uhamka) dan komisi nasional perlindungan anak (2007), iklan rokok merupakan salah

satu penyebab meningkatnya jumlah perokok di Indonesia ( Candra, 2008).

4.2 Dampak Perilaku Merokok

Perilaku merokok mempunyai dampak bermacam-macam bagi perokok. Menurut

Ogden (2000), perilaku mempunyai dua dampak, yaitu positif dan dampak negatif.

a. Dampak Positif

Merokok memiliki dampak positif yang sangat sedikit bagi kesehatan. Graham

dalam ogden (2000) menyatakan bahwa perokok dengan merokok dapat menghasilkan

mood positif dan dapat membantu individu menghadapi keadaan-keadaan yang sulit.

Smet (1994) menyebutkan keuntungan merokok (terutama bagi perokok) yaitu

mengurangi ketegangan, membantu konsentrasi, dukungan sosial dan menyenangkan.

b. Dampak Negatif

Merokok dapat menyebabkan dampak negatif yang sangat berpengaruh terhadap

kesehatan (Sumartono, 2009). Perokok bukan penyebab penyakit tetapi dapat memicu

suatu jenis penyakit. Rokok juga tidak menyebabkan kematian secara langsung tetapi

dapat mendorong munculnya penyakit yang dapat menyebabkan kematian. Berbagai

penyakit yang picu karena merokok dimulai dari penyakit kepala sampai dengan

penyakit di telapak kaki. Penyakit tersebut antara lain : penyakit jantung, kanker,

penyakit saluran pernapasan, penigkatan tekanan darah, gangguan pembuluh darah,


pengelihatan kabur, dll seperti pesan peringatan yang tertera pada bungkusan rokok.

(Suryaningrat, 2007)

4.3 Upaya Mengatasi Perilaku Merokok Pada Remaja

Merokok di sekolah yang dilakukan siswa kini semakin banyak, itu dikarenakan siswa

yang satu mengajak siswa yang lainnya atau dikarenakan oleh faktor pergaulan. Oleh

karena itu para guru lebih ketat lagi dalam melakukan pengawasan dengan mengelilingi

tempat-tempat yang sering dijadikan tempat merokok. Selain itu juga melakukan

peringatan yang lebih tegas lagi agar para pelanggar khususnya perokok jera dan tidak

melakukan hal tersebut lagi baik di sekolah maupun di luar sekolah. Peringatan dari

keluarga juga menjadi salah satu cara mengatasi kecanduan rokok. Berbicara atau

berkomunikasi dengan orang lain, menyibukkan diri, rajin berolahraga, dan memberikan

pengertian-pengertian tentang rokok pada remaja juga dapat mengatasi kebiasaan

merokok tersebut.

BAB 5

PENUTUP

5.1 Simpulan
Dari makalah ini penulis dapat menyimpulkan:

1. Banyak remaja yang merokok, hal tersebut terjadi karena faktor keluarga,

lingkungan, dan kepribadian.

2. Banyak sekali upaya yang bisa diatasi agar perokok dapat berhenti merokok,

misalnya peringatan dari keluarga juga guru-guru.

5.2 Saran

Setelah membaca tulisan ini, semoga para remaja dan masyarakat dapat tersadarkan

akan bahaya rokok bagi kesehatan mereka dan segera meninggalkan kebiasaan

merokoknya, supaya kesehatan mereka tetap terjaga dan nantinya menjadikan tubuh

mereka sehat bugar dan terhindar dari penyakit yang mengancam jiwa mereka

Anda mungkin juga menyukai