Anda di halaman 1dari 1

Pencahar

2.1 Patofisiologi Konstipasi

Konstipasi ialah kesulitan defekasi karena tinja yang mengeras, otot polos usus yang lumpuh misalnya
pada mega kolon kongenital dan gangguan refleks defekasi (konstipasi habitual) , sedangkan obstipasi
ialah kesulitan defekasi karena adanya obstruksi intral atau ekstralumen usus, misalnya pada karsinoma
kolon sigmoid.

Faktor penyebab konstipasi lainnya ialah:

1. Psikis, misalnya akibat perubahan kondisi kakus, perubahan kebiasaan defekasi pada anak, perubahan
situasi misalnya dalam perjalanan, atau gangguan emosi misalnya pada keadaan depresi mental.

2. Penyakit, misalnya hemeroid sebagai akibat kegagalan relaksasi sfingter ani karena nyeri, miksudem
dan skleroderma, kelemahan otot punggung atau obdomen pada kehamilan multi parah.

3. Obat, misalnya opium anti kolinergik, penghambat ganglion, klonidin, verapamil atau antasid
aluminium dan dan kalsium.

Mekanisme kerja pencahar yang sesungguhnya masih belum dapat di jelaskan, karena kompleksnya
faktor - faktor yang mempengaruhi fungsi kolon, transport air dan elektrolit. Secara umum dapat di
jelaskan adalah sebagai berikut:

1. Sifat hidrofilik atau osmotiknya sehingga terjadi penarikan air dengan akibat masa, konsistensi dan
transit tinja bertambah.

2. Pencahar bekerja langsung ataupun tidak langsung terhadap mukosa kolon dalam menurunkan
(abropsi) air dan NaCl, mungkin dengan mekanisme seperti pada no.1.

3. Pencahar dapat meningkatkan motilitas usus dengan akibat menurunnya absorpsi garam dan air dan
selanjutnya mengurangi waktu transit.

Pembicaraan tiap obat pencahar di sederhanakan dengan mengemukaan efek samping, bentuk dan dosis
obat dalam tabel.

2.2 Pilihan Pencahar

A. Pencahar Rangsang

Pengcahar rangsang (stimulant cathartics) merangsang mukosa, saraf intramural atau otot polos usus
sehingga mengikatkan peristalsis dan sekresi lendir usus. Pencahar rangsang dapat menghambat Na+ ,
K+

Anda mungkin juga menyukai