ELEKTRO PNEUMATIK
MODUL PRAKTIKUM
ELEKTRO PNEUMATIK
Di susun Oleh :
Yoice R. Putung, SST., MT
NIP. 1967 1013 200312 2 001
Sukandar Sawidin, ST.,MT
NIP. 19641006 199203 1 005
Segala Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
sekaligus sebagai sumbangsi bahan bacaan Praktikum pada Politeknik Negeri Manado.
Dosen maupun Instruktur Politeknik Negeri Manado khususnya Jurusan Elektro untuk
namun tetap tidak terlepas dari kekurangan disana-sini, oleh karena itu saran dan kritik
yang sifatnya membangun sangat diharapkan dari para pembaca dan pemakai buku ini
Akhirnya penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang
telah banyak meluangkan waktu dan pikirannya dalam penyusunan buku ini. Akhir kata
PENULIS,
3
DAFTAR ISI
Hal.
LEMBAR PENGESAHAN ii
KATA PENGANTAR iii
DAFTAR ISI iv
DAFTAR PUSTAKA 83
4
PENGANTAR SISTEM PNEUMATIK
1
seperti silinder pneumatik, motor pneumatik, robot pneumatik translasi, rotasi
maupun gabungan keduanya. Perpaduan dari gerakan mekanik oleh
aktuator pneumatik dapat dipadu menjadi gerakan mekanik untuk keperluan
proses produksi yang terus menerus (continue), dan flexibel.
Pemakaian pneumatik dibidang produksi telah mengalami kemajuan
yang pesat, terutama pada proses perakitan (manufacturing), elektronika, obat-
obatan, makanan, kimia dan lainnya. Pemilihan penggunaan udara bertekanan
(pneumatik) sebagai sistim kontrol dalam proses otomasinya, karena
pneumatik mempunyai beberapa keunggulan, antara lain: mudah diperoleh,
bersih dari kotoran dan zat kimia yang merusak, mudah didistribusikan
melalui saluran (selang) yang kecil, aman dari bahaya ledakan dan hubungan
singkat, dapat dibebani lebih, tidak peka terhadap perubahan suhu dan
sebagainya.
Udara yang digunakan dalam pneumatik sangat mudah didapat/diperoleh di
sekitar kita. Udara dapat diperoleh dimana saja kita berada, serta tersedia
dalam jumlah banyak. Selain itu udara yang terdapat di sekitar kita
cenderung bersih dari kotoran dan zat kimia yang merugikan. Udara juga dapat
dibebani lebih tanpa menimbulkan bahaya yang fatal. Karena tahan
terhadap perubahan suhu, maka penumatik banyak digunakan pula pada
industri pengolahan logam dan sejenisnya.
Secara umum udara yang dihisap oleh kompressor, akan disimpan dalam
suatu tabung penampung. Sebelum digunakan udara dari kompressor diolah
agar menjadi kering, dan mengandung sedikit pelumas. Setelah melalui
regulator udara dapat digunakan menggerakkan katub penggerak (aktuator),
baik berupa silinder/stang torak yang bergerak translasi, maupun motor
pneumatik yang bergerak rotasi. Gerakan bolak balik (translasi), dan berputar
(rotasi) pada aktuator selanjutnya digunakan untuk berbagai keperluan gerakan
yang selama ini dilakukan oleh manusia atau peralatan lain.
Beberapa bidang aplikasi di industri yang menggunakan media pneumatik dalam
hal penanganan material sbb:
2
a. Pencekraman benda kerja
b. Penggeseran benda kerja
c. Pengaturan arah benda kerja
Penerapan pneumatik secara umum :
a. Pengemasan (packaging)
b. Makanan (feeding)
c. Pengukuran (metering)
d. Pengaturan buka dan tutup (door or chute control)
e. Pemindahan material (transfer of materials)
f. Pemutaran dan pembalikan benda kerja (turning and inverting of parts)
g. Pemilahan bahan (sorting of parts)
h. Pengusunan benda kerja (stacking of components)
i. Pencetakan benda kerja (stamping and embosing of componens)
3
Gambar 1. Diagram Alir sistem Kendali Pnumatik
6
TOPIK I : Kontrol Single Acting Cylinder dengan 3/2 WAY
Valve Single Solenoid
Tujuan Praktikum :
1. Mahasiswa dapat mengerti stuktur dan Fungsi dari single acting cylinder
2. Mahasiswa mampu membuat kontrol simulasi menggunakan Software
FluidSIM
3. Mahasiswa dapat memasang dan merangkai komponen pneumatik pada
Kontrol Single Acting Cylinder dengan 3/2 WAY Valve Single Solenoid
7
III. Displacement Step Diagram
a. Kontrol Langsung Single Acting Cylinder
1
A
0
S1
SOL1
1
A
0
S1
R1
SOL1
S1
2
SOL SOL
0V
8
2. Kontrol tidak langsung single acting cylinder
+24V 1 2
R1
S1
40%
2
R1 SOL
SOL
0V 1 3
V. Prosedur Praktikum
1. Simulasi Kontrol Elektro Pneumatik Dengan FluidSIM®3.6 FESTO
(Software)
Kontrol Langsung Single Acting Cylinder
a. Aktifkan program aplikasi FluidSIM
b. Klik File pilih New (Ctrl+N)
c. Pilih Gambar 3/2 Way Valve, Compressor Air Supply , One-way flow
control valve dan Single Acting Cylinder drag ke lembar kerja
d. Klik 2x pada gambar 3/2 Way Valve
e. Pilih sebelah kiri Pneumatically/Electrically
f. Pilih sebelah kanan Spring-returned (pegas)
g. Klik OK
h. Pada gambar Compressor Air Supply hubungkan dengan Input Port 1.
Dan Output Port 2 dihubungkan dengan One-way flow.
i. Pada gambar One-way flow control atur level tekanan angin 40%.
Kemudian hubungkan dengan Single Acting Cylinder
j. Selanjutnya pilih gambar Electrical Connection 24V dan 0V, Push
button NO (make) dan.
k. Hubungkan Push button NO dengan sumber 24V lalu ke Valve
Solenoid selanjutnya dari Valve Solenoid ke 0V.
l. Untuk melihat apakah program yang dibuat sudah sesuai dengan yang
diinginkan, simulasi program dengan meng-click icon Start (F9).
m. Klik dan tahan pada tombol push button, lepas tombol push button,
perhatikan apa yang terjadi.
n. Program sudah sesuai yang diinginkan Save Program tersebut dengan
Nama File Modul 1a.
9
o. Untuk Kontrol Tidak Langsung Single Acting Cylinder
10
V. Analisa Rangkaian Elektro Pneumatik
A. Simulasi dengan Program aplikasi FluidSIM
11
B. Rangkaian Pengawatan (Hardware)
12
VI. Kesimpulan
Dari hasil praktikum Software dan Hardware diperoleh :
13
TOPIK II : Kontrol Double Acting Cylinder dengan 5/2 WAY Valve
Single Solenoid
Tujuan Praktikum :
1. Mahasiswa dapat membuat kontrol double acting cylinder dengan Valve
Single Solenoid.
2. Mahasiswa mampu membuat program kontrol simulasi menggunakan
Software FluidSIM
3. Mahasiswa dapat memasang dan merangkai komponen pneumatik pada
Kontrol Double Acting Cylinder dengan 5/2 WAY Valve Single Solenoid.
14
III. Rangkaian Elektro Pneumatik
1. Kontrol langsung double acting cylinder
a. Dengan menggunakan 5/2 single solenoid valve
+24V 1
S1
45%
45%
4 2
SOL1
5 3
SOL1 1
0V
S1 S2
45%
45%
4 2
SOL1 SOL2
5 3
SOL1 SOL2 1
0V
S1 R1
45%
45%
4 2
SOL1
R1 SOL1
5 3
1
0V
15
b. Dengan menggunakan 5/2 double solenoid
+24V 1 2 3 4
S1 S2 R1 R2
45%
45%
4 2
3 4
16
m. Klik tombol push button, lepas tombol push button, perhatikan apa
yang terjadi.
p. Program sudah sesuai yang diinginkan Save Program tersebut dengan
Nama File Modul 2a.
q. Untuk 5/2 double solenoid valve, simpan dengan nama file Modul 2b.
c. Untuk Kontrol Tidak Langsung Double Acting Cylinder menggunakan
5/2 single solenoid valve dan menggunakan 5/2 double solenoid
Tambahkan gambar Relay dan NO Relay (make switch) selanjutnya
sama prosedurnya dengan Kontrol Langsung Single Acting Cylinder
Program sudah sesuai yang diinginkan Save Program tersebut dengan
Nama File Modul 2c dan Modul 2d.
17
V. Analisa Rangkaian Elektro Pneumatik
a. Simulasi dengan Program aplikasi FluidSIM
18
b. Rangkaian Pengawatan (Hardware)
19
VI. Kesimpulan
Dari hasil praktikum Software dan Hardware diperoleh :
20
TOPIK III : Kontrol Double Acting Cylinder dengan 5/2 WAY Valve Single Solenoid
Hubungan Seri dan Paralel
Tujuan Praktikum :
1. Mahasiswa dapat membuat kontrol Hubungan Seri dan Paralel dengan
double acting cylinder
2. Mahasiswa mampu membuat kontrol simulasi menggunakan Software
FluidSIM
3. Mahasiswa mampu untuk merangkai hubungan seri dan paralel untuk
Kontrol Double Acting Cylinder.
4. Mahasiswa dapat memasang dan merangkai komponen pneumatik pada
Kontrol Double Acting Cylinder dengan 5/2 WAY Valve Single Solenoid.
21
1. Rangkaian Kontrol Hubungan Seri
+24V 1 2
S1 R1
45%
45%
S2
4 2
SOL1
R1 SOL1
5 3
1
0V
S1 S2 R1
45%
45%
4 2
SOL1
R1 SOL1
5 3
1
0V
22
i. Pada gambar One-way flow control atur level tekanan angin 45%.
Kemudian hubungkan dengan Double Acting Cylinder.
j. Selanjutnya pilih gambar Electrical Connection 24V dan 0V, Push
button NO (make) dan
k. Hubungkan Push button NO dengan sumber 24V lalu ke Valve
Solenoid selanjutnya dari Valve Solenoid ke 0V.
l. Untuk melihat apakah program yang dibuat sudah sesuai dengan yang
diinginkan, simulasi program dengan meng-click icon Start (F9).
m. Tekan tombol Shift dan Klik tombol S1 , Klik tombol S2 sesaat
kemudian lepaskan tombol S2, perhatikan apa yang terjadi.
n. Untuk kontrol hubungan Seri, bila program sudah sesuai yang
diinginkan Save Program tersebut dengan Nama File Modul 3a.
o. Untuk kontrol hubungan paralel , simpan dengan nama file Modul
3b.
23
IV. Analisa Rangkaian Elektro Pneumatik
A. Simulasi dengan Program aplikasi FluidSIM
24
B. Rangkaian Pengawatan (Hardware)
25
V. Kesimpulan
Dari hasil praktikum Software dan Hardware diperoleh :
26
TOPIK IV : Kontrol Latching Circuit pada Double Acting Cylinder
Tujuan Praktikum :
1. Mahasiswa dapat membuat kontrol Latching Circuit dengan double acting
cylinder
2. Mahasiswa mampu membuat kontrol simulasi menggunakan Software
FluidSIM
3. Mahasiswa mampu merangkai Latching Circuit untuk Kontrol Double
Acting Cylinder.
4. Mahasiswa dapat memasang dan merangkai komponen pneumatik pada
Kontrol Double Acting Cylinder dengan 5/2 WAY Valve Single Solenoid.
27
III. Rangkaian Kontrol Latching Circuit
+24V 1 2 3
45%
S1 R1 R1
45%
45%
4 2 2
S2
SOL1 SOL1
5 3 1 3
R1 SOL1 1
0V
2
3
28
l. Untuk melihat apakah program yang dibuat sudah sesuai dengan yang
diinginkan, simulasi program dengan meng-click icon Start (F9).
m. Klik tombol S1 dan lepaskan, perhatikan apa yang terjadi, Klik
tombol S2, perhatikan apa yang terjadi.
n. Bila program sudah sesuai yang diinginkan Save Program tersebut
dengan Nama File Modul 4.
29
B. Rangkaian Pengawatan (Hardware)
VI. Kesimpulan
Dari hasil praktikum Software dan Hardware diperoleh :
30
TOPIK V : Kontrol Dengan Limit Switch Dengan Double Acting Cylinder
Tujuan Praktikum :
1. Mahasiswa dapat membuat kontrol dengan Limit Switch dengan double
acting cylinder
2. Mahasiswa mampu membuat kontrol simulasi menggunakan Software
FluidSIM.
3. Mahasiswa dapat menggunakan 3/2 WAY Valve Single Solenoid untuk
kontrol single acting cylinder dan 5/2 WAY Valve double solenoid kontrol
double acting cylinder.
4. Mahasiswa mampu merangkai dengan push button (S1) dan Limit Switch
untuk Kontrol single acting cylinder dan Double Acting Cylinder.
5. Mahasiswa dapat memasang dan merangkai komponen pneumatik pada
Kontrol single acting cylinder dan Double Acting Cylinder .
31
III. Rangkaian Kontrol Dengan Push Button dan Limit Switch
1. Dengan Kontrol 3/2 WAY Valve Single Solenoid
+24V 1 2 3
LS
S1 R1 R1
45%
2
LS
SOL1
R1 SOL1 1 3
0V
2
3
S1 LS R1 R2
45%
45%
4 2
SOL1 SOL2
R1 R2 SOL1 SOL2 5 3
1
0V
3 4
32
f. Pilih sebelah kiri Pneumatically/Electrically untuk 3/2 Way Valve.
g. Pilih sebelah kanan Spring-returned (pegas) untuk 3/2 Way Valve
h. Klik OK
i. Pada gambar Compressor Air Supply hubungkan dengan Input Port 1.
Dan Output Port 2 dan Port 4 dihubungkan dengan One-way flow.
j. Pada gambar One-way flow control atur level tekanan angin 45%.
Kemudian hubungkan dengan Double Acting Cylinder dan Single
Acting Cylinder.
k. Selanjutnya pilih gambar Electrical Connection 24V dan 0V, Push
button NO (make) dan
l. Hubungkan Push button NO dengan sumber 24V lalu ke Valve
Solenoid selanjutnya dari Valve Solenoid ke 0V.
m. Untuk melihat apakah program yang dibuat sudah sesuai dengan yang
diinginkan, simulasi program dengan meng-click icon Start (F9).
n. Klik tombol S1 dan lepaskan, perhatikan apa yang terjadi.
o. Bila program sudah sesuai yang diinginkan Save Program tersebut
dengan Nama File Modul 5.
33
V. Analisa Rangkaian Elektro Pneumatik
A. Simulasi dengan Program aplikasi FluidSIM
34
VI. Kesimpulan
Dari hasil praktikum Software dan Hardware diperoleh :
35
TOPIK VI : Kontrol Double Acting Cylinder Maju – Mundur Secara Continue
Dengan Limit Switch
Tujuan Praktikum :
1. Mahasiswa dapat membuat kontrol Double Acting Cylinder Maju-Mundur
Secara Continue.
2. Mahasiswa mampu membuat kontrol simulasi menggunakan Software
FluidSIM untuk kontrol Double Acting Cylinder Maju-Mundur Secara
Continue.
3. Mahasiswa mampu merangkai menggunakan saklar dan push button serta
Limit Switch untuk Kontrol Double Acting Cylinder.
4. Mahasiswa dapat memasang dan merangkai komponen pneumatik pada
Kontrol Double Acting Cylinder.
36
2. Bila push button S1 ditekan maka Relay (K1) akan bekerja dan anak
kontak Relay (K1) dari NO menjadi NC sehingga Silinder bergerak maju,
bila menyentuh limit switch2 (LS2) silinder akan mundur dan bila
menyentuh limit switch1 (LS1) silinder akan bergerak maju demikian
seterusnya sampai push button S2 ditekan untuk berhenti.
LS2 R1 R2
S1
45%
45%
LS1
4 2
SOL1 SOL2
R1 R2 SOL1 SOL2 5 3
1
0V
3 4
37
LS1 LS2
+24V 1 2 3 4 5 6
S1 R1 R1 LS2 R2 R3
45%
45%
S2 LS1
4 2
SOL1 SOL2
R1 R2 R3 SOL1 SOL2 5 3
1
0V
2 5 6
3
38
m. Untuk menghentikan Silinder bergerak maju-mundur Saklar S1
ditekan kembali.
n. Bila program sudah sesuai yang diinginkan Save Program tersebut
dengan Nama File Modul 6a.
o. Untuk gambar b. Push Button S1 ditekan, perhatikan apa yang
terjadi.
p. Untuk menghentikan Silinder bergerak maju-mundur Push Button S2
ditekan.
q. Bila program sudah sesuai yang diinginkan Save Program tersebut
dengan Nama File Modul 6b.
39
V. Analisa Rangkaian Elektro Pneumatik
A. Simulasi dengan Program aplikasi FluidSIM
40
VI. Kesimpulan
Dari hasil praktikum Software dan Hardware diperoleh :
41
TOPIK VII : Kontrol Double Acting Cylinder Maju – Mundur Secara Continue
Dengan Proximity Switch
Tujuan Praktikum :
1. Mahasiswa dapat membuat kontrol Maju-Mundur Secara Continue
dengan Proximity pada double acting cylinder.
2. Mahasiswa mampu membuat kontrol simulasi menggunakan Software
FluidSIM.
3. Mahasiswa mampu merangkai menggunakan push button dan
proximity Switch untuk Kontrol Double Acting Cylinder.
4. Mahasiswa dapat memasang dan merangkai komponen pneumatik
pada Kontrol Double Acting Cylinder untuk bergerakan maju mundur
secara continue.
42
III. Rangkaian Kontrol Gerakan continue maju mundur dengan
menggunakan proximity switch
+24V 1 2 3 4 5 6 7 8
PS1 PS2
R1 R1 R2 R3
S1
40%
40%
PS1 PS2
S2
4 2
SOL1 SOL2
5 3
R1 1
SOL1 SOL2
R2 R3
0V
2 7 8
3
43
m. Untuk menghentikan Silinder bergerak maju-mundur Push Button S2
ditekan.
n. Bila program sudah sesuai yang diinginkan Save Program tersebut
dengan Nama File Modul 7.
44
B. Rangkaian Pengawatan (Hardware)
VI. Kesimpulan
Dari hasil praktikum Software dan Hardware diperoleh :
45
TOPIK VIII : Kontrol Double Acting Cylinder Dengan Timer
Tujuan Praktikum :
1. Mahasiswa dapat mengerti stuktur dan Fungsi dari double acting
cylinder serta penggunaan Timer.
2. Mahasiswa mampu membuat kontrol simulasi menggunakan Software
FluidSIM.
3. Mahasiswa mampu merangkai menggunakan push button, Limit
Switch, Timer ON-Delay dan OF- Delay untuk Kontrol Double
Acting Cylinder.
4. Mahasiswa dapat memasang dan merangkai komponen pneumatik
pada Kontrol Double Acting Cylinder.
46
Kontrol Double Acting Cylinder Dengan Timer ON-Delay dan OFF-Delay
+24V 1 2 3 4 5 6
LS1
R1
S1
40%
T1 T2
R1 R1
40%
4 2
LS1
SOL1 SOL2
5 3
1
R1 T1 3 T2 3 SOL1 SOL2
0V
2 5 6
3
4
47
11. Untuk melihat apakah program yang dibuat sudah sesuai dengan yang
diinginkan, simulasi program dengan meng-click icon Start (F9).
12. Klik Push Button S1 ditekan., perhatikan apa yang terjadi.
13. Ketika Silinder menyentuh Limit Swict maka silinder berhenti.
14. Bila program sudah sesuai yang diinginkan Save Program tersebut
dengan Nama File Modul 8.
48
B. Rangkaian Pengawatan (Hardware)
V. Kesimpulan
Dari hasil praktikum Software dan Hardware diperoleh :
49
TOPIK IX : Kontrol Single Acting Cylinder Dengan Counter
Tujuan Praktikum :
1. Mahasiswa dapat mengerti stuktur, Fungsi dari Single acting cylinder dan
Counter.
2. Mahasiswa mampu membuat kontrol simulasi menggunakan Software
FluidSIM.
3. Mahasiswa mampu merangkai menggunakan push button, Limit Switch
dan Counter untuk Kontrol Single Acting Cylinder.
4. Mahasiswa dapat memasang dan merangkai komponen pneumatik pada
Kontrol Single Acting Cylinder dengan Counter.
50
III. Rangkaian Kontrol Single Acting Cylinder Dengan Counter
+24V 1 2 3 4 5
LS1
S1 R1
40%
C1
LS1
40%
4 2
C1 5 R1 SOL1 SOL1
5 3
1
0V
4 5
51
12. Untuk melihat apakah program yang dibuat sudah sesuai dengan yang
diinginkan, simulasi program dengan meng-click icon Start (F9).
13. Klik Push Button S1 ditekan.sebanyak 5x, perhatikan apa yang
terjadi.
14. Ketika Silinder menyentuh Limit Swict maka silinder berhenti.
15. Bila program sudah sesuai yang diinginkan Save Program tersebut
dengan Nama File Modul 9.
52
2. Rangkaian Pengawatan (Hardware)
VI. Kesimpulan
Dari hasil praktikum Software dan Hardware diperoleh :
53
TOPIK X : Kontrol 2 Buah Double Acting Cylinder Dengan 5/2 WAY Valve
Single Solenoid (4 Step A+ A- B+ B-)
Tujuan Praktikum :
1. Mahasiswa dapat membuat kontrol 4 Step dengan 2 buah Double
acting cylinder
2. Mahasiswa mampu membuat kontrol simulasi menggunakan Software
FluidSIM.
3. Mahasiswa mampu merangkai Kontrol 2 buah Double Acting Cylinder
dengan 2 buah 5/2 WAY Valve Single Solenoid menggunakan push
button dan limit switch.
4. Mahasiswa dapat memasang dan merangkai komponen pneumatik
pada Kontrol 2 buah Double Acting Cylinder.
54
2. Bila push button Auto ditekan Relay (R0) aktif dan anak kontak Relay
(R0) dari NO menjadi NC sehingga Relay (R1) aktif dan Solenoid
(SOL1) bekerja untuk menggerakkan Silinder A maju, bila menyentuh
LS2 Solenoid (SOL2) bekerja untuk menggerakkan silinder A mundur
bila menyentuh LS1 silinder A berhenti dan silinder B bergerak maju
bila menyentuh LS4 silinder B mundur dan bila meyentuh LS3 silinder
B berhenti dan Silinder A maju-mundur lagi demikian pula silinder B
maju-mundur lagi demikian seterusnya sampai tombol Stop ditekan
untuk berhenti.
1 2 3 4 5= 1
1
Cylinder A
0
1
Cylinder B
0
55
IV. Rangkaian Kontrol 4 Step, 2 Buah Double Acting Cylinder dengan 2
buah 5/2 WAY Valve Single Solenoid
A+ A- B+ B- LS1 LS2
LS3 LS4
45%
45%
45%
45%
4 2
4 2
SOL1 SOL2
5 3
5 3
1
1
+24V 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
LS3
R2 R4
STOP
R4
R1 R2 R3
R0 R1 R2 R3 R4 SOL1 SOL2
0V
2 5 12 7 9 3 11
4 6 8 10 13
12 13
56
V. Prosedur Praktikum
A. Simulasi Kontrol Elektro Pneumatik Dengan FluidSIM®3.6 FESTO
(Software)
1. Aktifkan program aplikasi FluidSIM
2. Klik File pilih New (Ctrl+N)
3. Pilih Gambar 5/2 Way Valve, Compressor Air Supply , One-way flow
control valve dan Double Acting Cylinder drag ke lembar kerja
4. Klik 2x pada gambar 5/2 Way Valve.
5. Pilih sebelah kiri Pneumatically/Electrically.
6. Pilih sebelah kanan Spring-returned (pegas).
7. Klik OK
8. Pada gambar Compressor Air Supply hubungkan dengan Input Port 1.
Dan Output Port 2 dan Port 4 dihubungkan dengan One-way flow.
9. Pada gambar One-way flow control atur level tekanan angin 45%.
Kemudian hubungkan dengan Double Acting Cylinder.
10. Selanjutnya pilih gambar Electrical Connection 24V dan 0V, Push
button NO (make) dan
11. Hubungkan Push button NO dengan sumber 24V lalu ke Relay, lalu ke
Valve Solenoid selanjutnya dari Valve Solenoid ke 0V (perhatikan
gambar rangkaian).
12. Untuk melihat apakah program yang dibuat sudah sesuai dengan yang
diinginkan, simulasi program dengan meng-click icon Start (F9).
13. Klik Push Button Semi Auto, perhatikan apa yang terjadi.
14. Klik Push Button Auto, perhatikan apa yang terjadi.
15. Bila program sudah sesuai yang diinginkan Save Program tersebut
dengan Nama File Modul 10.
57
VI. Analisa Rangkaian Elektro Pneumatik
1. Simulasi dengan Program aplikasi FluidSIM
58
VII. Kesimpulan
Dari hasil praktikum Software dan Hardware diperoleh :
59
TOPIK XI : Kontrol 2 Buah Double Acting Cylinder Dengan 5/2 WAY Valve
Double Solenoid (4 Step A+ B+ B- A-)
Tujuan Praktikum :
1. Mahasiswa dapat membuat kontrol 4 Step dengan Double acting
cylinder.
2. Mahasiswa mampu membuat kontrol simulasi menggunakan Software
FluidSIM.
3. Mahasiswa mampu merangkai Kontrol 2 buah Double Acting Cylinder
dengan 2 buah 5/2 WAY Valve Double Solenoid.
4. Mahasiswa dapat memasang dan merangkai komponen pneumatik
pada Kontrol 2 buah Double Acting Cylinder.
60
mundur sampai menyentuh LS1, Silinder A maju lalu silinder B maju-
mundur kemudian silinder A mundur demikian seterusnya sampai tombol
Stop ditekan untuk berhenti.
1 2 3 4 5= 1
1
Cylinder A
0
1
Cylinder B
0
61
IV. Rangkaian Kontrol 4 Step, 2 Buah Double Acting Cylinder dengan 2
buah 5/2 WAY Valve Double Solenoid
A+ B+ B- A- LS1 LS2
LS3 LS4
45%
45%
45%
45%
4 2 4 2
+24V 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
LS1 R2 R3 R4 R1
STOP
R4
R1 R2 R3
R0 R1
R2 R3 R4 SOL1 SOL3 SOL4 SOL2
0V
2 15 5 12 7 13 9 3 11
4 6 8 10 14 15
12 13 14
V. Prosedur Praktikum
A. Simulasi Kontrol Elektro Pneumatik Dengan FluidSIM®3.6 FESTO
(Software)
62
8. Pada gambar One-way flow control atur level tekanan angin 45%.
Kemudian hubungkan dengan Double Acting Cylinder.
9. Selanjutnya pilih gambar Electrical Connection 24V dan 0V, Push button
NO (make) dan
10. Hubungkan Push button NO dengan sumber 24V lalu ke Relay, lalu ke
Valve Solenoid selanjutnya dari Valve Solenoid ke 0V (perhatikan
gambar rangkaian).
11. Untuk melihat apakah program yang dibuat sudah sesuai dengan yang
diinginkan, simulasi program dengan meng-click icon Start (F9).
12. Klik Push Button Semi Auto, perhatikan apa yang terjadi.
13. Klik Push Button Auto, perhatikan apa yang terjadi.
14. Bila program sudah sesuai yang diinginkan Save Program tersebut
dengan Nama File Modul 11.
63
VI. Analisa Rangkaian Elektro Pneumatik
1. Simulasi dengan Program aplikasi FluidSIM
64
VII. Kesimpulan
Dari hasil praktikum Software dan Hardware diperoleh :
65
TOPIK XII : Kontrol Auto dan Semi Auto 2 Buah Double Acting Cylinder
Dengan 5/2 WAY Valve Single dan Double Solenoid
(4 Step A+ A- B+ B-)
Tujuan Praktikum :
1. Mahasiswa dapat membuat kontrol 4 Step Dengan 5/2 WAY Valve
Single dan Double Solenoid pada Double Acting Cylinder.
2. Mahasiswa mampu membuat kontrol simulasi menggunakan Software
FluidSIM.
3. Mahasiswa mampu merangkai Kontrol Auto dan Semi Auto 2 buah
Double Acting Cylinder dengan 5/2 WAY Valve single dan Double
Solenoid.
4. Mahasiswa dapat memasang dan merangkai komponen pneumatik
pada Kontrol 2 buah Double Acting Cylinder.
66
silinder A mundur bila menyentuh LS1 silinder A berhenti dan silinder B
bergerak maju bila menyentuh LS4 silinder B mundur dan bila meyentuh
LS3 silinder B berhenti dan Silinder A maju-mundur lagi demikian pula
silinder B maju-mundur lagi demikian seterusnya sampai tombol Stop
ditekan untuk berhenti.
1 2 3 4 5= 1
1
Cylinder A
0
1
Cylinder B
0
67
IV. Rangkaian Kontrol 4 Step, 2 Buah Double Acting Cylinder dengan 5/2
WAY Valve Single Solenoid dan Double Solenoid
45%
45%
45%
45%
4 2
4 2
SOL1 SOL2 SOL3
5 3 5 3
1 1
+24V 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1
LS3
R2 R4
R1
STOP
R4
R1 R2 R3
R0 R1
R2 R3 R4 SOL1 SOL2 SOL3
0V
2 14 5 12 7 9 3 11
4 6 8 10 13 14
12 13
V. Prosedur Praktikum
A. Simulasi Kontrol Elektro Pneumatik Dengan FluidSIM®3.6 FESTO
(Software)
68
10. Pada gambar Compressor Air Supply hubungkan dengan Input Port 1.
Dan Output Port 2 dan Port 4 dihubungkan dengan One-way flow.
11. Pada gambar One-way flow control atur level tekanan angin 45%.
Kemudian hubungkan dengan Double Acting Cylinder.
12. Selanjutnya pilih gambar Electrical Connection 24V dan 0V, Push
button NO (make) dan
13. Hubungkan Push button NO dengan sumber 24V lalu ke Relay, lalu ke
Valve Solenoid selanjutnya dari Valve Solenoid ke 0V (perhatikan
gambar rangkaian).
14. Untuk melihat apakah program yang dibuat sudah sesuai dengan yang
diinginkan, simulasi program dengan meng-click icon Start (F9).
15. Klik Push Button Semi Auto, perhatikan apa yang terjadi.
16. Klik Push Button Auto, perhatikan apa yang terjadi.
17. Bila program sudah sesuai yang diinginkan Save Program tersebut
dengan Nama File Modul 12.
69
VI. Analisa Rangkaian Elektro Pneumatik
1. Simulasi dengan Program aplikasi FluidSIM
70
VII. Kesimpulan
Dari hasil praktikum Software dan Hardware diperoleh :
71
TOPIK XIII : Kontrol Auto dan Semi Auto 2 Double Acting Cylinder Dengan 5/2
WAY Valve Single dan Double Solenoid dengan menggunakan Sensor
Proximity dan Limit Switch (4 Step A+ B+ B- A-)
Tujuan Praktikum :
1. Mahasiswa dapat membuat kontrol 4 step dengan 5/2 WAY Valve
Single dan Double Solenoid pada Double acting cylinder.
2. Mahasiswa mampu membuat kontrol simulasi menggunakan Software
FluidSIM.
3. Mahasiswa mampu merangkai Kontrol 2 buah Double Acting Cylinder
dengan 5/2 WAY Valve Ssingle dan Double Solenoid menggunakan 2
buah Sensor proximity dan 2 buah Limit Switch
4. Mahasiswa dapat memasang dan merangkai komponen pneumatik
pada Kontrol 2 buah Double Acting Cylinder.
72
2. Bila push button Auto ditekan Relay (R0) aktif sehingga Relay (R1)
aktif dan Solenoid (SOL1) bekerja untuk menggerakkan Silinder A maju,
bila menyentuh Sensor Proximity2 (P2) maka SOL2 bekerja dan silinder
B akan maju dan bila menyentuh LS4 maka SOL3 bekerja dan silinder B
mundur dan bila meyentuh LS3 silinder B berhenti. Dan menggerakkan
Silinder A Mundur bila menyentuh P1 maka Silinder A berhenti,
demikian seterusnya sampai tombol Stop ditekan untuk berhenti.
1 2 3 4 5= 1
1
Cylinder A
0
1
Cylinder B
0
73
IV. Rangkaian Kontrol 4 Step, 2 Buah Double Acting Cylinder dengan 5/2
WAY Valve Single dan Double Solenoid menggunakan Sensor Proximity
dan Limit Switch
4 STEP = A+ B+ B- A-
A Cylinder B Cylinder
P1 P2
LS3 LS4
45%
45%
45%
45%
4 2
4 2
SOL1
SOL2 SOL3
5 3
5 3
1
1
+24V 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
P2
P1
STOP
R1 R2 R3
R4
0V
2 7 9 15 11 5 13
6 8 10 12 14
9 15 16
14
V. Prosedur Percobaan
A. Simulasi Kontrol Elektro Pneumatik Dengan FluidSIM®3.6 FESTO
(Software)
74
8. Pada gambar One-way flow control atur level tekanan angin 45%.
Kemudian hubungkan dengan Double Acting Cylinder.
9. Selanjutnya pilih gambar Electrical Connection 24V dan 0V, Push button
NO (make) dan
10. Hubungkan Push button NO dengan sumber 24V lalu ke Relay, lalu ke
Valve Solenoid selanjutnya dari Valve Solenoid ke 0V (perhatikan
gambar rangkaian).
11. Untuk melihat apakah program yang dibuat sudah sesuai dengan yang
diinginkan, simulasi program dengan meng-click icon Start (F9).
12. Klik Push Button Semi Auto, perhatikan apa yang terjadi.
13. Klik Push Button Auto, perhatikan apa yang terjadi.
14. Bila program sudah sesuai yang diinginkan Save Program tersebut
dengan Nama File Modul 13.
75
VI. Analisa Rangkaian Elektro Pneumatik
1. Simulasi dengan Program aplikasi FluidSIM
76
VII. Kesimpulan
Dari hasil praktikum Software dan Hardware diperoleh :
77
Praktikum XIV : Kontrol Auto dan Semi Auto 2 Double Acting Cylinder
Dengan 5/2 WAY Valve Double Solenoid dengan menggunakan
Counter, Timer dan Limit Switch (4 Step A+ B+ A- B-)
Tujuan Praktikum :
1. Mahasiswa dapat membuat kontrol 4 Step menggunakan Counter,
Timer dan Limit Switch pada Double acting cylinder.
2. Mahasiswa mampu membuat program kontrol simulasi menggunakan
Software FluidSIM.
3. Mahasiswa mampu merangkai Kontrol 2 buah Double Acting Cylinder
dengan 5/2 WAY Valve Single dan Double Solenoid menggunakan
push button, Counter, Timer dan Limit Switch.
4. Mahasiswa dapat memasang dan merangkai komponen pneumatik
pada Kontrol 2 buah Double Acting Cylinder.
78
2. Bila push button Auto ditekan Relay (R0) aktif sehingga Relay (R1)
aktif dan Solenoid (SOL1) bekerja untuk menggerakkan Silinder A maju,
bila menyentuh Limit Switch2 (LS2) silinder A akan mundur dan bila
menyentuh Limit Switch1 (LS1) silinder A berhenti dan SOL2 bekerja
silinder B bergerak maju bila menyentuh LS4 maka SOL3 bekerja
sehingga silinder B mundur dan bila meyentuh LS3 silinder B berhenti dan
Silinder A maju-mundur lagi demikian pula silinder B maju-mundur lagi
demikian seterusnya sampai tombol Stop ditekan untuk berhenti.
1 2 3 4 5= 1
1
Cylinder A
0
1
Cylinder B
0
79
IV. Rangkaian Kontrol 4 Step, 2 Buah Double Acting Cylinder dengan 5/2
WAY Valve Double Solenoid menggunakan Counter, Timer dan Limit
Switch
A+ A- B+ B- LS1 LS2 LS3 LS4
45%
45%
45%
45%
4 2 4 2
+24V 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
R0 T1
AUTO LS2 R2 LS1 R3 LS4 R4 R1 R3 R4
R0 R1
S_AUTO
LS3
C1 R2 R4
LS4
STOP
R4
R1 R2 R3
C1 3
T1 3
R0 R1
R2 R3 R4 SOL1 SOL2 SOL3
0V
2 6 7 9 16 11 13 7 15
8 10 12 14 17 18
16 17
V. Prosedur Praktikum
A. Simulasi Kontrol Elektro Pneumatik Dengan FluidSIM®3.6 FESTO
(Software)
80
8. Pilih sebelah kiri dan kanan Pneumatically/Electrically.
9. Pilih sebelah kiri dan kanan Pneumatically/Electrically.
10. Klik OK
11. Pada gambar Compressor Air Supply hubungkan dengan Input Port 1.
Dan Output Port 2 dan Port 4 dihubungkan dengan One-way flow.
12. Pada gambar One-way flow control atur level tekanan angin 45%.
Kemudian hubungkan dengan Double Acting Cylinder.
13. Selanjutnya pilih gambar Electrical Connection 24V dan 0V, Push
button NO (make) dan
14. Hubungkan Push button NO dengan sumber 24V lalu ke Relay, lalu ke
Valve Solenoid selanjutnya dari Valve Solenoid ke 0V (perhatikan
gambar rangkaian).
15. Untuk melihat apakah program yang dibuat sudah sesuai dengan yang
diinginkan, simulasi program dengan meng-click icon Start (F9).
16. Klik Push Button Semi Auto, perhatikan apa yang terjadi.
17. Klik Push Button Auto, perhatikan apa yang terjadi.
18. Bila program sudah sesuai yang diinginkan Save Program tersebut
dengan Nama File Modul 14.
81
VI. Analisa Rangkaian Elektro Pneumatik
1. Simulasi dengan Program aplikasi FluidSIM
82
VII. Kesimpulan
Dari hasil praktikum Software dan Hardware diperoleh :
83
DAFTAR PUSAKA
84