ML2F303519 PDF
ML2F303519 PDF
Abstrak - Tenaga listrik merupakan salah satu kebutuhan pokok saat ini, oleh karenanya tenaga listrik harus tersedia
secara ekonomis dengan memperhatikan mutu baik tegangan maupun frekwensi dan keandalan Untuk menjaga
kelangsungan tenaga listrik diperlukan sistem proteksi yang sesuai dengan kebutuhan,
Fungsi proteksi adalah untuk melokalisir gangguan jadi hanya daerah yang terganggu saja yang dibebaskan dari
rangkaian tenaga listrik dan juga harus mempertimbangkan tingkat keamanan terhadap peralatan, stabilitas tenaga listrik
dan juga keamanan terhadap manusia
Sistem proteksi harus memenuhi persyaratan yaitu Cepat, Aman / stabil, Peka, Andal dan Selektip sehingga apabila
terjadi gangguan maka proteksi akan bekerja sesuai dengan fungsinya sebagai pengaman.
Tugas Akhir ini merupakan perhitungan dan analisis penyetelan koordinasi rele proteksi transformator distribusi 30
MVA di gardu induk 150 kV Krapyak, sehingga dari hasil perhitungan dan setting yang benar diharapkan apabila terjadi
gangguan rele proteksi akan bekerja dengan baik sesuai dengan fungsi proteksi sebagai pengaman.
2 / 12
MATERI SEMINAR TUGAS AKHIR
“ Koordinasi Sistem Proteksi Trafo 30 MVA di Gardu Induk 150 kV Krapyak “
MVAdasar
III. GARDU INDUK 150 KV KRAPYAK ib 20 . 10 3 ………………( 3.2 )
kVds . 3
3.1 Transformator 3 di GI. Krapyak
Dari gambar single line diagram gardu induk 150 kV kVdP 2
Krapyak terlihat bahwa transformator 3 melayani zb 150 …….........( 3.3 )
penyulang KPK.1, KPK.2, KPK.7, KPK.12 dan PS (
MVAdasar
Pemakaian sendiri untuk GI ), penyulang – penyulang 20 MVAdasar 3
kVmerupakan jaringan tegangan menengah yang terbuat ib 150 . 10 .....…( 3.4 )
kVdP . 3
dari jenis kawat terbuka ACSR (Alluminium Conductor
Steel Reinforced ) sehingga sering mengalami gangguan, Tabel 3.2 besaran arus dan impedansi
baik gangguan oleh alam ( petir, hujan, angin ), pohon
dan juga manusia. Tegangan MVA KV Impedansi Arus ( I )
Dasar dasar (zb)
3.2. Proteksi Transformator Distribusi
Sisi 20 kV 100 20 4 Ω
Dari gambar 3.1 single line diagram GI Krapyak,
akan dibahas masalah koordinasi rele proteksi Sisi 150 kV 100 150 225 Ω
Sisi 20 kV 100 20 - 2887 A
transformator 3 yang mempunyai kapasitas 30 MVA, ( Amper )
koordinasi rele proteksi transformator distribusi dapat 100
Sisi 150 kV 150 - 384.9 A
dilihat pada gambar 3.2. ( Amper )
Bus 150 kV
OCR / GFR
3.4. Data Teknik GI Krapyak
REF a.Nama Gardu Induk : Gardu Induk 150 kV Krayak
b Trafo 3 : 30 MVA merk BBC, Tegangan 150 /
22 kV. Dengan penyulang KPK.1, KPK.2,
KPK.7, KPK.12 dan PS, Impedansi 12,5 %,
DIFF Vektor group YNyn0 ( d11 )
Kapasitas S := 30 MVA , kV primer:150 kV
REF
sekunder : 20 kV, Vektor group YNyn0 ( d11 )
OCR / GFR Impedansi : 12,5 % Xt := 0,125
Bus 20 kV MVAdasar
Xt1 : 0,1255.
OCR / GFR
S
Xt1 = 0,416 pu ( per unit ), Xt2 := Xt1
Gambar 3.3. Diagram rele proteksi trafo Xt0 = Xt1
3.3.Perhitungan Penyetelan Rele Proteksi Nisbah CT = perbandingan arus primer dan arus
Transformator 3 GI 150 kV Krapyak. sekunder dari CT ( trafo arus ) :
Perhitungan penyetelan rele transformator CT sisi 150 kV CT150 = 150 : 1 A
menggunakan sofware MATHCAD, data GI. 150 kV CT netral 20 kV CTN20 = 1000 : 1 A
Krapyak arus hubung singkat tiga fasa di bus 150 kV CT sisi 20 kV CT20 = 1000 : 1 A
26659,33 Amper, arus hubung singkat satu fasa CT penyulang CTp = 400 : 1 A
23448,73 Amper dan MVA hubung singkat 6176.46 CT netral 150 kV CTN150 = 150 : 1 A
Amper, sedangkan impedansi sumber urutan lihat tabel Arus nominal trafo 3
3.1: S . 10 3
Sisi 150 kV In 150 :
Tabel 3.1 150 . 3
Impedansi Impedansi urutan Impedansi urutan nol In 150 = 115,47 A ( primer )
urutan positip negatip 3
R1(pu) X1(pu) R2(pu) X2 (pu) R0 (pu) X0 (pu) S . 10
Sisi 20 kV In 20 :
0.0031 j 0.0140 0.0031 j 0.0143 0.0037 j 0.0197 20 . 3
Dalam perhitungan penyetelan rele proteksi diperguna In 20 = 866,025 A ( primer )
- e. Tegangan Gardu Induk : 150 kV
kan besaran per unit, maka diperlukan besaran dasar f. Arus hubung singkat tiga fasa di bus 150 kV Krapyak
sebelum melakukan perhitungan untuk tegangan adalah sebesar 26659.33 Amper, arus hubung singkat satu fasa
tegangan nominal operasi dan MVA dasar adalah 100, 23448.73 Amper dan MVA hubung singkat
maka didapat besaran arus dan impedans lihat tabel 3.3 6176.46 Amper.
g. Impedans sumber di bus 150 kV:
kVds 2 Imp.urutan positif R1 = 0.0031 X1 = 0.0140
zb 20 ……………….( 3.1 )
MVAdasar Zs1 = R1 + j.X1 pu
Imp.urutan negatif R2 = 0.0031 X2 = 0.0143
3 / 12
MATERI SEMINAR TUGAS AKHIR
“ Koordinasi Sistem Proteksi Trafo 30 MVA di Gardu Induk 150 kV Krapyak “
4 / 12
MATERI SEMINAR TUGAS AKHIR
“ Koordinasi Sistem Proteksi Trafo 30 MVA di Gardu Induk 150 kV Krapyak “
E
I 3F150p : .ib150 Gangguan di bus 20 kV arus yang melalui netral trafo sisi
Zs1 j.Xtp1 j.Xts1 ZL1p
20 kV adalah :
[I3f150o] = 893,708 A ( primer )
I2f150p := 0,867. I3f150p [ I2f150o] = 774,845 A 3.E
If 20 p : .ib20
I2f150p = nilai arus hubung singkat 2 fasa yang terjadi di Zso Xtpo. j . Xtto. j
Xts 0 . j Zs 2 Xtp 2. j Zs1 Xtp1. j Xts1. j ZLp
sisi 20 kV trafo sepanjang penyulang yang dirasakan di Zso Xtpo. j Xtto. j
sisi 150 kV trafo, sedangkan indek 0 adalah gangguan di [ If20o ] = 7,346 x 103 A ( primer )
nol km atau di bus 20 kV. Kotribusi arus urutan nol yang melalui belitan primer
Pada gambar 3.7 ditunjukkan grafik arus hubung singkat trafo sisi 150 kV pada arus dasar 20 kV ( If1Ф20p )
3 fasa yang dirasakan di sisi 150 kV trafo dan sisi 20 kV adalah :
trafo yang terjadi di 0 sampai 15 km panjang penyulang Xtt 0 . j
If 1 20 p :
.
( p = panjang penyulang )
Zso Xtp 0 . j Xtt 0 . j . If 20
4
1.2 10 [ If1Ф200 ] = 3,507 x 103 A ( primer )
4
1.08 10 Kontribusi arus urutan nol yang melalui belitan primer
9600 trafo sisi 150 kV pada arus dasar 150 kV :
8400
If 1 20150 p :
Xtt 0 . j
. If 20150 p
7200 Zso Xtp 0 . j Xtt 0 . j
I3f150p
6000
I3f20p
4800
[ If1Ф201500 ] = 467,624 A ( primer )
3600
Hubung singkat 1 phasa di bus 150 kV trafo ditunjukkan
pada gambar 3.9 dan rangkaian ekivalen pada gambar
2400
3.10
1200 F2
0
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20
Bus 150 kV
p
Gambar 3.7 grafik arus hubung singkat 3 fasa
sisi 20 kV & 150 kV trafo
I2 3Zf
V2
ZSo Xtpo.j Xtso.i ZSo Zsutto.p Xtpo.i
ZL0p
5 / 12
MATERI SEMINAR TUGAS AKHIR
“ Koordinasi Sistem Proteksi Trafo 30 MVA di Gardu Induk 150 kV Krapyak “
6 / 12
MATERI SEMINAR TUGAS AKHIR
“ Koordinasi Sistem Proteksi Trafo 30 MVA di Gardu Induk 150 kV Krapyak “
Isp :
IsetS TMSSg = 0,41 TMS adalah penyetelan karakteristik, Sg =
CTS sekunder trafo. Pilih TMSSg = 0.4 ( karena TMSSg yang
IsS = 1,039 A ( sekunder ) tersedia 0, 0.025, 0.05,.....1 )
IsS Waktu kerja aktual :
Tapp : TapS = 1,039
InRyS 0 ,14
tSg : .TMSSg
pilih TapS := 1,00 IsS:= TapS I 2 f 20 m 0 , 02
1
penyetelan arus sebenarnya : IsetSg
IsetS := TapS.InRyS.CT20 tSg = 1,097 detik
IsetS = 1 x 103 A ( primer )
TapS adalah tap setelan rele OCR sisi 20 kV trafo sama
dengan besaran penyetelan sekunder. 3.8. Setting OCR dan GFR sisi 150 kV Trafo
tS := 1,0 detik I2f20m := [ I2f200 ] Setting rele proteksi OCR dan GFR menggunakan
karakteristik rele Standart Inverse IEC, sedangkan arus
2f20m = 5,811 x 103 A nominal trafo adalah 115 Amper dan rasio nisbah CT trafo
I 2 F 20 m 0 , 02 adalah 150 / 1 Amper.
1
IsetS a. OCR sisi 150 kV trafo
TMSS : . tS
0 ,14 Setting rele OCR untuk arus ( IsetP ) adalah 120 % x arus
TMSS = 0,25 TMS adalah penyetelan karakteristik, nominal sisi primer trafo atau rasio primer CT sisi primer,
S = sekunder trafo dengan waktu 1,5 detik untuk besaran arus gangguan 2 fasa
Pilih TMSS := 0,25 ( karena TMSp yang tersedia 0, di bus 20 kV sebagai perhitungan.
0.025, 0.05,.....1 ) Arus nominal rele ( InRyP ) = 1 Amper .
Waktu kerja aktual : Setting arus InRyP:= 1 Ampere (arus nominal rele)
IsetP := 1,2. In150 IsetP = 138,564 A (primer )
0 ,14
tS : .TMSS IsetP
I 2 f 20 m 0 , 02 IsP :
1 CT 150
IsetS
IsP = 0,924 A ( sekunder )
tS = 1 detik IsP
TapP :
b. GFR sisi Incoming 20 kV InRyP
Penyetelan rele GFR untuk arus ( IsetSg ) adalah 50 % x TapP = 0,924
arus nominal sisi sekunder trafo atau nisbah primer CT pilih TapP := 0,9 IsP:= TapP
sisi sekunder trafo, dengan waktu 1,0 detik. Besaran arus setting arus sebenarnya :
gangguan 1 fasa di bus 20 kV sebagai perhitungan. IsetP := TapP.InRyP.CT150
Setelan arus InRySg := 1 A ( arus nominal rele ) IsetP = 135 A ( primer )
IsetSg := 0,5 .In20 TapP adalah tap setelan rele OCR sisi 150 kV
IsetSg = 433,013 A ( primer ) trafo sama dengan besaran setting sekunder.
IsetS Waktu kerja yang diinginkan ( tS ) untuk gangguan 2 fasa di
IsSg : IsSg = 0,433 A ( sekunder )
CT 20 bus 20 kV, tP := 1,5 detik,
IsSg 2f150m := [ I2f1500 ]
TapSg : TapSg = 0,433
InRySg I2f150m = 774,845 A
pilih TapSg := 0,40 IsSg := TapSg I 2 f 150 o 0 , 02
1
penyetelan arus aktual : IsetP
TMSP : . tP
IsetSg := TapSg . InRySg . CT20 0 ,14
IsetSg = 400 A ( primer ) TMSP = 0,381 TMS adalah penyetelan karakteristik,
TapSg adalah tap setelan rele GFR sisi 20 kV trafo P = primer trafo
sama besaran penyetelan sekunder Pilih TMSP := 0,38 ( karena TMSp yang tersedia 0, 0.025,
Waktu kerja yang diinginkan ( tSg ) untuk gangguan 0.05,.....1 )
1 fasa di bus 20 kV. Waktu kerja aktual :
tSg := 1 detik If20m := [ If200 ] 0 ,14
3 tP : .TMSP
If20m = 7,346 x 10 A I 2 f 150 o 0 , 02
1
I 2 F 20 m 0 , 02 IsetP
IsetSg 1
TMSSg :
. tSg tP = 1,476 detik
0 ,14 b. GFR sisi 150 kV
Setting rele GFR untuk arus ( IsetPg ) adalah 50 % x
arus nominal sisi primer trafo atau rasio primer CT.
7 / 12
MATERI SEMINAR TUGAS AKHIR
“ Koordinasi Sistem Proteksi Trafo 30 MVA di Gardu Induk 150 kV Krapyak “
Sisi primer trafo, dengan waktu 1,5 detik untuk besaran IF 150 sutttrfm 0 , 02
1
arus gangguan 1 fasa di bus 150 kV sebagai perhitungan. Isetsuttg
Setting arus InRyPg := 1 A ( arus nominal rele ) TMSsuttg : .tsuttg
0 ,14
IsetPg := 0,5 .In150 IsetPg = 57,735 A (primer)
IsetP TMSsuttg = 0,546 TMS adalah penyetelan karakteristik,
IsPg : IsPg = 0,385 A suttg = sutt
CT 150
Pilih TMSsuttg := 0.55 ( karena TMSPg yang tersedia 0,
IsPg
(sekunder) TapPg : 0.025, 0.05,.....1 )
InRyPg Waktu kerja aktual :
TapPg = 0,385 0 ,14
pilih TapPg := 0,40 IsPg := TapPg tsuttg : .TMSsuttg
IF 150 sutttrfm 0 , 02
Setting arus aktual : 1
Isetsuttg
IsetPg := TapPg . InRyPg . CT150
IsetPg = 60 A ( primer ) tsuttg = 1,007 detik
TapPg adalah tap setelan rele GFR sisi 150 kV trafo 3.6.6. Grafik Koordinasi Penyetelan Rele
sama dengan besaran setting sekunder. Hasil perhitungan penyetelan rele dapat
Waktu kerja yang diinginkan ( tPg ) untuk gangguan ditunjukkan dalam grafik koordinasi rele sebagai berikut :
a.grafik koordinasi OCR
1 fasa di bus 150 kV, dan arus yang digunakan untuk 0 ,14
perhitungan t1 p : .TMSP
I 2 f 20 p 0 , 02
1
adalah arus yang melalui belitan tertiary trafo IsetP
( If150trf ). tPg := 1,5 detik 0 ,14
If150trfm:= [ If150trf0 ] t 2 p : .TMSS
I 2 f 20 p 0 , 02
1
If150trfm = 2,292 x 103 A IsetS
If 150 m 0 , 02 0 ,14
1 t 3 p : .TMSp
IsetPg 150
TMSPg : . tPg I 2 f 20 p 0 , 02
0 , 14 Isetp
1
TMSPg = 0,574 TMS adalah setting karakteristik,
Pg = primer trafo Pilih TMSPg := 0.55 ( karena 10
Grafik koordinasi setting OCR Trf.
TMSPg yang tersedia 0, 0.025, 0.05,.....1 ) 9
Waktu kerja aktual : 8
0 ,14 t1p 7
tPg : .TMSPg
IF 150 sutttrfo 0 , 02 t2p 6
Isetsuttg 1 5
t3p
4
tPg = 0,958 detik 3
Isetsuttg := 0,2 .In sutt Isetsuttg = 120 A (primer) Gambar 3.11 grafik koordinasi penyetelan rele OCR penyulang,
Isetsuttg
Issuttg :
CT 150 I2f1500 ] = 713,373 A
Issuttg = 0,8 A ( sekunder )
Issuttg [ I2f200 ] = 5,352 x 103 A
Tapsuttg :
InRysuttg [ I2f15020 ] = 152,785 A
Tapsuttg = 0,8 I2f2020 ] = 1,146 x 103 A
Tapsuttg adalah tap setting rele GFR SUTT 150 kV
sama dengan besaran setting sekunder. IsetP = 135 A Iset S = 1 x 103 A
Waktu kerja yang diinginkan ( tsuttg ) untuk gangguan Isetp = 480 A
1 fasa di bus 150 kV, tsuttg := 1,0 detik TMSP = 0,35 TMSS = 0,25
If150sutttrfm := [ If150sutttrf0 ] TMSp = 0,175
8 / 12
MATERI SEMINAR TUGAS AKHIR
“ Koordinasi Sistem Proteksi Trafo 30 MVA di Gardu Induk 150 kV Krapyak “
9
Koordinasi GFR Trafo
8
5
t1p 7
4.5
4 t2p 6
3.5 5
t7 p t3p
3 4
t8 p 2.5 3
2 2
1.5 1
1 0
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20
0.5
p
0 OCR sisi 150 kV Trafo
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20
OCR sisi 20 kV Trafo
p OCR Penyulang
GFR sisi 750 kV Trafo
GFR sisi 20 kV
Gambar 4.1 Koordinasi OCR penyulang ,sisi 20 kV & 150 kV
Gambar 3.13 grafik koordinasi penyetelan rele GFR sisi 150 kV trafo trafo. Setting dan koordinasi GFR trafo
dan SUTT 150 kV
9 / 12
MATERI SEMINAR TUGAS AKHIR
“ Koordinasi Sistem Proteksi Trafo 30 MVA di Gardu Induk 150 kV Krapyak “
Arus hubung singkat 1 phasa sisi 20 kV trafo yang Setting GFR SUTT 150 kV
dipakai sebagai dasar perhitungan adalah Isetsuttg = 120 A ( primer )
[ I1f200 ] = 6,814 x 103 A ( primer ) Issuttg = 0,8 A ( primer )
Tapsuttg = 0,8
Arus hubung singkat 1 phasa sisi 150 kV trafo yang
TMSsuttg = 0,55 standart inverse IEC Grafik
dipakai sebagai dasar perhitungan adalah [ I1f150trf0 ]
koordinasi setelan GFR sisi 150 kV trafo dengan GFR
= 1,288 x 103 A ( primer ) SUTT 150 kV dengan grading waktu 0,5 detik
Setting penyulang Isetpg = 200 A ( primer ) ditunjukan pada gambar 4.3
Ispg = 0,5 A ( sekunder ) Tappg = 0,5 0 ,14
tsuttgp : .TMSsuttg
TMSpg = 0,25 standart inverse IEC If 150 sutttrfp 0 , 02
Isetsuttg 1
Setting sisi 20 kV trafo IsetSg = 400 A ( primer )
IsSg = 0,4 A ( primer ) TapSg = 0,4
0 ,14
TMSpg = 0,4 standart inverse IEC tPgp : .TMSPg
Setting sisi 150 kV trafo IsetPg = 60 A ( primer ) If 150 trfp 0 , 02
1
IsPg = 0,4 A ( primer ) TapPg = 04 IsetPg
TMSPg = 0,675 standart inverse IEC
Koordinasi GFR Trafo
Grafik koordinasi setelan GFR penyulang dan sisi 5
20 kV trafo dengan grading waktu 0,5 detik ditunjukan 4.5
pada gambar 4.2 4
0 ,14 3.5
t 4 p : .TMSpg t7 p
3
If 20 p 0 , 02
1 t8 p 2.5
Isetpg 2
1.5
1
0 ,14
t 5 p : .TMSSg 0.5
If 20 p 0 , 02
1 0
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20
IsetSg
p
GFR sisi 750 kV Trafo
Koordinasi GFR Trafo GFR sisi 20 kV
10
Gambar 4.3 Koordinasi penyetelan GFR sisi 150 kV trafo
9
dan SUTT 150 kV
8
t4 p
4.2 Analisa
7
6
Dari gambar 4.1 koordinasi setting OCR penyulang, sisi
t5 p
5 incoming 20 kV&sisi 50 kV trafo dapat dijelaskan bahwa
t6 p
4 sesuai dengan perhitungan setting dan koordinasi rele OCR
3 proteksi trafo dengan grading waktu kerja rele 0,5 detik
2 karena adanya beberapa faktor :
1
Variasi dari kurva ideal sehingga toleransi error
0
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 waktu yang digunakan = 0,2 detik.
p
GFR sisi 150 kV Trafo Overshoot yang terjadi misalnya akibat pergerakan
GFR sisi 20 kV piringan pada rele induksi =0,05 detik.
GFR Penyulang
Waktu operasi PMT = 0,15 detik
Gambar 4.2 Koordinasi penyetelan rele GFR penulang Celah kontak rele sehingga diperlukan waktu untuk
dansisi 20 kV trafo perpindahan ketika gangguan hilang = 0,1 detik.
c. Setting dan koordinasi GFR sisi 150 kV trafo dan Total perbedaan waktu 0,4 detik.
SUTT 150 kV. Arus hubung singkat 1 phasa di bus Dengan grading waktu kerja rele 0,5 detik
150 kV dipakai sebagai dasar perhitungan, karena dimaksudkan apabila ada gangguan di sisi penyulang dan
adanya belitan tertiary dan impedans urutan nol rele proteksi di penyulang gagal kerja, maka diharapkan rele
SUTT 150 kV. Arus urutan nol yang melalui belitan proteksi pada sisi incoming 20 kV akan bekerja sebagai
tertiary dipakai dasar perhitungan GFR sisi 150 kV back up proteksi dengan waktu tunda 0,5 detik dari rele
trafo adalah [ If150trf0 ] = 1,288 x 103 A (primer ) penyulang. Rele sisi incoming 20 kV trafo juga di back up
Setting GFR sisi 150 kV trafo dengan rele sisi 150 kV trafo dengan waktu tunda 0,5 detik
IsetPg = 60 A ( primer ) dari waktu kerja rele sisi incoming 20 kV trafo.
IsPg = 0,4 A ( sekunder ) Dari gambar 4.2 koordinasi setting rele GFR penyulang
TapPg = 0,4 dan sisi incoming 20 kV trafo dapat dijelaskan bahwa sesuai
TMSPg = 0,675 standart inverse IEC dengan perhitungan setting dan koordinasi rele GFR
proteksi trafo untuk penyulang dan sisi incoming 20 kV
10 / 12
MATERI SEMINAR TUGAS AKHIR
“ Koordinasi Sistem Proteksi Trafo 30 MVA di Gardu Induk 150 kV Krapyak “
trafo dengan grading waktu 0,5 detik, GFR sisi incoming tPgS 150 :
0 ,14
. TMSPg 20
20 kV trafo sebagai back up jika terjadi gangguan satu If 1150 trf 0 0 , 02
1
IsetPg
phasa ke tanah pada penyulang dan rele penyulang 20 kV
gagal kerja. Untuk GFR sisi 150 kV trafo tidak
dikoordinasikan dengan GFR incoming 20 kV trafo tapi
tPgS150 = 0,885 detik
dikoordinasikan dengan GFR SUTT, karena trafo
Pada saat terjadi gangguan di bus 20 kV GFR sisi 150 kV
mempunyai belitan tertiary ( delta ) yang memasuk arus
trafo dikoordinasikan dengan GFR SUTT, maka GFR sisi
urutan nol jika terjadi gangguan satu phasa ke tanah pada
150 kV trafo waktu kerja ( tPgsutt20 ) adalah :
sistem atau SUTT.
Dari gambar 4.3 koordinasi setting rele GFR sisi 150
0 ,14
kV trafo dan SUTT 150 kV dapat dijelaskan bahwa tPgsutt 20 : .TMSPg
sesuai dengan perhitungan setting dan koordinasi rele If 1 20150 0 0 , 02
1
GFR proteksi trafo sisi 150 kV dan SUTT 150 kV, jika IsetPg
terjadi gangguan satu phasa ke tanah pada sistem atau tPgsutt20 = 2,594 detik
SUTT 150 kV, maka rele sisi 150 kV SUTT saja yang Saat terjadi gangguan di sisi bus 20 kV trafo, maka GFR
akan bekerja, sedangkan arus gangguan satu phasa ke SUTT waktu kerja untuk 2 penghantar atau SUTT :
tanah yang dirasakan trafo akan dilewatkan di belitan
tertiary (delta ) yang mempunyai impedansi urutan nol, 0 ,14
sehingga rele GFR sisi 150 kV trafo aman / tidak bekerja. tsuttg 2 : .TMSsuttg
If 1 20150 0 0 , 02
Pada setting rele GFR sisi 150 kV trafo yang 1
dikoordinasikan dengan sisi 20 kV trafo dengan Isetsuttg 2
mengabaikan adanya belitan delta, maka pada saat terjadi tsuttg2 = 9,521 detik.
gangguan satu phasa di sistem GFR 150 kV trafo akan Dari analisa tersebut dapat disimpulkan bahwa
kerja dengan waktu 0,885 detik, maka terjadi malfunction transformator yang tidak dilengkapi dengan rangkaian
relay proteksi, karena gangguan bukan di daerah proteksi tertiary ( delta ) akan trip dengan waktu 0,885 detik apabila
trafo, pada saat terjadi hubung singkat satu fasa ke tanah terjadi gangguan satu phasa ke tanah di sistem maupun di
di sistem atau daerah dekat bus 150 kV gardu induk SUTT 150 kV karena arus hubung singkat satu phasa ke
seperti ditunjukkan dalam perhitungan waktu kerja tanah akan dirasakan langsung oleh rele GFR, sehinggga
tPgS150 berikut ini terjadi malfunction relay proteksi dan mentripkan PMT 150
Pada setting GFR sisi 150 kV trafo dikoordinasikan kV trafo yang seharusnya tidak akan trip.
dengan GFR sisi 20 kV trafo waktu yang diinginkan : Jika dibandingkan dengan transformator yang
TPg20 = 1,5 detik, karakteristik standart inverse IEC dilengkapi dengan rangkaian tertiary ( delta ) apabila terjadi
Arus gangguan di bus 20 kV : gangguan satu phasa ke tanah di sistem maupun di SUTT
[ If1Ф21500 ] = 359,026 Ampere 150 kV, maka arus hubung singkat satu phasa ke tanah
maka TMS ( TMSPg20 ) adalah: akan dilewatkan dahulu di rangkaian tertiary yang
mempunyai impedansi urutan nol, sehingga gangguan tidak
If 1 20150 0 , 02
dirasakan oleh rele GFR dan rele tidak bekerja.
0
V. KESIMPULAN DAN SARAN
IsetPg
TMSPg 20 : .tPg 20 5.1. Kesimpulan
0 ,14
TMSPg20 = 0,39 dipilih TMSPg20 = 0,40 Dari hasil pembahasan Tugas Akhir yang berjudul
Waktu kerja aktual GFR trafo sisi 150 kV Koordinasi Proteksi Tranformator Distribusi di Gardu Induk
untuk gangguan di Bus 20 kV : 150 kV Krapyak dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
0 ,14 1. Setting OCR sisi penyulang 480 A dengan waktu 0,5
tPg 20 : .TMSPg 20
If 1 20150 0 0 , 02
detik, sisi Incoming 1000 A dengan waktu 1 detik dan
1
IsetPg
sisi 150 kV 135 A dengan waktu 1,5 detik. Koordinasi
tPg20 = 1,537 detik proteksi rele OCR pada transformator distribusi
waktu kerja aktual GFR SUTT 150 kV untuk gangguan di diharapkan apabila terjadi gangguan di daerah
Bus 20 kV : penyulang 20 kV maka hanya sisi rele penyulang 20 kV
0 ,14 saja yang akan bekerja, rele sisi incoming 20 kV trafo
tsuttg 20 : .TMSsuttg hanya sebagai back up proteksi sisi penyulang 20 kV,
If 1 20150 0 0 , 02
1
Isetsuttg
begitu juga di sisi 150 kV trafo sebagai back up rele
sisi incoming 20 kV, sehingga tidak akan
tsuttg 20 = 3,475 detik mengakibatkan pemadaman yang meluas serta
waktu kerja ( tPgS150 ) aktual GFR sisi 150 kV trafo kerusakan peralatan maupun kerusakan transformator
pada saat terjadi gangguan di bus 150 kV adalah : 2. Setting Rele GFR sisi penyulang 200 A dengan waktu
0,5 detik, sisi 20 kV Incoming 400 A dengan waktu
11 / 12
MATERI SEMINAR TUGAS AKHIR
“ Koordinasi Sistem Proteksi Trafo 30 MVA di Gardu Induk 150 kV Krapyak “
1detik. Pada trafo pada sisi penyulang 20 kV 8 Hutauruk , T.S., Prof. Ir. M.Sc, “ Pengetanahan
dikoordinasikan dengan rele GFR sisi incoming 20 Netral Sistem tenaga & Pengetanahan
kV trafo, sedangkan sisi 150 kV dikoordinasikan Peralatan “ Erlangga, Jakarta, cetakan kedua,
dengan rele GFR SUTT 150 kV.karena trafo 1991.
mempunyai belitan tertiary(delta) yang menimbulkan 9 Zuhal, “ Dasar Teknik Tenaga Listrik dan
kontribusi arus urutan nol saat terjadi gangguan di Elektronika Daya “ Gramedia Pustaka Utama,
sistem, sesuai rangkaian pengganti urutan nol pada Jakarta 2000
belitan trafo dengan vektor group Ynyn (d) dengan 10 Sunil S.Rao, “ Switchgear and Protection “
pentanahan langsung. Khana Publisher, New Delhi, 1982
3.Transformator yang tidak dilengkapi dengan [11] Pabla AS dan Abdul Hadi, Sistem Distribusi
rangkaian tertiary (delta) apabila terjadi gangguan Daya Listrik, Erlangga, Jakarta 1994
satu phasa ke tanah di sistem atau SUTT 150 kV, rele
GFR di sisi 150 kV trafo akan merasakan gangguan LAMPIRAN
sehingga rele GFR akan bekerja dan terjadi
malfunction relay proteksi yang mengakibatkan PMT Lampiran Hasil Perhitungan Setting Koordinasi Proteksi
150 kV trafo trip. Tranformator 30 MVA di GI.150 kV dengan
5.2 . Saran menggunakan SoftWare MathCad.
Dari hasil pembahasan Tugas Akhir yang berjudul
Koordinasi Proteksi Tranformator Distribusi di Gardu Penulis :
Induk Sugeng Priyono
150 kV Krapyak diatas, maka saran yang dapat L2F303519
diberikan antara lain : Teknik Elektro Universitas Diponegoro
1.Dari hasil perhitungan dan penyetelan koordinasi
proteksi transformator distribusi digunakan sebagai
panduan petugas untuk melakukan resetting ulang Mengetahui
dan pemasangan rele baru maupun penggantian rele.
2.Dalam kurun waktu tertentu perlu dilakukan Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II
pemeliharaan rele proteksi beserta peralatan
pendukungnya dan jika diperlukan dilakukan
resetting ulang untuk mengetahui karakteristik kerja
rele tersebut.
3.Dari hasil analisa gangguan satu phasa ke tanah, maka
disarankan untuk pemasangan transformator Ir.Yuningtyastuti Ir.Tejo Sukmadi,MT
distribusi yang baru sebaiknya menggunakan
transformator yang dilengkapi dengan rangkaian
tertiary ( delta ).
DAFTAR PUSTAKA
1 Stevenson, Jr. William D, “ Analisa Sistem
Tenaga “ terjemahan Ir.Kamal Idris, Erlangga ,
Jakarta , cetakan keempat,1994.
[ 2 ] Drs. Sumanto, “Teori Transformator, Andi
Offset Yogyakarta”.
[ 3 ] “Gardu Induk “, PT. PLN (Persero) Unit
Pendidikan dan Pelatihan Semarang – Jawa
Tengah.
[ 4 ] “Sistem Pengaman” , PT. PLN (Persero) Unit
Pendidikan dan Pelatihan Semarang – Jawa
Tengah.
[ 5 ] Napitupulu,Eden, Ir, Relay Proteksi jilid 1, PLN
Pembangkitan Jawa Barat dan Jakarta Raya
6 Anderson, P.M, “ Power System Protection“
IEEE, PRESS, 1999
7 Djiteng Marsudi., “ Operasi Sistem Tenaga
Listrik “ Badan Penerbit dan Humas ISTN,
Jakarta,1990.
12 / 12