MATEK Tekinik RIFKI EMAS
MATEK Tekinik RIFKI EMAS
Tugas Ini Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Kelulusan Mata
Kuliah Material Teknik 2
Disusun Oleh :
Nama : Rifki Adityanur Praja
NIM : 2613171068
1.2 Tujuan
1. Mengetahui Proses Penyepuhan Emas
2. Melapisi Perak menggunkan emas
3. Memperindah penampilan dari benda yang akan di sepuh emas.
4. Agar benda yang dilapisi tidak luntur warnanya
5. Mengetahui reaksi apa saja yang terjadi selama penyepuhan
1.3 Keterangan Studi Lapangan
Narasumber : Asep Lukman
Hari/Tanggal : Selasa ,28 mei 2019
Waktu : 12.46 WIB – selesai
Tempat : Penyepuhan Aksesoris Emas , Jalan Tamim Bandung
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori
A.Elektrolisis
Arus elektrik mengalir di dalam konduktor elektrik seperti logam dan
karbon.Tetapi tidak ada apa-apa berlaku kepada konduktor tersebut.Tetapi
apabila sejenis lagi konduktor yaitu elektrolit seperti kuprum klorida dialiri
oleh arus elektrik, tenaga elektrik ini akan menyebabkan bahan tersebut
terurai secara kimia. Proses tersebut dinamakan elektrolisis.yang bernama
proses penguraian secara kimia oleh bahan elektrolit yang disebabkan oleh
pengaliran arus lektrik. Elektrolit merupakan bahan ionik yang berada
dalam keadaan liqud atau cair, leburan atau dalam keadaan larutan.
Pada ketika itu bahan ionik bebas didalam bentuk ion-ion yang
bermuatan .Ion terdiri dari kation yang bermuatan positif dan anion yang
bermuatan negatif. Apabila elektroda dibekalkan dengan sumber elektrik
arus terus, salah satu terminal menjadi katoda dan yang lain menjadi anoda.
Katoda ialah elektroda yang kaya dengan elektron ( negatif) manakala
anoda terminal yang kekurangan elektron( positif). Ion-ion akan bergerak
kearah elektroda yang bertentangan cas. Kation akan ke katoda manakala
anion akan bergerak ke anoda.
Berlawanan dengan elektrokimia yang memanfaatkan reaksi redoks
spontan untuk menghasilkan energi listrik, maka elektrolisis memanfaatkan
energi listrik untuk menjalankan reaksi redoks yang tidak spontan. Sel
elektrolisis merupakan perangkat yang digunakan dalam proses elektrolisis
tang terdiri dari sumber arus searah, elektroda positif dan negative. Zat
yang dielektrolisis merupakan elektrolit, baik berupa larutan atau cairan
(leburan) zat murni. Bila suatu cairan atau larutan elektrolit dialiri listrik
arus searah melalui batang elektroda, maka ion-ion yang ada dalam cairan
atau larutan tersebut akan bergerak menuju elektroda yang berlawanan
muatannya. (Sudarmo, Unggul , 2007:46).
Dalam peristiwa elektrolisis, reaksi yang tidak spontan dijalankan
dengan menambah energi (arus listrik) untuk mendorong agar reaksi
terseburdapat berjalan. Oleh karena itu, zat hasil reaksi di kutub positif
(anode) ditentukan oleh zat-zat apa yang ada di sekitar anode yang paling
mudah mengalami oksidasi, bahkan anodenya sendiri dapat mengalami
oksidasi, sedangkan reaksi yangterjadi pada katoda tergantung zat apa yang
paling mudah direduksi di katoda.
1. Bahan elektroda
Bila bahan elektroda terbuat dari grafit ( C ) atau logam inert (
misalnya Pt atau Au ) maka elektroda tidak mengalami oksidasi atau
reduksi. Jadi yang mengalami oksidasi atau reduksi spesi-spesi yang ada di
sekitar elektroda. Bila elektrodenya ( terutama anode) dari logam aktif
maka anode tersebut akan mengalami oksidasi.
2. Ion-ion di sekitar elektroda
Ion-ion yang mempunyai potensial elektroda standar (Eo) yang lebih
positif mengalami reaksi lebih dulu (lebih mudah mengalami reduksi).
3. Perlakuan di Katoda
Katoda merupakan elektroda yang disambung dengan puncak
negatif sumber elektrik. Oleh itu ia mengandungi banyak elektron-
elektron.Kation pula merupakan atom-atom (biasanya logam) bebas yang
kekurangan elektron dan bermuatan positif. Oleh karena berlawanan cas,
kation akan bergerak ke katoda. Di situ, elektron-elektron yang banyak
akan diberi kepada kation untuk memenuhi kekurangan elektron
padanya.Apabila kation mendapat elektron ia menjadi neutral dan bersifat
bahan atom.Biasanya dalam elektrolisis bahan atom akan melapisi katoda
atau akan termendap kebagian bawah sebagai hasil penguraian.
4. Perlakuan di Anoda
Anoda disambungkan kepada puncak positif bateri. Oleh itu, tindakan
bateri menyebabkan banyak elektron dari anoda telah di hantar ke
katoda.Maka itu ia kekurangan elektron dan bercas positif. Manakala
anion pula ialah atom-atom atau molekul-molekul bebas yang bercas
negatif. Anion mempunyai kelebihan elektron padanya.Karana berlawanan
cas, anion akan bergerak ke anoda.Disana ia akanmengeluarkan elektron
lebihan tersebut ke anoda.Anion akan menjadi neutral dan menjadi atom-
atom.Biasanya ialah bahan bukan logam.Pada proses elektrolisis, selepas
anion menjadi neutral, ia boleh bergabung untuk membentuk bahan-bahan
molekul sebagai hasil elektrolisis.
4. Sifat mekanik.
Kategori ini dapat digolongkan pada pemberian sifat khusus pada logam
dasar. Kategori ini dipisah dengan pertimbangan bahwa untuk penggunaan
mekanik, sebuah logam perlu dilapisi lebih tebal dibanding dengan tiga
kategori sebelumnya, seringkali hingga orde milimeter ( tiga kategori
sebelumnya hanya hingga orde mikrometer ). Umumnya sifat flsik yang
diinginkan dalam kategori ini adalah kekuatan dan ketahanan.
Terkadang plating digunakan untuk merekonstruksi ulang bentuk dari
logam yang telah rusak baik akibat penggunaan maupun salah produksi.
Kromium dengan ketebalan jauh di atas ketebalan untuk fungsi dekoratif,
digunakan untuk melapisi laras senapan, membentuk gilingan yang
digunakan dalam mesin pembuat kertas, silinder mesin diesel, dan banyak
benda-benda lain yang membutuhkan kekerasan bahan. Klaker untuk roda
pintu besi harmonika, roda kendaraan, atau mencairkan tip-ex semuanya
terendam dalam cairan, yang mana mudah terjadi korosi, sehingga dilapisi
dengan kromium untuk meningkatkan daya tahan korosi.
2.2 Alat Dan bahan
2.2.1 Alat
1. Adaptor 12 Volt
2. Sikat Kawat
3. Wadah Larutan
4. Kabel positif
5. Kabel negatif
6. Sangling
7. Amplas halus
8. Gas Torch
2.2.2 Bahan
1. Gelang Perak
2. Larutan Potasium
3. Air Bersih
4. Buah Lerak
5. Cairan suasa
BAB III
STUDI LAPANGAN
3.1 Skema Proses
Siapkan alat dan Bahan
2. Bersihkan Gelang perak menggunakan air dan getah dari buah lerak
3. Masukkan gelang perak ke dalam larutan potasium dan dijepit agar tidak
terlalu tenggelam
4. Bersihkan Gelang perak menggunakan air dan getah dari buah lerak
5. Gelang Perak (-) dimasukan kedalam Larutan tembaga yang bersifat elektrolit
dan dasar pelapisan dengan dialiri listrik 12 volt
6. Gelang perak (-) dimasukan kedalam Larutan emas putih dengan dialiri listrik
12 volt
7. Gelang perak (-) dimasukan kedalam Larutan perak dengan dialiri listrik 12
volt
8. Bersihkan Gelang perak dari hasi larutan perak menggunakan air dan getah
dari buah lerak
9. Gelang perak (-) dimasukan kedalam Larutan emas 24 karat dengan dialiri
listrik 12 volt
10. Gelang perak yang sudah dilakukan proses pelapisan segera di keringkan
menggunakan gas torch
BAB IV
ANALISA DAN PEMBAHASAN
4.1 Analisa dan Pembahasan
Pada penyepuhan, logam yang disepuh (cincin) dijadikan katoda
sedangkan logam penyepuhnya (emas) dijadikan anode. Kedua elektroda itu
dicelupkan dalam larutan garam dari logam penyepuh(AuCl3). Pada katoda,
akan terjadi pengendapan emas, sedangkan pada anode, emas terus-menerus
larut. Konsentrasi ion Au3+ dalam larutan AuCl3 tidak berubah.
Terjadi reaksi pada anode dan katode pada proses elektroplating emas
yaitu
Emas (Anoda) : Au(s)Au3+(aq) + 3e- (Oksidasi)
Cincin (Katoda) : Au3+(aq) + 3e- Au(s) (Reduksi)
Banyak metode penggunaan dari garam elektrolit yang bisa digunakan
pada elektroplating yang bisa menghasilkan lapisan yang bagus. Penggunaan
larutan elektrolit sulfida Au(SO3)2 bisa menghasilkan kecepatan
elektroplating yang lebih tinggi (10-50 μm/jam) (Smalbrugge,2000)
Faktor kegagalan yang biasanya terjadi pada proses penyepuhan logam ini
ialah material ,material yang sering mengalami kegagalan mencakup material
kuningan , timah dan stainless gold . Pada material Stainless gold bisa tapi
memerlukan proses penyepuhan atau elektroplating yang lama .
Pada material besi baja juga bisa dilakukan proses penyepuhan tapi hasil
yang didapat kurang bagus dan menarik .Kekuatan pelapisan emas
berpengaruh dari keringat , parfum dan kosmetik yang dimana pelapisan ini
tidak akan bertahan lama karena terjadi reaksi kimia dengan poin diatas ( Asep
Lukman 2019 ) .
Kekurangan dari proses penyepuhan emas ini ialah :
1. Proses sepuh biasa hanya bertahan kurang lebih 1 bulan
2. Faktor kosmetik,keringat , parfume mempengaruhi kekutan pelapisan
emas .
3. Faktor dari material yang akan di lapisi mempengaruhi proses dan
hasil.
4. Dimensi benda yang akan dilapisi hanya bias sampai mahkota
pengantin
5. Lamanya proses ditentukan dari dimensi dan material yang akan di
lapisi
Kelebihan dari proses penyepuhan emas ini ialah:
1. Harga relatif murah
2. Proses pengerjaan bisa ditunggu sesuai dimensi benda
3. Alat dan bahan yang digunakan sederhana terdapat di pasaran .
4. Minim nya Limbah yang dihasilkan .
5. Mempercantik tampilan
6. Melindungi warna dasar material agar tidak terjadi cacat .
4.2 Kesimpulan
1. Penyepuhan emas atau elektropalting emas berfungsi melapisi dasar
gelang perak .
2. Arus listik yang digunakan pada proses penyepuhan adalah arus listik DC
(Bolak Balik)
3. Faktor material dan dimensi benda mempengaruhi hasil dan proses pada
penyepuhan emas .
4. Mempercantik dan melapisi aksesoris dengan harga yang terjangakau .
5. Proses pengerjaan tidak memerlukan waktu yang lama.
6. Larutan elektrolit yang digunakan adalah larutan yang mengadung ion
logam anode (seperti penyepuhan logam emas (Au) menggunakan larutan
AuCl3.
4.3 Saran
1. Pada saat proses penyepuhan agar selalu diperhatikan tiap prosedur nya jika
tidak hasil dari proses penyepuhan ini tidak maksimal .
2. Apabila ingin memperindah perhiasan atau logam lainnya, tidak perlu
mengeluarkan biaya banyak, Apalagi harus membeli perhiasan yang baru.
Cukup dengan di sepuh menggunakan metode elektrolisis.
3. Selain perhiasan lebih baik, penyepuhan dengan elektrolisis bisa menambah
keterampilan.
LAMPIRAN