Anda di halaman 1dari 21

TUGAS PAPPER MATERIAL TEKNIK 2

“PROSES PENYEPUHAN EMAS DENGAN MATERIAL PERAK


MENGGUNAKAN METODE ELEKTROLISIS”

Tugas Ini Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Kelulusan Mata
Kuliah Material Teknik 2

Disusun Oleh :
Nama : Rifki Adityanur Praja
NIM : 2613171068

JURUSAN TEKNIK METALURGI


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI
BANDUNG
2019
KATA PENGATAR
Puji Syukur kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan kehendak-Nya
penulis dapat menyelesaikan Tugas Material Teknik 2 ini. Tugas ini
merupakan salah satu Untuk memenuhi tugas mata kuliah Material Teknik 2
di Universitas Jenderal Achmad Yani Teknik Metalurgi Pada kesempatan ini
penulis mengucapkan terimkasih kepada:
1. Kepada Kedua Orang Tua yang selalu mendukung dan mendoakan
penulis.
2. Kepada Bapak Pawawoi ,ST.,MT selaku dosen pengampu mata kuliah
Material Teknik 2 dan Kepala Jurusan Teknik Metalurgi .
3. Kepada Bapa Asep selaku pemilik usaha Penyepuhan Emas di Jalan
Tamim Bandung Jawa Barat .
4. Kepada Teman-teman Teknik Metalurgi 2017 yang selalu mendukung
penulis.
Demikianlah Tugas Material Teknik 2 ini saya buat dengan sepenuh hati.
Tidak lupa kritik dan saran saya harapkan agar laporan ini dapat menjadi lebih
baik lagi.
Semoga laporan ini bisa bermanfaat bagi semua dan terkhusus bagi selaku
penulis. Terima Kasih.

Bandung, 28 Mei 2019

Rifki Adityanur Praja


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................. i


DAFTAR ISI ................................................................................................. iii
DAFTAR GAMBAR .................................................................................... vii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................................ 1
1.2 Keterangan Studi Lapangan .................................................................... 1
1.3 Tujuan ..................................................................................................... 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA................................................................... 6
2.1 Landasan Teori ........................................................................................ 6
2.2 Alat dan Bahan ........................................................................................ 6
2.2.1 Alat .............................................................................................. 16
2.2.2 Bahan .......................................................................................... 16
BAB III STUDI LAPANGAN ...................................................................... 23
3.1 Skema Proses .......................................................................................... 23
3.2 Penjelasan dan Gambar skema Proses studi lapangan ............................
BAB IV Analisa dan Pembahasan ................................................................ 38
4.1 Analisa dan Pembahasan ........................................................................ 38
4.2 Kesimpulan ............................................................................................. 40
4.3 Saran ....................................................................................................... 44
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Elektrolisis adalah proses perubahan kimia menjadi listrik. Salah satu
penerapan ilmu ini adalah penyepuhan logam. Dalam kehidupan sehari-hari
salah satu aplikasi sel elektrolisis adalah pada proses yang disebut
penyepuhan. Dalam proses penyepuhan, logam yang lebih mahal dilapiskan
(diendapkan sebagai lapisan tipis) pada permukaan logam yang lebih murah
dengan cara elektrolisis. Baterai atau aki umumnya digunakan sebagai sumber
listrik selama proses penyepuhan berlangsung. Logam yang ingin disepuh
berfungsi sebagai katoda dan lempeng perak (logam pelapis) yang merupakan
logam penyepuh berfungsi sebagai anoda.
Seringkali kita temukan logam, terutama perhiasan yang terbuat dari emas,
perak dan sebagainya yang warnanya sudah memudar sehingga kurang
menarik lagi untuk dilihat.Dengan penerapan elektrolisis, kita bisa melapisi
logam yang mengalami perkaratan tersebut, ataupun membuat tampilan logam
lebih baik dari sebelumnya yang biasa dikenal dalam kehidupan sehari hari
sebagai penyepuhan. Sebenarnya, proses penyepuhan ini tidak terlalu sulit.

1.2 Tujuan
1. Mengetahui Proses Penyepuhan Emas
2. Melapisi Perak menggunkan emas
3. Memperindah penampilan dari benda yang akan di sepuh emas.
4. Agar benda yang dilapisi tidak luntur warnanya
5. Mengetahui reaksi apa saja yang terjadi selama penyepuhan
1.3 Keterangan Studi Lapangan
Narasumber : Asep Lukman
Hari/Tanggal : Selasa ,28 mei 2019
Waktu : 12.46 WIB – selesai
Tempat : Penyepuhan Aksesoris Emas , Jalan Tamim Bandung
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori
A.Elektrolisis
Arus elektrik mengalir di dalam konduktor elektrik seperti logam dan
karbon.Tetapi tidak ada apa-apa berlaku kepada konduktor tersebut.Tetapi
apabila sejenis lagi konduktor yaitu elektrolit seperti kuprum klorida dialiri
oleh arus elektrik, tenaga elektrik ini akan menyebabkan bahan tersebut
terurai secara kimia. Proses tersebut dinamakan elektrolisis.yang bernama
proses penguraian secara kimia oleh bahan elektrolit yang disebabkan oleh
pengaliran arus lektrik. Elektrolit merupakan bahan ionik yang berada
dalam keadaan liqud atau cair, leburan atau dalam keadaan larutan.
Pada ketika itu bahan ionik bebas didalam bentuk ion-ion yang
bermuatan .Ion terdiri dari kation yang bermuatan positif dan anion yang
bermuatan negatif. Apabila elektroda dibekalkan dengan sumber elektrik
arus terus, salah satu terminal menjadi katoda dan yang lain menjadi anoda.
Katoda ialah elektroda yang kaya dengan elektron ( negatif) manakala
anoda terminal yang kekurangan elektron( positif). Ion-ion akan bergerak
kearah elektroda yang bertentangan cas. Kation akan ke katoda manakala
anion akan bergerak ke anoda.
Berlawanan dengan elektrokimia yang memanfaatkan reaksi redoks
spontan untuk menghasilkan energi listrik, maka elektrolisis memanfaatkan
energi listrik untuk menjalankan reaksi redoks yang tidak spontan. Sel
elektrolisis merupakan perangkat yang digunakan dalam proses elektrolisis
tang terdiri dari sumber arus searah, elektroda positif dan negative. Zat
yang dielektrolisis merupakan elektrolit, baik berupa larutan atau cairan
(leburan) zat murni. Bila suatu cairan atau larutan elektrolit dialiri listrik
arus searah melalui batang elektroda, maka ion-ion yang ada dalam cairan
atau larutan tersebut akan bergerak menuju elektroda yang berlawanan
muatannya. (Sudarmo, Unggul , 2007:46).
Dalam peristiwa elektrolisis, reaksi yang tidak spontan dijalankan
dengan menambah energi (arus listrik) untuk mendorong agar reaksi
terseburdapat berjalan. Oleh karena itu, zat hasil reaksi di kutub positif
(anode) ditentukan oleh zat-zat apa yang ada di sekitar anode yang paling
mudah mengalami oksidasi, bahkan anodenya sendiri dapat mengalami
oksidasi, sedangkan reaksi yangterjadi pada katoda tergantung zat apa yang
paling mudah direduksi di katoda.
1. Bahan elektroda
Bila bahan elektroda terbuat dari grafit ( C ) atau logam inert (
misalnya Pt atau Au ) maka elektroda tidak mengalami oksidasi atau
reduksi. Jadi yang mengalami oksidasi atau reduksi spesi-spesi yang ada di
sekitar elektroda. Bila elektrodenya ( terutama anode) dari logam aktif
maka anode tersebut akan mengalami oksidasi.
2. Ion-ion di sekitar elektroda
Ion-ion yang mempunyai potensial elektroda standar (Eo) yang lebih
positif mengalami reaksi lebih dulu (lebih mudah mengalami reduksi).
3. Perlakuan di Katoda
Katoda merupakan elektroda yang disambung dengan puncak
negatif sumber elektrik. Oleh itu ia mengandungi banyak elektron-
elektron.Kation pula merupakan atom-atom (biasanya logam) bebas yang
kekurangan elektron dan bermuatan positif. Oleh karena berlawanan cas,
kation akan bergerak ke katoda. Di situ, elektron-elektron yang banyak
akan diberi kepada kation untuk memenuhi kekurangan elektron
padanya.Apabila kation mendapat elektron ia menjadi neutral dan bersifat
bahan atom.Biasanya dalam elektrolisis bahan atom akan melapisi katoda
atau akan termendap kebagian bawah sebagai hasil penguraian.
4. Perlakuan di Anoda
Anoda disambungkan kepada puncak positif bateri. Oleh itu, tindakan
bateri menyebabkan banyak elektron dari anoda telah di hantar ke
katoda.Maka itu ia kekurangan elektron dan bercas positif. Manakala
anion pula ialah atom-atom atau molekul-molekul bebas yang bercas
negatif. Anion mempunyai kelebihan elektron padanya.Karana berlawanan
cas, anion akan bergerak ke anoda.Disana ia akanmengeluarkan elektron
lebihan tersebut ke anoda.Anion akan menjadi neutral dan menjadi atom-
atom.Biasanya ialah bahan bukan logam.Pada proses elektrolisis, selepas
anion menjadi neutral, ia boleh bergabung untuk membentuk bahan-bahan
molekul sebagai hasil elektrolisis.

Gambar 2.1 Prinsip Elektroplating


B.Aplikasi Elektrolisis
Salah satu aplikasi elektrolisis adalah dalam proses penyepuhan (
elektroplating ). Elektroplating didefinisikan sebagai elektrodeposisi dari
sebuah lapisan logam adheren diatas suatu elektroda dengan tujuan
memberikan sifat atau dimensi tertentu yang berbeda terhadap permukaan
logam asalnya.
Untuk melakukan proses elektroplating dibutuhkan empat komponen,
yaitu :
1. Rangkaian eksternal, terdiri atas : sebuah sumber arus DC, medium
penyalur arus ke bak plating, instrumentasi lain seperti ampmeter,
voltmeter, dan regulator.
2. .Elektroda negatif atau katoda (yang merupakan bahan yang akan
dilapisi), dan media untuk menempatkan elektroda dalam bakplating
3. Larutan plating, umumnya berbentuk cairan.
4. Elektroda positif atau anoda (yang merupakan logam yang dilapiskan),
dapat juga berupa logam yang inert dan tidak larut .
C.Kegunaan Plating
Kegunaan elektroplating ada empat tujuan utama yaitu penampilan,
perlindungan, sifat khusus, sifat mekanis. Keempat kegunaan ini kadang
sulit dipisahkan satu sama lain, umumnya untuk satu proses elektroplating
memiliki dua atau lebih dari keempat fungsi tersebut ,yaitu :
1. Dekoratif.
Banyak logam tidak menarik untuk dilihat, karena memiliki sifat mudah
teroksidasi, berminyak, atau berkarat. Contohnya seperti besi, yang
merupakan logam paling murah yang tersedia banyak di pasaran Lapisarf
tipis krotft akan mempercantik penampilan sekaligus menambah nilai jual
dari seng. Krom dapat di-plating dengan proses 'bright plating dan terlihat
mengkilat (bila dilakukan dengan benar dapat bertahan hingga bertahun-
tahun). Oleh sebab ini maka krom plating menjadi plating paling banyak
digunakan selama ini untuk tujuan dekoratif. Namun karena
krom plating sendiri sangat tipis (untuk membuat lapisan kromium dengan
ketebalan tertentu sangat sulit, terutama karena kesulitan dalam
pengukuran ketebalan) maka digunakan kombinasi tembaga-nikel atau
nikel saja sebagai undercoat (lapisan bawah) kromium, sehingga
hasil plating dapat bertahan lebih lama. Logam lain yang digunakan untuk
dekoratif plating antara lain emas , perak, tembaga, perunggu, kuningan,
dan rhodium.
2. Protektif.
Fungsi plating untuk lapisan pelindung seringkali dihubungkan dengan
fungsi plating untuk dekoratif. Kombinasi tembaga nikel- kromium yang
digunakan untuk bumper mobil, contohnya, mempunyai dua fungsi, yaitu
melindungi dari karat dan mempercantik penampilan mobil. Khusus untuk
fungsi proteksi, seng adalah logam yang paling ekonomis dan efektif yang
paling banyak digunakan. Walaupun seng dapat dikilapkan, namun tidak
akan bertahan lama, akibatnya seng jarang digunakan untuk fungsi
dekoratif. Kadmium lebih mahal dari seng, namun memiliki sifat jauh lebih
unggul daripada seng, kadmium lebih tahan korosi terutama bila digunakan
pada lingkungan yang lembab atau di laut. Tin (timah) berfungsi untuk
melindungi besi terutama pada kaleng makanan. Sebenarnya kombinasi
fungsi timah dan besi adalah saling melengkapi, dimana besi menguatkan
sifat timah yang mudah penyok, dan timah melindungi besi dari karat,
sekaligus melindungi makanan dari besi. Kaleng makanan merupakan
penerapan proses elektroplating dalam jumlah besar yang paling banyak
digunakan oleh industri.
3. Sifat khusus.
Ada beberapa benda yang diperlukan untuk suatu tujuan tetapi logam
pembuatnya tidak memiliki sifat yang sesuai dan menunjang fungsinya,
sehingga perlu dilakukan plating pada logam dasar tersebut untuk
memberinya sifat yang sesuai dengan kebutuhan. Beberapa contohnya
antara lain:
- Timah dilapiskan pada kaki komponen elektronik untuk
mempermudah solder melekat padanya. Kaki komponen terbuat dari
tembaga, namun tembaga saja tidak cukup cepat dilekati timah
- Sambung, diperlukan tahanan yang sangat kecil pada kontak. Logam
emas di solder karena sangat sulit menjaga tembaga dari lapisan film
yang ditimbulkannya akibat interaksi dengan lingkungan. Lapisan
minyak ini akan empersulit pelekatan timah solder pada kaki
komponen.

- Untuk fungsi reflektor (pada senter, atau lampu otomotif), logam


dilapisi dengan logam perak atau rhodium yang memiliki daya refleksi
tinggi.
- Untuk fungsi relay dan switch yang bekerja dengan kontak putusan
palladium dilapiskan pada kontak untuk memperkuat fisik kontak dan
memperkecil tahanan kontak.

4. Sifat mekanik.
Kategori ini dapat digolongkan pada pemberian sifat khusus pada logam
dasar. Kategori ini dipisah dengan pertimbangan bahwa untuk penggunaan
mekanik, sebuah logam perlu dilapisi lebih tebal dibanding dengan tiga
kategori sebelumnya, seringkali hingga orde milimeter ( tiga kategori
sebelumnya hanya hingga orde mikrometer ). Umumnya sifat flsik yang
diinginkan dalam kategori ini adalah kekuatan dan ketahanan.
Terkadang plating digunakan untuk merekonstruksi ulang bentuk dari
logam yang telah rusak baik akibat penggunaan maupun salah produksi.
Kromium dengan ketebalan jauh di atas ketebalan untuk fungsi dekoratif,
digunakan untuk melapisi laras senapan, membentuk gilingan yang
digunakan dalam mesin pembuat kertas, silinder mesin diesel, dan banyak
benda-benda lain yang membutuhkan kekerasan bahan. Klaker untuk roda
pintu besi harmonika, roda kendaraan, atau mencairkan tip-ex semuanya
terendam dalam cairan, yang mana mudah terjadi korosi, sehingga dilapisi
dengan kromium untuk meningkatkan daya tahan korosi.
2.2 Alat Dan bahan
2.2.1 Alat
1. Adaptor 12 Volt
2. Sikat Kawat
3. Wadah Larutan
4. Kabel positif
5. Kabel negatif
6. Sangling
7. Amplas halus
8. Gas Torch
2.2.2 Bahan
1. Gelang Perak
2. Larutan Potasium
3. Air Bersih
4. Buah Lerak
5. Cairan suasa
BAB III
STUDI LAPANGAN
3.1 Skema Proses
Siapkan alat dan Bahan

Bersihkan menggunakan buah lerak

Masukkan ke cairan potasium

Bersihkan menggunakan buah lerak

Masukkan ke cairan tembaga

Masukkan ke cairan emas putih

Masukkan ke cairan perak

Bersihkan menggunakan buah lerak

Masukkan ke cairan emas

Keringkan menggunakan gas torch


Gambar 3.1 Skema Proses Studi Lapangan
3.2.Penjelasan dan Gambar Skema Proses Studi Lapangan
1. Siapkan alat dan bahan

2. Bersihkan Gelang perak menggunakan air dan getah dari buah lerak

3. Masukkan gelang perak ke dalam larutan potasium dan dijepit agar tidak
terlalu tenggelam
4. Bersihkan Gelang perak menggunakan air dan getah dari buah lerak

5. Gelang Perak (-) dimasukan kedalam Larutan tembaga yang bersifat elektrolit
dan dasar pelapisan dengan dialiri listrik 12 volt

6. Gelang perak (-) dimasukan kedalam Larutan emas putih dengan dialiri listrik
12 volt
7. Gelang perak (-) dimasukan kedalam Larutan perak dengan dialiri listrik 12
volt

8. Bersihkan Gelang perak dari hasi larutan perak menggunakan air dan getah
dari buah lerak
9. Gelang perak (-) dimasukan kedalam Larutan emas 24 karat dengan dialiri
listrik 12 volt

10. Gelang perak yang sudah dilakukan proses pelapisan segera di keringkan
menggunakan gas torch
BAB IV
ANALISA DAN PEMBAHASAN
4.1 Analisa dan Pembahasan
Pada penyepuhan, logam yang disepuh (cincin) dijadikan katoda
sedangkan logam penyepuhnya (emas) dijadikan anode. Kedua elektroda itu
dicelupkan dalam larutan garam dari logam penyepuh(AuCl3). Pada katoda,
akan terjadi pengendapan emas, sedangkan pada anode, emas terus-menerus
larut. Konsentrasi ion Au3+ dalam larutan AuCl3 tidak berubah.
Terjadi reaksi pada anode dan katode pada proses elektroplating emas
yaitu
Emas (Anoda) : Au(s)Au3+(aq) + 3e- (Oksidasi)
Cincin (Katoda) : Au3+(aq) + 3e- Au(s) (Reduksi)
Banyak metode penggunaan dari garam elektrolit yang bisa digunakan
pada elektroplating yang bisa menghasilkan lapisan yang bagus. Penggunaan
larutan elektrolit sulfida Au(SO3)2 bisa menghasilkan kecepatan
elektroplating yang lebih tinggi (10-50 μm/jam) (Smalbrugge,2000)
Faktor kegagalan yang biasanya terjadi pada proses penyepuhan logam ini
ialah material ,material yang sering mengalami kegagalan mencakup material
kuningan , timah dan stainless gold . Pada material Stainless gold bisa tapi
memerlukan proses penyepuhan atau elektroplating yang lama .
Pada material besi baja juga bisa dilakukan proses penyepuhan tapi hasil
yang didapat kurang bagus dan menarik .Kekuatan pelapisan emas
berpengaruh dari keringat , parfum dan kosmetik yang dimana pelapisan ini
tidak akan bertahan lama karena terjadi reaksi kimia dengan poin diatas ( Asep
Lukman 2019 ) .
Kekurangan dari proses penyepuhan emas ini ialah :
1. Proses sepuh biasa hanya bertahan kurang lebih 1 bulan
2. Faktor kosmetik,keringat , parfume mempengaruhi kekutan pelapisan
emas .
3. Faktor dari material yang akan di lapisi mempengaruhi proses dan
hasil.
4. Dimensi benda yang akan dilapisi hanya bias sampai mahkota
pengantin
5. Lamanya proses ditentukan dari dimensi dan material yang akan di
lapisi
Kelebihan dari proses penyepuhan emas ini ialah:
1. Harga relatif murah
2. Proses pengerjaan bisa ditunggu sesuai dimensi benda
3. Alat dan bahan yang digunakan sederhana terdapat di pasaran .
4. Minim nya Limbah yang dihasilkan .
5. Mempercantik tampilan
6. Melindungi warna dasar material agar tidak terjadi cacat .

4.2 Kesimpulan
1. Penyepuhan emas atau elektropalting emas berfungsi melapisi dasar
gelang perak .
2. Arus listik yang digunakan pada proses penyepuhan adalah arus listik DC
(Bolak Balik)
3. Faktor material dan dimensi benda mempengaruhi hasil dan proses pada
penyepuhan emas .
4. Mempercantik dan melapisi aksesoris dengan harga yang terjangakau .
5. Proses pengerjaan tidak memerlukan waktu yang lama.
6. Larutan elektrolit yang digunakan adalah larutan yang mengadung ion
logam anode (seperti penyepuhan logam emas (Au) menggunakan larutan
AuCl3.
4.3 Saran
1. Pada saat proses penyepuhan agar selalu diperhatikan tiap prosedur nya jika
tidak hasil dari proses penyepuhan ini tidak maksimal .
2. Apabila ingin memperindah perhiasan atau logam lainnya, tidak perlu
mengeluarkan biaya banyak, Apalagi harus membeli perhiasan yang baru.
Cukup dengan di sepuh menggunakan metode elektrolisis.
3. Selain perhiasan lebih baik, penyepuhan dengan elektrolisis bisa menambah
keterampilan.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai