Anda di halaman 1dari 1

5.

Sindrom Kornu Anterius


Baik poliomyelitis akut maupun berbagai jenis atrofi otot spinal secara spesifik mempengaruhi sel-
sel kornu anterius, terutama pada pembesaran servikal dan lumbalis medulla spinalis.
Pada poliomyelitis (infeksi virus), sejumlah sel kornu anterius hilang secara akut dan irreversible,
terutama di region lumbalis, menyebabkan paresis flasid pada otot-otot di segmen yang sesuai. Otot
proksimal cenderung lebih terpengaruh berbanding otot distal. Otot menjadi atrofi dan pada kasus berat
dapat tergantikan seluruhnya oleh jaringan ikat dan lemak. Poliomyelitis jarang mengenai seluruh otot
ekstremitas, karena sel-sel kornu anterius di kolumna vertical yang panjang di dalam medulla spinalis.

6. Sindrom Kombinasi Kornu Anterius dan Traktus Piramidalis


Terlihat pada sklerosis amitrofi lateral (ALS) sebagai akibat degenerasi neuron motorik kortikal
dan medulla spinalis. Gambaran klinisnya adalah kombinasi paresis flasid dan spastik. Atrofi otot yang
timbul pada awal perjalanan penyakit, umumnya sangat berat sehingga reflek tendon dalam menghilang,
jika hanya mengenai lower motor neuron. Namun karena kerusakan yang simultan pada upper motor
neuron (dengan konsekuensi berupa degenerasi traktus pirimidalis dan spastisitas), refleks umumnya
tetap dapat dicetuskan dan bahkan dapat meningkat. Degenerasi nuclei nervus kranialis motorik yang
menyertainya dapat menyebabkan disartria dan disfagia (kelumpuhan bulbar progresif).

Anda mungkin juga menyukai