External & Internal approach

in Designing

Dalam membuat bangunan diperlukan 3 tahapan yaitu Programming

(Pemrograman), Planning dan Designing (Proses Desain). Setiap tahapan memiliki
poin-poin penting yang harus di perhatikan antara lain :
1. Programming
Di dalam pemrograman ada 4 poin yang harus di perhatikan, yaitu :
 Infomation Gathering
Pada tahap ini kita sebagai arsitek diminta untuk mengumpulkan informasi
dari owner tentang bangunan yang ingin dibuat.
 Analyzing
Di tahap ini kita menganalisis informasi yang telah didapatkan dari owner.
 Evaluation
Setelah tahap analisis,analisa yang sudah ada di evaluasi lagi. Dengan
tujuan apakah analisis memenuhi semua permintaan dan kebutuhan
owner.
 Organization
Setelah melewati evaluasi, informasi yang telah dianalisis kemudian
disusun menjadi pemrograman yang lebih jelas untuk memudahkan dalam
mendesain

Scientific approach
 Core Issues
Permasalahan yang sangat mempengaruhi tapak baik dari permasalahan
di dalam tapak maupun diluar tapak
 Design Emphasize
Di tahap ini Desain akan lebih ditperjelas, mulai dari konsep, bentuk
massa dan interior dan eksterior yang akan muncul di dalam bangunan
 Design: Goals, Requirements,Determinants
Tahap ini akan menjelaskan apakah desain yang dibuat memenuhi
persayaratan yang diminta dan kebutuhan yang ada.

2. Site Plannig
Untuk perencanaan site/tapak sama dengan pemrograman yaitu
informasi, analsis kemudian organisasi bangunan. Selain itu perlu juga
memperhatikan peraturan daerah terkait site/tapak yang dipakai apakah
melanggar regulasi yang ada atau tidak.
 3. Designing
Dalam proses mendesain ada beberapa poin yang harus di perhatikan
 Insight
Dibutuhkan pemahaman tentang area sekitar tapak, struktur, prinsip
desain dan konsep yang digunakan.
 Preparation
Desain berdasar pada pemrograman yang sudah dibuat dan menentukan
pembuatan desain yang akan dibuat
 Incubation
Mulai mengemukakan bentuk desain yang ada,
 Illumination
Menjelaskan desain yang dibuat meggunakan metode desain Preseden
dan Konsep sketsa bangunan yang akan dibuat
 Verification
Setelah muncul desain, desain di tunjukan dan dipresentasikan kepada
owner
 Production
Setelah owner menyetujui desain, desain yang ada bisa mulai dalam
proses pembuatan.

Dalam merancang pemrograman, pendekatan yang dipakai ada 2 yaitu Pendekatan

Internal dan Pendekatan Eksternal
 Pendekatan internal meliputi masalah yang mempengaruhi dalam mendesain,
material dan konstruksi yang digunakan konsep desain yang diambil, menetukan
ruang ruang yang utama dalam bangunan dan keseluruhan bangunan.
 Pendekatan eksternal meliputi masalah yang ada pada tapak, penempatan
bangunan pada tapak, konteks perkotaan (regulasi), dan bentuk/ massa
bangunn yang akan diambil.
 TIPOLOGI ARSITEKTUR

Tipologi arsitektur mempunyai 3 kategori :

1. Arsitektur Elite ( Grand Architecture )
Arsitektur pada kategori ini biasanya membuat bangunan yang bernuansa
spiritual dan monumental pada era Pra-Modern. Pemilihan teknologi, manajemen
bangunan dan material bangunan menggunakan yang paling mutakhir atau yang
paling baru.
2. Arsitektur Menengah ( Ordinary Architecture )
Arsiktektur di kategori ini lebih banyak daripada kategori Elit,kategori Menengah
juga paling banyak ditemui khusus nya di negara berkembang seperti Indonesia.
Dalam membuat bangunan Arsitektur menengah mengutamakan pertimbangan
fungsi tapi tetap memiliki konsep atau prinsip dan dicampur dengan keinginan
dari si owner. Untuk pemilihan teknologi, teknologi yang digunakan tidak terlalu
mutakhir tapi teknik membangun dan konstruksinya lebih baik.
3. Arsitektur Populis ( Populist architecture )
Pada kategori ini Arsitektur menekan kan pada azas kegunaan dalm artian
tempat berteduh( shelter ). Mengesampingkan unsur kekuatan dan keindahan
pada bangunan dan diperuntukan untuk masyarakat kalangan kebawah (kurang
mampu)

Untuk setiap kawasan, tipologi yang ada belum tentu sama , tipologi di suatu
perkampungan pasti berbeda dengan tipologi di kawasan pariwisata. Tipologi
arsitektur juga menyesuaikan dengan area sekitar bangunan.