Anda di halaman 1dari 14

Daftar Isi

Daftar Isi ...................................................................................................................................... 1


A. Besaran dan Satuan ............................................................................................................... 2
1. Besaran Pokok ................................................................................... ............................ 2
2. Besaran Turunan ........................................................................................................... 3
B. Alat-alat Laboratorium Fisika ............................................................................................... 3
1. Mistar ............................................................................................................................. 3
2. Jangka Sorong ................................................................................................................ 4
3. Mikrometer Sekrup ........................................................................................................ 5
4. Stopwatch ....................................................................................................................... 7
5. Neraca Analitik .............................................................................................................. 8
6. Neraca Ohaus ............................................................................................................... 10
7. Mikroskop .................................................................................................................... 11
Daftar Pustaka ........................................................................................................................... 14

1
A. Besaran dan Satuan
Besaran merupakan sesuatu yang dapat diukur maupun juga dihitung serta dinyatakan
dengan melalui angka dan satuan. Angka tersebut merupakan sebuah nilai yang diperoleh pada saat
proses mengukur atau menghitung benda itu dilakukan.
Sedangkan satuan adalah nama/istilah yang diberikan untuk mengukur besaran tersebut,
sebagai contoh, second (s) untuk waktu.

1. Besaran Pokok
Besaran Pokok adalah besaran yang satuannya telah ditetapkan terlebih dahulu.
Terdapat tujuh besaran pokok dalam fisika. Berikut adalah tabel nama-nama besaran pokok
tersebut beserta satuan dan definisinya.
No. Besaran Pokok Satuan Definisi
1. Panjang Meter (m) 1 meter ialah panjang lintasan yang ditempuh oleh
cahaya pada ruang vakum dalam selang waktu
1/299,792,458 second.
2. Massa Kilogram 1 kilogram ialah massa sebuah silinder platinum-iridium
(kg) yang memiliki tinggi dan diameter 3.9 cm.
3. Waktu Sekon (s) 1 sekon ialah selang waktu yang dibutuhkan atom
cesium-133 untuk bergetar sebanyak 9,192,631,770.
4. Suhu Kelvin (K) 0 kelvin ialah 0 absolut (kondisi dalam termodinamika
dimana partikel-partikel penyusun materi berhenti ber-
gerak).
1 kelvin ialah pecahan 1/273.16 dari temperatur termo-
dinamika triple point air.
5. Kuat Arus Ampere (A) 1 ampere ialah arus yang mengalir pada dua penghantar
lurus paralel pada ruang vakum dengan jarak pisah 1
meter dengan panjang masing-masing penghantar tak
hingga dan luas penampang diabaikan yang akan
menghasilkan gaya tarik-menarik sebesar 2 x 10-7 N/m.
6. Intensitas Candela (cd) 1 candela ialah intensitas cahaya pada arah tertentu dari
suatu sumber yang memancarkan radiasi monokromatik
dengan frekuensi 540 x 1012 Hz dan mempunyai
intensitas radian pada arah 1/683 watt per steradian.
7. Jumlah Zat Mol 1 mol ialah jumlah zat penyusun suatu unsur sebanyak
jumlah atom pada 0.012 kg atom Carbon-12.

2
2. Besaran Turunan
Besaran Turunan adalah besaran yang satuannya diturunkan dari besaran-besaran
pokok penyusunnya. Besaran turunan jumlahnya sangat banyak, berikut beberapa
contohnya.
No. Besaran Turunan Satuan
1. Luas m2
2. Kecepatan m/s
3. Percepatan m/s2
4. Massa jenis kg/m3
5. Gaya N atau kgm/s2
6. Tekanan Pa atau kg/ms2

B. Alat-alat Laboratorium Fisika


1. Mistar

Penggaris atau adalah sebuah alat pengukur dan alat bantu gambar untuk
menggambar garis lurus.
Mistar/penggaris memiliki ukuran skala terkecil 1 mm sehingga memiliki ketelitian
sebesar 0,5 mm diperoleh dari setengan dari skala terkecil. Pada saat melakukan
pengukuran menggunakan mistar, arah pandangan orang tersebut harus tegak lurus dengan
dengan skala yang ada pada mistar dan benda yang diukur tersebut.

Hal ini untuk memberikan hasil akurat dan menghindari kesalahan dalam
mengukur panjang sebuah benda (paralaks). Paralaks yaitu kesalahan yang terjadi saat
membaca skala suatu alat ukur karena kedudukan mata pengamat tidak tepat posisinya.
Penggunaan mistar dimulai dengan memastikan salah satu ujung benda yang akan
diukur harus berada di tepat 0 mm. Kemudian ujung yang lain menunjukkan panjang dari
benda. Jika ujung pertama tidak berada di tepat angka 0 mm, maka hasil yang terbaca di

3
ujung lain harus dikurangi dengan nilai yang ditunjukkan oleh ujung pertama.

Contoh soal
Perhatikan hasil pengukuran sepotong logam berikut ini.

Panjang logam tersebut adalah...


Penyelesaian
Panjang logam dapat dilihat dari skala yang ditunjukkan oleh ujung-ujung benda
tersebut.
Panjang logam tersebut adalah
P = 49 mm−12 mm
= 37 mm

2. Jangka Sorong
Jangka sorong adalah alat ukur yang ketelitiannya dapat mencapai seperseratus
milimeter. Terdiri dari dua bagian-bagian jangka sorong, yaitu rahang tetap dan geser
(sorong).

Skala panjang yang terdapat pada rahang tetap adalah skala utama, sedangkan
skala pendek pada rahang geser adalah skala nonius atau vernier, diambil dari nama
penemunya. Skala utama memiliki skala dalam cm dan mm. Sedangkan skala nonius
memiliki panjang 9 mm dan dibagi 10 skala.

Kegunaan jangka sorong:


 Mengukur panjang suatu benda dari sisi luar dengan cara diapit.

4
 Mengukur panjang sisi dalam suatu benda yang biasanya berupa lubang seperti
pada pipa, dengan cara diulur.
 Mengukur panjang kedalamanan celah atau lubang pada suatu benda dengan
cara menancapkan atau menusukkan bagian pengukur.
Penggunaan jangka sorong dalam mengukur panjang bisa dilihat di berbagai
bengkel dan tempat yang memproduksi barang dengan detail dan tingkat presisi yang tinggi.
Jangka sorong sangat pas digunakan untuk mengukur benda benda kecil dengan tingkat
ketelitian yang tinggi.
Langkah-langkah menggunakan jangka sorong:
1. Letakkan benda pada rahang jangka sorong. Jika akan mengukur panjang
gunakan rahang bawah. Jika akan mengukur diameter gunakan rahang atas.
Sedangkan untuk mengukur kedalaman gunakan tangkai ukur kedalaman.
2. Jika akan mengukur diameter atau panjang, geser rahang jangka sorong sampai
kedua rahang jangka sorong mengapit benda yang akan diukur.
3. Jika akan mengukur kedalaman, gunakan tangkai ukur kedalaman, kemudian
geser rahang jangka sorong sesuai ketinggian yang akan diukur.
4. Selanjutnya, perhatikan skala ukur yang ditunjukkan jangka sorong kemudian
membaca skala yang ditunjukkan jangka sorong.
Cara membaca jangka sorong:
1. Tentukan skala utama jangka sorong.
2. Tentukan skala nonius jangka sorong.
3. Langkah terakhir adalah menjumlahkan skala utama dengan skala nonius.
Contoh soal
Pengukuran diameter sebuah kaleng menggunakan jangka sorong diperoleh seperti
gambar berikut. Hasil pengukuran yang sesuai adalah...

Penyelesaian
Nol nonius menunjukkan angka 9 cm pada skala utama, sedangkan skala nonius
dan utama berimpit pada skala 0,3 mm. Jadi hasil pengukuran yang tepat adalah 9,03 ±
0,005 cm.

3. Mikrometer Sekrup
Mikrometer sekrup adalah alat ukur panjang yang ketelitiannya paling kecil.
Mikrometer sekrup mempunyai ketelitian 0,01 mm sehingga cocok untuk mengukur
ketebalan kertas, diameter kawat, ketebalan plat logam tipis dan lain-lain.

5
Bagian-bagian micrometer sekrup:
1. Bingkai/frame (berbentuk seperti Huruf C atau U)
2. Poros tetap mikrometer
3. Poros gerak
4. Pengunci (lock)
5. Sleeve (tempat letaknya skala utama)
6. Thimble (tempat skala nonius/skala putar)
7. Rachet knop (pemutar spindle/poros gerak)

Mikrometer banyak digunakan di dalam teknik mesin dan elektro karena


akurainya yang bagus dalam mengukur ketebalan benda atau diameter benda yang sangat
kecil.

Langkah-langkah menggunakan mikrometer sekrup:

1. Letakkan objek yang akan diukur, sehingga poros geser dan poros tetap dapat
mengapit benda tersebut dengan cara menutar thimble.
2. Selanjutnya putar ratchet untuk mendapatkan perhitungan yang lebih presisi.
Caranya adalah menggerakkan poros geser secara perlahan.
3. Setelah objek yang akan diukur benar-benar terjepit, lakukan pengamatan pada
skala utama dan skala nonius.
4. Cara membaca mikrometer sekrup akan dibahas lebih detail di bawah.
Cara membaca micrometer sekrup:
1. Benda yang akan diukur dijepit pada rahang mikrometer sekrup.
2. Lihat angka pada skala utama.
3. Lihat angka pada skala putar yang membentuk garis lurus dengan sumbu skala
utama.
4. Jumlahkan skala utama dengan skala putar.
Contoh soal
Perhatikan hasil pengukuran ketebalan meja kaca berikut ini.

6
Ketebalan meja kaca tersebut adalah…
Penyelesaian
Hasil pengukuran = Skala utama + skala nonius
D = 8,00 + 0,16
= 8,16 mm.

4. Stopwatch
Stopwatch adalah alat yang digunakan untuk mengukur lamanya waktu yang
diperlukan dalam kegiatan. Stopwatch secara khas dirancang untuk memulai dengan
menekan tombol diatas dan berhenti sehingga suatu waktu detik ditampilkan sebagai waktu
yang berlalu. Kemudian dengan menekan tombol diatas yang kedua kali kemudian
memasang lagi stopwatch pada nol.
Ada dua macam stopwatch, yaitu stopwatch analog dan stopwatch digital.

Stopwatch berfungsi sebagai alat untuk mengukur lamanya waktu yang diperlukan
dalam suatu kegiatan. Misalnya, stopwatch dapat digunakan untuk mengukur lamanya
waktu yang dibutuhkan oleh seorang pelari untuk dapat mencapai jarak 50 km. Selain
itu,dalam ilmu kimia stopwatch juga dapat digunakan untuk mengukur lamanya waktu
yang dibutuhkan oleh suatu larutan agar dapat mengalami perubahan suhu.
Dalam praktikum fisika, stopwatch sering digunakan. Misalnya pada praktikum
pengukuran dasar, viskosimeter aliran fluida, pesawat atwood, dan lain sebagainya.
Bagian-bagian stopwatch analog:
1. Tombol start / stop, untuk menjalankan dan menghentikan stopwatch.
2. Tombol riset, untuk meriset stopwatch ke nol.
3. Jarum besar, berfungsi sebagai jarum penunjuk dalam satuan detik.
4. arum kecil, berfungsi sebagai jarum penunjuk satuan menit.

7
5. ingkaran detik, merupakan lingkaran yang berisi angka-angka mulai dari angka
1 sampai 60 dalam satuan detik.
6. ingkaran menit, merupakan lingkaran yang berisi angka-angka mulai dari 5
sampai 30 dalam satuan menit.
Bagian-bagian dan dari stopwatch digital:
1. L.C.D.

2. 4 digit tampilan waktu menunjukkan menit ("M") dan waktu detik ("S").

3. Timer dapat diprogram maksimum sampai 99 menit, 59 detik dan menghitung


mundur.

4. Bel alarm output saat waktu menghitung mundur ke nol.

5. Timer ini juga dapat berfungsi sebagai memory recall.

6. Masing-masing tombol untuk setting menit dan detik.


Cara Kerja Stopwatch:
1. Saat tombol start ditekan penahan pegas pertama akan terbuka sehingga gerigi
berputar dan pegas pertama akan terkalibrasi secara periodik. Sehingga jarum
bergerak.

2. Pada saat yang sama pegas kedua tertekan sehingga tercipta kombinasi kerja
secara mekanik. Pada saat kalibrasi penekan pegas akan membuat pegas kedua
terkalibrasi sehingga pegas pertama kembali ke tertekan seperti semula. Dan
jarum kembali ke posisi nol.

Contoh soal
Sebuah hasil pengamatan lama reaksi ditunjukkan pada gambar berikut.

Berapa lamakah reaksi berlangsung?


Penyelesaian
Pada stopwatch lingkaran kecil menyatakan satuan menit sedangkan di lingkaran
besar menyatakan satuan detik, jadi waktu yang ditunjukkan pada stopwatch tersebut
adalah 20 menit 30 detik.

5. Neraca Analitik
Timbangan analitik atau analytical balance merupakan alat yang masuk kedalam
kategori general laboratory equipment bersama dengan beberapa alat lainnya seperti
centrifuge, mikroskop, mikropipet, waterbath dan lainnya.

8
Pada dasarnya timbangan analitik adalah sebuah timbangan yang digunakan untuk
mengukur masa suatu benda, sama seperti timbangan pada umumnya. Namun timbangan
analitik memiliki kemampuan yang lebih spesifik dan dikhususkan untuk menimbang
benda dengan berat yang sangat ringan.

Sebetulnya timbangan analitik merupakan timbangan yang diperuntukan untuk


orang yang bekerja di laboratorium, itulah sebabnya mengapa timbangan analitik sering
disebut sebagai timbangan laboratorium.
Timbangan analitik sering ditemukan dan digunakan di laboratorium, dan orang
yang menggunakannya disebut laboran. Selain laboran, timbangan analitik juga digunakan
oleh peneliti atau analis. Timbangan analitik biasa digunakan untuk membuat komposisi
sebuah zat baru dari beberapa zat yang telah ditentukan.
Bagian-bagian neraca analitik:

Cara menggunakan neraca analitik:


1. Nyalakan timbangan analitik dengan menekan tombol power. Jika tidak bisa
menyala, mungkin anda lupa mencolokan power supply ke listrik. Cek terlebih
dahulu, apakah power supply timbangan analitik sudah disambungkan ke
sumber daya.
2. Setelah timbangan analitik menyala, tunggu hingga posisi angka menjadi
stabil(nol). Pada beberapa kasus, timbangan analitik tidak menunjukan angka
nol, maka setting menjadi nol kembali dengan melihat buku panduan.
3. Bersiap menimbang. Jika anda menggunakan timbangan analitik dengan
pelindung, buka terlebih dahulu pintu pelindung sebelum menempatkan
material pada piringan.

9
4. Tempatkan material pada piringan timbangan analitik secara hati-hati,
tempatkan material sedikit demi sedikit. Ingat, timbangan analitik anda
memiliki batas maksimal. Jangan menempatkan material melebihi batas atas
kapasitas timbangan analitik, karena hal ini dapat merusak timbangan analitik.
5. Setelah menempatkan material pada piringan timbangan analitik, tunggu
beberapa saat hingga angka menjadi stabil. Amati dan catat berapa massa
material yang baru saja kita timbang.
6. Setelah selesai menimbang, ada baiknya ada mengeluarkan zat atau material
keluar dari piigngan timbangan analitik, agar timbangan selalu dalam keadaan
kosong jika tidak digunakan.
7. Bersihkan timbangan analtik menggunakan kuas kecil sebelum anda
meninggalkannya.

6. Neraca Ohaus

Neraca ohaus adalah sebuah neraca yang digunakan untuk mengetahui atau
menimbang massa suatu benda dalam sebuah praktik laboratorium. Neraca ohaus sering
digunakan dalam pengukuran laboratorium karena dinilai memiliki tingkat ketelitian yang
cukup tinggi, yaitu sekitar 0,1 gram.
Fungsi neraca Ohaus adalah untuk mengukur massa benda atau logam dalam
praktek laboratorium. Kapasitas beban yang ditimbang dengan menggunakan neraca ini
adalah 311 gram.
Bagian-bagian neraca ohaus:

1. Tempat beban. Adalah tempat yang digunakan untuk meletakan benda yang
hendak diukur.
2. Tombol kalibrasi. Adalah sebuah tombol atau knop yang digunakan untuk
mengkalibrasi neraca ohaus ketika neraca akan digunakan.

10
3. Lengan neraca. Adalah lengan yang terdiri dari skala dengan ukuran tertentu.
jumlah lengan pada neraca bisa 2, 3, atau 4. Masing-masing lengan
menunjukan skala dan satuan yang berbeda-beda.
4. Pemberat (anting). Adalah sebuah logam yang menggantung pada lengan.
Fungsinya sebagai penunjuk hasil pengukuran. Ia dapat digeser-geser dan
setiap lengan neraca memilikinya.
5. Garis kesetimbangan. Disebut juga Titik 0. Ia digunakan untuk menentukan
titik kesetimbangan pada proses penimbangan.
Cara menggunakan dan membaca neraca ohaus:
1. Melakukan kalibrasi terhadap neraca yang akan digunakan untuk menimbang,
dengan cara memutar sekrup yang berada disamping atas piringan neraca ke
kiri atau ke kanan posisi dua garis pada neraca sejajar.
2. Meletakkan benda yang akan diukur massanya.
3. Menggeser skalanya dimulai dari yang skala besar baru gunakan skala yang
kecil. Jika panahnya sudah berada di titik setimbang 0.
4. Jika dua garis sejajar sudah seimbang maka baru memulai membaca hasil
pengukurannya dengan menjumlahkan semua skala yang ditunjukkan pada
setiap lengan.
Contoh soal
Sebuah neraca ohaus menunjukkan skala sebagai berikut.

Massa material yang diukur adalah...


Penyelesaian
Lengan pertama menunjukan skala 400 gram.
Lengan kedua menunjukan skala 50 gram.
Lengan ketiga menunjukan skala 6,5 gram.
Jumlah akhir = 400 + 50 + 6.5 = 456.5 gram.

7. Mikroskop
Mikroskop merupakan alat penting yang banyak digunakan dalam melakukan
percobaan. Mikroskop memungkinkan ilmuwan melihat kuman penyebab penyakit,
mempelajari bakteri, sel-sel darah, dan lain-lain. Mikroskop yang banyak digunakan di
laboratorium sekolah adalah mikroskop cahaya. Mikroskop cahaya yang paling kuat dapat

11
membesarkan benda hingga 2.000 kali. Mikroskop monokuler digunakan dengan satu mata
untuk mengamati objek, sedangkan mikoroskop binokuler digunakan dengan dua mata.

fungsi dari mikroskop adalah untuk melihat benda-benda yang ukurannya sangat
kecil atau makhluk hidup yang sangat kecil (mikroorganisme).
Bagian-bagian mikrosop:

1. Bagian mekanik
a. Kaki mikroskop berfungsi untuk menyangga mikroskop.
b. Pilar atau sendi inklinasi sebagai penghubung antara kaki dengan lengan
mikroskop.
c. Pengatur kondensor berfungsi untuk menarik turunkan kondensor.
d. Kondensor berfungsi untuk memfokuskan cahaya ke benda yang sedang
diamati
e. Lengan mikroskop berfungsi sebagai pegangan mikroskop.
f. Engsel penggerak berfungsi sebagai penghubung lengan dengan kaki
mikroskop
g. Meja preparat berfungsi untuk meletakkan preparat yang akan diamati.
h. Penjepit preparat atau pemegang sediaan berfungsi untuk menjepit preparat
yang akan diamati agar tidak bergeser.
i. Tabung berfungsi menghubungkan antara lensa objektif dan lensa okuler.
j. Revolver berfungsi untuk menempatkan lensa objektif.
k. Sekrup pemutar kasar berfungsi untuk menggerakkan tabung mikroskop
secara cepat dari atas ke bawah.
l. Sekrup pemutar halus berfungsi untuk menggerakkan tabung ke arah atas
dan bawah secara lambat. Alat ini dipakai jika objek telah terfokus dengan
memutar pemutar kasar.

12
2. Bagian optik
a. Dua buah cermin, yaitu sebuah cermin datar dan sebuah cermin cekung.
Fungsi cermin adalah untuk mencari, mengumpulkan, dan mengarahkan
sinar pada objek yang diamati. Cermin datar untuk sumber cahaya yang
cukup terang dan cermin cekung untuk sumber cahaya yang kurang terang
b. Diafragma, berfungsi untuk mengatur banyak sedikitnya sinar yang
dipantulkan cermin menuju ke mata.
c. Lensa objektif, berfungsi untuk memperbesar bayangan objek, terletak
pada revolver.
d. Lensa okuler, berfungsi untuk memperbesar bayangan objek, terletak pada
bagian atas tabung.
Cara menggunaan mikroskop:
1. Menemukan lapang pandang dengan mengatur penyinaran. Untuk
menghasilkan lapang pandang adalah dengan mengatur cermin sambil melihat
lensa okuler agar sinar masuk ke diafragma, sehingga menghasilkan
pemantulan yang optimal.
2. Mengatur fokus mikroskop atau bayangan dengan perbesaran lemah. Letakkan
preparat di atas meja preparat, dijepit dengan penjepit sambil mengamati
mikroskop dari samping tabung mikroskop diturunkan dengan pemutar kasar,
lakukan secara hati-hati hingga lensa objektif tidak menyentuh preparat.
Kemudian lihatlah melalui lensa okuler dan dengan perlahan-lahan naikkanlah
tabung mikroskop sehingga objek terlihat jelas. Setelah objek tampak, putarlah
pemutar halus ke depan atau ke belakang sehingga mendapatkan bayangan
sebaik-baiknya.
3. Mengatur fokus mikroskop (bayangan dengan perbesaran kuat). Untuk
memperoleh bayangan, dapat dilakukan dengan mengubah lensa objektif yang
memiliki perbesaran lemah dengan yang lebih kuat.
4. Mengatur Mikroskop dengan posisi disimpan. Setelah mikroskop selesai
digunakan, aturlah mikroskop dengan posisi siap disimpan.

13
Daftar Pustaka

 Admin. 2016. “Cara Menggunakan Mistar, Jangka Sorong, dan Mikrometer Sekrup beserta
Cara Membacanya” (online). https://www.kaidah.com/2016/03/cara-mengukur-
menggukanan-mistar-jangka.html?m=1 (diakses pada 24 Agustus 2019).

 Admin. 2018. “Cara Membaca Jangka Sorong” (online). https://idschool.net/smp/cara-


membaca-jangka-sorong/ (diakses pada 24 Agustus 2019).

 Admim. 2018. “Cara Membaca Mikrometer Sekrup” (online).


https://idschool.net/smp/cara-membaca-mikrometer-sekrup/ (diakses pada 24 Agustus
2019).

 Collage, Wirdaya. 2019. “Alat Ukur Panjang” (online).


https://www.wardayacollege.com/fisika/pengukuran/pengukuran/alat-ukur-panjang/
(diakses pada 24 Agustus 2019).

 Mafia Online, Materi. 2013. “Bagian Fungsi dan Cara Menggunakan Mikroskop” (online).
https://mafia.mafiaol.com/2013/01/bagian-fungsi-dan-cara-menggunkan.html (diakses pada
25 Agustus 2019).

 Mokhammad. 2018. “Alat Ukur Panjang Beserta Fungsi, Ketelitian, Gambar dan
Penjelasannya” (online). https://www.haruspintar.com/alat-ukur-panjang/ (diakses pada 24
Agustus 2019).

 Muidah. 2016. “Fungsi Neraca Ohaus” (online). http://www.fungsiklopedia.com/fungsi-


neraca-ohaus/ (diakses pada 25 Agustus 2019).

 Pandu, Ken. 2016. “Cara Menggunakan Neraca Ohaus dan Bagian-bagiannya” (online).
http://www.ebiologi.net/2016/11/cara-menggunakan-neraca-ohaus-bagian.html (diakses
pada 25 Agustus 2019).

 Pendidikan.co.id. 2018. “Pengertian Besaran dan Satuan, Macam, dan Alat Ukurnya”
(online). https://pendidikan.co.id/pengertian-besaran-dan-satuan-macam-dan-alat-ukurnya/
(diakses pada 24 Agustus 2019).
 Persada Mandari, Andaru. 2019. “Timbangan Analitik –Pengertian, Fungsi, Jenis, Bagian-
bagian” (online). https://andarupm.co.id/timbangan-analitik/ (diakses pada 25 Agustus
2019).

 Sinaga, S.E., Dian. 2019. “Besaran Pokok dan Besaran Turunan” (online).
https://www.studiobelajar.com/besaran-pokok-dan-besaran-turunan/ (diakses pada 24
Agustus 2019).

 SoraTemplates. 2015. “Fungsi dan Prinsip Kerja Stopwatch” (online).


http://www.damaruta.com/2015/02/fungsi-dan-prinsip-kerja-stopwatch.html (diakses pada
25 Agustus 2019).

14

Anda mungkin juga menyukai