Anda di halaman 1dari 15

STRATEGI PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENINGKATKAN

EKSPOR KOPI KE AMERIKA SERIKAT


Oleh : H. Hervinaldy
Dosen Pembimbing: Dra. Den Yealta, M.Phil
Email : Hervinaldyzein@yahoo.co.id
Jurusan Hubungan Internasional
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Alamat : Kampus Bina Widya km 12,5 Simpang Baru - Pekanbaru

Abstract

This study attempts to anything outline what are the government's strategies in
increasing Indonesia's coffee exports to the United States as well as efforts to improve the
quality of coffee and coffee farmers' prosperity. The research method used is qualitative
research. This research is focused on discussing the government's efforts in increasing the
export of coffee to the United States and the influence of farmers in increasing the exports.
Secondly, the researcher felt it was necessary to give time limit to phenomenon or problem to
be studied that is year 2000-2015.
This study uses liberalist perspectives and interdepedensi theory and international
cooperation theory. The level of analysis is international cooperation, as well as demand and
supply.
From the research results it is known that the export of Indonesian coffee to the United
States fairly smoothly but behind the smooth exports of the welfare of coffee farmers is not
guaranteed and coffee exports made by Indonesia mostly in the form of coffee beans.

Keywords: Export, Coffee, Strategy, Enhancement,Government, Indonesia, USA


selalu mengekspor Kopi ke Amerika
Pendahuluan Serikat dalam jumlah besar namun sering
Tulisan ini bertujuan mengkaji mengalami fluktuasi, dan banyaknya faktor
tentang strategi pemerintah Indonesia penghambat dalam memenuhi keinginan
dalam meningkatkan ekspor kopi ke pasar dunia khususnya Amerika Serikat
Amerika Serikat yang sangat berpengaruh terhadap produksi kualitas kopi terbaik.
dalam meningkat pendapatan devisa Di Indonesia Ekspor kopi hanya
negara. Hubungan Indonesia dengan dapat dilakukan oleh Eksportir Terdaftar
Amerika Serikat memiliki sejarah yang Kopi dan Eksportir Kopi Sementara, sesuai
sangat panjang, selain berinvestasi di tataniaga ekspor kopi yang diatur dalam
Indonesia, Amerika juga sering kali Permendag No. 10/M-DAG/PER/5/2011
menjadi negara pengimpor hasil pertanian tentang ketentuan ekspor kopi, berlaku
Indonesia, khususnya Kopi. Penelitian ini mulai 3 Mei 2011.1 Jumlah ekspor kopi di
akan membahas bagaimana strategi Indonesia memiliki potensi yang
Indonesia dalam meningkatkan ekspor kopi menjanjikan bagi perkembangan ekonomi,
ke Amerika Serikat, Walaupun Indonesia jenis produk kopi yang diekspor berupa biji

1
Peraturan Ekspor. Gabungan Eksportir Kopi
Indonesia (GAEKI). Anggota KADIN
INDONESIA No. 20500-12.000098

JOM FISIP Vol. 4 No. 2 – Oktober 2017 Page 1


kopi baik Green Coffee (kopi mentah) dan adalah komoditas setelah minyak dan gas
biji kopi yang telah dipanggang serta yang paling diminati. Perlunya peningkatan
berbentuk kopi olahan (serbuk kopi) namun nilai tambah pada komoditas kopi sebelum
kebanyakan jumlah ekspor kopi di diekspor tentu akan memberikan
indonesia didominasi oleh biji kopi di keuntungan lebih bagi Indonesia,
bandingkan dengan jumlah kopi olahan pemerintah perlu serius memperhatikan
yang diekspor ke pasar luar negeri. Tingkat perkembangan hilirisasi industri kopi.
persaingan suatu komoditas tercermin Indonesia merupakan penghasil serta
dalam market share (pangsa pasar) oleh pengekspor kopi yang besar, hanya saja
karena itu jika suatu negara yang memiliki Indonesia belum mampu mengekspor kopi
pangsa pasar ekspor yang tinggi, maka tersebut dalam bentuk atau olahan lain.
dapat dianggap mempunyai tingkat daya Sehingga selama ini Indonesia hanya
saing yang tinggi pula pada komoditas mengekspor biji kopinya saja ke luar
tertentu. Negara pesaing ekspor biji kopi negeri. Jika dilihat dari sudut pandang
Indonesia berturut-turut adalah Brazil, bisnis, tentu saja kopi yang diekspor dalam
Vietnam dan Kolombia. Pangsa ekspor olahan bentuk lain tentu akan menambah
kopi Indonesia mengalami peningkatan nilai dari produk tersebut. Setidaknya profit
antar waktu tetapi laju pertumbuhannya yang didapat pun jelas akan meningkat
sangat lambat dibandingkan dengan negara pula.
pesaing utamanya. Kecenderungan laju Ekspor kopi Indonesia dari tahun ke
pertumbuhan pangsa ekspor Brazil dan tahun sebanyak 85 persen, di antaranya
Vietnam terus meningkat mengikuti pola diserap oleh pasar Amerika Serikat (AS)
non linier, sebaliknya Indonesia mengikuti sebagai salah satu negara dengan tingkat
pola yang linier. konsumsi yang tinggi. Pada 2012 ekspor
Pangsa pasar ekspor Indonesia kopi Indonesia mencapai 69,7 ribu ton atau
dipengaruhi oleh faktor internal dan naik 8% dibandingkan tahun 2011, potensi
eksternal. Faktor internal yang berpengaruh pasar AS merupakan salah satu yang
adalah luas areal, produktivitas dan terbesar meskipun di dunia AS bukan
permintaan kopi domestik. Sedangkan negara termasuk konsumen kopi terbesar.
Faktor eksternal yang berpengaruh adalah "Kalau dibandingkan dengan komposisi
ekspor kopi negara-negara produsen utama. peminum kopi dunia, AS termasuk yang
Peningkatan luas areal kopi patut dilakukan terbesar," Jumlah penduduk AS berkisar
karena berpengaruh terhadap peningkatan 320 juta penduduk dan jika 200 juta di
pangsa ekspor kopi, namun dengan belajar antaranya adalah peminum dua gelas kopi
pada pengalaman usaha-usaha peningkatan per hari, maka jumlah konsumsi kopi di AS
produktivitas kopi per satuan hektar patut sangat besar.2
diprioritaskan. Hal ini karena produktivitas Melihat tingginya data ekspor kopi,
kopi Indonesia sangat rendah dan baru seharusnya para petani kopi kita
mencapai 25% dari produktivitas kesejahteraannya terjamin. Tetapi, pada
potensialnya. Pengendalian permintaan realitanya kehidupan para petani kopi di
kopi di pasar domestik patut dikendalikan Indonesia jauh dari standar berkecukupan.
karena apabila terjadi peningkatan Misalnya saja adalah kasus pada petani
permintaan akan menurunkan pangsa pasar kopi di Jawa Barat. Pendapatan petani kopi
ekspor kopi di pasar Internasional. di Jawa Barat masih rendah. Sebagian besar
Indonesia menempati peringkat ke- petani masih menjual komoditas kopi
3 dunia setelah Brazil dan Vietnam dalam dalam bentuk gelondongan atau biji kopi
produksi kopi di tahun 2013. Terlebih kopi petik yang harganya sangat murah.
2
Dewi Anggraini, 2006, Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Permintaan Ekspor Kopi Indonesia
Dari Amerika Serikat , Semarang

JOM FISIP Vol. 4 No. 2 – Oktober 2017 Page 2


Rendahnya pendapatan para petani kopi dimulai dari John Locke di abad ke-17,
dikarenakan masih rendahnya sistem alih melihat potensi yang besar bagi kemajuan
teknologi yang mereka miliki. Peningkatan manusia dalam civil socuety dan
nilai tambah produk pertanian melalui perekonomian kapitalis modern, keduanya
proses pengolahan memerlukan investasi dapat berkembang dalam negara-negara
dan teknologi pengolahan yang lebih yang menjamin kebebasan individu. Proses
modern. Upaya Peningkatan Ekonomi modernisasi yang diluncurkan oleh revolusi
Kerakyatan, menanggapi kasus di atas, ilmiah mengakibatkan menigkatnya
pemerintah telah membuat beberapa teknologi, dan dengan demikian, cara-cara
kebijakan-kebijakan sebagai upaya lebih efisien dalam memproduksi barang-
meningkatkan kesejahteraan petani kopi di barang dan penguasaan alam. Proses
Indonesia. Diantaranya adalah memberikan modernisasi didorong oleh revolusi
penyuluhan pada petani-petani kopi dan intelektual kaum liberal yang memiliki
mendisiplinkan proses ekspor kopi ke luar keyakinan besar terhadap akal pikiran dan
negeri. Penyuluhan-penyuluhan ini dengan rasionalitas manusia. Mereka memiliki
tujuan agar petani kopi lebih memahami keyakinan besar terhadap akal pikiran
tentang pertanian kopi dan pengolahannya. manusia dan mereka yakin prinsip-prinsip
Selain itu pemerintah juga memberi rasional dapat dipakai pada masalah-
peringatan agar para petani kopi tidak masalah internasional. Kaum liberal
dengan mudah menjual lahannya. Karena mengakui bahwa individu selalu
lahan itu akan menjadi aset anak cucu mementingkan diri sendiri dan bersaing
bangsa di masa yang akan datang. terhadap suatu hal. Tetapi mereka juga
Sedangkan sebagai contoh dari perubahan percaya bahwa individu-individu memiliki
di bidang hukum, telah diberlakukan banyak kepentingan dan dengan demikian
hukum yang akan mengenakan denda dapat terlibat dalam aksi sosial yang
terhadap tindakan ekspor yang dilakukan kolaboratif dan kooperatif, baik domestik
secara ilegal. Sehingga, dari peningkatan maupun internasional, yang menghasilkan
kesejahteraan petani kopi diharapkan akan manfaat besar bagi setiap orang baik
meningkatkan ekonomi rakyat di Indonesia. didalam negeri maupun luar negeri.
Keyakinan terhadap kemajuan adalah
Kerangka Atau Konsep asumsi dasar kaum liberal.
Interdependensi berarti
Dasar Teori
ketergantungan timbal balik: rakyat dan
Level Analisis dan Tingkat
pemerintah dipengaruhi oleh apa yang
Analisis Hubungan Internasional, Sebagai
terjadi dimana pun, oleh tindakan rekannya
sebuah disiplin ilmu, ilmu Hubungan
dinegara lain. Dengan demikian, tingkat
Internasional dituntut untuk mampu
tertinggi hubungan transnasional antara
mendeskripsikan, menjelaskan dan
negara berarti tingkat tertinggi
meramalkan fenomena internasional yang
interdependensi.
terjadi. Untuk mampu melakukan hal-hal
Offer Curve/Reciprocal Demand
tersebut, ilmuwan HI dituntut untuk mampu
(OC/RD), Teori ini diperkenalkan oleh dua
memberikan analisa yang tajam dan tepat,
ekonom inggris yaitu Marshall dan
dimana salah satu kunci keberhasilannya
Edgeworth yang menggambarkan sebagai
adalah ketepatan menentukan tingkat
kurva yang menunjukkan kesediaan suatu
analisa (level of analysis) yang akan
negara untuk menawarkan/menukarkan
digunakan dalam memahami fenomena
suatu barang dengan barang lainnya pada
sosial yang terjadi.
berbagai kemungkinan harga. Kelebihan
Persfektif Liberalisme tradisi
dari offer curve yaitu masing-masing
liberal dalam Hubungan Internasional
Negara akan memperoleh manfaat dari
sangat erat kaitannya dengan munculnya
negara liberal modern. Filosofi liberal

JOM FISIP Vol. 4 No. 2 – Oktober 2017 Page 3


perdagangan internasional yaitu mencapai Masyarakat Ekonomi Eropa (MEE), Jepang
tingkat kepuasan yang lebih tinggi. dan negara-negara lain.
Kerjasama Internasional adalah Dalam hal harga kopi, beberapa
sisi lain dari konflik internasional yang juga teoritikus berpendapat bahwa harga kopi
merupakan salah satu aspek dalam mengikuti pola berdaur (cyclical pattern)
hubungan internasional. Isu utama dari sepanjang waktu, dengan ragam daur ulang
kerjasama internasional yaitu berdasarkan selama 8, 10, 20, atau 32 tahun,
pada sejauh mana keuntungan bersama penjelasannya dapat diterangkan dengan
yang diperoleh melalui kerjasama tersebut menggunakan teori Cobwab (de Graff,
dapat mendukung konsepsi dari 1986). Hal ini dapat terjadi karena pada
kepentingan tindakan yang unilateral dan waktu tertentu produksi kopi melampaui
kompetitif. Kerjasama internasional permintaan yang mengakibatkan harga
terbentuk karena kehidupan internasional turun dan persediaan bertambah. Dalam
meliputi berbagai bidang seperti ideologi, jangka panjang, turunnya harga
politik, ekonomi, sosial budaya, lingkungan menyebabkan petani kopi kurang bergairah
hidup, pertahanan dan keamanan, dalam dan tidak memperhatikan tanaman kopi nya
suatu kerjasama internasional bertemu dan bisa saja beralih mengusahakan
berbagai macam kepentingan nasional dari tanaman yang harga jualnya lebih tinggi
berbagai negara dan bangsa yang tidak sehingga produksi kopi menurun.
dapat dipenuhi di dalam negerinya sendiri. Akhrinya, permintaan kopi lebih besar
daripada penawarannya dan harga akan
Ekspor, Impor Harga Kopi naik lagi, keadaan ini mendorong petani
Dunia untuk mengusahakan tanaman kopi
Di pasaran Internasional, Indonesia kembali secara lebih baik. Pola lain harga
termasuk negara produsen kopi terbesar kopi yang terjadi dipasaran Internasional
ketiga setelah Brazil dan Kolombia. Bentuk adalah beda harga antara dua jenis kopi
kopi yang diperdagangkan dipasaran dunia yang diperdagangkan, yakni jenis robusta
meliputi kopi beras (green coffe), coffe dan arabika. Jika lebih banyak kopi robusta
goreng (roasted coffe) dan kopi serbuk datawarkan kepasar, maka beda harga kopi
(soluble coffe). Adapun menurut jenisnya, robusta dan arabika menjadi lebih besar,
dipasar Internasional diperdagangkan kopi sedangkan beda harga akan kecil apabila
jenis Robusta dan Arabika. Disebutkan, terjadi hal yang sebaliknya. Disamping
negara pengekspor kopi robusta antara lain mengikuti teori Cobweb, harga kopi dipasar
adalah Ivory Coast, Indonesia, Filipina, Internasional dapat berubah dengan cepat
Zaire, Uganda, Madagaskar, Kamerun, dan akibat bencana alam yang berkaitan dengan
Angola. Adapun pengekspor kopi arabika cuaca, terutama yang terjadi di Brazil, hal
antara lain meliputi Kolombia, Kenya, dan ini dapat mengubah pola berdaur harga kopi
Tanzania, untuk jenis Columbian Milds : dipasar Internasional. Harga rill kopi
Brazil dan Ethiopia, untuk jenis Brazilian dipasar Internasional terbilang cukup stabil,
dan arabika lain diekspor oleh negara Costa kenaikan harga yang tinggi terjadi pada
Rika, Republik Dominika, Ekuador, El tahun 1976-1977 karena tanaman kopi di
Savador, Guatamala, Honduras, India, Brazil terkena penyakit Hemelia vastatrix
Papua New Guinea dan Peru. Menurut secara besar-besaran. Serta pada tahun
kelompok negara konsumen kopi, negara 1986 akibat produksi kopi Brazil merosot
pengimpor kopi dibedakan menjadi empat akibat musim kemarau panjang, namun
kelopok yaitu, Amerika Serikat (AS), setelah tahun-tahun tersebut harga kopi
dipasaran dunia mulai stabil.3

3
Gonaesyah, I. 1983. Landasan Perdagangan
Internasional. Institut Pertanian Bogor. Bogor

JOM FISIP Vol. 4 No. 2 – Oktober 2017 Page 4


2014 58,3 295,9
Perkembangan Ekspor Kopi 2015 65,5 281,1
Indonesia ke Amerika Serikat Rata-rata 61,1 164,9
Tahun 2000-2015
Amerika merupakan salah satu Negara Importir Kopi
negara yang turut mempengaruhi ekspor Kopi merupakan salah satu
kopi Indonesia karena secara rata-rata komoditas perkebunan yang memiliki
ekspor Indonesia ke negara ini memiliki peran penting dalam menunjang
volume dan nilai ekspor terbesar peningkatan ekspor nonmigas di Indonesia.
dibandingkan dengan negara tujuan ekspor Indonesia merupakan negara produsen kopi
kopi Indonesia. Selama periode 2000-2015 ketiga terbesar dunia setelah Brazil dan
volume ekspor kopi Indonesia ke Amerika Vietnam. Dari total produksi, sekitar 67%
Serikat tiap tahun rata-rata sebesar 61,1 ribu kopinya diekspor sedangkan sisanya (33%)
ton dan nilai ekspor tiap tahun rata-rata untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.
sebesar USD 164,9 juta. Volume ekspor Sebagai negara produsen, ekspor kopi
kopi Indonesia ke Amerika Serikat merupakan sasaran utama dalam
mencapai puncak pada tahun 2006 sebesar memasarkan produk-produk kopi yang
85,5 ribu ton dan nilai ekspor tertinggi dihasilkan Indonesia. Volume ekspor kopi
terjadi pada tahun 2012 sebesar USD 330,8 Indonesia rata-rata berkisar 350 ribu ton per
juta. Sementara volume ekspor kopi tahun meliputi kopi robusta (85%) dan
Indonesia ke Amerika Serikat terendah arabika (15%).5 Adapun yang menjadi
terjadi pada tahun 2000 sebesar 33,2 ribu negara tujuan utama ekspor biji kopi
ton dan nilai ekspor terendah terjadi pada Indonesia tahun 2014 adalah USA, Jerman,
tahun 2001 sebesar USD 42,2 juta.4 Jepang, Italia. Sedangkan negara tujuan
utama ekspor kopi instan dan kopi sangrai
Tabel 10 Perkembangan Ekspor Kopi adalah Philipina, Malaysia, Singapura.
Indonesia ke Amerika Serikat Tahun Pelabuhan Panjang (Lampung) merupakan
2000-2015 pintu gerbang ekspor kopi robusta
Tahun Berat Nilai FOB Indonesia, pelabuhan Belawan (Sumatera
Bersih (USD Utara) merupakan pintu gerbang kopi
(Ribu Ton) Juta) arabika Sumatera, sedangkan pelabuhan
2000 33,2 51,1 Tanjung Perak (Jawa Timur) merupakan
2001 36,8 42,2 pintu gerbang kopi arabika dan robusta
2002 43,0 50,3 yang dihasilkan dari Jawa Timur dan
2003 48,1 54,9 wilayah Indonesia bagian timur.
2004 72,5 79,1 Amerika merupakan pengkonsumsi
kopi terbesar di dunia, hal ini menjadi
2005 84,1 136,6
alasan mengapa Amerika menjadi pasar
2006 85,5 156,1
potensial bagi ekspor kopi Indonesia.
2007 66,2 167,3
Amerika Serikat hingga tahun ini masih
2008 65,6 173,4
menjadi negara pengimpor terbesar
2009 71,6 161,2 komoditas kopi Sumatera Utara dengan
2010 63,0 176,4 permintaan beragam kualitas. Besarnya
2011 48,1 274,5 ekspor kopi ke AS itu tidak terlepas dari
2012 69,7 330,8 ketergantungan produsen kopi di negara
2013 66,1 207,0 tersebut terhadap kopi asal Sumatra Utara

4 5
Badan Pusat Statistik (BPS - Statistics Indonesia) Badan Pusat Statistik (BPS - Statistics Indonesia)
– Ekspor Kopi Menurut Negara Tujuan Utama, - Produksi Kopi Nasional
2000-2015

JOM FISIP Vol. 4 No. 2 – Oktober 2017 Page 5


untuk dijadikan sebagai bahan pencampur sendiri, dan juga memiliki pengalaman
kopi. Kopi juga menjadi salah satu dalam roasting dan blending kopi yang
komoditas ekspor unggulan Indonesia sangat baik. Alasan kedua, para eksportir
dengan konsumen utamanya adalah dari Indonesia sendiri juga lebih menyukai
Amerika Serikat. Berdasarkan data statistik ekspor dalam bentuk biji karena langsung
dari U.S Department of Commerce, Bureau mendapat pembayaran dalam bentuk cash,
of Census, impor kopi Amerika Serikat dari dari pada mensuplai produsen kopi dalam
Indonesia pada periode Januari-Desember negeri yang kadang kala pembayarannya
2014 mencapai 323,10 juta dolar AS atau setelah barang dikirim dan dibebankan
mengalami kenaikan sebesar 11,29 persen pajak pertambahan nilai (PPN). Sekalipun
dibandingkan periode yang sama tahun mungkin saja profit penjualan ke pasar
2013 yang sebesar 290,34 juta dolar AS.6 lokal lebih besar dibandingkan ekspor.
Jepang merupakan negara mitra
dagang yang strategis bagi Indonesia. Ekspor Kopi Indonesia ke
Selain itu, Jepang juga merupakan partner Pasar Amerika Serikat
pertama Indonesia dalam perjanjian Amerika merupakan pengkonsumsi
perdagangan bebas secara bilateral. Pada kopi terbesar di dunia, hal ini menjadi
tahun 2010 Indonesia merupakan negara alasan mengapa Amerika menjadi pasar
asal impor di peringkat ke-7 dan negara potensial bagi ekspor kopi Indonesia.
tujuan ekspor di peringkat ke-12 bagi Amerika Serikat hingga tahun ini masih
Jepang. Meskipun Jepang merupakan menjadi negara pengimpor terbesar
negara yang terkenal dengan konsumsi teh komoditas kopi Sumatera Utara dengan
hijaunya, namun permintaan kopi di Jepang permintaan beragam kualitas. Besarnya
semakin bertumbuh pesat apalagi didukung ekspor kopi ke AS itu tidak terlepas dari
dengan menjamurnya kedai kopi dan ketergantungan produsen kopi di negara
meningkatnya kebiasaan mengkonsumsi tersebut terhadap kopi asal Sumatra Utara
kopi. untuk dijadikan sebagai bahan pencampur
Adapun negara importir kopi. Kopi juga menjadi salah satu
menginginkan ekspor dalam bentuk biji komoditas ekspor unggulan Indonesia
kopi dari pada kopi olahan. Berdasarkan dengan konsumen utamanya adalah
data ITC, ekspor kopi bubuk Indonesia Amerika Serikat. Volume ekspor Kopi dari
kurang dari satu persen dari total ekspor. Indonesia ke Amerika Serikat selama tiga
Pada 2008 misalnya, ekspor dalam bentuk tahun cenderung mengalami fluktuasi.
biji masih sangat mendominasi yakni Rata-rata Volume Eskpor Kopi dari
mencapai 99,8% dari total 468.749 ton. Indonesia ke Amerika Serikat selama tiga
Paling tidak ada dua alasan mengapa ekspor tahun adalah sebesar 4.940,5 ton.7 Titik
kopi Indonesia masih tetap dominan dalam tertinggi Volume Ekspor Kopi dari
bentuk biji, pertama karena pihak importir Indonesia ke Amerika Serikat pada bulan
di negara tujuan utama ekspor kopi seperti Juli 2012 yaitu sebesar 16.782 ton, dan
Jepang lebih menginginkan ekspor dalam berada pada titik terendah pada bulan
bentuk biji dari pada sudah dalam bentuk Januari 2012 yaitu sebesar 528 ton. Impor
bubuk atau dalam bentuk kopi olahan kopi Amerika Serikat dari Indonesia pada
lainnya. Pihak importir atau negara-negara periode Januari-Desember 2014 mencapai
konsumen lebih suka mencampur sendiri 323,10 juta dolar AS atau mengalami
dari pada membeli kopi bubuk olahan dari kenaikan sebesar 11,29 persen
Indonesia. Karena mereka lebih paham dibandingkan periode yang sama tahun
selera pasar konsumen kopi di negaranya
6 7
Badan Pusat Statistik (BPS - Statistics Indonesia) Badan Pusat Statistik (BPS - Statistics Indonesia)
– Ekspor Kopi Menurut Negara Tujuan Utama, – Ekspor Kopi Menurut Negara Tujuan Utama,
2000-2015 2000-2015

JOM FISIP Vol. 4 No. 2 – Oktober 2017 Page 6


2013 lalu yang sebesar 290,34 juta dolar 2. Dalam setiap ekspor kopi juga harus
AS.8 Namun terjadinya fluktuasi tidak dilengkapi dengan Surat Persetujuan
dapat dihindari dari data Badan Pusat Ekspor Kopi (SPEK). SPEK adalah
Statistik Indonesia pada tahun 2013 surat persetujuan pelaksanaan ekspor
Indonesia mengekspor 66,1 ribu ton kopi ke kopi ke seluruh negara tujuan yang
Amerika Serikat terjadi penurunan pada dikeluarkan oleh Dinas yang
tahun 2014, Indonesia mengimpor bertanggungjawab di bidang
sebanyak 58,3 ribu ton dan pada tahun perdagangan di
2015 terjadi lonjakan yang signifikan, pada Propinsi/Kabupaten/Kota. SPEK juga
tahun 2015 Indonesia berhasil mengekspor dapat digunakan untuk pengapalan
kopi sebanyak 65,5 ribu ton.9 dari pelabuhan ekspor di seluruh
Indonesia.
Peraturan Ekspor Kopi 3. Disamping itu, kopi yang diekspor
Indonesia wajib sesuai dengan standar mutu
Pemerintah Negara Republik yang ditetapkan Menteri
Indonesia memberlakukan aturan dalam Perdagangan dan harus disertai
ekspor kopi Indonesia, Ekspor kopi hanya dengan Surat Keterangan Asal
dapat dilakukan oleh perusahaan yang telah (certificate of origin) SKA Form ICO,
diakui sebagai Eksportir Terdaftar Kopi yaitu surat keterangan yang
(ETK) atau Eksportir Kopi Sementara digunakan sebagai dokumen penyerta
(EKS) dan wajib dilengkapi dengan Surat barang (kopi) yang diekspor dari
Persetujuan Ekspor Kopi (SPEK). Selain seluruh Indonesia, yang
itu kopi yang diekspor juga wajib sesuai membuktikan bahwa barang (kopi)
dengan standar mutu yang ditetapkan oleh tersebut berasal, dihasilkan dan/atau
Menteri Perdagangan dan harus disertai diolah di Indonesia.
dengan Surat Keterangan Asal (SKA) Form
ICO. Ketentuan tentang ekpor kopi diatur Peningkatan Kesejahteraan
beberapa kali dengan Peraturan Menteri Petani Kopi
Perdagangan Republik Indonesia, yaitu Kopi adalah salah satu hasil
peraturan Nomor 26/M- perkebunan Indonesia yang memberikan
DAG/PER/12/2005, diganti dengan Nomor banyak pemasukkan khususnya di sektor
27/M-DAG/PER/7/2008 dan terakhir perekonomian, sehingga kesejahteraan
Nomor 41/M-DAG/PER/9/2009 Tentang petani kopi seharusnya meningkat. Tetapi,
Ketentuan Ekspor Kopi yang terakhir kali pada realitanya para petani kopi di
mengalami perubahan dengan Peraturan Indonesia hidupnya jauh dari standar
Menteri Perdagangan Nomor 10/M- berkecukupan. Hal ini terjadi karena kopi-
DAG/PER/5/2011. kopi yang dihasilkan Indonesia dibeli para
SYARAT EKSPOR KOPI pengusaha luar negeri dengan harga yang
1. Ekspor kopi hanya dapat dilakukan sangat murah. Kemudian hasil olahan kopi
oleh perusahaan yang telah diakui tadi dijual di Indonesia dengan harga yang
sebagai Eksportir Terdaftar Kopi mahal. Untuk itu, seharusnya pemerintah
(ETK) dan Eksportir Kopi Sementara memberikan standar harga untuk kopi-kopi
(EKS) oleh Direktur Jenderal bermutu agar kesejahteraan petani kopi di
Perdagangan Luar Negeri Indonesia meningkat, sehingga bisa
Kementrian Perdagangan. meningkatkan ekonomi kerakyatan.
Peranan Kopi di Indonesia

8 9
Statistik U.S Department of Commerce, Bureau of Badan Pusat Statistik (BPS - Statistics Indonesia)
Census – Ekspor Kopi Menurut Negara Tujuan Utama,
2000-2015

JOM FISIP Vol. 4 No. 2 – Oktober 2017 Page 7


Indonesia adalah 5 negara penghasil realitanya kehidupan para petani kopi di
kopi terbesar di dunia dan terkenal dengan Indonesia jauh dari standar berkecukupan.
kopi-kopinya yang bermutu tinggi, Misalnya saja adalah kasus pada petani
sehingga banyak negara-negara yang kopi di Jawa Barat. Pendapatan petani kopi
memiliki perusahaan kopi ternama di Jawa Barat masih rendah. Sebagian besar
membeli kopi mentah di Indonesia. Karena petani masih menjual komoditas kopi
seringnya mereka membeli kopi di dalam bentuk gelondongan atau biji kopi
Indonesia, berarti secara tidak langsung petik yang harganya sangat murah. Petani
memberi banyak pemasukkan untuk kopi yang menjadi mitra Perhutani menjual
Indonesia dari biaya ekspornya. Selain itu produknya dalam bentuk gelondongan
keberadaan kopi yang berlimpah juga dengan harga hanya Rp 2.500 hingga Rp
menumbuhkan jiwa bisnis di kalangan para 3.000 per kilogram. Padahal, harga kopi
pengusaha muda Indonesia. Tidak sedikit bubuk di pasar domestik saat ini Rp 30.000
dari mereka yang membangun sebuah hingga Rp 40.000 per kg, atau lebih dari 10
perusahaan minuman yang menggunakan kali lipat jika dibandingkan dengan harga
kopi sebagai bahan dasarnya. Misalnya saja kopi petik. Adapun harga kopi kategori
Kapal Api. Dengan dibangunnya gabah (biji kopi tanpa kulit) mencapai Rp
perusahaan-perusahaan tersebut otomatis 10.000 per kg. Rendahnya pendapatan para
membutuhkan tenaga-tenaga untuk petani kopi dikarenakan masih rendahnya
menjadi pekerjaanya, sehingga hal ini sistem alih teknologi yang mereka miliki.
mengurangi jumlah pengangguran di Peningkatan nilai tambah produk pertanian
Indonesia. melalui proses pengolahan memerlukan
Kelemahan Indonesia dalam investasi dan teknologi pengolahan yang
Mengolah Kopi lebih modern.
Indonesia adalah negara yang kaya Upaya Peningkatan Ekonomi
akan potensi alamnya , termasuk juga kopi. Kerakyatan
Tetapi, Indonesia tidak pandai dalam Menanggapi kasus di atas,
mengolah hasil alamnya. Hal ini pemerintah telah membuat beberapa
dikarenakan keterbatasan sumber daya kebijakan-kebijakan sebagai upaya
manusianya. Pemuda-pemuda Indonesia meningkatkan kesejahteraan petani kopi di
sedikit sekali yang mempunyai etos kerja Indonesia. Diantaranya adalah memberikan
yang bagus. Sehingga, banyak hasil-hasil penyuluhan pada petani-petani kopi dan
alam Indonesia yang harusnya menjadi aset mendisiplinkan proses ekspor kopi ke luar
bangsa Indonesia lari ke pengusaha- negeri. Penyuluhan-penyuluhan ini dengan
pengusaha luar negeri. Disini dimaksudkan tujuan agar petani kopi lebih memahami
mereka menanam saham yang besar pada tentang pertanian kopi dan pengolahannya.
lahan-lahan kopi tersebut. Selain itu hukum Selain itu pemerintah juga memberi
di Indonesia tidak berjalan disiplin. Banyak peringatan agar para petani kopi tidak
pengusaha-pengusaha ilegal yang bebas dengan mudah menjual lahannya. Karena
keluar masuk Indonesia hanya dengan lahan itu akan menjadi aset anak cucu
memberi sejumlah uang pada pihak yang bangsa di masa yang akan datang.
berkaitan. Hal ini sangat merugikan Sedangkan sebagai contoh dari perubahan
Indonesia. Karena uang tersebut berada di di bidang hukum, telah diberlakukan
tangan orang yang tidak bertanggungjawab hukum yang akan mengenakan denda
dan mementingkan dirinya sendiri. terhadap tindakan ekspor yang dilakukan
Kesejahteraan Petani Kopi di secara ilegal. Sehingga, dari peningkatan
Indonesia kesejahteraan petani kopi diharapkan akan
Melihat banyaknya ekspor kopi, meningkatkan ekonomi rakyat di Indonesia.
seharusnya para petani kopi kita
kesejahteraannya terjamin. Tetapi, pada

JOM FISIP Vol. 4 No. 2 – Oktober 2017 Page 8


Kendala Negara tidak bagus. Kualitas bahan baku yang
Berkembang Dalam kurang baik mengurangi tingkat
kepercayaan konsumen dalam
Mengambangkan Industri Kopi
mengkonsumsi produk olahan kopi.
Indonesia Permasalahan yang
Berdasarkan pernyataan para
dihadapi Indonesia dalam pengembangan
pelaku industri hilir kopi diketahui bahwa
industri pengolahan kopi adalah masih
masalah utama dari lambannya
terkendala oleh image bahwa negara
pengembangan industri hilir kopi di
produsen belum mampu menghasilkan
Indonesia yakni:
produk olahan sesuai dengan permintaan
masalah dalam menembus jaringan pasar
pasar, disamping ketatnya persaingan pasar
ekspor produk hilir kopi.
produk olahan. Negara importir kopi
1. kurangnya keterdiaan sarana dan
memiliki perbedaan selera, dan di setiap
Negara memiliki cara mengolah kopi yang prasarana.
berdeda meskipun dalam Peraturan Menteri 2. adanya hambatan dalam peraturan
Perdagangan no.42 tahun 2009 disebutkan khususnya ketenagakerjaan,
bahwa kopi yang diatur ekspornya yakni perpajakan dan perdagangan.
Kopi, digongseng atau dihilangkan 3. kurangnya motivasi dari pengusaha.
kafeinnya maupun tidak, sekam dan kulit 4. kekurangan modal.
kopi, pengganti kopi mengandung kopi
5. teknologi pengolahan dan
dengan perbandingan berapapun; serta
Ekstrak, esens dan konsentrat, dari kopi, teh pengemasan yang belum dikuasai
atau mate dan olahan dengan dasar produk sepenuhnya, dan
ini atau dengan dasar kopi,teh atau mate; 6. kualitas SDM untuk pemasaran
chicory digongseng dan pengganti kopi produk hilir yang belum memadai.
yang digongseng lainnya, dan ekstrak,
esens dan konsentratnya. Negara importir
Peluang dan Hambatan
kopi lebih suka membeli biji kopi karena
masih bisa diolah dengan berbagai produk Ekspor Kopi Indonesia ke
olahan lainnya yang dapat memenuhi bahan Amerika Serikat
baku produksi kopi mereka. Dalam Indonesia memiliki faktor-faktor
mekanisme distribusi kopi ke konsumen keunggulan kompetitif yang dapat menjadi
Indonesia memiliki dua kelemahan yakni peluang bagi Indonesia untuk dapat
kualitas yang masih kalah dari Brazil dan bersaing di dalam pasar ekspor kopi di
Vietnam serta dalam kerja sama Amerika.
internasional Vietnam memiliki Berikut faktor keuntungan
keunggulan kerja sama dengan Uni Eropa. keunggulan mutlak yang dimiliki Indonesia
Artinya meskipun Indonesia merupakan :
salah satu Negara eksportir kopi terbesar Faktor Kondisi (Conditions)
tetapi Indonesia belum memiliki Kondisi lahan dan tingkat keasaman
keunggulan kompatatif. Penyebab dari tanah serta kondisi alam Indonesia yang
rendahnya kualitas ekspor kopi di Indonesia sangat cocok untuk perkembangan tanaman
karena 90% kopi yang dijual berupa green- kopi membuat biji kopi Indonesia
coffee. Selain itu sebagian besar petani kopi menghasilkan biji kopi dengan rasa dan
Indonesia merupakan petani kecil dengan aroma yang kuat. Rasa biji kopi Indonesia
skill terbatas yang membuat kebanyakan yang kuat kemudian menarik minat
petani kopi Indonesia memanen kopi saat importir kopi di Amerika Serikat untuk
masih hijau. Selain itu, kopi tidak mencapai mengimpor kopi dari Indonesia, hal ini
kadar air yang dianjurkan (12.5%) sehingga dikarenakan selera konsumen kopi di
banyak kopi yang berjamur dan pecah Amerika Serikat sangat menyukai kopi
akibat penggunaan alat pengupas yang yang memiliki rasa dan aroma yang tajam.

JOM FISIP Vol. 4 No. 2 – Oktober 2017 Page 9


Faktor persaingan (Rivalry) Selain dari Indonesia, suplayer
Areal perkebunan kopi di Indonesia utama kopi Amerika Serikat adalah Brazil
yang tersebar hampir diseluruh daerah di yang merupakan negara produsen kopi
Indonesia dan tingkat keasaman tanah yang terbesar pertama di dunia. Keunggulan kopi
berbeda dari tiap-tiap daerah di Indonesia Brazil telah mampu menguasai pangsa
telah menciptakan jenis-jenis biji kopi pasar kopi di AS sebesar 20.64% sementara
arabika dan robusta yang beragam. Kondisi pangsa pasar kopi Indonesia berada jauh
tanah yang berbeda di tiap daerah penghasil dibawah Brazil yakni sebesar 6.11%
di Indonesia menghasilkan karakteristik biji (Ekspor Impor Kopi AS, 2012).
kopi yang memiliki cita rasa yang unik dan Faktor Kondisi (Conditions)
khas dari tiap-tiap daerah. Biji-biji kopi ini Terdapat beberapa hambatan ekspor
kemudian yang disebut sebagai kopi yang disebabkan oleh faktor
specialty. Sejak tahun 2002 industri café- kondisi, hambatan-hambatan tersebut
café atau coffeeshop di Amerika Serikat adalah :
telah memasuki era The Third Wave, yaitu 1. permasalahan bahan baku menjadi
jenis kopi yang ditawarkan mulai beragam salah satu faktor hambatan ekspor
dari jenis kopi specialty . Jika dibandingkan dalam negeri yang dihadapi
dengan Vietnam, Indonesia memiliki lebih
eksportir kopi lokal. Lahan
banyak jenis biji kopi specialty. Jenis kopi
specialty yang dimiliki Vietnam hanya ada perkebunan kopi di Indonesia lebih
2. Kemunculan era The Third Wave di banyak menghasilkan biji kopi dari
kalangan penikmat kopi di Amerika Serikat jenis robusta yakni sebesar 93% dan
ini tentu saja membuka peluang besar untuk sisanya sebesar 7% berupa biji kopi
meningkatkan daya saing ekspor biji kopi arabika . Padahal pasar dunia lebih
specialty Indonesia di pasar kopi AS, menyukai jenis biji kopi arabika
mengingat jumlah jenis kopi specialty
dibandingkan jenis biji kopi
Indonesia yang lebih beragam jika
dibandingkan dengan Vietnam. robusta. Rendahnya produksi jenis
Faktor permintaan (Demand) kopi arabika disebabkan oleh
Tingginya tingkat konsumsi kopi di sulitnya budidaya tanaman kopi
Amerika Serikat dan besarnya minat arabika di Indonesia.
konsumen kopi di AS dalam menikmati 2. Rendahnya teknologi yang
kopi dari Indonesia telah mendorong digunakan petani kopi Indonesia
jumlah permintaan ekspor kopi ke Amerika
Faktor Permintaan (Demand
Serikat.
Condition)
Peluang ekspor produk kopi
Rendahnya jumlah produksi
Indonesia ke Amerika memang cukup
menyebabkan eksportir dalam negeri
menjanjikan namun dibalik semua itu
mengalami kewalahan dalam memenuhi
terdapat hambatan-hambatan ekspor yang
permintaan ekspor dari konsumen
dihadapi oleh para eksportir kopi lokal.
Faktor Industri Pendukung
Hambatan-hambatan ekspor tersebut
(Related Supported Industry)
berasal dari dalam dan luar negeri. Industri
Kegiatan ekspor kopi secara
pengolahan kopi dalam negeri masih
langsung dan pengolahan kopi secara
kurang berkembang disebabkan oleh faktor
modern di Indonesia hanya dapat dilakukan
teknis, sosial dan ekonomi. Hambatan-
oleh industri kopi besar sementara itu para
hambatan ekspor kopi Indonesia memiliki
petani kopi tidak dapat melakukan ekspor
beberapa faktor yang dapat dianalisis
kopi secara langsung. Petani kopi hanya
dengan menggunakan teori kompetitif,
dapat menjual hasil panen kopinya di dalam
yaitu :
negeri kepada eksportir, hal ini dilakukan
Faktor Pesaingan (Rivalry)
karena ekspor kopi Indonesia hanya dapat

JOM FISIP Vol. 4 No. 2 – Oktober 2017 Page 10


dilakukan oleh Eksportir Terdaftar Kopi industri kopi kecil dan menengah.
atau Eksportir Kopi Sementara. Kualitas serta mutu produksi yang
dihasilkan juga terbilang masih
Kebijakan dan Strategi cukup rendah . Dalam menjalankan
Ekspor Indonesia ke Amerika kebijakan ini pemerintah berusaha
untuk memberikan penyuluhan
Serikat
kepada petani kopi lokal mengenai
Untuk mengatasi hambatan-
industri pengolahan kopi. Dengan
hambatan ekpor kopi Indonesia yang
memberikan pengetahuan mengenai
datang dari dalam dan luar negeri, termasuk
industri pengolahan kopi secara
hambatan ekspor dari Amerika Serikat
otomatis akan meningkatkan
yaitu berupa kebijakan regulasi impor dan
kemampuan petani kopi dalam hal
standarisasi mutu terhadap produk impor
pengolahan kopi sehingga mampu
kopinya, pemerintah menerapkan kebijakan
menghasilkan produk yang
ekspor berupa ISCOffee dan kebijakan
berkualitas baik. Industri-industri
mengenai teknologi pasca panen yang
kopi di Indonesia juga berusaha
tertulis dalam Peraturan Menteri Pertanian
dijalankan dengan cara semi padat
RI nomor 52/Permentan/OT.140/9/2012
karya dan bukan padat teknologi, oleh
mengenai teknologi pasca panen . Pada
karena itu standar kemampuan
ISCOffee terdapat peraturan mengenai
managerial dan keterampilan SDM
legalitas dan sertifikasi kopi termasuk
dapat dicapai. Pemerintah juga
standar mutu dan Labelling serta pedoman
mendirikan koperasi-koperasi yang
teknis teknologi pasca panen. Penerapan
bertujuan untuk membantu proses
strategi IOE (Internet Of Everything)
pemasaran kopi dari petani kopi kecil
memiliki beberapa karakteristik yang
ke eksportir kopi besar. Koperasi ini
berkaitan dengan kebijakan yang
juga telah dilengkapi peralatan
diterapkan pemerintah Indonesia terhadap
pengolahan yang cukup modern dan
ekspor kopinya , berikut kebijakan dan
berskala besar mulai dari mesin
strategi ekspor kopi yang diterapkan
Huller, Grader, Desimetri, dan lain-
pemerintah Indonesia:10
lain. Koperasi ini juga
1. Pemerintah menerapkan Kebijakan
mempekerjakan karyawan musiman
teknologi pasca panen yang berbasis
yang cukup banyak sehingga bisa ikut
pada teknologi padat karya untuk
menciptakan lapangan pekerjaan bagi
menyerap sumber daya manusia
masyarakat sekitar dan petani kopi di
(SDM) yang lebih besar dalam
daerah tersebut. Salah satu dari
industri pengolahan kopi. Penyerapan
koperasi ini didirikan di Takengon,
tenaga kerja dibidang usaha
Aceh. Selanjutnya pemerintah
perkopian sebagian besar masih pada
berfokus pada peningkatan ekspor
sub sektor perkebunan, sedangkan
dan nilai tambah kopi. Hal ini
pada sub sektor industri pengolahan
dimaksudkan agar ekspor kopi
masih sedikit. Pada industri-industri
Indonesia tidak lagi berupa bahan
kopi kecil dan menengah pengolahan
mentah (green bean), tapi dalam
kopi masih dilakukan secara
bentuk hasil olahan dengan mutu
tradisional, kurangnya pemahaman
yang dikehendaki konsumen,
mengenai pengolahan kopi
sehingga akan diperoleh nilai tambah
menyebabkan rendahnya jumlah
di dalam negeri. Saat ini ekspor kopi
produksi kopi yang dihasilkan
di Indonesia didominasi oleh ekspor
10
Kementrian Perdagangan Republik Indonesia -
Kebijakan Impor:Regulasi dan Ketentuan Produk
Kopi di Amerika Serikat

JOM FISIP Vol. 4 No. 2 – Oktober 2017 Page 11


biji kopi mentah dari jenis arabika negeri dan memantau perkembangan
dan robusta, sementara produk kopi ekspor kopi Indonesia di pasar luar
olahan Indonesia masih kurang negeri.Lembaga ini bertujuan untuk
diminati oleh pasar dunia. Termasuk membantu membuka akses bagi para
di Amerika Serikat, jenis produk kopi petani lokal dalam memasarkan hasil
yang diimpor dari Indonesia biasanya produksinya ke pasar luar negeri.
berupa jenis biji kopi arabika dan Selain kebijakan tersebut diatas guna
robusta. Dengan adanya kebijakan ini mengembangkan industri kopi
diharapkan dapat mendorong nasional, pemerintah juga bergabung
pertumbuhan pangsa ekspor kopi dengan organisasi internasional
olahan Indonesia. seperti menjadi anggota ICO
2. Dengan penggunaan teknologi padat (International Coffee Organization)
karya, pengembangan industrialisasi dan anggota ASEAN National Focal
kopi di Indonesia diharapkan dapat Point Working Group (ANFPWG) on
membuka kerja sama antara petani Coffee.
kecil dan industri kopi besar sehingga 3. IoE (Internet of Everything )
mampu menyerap tenaga kerja yang berorientasi pada perdagangan bebas,
berasal dari para petani kopi kecil. sehingga selalu mengikuti standar
Pengembangan industri kopi dalam dan peraturan yang berlaku di pasar
negeri yang berbasis semi padat karya dunia. Adanya kebijakan mengenai
ini juga diharapkan memberikan efek regulasi impor yang diterapkan oleh
distribusi pendapatan yang lebih AS bagi ekspor kopi yang masuk ke
langsung dan lebih besar kepada para negaranya berusaha diatasi
petani kopi. Untuk dapat memberikan pemerintah Indonesia dengan
hasil yang nyata dilakukan menerapkan ISCOffee (Indonesian
penumbuhan dan penguatan Sustainable Coffee). ISCOffee adalah
kelembagaan usaha tani. Untuk tindakan untuk melakukan sertifikasi
mendukung kebijakan ekspor ini terhadap produk-produk ekspor kopi
telah dilakukan pelatihan dan Indonesia agar mampu memenuhi
pendampingan bagi petani agar petani standar yang diterapkan dalam aturan
dapat memanfaatkan peluang bisnis perdagangan Internasional, sehingga
dan mengembangkan kemitraan mampu menangani masalah
usaha. Pemerintah juga telah kebijakan regulasi standar ekspor
mendirikan beberapa lembaga atau kopi yang diterapkan Amerika
organisasi khusus yang menangani Serikat. Dalam ISCOffee terdapat
jalannya ekspor kopi di Indonesia standarisasi Keamanan Pangan dan
yang menjadi tempat berkumpulnya Labelling serta Pelestarian
para eksportir kopi dalam negeri. Lingkungan terhadap produk kopi
Lembaga atau organisasi tersebut Indonesia. Pemerintah juga berusaha
adalah Asosiasi Eksportir Kopi untuk mendorong jumlah ekspor
Indonesia (AEKI) dan Gabungan produk kopi olahan Indonesia dengan
Eksportir Kopi Indonesia (GAEKI). melakukan diversifikasi produk.
Kedua organisasi ini menjadi tempat Dengan diversifikasi ini industri-
berkumpulnya para eksportir kopi industri kopi di Indonesia diharapkan
lokal yang membantu para eksportir dapat melakukan inovasi terhadap
dan petani kopi dalam negeri untuk produk kopi olahan sehingga dapat
dapat meningkatkan hasil produksi menjadi komoditas unggulan yang
kopi serta menjadi sarana untuk mempunyai daya saing tinggi di pasar
membantu memasarkan produk kopi internasional dan menghasilkan
Indonesia baik didalam maupun luar produk kopi olahan yang beragam

JOM FISIP Vol. 4 No. 2 – Oktober 2017 Page 12


agar dapat menarik minat konsumen Acara The Speciality Coffe
kopi dunia dan juga meningkatkan Association Of America (SCAA) tersebut
jumlah ekspor produk kopi olahan. berlangsung selama 4 hari dari tanggal 14
Pengembangan promosi Kopi hungga 17 April 2016 dan pada hari kedua
Indonesia juga dilakukan pemerintah acara tersebut Indonesia dan Amerika
melalui keikutsertaan dalam pameran Serikat menandatangani Nota
dagang Kopi internasional di Kesepahaman atau Memorandum of
Amerika Serikat. Promosi melalui Understanding (MoU). Nota Kesepahaman
pemasangan iklan pada berbagai (MoU) pembelian kopi senilai USD 18 juta
macam media seperti televisi, dengan jumlah 200 kontainer antara
majalah, dan internet di Amerika anggota Asosiasi Kopi Spesialti Indonesia
Serikat juga patut untuk dilakukan. (AKSI) dengan Royal Coffee Inc.
Pemerintah juga melakukan California dan New York.
kerjasama dengan asosiasi kopi Penandatanganan MoU disaksikan
internasional di AS yaitu Specialty langsung oleh Direktur Jenderal
Coffee Assosiation of America Pengembangan Ekspor Nasional (PEN)
(SCAA), kemudian mengikuti Kementerian Perdagangan Nus Nuzulia
pameran-pameran kopi yang Ishak. Dalam ajang tersebut, Paviliun
diadakan oleh SCAA. Dengan Indonesia mengusung tema "Remarkable
mengikuti pameran kopi bertaraf Indonesian Coffee: Home of the Worlds
international ini pemerintah berupaya Finest Coffee", Di sana, kurang lebih
untuk dapat memperkenalkan sebanyak 17 jenis specialty coffee
produk-produk kopi Indonesia ke Indonesia dipamerkan. Pada 2015, nilai
pasar AS. ekspor kopi Indonesia ke dunia tercatat
US$ 1,19 miliar atau meningkat 15,21%
Kerjasama dan Kesepakatan jika dibanding periode yang sama pada
Ekspor Kopi Indonesia ke 2014. Dari nilai tersebut, Amerika masih
tetap menduduki peringkat pertama negara
Amerika Serikat
tujuan ekspor kopi Indonesia dengan nilai
Sebagai negara produsen, ekspor kopi
US$ 281,15 juta dengan pangsa pasar
merupakan cara utama dalam memasarkan
mencapai 23,47%.11
produk-produk kopi yang dihasilkan
Indonesia. Negara tujuan ekspor Indonesia
adalah negara-negara konsumen tradisional
seperti Amerika Serikat, Eropa, dan Jepang.
Dengan adanya syarat atau
ketentuan ekspor kopi di Indonesia melalui
berbagai peraturan yang diatur oleh
pemerintah Indonesia dalam ekspor kopi.
Terjadinya ekspor kopi dari Indonesia ke
Amerika Serikat merupakan sebuah
peluang untuk meningkatkan devisa dan
pendapatan negara melalui ekspor. Pada
acara kopi tahunan di Amerika Serikat atau
lebih dikenal dengan The Specialty Coffee
Association of America (SCAA) yang pada
tahun 2016 lalu diselenggarakan di Atlanta,
Georgia, Amerika serikat.

11
Badan Pusat Statistik (BPS) - Ekspor Kopi
Menurut Negara Tujuan Utama, 2000-2015

JOM FISIP Vol. 4 No. 2 – Oktober 2017 Page 13


Badan Pusat Statistik (BPS - Statistics
Indonesia) - Ekspor Kopi Menurut Negara
Tujuan Utama, 2000-2015.

Badan Pusat Statistik (BPS - Statistics


Indonesia) - Produksi Kopi Nasional

Bob Sugeng hardiwinata. 2002. “Politik


Bisnis Internasional” Yogyakarta. Kanisius
Media.

Dewi Anggraini, Faktor-Faktor Yang


Mempengaruhi Permintaan Ekspor Kopi
Indonesia Dari Amerika Serikat ,
Semarang. 2006

“DEPPERINDAG, Warta Ekspor”,


No.1/TahunXXXII– Februari 2004,
diterbitkan oleh Badan Pengembang
Ekspor Nasional (BPEN) “ICO : Organisasi
Kopi Internasional”
Gonaesyah, I. Landasan Perdagangan
Internasional. Institut Pertanian Bogor.
Bogor. 1983

Gonaesyah, I. 1983. Landasan


Perdagangan Internasional. Institut
Pertanian Bogor. Bogor

Kementrian Perdagangan Republik


DAFTAR PUSTAKA Indonesia. Kebijakan Impor:Regulasi dan
Ketentuan Produk Kopi di Amerika Serikat\
Adrian D. Lubis. Analisis Faktor Yang
Mempengaruhi Kinerja Ekspor Indonesia. Kementrian Perdagangan Republik
Peneliti pada Pusat Penelitian dan Indonesia. Siaran Pers : SCAA EXPO
Pengembangan Perdagangan Luar Negeri, 2016, Kopi indonesia Catat Transaksi
Kementrian Perdagangan USD 18juta. 2016
Anak Agung Banyu Perwita & Yanyan Kementrian Perindustrian Republik
Mochamad Yani. 2006. Pengantar Ilmu Indonesia. Siaran Pers Produksi Kopi
Hubungan Internasional. Bandung : Remaja Nusantara ketiga Terbesar di Dunia
Rosdakarya.
Peraturan Ekspor. Gabungan Eksportir
Areal dan Produksi. Gabungan Eksportir Kopi Indonesia (GAEKI). Anggota
Kopi Indonesia (GAEKI) KADIN INDONESIA No. 20500-
12.000098
Asosiasi Eksportir dan Industri Kopi
Indonesia ( AEKI & AICE – Coffe
Education ).

JOM FISIP Vol. 4 No. 2 – Oktober 2017 Page 14


Robert Jackson. Georg Sorensen. 2012.
Pengantar Studi Hubungan Internasional
Teori dan Pendekatan Edisi Kelima.
Yogyakarta. Pustaka Belajar.

Statistik U.S Department of Commerce,


Bureau of Census

JOM FISIP Vol. 4 No. 2 – Oktober 2017 Page 15

Anda mungkin juga menyukai