Anda di halaman 1dari 13

Sirkulasi merupakan fungsi vital, dan merupakan satu-satunya sarana yang memungkinkan sel

dapat menerima bahan yang diperlukan bagi penyediaan energi dan tumbuh, serta berguna bagi
kesehatan dan kelestarian tubuh. Sistem sirkulasi atau peredaran darah adalah adalah sistem yang
mengatur pemompaan darah yang butuhkan tubuh untuk kelangsungan hidup. Sistem ini juga
bisa disebut sebagai sistem transportasi karena sejalan dengan aliran darah, juga m
engangkut zat-zat maupun hormon yang dibutuhkan tubuh sehingga tersebar merata.

Mekanisme pengendalian sirkulasi terdiri dari dua bagian, yaitu mekanisme pengendalian
jantung dan mekanisme pengendalian vasomotor. Dengan kata lain, sirkulasi dikendalikan oleh
mekanisme yang mengatur gerak jantung dan pembuluh darah. Dalam struktur sistem peredaran
darah manusia, alat peredaran darah manusia yang sangat penting adalah jantung, darah, dan
pembuluh darah.

Jantung

Peredaran darah jantung merupakan salah satu komponen terpenting dalam sistem peredaran
darah manusia. Fungsi jantung adalah memompa darah kaya oksigen ke seluruh organ tubuh dan
darah miskin oksigen ke paru-paru. Jantung yang memiliki berat 300 gram merupakan sebuah
otot tunggal. Otot yang berada di dalam jantung juga memiliki lapisan – lapisan, lapisan yang
berada di otot yaitu : lapisan endothelium, dan dinding jantung terdiri dari:

1. Perikardium, merupakan selaput pembungkus jantung;


2. Miokardium, adalah otot yang berkontraksi;
3. Endokardium, adalah selaput yang membatasi ruangan jantung.

Posisi jantung dalam rongga torakik dilindungi oleh tulang dada, dan hampir diselubungi
sepenuhnya oleh paru-paru, yang dibatasi oleh sebuah selaput ganda perikardium, dan tertempel
di diafragma. Selaput pertama perikardium (lamina viserlais) menempel pada jantung. Selaput
keduanya (lamina panistalis), yang menghadap ke luar, berair dan lebih longgar, yang dapat
meminimalisir gesekan antara organ yang berdekatan akibat gerakan memompa jantung.

Jantung dikelilingi oleh banyak pembuluh darah. Jantung memiliki empat ruang, yaitu :

 atrium (atrium kiri),


 dexter atrium (atrium kanan),
 ventrikel sinister(bilik kiri),
 ventrikel dexter (bilik kanan).

Antarsisi kiri dan jantung kanan yang dipisahkan oleh septum (sekat) dalam bentuk otot padat.
Atrium jantung ruangan tempat masuknya pembuluh darah (vena). Antara atrium kiri dan
ventrikel kiri adalah katup valvula bikuspid (katup berdaun dua). Katup ini mencegah darah di
ventrikel kiri yang tidak mengalir kembali ke atrium kiri saat jantung berkontraksi. Memiliki otot
ventrikel lebih tebal dari atrium, situasi ini menyebabkan ventrikel memompa darah keluar dari
fungsi jantung. Antara atrium kanan ke ventrikel kanan yang valvula katup trikuspid (katup
berdaun tiga).
Katup ini mencegah darah dalam ventrikel kanan yang tidak mengalir kembali ke atrium saat
jantung berkontraksi. Terus menerus memompa darah jantung ke seluruh tubuh. Jantung
memompa darah dengan cara kontrak sehingga jantung dapat memperluas dan kontrak. Hal ini
menimbulkan kontraksi jantung berdenyut yang dapat dirasakan dalam arteri di beberapa tempat.
Ketika dikontrak, atrium dan ventrikel bergantian mengembang dan tunas. Ketika atrium
mengembang, mengisap darah dari jantung ke seluruh tubuh melalui pembuluh darah (vena kava
superior dan inferior vena cava). Darah tersedot ke dalam darah dari atrium kanan dan vena paru
kaya oksigen ke dalam atrium kiri.

Ketika atrium furl ventrikel mengembang dan darah mengalir dari atrium ke ventrikel. Fungsi
ventrikel merupakan bagian dari jantung untuk memompa darah untuk meninggalkan jantung.
Ketika tunas ventrikel ventrikel kiri, darah yang kaya oksigen dipompa ke seluruh tubuh,
sedangkan ventrikel kanan dalam darah yang kaya CO2 ke paru-paru memompa. Setelah
memompa keluar darah, mengendur otot ventrikel dan pengalaman relaksasi maksimal sehingga
tekanan jantung sangat rendah. Peristiwa ini disebut diastole. Ketika darah ke ventrikel, melalui
bundel rangsang Nya terputus dalam waktu kurang sepersepuluh detik. Situasi ini digunakan
oleh otot jantung untuk beristirahat. Setelah itu, tunas otot ventrikel dan sejumlah besar darah
yang dipompa dari ventrikel ke arteri pulmonalis dan aorta, situasi ini membuat tekanan ruangan
untuk jantung maksimal. Peristiwa ini disebut systole.

Darah

Darah merupakan sebuah jaringan. Darah merupakan salah satu komponen sistem transport yang
sangat vital keberadaannya. Fungsi vital darah pada manusia adalah sebagai pengangkut oksigen,
nutrisi dan hormon ke seluruh sel dan jaringan tubuh dan sisa-sisa metabolisme untuk dibuang
oleh sistem ekskresi. Darah mengandung hemoglobin, yang menjadi penyebab darah berwarna
merah. Secara umum, fungsi darah pada manusia dibagi menjadi 3, yaitu:

 Transportasi

Darah mengangkut oksigen dari paru-paru ke sel-sel yang berada di tubuh, yang akan digunakan
untuk respirasi seluler/metabolisme seluler. Karbon dioksida yang diproduksi saat metabolisme
dibawa kembali ke paru paru oleh darah, yang kemudian kita hembuskan keluar saat bernafas.
Darah juga menyediakan sel-sel nutrisi, mentranspor hormon-hormon dan membuang produk
buangan.

 Regulasi

Darah membantu menjaga tubuh dalam keseimbangan. Contohnya, darah membuat suhu tubu
terjaga, hal ini dilakukan melalui plasma darah, yang bisa mengabsorbsi panas. Ketika pembuluh
darah meluas, darah mengalir lebih lambat dan hal ini menyebabkan panas hilang. Ketika suhu
lingkungan turun, pemuluh darah bisa mengerut agar kehilangan panas bisa ditekan. (Baca:
Mekanisme Peredaran Darah pada Manusia)
 Proteksi

Jika pembuluh darah rusak (contohnya jika tangan berdarah), trombosit bertindak sebagai
penyumbat dalam area yang terluka, untuk mencegah kehilangan darah lebih lanjut. Selain itu,
sel darah putih dan senyawa messenger lainnya memainkan peran penting dalam sistem
kekebalan tubuh.

Darah terdiri dari sel darah dan plasma darah. Jenis-jenis sel darah antara lain adalah sel darah
merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit) dan keping darah (trombosit). Didalam sel darah
terbagi menjadi 3 yaitu antara lain sebagai berikut :

1. Erosit

Eritrosit atau sel darah merah merupakan sel darah yang jumlahnya cukup banyak dibandingkan

jenis yang lainnya. Wanita memiliki setidaknya 4.5 juta sel darah merah dalam setiap mm 3

darah. Pada laki-laki sekitar 5 juta sel darah merah setiap mm3. Faktor-faktor yang

mempengaruhi jumlah sel darah merah yang dimiliki oleh setiap orangnya yaitu ketinggian

tempatnya hidup dan kesehatannya.

Ciri-ciri erosit sebagai berikut :

- Berbentuk cakram bikonkaf (bagian tengahnya lebih tipis dibandingkan dengan bagian tepi).

- Tidak mempunyai nukleus (inti sel).

- Warna kuning kemerah-merahan karena mengandung hemoglobin.

Hemoglobin terdiri atas protein globin yang berkombinasi dengan heme. Heme mengandung
besi (Fe2+). Hemoglobin berfungsi mengikat oksigen untuk diedarkan ke seluruh tubuh dan
mengikat karbon dioksida untuk dikeluarkan melalui paru-paru. Reaksi pengikatan oksigen dan
karbon dioksida oleh hemoglobin sebagai berikut :
Hb + O2 ==> HbO2

Hb + CO2 ==> HbCO2

Dalam 1 mm3 darah terdapat +- 5 juta eritrosit. Pembentukan eritrosit di sumsum tulang, limpa,
dan hati. Eritrosit berumur +- 120 hari. Setelah itu, eritrosit mati dan terurai di dalam hati dan
limpa. Hasil perombakan hemoglobin diubah menjadi zat bilirubin yang memberi warna pada
feses dan urin. Zat besi dan zat lain hasil perombakan eritrosit akan digunakan untuk membentuk
eritrosit baru.
2. Leukosit (sel darah putih)

Ciri-ciri leukosit adalah antaralain yakni sebagai berikut :

- Mempunyai inti.

- Tidak berwarna.

- Bentuknya tidak tetap

- Dapat bergerak amoebid (seperti amoeba).

- Dapat menembus dinding pembuluh darah yang disebut diapedesis.

Leukosit berperan penting dalam proses pertahanan tubuh dengan menghasilkan antibodi dan
memakan kuman-kuman atau benda-benda yang masuk ke dalam tubuh (fagositosis). Leukosit
dibentuk di dalam sumsum tulang, limpa, dan kelenjar getah bening. Jumlah leukosit pada orang
dewasa sehat sekitar 4.000 – 11.000 per mm3, berumur sekitar 2 – 24 hari. Jika jumlah leukosit
melebihi keadaan normal disebut leukositosis (leukemia). Jika jumlah leukosit kurang dari
keadaan normal disebut leukopenia.

Sel darah putih memiliki fungsi sebagai pelindung tubuh dari infeksi. Sel darah putih memiliki

satu inti sel dan berbentuk tidak tetap dengan jangka waktu aktifnya 12-13 hari. Ukurannya

cenderung lebih besar tetapi jumlahnya lebih sedikit sekitar 5-10 ribu µl, tidak berwarna.

Leukosit memiliki banyak jenis. Berdasarkan ada atau tidaknya granula di dalam plasma,

leukosit dikelompokkan menjadi:


MACAM - MACAM SEL DARAH MANUSIA

a. Granulosit

 Neutrofil, plasmanya bersifat netral dengan inti sel yang seringkaliberjumlah banyak

dengan bentuk bermacam-macam, bersifat fatogis terhadap eritrosit, kuman dan jaringan

mati.memiliki jumlah terbanyak dari leukosit yang lain. Saat infeksi kuman dapat

mencapai 10.000-20.000 sel/mm3 dan menerobos dinding pembuluh darah untuk

memakan bakteri.

 Eosinofil, plasmanya bersifat asam sehingga akan berwarna merah tua bila ditetesi eosin

bersifat fagosit dan jumlahnya akan meningkat jika tubuh terkena infeksi. Jumlahnya

kurang lebih 2 – 3 persen dari jumlah leukosit.

 Basofil, plasmanya bersifat basa sehingga akan berwarna biru bila ditetesi larutan basa

jumlahnya bertambah banyak jika terjadi infeksi bersifat fagosit, mengandung heparin,

yaitu zat kimia anti penggumpalan. Dapat mengikat zat warna. Memiliki zat beku

sehingga darah tidak membeku pada pembuluh darah.

b. Agranulosit
 Lomfosit, tidak dapat bergerak, berinti satu, ukurannya ada yang besar dan kecil,

berfungsi membentuk antibody. Memiliki dua jenis limfosit B dan limfosit T yang

berperan melawan virus.

 Monosit, dapat bergerak seperti amoeba, berukuran besar, memiliki inti yang bulat atau

bulat panjang, diproduksi pada jaringan limfa dan bersifat fagosit.

3. Trombosit (keping-keping darah)

Ciri-ciri trombosit adalah antaralain yakni sebagai berikut :


- Bentuknya tidak beraturan.
- Tidak berinti.
- Berwarna putih.

Jumlah trombosit normal pada orang dewasa sekitar 200.000 – 300.000 per mm3 darah. Apabila
jumlah trombosit lebih dari 300.000 per mm3 disebut trombositosis. Apabila jumlahnya kurang
dari keadaan normal disebut trombositopenia.

Trombosit berperan penting dalam proses pembekuan darah. Proses pembekuan darah dimulai
jika terdapat luka pada tubuh yaitu saat trombosit pecah. Skema proses pembekuan darah sebagai
berikut :

Benang-benang fibrin inilah yang berfungsi menutup luka.

Fungsi sel darah putih dan sel darah merah sangat penting. Sel darah merah banyak mengandung
hemoglobin. Fungsi sel darah merah adalah untuk membawa sari makanan dan oksigen. Orang
yang kekurangan sel darah merah akan mengalami anemia.

Sel darah putih berfungsi sebagai antibodi dan trombosit sebagai pembeku darah saat tubuh
terluka. Fungsi darah putih bertugas menghancurkan benda yang dianggap asing dan berbahaya
oleh tubuh, misal bakteri dan virus.
Plasma darah yang oleh sebagian orang juga disebut serum darah merupakan cairan pada darah
yang komposisinya mencapai 91,5 %. Plasma darah mengandung immunoglobin (untuk menjaga
daya tahan tubuh), bahan pembeku darah, albumin, hormon, protein dan garam.

Golongan Darah dan Transfusi Darah


Darah manusia dapat digolongkan berdasarkan komposisi aglutinogen dan aglutininnya.
Antigen adalah suatu jenis protein yang mampu merangsang pembentukan antibodi.
Penggolongan ini sangat bermanfaat untuk transfusi darah. Untuk lebih memahami, mari ikuti
uraian tentang golongan darah dan transfusi darah berikut ini.

a. Golongan darah

Berdasarkan ada atau tidak adanya antigen (aglutinogen) dan antibodi


(aglutinin),Golongan darah pada manusia dapat dibedakan menjadi empat golongan,
yaitu A, B, AB dan O
Orang yang bergolongan darah A, pada membran sel darah merah mengandung antigen
atau aglutinogen A. Sementara, plasma darahnya mengandung aglutinin β (antibodi β).
Orang yang bergolongan darah B, pada membran sel darah merah mengandung
aglutinogen B, sementara plasma darahnya mengandung aglutinin α (antibodi α).
Orang yang bergolongan darah AB, pada membran sel darah merah mengandung
aglutinogen A dan B, sementara plasma darahnya tidak mengandung antibodi α dan β.

orang yang bergolongan darah O, pada membran sel darah merah tidak memiliki
aglutinogen A dan B, sementara plasma darahnya mengandung aglutinin α dan β.

Untuk lebih memahami, mari perhatikan Tabel golongan darah dan uji serum golongan darah
sistem ABO di bawah :
b. Transfusi darah

Transfusi darah adalah pemberian darah dari seseorang kepada orang yang memerlukan. Orang
yang memberi darah disebut donor, sedangkan orang yang menerima darah disebut resipien.
Dalam transfusi darah, donor harus memperhatikan jenis aglutinogen (antigen) yang dimilikinya.
Sedangkan, pada resipien yang perlu diperhatikan adalah aglutininnya (antibodi). Jika antigen A
(aglutinogen A) bertemu dengan antibodi α (aglutinin α), maka darah akan menggumpal atau
membeku. Begitu pula sebaliknya, jika antigen B (aglutinogen B) bertemu dengan antibodi β
(aglutinin β), maka darah juga akan menggumpal atau membeku.

Golongan darah O dapat menjadi donor bagi semua golongan darah, karena golongan darah ini
tidak memiliki aglutinogen A maupun B sehingga tidak menyebabkan aglutinasi atau
penggumpalan darah. Oleh karena itu, golongan darah O disebut donor universal. Golongan
darah O hanya dapat menerima darah dari orang yang bergolongan darah O juga, dan tidak dapat
menerima darah dari golongan darah yang lainnya karena golongan darah O memiliki antibodi α
dan β.

Tabel Skema Kemungkinan Terjadinya Transfusi Darah

Pada tabel skema transfusi darah Golongan darah AB merupakan resipien universal, karena
dapat menerima darah dari golongan darah A, B, AB, maupun O. Hal ini disebabkan karena
golongan darah AB tidak mempunyai antibodi (aglutinin) α maupun β, tetapi hanya memiliki
antigen (aglutinogen) A dan B. Selain golongan darah, ada faktor lain yang menentukan dalam
transfusi darah, yaitu suatu antigen yang dimiliki manusia yang dinamakan rhesus. Rhesus
negatif adalah darah yang di dalam eritrositnya tidak mengandung antigen rhesus, tetapi dalam
plasma darahnya mampu membentuk antibodi atau aglutinin rhesus. Jika darah seseorang yang
bergolongan rhesus positif ditransfusikan ke golongan rhesus negatif, maka akan terjadi
penggumpalan walaupun golongan darahnya sama.
Pembuluh Darah

Pembuluh darah terdiri dari pembuluh koroner, arteri, vena dan kapiler. Masing-masing memiliki
ciri khas dan tugas yang berbeda.

 Arteri

Arteri adalah pembuluh darah yang berada di tubuh makhluk hidup yang akan membawa darah
seperti oksigen dari jantung yang akan disebar ke seluruh tubuh manusia yang membutuhkan,
jaringan dan juga sel-sel yang berada di dalam tubuh manusia. Sehingga di dalam gambar
anatomi arteri bisa dilihat dan di perhatikan bahwa dengan warna merah. Dinding arteri yang
memiliki ukuran lebih tebal dari pada dinding vena yang terdiri dari tiga lapisan. Ketiga lapisan
tersebut berturut-turut adalah lapisan paling dalam yang bernama endothelium, lapisan bagian
tengah yang merupakan otot polos dan berserat elastis, dan lapisan luar yang merupakan jaringan
ikat dan juga memiliki serat yang elastis. (Baca juga: Kelainan morfologi eritrosit dan leukosit)

Pembuluh aorta adalah pembuluh arteri yang paling besar dan berdinding paling tebal. Arteri
paling kecil adalah arteriol yang berhubungan langsung dengan pembuluh kapiler. Darah kaya
oksigen dari bilik kiri jantung akan keluar melalui aorta dan masuk ke arteri. Darah akan beredar
menuju tubuh bagian atas dan setelah itu menuju tubuh bagian bawah.

 Kapiler

Kapiler merupakan pembuluh darah yang sangat kecil berdiameter 5 sampai 10 µm. Dalam
pembuluh kapiler terjadi pertukaran oksigen, air, nutrisi dengan karbondioksida dan limbah sel-
sel sekitarnya. Kapiler hanya memiliki dua lapisan, yaitu membran basal dan lapisan
endothelium. Darah yang mengandung karbondioksida akan dibawa dari kapiler menuju vena.
(Baca juga : Bahaya hemofilia)

 Vena

Vena yang disebut juga pembuluh balik merupakan pembuluh darah yang membawa darah
miskin oksigen dari sel dan jaringan menuju ke jantung. Pengecualian untuk vena umbikalis,
pembuluh ini membawa darah kaya oksigen dari paru-paru ke jantung. Sehingga bisa di lihat
pada gambar anatomi yaitu pembuluh darah vena telah digambarkan dengan simbol berwarna
biru. Vena yang utama terdiri dari vena cava dan inferior yang akan membawa darah dari tubuh
pada bagian bawah jantung dan vena cava superior yang akan membawa darah dari tubuh bagian
atas jantung. Kedua vena masuk ke serambi kanan jantung. Pembuluh vena paling kecil adalah
venula yang membawa darah dari kapiler, yang selanjutnya bergabung menuju vena.

 Pembuluh Koroner

Pembuluh koroner merupakan pembuluh darah yang memberikan pasokan darah yang
mengandung oksigen dan nutrisi untuk jantung. Peredaran darah pada jantung masuk dalam
sistem sirkulasi koroner, yang mengawali peredarannya dari aorta, lau masuk ke arteri koroner
kanan dan arteri koroner kiri. Apabila oksigen dan nutrisi disuplai ke jantung, maka darah yang
berada di dalam tubuh manusia yang mengandung karbondioksida akan dibawa ke dalam jantung
melaui vena koroner. Oksigen dan nutrisi yang di gunakan untuk jantung maka akan dipasok
sendiri dengan melalui pembuluh koroner.

 Vena Portal Hepatica

Vena Portal Hepatica merupakan vena khusus yang yang tidak membawa darah ke jantung,
melainkan membawa darah yang mengandung sari-sari makanan menuju ke hati. Vena portal
hepatica yang juga disebut vena porta merupakan kumpulan kapiler di sekitar usus yang
menyerap sari-sari makanan dari dalam usus. Dalam hati, sari-sari makanan akan diproses.

Sistem Peredaran Darah (cara kerja jantung memompa darah )

pada Manusia Darah kotor dari tubuh masuk ke atrium kanan,


kemudian melalui katup yang disebut katup trikuspid mengalir ke ventrikel kanan. Nama
trikuspid berhubungan dengan adanya tiga daun jaringan yang terdapat pada lubang
antara atrium kanan dan ventrikel kanan.
Kontraksi ventrikel akan menutup katup trikuspid, tetapi membuka katup pulmoner yang
terletak pada lubang masuk arteri pulmoner.
Darah masuk ke dalam arteri pulmoner yang langsung bercabang-cabang menjadi cabang
kanan dan kiri yang masing-masing menuju paru-paru kanan dan kiri.
Arteri-arteri ini bercabang pula sampai membentuk arteriol.
Arteriol-arteriol memberi darah ke pembuluh kapiler dalam paru-paru. Di sinilah darah
melepaskan karbondioksida dan mengambil oksigen.
Selanjutnya, darah diangkut oleh pembuluh darah yang disebut venul, yang berfungsi
sebagai saluran anak dari vena pulmoner.
Empat vena pulmoner (dua dari setiap paru-paru) membawa darah kaya oksigen ke
atrium kiri jantung.
Hal ini merupakan bagian sistem sirkulasi yang dikenal sebagai sistem pulmoner atau
peredaran darah kecil.
Dari atrium kiri, darah mengalir ke ventrikel kiri melalui katup bikuspid.
Kontraksi ventrikel akan menutup katup bikuspid dan membuka katup aortik pada
lubang masuk ke aorta.
Cabang-cabang yang pertama dari aorta terdapat tepat di dekat katup aortik.
Dua lubang menuju ke arteri-arteri koroner kanan dan kiri.
Arteri koroner ialah pembuluh darah yang memberi makan sel-sel jantung.
Arteri ini menuju arteriol yang memberikan darah ke pembuluh kapiler yang menembus
seluruh bagian jantung.
Kemudian, darah diangkut oleh venul menuju ke vena koroner yang bermuara ke atrium
kanan.
Sistem sirkulasi bagian ini disebut sistem koroner.
Selain itu, aorta dari ventrikel kiri juga bercabang menjadi arteri yang mengedarkan
darah kaya oksigen ke seluruh tubuh (kecuali paru-paru),
kemudian darah miskin oksigen diangkut dari jaringan tubuh oleh pembuluh vena ke
jantung (atrium kanan).

Peredaran darah ini disebut peredaran darah besar.

3. Denyut jantung dan tekanan darah

 Otot jantung mempunyai kemampuan untuk berdenyut sendiri secara terus menerus.
 Suatu sistem integrasi di dalam jantung memulai denyutan dan merangsang ruang-ruang
di dalam jantung secara berurutan.
 Pada mamalia, setiap kontraksi dimulai dari simpul sinoatrium.
 Simpul sinoatrium atau pemacu terdiri atas serabut purkinje yang terletak antara atrium
dan sinus venosus. Impuls menyebar ke seluruh bagian atrium dan ke simpul
atrioventrikel.
 Selanjutnya, impuls akan diteruskan ke otot ventrikel melalui serabut purkinje.
 Hal ini berlangsung cepat sehingga kontraksi ventrikel mulai pada apeks jantung dan
menyebar dengan cepat ke arah pangkal arteri besar yang meninggalkan jantung.
 Kecepatan denyut jantung dalam keadaan sehat berbeda-beda, dipengaruhi oleh
pekerjaan, makanan, umur dan emosi. Irama dan denyut jantung sesuai dengan siklus
jantung.
 Jika jumlah denyut ada 70 maka berarti siklus jantung 70 kali semenit.
 Kecepatan normal denyut nadi pada waktu bayi sekitar 140 kali permenit, denyut jantung
ini makin menurun dengan bertambahnya umur,
 pada orang dewasa jumlah denyut jantung sekitar 60 - 80 per menit.
 Pada orang yang beristirahat jantungnya berdetak sekitar 70 kali per menit dan
memompa darah 70 ml setiap denyut (volume denyutan adalah 70 ml).
 Jadi, jumlah darah yang dipompa setiap menit adalah 70 × 70 ml atau sekitar 5 liter.
 Sewaktu banyak bergerak, seperti olahraga, kecepatan jantung dapat menjadi 150 setiap
menit dan volume denyut lebih dari 150 ml.
 Hal ini, membuat daya pompa jantung 20 - 25 liter per menit.
 Darah mengalir, karena kekuatan yang disebabkan oleh kontraksi ventrikel kiri.
 Sentakan darah yang terjadi pada setiap kontraksi dipindahkan melalui dinding otot yang
elastis dari seluruh sistem arteri.
 Peristiwa ketika jantung mengendur atau sewaktu darah memasuki jantung disebut
diastol.
 Sedangkan, ketika jantung berkontraksi atau pada saat darah meninggalkan jantung
disebut sistol.
 Tekanan darah manusia yang sehat dan normal sekitar 120 atau 80 mm Hg.
 120 merupakan tekanan sistol, dan 80 adalah tekanan diastole.
http://www.ilmudasar.com/2016/08/Sistem-Peredaran-Darah-Sirkulasi-Manusia-Adalah.html

https://dosenbiologi.com/manusia/pengertian-darah

http://www.dosenpendidikan.com/pengertian-jantung-dan-fungsinya-pada-manusia/

http://www.softilmu.com/2014/11/sistem-peredaran-darah-manusia.html

Anda mungkin juga menyukai