Anda di halaman 1dari 7

A.

Latar belakang
Meningioma adalah tumor jinak pada CNS yang berasal dari selubung meninges pada
otak dan korda spinalis. Walaupun sel asalnya masih belum dapat dipastikan,
kemungkinan besar tumor ini berasal dari sel pembungkus arachnoid (arachnoidal cap
cells). Sel-sel yang berasal dari lapisan luar arachnoid mater dan arachnoid villi ini
menunjukkan kemiripan sitologis yang menonjol dengan sel tumor meningioma. Tumor
ini paling sering dilaporkan pada pasien lansia dengan insidensi terbanyak pada dekade
ketujuh (Riemenschneider et al., 2006)
Di Indonesia sendiri, khususnya di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta, terdapat 14 kasus
yang dilaporkan pada tahun 2001-2005. Angka ini meningkat menjadi 36 kasus pada
tahun 2006-2008.
Melihat tren peningkatan pelaporan kasus meningioma pada satu dekade terakhir,
peningkatan yang sama dapat diprediksikan akan terjadi pada setidaknya satu dekade
mendatang. Fakta ini menuntut kemampuan diagnosis meningioma yang lebih baik.

B. Pokok Bahasan
Mengetahui penyebab meningioma

C. Sub pokok pembahasan


Penanganan meningioma

D. Tujuan Penyuluhan
1. Tujuan umum :
Setelah mengikuti penyuluhan selama 1 x 30 menit kepada keluarga pasien
diharapkan keluarga pasien mampu memahami tentang penyakit meningioma, dan
penatalaksanaannya.
2. Tujuan Khusus :
Setelah mengikuti penyuluhan selama 1 x 30 menit kepada keluarga pasien dengan
penyakit meningioma diharapkan mampu:
-Mengetahui pengertian penyakit Meningioma
-Menyebutkan minimal 2 penyebab Meningioma
-Mengetahui tanda dan gejala Meningioma
-Mengetahui penatalaksanaan Meningioma

E. Sasaran : Keluarga pasien yang memiliki penyakit Meningioma

F. Hari / tanggal : Rabu, 10 Juni 2018

G. Waktu : Pukul 10.00-10.30 WIB

H. Tempat : Ruang 36

I. Isi materi :
1. Jelaskan pengertian meningioma
2. Sebutkan faktor penyebab meningioma
3. Sebutkan tanda dan gejala meningioma
4. Sebutkan cara penanganan meningioma ?

J. Metode : Ceramah, diskusi

K. Media : Leaflet

L. Rencana Kegiatan :

Tahap Waktu Kegiatan penyuluhan Kegiatan peserta


Pendahuluan 5 menit 1. Mengucapkan salam Menjawab salam
2. Memperkenalkan diri Menerima dengan
3. Menjelaskan tujuan baik

Menyimak dengan
baik

Penyajian 20 1. Menjelaskan pengertian Memperhatikan


menit meningioma

2. Menjelaskan tentang Memperhatikan


penyebab meningioma

3. Menjelaskan tanda dan Memperhatikan


gejala meningioma

4. Menjelaskan komplikasi Memperhatikan


meningioma

5. Menjelaskan Memperhatikan
penananganan
meningioma

6. Melakukan diskusi dan Memperhatikan,


tanya jawab tentang bertanya dan
meningioma menjawab pertanyaan
Penutup 5 menit Melakukan evaluasi dan
menutup pertemuan
1. Melakukan evaluasi Menjawab prtanyaan
dengan mengajukan
pertanyaan pada peserta
2. Memberikan penilaian Memberikan komentar
terhadap komentar atau atau pertanyaan
jawaban terhadap
pertanyaan Pasien
3. Memberikan kesimpulan Memperhatikan
umum tentang materi
4. Memberi salam, penutup Memberi salam

M. Pertanyaan
1. Apa yang di maksud dengan meningioma?
2. Apa penyebab meningioma?
3. Bagaimana tanda dan gejala meningioma?
4. Apa saja komplikasi meningioma?
5. Bagaimana cara penanganan meningioma?

N. Lampiran Materi
Meningioma
1. Pengertian Meningioma
Meningioma merupakan tumor jinak ekstra-aksial atau tumor yang terjadi di
luar jaringan parenkim otak yaitu berasal dari meninges otak. Meningioma tumbuh dari sel-sel
arachnoid cap dengan pertumbuhan yang lambat (Al-Hadidy, 2007). Meningioma adalah
tumor pada meningens, yang merupakan selaput pelindung yangmelindungi otak dan medulla
spinalis. Meningioma dapat timbul pada tempat manapun di bagian otak maupun medulla
spinalis, tetapi, umumnya terjadi di hemisfer otak di semua lobusnya. Kebanyakan
meningioma bersifat jinak (benign), sedangkan meningioma malignan jarang terjadi.
(Mardjono, 2003)

Jadi meningioma adalah tumor jinak yng terjadi pada meningen. Lokasi tumor yang
sering diantaranya pada area basis frontal (olfactorygroove), tuberculum sella, sphenoid wing
atau di area fossa posterior.

2. Etiologi
-Trauma
-Kehamilan
-Radiasi
-Genetic
-Hormon

3. Manifestasi Klinis

-Nyeri kepala berat pada pagi hari, semakin bertambah bila batuk atau membungkuk
-Kejang

-Tanda-tanda peningkatan tekanan intra cranial: pandangan kabur, mual, muntah,


penurunan fungsi pendengaran, perubahan tanda-tanda vital, afasia.

-Perubahan kepribadian

-Gangguan memori

-Gangguan alam perasaan

4. Komplikasi
- Edema serebral
- Syok hipovolemik
- Hydrocephalus
- Ketidakseimbangan cairan dan elektrolit
- Gangguan perfusi jaringan

5. Penatalaksanaan
- Pembedahan

Pembedahan merupakan terapi utama pada penatalaksanaan semua jenis meningioma.


Tujuan dari reseksi meningioma adalah menentukan diagnosis definitif, mengurangi efek
massa, dan meringankan gejala-gejala. Reseksi harus dilakukan sebersih mungkin agar
memberikan hasil yang lebih baik. Sebaiknya reseksi yang dilakukan meliputi jaringan
tumor, batas duramater sekitar tumor, dan tulang kranium apabila terlibat. Reseksi tumor
pada skull base sering kali subtotal karena lokasi dan perlekatan dengan pembuluh darah
(Modha & Gutin, 2005).

- Chemotherapy

Pada kemoterapi dapat menggunakan powerfull drugs, bisa menggunakan satu atau
dikombinasikan. Tindakan ini dilakukan dengan tujuan untuk membunuh sel tumor pada
klien. Diberikan secara oral, IV, atau bisa juga secara shunt. Tindakan ini diberikan dalam
siklus, satu siklus terdiri dari treatment intensif dalam waktu yang singkat, diikuti waktu
istirahat dan pemulihan. Saat siklus dua sampai empat telah lengkap dilakukan, pasien
dianjurkan untuk istirahat dan dilihat apakah tumor berespon terhadap terapi yang
dilakukan ataukah tidak. (Febri : 2012)
- Angiografi preoperative

Angiografi preoperative dapat menggambarkan suplai pembuluh darah terhadap tumor


dan memperlihatkan pembungkusan pembuluh darah. Selain itu, angiografi dapat
memfasilitasi embolisasi preoperatif. Beberapa jenis meningioma terutama malignan
umumnya memiliki vaskularisasi yang tinggi, sehingga embolisasi preoperatif mempermudah
tindakan reseksi tumor. Hal ini disebabkan oleh berkurangnya darah yang hilang secara
signifikan saat reseksi. Embolisasi preoperatif dilakukan pada tumor yang berukuran kurang
dari 6 cm dan dengan pertimbangan keuntungan dibandingkan dengan resiko dari embolisasi
(Levacic et al; 2012).

Rencana preoperatif

Pada pasien dengan meningioma supratentorial, pemberian antikonvulsan dapat segera


diberikan, pemberian antibiotik perioperatif digunakan sebagai profilaksis pada semua pasien
untuk organisme stafilokokkus, dan pemberian cephalosporin generasi III yang memiliki
aktifitas terhadap organisem pseudomonas, serta pemberian metronidazol (untuk organisme
anaerob)
DAFTAR PUSTAKA

https://edoc.site/laporan-pendahuluan-post-craniotomy-pdf-free.html

Mardjono, M. & Sidharta, P. 2003. Neurologi Klinis Dasar. Jakarta: Fakultas


Kedokteran Universtas Indonesia
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Meningioma

Di susun oleh:
Putri Hana Agavia
30120115005

Program Studi S1 Keperawatan


Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Santo Borromeus
Jalan Parahyangan, Kav 8 Blok B Kota Baru Parahyangan, Padalarang
2018

Anda mungkin juga menyukai