PROGRAM PPK 2019 SD 1 Larik
PROGRAM PPK 2019 SD 1 Larik
(PPK)
TAHUN PELAJARAN 2019/2020
SD NEGERI 1 LARIKREJO
UPT PENDIDIKAN KECAMATAN UNDAAN
KABUPATEN KUDUS
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang Maga Esa, karena atas rahmat dan
hidayah-Nya sehingga Program Penguatan Pendidikan Karakter ( PPK ) ini dapat kami susun dan
selesaikan sebagai pedoman pendidik, tenaga pendidik, dan Kepala Sekolah untuk melaksanakan
program PPK di SD Negeri 1 Larikrejo.
Program PPK ini kami susun dengan melibatkan Kepala Sekolah, guru, dan stakeholder
di SD Negeri 1 Larikrejo sehingga dapat memperkaya dan memperlancar penyusunan program ini.
Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi
dalam penyusunan program PPK ini.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa Program PPK ini masih jauh dari kesempurnaan.
Oleh karena itu kami sangat mengharapkan adanya kritik, saran dan masukan yang dapat
kami gunakan untuk menyempurnakan pogram ini.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu mencurahkan rahmat, bimbingan dan petunjuk-
Nya kepada kita. Amiin
Anshori, S.Pd.I
NIP. 196503301984051001
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Gerakan Nasional Pendidikan Karakter yang secara intensif telah dimulai sejak tahun
2010 sudah melahirkan sekolah-sekolah rintisan yang mampu melaksanakan pembentukan karakter
secara kontekstual sesuai dengan potensi lingkungan setempat. Penguatan Pendidikan Karakter di
sekolah diharapkan dapat memperkuat bakat, potensi dan talenta seluruh peserta didik. Lebih dari
itu, pendidikan kita sesungguhnya melewatkan atau mengabaikan beberapa dimensi penting dalam
pendidikan, yaitu olah raga (kinestetik), olah rasa (seni) dan olah hati (etik dan spiritual) (Muhajir
Effendy, 2016). Apa yang selama ini kita lakukan baru sebatas olah pikir yang menumbuhkan
kecerdasan akademis. Olah pikir ini pun belum mendalam sampai kepada pengembangan berpikir
tingkat tinggi, melainkan baru pada pengembangan olah pikir tingkat rendah. Persoalan ini perlu
diatasi dengan sinergi berkelanjutan antara pemerintah, sekolah, orang tua, dan masyarakat melalui
penguatan pendidikan karakter untuk mewujudkan Indonesia yang bermartabat, berbudaya, dan
berkarakter.
Kementerian Pendidikan Nasional pada tahun 2010 mengeluarkan Rencana Aksi Nasional
(RAN) Pendidikan Karakter untuk mengembangkan rintisan di sekolah-sekolah seluruh Indonesia
dengan delapan belas (18) nilai karakter. Program ini didukung oleh Pemerintah Daerah, lembaga
swadaya masyarakat sehingga program pendidikan karakter bisa terlaksana dengan baik.
Pendidikan karakter pada dasarnya dapat diintegrasikan dalam pembelajaran pada setiap
mata pelajaran. Materi pembelajaran yang berkaitan dengan norma atau nilai-nilai pada setiap
mata pelajaran perlu dikembangkan, dieksplisitkan, dikaitkan dengan konteks kehidupan
sehari-hari. Dengan demikian, pembelajaran nilai-nilai karakter tidak hanya pada tataran kognitif,
tetapi menyentuh pada internalisasi, dan pengamalan nyata dalam kehidupan peserta didik sehari-
hari di masyarakat.
Pendidikan karakter di sekolah juga sangat terkait dengan manajemen atau pengelolaan
sekolah. Pengelolaan yang dimaksud adalah bagaimana pendidikan karakter direncanakan,
dilaksanakan, dan dikendalikan dalam kegiatan-kegiatan pendidikan di sekolah secara memadai.
Pengelolaan tersebut antara lain meliputi, nilai-nilai yang perlu ditanamkan, muatan kurikulum,
pembelajaran, penilaian, pendidik dan tenaga kependidikan, dan komponen terkait lainnya.
Dengan demikian, manajemen sekolah merupakan salah satu media yang efektif dalam pendidikan
karakter di sekolah.
B. Dasar Hukum
Dasar hukum dalam pembinaan pendidikan karakter antara lain:
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan
3. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan
Pendidikan
4. Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2017 tentang PPK
5. Permendiknas No 39 Tahun 2008 Tentang Pembinaan Kesiswaan
6. Permendikbud No. 20 Tahun 2016 tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan
Menengah;
7. Permendikbud Nomor 21 tahun 2016 tentan Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah;
8. Permendikbud Nomor 22 tahu 2016 tentang Standar Proses;
9. Permendikbud Nomor 23 tahun 2016 tentang Standar Penilaian Pendidikan;
10. Permendikbud Nomor 24 tahun 2016 tentang Kompetensi Isi dan Kompetensi Dasar Kurikulum
2013;
11. Permendiknas Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan oleh Satuan
Pendidikan Dasar dan Menengah;
12. Permendiknas Nomor 20 Tahun 2007 tentang Standar Penilaian Pendidikan;
13. Program kerja SD Negeri 1 Larikrejo tahun pelajaran 2019/2020
C. Tujuan
Pendidikan karakter bertujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan dan hasil pendidikan
di sekolah yang mengarah pada pencapaian pembentukan karakter atau akhlak mulia peserta
didik secara utuh, terpadu, dan seimbang, sesuai standar kompetensi lulusan. Melalui pendidikan
karakter diharapkan peserta didik SD Negeri 1 Larikrejo mampu secara mandiri meningkatkan
dan menggunakan pengetahuannya, mengkaji dan menginternalisasi serta mempersonalisasi
nilai-nilai karakter dan akhlak mulia sehingga terwujud dalam perilaku sehari-hari.
Pendidikan karakter pada tingkatan institusi mengarah pada pembentukan budaya sekolah,
yaitu nilai-nilai yang melandasi perilaku, tradisi, kebiasaan keseharian, dan simbol- simbol yang
dipraktikkan oleh semua warga sekolah, dan masyarakat sekitar sekolah. Budaya sekolah merupakan
ciri khas, karakter atau watak, dan citra sekolah tersebut di mata masyarakat luas.
D. Sasaran
Sasaran pendidikan karakter adalah seluruh warga sekolah ( siswa, pendidik kepala
sekolah dan tenaga kependidikan ) terutama siswa. Melalui program ini diharapkan siswa memiliki
keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, kompetensi akademik
yang utuh dan terpadu, sekaligus memiliki kepribadian yang baik sesuai norma-norma dan
budaya Indonesia. Pada tataran yang lebih luas, pendidikan karakter nantinya diharapkan menjadi
budaya sekolah.
BAB II
PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER
A. Nilai-nilai Karakter untuk SD
1. Religius
Nilai karakter religius mencerminkan keberimanan terhadap Tuhan yang Maha Esa yang
diwujudkan dalam perilaku melaksanakan ajaran agama dan kepercayaan yang dianut,
menghargai perbedaan agama, menjunjung tinggi sikap toleran terhadap pelaksanaan ibadah
agama dan kepercayaan lain, hidup rukun dan damai dengan pemeluk agama lain. Nilai
karakter religius ini meliputi tiga dimensi relasi sekaligus, yaitu hubungan individu dengan
Tuhan, individu dengan sesama, dan individu dengan alam semesta (lingkungan). Nilai
karakter religius ini ditunjukkan dalam perilaku mencintai dan menjaga keutuhan ciptaan.
Subnilai religius antara lain cinta damai, toleransi, menghargai perbedaan agama
dan kepercayaan, teguh pendirian, percaya diri, kerja sama antar pemeluk agama dan
kepercayaan, antibuli dan kekerasan, persahabatan, ketulusan, tidak memaksakan kehendak,
mencintai lingkungan, melindungi yang kecil dan tersisih.
2. Nasionalis
Nilai karakter nasionalis merupakan cara berpikir, bersikap, dan berbuat yang
menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa,
lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi dan politik bangsa, menempatkan kepentingan
bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya.
Subnilai nasionalis antara lain apresiasi budaya bangsa sendiri, menjaga kekayaan
budaya bangsa,rela berkorban, unggul, dan berprestasi, cinta tanah air, menjaga
lingkungan,taat hukum, disiplin, menghormati keragaman budaya, suku,dan agama.
3. Mandiri
Nilai karakter mandiri merupakan sikap dan perilaku tidak bergantung pada orang lain
dan mempergunakan segala tenaga, pikiran, waktu untuk merealisasikan harapan, mimpi dan
cita-cita.
Subnilai mandiri antara lain etos kerja (kerja keras), tangguh tahan banting, daya juang,
profesional, kreatif, keberanian, dan menjadi pembelajar sepanjang hayat.
4. Gotong Royong
Nilai karakter gotong royong mencerminkan tindakan menghargai semangat kerja sama
dan bahu membahu menyelesaikan persoalan bersama, menjalin komunikasi dan
persahabatan, memberi bantuan/ pertolongan pada orang-orang yang membutuhkan.
Subnilai gotong royong antara lain menghargai, kerja sama, inklusif, komitmen atas
keputusan bersama, musyawarah mufakat, tolongmenolong, solidaritas, empati, anti
diskriminasi, anti kekerasan, dan sikap kerelawanan.
5. Integritas
Nilai karakter integritas merupakan nilai yang mendasari perilaku yang didasarkan pada
upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan,
tindakan, dan pekerjaan, memiliki komitmen dan kesetiaan pada nilai-nilai kemanusiaan dan
moral (integritas moral). Karakter integritas meliputi sikap tanggung jawab sebagai warga
negara, aktif terlibat dalam kehidupan sosial, melalui konsistensi tindakan dan perkataan
yang berdasarkan kebenaran
Subnilai integritas antara lain kejujuran, cinta pada kebenaran, setia, komitmen moral,
anti korupsi, keadilan, tanggungjawab, keteladanan, dan menghargai martabat individu
(terutama penyandang disabilitas).
Kelima nilai utama karakter bukanlah nilai yang berdiri dan berkembang sendiri- sendiri
melainkan nilai yang berinteraksi satu sama lain, yang berkembang secara dinamis dan
membentuk keutuhan pribadi. Dari nilai utama manapun pendidikan karakter dimulai,
individu dan sekolah pertlu mengembangkan nilai-nilai utama lainnya baik secara
kontekstual maupun universal.
Prinsip 3 – Terintegrasi
Gerakan PPK sebagai poros pelaksanaan pendidikan nasional terutama pendidikan
dasar dan menengah dikembangkan dan dilaksanakan dengan memadukan,
menghubungkan, dan mengutuhkan berbagai elemen pendidikan, bukan merupakan
program tempelan dan tambahan dalam proses pelaksanaan pendidikan.
Prinsip 4 – Partisipatif
Gerakan PPK dilakukan dengan mengikutsertakan dan melibatkan publik seluas-
luasnya sebagai pemangku kepentingan pendidikan sebagai pelaksana Gerakan PPK.
Kepala sekolah, pendidik, tenaga kependidikan, komite sekolah, dan pihak-pihak lain
yang terkait dapat menyepakati prioritas nilai-nilai utama karakter dan kekhasan
sekolah yang diperjuangkan dalam Gerakan PPK, menyepakati bentuk dan strategi
pelaksanaan Gerakan PPK, bahkan pembiayaan Gerakan PPK.
Prinsip 9 – Terukur
Gerakan PPK dikembangkan dan dilaksanakan berlandaskan prinsip keterukuran agar
dapat dimati dan diketahui proses dan hasilnya secara objektif. Dalam hubungan ini
komunitas sekolah mendeskripsikan nilai-nilai utama karakter yang menjadi prioritas
pengembangan di sekolah dalam sebuah sikap dan perilaku yang dapat diamati dan
diukur secara objektif; mengembangkan program-program penguatan nilai-nilai
karakter bangsa yang mungkin dilaksanakan dan dicapai oleh sekolah; dan
mengerahkan sumber daya yang dapat disediakan oleh sekolah dan pemangku
kepentingan pendidikan.
Selain struktur dalam kurikulum, gerakan PPK juga memiliki struktur pendukung lain
yang terdiri atas:
a. Ekosistem dan budaya sekolah; mewujudkan tata kelola yang sehat, hubungan
antarwarga sekolah yang harmonis dan saling menghargai, lingkungan sekolah yang
bersih, ramah, sehat, aman, dan damai.
b. Pendidikan keluarga dan masyarakat; menjalin keselarasan antara pendidikan di
sekolah, lingkungan keluarga, dan masyarakat.
E. Struktur Kegiatan
Struktur kegiatan PPK merupakan pilihan berbagai macam kegiatan bagi pembentukan
karakter peserta didik yang menyeimbangkan keempat dimensi pengolahan pendidikan menurut Ki
Hadjar Dewantara, yaitu olah raga, olah pikir, olah rasa dan olah hati. Sekolah bisa memilih
struktur kegiatan yang akan mendorong terbentuknya keunikan, kekhasan, dan keunggulan sekolah
(school branding).
G. Perancangan
Beberapa hal yang dilakukan dalam tahap penyusunan rancangan antara lain:
1. Menentukan karakter individual, kelompok, kelas, lembaga.
2. Menentukan sub tim pengendali pelasksanaan pendikar
3. Mengidentifikasi jenis-jenis kegiatan di sekolah yang dapat merealisasikan pendidikan
karakter, yaitu nilai-nilai/perilaku yang perlu dikuasai, dan direalisasikan peserta didik
dalam kehidupan sehari-hari. Dalam hal ini, program pendidikan karakter peserta didik
direalisasikan dalam tiga kelompok kegiatan, yaitu
(a) terpadu dengan pembelajaran pada mata pelajaran;
(b) terpadu dengan manajemen sekolah; dan
(c) terpadu melalui kegiatan pembinaan kesiswaan.
4. Mengembangkan materi pendidikan karakter untuk setiap jenis kegiatan di sekolah
5. Mengembangkan rancangan pelaksanaan setiap kegiatan di sekolah (tujuan, materi,
fasilitas, jadwal, pengajar/fasilitator, pendekatan pelaksanaan, evaluasi)
6. Menyiapkan fasilitas pendukung pelaksanaan program pendidikan karakter di sekolah
H. Implementasi
J. Metode Penilaian
Cara melakukan penilaian PPK adalah melalui observasi (pengamatan langsung) untuk
mengumpulkan data, baik data-data administratif maupun catatan-catatan pendukung untuk menilai
sebuah kegiatan. Observasi bisa dilakukan secara individual, bila instansi yang menilai adalah
individu di luar sekolah, seperti pengawas, atau dari Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota. Bila
sekolah yang melakukan evaluasi diri, sekolah bisa mempergunakan
Data-data observasi dan data-data administratif digabungkan untuk memberikan justifikasi
skoring sesuai rubrik pada indikator keberhasilan PPK. Data-data administrasi berupa dokumen-
dokumen pendukung (tertulis dalam dokumen, atau dokumentasi dalam bentuk digital, seperti
video, foto, dan lain-lain).
K. Penilai PPK
Penilai PPK adalah pihak sekolah yang melibatkan seluruh pemangku kepentingan
pendidikan. Untuk menjaga objektivitas, penilaian keberhasilan PPK dilakukan minimal dengan
melibatkan tiga pemangku kepentingan utama pendidikan, yaitu sekolah, komite sekolah/orangtua,
dan pengawas. Perwakilan komunitas atau dinas bisa juga dilibatkan untuk membuat evaluasi PPK
bila dibutuhkan.
Kepala sekolah, komite sekolah, orang tua, dan pengawas melakukan evaluasi Penguatan
Pendidikan Karakter dengan cara menilai keberhasilan PPK mempergunakan informasi dari
rubrikasipenilaian sebagai alat untuk membantu justifikasi indikator PPK.
M. Tindak Lanjut
Hasil monitoring dan evaluasi dari implementasi program pembinaan pendidikan karakter
digunakan sebagai acuan untuk menyempurnakan program, mencakup manusia, dan
manajemen sekolah yang terkait dengan implementasi program.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
2 Senin- Kamis Meningkatkan Iman dan Taqwa Mushalla Shalat Zuhur berjamaan Semua Guru dan Siswa
3 Senin, 11 Nopember 2019 Maulud Nabi Muhammad SAW Ruang kelas 4,5 dan 6 Qirah Al barjanji Semua Guru dan Siswa
4 Senin, 23 Maret 2019 Isra’Mi’raj Nabi Muhammad SAW Ruang kelas 4,5 dan 6 Tausiyah Semua siswa dan guru
5 Sabtu, 7 Maret 2019 Ziarah makam wali Makam Sunan Kudus Qiraat Tahlil Semua siswa kelas 6
6 Senin- Kamis (setiap pagi di bulan Tadarrus Ruang Kelas 4,5 dan 6 Tadarrus Al quran Semua siswa dan guru
Ramadlan)
7 Sabtu, 16 Mei 2019 Berbuka Puasa Ruang Kelas 4,5 dan 6 Tausiyah Semua siswa dan guru
8 Selasa, 2 Juni 2019 Halal Bihalal Halaman sekolah Mushafahah Semua guru dan siswa
Anshori, S.Pd.I
NIP. 196503301984051001