Anda di halaman 1dari 35

KAJIAN TEKNIS

PEMBEBASAN LAHAN BANTARAN KALI SARUA (KALI PULO)


KELURAHAN JATIPADANG KECAMATAN PASAR MINGGU

BAB I: PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Jebolnya tanggul di kali Pulo atau ada juga yang menyebut kali Sarua di kelurahan Jatipadang
kecamatan Pasar minggu setiap musim penghujan senantiasa menjadi berita di surat kabar
atau media lain yang ada di Ibu Kota ini.
Daerah yang disebut dengan istilah “Kampung Air” oleh
penduduk setempat, sebenarnya memang merupakan
daerah dataran banjir dan retensi kali, karena daerah ini
berada pada daerah cekungan. Disamping itu bila dilihat
di lapangan kondisi kali yang ada memang sangat tidak
memenuhi syarat. Daerah yang semula merupakan
dataran bajir yang cukup luas, saat ini sudah dipenuhi
dengan permukiman penduduk, hingga badan sungai
yang ada hanya tinggal 2 – 3 m dan bahkan banyak bangunan-bangunan yang berdiri di atas
kali.
Pembangunan tanggul setinggi apapun sebenarnya tidak akan bisa membebaskan daerah ini
dari kemungkinan terjadinya banjir, selama sungai yang ada tidak memenuhi secara teknis
(lebar dan kedalaman). Bahkan pembangunan tanggul secara hidolis hanya akan
menimbulkan efek “back water”, ke daerah hulu sama dengan kapasitas tertentu. Dan bila
kapasitas tersebut dilampaui air akan melimpas di atas tanggul. Hal ini malah akan semakin
membahayakan, karena satu hal yang sangat dijaga dalam membangun bangunan air adalah
terjadinya limpasan. Limpasan dapat mengakibatnya jebolnya bangunan yang ada, dan
jebolnya bangunan air biasanya akan lebih membahayakan karena membawa volume yang
cukup besar dalam waktu yang singkat.

1.2. Maksud dan Tujuan


Maksud dan tujuan dari studi ini adalah untuk mengkaji seberapa besar (lebar dan
kedalaman) kali, sehingga dapat mengalirkan debit banjir rencana yang ada. Sehingga dengan
dipenuhinya kebutuhan penampang sungai sesuai dengan kebutuhan, maka kejadian banjir
dapat ditekan atau dikurangi sampai dengan level tertentu.
Kajian ini dilakukan oleh Bidang Sungai dan Pantai Aliran Tengah, Dinas Sumber Daya Air
Provinsi DKI Jakarta.

1.3. Lokasi Kajian


Lokasi kajian Pembebasan Lahan Bantaran Kali Sarua (Kali Pulo) berada di Kelurahan
Jatipadang, Kecamatan Pasar Minggu, Kota Administrasi Jakarta Selatan.

Kajian Teknis Pembebasan Lahan Bantaran Kali Saruo (Kali Pulo) – Kelurahan Jatipadang 1
Jakarta Selatan

Lokasi Kajian

Gambar 1.1. Peta Lokasi Kajian

Lokasi kajian dibatasi dari Jalan Buncit Raya ke arah hulu hingga Jalan TB Simatupang.

Kajian Teknis Pembebasan Lahan Bantaran Kali Saruo (Kali Pulo) – Kelurahan Jatipadang 2
1.4. Foto-Foto Lokasi Kajian
Di bawah adalah foto-foto di lokasi kajian yang menggambarkan kondisi sungai yang ada, baik
disaat banjir atau aliran rendah.
Foto-foto Kejadian Banjir dan Jebolnya Tanggul (April – Juni 2019)

Kajian Teknis Pembebasan Lahan Bantaran Kali Saruo (Kali Pulo) – Kelurahan Jatipadang 3
Foto-foto Lokasi Studi Saat Tidak Banjir (Agustus 2019)

Dari foto-foto di atas terlihat jelas bahwa kondisi sungai sudah sangat tidak memadai, tanggul
di sisi kiri dan kanan sungai sudah dipenuhi dengan permukiman warga dan lebar sungai tidak
lebih dari 3 m.

Kajian Teknis Pembebasan Lahan Bantaran Kali Saruo (Kali Pulo) – Kelurahan Jatipadang 4
BAB II: KONDISI UMUM WILAYAH KAJIAN

2.1. Umum
Secara makro sistem aliran kali Sarua/ Pulo merupakan bagian dari kali Krukut/ Mampang
yang bermuara di Kanal Banjir Barat di sekitar kelurahan Bendungan Hilir.
Kali Sarua/ Pulo sendiri ber hulu di sekitar daerah Depok (Empang Rawa Manggis) dan
sebagian alirannya di daerah tersebut terpengaruh oleh saluran irigasi Tanah Baru (Irigasi
Cabang Tengah). Sebelum mengalir kea rah hilir terdapat beberapa situ yang berpengaruh
terhadapat aliran kali Sarua/ Pulo, yang antara lain: situ ISTN, situ Mangga Bolong dan situ
Babakan. Situ Babakan merupakan situ terbesar (luas 20 ha) yang berpengaruh terhadap
aliran kali Sarua/ Pulo.

2.2. Sistem Aliran Kali Sarua/ Pulo


Seperti telah dijelaskan di atas bahwa system aliran kali Sarua/ Pulo merupakan bagian dari
kali Krukut/ Mampang yang bermuara di Kanal Banjir Barat.
Secara lengkap gambaran system yang ada seperti ditunjukkan pada gamar atau peta di
bawah.

Gambar 2.1. Peta Sistem Aliran Kali Sarua/ Pulo

Dan sistem irigasi Cabang Tengah sendiri akan bermuara di hilir Pintu Air Manggarai, yang
pada umumnya disebut dengan saluran Minang Kabau.

Kajian Teknis Pembebasan Lahan Bantaran Kali Saruo (Kali Pulo) – Kelurahan Jatipadang 5
2.3. Kondisi Permukiman di Wilayah Kajian
Kali Sarua/ Pulo di wilayah kelurahan Jatipadang berada diantara permukiman yang cukup
padat dan tidak ada akses alat berat atau kendaraan yang bisa menjangkau sungai. Sehingga
sangat sulit untuk dilakukan pemeliharaan, kecuali dengan cara manual (tenaga manusia).

Gambar 2.2. Kepadatan Permukiman di Sekitar Kali Serua di Kelurahan Jatipadang

2.4. Kondisi Topografi di Wilayah Kajian


Daerah kajian merupakan daerah
cekungan yang cukup dalam, bila
ditarik garis dari Jalan Jatipadang ke
jalan AUP Barat, dimana kedua jalan
tersebut merupakan titik tertinggi
dan daerah disekitar kali Sarua berada
pada kedalaman hingga 6 m.
Hal tersebut di atas menunjukkan
bahwa daerah ini semula merupakan
dataran banjir dan sebagai retensi
dari kali sarua di saat musim
penghujan. Oleh karena itu penangan
banjir di daerah ini bukan sesuatu
yang sederhana.

Kajian Teknis Pembebasan Lahan Bantaran Kali Saruo (Kali Pulo) – Kelurahan Jatipadang 6
Gambar di bawah adalah menunjukkan peta topografi yang pernah dilakukan pengukuran
sekitar tahun 2005.

Gambar 2.3. Peta Garis Ketinggian (Topografi) Wilayah Kajian

Kajian Teknis Pembebasan Lahan Bantaran Kali Saruo (Kali Pulo) – Kelurahan Jatipadang 7
Bila disandingkan antara peta topografi yang ada, dan peta Google, pada beberapa ruas kali
Sarua/ Pulo yang ada di sekitar RW 06, Kelurahan Jatipadang atau masyarakat setempat sebut
dengan Kampung Air, ruas kali telah terjadi pergeseran seperti gambar di bawah.

Gambar 2.4. Bagian Ruas Kali Sarua/ Pulo Yang Telah Bergeser

Kajian Teknis Pembebasan Lahan Bantaran Kali Saruo (Kali Pulo) – Kelurahan Jatipadang 8
BAB III: ANALISIS DAN PERHITUNGAN

3.1. Umum
Guna melengkapi kajian yang dilakukan tentunya diperlukan analisis dan perhitungan,
sehingga hasil akhir dari kajian ini adalah mendapatkan penampang ideal yang diperlukan
pada ruas kali yang distudi.

3.2. Analisis Hidrologi


3.2.1. Distribusi Curah Hujan Rencana
Dalam analisis frekuensi suatu seri data sangat jarang dijumpai seri data yang sangat sesuai
dengan distribusi normal, oleh karena itu untuk menghindari kesalahan yang tidak diinginkan
seri data yang ada perlu diuji kesesuaian distribusinya.
Untuk menganalisa distribusi dari pada data curah hujan ada beberapa teori distribusi yang
bisa digunakan, yang antara lain adalah:
a. Distribusi Normal
b. Distribusi Gumbel
c. Distribusi Log Pearson III

Distribusi Normal
Distribusi normal mempunyai fungsi "probability density" sebagai berikut:

Sifat khas dari pada distribusi normal adalah nilai asimetris (skewness) hampir sama dengan
0 dan kurtosis sama dengan 3.

Tabel 3.1. Standard Variable ( mt ) untuk Periode Ulang t Distribusi Normal


t mt t mt t mt t mt t mt
1 -1,86 3,4 0,29 24 2,06 52 2,79 130 3,7
1,01 -1,35 3,6 0,34 25 2,1 54 2,83 140 3,77
1,02 -1,28 3,8 0,39 26 2,13 56 2,86 150 3,84
1,03 -1,23 4 0,44 27 2,17 58 2,9 160 3,91
1,04 -1,19 4,5 0,55 28 2,19 60 2,93 170 3,97
1,05 -1,15 5 0,64 29 2,24 62 2,96 180 4,03
1,06 -2,19 5,5 0,73 30 2,27 64 2,99 190 4,09
1,08 -1,02 6 0,81 31 2,3 66 3,02 200 4,14
1,1 -0,93 6,5 0,88 32 2,33 68 3,05 220 4,24
1,15 -0,85 7 0,95 33 2,36 70 3,08 240 4,33
1,2 -0,79 7,5 1,01 34 2,39 72 3,11 260 4,42
1,25 -0,73 8 1,06 35 2,41 74 3,13 280 4,5
1,3 -0,68 9 1,17 36 2,44 76 3,16 300 4,57
1,35 -0,54 10 1,28 37 2,47 78 3,18 350 4,77
1,4 -0,5 11 1,35 38 2,49 80 3,21 400 4,88
1,5 -0,46 12 1,43 39 2,52 82 3,23 450 5,01
1,6 -0,4 13 1,5 40 2,54 84 3,26 500 5,13
1,7 -0,33 14 1,57 41 2,56 86 3,28 600 5,33
1,8 -0,28 15 1,63 42 2,59 88 3,3 700 5,51
1,9 -0,22 16 1,69 43 2,61 90 3,33 800 5,56
2 -0,13 17 1,74 44 2,63 92 3,35 900 5,8
2,2 -0,11 18 1,8 45 2,65 94 3,37 1 5,92
2,4 -0,08 19 1,85 46 2,67 96 3,39 5 7,9
2,6 -0,04 20 1,89 47 2,69 98 3,41 10 8,83
2,8 0,17 21 1,94 48 2,71 100 3,43 50 11,08
3 0,24 22 1,98 49 2,73 110 3,53 80 12,32
3,2 23 2,02 50 2,75 120 3,62 500 13,74
Sumber : Soewarno, 1995

Kajian Teknis Pembebasan Lahan Bantaran Kali Saruo (Kali Pulo) – Kelurahan Jatipadang 9
Distribusi Gumbel
Distribusi Gumbel mempunyai fungsi distribusi eksponensial ganda:

Sifat khas distribusi Gumbel nilai asimetrisnya (skewness) sama dengan 1,1396 dan kurtosis
sama dengan 5,4002 dengan subtitusi nila Y = A (x-B), Y adalah reduced variated,

Tabel 3.2. Rata-rata Variabel Reduksi, (Yn)


n 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
10 0,4952 0,4996 0,5035 0,5070 0,5100 0,5128 0,5157 0,5181 0,5202 0,5220
20 0,5236 0,5252 0,5268 0,5283 0,5296 0,5300 0,5820 0,5882 0,5343 0,5353
30 0,5362 0,5371 0,5380 0,5388 0,5396 0,5400 0,5410 0,5418 0,5424 0,5430
40 0,5436 0,5442 0,5448 0,5453 0,5458 0,5468 0,5468 0,5473 0,5477 0,5481
50 0,5485 0,5489 0,5493 0,5497 0,5501 0,5504 0,5508 0,5511 0,5515 0,5518
60 0,5521 0,5524 0,5527 0,5530 0,5533 0,5535 0,5538 0,5540 0,5543 0,5545
70 0,5548 0,5550 0,5552 0,5555 0,5557 0,5559 0,5561 0,5563 0,5565 0,5567
80 0,5569 0,5570 0,5572 0,5574 0,5576 0,5578 0,5580 0,5581 0,5583 0,5585
90 0,5586 0,5587 0,5589 0,5591 0,5592 0,5593 0,5595 0,5596 0,5598 0,5599
100 0,5600
Sumber : Hidrologi Teknik, C.D. Soemarto

Tabel 3.3. Standar Deviasi dari Variabel Reduksi, (Sn)


n 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
10 0,9496 0,9676 0,9833 0,9971 1,0095 1,0206 1,0316 1,0411 1,0493 1,0565
20 1,0628 1,0696 1,0754 1,0811 1,0864 1,0915 1,0961 1,1004 1,1047 1,1080
30 1,1124 1,1159 1,1193 1,1226 1,1255 1,1285 1,1313 1,1339 1,1363 1,1388
40 1,1413 1,1436 1,1458 1,1480 1,1499 1,1519 1,1538 1,1557 1,1574 1,1590
50 1,1607 1,1523 1,1638 1,1658 1,1667 1,1681 1,1698 1,1708 1,1721 1,1734
60 1,1747 1,1759 1,1770 1,1782 1,1793 1,1803 1,1814 1,1824 1,1834 1,1844
70 1,1854 1,1863 1,1873 1,1881 1,1890 1,1898 1,1906 1,1915 1,1923 1,1930
80 1,1938 1,1945 1,1953 1,1959 1,1967 1,1973 1,1980 1,1987 1,1994 1,2001
90 1,2007 1,2013 1,2026 1,2032 1,2038 1,2044 1,2044 1,2049 1,2055 1,2060
100 1,2065
Sumber : Hidrologi Teknik, C.D. Soemarto

Distribusi Log Pearson III


Terdapat 12 distribusi log pearson, akan tetapi yang umumnya digunakan dalam analisa
hidrologi adalah log pearson-III, dengan fungsi distribusi:

Kajian Teknis Pembebasan Lahan Bantaran Kali Saruo (Kali Pulo) – Kelurahan Jatipadang 10
Tabel 3.4. Koefisien Kepencengan (Skew Coefficients) Untuk Harga Positif
Skew 1,0101 1,0526 1,1111 1,25 2 5 10 15 20 25 50 100 200 1000
Coefficient Percent Chance
Cs 99 95 90 80 50 20 10 6,667 5 4 2 1 0,5 0,1
3,0 -0,667 -0,665 -0,660 -0,636 -0,396 0,420 1,180 1,546 2,081 2,278 3,152 4,051 4,97 7,250
2,9 -0,690 -0,688 -0,681 -0,651 -0,390 0,440 1,195 1,556 2,082 2,277 3,134 4,013 4,909 7,120
2,8 -0,714 -0,711 -0,702 -0,666 -0,384 0,460 1,210 1,565 2,081 2,275 3,114 3,973 4,847 6,990
2,7 -0,740 -0,736 -0,724 -0,681 -0,376 0,479 1,224 1,573 2,081 2,272 3,097 3,932 4,783 6,860
2,6 -0,769 -0,762 -0,747 -0,696 -0,368 0,499 1,238 1,581 2,078 2,267 3,071 3,889 4,718 6,730
2,5 -0,799 -0,790 -0,771 -0,711 -0,360 0,518 1,250 1,587 2,074 2,262 3,048 3,845 3,652 6,600
2,4 -0,832 -0,819 -0,795 -0,725 -0,351 0,537 1,262 1,593 2,070 2,256 3,023 3,800 4,584 6,467
2,3 -0,867 -0,850 -0,819 -0,739 -0,341 0,555 1,274 1,599 2,065 2,248 2,997 3,753 4,515 6,333
2,2 -0,905 -0,882 -0,844 -0,752 -0,330 0,574 1,284 1,603 2,058 2,240 2,970 3,705 4,454 6,200
2,1 -0,946 -0,914 -0,869 -0,765 -0,319 0,592 1,294 1,606 2,051 2,230 2,942 3,656 4,372 6,055
2,0 -0,990 -0,949 -0,895 -0,777 -0,307 0,609 1,302 1,608 2,042 2,219 2,912 3,605 4,298 5,910
1,9 -1,037 -0,984 -0,920 -0,788 -0,294 0,627 1,310 1,609 2,033 2,207 2,881 3,553 4,223 5,785
1,8 -1,087 -1,020 -0,945 -0,799 -0,282 0,643 1,318 1,610 2,022 2,193 2,848 3,499 4,147 5,660
1,7 -1,140 -1,056 -0,970 -0,808 -0,268 0,660 1,324 1,609 2,011 2,179 2,815 3,444 4,069 5,525
1,6 -1,197 -1,093 -0,994 -0,817 -0,254 0,675 1,329 1,607 1,998 2,163 2,780 3,388 3,99 5,390
1,5 -1,256 -1,131 -1,018 -0,825 -0,240 0,690 1,333 1,604 1,984 2,146 2,743 3,330 3,91 5,250
1,4 -1,318 -1,163 -1,041 -0,832 -0,225 0,705 1,337 1,601 1,969 2,128 2,706 3,271 3,828 5,110
1,3 -1,388 -1,206 -1,064 -0,838 -0,210 0,719 1,339 1,595 1,952 2,108 2,666 3,211 3,745 4,965
1,2 -1,449 -1,243 -1,086 -0,844 -0,195 0,732 1,340 1,589 1,935 2,087 2,626 3,149 3,661 4,820
1,1 -1,518 -1,280 -1,107 -0,848 -0,180 0,745 1,341 1,583 1,917 2,066 2,585 3,087 3,575 4,680
1,0 -1,588 -1,317 -1,128 -0,852 -0,164 0,758 1,340 1,574 1,897 2,043 2,542 3,022 3,489 4,540
0,9 -1,660 -1,353 -1,147 -0,854 -0,148 0,769 1,339 1,565 1,876 2,018 2,498 2,957 3,401 4,395
0,8 -1,733 -1,388 -1,166 -0,856 -0,132 0,780 1,336 1,555 1,854 1,993 2,453 2,891 3,312 4,250
0,7 -1,806 -1,423 -1,183 -0,857 -0,116 0,790 1,333 1,544 1,832 1,967 2,407 2,824 3,223 4,105
0,6 -1,880 -1,458 -1,200 -0,857 -0,099 0,800 1,328 1,532 1,807 1,939 2,359 2,755 3,132 3,960
0,5 -1,955 -1,491 -1,216 -0,856 -0,083 0,808 1,323 1,519 1,783 1,910 2,311 2,686 3,041 3,815
0,4 -2,029 -1,524 -1,231 -0,855 -0,066 0,816 1,317 1,505 1,757 1,880 2,261 2,615 2,949 3,670
0,3 -2,104 -1,555 -1,245 -0,853 -0,050 0,824 1,309 1,489 1,730 1,849 2,211 2,544 2,856 3,525
0,2 -2,175 -1,586 -1,258 -0,850 -0,033 0,830 1,301 1,473 1,702 1,818 2,159 2,472 2,763 3,380
0,1 -2,252 -1,616 -1,270 -0,846 -0,017 0,836 1,292 1,456 1,673 1,785 2,107 2,40 2,67 3,235
0 -2,326 -1,645 -1,282 -0,842 -0 0,842 1,282 1,438 1,644 1,751 2,054 2,326 2,576 3,090
Soewarno, 1995, Hidrologi

Tabel 3.5. Koefisien Kepencengan (Skew Coefficients) Untuk Harga Negatif


Skew 1,0101 1,0526 1,1111 1,25 2 5 10 15 20 25 50 100 200 1000
Coefficient Percent Chance
Cs 99 95 90 80 50 20 10 6,67 5 4 2 1 0,5 0,1
0 -2,326 -1,645 -1,282 -0,842 0 0,842 1,282 1,438 1,644 1,751 2,054 2,326 2,576 3,090
-0,1 -2,400 -1,673 -1,292 -0,836 0,017 0,846 1,270 1,419 1,612 1,716 2,000 2,252 2,482 2,950
-0,2 -2,472 -1,700 -1,301 -0,830 0,033 0,850 1,258 1,399 1,581 1,680 1,945 2,178 2,388 2,810
-0,3 -2,544 -1,726 -1,309 -0,824 0,050 0,853 1,245 1,378 1,548 1,643 1,890 2,104 2,294 2,670
-0,4 -2,615 -1,750 -1,317 -0,816 0,066 0,855 1,231 1,356 1,515 1,606 1,834 2,029 2,201 2,530
-0,5 -2,686 -1,774 -1,323 -0,808 0,083 0,856 1,216 1,333 1,481 1,567 1,777 1,955 2,108 2,400
-0,6 -2,755 -1,797 -1,328 -0,800 0,099 0,857 1,200 1,309 1,446 1,528 1,720 1,880 2,016 2,270
-0,7 -2,824 -1,819 -1,333 -0,790 0,116 0,857 1,183 1,285 1,411 1,488 1,663 1,806 1,926 2,140
-0,8 -2,891 -1,839 -1,336 -0,780 0,132 0,856 1,166 1,260 1,375 1,448 1,606 1,733 1,837 2,020
-0,9 -2,957 -1,858 -1,339 -0,769 0,148 0,854 1,147 1,234 1,339 1,407 1,549 1,660 1,749 1,900
-1,0 -3,022 -1,877 -1,340 -0,758 0,164 0,852 1,128 1,207 1,302 1,366 1,492 1,588 1,664 1,790
-1,1 -3,087 -1,894 -1,341 -0,745 0,180 0,848 1,107 1,179 1,265 1,324 1,435 1,518 1,581 1,678
-1,2 -3,149 -1,910 -1,340 -0,732 0,195 0,844 1,086 1,151 1,227 1,282 1,379 1,449 1,501 1,551
-1,3 -3,211 -1,925 -1,339 -0,719 0,210 0,838 1,064 1,123 1,190 1,240 1,324 1,383 1,424 1,464
-1,4 -3,271 -1,938 -1,337 -0,705 0,225 0,832 1,041 1,093 1,152 1,198 1,270 1,318 1,351 1,400
-1,5 -3,330 -1,951 -1,333 -0,690 0,240 0,825 1,018 1,064 1,115 1,157 1,217 1,256 1,282 1,322
-1,6 -3,388 -1,962 -1,329 -0,675 0,254 0,817 0,994 1,035 1,078 1,116 1,166 1,197 1,216 1,236
-1,7 -3,444 -1,972 -1,324 -0,660 0,268 0,808 0,970 1,005 1,042 1,075 1,116 1,140 1,155 1,171
-1,8 -3,499 -1,981 -1,318 -0,643 0,282 0,799 0,945 0,975 1,006 1,035 1,069 1,087 1,097 1,107
-1,9 -3,553 -1,989 -1,310 -0,627 0,294 0,788 0,920 0,945 0,971 0,996 1,023 1,037 1,044 1,151
-2,0 -3,605 -1,996 -1,302 -0,609 0,307 0,777 0,895 0,916 0,938 0,959 0,980 0,990 0,995 1,000
-2,1 -3,656 -2,001 -1,294 -0,592 0,319 0,765 0,869 0,887 0,904 0,923 0,939 0,946 0,949 0,952
-2,2 -3,705 -2,006 -1,284 -0,574 0,330 0,752 0,844 0,859 0,872 0,888 0,900 0,905 0,907 0,909
-2,3 -3,753 -2,009 -1,274 -0,555 0,341 0,739 0,819 0,831 0,842 0,855 0,864 0,867 0,869 0,871
-2,4 -3,800 -2,011 -1,262 -0,537 0,351 0,725 0,795 0,804 0,813 0,823 0,830 0,832 0,833 0,834
-2,5 -3,845 -2,012 -1,250 -0,518 0,360 0,711 0,771 0,778 0,785 0,793 0,798 0,799 0,80 0,801
-2,6 -3,889 -2,013 -1,238 -0,499 0,368 0,696 0,747 0,753 0,758 0,764 0,768 0,769 0,769 0,770
-2,7 -3,932 -2,012 -1,224 -0,479 0,376 0,681 0,724 0,729 0,732 0,738 0,740 0,740 0,741 0,741
-2,8 -3,973 -2,010 -1,210 -0,460 0,384 0,666 0,702 0,705 0,708 0,712 0,714 0,714 0,714 0,715
-2,9 -4,013 -2,007 -1,195 -0,440 0,330 0,651 0,681 0,682 0,684 0,683 0,689 0,690 0,690 0,691
-3,0 -4,051 -2,003 -1,180 -0,420 0,390 0,636 0,660 0,662 0,663 0,666 0,666 0,667 0,667 0,668
Soewarno, 1995, Hidrologi

Kajian Teknis Pembebasan Lahan Bantaran Kali Saruo (Kali Pulo) – Kelurahan Jatipadang 11
3.2.2. Perhitungan Curah Hujan Rencana
Perhitungan curah hujan rencana dilakukan dengan cara 3 distribusi yang telah disebutkan di
atas.
Tabel 3.6. Data Curah HUjan Maksimum
Hujan Maks Ranking X
No. Tahun Keterangan
(mm) (mm)
1 2004 90,34 123,96
2 2005 73,15 117,04
3 2006 75,79 109,86
4 2007 123,96 105,35
5 2008 117,04 98,71
6 2009 109,86 90,34
7 2010 86,46 88,66
8 2011 105,35 86,46
9 2012 98,71 75,79
10 2013 88,66 73,15
Rata-Rata 96,93

1. Pengujian Data
Uji Trend Data
DATA HUJAN PERINGKAT WAKTU PERINGKAT DATA
NO TAHUN D = Rt - tt D²
(mm) tt Rt
1 2004 90,34 1 5 4 16
2 2005 73,15 2 1 -1 1
3 2006 75,79 3 2 -1 1
4 2007 123,96 4 10 6 36
5 2008 117,04 5 9 4 16
6 2009 109,86 6 8 2 4
7 2010 86,46 7 3 -4 16
8 2011 105,35 8 7 -1 1
9 2012 98,71 9 6 -3 9
10 2013 88,66 10 4 -6 36
Jumlah 45,00 6,00 100,00
Sumber : Hasil Analisa Konsultan
Analisis :
n = 10
Rsp = 0,394
tt = 1,212

Derajat Signifikan (α) = 2,5%


Derajat kebebasan (n) = 8

Batas Bawah - t(8 ; 2.5) = -2,306


Batas Atas t(8 ; 2.5) = 2,306

tt = 1,212 ada dalam range -2.306 < tt < 2.306


Maka data stasiun hujan tidak menunjukan adanya Trend

"Data Stasiun Hujan Tidak Perlu Diperbaiki"

Kajian Teknis Pembebasan Lahan Bantaran Kali Saruo (Kali Pulo) – Kelurahan Jatipadang 12
Uji Konsistensi Data
Ö Q/n Ö R/n
N
90% 95% 99% 90% 95% 99%
10 1,05 1,14 1,29 1,21 1,28 1,38
20 1,10 1,22 1,42 1,34 1,43 1,60
30 1,12 1,24 1,48 1,40 1,50 1,70
40 1,31 1,48 1,52 1,44 1,55 1,78
100 1,17 1,52 1,55 1,50 1,62 1,85

Uji konsistensi data dengan metode RAPS


DATA HUJAN
NO TAHUN SK* Dy² SK** SK** (abs)
(mm)
1 2004 90,34 -6,59 43,41 -0,13 0,13
2 2005 73,15 -23,78 565,58 -0,47 0,47
3 2006 75,79 -21,14 446,98 -0,41 0,41
4 2007 123,96 27,02 730,25 0,53 0,53
5 2008 117,04 20,11 404,34 0,39 0,39
6 2009 109,86 12,93 167,14 0,25 0,25
7 2010 86,46 -10,47 109,66 -0,20 0,20
8 2011 105,35 8,42 70,83 0,16 0,16
9 2012 98,71 1,78 3,18 0,03 0,03
10 2013 88,66 -8,27 68,44 -0,16 0,16
Jumlah 969,32 0,00 2609,80
Rata-rata 96,93
Sumber : Hasil Analisa Konsultan

Analisis :
n = 10
Dy = 51,09
SK** Maks = 0,53
SK** Min = -0,47
Q = 0,53
R = 0,99
Q/n 0,5 Syarat 1,05
R/n 0,5 Syarat 1,21
Q/n 0,5 hitung 0,17 DATA DAPAT DIPAKAI
R/n 0,5 hitung 0,31 DATA DAPAT DIPAKAI

2. Perhitungan Curah Hujan Rencana – Distribusi Normal

Ri Ri²
No Tahun
(mm) (mm)
1 2004 90,34 8161,86
2 2005 73,15 5350,92
3 2006 75,79 5744,12
4 2007 123,96 15364,84
5 2008 117,04 13698,36
6 2009 109,86 12069,22
7 2010 86,46 7475,33
8 2011 105,35 11098,20
9 2012 98,71 9744,45
10 2013 88,66 7860,42
JUMLAH 969,32 96567,73

Kajian Teknis Pembebasan Lahan Bantaran Kali Saruo (Kali Pulo) – Kelurahan Jatipadang 13
Tabel 3.8. Hasil Perhitungan Curah HUjan Maksimum – Distribusi Normal
T
No µt Rt
(tahun)
1 2 -0,13 95
2 5 0,64 108
3 10 1,28 119
4 15 1,63 125
5 20 1,89 129
6 25 2,10 133
7 50 2,75 144
8 100 3,43 155
9 200 4,14 167
10 1000 5,80 196
Sumber : Hasil Perhitungan

3. Perhitungan Curah Hujan Rencana – Distribusi Gumbel

Ri
No. Tahun ( Ri - )²
mm
1 2004 90,34 43,41
2 2005 73,15 565,58
3 2006 75,79 446,98
4 2007 123,96 730,25
5 2008 117,04 404,34
6 2009 109,86 167,14
7 2010 86,46 109,66
8 2011 105,35 70,83
9 2012 98,71 3,18
10 2013 88,66 68,44
JUMLAH 969,32 2609,80

Kajian Teknis Pembebasan Lahan Bantaran Kali Saruo (Kali Pulo) – Kelurahan Jatipadang 14
Tabel 3.9. Hasil Perhitungan Curah HUjan Maksimum – Distribusi Gumbel
T Rt
No Yt
(tahun) (mm)
1 2 0,37 95
2 5 1,50 115
3 10 2,25 128
4 15 2,61 135
5 20 2,96 141
6 25 3,20 145
7 50 3,90 158
8 100 4,60 171
9 200 5,30 183
10 1000 6,92 212
Sumber : Hasil Analisis Konsultan

4. Perhitungan Curah Hujan Rencana – Distribusi Log Pearson III

Ri max
No Tahun Log Ri
( mm )
1 2004 90,34 1,956 -0,024 0,0006 0,0000
2 2005 73,15 1,864 -0,116 0,0135 -0,0016
3 2006 75,79 1,880 -0,101 0,0102 -0,0010
4 2007 123,96 2,093 0,113 0,0127 0,0014
5 2008 117,04 2,068 0,088 0,0077 0,0007
6 2009 109,86 2,041 0,060 0,0037 0,0002
7 2010 86,46 1,937 -0,044 0,0019 -0,0001
8 2011 105,35 2,023 0,042 0,0018 0,0001
9 2012 98,71 1,994 0,014 0,0002 0,0000
10 2013 88,66 1,948 -0,033 0,0011 0,0000
Jumlah 969,32 19,8037 0,0000 0,0533 -0,0003
Sumber : Hasil Analisa Konsultan

Kajian Teknis Pembebasan Lahan Bantaran Kali Saruo (Kali Pulo) – Kelurahan Jatipadang 15
Tabel 3.8. Hasil Perhitungan Curah HUjan Maksimum – Distribusi Log Pearson III
T PT RT
K (T,g) Log R
(tahun) (%) ( mm )
2 50 0,0000 1,980 96
5 20 0,8420 2,045 111
10 10 1,2820 2,079 120
15 7 1,4383 2,091 123
20 5 1,6436 2,107 128
25 4 1,7510 2,115 130
50 2 2,0540 2,138 138
100 1 2,3260 2,159 144
200 0,5 2,5760 2,179 151
1000 0,1 3,0900 2,218 165
Sumber : Hasil Analisa Konsultan

Kajian Teknis Pembebasan Lahan Bantaran Kali Saruo (Kali Pulo) – Kelurahan Jatipadang 16
5. Pengujian Distribusi

Pengujian Distribusi Normal dengan Chi Square

Probabilitas Ef Of Ef - Of ( Ef - Of )2 /Ef
67 <P < 80 2,0 2 0 0,00
80 <P < 92 2,0 3 -1 0,50
92 <P < 105 2,0 1 1 0,50
105 <P < 118 2,0 3 -1 0,50
118 <P < 130 2,0 1 1 0,50

Total = 10 10 2,00
2
Chi Square (χ ) = 2,00
Sumber : Hasil Analisis Konsultan

Pengujian Distribusi Gumbel dengan Smirnov Kolmogorov

Data Problabilitas Problabilitas


Data (x) m Pe - Pt
Tahun Tersusun Empiris (Pe) P(x<) K Teoritis (Pt)

( mm ) (mm) (% ) (% ) (%)
2004 90,34 1 123,96 9,09 90,91 1,59 94,37 3,46
2005 73,15 2 117,04 18,18 81,82 1,18 88,12 6,30
2006 75,79 3 109,86 27,27 72,73 0,76 77,61 4,89
2007 123,96 4 105,35 36,36 63,64 0,49 68,94 5,31
2008 117,04 5 98,71 45,45 54,55 0,10 54,17 0,38
2009 109,86 6 90,34 54,55 45,45 -0,39 34,94 10,51
2010 86,46 7 88,66 63,64 36,36 -0,49 31,35 5,01
2011 105,35 8 86,46 72,73 27,27 -0,61 26,93 0,34
2012 98,71 9 75,79 81,82 18,18 -1,24 10,72 7,46
2013 88,66 10 73,15 90,91 9,09 -1,40 8,13 0,96
Sumber : Hasil Analisis Konsultan

Kajian Teknis Pembebasan Lahan Bantaran Kali Saruo (Kali Pulo) – Kelurahan Jatipadang 17
Pengujian Distribusi Log Pearson dengan Smirnov Kolmogorov

Data Problabilitas Problabilitas


Data (x) m Pe - Pt
Tahun Tersusun Empiris (Pe) P(x<) Log Xi K Teoritis (Pt)

( mm ) (mm) (%) (%) (% )


2004 90,34 1 123,96 9,09 90,91 2,09 0,01 50,26 40,64
2005 73,15 2 117,04 18,18 81,82 2,07 0,01 50,21 31,61
2006 75,79 3 109,86 27,27 72,73 2,04 0,00 50,14 22,59
2007 123,96 4 105,35 36,36 63,64 2,02 0,00 50,10 13,54
2008 117,04 5 98,71 45,45 54,55 1,99 0,00 50,03 4,51
2009 109,86 6 90,34 54,55 45,45 1,96 0,00 49,94 4,49
2010 86,46 7 88,66 63,64 36,36 1,95 0,00 49,92 13,56
2011 105,35 8 86,46 72,73 27,27 1,94 0,00 49,90 22,63
2012 98,71 9 75,79 81,82 18,18 1,88 -0,01 49,76 31,58
2013 88,66 10 73,15 90,91 9,09 1,86 -0,01 49,73 40,64
Sumber : Hasil Analisa Konsultan

Kajian Teknis Pembebasan Lahan Bantaran Kali Saruo (Kali Pulo) – Kelurahan Jatipadang 18
Tabel 3.10. Delta Kristis ( ΔCr) untuk Smirnov - Kolmogorov
a
n
20% 10% 5% 1%
5 0,479 0,546 0,608 0,729
10 0,338 0,386 0,430 0,515
11 0,323 0,368 0,410 0,491
12 0,309 0,352 0,393 0,471
13 0,297 0,338 0,377 0,452
14 0,286 0,326 0,363 0,436
15 0,276 0,315 0,351 0,421
20 0,239 0,273 0,304 0,364
25 0,214 0,244 0,272 0,326
30 0,195 0,223 0,248 0,298
35 0,181 0,206 0,230 0,276
40 0,169 0,193 0,215 0,258
45 0,160 0,182 0,203 0,243
50 0,151 0,173 0,192 0,231
1.07/n^0.5 1.22/n^0.5 1.36/n^0.6 1.63/n^0.7

Tabel 3.11. Deviasi Kritis Untuk Chi Squaren Test


Derajat Koefisien signifikan
Kebebasan a = 0.95 a = 0.90 a = 0.10 a = 0.05
1 …. 0,02 2,71 3,84
2 0,1 0,21 4,61 5,99
3 0,35 0,58 6,25 7,81
4 0,71 1,06 7,78 9,49
5 1,15 1,61 9,24 11,07
6 1,64 2,2 10,64 12,59
7 2,17 2,83 12,02 14,07
8 2,73 3,49 13,36 15,51
9 3,33 4,17 14,68 16,92
10 3,94 4,87 15,99 18,31
12 5,23 6,3 18,55 21,03
14 6,57 7,79 21,06 23,68
16 7,26 9,31 23,54 26,3
18 9,39 10,86 25,99 28,87
20 10,85 12,44 28,41 31,41
25 14,61 16,47 34,38 37,65
30 18,49 20,6 40,26 43,77
40 26,51 29,05 51,8 55,76
50 34,76 37,69 63,17 67,5
60 43,19 46,46 74,4 79,08
70 51,74 55,33 85,53 90,53
80 60,39 64,28 96,58 101,88
90 69,13 73,29 107,56 113,14
100 77,93 82,36 118,5 124,34
Sumber : MMA. Shahin, Analisa Statistik dalam Hidrologi

Kajian Teknis Pembebasan Lahan Bantaran Kali Saruo (Kali Pulo) – Kelurahan Jatipadang 19
6. Pemilihan Distribusi yang Digunakan
NO TAHUN Ri (mm) (Ri - R rerata) (Ri - Rrerata)² (Ri - Rrerata)³ (Ri - Rrerata)⁴
1 2004 90,34 -7 43 -286,0 1885
2 2005 73,15 -24 566 -13450,5 319879
3 2006 75,79 -21 447 -9450,0 199791
4 2007 123,96 27 730 19733,6 533262
5 2008 117,04 20 404 8130,4 163487
6 2009 109,86 13 167 2160,7 27934
7 2010 86,46 -10 110 -1148,4 12025
8 2011 105,35 8 71 596,1 5017
9 2012 98,71 2 3 5,7 10
10 2013 88,66 -8 68 -566,2 4684
JUMLAH 969,32 0 2610 5725,4 1267976
Jumlah Data = 10 Koefisien Skewnes (Cs) = 0,161
Ri (rata-rata) = 96,93 Koefisien Variasi (Cv) = 0,176
Standar Deviasi (S) = 17,029 Koefisien Kurtosis (Ck = 2,992

Sumber : Hasil Analisa Konsultan

Kajian Teknis Pembebasan Lahan Bantaran Kali Saruo (Kali Pulo) – Kelurahan Jatipadang 20
Tabel 3.12. Hasil Pemilihan Distribusi

Jenis Sebaran Syarat Hasil Keterangan


-0.05 < Cs < 0.05 0,161 Tdk Memenuhi
Distribusi Normal
2.7 < Ck < 3.3 2,992 Memenuhi
Cs=3CV+CV³ = 0,53 0,161 Tdk Memenuhi
Distribusi Log Normal
Ck ≈ 0 0,176 Tdk Memenuhi
Cs ≈ 1.1396 0,161 Tdk Memenuhi
Distribusi Gumbell
Ck ≤ 5.4002 2,992 Memenuhi
Cs = tidak ada batasan 0,161 Tidak ada batasan
Distr.Log Person III
Ck=1.5Cs²+3 = 3,039 2,992 Mendekati
Sumber : Sri Harto, 1981

Tabel 3.13. Rekapitulasi Hasil Perhitungan Curah Hujan Rencana


Curah Hujan (Rt) mm
Metoda
2th 5th 10th 25th 50th 100th 200th 1000th
Normal 95 108 119 133 144 155 167 196
Log Normal 96 111 120 129 137 144 151 165

Gumbell 95 115 128 145 158 171 183 212


Log Person III 96 111 120 130 136 143 149 162
Sumber : Hasil Perhitungan

3.2.3. Perhitungan Debit Banjir Rencana


Penghitungan debit rencana dilakukan dengan metode rational, dengan rumus umum sebagai
berikut:

yang mana:
Q : debit banjir rencana (m3/det)
C : koefisien pengaliran/ limpasan
I : intensitas hujan rata-rata selama waktu tiba banjir (mm/jam)
A : luas daerah pengaliran (km2)

Kajian Teknis Pembebasan Lahan Bantaran Kali Saruo (Kali Pulo) – Kelurahan Jatipadang 21
Tabel 3.14. Koefisien Pengaliran Sesuai Kegunaan Lahan

Kegunaan Lahan Koefisien Aliran "C"


Permukiman
Pusat Perdagangan 0,90 - 0,95
Industri 0,80 - 0,90
Perumahan
kerapatan rendah 20 rumah/ha 0,25 - 0,40
kerapatan sedang 20 - 60 rumah/ha 0,40 - 0,70
kerapatan tinggi 60 - 120 rumah/ha 0,70 - 0,80
Tempat parkir dan tempat rekreasi 0,20 - 0,30
Lahan
Kemiringan curam >20% 0,50 - 060
Kemiringan landai <20% 0,40 - 0,50
Kemiringan berteras 0,25 - 0,35
Persawahan 0,45 - 0,55

Waktu konsentrasi dihitung dengan rumus:

yang mana:
tc : waktu konsentrasi (jam)
to : waktu limpasan “time of overland flow” (jam)
td : waktu aliran dalam saluran (jam)

Berdasarkan rumus yang diberikan oleh "Departement of Tranportation Washington DC,


USA" - 1970, nilai to ditentukan sebagai berikut:

Untuk Lo =< 250 m

Yang mana:
Cr : angka pengaliran rata-rata
Ci : angka pengaliran tiap daerah peruntukan
Ai : luas daerah peruntukan (ha)
S : kemiringan rata-rata aliran limpasan

Kajian Teknis Pembebasan Lahan Bantaran Kali Saruo (Kali Pulo) – Kelurahan Jatipadang 22
to dalam menit
Untuk 250 < Lo =< 1000 m

Yang mana:
n : angka kekerasan permukaan
Lo : panjang limpasan
to dalam menit

Jenis Permukaan n
Diperkeras 0,0150
Tanah terbuka 0,0275
Berumput tipis 0,0350
Berumput sedang 0,0450
Berumput lebat 0,0600
Sumber : Road Design Manual

Untuk Lo > 1000 m

Yang mana:
A : luas bidang (km2)
S : kemiringan bidang (%)
to dalam menit

Sedangkan td (waktu aliran dalam saluran/stream flow) secara hidrolika adalah:

Yang mana:
Ls : Panjang saluran (m)
Vs : kecepatan aliran dalam saluran (m/det)

Kajian Teknis Pembebasan Lahan Bantaran Kali Saruo (Kali Pulo) – Kelurahan Jatipadang 23
Kecepatan Aliran
Slope Kecepatan Aliran (V)
(%) (m/det)
<1 0,40
1-2 0,60
2-4 0,90
4-6 1,20
6-10 1,50
10-15 2,50
Sumber: Bandung Drainage Urban Development 1978

1. Perhitungan Koefisen Pengaliran

Gambar 3.1. Catchment Area Daerah Kajian

Perdagangan Sarana
Area Drainase Perumahan RTH Koef. Pengaliran
No KAWASAN /Industri Sosial
(km2) 0,70 0,85 0,30 0,50 C-cal C-used

0-1 K Sarua (Buncit Raya - Pejaten Raya) 1,19 60% 5% 10% 25% 0,62 0,62
1-2 K Sarua (Pejaten Raya-H Abdulah) 1,62 60% 5% 10% 25% 0,62 0,62
2-3 K Sarua (H Abdulah-Tb Simatupang) 1,12 60% 5% 10% 25% 0,62 0,62
3-4 K Sarua (Tb Simatupang-Situ Babakan) 5,05 50% 5% 5% 40% 0,61 0,61
4-5 K Sarua (Situ Babakan-Hulu) 7,22 50% 5% 5% 40% 0,61 0,61

Kawasan Studi 16,20 0,61 0,61

Kajian Teknis Pembebasan Lahan Bantaran Kali Saruo (Kali Pulo) – Kelurahan Jatipadang 24
2. Perhitungan Debit Banjir Rencana

Tabel 3.15. Hasil Perhitungan Debit Banjir Rencana


Tabel Perhitungan Time Consentration

Area Altitude Kecepatan Koef.


Panjang Aliran (L) Altitude Area Slope Waktu Konsentrasi
No Saluran Drainase Saluran Aliran (V) Runoff
(Km2) Sal.(Km) Area (Km) H1 (m) H2 (m) H1 (m) H2 (m) Sal. (%) Area (%) Sal.(m/det) to (jam) td (jam) tc (jam) C

0-1 K Sarua (Buncit Raya - Pejaten Raya) 16,20 16,76 2,42 76,00 22,00 40,00 22,00 0,3222 0,7449 1,74 0,43 2,68 3,11 0,62
1-2 K Sarua (Pejaten Raya-H Abdulah) 15,01 14,92 2,52 76,00 29,00 40,00 29,00 0,3150 0,4374 1,72 0,45 2,41 2,86 0,62
2-3 K Sarua (H Abdulah-Tb Simatupang) 13,39 13,39 2,50 76,00 31,00 40,00 31,00 0,3361 0,3600 1,78 0,45 2,09 2,55 0,62
3-4 K Sarua (Tb Simatupang-Situ Babakan) 12,27 12,21 2,51 76,00 33,00 40,00 33,00 0,3522 0,2786 1,82 0,41 1,87 2,27 0,61
4-5 K Sarua (Situ Babakan-Hulu) 7,22 6,06 2,98 76,00 48,00 60,00 50,00 0,4620 0,3357 2,08 0,41 0,81 1,22 0,61

Tabel Perhitungan Debit Banjir Rencana Kawasan

Area Waktu
Hujan Rencana (mm) Itensitas Hujan (mm/jam) Debit Rencana (m3/det)
No Saluran Drainase Konsent
(Km2) tc (jam) 2TH 25TH 50TH 100TH 2TH 25TH 50TH 100TH 2TH 25TH 50TH 100TH

0-1 K Sarua (Buncit Raya - Pejaten Raya) 16,20 3,11 96 130 136 143 15,61 21,11 22,20 23,22 29 39 41 43
1-2 K Sarua (Pejaten Raya-H Abdulah) 15,01 2,86 96 130 136 143 16,51 22,32 23,48 24,56 27 36 38 40
2-3 K Sarua (H Abdulah-Tb Simatupang) 13,39 2,55 96 130 136 143 17,82 24,10 25,35 26,52 24 33 34 36
3-4 K Sarua (Tb Simatupang-Situ Babakan) 12,27 2,27 96 130 136 143 19,21 25,98 27,33 28,58 22 30 31 33
4-5 K Sarua (Situ Babakan-Hulu) 7,22 1,22 96 130 136 143 29,10 39,35 41,39 43,29 8 11 12 12

Dalam perhitungan debit banjir rencana disini pengaruh Situ Babakan dalam pengurangan
debit kawasan sudah diperhitungkan.

3.3. Analisis Hidrolika dan Perhitungan Kapasitas Saluran (K Sarua/ Pulo)


3.3.1. Hukum Kuntinuitas
Saluran terbuka mempunyai permukaan yang terbuka terhadap atmosfer, padahal air adalah
suatu zat yang tak bisa dimampatkan. Jadi pasti ketika air mengalir melalui sungai yang
tampang melintangnya tidak beraturan aliran tersebut akan mengalami perubahan
kecepatan dan kedalaman menyesuaikan terhadap bentuk geometri sungai. Jika tidak ada air
yang masuk dan meninggalkan sungai, jumlah air yang mengalir akan tetap sama dari tiap
tampang melintang sungai. Karena air tidak dapat dimampatkan maka hasil perkalian
kecepatan aliran dan luas tampang melintang akan tetap sama.
Persamaan konservasi massanya adalah sbb :
𝑄=𝑉𝑥𝐴

dimana:
Q = debit aliran (m3/det)
A = luas tampang basah (m2)
V = kecepatan rata-rata (m/det)

Kajian Teknis Pembebasan Lahan Bantaran Kali Saruo (Kali Pulo) – Kelurahan Jatipadang 25
Hukum kontinuitas:
Q1 = V1 x A1
Q2 = V2 x A2
Untuk Q1 = Q2, maka: V2/V1 = A2/A1

3.3.2. Uniform dan Non Uniform, Aliran Steady dan Unsteady


Banyak parameter hidrolika dalam perencanaan didekati dengan anggapan kondisi aliran
normal yang didasarkan pada penyelesaian rumus Manning. Cara ini sebenarnya hanya sesuai
untuk kondisi aliran uniform yaitu ketika gaya gravitasi ditahan oleh gaya gesek yang
menganggap kedalaman rata-rata, kecepatan dan luas tampang basah tetap sama sepanjang
aliran. Hal ini dapat terjadi hanya pada saluran prismatic yang lurus dan panjang atau saluran
uniform ( dQ/dx = 0 dan dy/dx = 0).
Dalam kenyataannya aliran sungai adalah non uniform (dQ/dx tidak = 0 dan dy/dx tidak = 0)
dan unsteady (debitnya berubah - dQ/dt dan dy/dt tidak = 0).

3.3.3. Aliran Rendah


Aliran air rendah (low flows) direncanakan pada musim kemarau dengan alur tertentu agar
kehidupan biota air di sungai dapat tetap terjaga. Saat musim kemarau umumnya merupakan
perioda yang kritis bagi kehidupan berbagai jenis ikan. Informasi para ahli biologi tentang
kebutuhan alur air saat musim kemarau merupakan prasyarat untuk mendisain aliran
minimum yang masih harus tersedia di sungai, misalnya paling tidak masih tersedia aliran
95% sebagai aliran pemeliharaan sungai.

3.3.4. Pembentukan Alur (Channel-Forming Discharge)


Aliran ini digunakan untuk analisis stable channel yaitu saluran yang dalam waktu lama tidak
menunjukkan perubahan dimensi yang berarti (relative tetap). Aliran ini adalah aliran tunggal
yang dapat dijadikan pengganti aliran alam yang selalu berubah. Konsep ini hanya cocok
untuk sungai-sungai alluvial di bagian hilir yang selalu ada airnya bukan sungai musiman
ataupun sungai di daerah hulu. Aliran pembentuk alur umumnya didekati dengan besaran Q2
disebut juga dominant discharge.
Aliran banjir dinyatakan dalam probabilitas / kemungkinan terjadi disamai atau dilampaui
nya besaran debit banjir tertentu. Umumnya dinyatakan dalam periode ulang (tahun)
misalnya debit banjir Q100 tahun di suatu lokasi adalah = 500 m3/det.

Kajian Teknis Pembebasan Lahan Bantaran Kali Saruo (Kali Pulo) – Kelurahan Jatipadang 26
3.3.5. Aliran Banjir (High Flow)
Periode ulang yang relative tinggi digunakan pada wilayah pengembangan ekonomi yang
lebih maju (perkotaan/ metropolitan) sementara yang lebih kecil digunakan untuk wilayah
yang belum maju (pedesaan). Hal yang demikian mengingat kerugian banjir yang ditimbulkan
untuk wilayah perkotaan jauh lebih besar dibanding dengan wilayah pedesaan, sehingga
memerlukan tingkat keamananan yang lebih tinggi.
Pemilihan periode ulang banjir untuk alur dan prasarana yang akan dibangun didasarkan
pada analisis kelayakan ekonomi.
Untuk keperluan praktis restorasi sungai alluvial berikut ketentuan berikut ini dapat
dipertimbangkan :
a. Untuk menjaga agar tidak terjadi kenaikan muka air yang berlebihan misalnya karena
banyak bangunan untuk keperluan umum di dekat sempadan sungai, debit rencana
untuk restorasi sungai dibatasi untuk Q5th.
b. Banjir dengan periode ulang Q10th-Q25th digunakan untuk memperkirakan gerusan
yang terjadi pada tebing dan dasar sungai, agar dampak yg timbul seminimal
mungkin.
c. Banjir dengan periode ulang Q50th-Q100th digunakan untuk memperkirakan batas
dataran banjir, juga alur banjir (flood way) yang tidak menimbulkan kenaikan muka
air yang tinggi (< 1 feet) di dataran banjir.

3.3.6. Saluran Tampang Ganda


Saluran tampang ganda lebih mendekati kondisi alami sehingga menunjukkan kinerja ekologi
yang lebih baik. Alur bagi debit pembentuk alur (debit dominan) diperlukan untuk
melewatkan sedimen. Yang paling menentukan bagi alur debit dominan adalah lebar puncak
alur.
Dimensi alur bagi debit dominant ini dapat ditentukan berdasarkan alur ruas referensi, yaitu
alur di ruas sungai yang sama atau sungai sejenis yang relatif stabil, tidak menampakkan
perubahan karena sedimentasi maupun gerusan.
Sungai sejenis artinya sungai yang berdekatan dan /atau yang memiliki kondisi geologi,
topografi dan vegetasi sempadan yang mirip.
Sementara alur bagi debit banjir (flood plain channel) diperlukan untuk melewatkan debit
banjir. Dengan pembagian tersebut dan meletakkan alur untuk sedimen di dalam alur untuk
banjir menjadikan alur semakin stabil.

Kajian Teknis Pembebasan Lahan Bantaran Kali Saruo (Kali Pulo) – Kelurahan Jatipadang 27
1 2/3 1 2/3
𝑄= 𝐴 𝑅ℎ 𝑆 1/2 = ∑𝑖 𝑛 𝐴𝑖 𝑅ℎ𝑖 𝑆 1/2
𝑛 𝑖

dimana:
A1,2,3… = luas penampang 1, 2, 3 …. (m2)
S = kemiringan dasar sungai/ saluran
R1,2,3… = jari-jari hidrolis 1, 2, 3……

3.3.7. Kapasitas Existing Kali Sarua/ Pulo


Dalam perhitungan kapasitas sungai existing, ada beberapa section yang akan ditinjau (A, B,
C, …. I), seperti yang ditunjukkan pada gambar di bawah.

Gambar 3.2. Section Peninjauan Kapasitas Sungai Existing

Kajian Teknis Pembebasan Lahan Bantaran Kali Saruo (Kali Pulo) – Kelurahan Jatipadang 28
Tabel 3.16. Hasil Perhitungan Kapasitas Sungai Existing
B H 1/n A P R V Qexisting Q Renc
SECTION JARAK ELV DS ELV DS* Elv Tanggul S Keterangan
(m) (m) ( m2 ) (m) ( m' ) ( m/dt ) ( m3/dt ) ( m3/dt )
A 0 28,750 28,750 30,000 0,0320 3,00 1,25 37,04 3,75 5,50 0,68 5,1324 19,25 30 Limpas
B 238,05 27,350 28,000 29,600 0,0032 3,00 1,60 37,04 4,80 6,20 0,77 1,7528 8,41 30 Limpas
C 398,87 28,710 27,879 29,960 0,0022 3,50 2,08 37,04 7,29 7,66 0,95 1,6738 12,19 30 Limpas
D 904,95 26,750 26,773 27,820 0,0022 3,00 1,05 37,04 3,14 5,09 0,62 1,2542 3,94 33 Limpas
E 1265,59 25,770 25,985 27,020 0,0022 2,20 1,04 37,04 2,28 4,27 0,53 1,1385 2,59 33 Limpas
F 1531,01 24,730 24,730 25,950 0,0026 4,00 1,22 37,04 4,88 6,44 0,76 1,5774 7,70 33 Limpas
G 1824,17 23,750 23,750 25,000 0,0027 5,00 1,25 37,04 6,25 7,50 0,83 1,7171 10,73 36 Limpas
H 2050,67 24,650 23,725 25,910 0,0025 6,00 2,19 37,04 13,11 10,37 1,26 2,1436 28,10 36 Limpas
I 2311,39 23,700 23,700 24,950 0,0022 4,00 1,25 37,04 5,00 6,50 0,77 1,4534 7,27 36 Limpas

Sesuai dengan kondisi yang ada di lapangan, berdasarkan hasil perhitungan di atas
menunjukkan bahwa kapasitas sungai sangat tidak memadai untuk mengalirkan debit banjir
yang ada.

3.3.8. Rencana Normalisasi Kali Sarua/ Pulo


Normalisasi sungai kali Sarua/ Pulo, pada ruas antara Jalan TB Simatupang sampai dengan
Jalan Pejaten Raya, direncanakan dengan penampang ganda. Rencana penerapan
penampang ganda dengan tujuan agar sungai dalam kondisi debit minimal masih mempunyai
ketebalan yang cukup untuk mengalirkan sampah yang terapung.

Gambar 3.3. Rencana Penampang Sungai Sarua/ Pulo

Kajian Teknis Pembebasan Lahan Bantaran Kali Saruo (Kali Pulo) – Kelurahan Jatipadang 29
Tabel 3.17. Hasil Perhitungan Kebutuhan Penampang Sungai Sarua/ Pulo
Q - H1
JARAK DS Renana S B1 B2 B3 B H1 H2 H3 H A1 P1 R1 1/n V Q-H1
SECTION
(m) (m) (m) (m) (m) (m) (m) (m) ( m ) ( m2 ) ( m ) ( m' ) ( m/det ) ( m3/det )
A 0,00 28,00 0,00215 3,00 2,00 2,50 12,00 1,25 1,20 0,5 2,95 3,75 5,50 0,6818 40 1,44 5,39
B 238,05 27,49 0,00215 3,00 2,00 2,50 12,00 1,25 1,20 0,5 2,95 3,75 5,50 0,6818 40 1,44 5,39
C 398,87 27,14 0,00215 3,00 2,00 2,50 12,00 1,25 1,20 0,5 2,95 3,75 5,50 0,6818 40 1,44 5,39
D 904,95 26,05 0,00215 3,00 2,40 2,10 12,00 1,25 1,25 0,5 3,00 3,75 5,50 0,6818 40 1,44 5,39
E 1265,59 25,28 0,00215 3,00 2,40 2,10 12,00 1,25 1,25 0,5 3,00 3,75 5,50 0,6818 40 1,44 5,39
F 1531,01 24,71 0,00215 3,00 2,40 2,10 12,00 1,25 1,25 0,5 3,00 3,75 5,50 0,6818 40 1,44 5,39
G 1824,17 24,08 0,00215 3,00 2,50 2,00 12,00 1,25 1,35 0,5 3,10 3,75 5,50 0,6818 40 1,44 5,39
H 2050,67 23,59 0,00215 3,00 2,50 2,00 12,00 1,25 1,35 0,5 3,10 3,75 5,50 0,6818 40 1,44 5,39
I 2311,39 23,03 0,00215 3,00 2,50 2,00 12,00 1,25 1,35 0,5 3,10 3,75 5,50 0,6818 40 1,44 5,39

Q-H2
JARAK B1 B2 B3 B H1 H2 H3 H A2 P2 R2 1/n V Q-H1 CHEK Elv Tanggul
SECTION
(m) (m) (m) (m) (m) (m) (m) (m) (m) ( m2 ) (m) ( m' ) ( m/det ) ( m3/det )
A 0,00 3,00 2,00 2,50 12,00 1,25 1,20 0,50 2,95 15,14 15,05 1,0063 42,55 1,98 30,00 OK 30,95
B 238,05 3,00 2,00 2,50 12,00 1,25 1,20 0,50 2,95 15,14 15,05 1,0063 42,55 1,98 30,00 OK 30,44
C 398,87 3,00 2,00 2,50 12,00 1,25 1,20 0,50 2,95 15,14 15,05 1,0063 42,55 1,98 30,00 OK 30,09
D 904,95 3,00 2,40 2,10 12,00 1,25 1,25 0,50 3,00 16,13 15,19 1,0617 42,55 2,05 33,11 OK 29,05
E 1265,59 3,00 2,40 2,10 12,00 1,25 1,25 0,50 3,00 16,13 15,19 1,0617 42,55 2,05 33,11 OK 28,28
F 1531,01 3,00 2,40 2,10 12,00 1,25 1,25 0,50 3,00 16,13 15,19 1,0617 42,55 2,05 33,11 OK 27,71
G 1824,17 3,00 2,50 2,00 12,00 1,25 1,35 0,50 3,10 17,25 15,33 1,1255 42,55 2,13 36,83 OK 27,18
H 2050,67 3,00 2,50 2,00 12,00 1,25 1,35 0,50 3,10 17,25 15,33 1,1255 42,55 2,13 36,83 OK 26,69
I 2311,39 3,00 2,50 2,00 12,00 1,25 1,35 0,50 3,10 17,25 15,33 1,1255 42,55 2,13 36,83 OK 26,13

Pada dasarnya lebar sungai Sarua/ Pulo pada ruas antara Jalan TB Simatupang sampai dengan
Jalan Pejaten Raya dibuat dengan lebar total yang sama, yaitu 12,00 m (badan air), dengan
variasi ketinggian dan lebar penampang ganda.
Sehingga penampang sungai pada masing-masing section adalah sebagai berikut:

Kajian Teknis Pembebasan Lahan Bantaran Kali Saruo (Kali Pulo) – Kelurahan Jatipadang 30
Kajian Teknis Pembebasan Lahan Bantaran Kali Saruo (Kali Pulo) – Kelurahan Jatipadang 31
Kajian Teknis Pembebasan Lahan Bantaran Kali Saruo (Kali Pulo) – Kelurahan Jatipadang 32
Kajian Teknis Pembebasan Lahan Bantaran Kali Saruo (Kali Pulo) – Kelurahan Jatipadang 33
BAB III: KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan dari analisis yang telah dilakukan menyatakan bahwa normalisasi kali Sarua/ Pulo
adalah sangat dibutuhkan agar banjir yang terjadi dan jebolnya tanggul tidak selalu terjadi
dimusim penghujan. Jebolnya tanggul tersebut dikarenakan dimensi dari kali existing sangat
tidak mamadai.
Dimensi kali yang direkomendasikan seperti pada gambar di bawah.

Dimensi Rencana K Sarua/ Pulo Jl. TB Simatupang – Jl. H Abdulah

Dimensi Rencana K Sarua/ Pulo Jl. H Abdulah – Jl. Pejaten Raya

Kajian Teknis Pembebasan Lahan Bantaran Kali Saruo (Kali Pulo) – Kelurahan Jatipadang 34
Dimensi Rencana K Sarua/ Pulo Jl. Pejaten Raya – Jl. Buncit Raya

Akan tetapi pelebaran sungai juga bukan merupakan satu-satunya solusi yang dapat
menyelesaikan permasalahan banjir di wilayah studi.
Wilayah studi yang merupakan daerah cekungan dan normalisasi yang membutuhkan anggul
dengan ketinggian tertentu akan mengakibatkan terhambatnya aliran dari daerah sekitar,
karena tingginya muka air di sungai.
Oleh karena itu system polder juga perlu difikirkan untuk mengatasi banjir di wilayah kajian.

Kajian Teknis Pembebasan Lahan Bantaran Kali Saruo (Kali Pulo) – Kelurahan Jatipadang 35

Anda mungkin juga menyukai