Kelompok 8
Pertama-tama marilah kita panjatkan puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT
karena berkah dan rahmat serta hidayah-NYA makalah ini terselesaikan tepat waktu. Tak
lupa pula kami mengucapkan terima kasih kepada teman-teman yang telah mendukung
sampai tugas ini selesai. makalah ini membahas, masalah Ulkus Gangren.
Penulis menyadari banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Untuk itu
penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan penulis
pada khususnya.
Penyusun
DAFTAR ISI
Hal
Lembar Pengesahan ................................................................................................................... i
Kata Pengantar ............................................................................................................................. ii
Daftar Isi ......................................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................ 1
1.3 Tujuan Masalah ................................................................................................. 1
1.4 Manfaat Masalah ............................................................................................... 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi Ketoasidosis ....................................................................................... 3
2.2 Etiologi.................................................................................................................. 4
2.3 Patofisiologi ........................................................................................................ 6
2.4 Manifestasi Klinik ............................................................................................. 6
2.5 Pemeriksaan Penunjang ................................................................................ 6
2.6 Penatalaksanaan ............................................................................................... 6
2.7 Komplikasi .......................................................................................................... 6
2.8 Prognosis ............................................................................................................. 6
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ......................................................................................................... 8
3.2 Saran...................................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
Diabetes Tipe I
2.3. Klasifikasi
Wagner ( 1983 ) membagi gangren kaki diabetik menjadi enam tingkatan , yaitu :
- Derajat 0 : Tidak ada lesi terbuka, kulit masih utuh dengan kemungkinan
disertai kelainan bentuk kaki seperti “ claw,callus “.
- Derajat I : Ulkus superfisial terbatas pada kulit.
- Derajat II : Ulkus dalam menembus tendon dan tulang.
- Derajat III : Abses dalam, dengan atau tanpa osteomielitis.
- Derajat IV : Gangren jari kaki atau bagian distal kaki dengan atau tanpa selulitis.
- Derajat V : Gangren seluruh kaki atau sebagian tungkai.
Sedangkan Brand (1986) dan Ward (1987) membagi gangren kaki menjadi 2 golongan
:
1. Kaki Diabetik akibat Iskemia ( KDI )
Disebabkan penurunan aliran darah ke tungkai akibat adanya makroangiopati (
arterosklerosis ) dari pembuluh darah besar ditungkai, terutama di daerah betis.
Gambaran klinis KDI :
Penderita mengeluh nyeri waktu istirahat.
Pada perabaan terasa dingin.
Pulsasi pembuluh darah kurang kuat.
Didapatkan ulkus sampai gangren.
2. Kaki Diabetik akibat Neuropati ( KDN )
Terjadi kerusakan syaraf somatik dan otonomik, tidak ada gangguan dari sirkulasi.
Klinis di jumpai kaki yang kering, hangat, kesemutan, mati rasa, oedem kaki, dengan
pulsasi pembuluh darah kaki teraba baik.
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Terjadinya kaki diabetik tidak terlepas dari tingginya kadar glukosa darah.
Kadar gula darah yang tidak ditangani dengan baik dan berlangsung dalam jangka
waktu yang lama dapat menimbulkan masalah pada kaki penyandang diabetes, yakni
kerusakan saraf. Masalah pertama yang timbul adalah kerusakan saraf ditangan dan
kaki. Saraf yang rusak telah membuat penyandang diabetes tidak dapat merasakan
sensasi sakit, panas, atau dingin, pada tangan dan kaki.
Ini disebut penyakit pembuluh darah perifer yang umum menyerang kaki dan
tangan. Penyandang diabetes yang merokok akan semakin memperburuk aliran darah.
Hal itu dapat mengakibatkan darah menjadi lebih kental sehingga sirkulasi darah
menjadi terganggu, terutama ke bagian-bagian ekstremitas tubuh. Luka menjadi sulit
sembuh karena oksigen dan zat-zat yang diperlukan tubuh sebagai regenerasi luka sulit
sampai ke daerah luka
3.2. Saran
DAFTAR PUSTAKA
Anderson, S. Price & Wilson. 1995. Patofisiologi konsep klinis Proses-proses Penyakit, edisi
2, bagian 2. Jakarta: EGC.
Carpennito, L.J. 1998. Diagnosa Keperawatan. alih bahasa Yasmin asih, Edisi 6. Jakarta: EGC
Corwin, JE. 2001. Pankreas dan Diabetes mellitus. Jakarta: EGC
Smeltzer, Suzanne and Brenda Bare 2001. Buku Ajar Medikal Bedah Brunner & Suddarth.
Edisi 8. Jakarta: EGC. Hal: 156-160.
Tjokroprawiro, Askandar. 2000. Diabetes Mellitus : Klasifikasi, Diagnosis dan Terapi. edisi
3. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Hal: 56-60.