Tek Bawang Merah
Tek Bawang Merah
BAWANG MERAH
1. Ketinggian tempat
● tumbuh mulai dataran rendah –
dataran tinggi
● optimal di dataran rendah (0-450 m
dpl)
- pembentukan umbi (T > 250 C)
- T > 300 C, ketinggian 15 m dpl
→ ukuran umbi lbh besar
(Brebes, Tegal, Cirebon) Dataran Rendah-Brebes
Syarat Tumbuh
● di dataran medium-tinggi
(T < 220 C)
- ukuran umbi lebih kecil
(kecuali varietas DT: Karet,
Batu, Sembrani)
- tidak berumbi, pertumbuhan
daun (seperti varietas
Kuning)
- di dataran tinggi umur Dataran Tinggi-Lembang
Dataran Rendah-Cirebon
Syarat Tumbuh
● Media tumbuh tanah
- bertekstur sedang sampai liat,
- mengandung BO yang cukup,
- reaksi tanah tidak masam (pH 5.6-6.5)
- tanah yang cukup lembab dan air
tidak menggenang.
3. Iklim
- iklim kering/tidak banyak hujan, cahaya matahari penuh
(minimal 70% cahaya) pembentukan umbi optimal
- MK + ketersediaan air yang cukup → waktu tanam yang
tepat untuk bawang merah
Syarat Tumbuh
Berdasarkan:
• Permintaan pasar (rasa, warna, penampakan, ukuran, dll.):
- var lokal : aroma lebih tajam; warna lebih merah
- var impor: ukuran besar, aroma dan warna kurang menarik
• Produktivitas tinggi
• Adaptif terhadap kondisi agroekosistem dan iklim setempat
(DR, DM dan DT atau MH/MK)
MK: Bima Brebes, Sembrani, Trisula, Katumi, dan Maja
MH: Bangkok, Filipin, Bima Brebes, Trisula, Sembrani, dan
Katumi
Lahan Gambut: Sumenep, Moujung dan Bima, Sembrani,
Pancasona
Pemilihan Varietas
MAJA CIPANAS
3. Pikatan 4. Trisula
9. Katumi
Kriteria :
1. Cukup umur tanam di lapangan
( > 65 hari)
+
• Bibit (umur 3 bulan) sudah diprotol dan dibersihkan dari kulit luar yang
mengelupas
• untuk mencegah serangan penyakit layu fusarium dilakukan perlakuan
benih dengan cara setiap 1 kg benih bawang ditaburi dengan fungisida
Mankozeb sebanyak 1-2 g
• Benih yang telah ditaburi fungisida disimpan dalam karung plastik selama 1
– 2 hari sebelum tanam
Persiapan Tanam
Pengolahan Tanah
● Tujuan: untuk membuat lapisan olah yang
gembur dan sesuai untuk pertumbuhan
tanaman bawang merah (untuk perkembangan
akar dan menekan populasi OPT tanah)
● Lahan dibersihkan dari sisa tanaman dan
gulma
● Lahan bekas padi sawah: lebar bedengan
1.50-1.75 m kedalaman parit 0,5 – 0,6 m, lebar
parit 0,4 – 0,5 m, panjang disesuaikan dengan
kondisi lapangan.
● Lahan tegalan : lebar bedengan 1.-1.2 m
kedalaman parit 0,3 – 0,4 m, lebar parit 0,4 –
0,5 m, panjang disesuaikan dengan kondisi
lapangan
Persiapan Tanam
Pengapuran. Tanaman dapat tumbuh
baik pada tanah yang mempunyai
kisaran pH tertentu, karena pH tanah
berpengaruh terhadap penyerapan unsur
hara oleh tanaman. Beberapa unsur hara
tersedia/tidak tersedia di dalam tanah,
tergantung pH tanah. Jika pH tanah tidak
sesuai, maka pertumbuhan tanaman
menjadi kurang optimum. Tanaman juga
rentan terhadap serangan OPT. Pada
umumnya kemasaman tanah untuk
tanaman bawang merah pada pH 5,6-
6,5. Jika pH tanah kurang dari kisaran
angka tersebut dapat dilakukan
pengapuran menggunakan dolomit atau
kaptan yang dilakukan minimal 1 bulan
sebelum tanam.
Pemulsaan
● Tujuan : memodifikasi iklim mikro. Aplikasi mulsa dapat meningkatkan suhu
tanah, mempertahankan kelembaban tanah, menghindari erosi tanah bedengan,
menekan pertumbuhan gulma di sekitar tanaman yang menjadi pesaing tanaman
utama dalam pengambilan unsur hara dan air.
● Bedengan yang telah diberi pupuk dasar dan insektisida kemudian ditutup
dengan mulsa plastik hitam perak.
● Di lahan Tegalan Dataran rendah: menggunakan jerami pada musim kemarau
● Di lahan kering Dataran Tinggi menggunakan mulsa plastik hitam perak (MH/MK)
PENANAMAN BAWANG MERAH
• Untuk mencegah serangan penyakit layu fusarium, sebelum ditanam benih
bawang merah diberi perlakuan dengan fungisida Mankozeb (100 kg benih
+ 100 g fungisida), selanjutnya benih disimpan di dalam karung plastik
selama 1-2 hari
• Jarak tanam yang dianjurkan adalah 15 cm x 20 cm (MK) atau 20 cm x 20
cm (MH) → Modifikasi iklim mikro dapat dilakukan dengan pengaturan
jarak tanam,
• Benih ditanam dengan cara dibenamkan seluruh bagian umbi ke dalam
tanah
Jarak tanam15 cm x 20 cm
PEMUPUKAN
A. Umbi
● Umumnya sbg bhn perbanyakan
● Pada periode tanam setelah
“off-season” (Feb-Mei) terbatas
ketersediaan sbg benih,
● Dormansi benih
● Nisbah perbanyakan benih (bulb to bulb) rendah (1:10)
● Umur simpan pendek
Pendahuluan
1. Vernalisasi
● Perlakuan umbi bibit di Ruang
Pendingin (100 C) selama 3-4
minggu
● Tujuan : menginduksi
pembungaan (perubahan
meristem daun menjadi meristem
bunga antara 7 – 120 C) Sumber: Foto Rini Rosliani
(2012)
● Umur bibit + 2 bulan masuk
Ruang Pendingin
● Fungsi :
- melindungi bunga dari kerusakan oleh terpaan air hujan
- mengurangi butiran embun pada ujung daun
- meningkatkan pembentukan buah dan biji
- tanaman lebih tegak dan lebih kekar
Sumber: Foto Rini Rosliani (2012) Sumber: Foto Rini Rosliani (2012)
5. Penyerbukan
● Menggunakan lebah madu
Apis cerana dan/atau lalat
hijau
Sumber: Foto Rini Rosliani (2013) Sumber: Foto Rini Rosliani (2015)
umbel kering Perontokan biji Pembersihan biji
Sumber: Foto Rini Rosliani (2013) Sumber: Foto Rini Rosliani (2013)
TERIMA KASIH