8070 23081 2 PB
8070 23081 2 PB
8070 23081 2 PB
ABSTRAK Pembiayaan pada peternak sapi potong mayoritas suku Bugis. Jumlah peternak yang
masih merupakan determinan berkembangnya diwawancarai sebanyak 70 orang. Penelitian ini
usaha peternakan. Salah satu yang menjadi merupakan penelitian deskriptif dan menggunakan
penilaian bagi kreditur terutama lembaga formal analisis statistik deskriptif. Persepsi peternak
adalah karakter yang baik. Artikel ini menganalisis terhadap nilai-nilai budaya seperti: kejujuran
persepsi peternak sapi potong terhadap budaya lokal (alempureng), kecendekiaan (amaccang), kepatutan
suku Bugis dan dikaitkan dengan aksesibilitas (asitinajang), keteguhan (agettengeng), usaha (reso)
pembiayaannya. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh dan harga diri (siri’) adalah sangat positif dan setuju
masyarakat sangat menentukan pembentukan bahwa keenam hal tersebut dianggap sangat
karakter seseorang. Karakter perlu diperkuat karena menentukan kemampuannya dalam mengakses
dipertimbangkan oleh kreditur untuk menilai pembiayaan. Budaya lokal tersebut perlu dijaga,
kelayakan calon debitur. Sementara persyaratan dibina dan diperkuat untuk meningkatkan
lainnya agak sulit dipenuhi oleh peternak seperti: kepercayaan pemberi pinjaman baik lembaga
collateral, capacity, dan capital. Penelitian ini formal maupun informal sehingga akses
dilakukan di kabupaten Bone Sulawesi Selatan yang pembiayaan dapat meningkat.
Kata kunci: Budaya lokal, persepsi, peternak sapi potong, aksesibilitas pembiayaan
ABSTRACT Financing on beef cattle farmers is collateral, capacity, and capital. This research was
still a determinant of the development of livestock conducted in Bone Bugis district of South Sulawesi.
business. One of the assessments for creditors, The number of farmers interviewed as many as 70
especially formal institutions is a good character. people. This research is descriptive research and use
This article analyzes the perception of beef cattle descriptive statistical analysis. Farmers 'perception
ranchers to the local culture of the Bugis tribe and of cultural values such as: honesty, intellect,
associated with the accessibility of its financing. propriety, perseverance, business and self-esteem
Cultural values adopted by the community are very positive and agree that these six things are
determine the formation of a person's character. The considered determine its ability to access financing.
character needs to be strengthened because it is The local culture needs to be maintained, nurtured
considered by creditors to assess the feasibility of and strengthened to increase the trust of both formal
prospective borrowers. While other requirements and informal lenders so that access to finance can
are rather difficult to be met by breeders such as: increase.
Keywords: Local culture, perception, accessibility financing
Persepsi Peternak Sapi Potong terhadap Budaya Lokal “Suku Bugis” Terkait Aksesibilitas Pembiayaan (Aslina Asnawi, et al)
133
Angka-angka tersebut dijadikan dasar untuk HASIL DAN PEMBAHASAN
menentukan rentang/interval kelas sebagai
Persepsi dan Nilai-nilai Budaya Lokal pada
berikut:
Masyarakat Peternak
Nilai-nilai budaya yang dianut
masyarakat peternak di daerah pedesaan
melekat di dalam dirinya dan mempengaruhi
karakternya masing-masing baik untuk dirinya
maupun yang berkaitan dengan interaksinya
dengan orang lain. Budaya lokal yang
Berdasarkan acuan nilai tersebut, maka
diidentifikasi dalam penelitian ini dikaitkan
penilaian untuk semua nilai budaya dapat
dengan aksesibilitas pembiayaan baik
dibuat suatu kategori jawaban sebagai berikut :
pembiayaan formal maupun informal. Hal ini
1.680-3.024 = kategori jawaban sangat tidak setuju menjadi penting karena beberapa persyaratan
3.024,1-4.368,1= kategori jawaban tidak setuju perbankan sulit dipenuhi terkait dengan
4.368,2-5.712,2 = kategori jawaban netral penilaian sesuai konsep 5C menurut Rivai et
5.712,3-7.056,3 = kategori jawaban setuju al., (2007) terutama ketersediaan collateral
7.056,4-8.400 = kategori jawaban sangat setuju.
sebagai agunan, kapasitas usahanya (capacity)
dan modal yang dimiliki(capital), sehingga
Untuk masing-masing enam nilai budaya
peternak perlu memperkuat karakter
yaitu kejujuran (allempureng), kecendekiaan
(character) yang sangat ditentukan nilai-nilai
(amaccang), kepatutan (asitinajang),
budaya lokal sebagai berikut:
keteguhan (agettengeng), usaha (reso) dan
harga diri (siri’) juga dilakukan penilaian skor.
Kejujuran (allempureng)
Oleh karena angka tertinggi, angka terendah
Kejujuran dalam bahasa Bugis disebut
jumlah pertanyaan, dan jumlah responden
dengan allempureng dan dianggap sangat
untuk enam nilai budaya tersebut maka
penting bagi masyarakat Bugis. Dalam bahasa
penentuan nilainya juga sama yaitu sebagai
Bugis, allempureng berasal dari kata lempu;
berikut:
“....lempu sama dengan lurus” dan merupakan
Skor tertinggi = angka tertinggi × jumlah responden “lawan dari bengkok”. Secara umum, lempu
× jumlah pertanyaan = 5 × 70 x 4 = 1.400 dapat juga berarti ikhlas, benar, baik atau adil
Skor terendah = angka terendah × jumlah responden sehingga kata lempu ini lawan katanya adalah
× jumlah pertanyaan = 1 × 70 × 4 = 280 culas, curang, dusta, khianat, seleweng, buruk,
tipu, aniaya dan semacamnya.
Namun penerapan kejujuran dalam
kehidupan sehari-hari tergantung bagaimana
seseorang mempersepsikan dan menerapkan
untuk dirinya. Nilai-nilai kejujuran ini juga
menjadi salah satu yang menentukan karakter
bagi peternak yang mana hal ini akan
maka penilaian untuk masing-masing nilai menentukan bagaimana kemauan dan
budaya sesuai kategori jawaban sebagai kemampuan seseorang dalam berperilaku.
berikut: Adapun persepsi peternak terhadap kejujuran
280-1,400 = kategori jawaban sangat tidak setuju ini tertera dalam Tabel 1.
1.400,1-2.520,1 = kategori jawaban tidak setuju Nilai-nilai kejujuran bagi peternak
2.520,2-3.640,2 = kategori jawaban netral dianggap sesuatu yang harus dijunjung tinggi
3.640,3-4.760,3 = kategori jawaban setuju karena hal ini sangat menentukan seseorang
4.760,4-5.880 = kategori jawaban sangat setuju.
untuk dapat dipercaya atau tidak (Nirwana,
2015).Pernyataan dengan memberikan data
yang sebenarnya sesuai dengan kondisi usaha
peternakan dianggap sebagai hal yang paling
Persepsi Peternak Sapi Potong terhadap Budaya Lokal “Suku Bugis” Terkait Aksesibilitas Pembiayaan (Aslina Asnawi, et al)
135
Tabel 3. Deskripsi Persepsi Peternak terhadap Kepatutan (asitinajang)
semakin mahir dan terampil dalam
Skor Jawaban Bobo
No Pernyataan
t
menjalankan usahanya termasuk usaha
1 2 3 4 5
1. Anda konsisten dalam 0 5 20 1 24
peternakan sapi potong.
menjalankan usaha 274
Peternakan. Tabel 4. Deskripsi Persepsi Peternak terhadap Keteguhan (agettengeng)
2. Anda pantas diberikan 0 0 14 21 35
301 Skor Jawaban
pinjaman. No Pernyataan Bobot
3. Anda termasuk orang 0 2 19 20 29 1 2 3 4 5
286
yang amanah. 1. Anda konsisten 1 6 17 28 18 266
4. Anda dapat menjadi 0 5 28 28 9 menjalankan usaha
251
contoh/teladen. Peternakan.
Jumlah 1.112 2. Tidak konsumtif dalam 3 22 11 28 6 222
penggunaan dana.
3. Jika mendapat 0 5 20 35 10 260
Persepsi peternak terhadap nilai-nilai pinjaman maka
pembayaran dilakukan
kepatutan rata-rata menyatakan setuju bahwa sesuai dengan
kesepakatan.
hal ini penting untuk dimiliki. Nilai yang 4. Setiap pekerjaan yang 0 3 3 21 33 264
paling tinggi adalah kepatutan peternak dalam dilakukan tidak akan
berhenti sebelum
memperoleh pinjaman. Keterbatasan modal selesai.
yang dimiliki oleh peternak tentunya Jumlah 1.012
mendorong peternak untuk memberikan
penilaian dan perhatian pada faktor ini sangat Selanjutnya disusul oleh pernyataan
tinggi. Kelayakan dan kepantasan sebagai bahwa setiap pekerjaan yang dilakukan, maka
calon debitur sangat diharapkan karena dengan tidak akan berhenti sebelum diselesaikan serta
demikian maka akses pembiayaan akan tidak konsumtif dalam menggunakan dana
terbuka. Penggunaan utang sesuai dengan yang dimiliki. Ketiga hal ini sangat terkait dan
peruntukannya salah satu perilaku yang jika dapat dipertahankan maka peternak bisa
menunjukkan bahwa seseorang dianggap sukses serta mampu menjaga kepercayaan
amanah atau tidak dan bisa menjadi teladan pemberi pinjaman.
bagi peternak yang lainnya. Dalam kehidupan
sehari-hari peternak, hal ini merupakan godaan Usaha (reso)
yang cukup besar namun jika mampu Usaha merupakan nilai kunci bagi
dikendalikan dengan baik maka tetap bisa pelaksanaan nilai-nilai kejujuran,
dihindari. kecendekiaan, kepatutan dan keteguhan. Nilai-
nilai tersebut akan berperan secara tepat guna
Keteguhan (agettengeng) dan berdaya guna apabila didukung oleh nilai
Agettengeng dalam bahasa Bugis berarti usaha. Ada empat hal yang perlu diperhatikan
“keteguhan” yang berasal dari kata “getteng” dalam menerapkan nilai usaha yakni kejujuran
yang selain berarti teguh juga “tetap-asas, atau yang dapat menimbulkan kepercayaan,
setia pada keyakinan, atau kuat dan tangguh pergaulan yang akan membentuk jaringan
dalam pendirian, erat memegang sesuatu”. untuk mengembangkan potensi yang dimiliki,
Dalam tindakan nyata, diwujudkan dalam keilmuan yang digunakan sebagai bekal untuk
bentuk tindakan “tak mengingkari janji; tak memperbaiki pengelolaan dan ketatalaksanaan
menghianati kesepakatan; tak membatalkan dalam menjalankan aktivitas serta modal yang
keputusan; tak mengubah kesepakatan, dan jika menggerakkan atau memotivasi aktivitas.
berbicara dan berbuat, tak terhenti sebelum Deskripsi penilaian peternak terhadap budaya
rampung”. Deskripsi tentang persepsi peternak reso’ (usaha) dapat dilihat pada Tabel 5.
pada nilai kepatutan tertera dalam Tabel 4. Kesungguhan dan keuletan peternak
Konsisten dalam menjalankan usaha dalam menjalankan usaha peternakan sapi
merupakan hal yang paling dinilai oleh potong perlu didukung oleh usaha untuk terus
peternak sebagai hal yang harus dipertahankan. meningkatkan pengetahuan dan menerima
Penilaian ini tentunya akan mendukung inovasi teknologi. Selain itu, aksesibilitas
keberhasilannya karena semakin lama terhadap pembiayaan sangat ditentukan oleh
seseorang menggeluti usahanya maka akan kemampuan dan kemauan yang keras untuk
Persepsi Peternak Sapi Potong terhadap Budaya Lokal “Suku Bugis” Terkait Aksesibilitas Pembiayaan (Aslina Asnawi, et al)
137
nilai-nilai budaya berada pada daerah D yaitu pendorong kemajuan usaha peternakan ke
setuju. Artinya bahwa interaksi dari keenam depannya.
nilai-nilai budaya dalam kehidupan masyarakat
Bugis yaitu kejujuran (allempureng),
DAFTAR PUSTAKA
kecendekiaan (amaccang), kepatutuan
(asitinajang), keteguhan (agettengeng), usaha Akram, W., Hussain, Z., Sial, M.H., Hussain,
(reso) dan harga diri (siri’) dipersepsikan I., 2008. Agricultural Credit Constraints
sebagai hal yang harus dijunjung tinggi dan and Borrowing Behavior of Farmer in
diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Nilai- Rural Punjab. European Journal of
nilai budaya tersebut tergolong sebagai Scientific Research, 23, 2: 294-304.
kearifan lokal masyarakat Bugis yang Asnawi, A., 2013. Determinant of Funding
diperoleh melalui ajaran langsung dari orang Accessibility and its Impacts to The
tua maupun leluhurnya. Kearifan lokal Performance of Beef-Cow Breeding
diharapkan akan menjadi penuntun dalam tata Enterprises in South Sulawesi Province,
nilai dan penyelamat hidup sehari-hari. Indonesia. European Journal of Business
Pada dasarnya masing-masing and Management. ISSN 2222-1905
penilaiannya tidak menunjukkan nilai yang (Paper) ISSN 2222-2839 (Online).Vol.5,
ekstrim sehingga memberikan gambaran No.29, 2013.
bahwa peternak secara umum setuju bahwa
keberhasilan usaha Peternakan sapi potong Asnawi, A., Sirajuddin, S.N., Lestari, V.S.
khususnya dalam membangun kepercayaan 2014. How do Lending Relationship
kepada pemberi pinjaman apakah lembaga Affect to Credit Accessibility in Cattle
pembiayaan formal maupun informal, maka Farm in Indonesia?.European Journal of
nilai-nilai tersebut harus dikuatkan karena akan Sustainable Development. Vol 3 No. 4.
mempengaruhi pembentukan karakter yang Hyz, A.B., 2011. Small and Medium
merupakan salah satu penilaian bagi debitur. Enterprises (SMEs) in Greece-Buried in
Kepercayaan yang meningkat dapat Access to Banking Services, An
mendorong hubungan yang terbina antara Empirical Investigation. International
peternak dan pemberi pinjaman pun meningkat Journal of Business and Social Science.
yang mana hal ini menurut Asnawi et al. Vol. 2.No. 2.
(2014) bahwa, lending relationship yang
meningkat akan meningkatkan pula Krisna, M. B. 2005.Pengembangan Keuangan
aksesibilitas pembiayaan pada peternak. Mikro Bagi Pembangunan Indonesia.
Media Informasi Bank Perkreditan
Rakyat, Edisi IV Maret 2005.
KESIMPULAN
Nirwana. 2015. Analisis Kondisi Keuangan
Nilai-nilai budaya dalam masyarakat Pemerintah daerah di Sulawesi Selatan.
Bugis yaitu kejujuran (allempureng), Disertasi. Program Doktor Ilmu
kecendekiaan (amaccang), kepatutan Ekonomi/ Fakultas Ekonomi dan Bisnis.
(asitinajang), keteguhan (agettengneg), usaha Universitas Hasanuddin, Makassar.
(reso), dan haga diri (siri’) merupakan nilai-
nilai yang perlu dipertahankan untuk Rahim, R.A. 2011. Nilai-Nilai Utama
menciptakan karakter peternak yang kuat dan Kebudayaan Bugis. Penerbit Ombak,
terpuji. Yogyakarta.
Peternak mempersepsikan bahwa nilai- Rivai, V., Veithzal, A.P., Idroes, F.N. 2007.
nilai budaya tersebut perlu dibina karena Bank and Financial Institution
sangat menentukan keberhasilan dalam Management. PT. Raja Grafindo,
menjalankan usaha peternakan khususnya Jakarta.
dalam mengakses pembiayaan, sehingga pada
akhirnya budaya lokal tersebut menjadi faktor Sugiyono. 2000. Statistika untuk Penelitian,
Bandung : Alfabet.