TINJAUAN PUSTAKA
1.Definisi
(Weichhart, 2008).
b. Infeksi saluran kemih (ISK) adalah suatu keadaan dimana kuman atau
mikroba tumbuh dan berkembang biak dalam saluran kemih dalam jumlah
2. Klasifikasi
1). Perempuan
2). Laki-laki
6
b. Infeksi saluran kemih atas
(Liza,2006).
3. Epidemiologi
semua usia mulai dari bayi sampai orang tua. Semakin bertambahnya
(ISK) diperkirakan mencapai lebih dari 7 juta kunjungan per tahun, dengan
biaya lebih dari $ 1 miliar. Sekitar 40% wanita akan mengalami ISK
7
setidaknya sekali selama hidupnya, dan sejumlah besar perempuan ini akan
dewasa muda wanita kurang dari 5% dan laki-laki kurang dari 0,1%. ISK
adalah sumber penyakit utama dengan perkiraan 150 juta pasien pertahun
diseluruh dunia dan memerlukan biaya ekonomi dunia lebih dari 6 milyar
4. Faktor Resiko
8
cystitis (Sobel, 2005).Penggunaan spermisida atau kontrasepsi
2. Usia
9
3. Obstruksi
ISK.
5. Vesicoureteral reflux
terjadinya ISK.
10
traktus urinarius normal secara anatomik mempunyai pilus
7. Faktor genetik
5. Patogenesis
diisolasi rutin dari pasien ISK klinis, diduga strain E.coli ini
11
melekat pada permukaan mukosa saluran kemih. Pada umumnya
pada sel epitel saluran kemih atas dan bawah (Sukandar, 2004).
12
anatomi saluran kemih. Dilatasi saluran kemih termasuk
13
6. Patofisiologi
saluran kemih dan berkembang biak. Saluran kemih terdiri dari kandung
kemih, uretra,dua ureter dan ginjal (Purnomo, 2014). Kuman ini biasanya
kandung kemih dan dapat bergerak naik ke ginjal dan menyebabkan infeksi
perinium, dan sekitar anus. Kuman yang berasal dari feses atau dubur,
masuk ke dalam saluran kemih bagian bawah atau uretra, kemudian naik ke
sistem imun yang dapat mengganggu aliran yang normal dan perlindungan
14
saluran urin. Hal tersebut mengakibatkan ISK komplikasi membutuhkan
seperti demam, susah buang air kecil, nyeri setelah buang air besar (disuria
gula darah, urinalisasi rutin, kultur urin, dan dip-stick urine test. (Stamm
dkk, 2001).
nitrit pada dipstick urin, menunjukkan konversi nitrat menjadi nitrit oleh
bakteri gram negatif tertentu (tidak gram positif), sangat spesifik sekitar
50% untuk infeksi saluran kemih. Temuan sel darah putih (leukosit) dalam
urin (piuria) adalah indikator yang paling dapat diandalkan infeksi (> 10
WBC / hpf pada spesimen berputar) adalah 95% sensitif tapi jauh kurang
spesifik untuk ISK. Secara umum, > 100.000 koloni/mL pada kultur urin
Setiap pasien dengan ISK pada laki dan ISK rekuren pada perempuan harus
15
1. ISK bagian atas (Pielonefritis Akut). Presentasi klinis PNA seperti
(sistitis).
usia antara 20-50 tahun. Presentasi klinis SUA sangat miskin (hanya
8. Diagnosis
pemeriksaan penunjang.
9. Pemeriksaan laboratorium
1. Urinalisis
a. Leukosuria
16
Leukosuria atau piuria merupakan salah satu petunjuk penting terhadap
2. Hematuria
b. Bakteriologis
Dipakai oleh beberapa peneliti sebagai petunjuk adanya ISK, yaitu bila
diagnosis ISK yaitu bila di temukan bakteri dalam jumlah bermakna sesuai
• Wanita, simtomatik
• Laki-laki, simtomatik
• Pasien asimtomatik
10. Terapi
terlalu parah durasi pengobatan yang lebih singkat sekitar 1-3 hari
17
dan pada kasus yang lebih parah pasien harus di rawat inap dan
- Sulfirida (trimethropin-sulfomethoxazole).
- Sefalosporin.
- Nitrofurantoin.
B. Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian
Pendidikan : S1
Pekerjaan : ASN
18
Alamat Rumah : Kotabunan
Ini sebelumnya
3. Keadaan Sakit :
Pengkajian nyeri :
S :4
19
T : 3 Menit
.
Tanda-Tanda Vital :
Kesadaran
Kuantitatif :
Respon motorik :6
Respon bicara :5
Jumlah : 15
Suhu : 37,5 0C
Nadi : 88 x/mnt
Pernafasan : 24 x/mnt
20
4. Genogram
Keterangan
: Laki-laki
: Perempuan
: Pasien
5. Pemeriksaan
Aktifitas / istirahat
21
Tanda : kelemahan otot, kehilangan tonus.
3). Sirkulasi
menurun dan tak ada, disritmia, kulit panas, kering dan kemerahan,
4). Eliminasi
22
Tanda : perilaku berhati-hati, distraksi.
8). Pernapasan
takipnea, sesak.
6. Diagnosa Keperawatan
kemih.
7. Perencanaan Keperawatan
selama 4 hari
tindakan selanjutnya.
23
b. Pantau urine terhadap perubahan warna, pola
dirasakan.
mengurangi nyeri.
saluran kemih
klien
24
Rasional : Mengawasi ketelitian pengosongan kandung
kemih
secara maksimal
5) Pasang kateter.
4. Implementasi Keperawatan
25
b. Interdependen/ Collaborative implementations, adalah tindakan
obat oral, obat injeksi, infus, kateter urin, naso gastric tube (NGT), dan
pemberian obat injeksi, jenis obat, dosis, dan efek samping merupakan
rujukan dari profesi lain, seperti ahli gizi, fisioterapi, psikolog dan
dengan diit yang telah dibuat oleh ahli gizi, latihan fisik (mobilisasi fisik)
5. Evaluasi Keperawatan
26
a. S artinya data subjektif. Menuliskan keluhan pasien yang masih dirasakan
pengukuran atau hasil observasi secara langsung kepada klien, dan yang
atau juga dapat dituliskan masalah/ diagnosis baru yang terjadi akibat
ada, dapat dilakukan bila timbul masalah baru, atau rencana tindakan yang
ada sudah tidak kompeten lagi untuk menyelesaikan masalah yang ada
27