OLEH
KELOMPOK 2
URSULA KEWA BETAN
SATRI SUWANTI
MARSELUS SOY SERA
DaftarIsi.............................................................................................................. i
PEMBAHASAN..
PENUTUP
A. Kesimpulan...................................................................................................... 10
Daftar Pustaka.......................................................................................................
PEMBAHASAN
Pendapatan Nasional adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh seluruh rumah
tangga keluarga (RTK) di suatu negara dari penyerahan faktor-faktor produksi dalam satu
periode,biasanya selama satu tahun. Salah satu tolak ukur yang dapat digunakan untuk
menilai kondisi perekonomian suatu negara adalah pendapatan nasional. Tujuan dari
perhitungan pendapatan nasional ini adalah untuk mendapatkan gambaran tentang tingkat
ekonomi yang telah dicapai dan nilai output yang diproduksi, komposisi pembelanjaan
agregat, sumbangan dari berbagai sektor perekonomian, serta tingkat kemakmuran yang
dicapai. Selain itu, data pendapatan nasional yang telah dicapai dapat digunakan untuk
membuat prediksi tentang perekonomian negara tersebut pada masa yang akan datang.
Prediksi ini dapat digunakan oleh pelaku bisnis untuk merencanakan kegiatan ekonominya di
masa depan, juga untuk merumuskan perencanaan ekonomi untuk mewujudkan
pembangunan negara di masa mendatang.
Pendapatan nasional dapat disebut juga sebagai ukuran nilai output berupa barang dan
jasa yang dihasilkan suatu Negara dalam periode tertentu atau jumlah seluruh pendapatan
yang diterima oleh masyarakat dalam suatu Negara dalam satu tahun. Pendapatan nasional
memiliki peran yang sangat vital bagi sebuah Negara, karena pendapatan nasional merupakan
salah satu tolok ukur keberhasilan perekonomian suatu Negara. Dengan pendapatan nasional,
akan terlihat tingkat kemakmuran suatu Negara, semakin tinggi pendapatan nasional suatu
Negara maka dapat dikatakan semakin tinggi juga tingkat kesejahteraan rakyatnya. Namun,
sesungguhnya pendapatan nasional suatu Negara tidak dapat sepenuhnya dijadikan sebagai
indikator naiknya tingkat kesejahteraan rakyat di suatu Negara. Sebagai contoh, meskipun
pendapatan nasional Indonesia pada tahun 2010 naik dari tahun sebelumnya, tetapi tetap saja
masih (sangat) banyak rakyat Indonesia yang sampai saat ini hidup di bawah garis
kemiskinan.
B. Konsep Pendapatan Nasional
Produk Domestik Bruto (Gross Domestic Product) adalah jumlah total barang dan jasa yang
berhasil diproduksi oleh unit-unit eknomi di dalam negeri atau domestik dalam satu periode,
yaitu dalam satu tahun.
Barang dan jasa yang diproduksi oleh badan usaha asing di dalam negeri juga termasuk di
dalam Gross Domestic Product (GDP). Sebagai contoh, perusahan Y milik Jepang memiliki
cabang di Indonesia, maka hasil produksinya termasuk dalam GDP.
Produk Nasional Bruto (Gross National Product) adalah total jumlah produk, baik barang
maupun jasa, yang diproduksi oleh masyarakat suatu negara dalam periode tertentu,
umumnya dalam satu tahun. Produksi tersebut termasuk yang dihasilkan oleh warga negara
tersebut di luar negeri, misalnya pengusaha Indonesia yang beroperasi di negara lain.
GNP = Pendapatan WNI Dalam Negeri + Pendapatan WNI Luar Negeri – Pendapatan Asing
Dalam Negeri
Produk Nasional Netto (Net National Product) jumlah total Produk Nasional Bruto dikurangi
dengan penyusutan barang modal. Penyusutan merupakan penggantian barang modal bagi
peralatan yang digunakan untuk kegiatan produksi. Biasanya berupa taksiran sehingga bisa
terjadi kekeliruan walaupun relatif kecil.
Pendapatan Nasional Netto (Net National Income) adalah pendapatan yang dihitung
berdasarkan jumlah balas jasa yang diperoleh masyarakat pemilik faktor produksi.
Pendapatan perseorangan (Personal Income) adalah jumlah total pendapatan yang diperoleh
oleh masing-masing orang dalam masyarakat, termasuk penghasilan yang didapatkan tanpa
harus bekerja, misalnya PNS yang mendapatkan uang pensiun.
Transfer Payment adalah semua penerimaan yang bukan dari hasil balas jasa produksi, tapi
diambil dari pendapatan nasional tahun sebelumnya. Misalnya dana pensiun, tunjangan
pengangguran, dan lain-lain.
Pendapatan yang Siap Dibelanjakan (Disposable Income) adalah penghasilan yang sudah
dikurangi dengan pajak langsung sehingga dapat dibelanjakan atau disimpan dalam bentuk
investasi.
DI = PI – Pajak Langsung
Pajak langsung adalah yang pajak yang tidak bisa dialihkan kepada pihak lain, misalnya
pajak penghasilan.
C. Macam-Macam Perhitungan Pendapatan Nasional
1. Pendekatan Pendapatan
R = rent = sewa
W = wage = upah/gaji
P = profit = laba
Jawab :
Rumusnya, Y = r + w + i + p (rent/sewa + wage/upah + interest/bunga + profit/laba)
Jadi, Y = Rp.1.500.000 + Rp.500.000 + Rp.2.000.000 + Rp.3.000.000,-
Y = Rp.7.000.000,-
2. Pendekatan Produksi
Harga per unit kapas Rp 10.000, harga benang Rp 15.000/ unit, harga kain Rp 20.000/ unit,
dan harga baju koko Rp 40.000. maka besarnya nilai akhir dan nilai tambah dari benda-benda
ini yaitu : nilai akhir sebasar Rp 85.000 dan nilai tambahnya sebesar Rp 40.000. jadi yang
dimasukkan ke dalam hitungan pendapatan nasional adalah nilai tambah yang berjumlah Rp
40.000 bukan nilai akhir yang berjumlah Rp 85.000, karena jika nilai akhirnya yang
dimasukkan ke dalam hitungan maka kita akan melakukan kesalahan berupa pengulanagan
penjumlahan. Hal ini harus dihindari karen nilai akhir baju koko terdapat nilai akhir dari kain,
dan dalam nilai akhir kain terdapat nilai akhir benang serta dalam nilai akhir benang terdapat
nilai akhir kapas, inilah yang disebut penjumlahan berulang.
3. Pendekatan Pengeluaran
C = konsumsi masyarakat
I = investasi
G = pengeluaran pemerintah
X = ekspor
M = impor
Pendapatan yang diperoleh masyarakat dalam suatu perekonomian adalah sebagai berikut.
Upah dan gaji = Rp. 15.000.000,-
Sewa tanah = Rp. 9.250.000,-
Konsumsi = Rp. 18.000.000,-
Investasi = Rp. 4.500.000,-
Ekspor = Rp 12.500.000,-
Tentukanlah nilai pendapatan nasionalnya!
Penyelesaian :
Y = C + I + G + (X-M)
= 18.000.000 + 14.000.000 + 4.500.000 + (12.500.000 – 7.250.000)
= Rp. 39.750.000,-
Perhitungan pendapatan nasional dengan konsep pendapatan nasional GNP, dapat
dilakukan dengan menjumlahkan permintaan akhir unit-unit ekonomi, yaitu:[6]
Pengeluaran pemerintah
Jika terjadi perubahan permintaan atau penawaran agregat, maka perubahan tersebut akan
menimbulkan perubahan-perubahan pada tingkat harga, tingkat pengangguran dan tingkat
kegiatan ekonomi secara keseluruhan. Adanya kenaikan pada permintaan agregat cenderung
mengakibatkan kenaikan tingkat harga dan output nasional (pendapatan nasional), yang
selanjutnya akan mengurangi tingkat pengangguran. Penurunan pada tingkat penawaran
agregat cenderung menaikkan harga, tetapi akan menurunkan output nasional (pendapatan
nasional) dan menambah pengangguran.
Konsumsi adalah pengeluaran total untuk memperoleh barang-barang dan jasa dalam
suatu perekonomian dalam jangka waktu tertentu (biasanya satu tahun), sedangkan tabungan
(saving) adalah bagian dari pendapatan yang tidak dikeluarkan untuk konsumsi. Antara
konsumsi, pendapatan, dan tabungan sangat erat hubungannya. Hal ini dapat kita lihat dari
pendapat Keynes yang dikenal dengan psychological consumption yang membahas tingkah
laku masyarakat dalam konsumsi jika dihubungkan dengan pendapatan.
3. Investasi
Investasi adalah suatu pembelanjaaan pada suatu barang dan tambahan untuk persediaan.
Pada dasarnya pengeluaran untuk investasi merupakan salah satu komponen penting dari
pengeluaran agregat. Contohnya : bangunan dan mesin baru yang dibeli perusahaan untuk
menghasilkan barang dan jasa. Pengeluaran untuk investasi merupakan salah satu komponen
penting dari pengeluaran agregat.
E. Manfaat Mempelajari Pendapatan Nasional
2. Dapat membandingkan keadaan perekonomian dari waktu ke waktu antar daerah atau antar
propinsi.
A. Kesimpulan
Bertolak dari latar belakang di atas maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai
berikut:
Pendapatan nasional adalah ukuran nilai output berupa barang dan jasa yang dihasilkan
suatu Negara dalam periode tertentu atau jumlah seluruh pendapatan yang diterima oleh
masyarakat dalam suatu Negara dalam satu tahun.
Konsep pendapatan nasional adalah sebagai berikut produk domestik bruto (GDP),
produk sasional bruto (GNP), pendapatan nasional netto (NNI), pendapatan perseorangan
(PI), Pendapatan yang siap dibelanjakan (DI).