Anda di halaman 1dari 12

TUGAS

TEORI EKONOMI MAKRO


PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL

OLEH

KELOMPOK 2
URSULA KEWA BETAN
SATRI SUWANTI
MARSELUS SOY SERA

JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
KUPANG
2019
DAFTAR ISI

DaftarIsi.............................................................................................................. i

PEMBAHASAN..

A. Pengertian Pendapatan Nasional..................................................................... 1

B. Konsep Pendapatan Nasional.......................................................................... 2

C. Macam- Macam Perhitungan Pendapatan Nasional........................................ 5

D. Faktor- Faktor Yang Mempengruhi Pendapatan Nasional……….................. 8

E. Manfaat Mempelajari Pendapatan Nasional……............................................ 9

PENUTUP

A. Kesimpulan...................................................................................................... 10

Daftar Pustaka.......................................................................................................
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pendapatan Nasional

Pendapatan Nasional adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh seluruh rumah
tangga keluarga (RTK) di suatu negara dari penyerahan faktor-faktor produksi dalam satu
periode,biasanya selama satu tahun. Salah satu tolak ukur yang dapat digunakan untuk
menilai kondisi perekonomian suatu negara adalah pendapatan nasional. Tujuan dari
perhitungan pendapatan nasional ini adalah untuk mendapatkan gambaran tentang tingkat
ekonomi yang telah dicapai dan nilai output yang diproduksi, komposisi pembelanjaan
agregat, sumbangan dari berbagai sektor perekonomian, serta tingkat kemakmuran yang
dicapai. Selain itu, data pendapatan nasional yang telah dicapai dapat digunakan untuk
membuat prediksi tentang perekonomian negara tersebut pada masa yang akan datang.
Prediksi ini dapat digunakan oleh pelaku bisnis untuk merencanakan kegiatan ekonominya di
masa depan, juga untuk merumuskan perencanaan ekonomi untuk mewujudkan
pembangunan negara di masa mendatang.

Pendapatan nasional dapat disebut juga sebagai ukuran nilai output berupa barang dan
jasa yang dihasilkan suatu Negara dalam periode tertentu atau jumlah seluruh pendapatan
yang diterima oleh masyarakat dalam suatu Negara dalam satu tahun. Pendapatan nasional
memiliki peran yang sangat vital bagi sebuah Negara, karena pendapatan nasional merupakan
salah satu tolok ukur keberhasilan perekonomian suatu Negara. Dengan pendapatan nasional,
akan terlihat tingkat kemakmuran suatu Negara, semakin tinggi pendapatan nasional suatu
Negara maka dapat dikatakan semakin tinggi juga tingkat kesejahteraan rakyatnya. Namun,
sesungguhnya pendapatan nasional suatu Negara tidak dapat sepenuhnya dijadikan sebagai
indikator naiknya tingkat kesejahteraan rakyat di suatu Negara. Sebagai contoh, meskipun
pendapatan nasional Indonesia pada tahun 2010 naik dari tahun sebelumnya, tetapi tetap saja
masih (sangat) banyak rakyat Indonesia yang sampai saat ini hidup di bawah garis
kemiskinan.
B. Konsep Pendapatan Nasional

1. Produk Domestik Bruto (GDP)

Produk Domestik Bruto (Gross Domestic Product) adalah jumlah total barang dan jasa yang
berhasil diproduksi oleh unit-unit eknomi di dalam negeri atau domestik dalam satu periode,
yaitu dalam satu tahun.

GDP = Pendapatan Masyarakat Dalam Negeri + Pendapatan Asing Dalam Negeri

Barang dan jasa yang diproduksi oleh badan usaha asing di dalam negeri juga termasuk di
dalam Gross Domestic Product (GDP). Sebagai contoh, perusahan Y milik Jepang memiliki
cabang di Indonesia, maka hasil produksinya termasuk dalam GDP.

2. Produk Nasional Bruto (GNP)

Produk Nasional Bruto (Gross National Product) adalah total jumlah produk, baik barang
maupun jasa, yang diproduksi oleh masyarakat suatu negara dalam periode tertentu,
umumnya dalam satu tahun. Produksi tersebut termasuk yang dihasilkan oleh warga negara
tersebut di luar negeri, misalnya pengusaha Indonesia yang beroperasi di negara lain.

GNP = Pendapatan WNI Dalam Negeri + Pendapatan WNI Luar Negeri – Pendapatan Asing
Dalam Negeri

3. Produk Nasional Netto (NNP)

Produk Nasional Netto (Net National Product) jumlah total Produk Nasional Bruto dikurangi
dengan penyusutan barang modal. Penyusutan merupakan penggantian barang modal bagi
peralatan yang digunakan untuk kegiatan produksi. Biasanya berupa taksiran sehingga bisa
terjadi kekeliruan walaupun relatif kecil.

NNP = GNP – depresiasi (penyusutan barang modal)


4. Pendapatan Nasional Netto (NNI)

Pendapatan Nasional Netto (Net National Income) adalah pendapatan yang dihitung
berdasarkan jumlah balas jasa yang diperoleh masyarakat pemilik faktor produksi.

NNI = NNP – Pajak Tidak Langsung

5. Pendapatan Perseorangan (PI)

Pendapatan perseorangan (Personal Income) adalah jumlah total pendapatan yang diperoleh
oleh masing-masing orang dalam masyarakat, termasuk penghasilan yang didapatkan tanpa
harus bekerja, misalnya PNS yang mendapatkan uang pensiun.

PI = NNI – Pajak Perusahaan – Iuran – Laba Ditahan + Transfer Payment

Transfer Payment adalah semua penerimaan yang bukan dari hasil balas jasa produksi, tapi
diambil dari pendapatan nasional tahun sebelumnya. Misalnya dana pensiun, tunjangan
pengangguran, dan lain-lain.

6. Pendapatan yang Siap Dibelanjakan (DI)

Pendapatan yang Siap Dibelanjakan (Disposable Income) adalah penghasilan yang sudah
dikurangi dengan pajak langsung sehingga dapat dibelanjakan atau disimpan dalam bentuk
investasi.

DI = PI – Pajak Langsung

Pajak langsung adalah yang pajak yang tidak bisa dialihkan kepada pihak lain, misalnya
pajak penghasilan.
C. Macam-Macam Perhitungan Pendapatan Nasional

Macam-macam perhitungan pendapatan negara dapat dihitung dengan tiga


pendekatan, yaitu sebagai berikut:

1. Pendekatan Pendapatan

Perhitungan pendapatan nasional dengan pendekatan pendapatan dilakukan dengan cara


menjumlahkan seluruh pendapatan (upah, sewa, bunga, dan laba) yang diterima rumah tangga
konsumsi dalam suatu negara selama satu periode tertentu sebagai imbalan atas faktor-faktor
produksi yang diberikan kepada perusahaan.

Rumus Pendekatan pendapatan : Y = R + W + I + P

R = rent = sewa

W = wage = upah/gaji

I = interest = bunga modal

P = profit = laba

Contoh soal + penyelesaian :


Diketahui data pendapatan nasional :
Bunga modal Rp.2.000.000,-
Laba usaha Rp.3.000.000,-
Konsumsi pemerintah Rp. 3.000.000,-
Investasi Rp.2.000.000,-
Gaji karyawan Rp. 500.000,-
Sewa tanah Rp. 1.500.000,-
Ekspor Rp. 7000.000,-
Impor Rp. 5.000.000,-
Berapakah besarnya Pendapataan Nasional dengan pendekatan penerimaan ?

Jawab :
Rumusnya, Y = r + w + i + p (rent/sewa + wage/upah + interest/bunga + profit/laba)
Jadi, Y = Rp.1.500.000 + Rp.500.000 + Rp.2.000.000 + Rp.3.000.000,-
Y = Rp.7.000.000,-

2. Pendekatan Produksi

Perhitungan pendapatan nasionala dengan pendekatan produksi dilakukan dengan cara


menjumlahkan nilai seluruh produk yang dihasilkan suatu negara dari bidang industri,
agraris, ekstraktif, jasa, dan niaga selama satu periode tertentu. Nilai produk yang dihitung
dengan pendekatan ini adalah nilai jasa dan barang jadi (bukan bahan mentah atau barang
setengah jadi).

Rumus Pendekatan produksi : Y = Y = (PXQ)1 + (PXQ)2 +…..(PXQ)n

Keteranagan : (P = harga) & (Q = kuantitas)

Harga per unit kapas Rp 10.000, harga benang Rp 15.000/ unit, harga kain Rp 20.000/ unit,
dan harga baju koko Rp 40.000. maka besarnya nilai akhir dan nilai tambah dari benda-benda
ini yaitu : nilai akhir sebasar Rp 85.000 dan nilai tambahnya sebesar Rp 40.000. jadi yang
dimasukkan ke dalam hitungan pendapatan nasional adalah nilai tambah yang berjumlah Rp
40.000 bukan nilai akhir yang berjumlah Rp 85.000, karena jika nilai akhirnya yang
dimasukkan ke dalam hitungan maka kita akan melakukan kesalahan berupa pengulanagan
penjumlahan. Hal ini harus dihindari karen nilai akhir baju koko terdapat nilai akhir dari kain,
dan dalam nilai akhir kain terdapat nilai akhir benang serta dalam nilai akhir benang terdapat
nilai akhir kapas, inilah yang disebut penjumlahan berulang.

Perhitungan pendapatan nasional dengan konsep pendapatan nasioanl GDP, perhitungan


pendapatn produksi di Indonesia dilakukan dengan menjumlahkan semua sektor industry
yang ada, sektor industry tersebut dikelompokkan menjadi 11 atas dasar ISIC(Internasioanl
Standard Industrial Classification) meliputi:

 Sektor produksi pertanian

 Sektor produksi pertambangan dan penggalian

 Sektor industry manufaktur

 Sektor produksi bangunan

 Sektor produksi sewa rumah, dll

3. Pendekatan Pengeluaran

Perhitungan pendapatan nasionala dengan pendekatan pengeluaran ini dilakukan dengan


menghitung jumlah seluruh pengeluaran untuk membeli barang dan jasa yang diproduksi
dalam suatu negara selama satu periode tertentu. Perhitungan dengan pendekatan ini
dilakukan dengan menghitung pengeluaran yang dilakukan oleh empat pelaku kegiatan
ekonomi negara, yaitu: Rumah tangga (Consumption), pemerintah (Government),
pengeluaran investasi (Investment), dan selisih antara nilai ekspor dikurangi impor (X − M)

Pendekatan Pengeluaran : Y = C + I + G + (X-M)

C = konsumsi masyarakat

I = investasi

G = pengeluaran pemerintah

X = ekspor

M = impor

Pendapatan yang diperoleh masyarakat dalam suatu perekonomian adalah sebagai berikut.
Upah dan gaji = Rp. 15.000.000,-
Sewa tanah = Rp. 9.250.000,-
Konsumsi = Rp. 18.000.000,-
Investasi = Rp. 4.500.000,-
Ekspor = Rp 12.500.000,-
Tentukanlah nilai pendapatan nasionalnya!
Penyelesaian :
Y = C + I + G + (X-M)
= 18.000.000 + 14.000.000 + 4.500.000 + (12.500.000 – 7.250.000)
= Rp. 39.750.000,-
Perhitungan pendapatan nasional dengan konsep pendapatan nasional GNP, dapat
dilakukan dengan menjumlahkan permintaan akhir unit-unit ekonomi, yaitu:[6]

 Rumah tangga berupa konsumi

 Perusahaan berupa investasi

 Pengeluaran pemerintah

 Pengeluaran ekspor dan impor


D. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Nasional

Faktor-faktor yang memepengaruhi pendapatan nasional dibagi menjadi tiga aspek


yaitu sebagai berikut:

1. Permintaan dan penawaran agregat

Permintaan agregat menunjukkan hubungan antara keseluruhan permintaan terhadap


barang-barang dan jasa sesuai dengan tingkat harga. Permintaan agregat adalah suatu daftar
dari keseluruhan barang dan jasa yang akan dibeli oleh sektor-sektor ekonomi pada berbagai
tingkat harga, sedangkan penawaran agregat menunjukkan hubungan antara keseluruhan
penawaran barang-barang dan jasa yang ditawarkan oleh perusahaan-perusahaan dengan
tingkat harga tertentu.

Jika terjadi perubahan permintaan atau penawaran agregat, maka perubahan tersebut akan
menimbulkan perubahan-perubahan pada tingkat harga, tingkat pengangguran dan tingkat
kegiatan ekonomi secara keseluruhan. Adanya kenaikan pada permintaan agregat cenderung
mengakibatkan kenaikan tingkat harga dan output nasional (pendapatan nasional), yang
selanjutnya akan mengurangi tingkat pengangguran. Penurunan pada tingkat penawaran
agregat cenderung menaikkan harga, tetapi akan menurunkan output nasional (pendapatan
nasional) dan menambah pengangguran.

2. Konsumsi dan tabungan

Konsumsi adalah pengeluaran total untuk memperoleh barang-barang dan jasa dalam
suatu perekonomian dalam jangka waktu tertentu (biasanya satu tahun), sedangkan tabungan
(saving) adalah bagian dari pendapatan yang tidak dikeluarkan untuk konsumsi. Antara
konsumsi, pendapatan, dan tabungan sangat erat hubungannya. Hal ini dapat kita lihat dari
pendapat Keynes yang dikenal dengan psychological consumption yang membahas tingkah
laku masyarakat dalam konsumsi jika dihubungkan dengan pendapatan.

3. Investasi

Investasi adalah suatu pembelanjaaan pada suatu barang dan tambahan untuk persediaan.
Pada dasarnya pengeluaran untuk investasi merupakan salah satu komponen penting dari
pengeluaran agregat. Contohnya : bangunan dan mesin baru yang dibeli perusahaan untuk
menghasilkan barang dan jasa. Pengeluaran untuk investasi merupakan salah satu komponen
penting dari pengeluaran agregat.
E. Manfaat Mempelajari Pendapatan Nasional

Beberapa manfaat mempelajari pendapatan nasional suatu negara, yaitu sebagai


berikut:

1. Mengetahui tentang struktur perekonomian suatu Negara.

2. Dapat membandingkan keadaan perekonomian dari waktu ke waktu antar daerah atau antar
propinsi.

3. Dapat membandingkan keadaan perekonomian antar Negara.

4. Dapat membantu merumuskan kebijakan pemerintah.


PENUTUP

A. Kesimpulan

Bertolak dari latar belakang di atas maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai
berikut:

 Pendapatan nasional adalah ukuran nilai output berupa barang dan jasa yang dihasilkan
suatu Negara dalam periode tertentu atau jumlah seluruh pendapatan yang diterima oleh
masyarakat dalam suatu Negara dalam satu tahun.

 Konsep pendapatan nasional adalah sebagai berikut produk domestik bruto (GDP),
produk sasional bruto (GNP), pendapatan nasional netto (NNI), pendapatan perseorangan
(PI), Pendapatan yang siap dibelanjakan (DI).

 Cara untuk menghitung pendapatan nasional dengan cara pendekatan produksi,


pendekatan pendapatan, dan pendekatan pengeluaran.

 Manfaat penghitungan pendapatan nasional adalah untuk Mengetahui tentang struktur


perekonomian suatu Negara, dapat membandingkan keadaan perekonomian dari waktu ke
waktu antar daerah atau antar propinsi, dapat membandingkan keadaan perekonomian antar
Negara, dapat membantu merumuskan kebijakan pemerintah.

 Faktor yang mempengaruhi pendapatan nasional adalah permintaan dan penawaran


agregat, konsumsi dan tabungan, dan investasi.

 Pengeluaran Aggregate dapat dikelompokkan atas empat komponen, yaitu pengeluaran


konsumsi rumah tangga, pengeluaran invesatasi oleh pengusaha (bisnis), pengeluaran
pemerintah, dan permintaan luar negeri.
Daftar Pustaka

https:// suriyantinasutionumy.wordpress. com


fasaiful.blogspot.com
https://akuntansilengkap. com

Anda mungkin juga menyukai